A. Muslimin, Lc., M.H.I
A. Muslimin, Lc., M.H.I
TA’RIF
TA’RIF
(لصأأ(لصأأ ) dari segi bahasa :) dari segi bahasa :
- ليلدلاليلدلا (dalil) (dalil) : landasan hukum: landasan hukum - ةدعاقلاةدعاقلا (kaidah) (kaidah) : dasar atau fondasi: dasar atau fondasi - حجارلاحجارلا (rajih) (rajih) : yang terkuat: yang terkuat
- عرفلاعرفلا (far’un) (far’un) : cabang: cabang
- بحصتسملابحصتسملا (mustashab) (mustashab) : memberlakukan : memberlakukan
hukum asal selama tidak ada dalil yang
hukum asal selama tidak ada dalil yang
merubah
Defnisi Fiqh
Defnisi Fiqh
مهفلامهفلا : : هقفلاهقفلا
ةيليصفتلا اهتلدأ نم ةبستكملا ةيلمعلا ةيعرشلا ماكحلاب ملعلاةيليصفتلا اهتلدأ نم ةبستكملا ةيلمعلا ةيعرشلا ماكحلاب ملعلا
“
“Mengetahui hukum-hukum syara’ yang Mengetahui hukum-hukum syara’ yang bersifat ‘amaliyah yang diperoleh melalui
bersifat ‘amaliyah yang diperoleh melalui
dalil-dalilnya yang terperinci”.
Ta’rif Ilmu
Ta’rif Ilmu
Usul al-Fiqh
Usul al-Fiqh
اهب لصوتي يتلا دعاوقلاب ملعلا
“Ilmu tentang kaedah-kaedah yang Ilmu tentang kaedah-kaedah yang
digunakan untuk
digunakan untuk mengistinbatkanmengistinbatkan hukum- hukum-hukum syara’ yang
hukum syara’ yang amaliamali (praktikal) dari (praktikal) dari dalil-dalil yang
Ilmu
Ilmu
Usul al-Fiqh…
Usul al-Fiqh…
Ilmu yg dikajiIlmu yg dikaji
– Kaedah-kaedah umum (Kaedah-kaedah umum (kulliykulliy) utk mengeluarkan hukum-) utk mengeluarkan hukum-hukum dari dalil-dalil yg khusus (
hukum dari dalil-dalil yg khusus (tafsili)tafsili) (Qur’an & Hadits) (Qur’an & Hadits)
Maksud hukum-hukumMaksud hukum-hukum
– Hukum Hukum amaliamali termasuk perbuatan hati termasuk perbuatan hati – Hukum-hukum akidah – tidak termasukHukum-hukum akidah – tidak termasuk
Cth. kaidah usul fiqhCth. kaidah usul fiqh بوجولأأل رمأأ لأكبوجولأأل رمأأ لأك
– Dari kaidah ini banyak Dari kaidah ini banyak afrad afrad yg datang dari yg datang dari shari’shari’
objek Ilmu
objek Ilmu
Ushul Fiqh
Ushul Fiqh
Dalil-dalil syara’ yang umumDalil-dalil syara’ yang umum
Dalil yg Disepakati – Qur’an, Hadits, Ijma’, QiyasDalil yg Disepakati – Qur’an, Hadits, Ijma’, Qiyas
Dalil yg Tidak disepakati – Istihsan, istislah, istishab dllDalil yg Tidak disepakati – Istihsan, istislah, istishab dll
Hukum-hukum syara’ yang umumHukum-hukum syara’ yang umum Hukum Hukum TaklifiyTaklifiy
Hukum Hukum Wad’iyWad’iy
IjtihadIjtihad, syarat dan kriteria mujtahid, syarat dan kriteria mujtahid
al-Taal-Ta’’arudarud dan dan al-Tarjihal-Tarjih
al-Dilalatal-Dilalat atau atau al-Dalalatal-Dalalat
Faedah dan Fungsi Ushul
Faedah dan Fungsi Ushul
Fiqh
Fiqh
Aplikasi kaidah umum utk suatu hukumAplikasi kaidah umum utk suatu hukum Alat, sarana dan metodeAlat, sarana dan metode
Mengetahui dasar pembinaan hukum syara’ serta Mengetahui dasar pembinaan hukum syara’ serta
maqasid
maqasid (tujuan) syara’ (tujuan) syara’
Mampu mengistinbatkan hukum dengan tepatMampu mengistinbatkan hukum dengan tepat
Mengetahui hukum yg telah diistimbat, membuat Mengetahui hukum yg telah diistimbat, membuat
perbandingan, dan mentarjih
perbandingan, dan mentarjih Memelihara agamaMemelihara agama
Sejarah Perkembangan
Sejarah Perkembangan
Ushul al-Fiqh
Ushul al-Fiqh
Zaman Rasulullah SawZaman Rasulullah Saw
– Baginda Rasul adalah rujukan utamaBaginda Rasul adalah rujukan utama – Dalil Al-Qur’an dan Al-HaditsDalil Al-Qur’an dan Al-Hadits
– Belum ada Ushul Fiqh dalam disiplin ilmuBelum ada Ushul Fiqh dalam disiplin ilmu – Kasus Shalat Ashar di Bani QuraidhahKasus Shalat Ashar di Bani Quraidhah
– Kasus Tawanan PerangKasus Tawanan Perang
– Kasus Tayamum Ibnu Mas’ud dan Umar Ibn Kasus Tayamum Ibnu Mas’ud dan Umar Ibn
Khatab
Lanjutan…
Lanjutan…
Zaman Sahabat
Zaman Sahabat
– Mereka musyawarah dgn RasulMereka musyawarah dgn Rasul
– Setiap isu dibicarakan sesama merekaSetiap isu dibicarakan sesama mereka
Umar Ibn Khatab
Umar Ibn Khatab
– Kasus tanah Sawad di Iraq (Ghanimah)Kasus tanah Sawad di Iraq (Ghanimah) – Kasus tidak memberi zakat muallafKasus tidak memberi zakat muallaf
– Kasus tidak memotong tangan pencuriKasus tidak memotong tangan pencuri
Ali KW
Ali KW
- Mengqiyaskan peminum Khamr dengan Mengqiyaskan peminum Khamr dengan
Qadzaf
Lanjutan…
Lanjutan…
Zaman Tabi’inZaman Tabi’in
– Walaupun sudah meluas, upaya ulama tinggiWalaupun sudah meluas, upaya ulama tinggi – Mulai berlaku perubahanMulai berlaku perubahan
– Lahir dua kelompok ahli fiqhLahir dua kelompok ahli fiqh – MadinahMadinah : Sa’id bin Musayyab : Sa’id bin Musayyab
– IraqIraq : An-Nakhai dan Al-Laits : An-Nakhai dan Al-Laits
Next…
Next…
Zaman Itba’ al-Tabi’in (Imam Mujtahid)Zaman Itba’ al-Tabi’in (Imam Mujtahid)
– Banyak masalah baru dgn adat & budayaBanyak masalah baru dgn adat & budaya – Wilayah Islam makin luasWilayah Islam makin luas
– Murid-murid Imam Madzhab mengklaim guru Murid-murid Imam Madzhab mengklaim guru
mereka penyusun pertama ushul fiqh
mereka penyusun pertama ushul fiqh – Lahir usul fiqhLahir usul fiqh – dipelopori Imam Syafi’I – dipelopori Imam Syafi’I
Next…
Next…
Pasca Imam Syafi’iPasca Imam Syafi’i
- Tahap Awal (3 H)Tahap Awal (3 H)
- Al-Risalah sebagai rujukan
- Al-Risalah sebagai rujukan
- Aktifitas pensyarahan Ushul Fiqh
- Aktifitas pensyarahan Ushul Fiqh
Itsbat al-Qiyas : Isa Ibnu Hibban
Itsbat al-Qiyas : Isa Ibnu Hibban
An-Nakht : Ibrahim An-Nazzam
An-Nakht : Ibrahim An-Nazzam
Kitab Ushul : Daud al-Dzahiry
Kitab Ushul : Daud al-Dzahiry
- Muncul dua aliran; Kalam dan Fuqoha
Lanjut…
Lanjut…
- Tahap Pertengahan (4 H)Tahap Pertengahan (4 H)
- Pintu Ijtihad di tutup
- Pintu Ijtihad di tutup
- Mensyarah; memperjelas illat hukum
- Mensyarah; memperjelas illat hukum
- Mentarjih
- Mentarjih
- Corak Filsafat
- Corak Filsafat
Kitab Fushul fil Ushul : Al-Jishash
Kitab Fushul fil Ushul : Al-Jishash
Kitab Ushul al-Kharkhy : Abu Hasan
Kitab Ushul al-Kharkhy : Abu Hasan
Ubaidillah
Next…
Next…
Tahap Penyempurnaan (5-6 H)Tahap Penyempurnaan (5-6 H) - Penulisan Ushul Fiqh Terpesat
- Penulisan Ushul Fiqh Terpesat
Al-Mu’tamad fi Ushul Fiqh : Abu Al-Husain Al-Bashri
Al-Mu’tamad fi Ushul Fiqh : Abu Al-Husain Al-Bashri
Al-Burhan fi Ushul Fiqh : Al-Juwaini Imam Haramain
Al-Burhan fi Ushul Fiqh : Al-Juwaini Imam Haramain
Al-Mustasfa fi Ilm Al-Ushul : Abu Hamid Al-Ghazali
Al-Mustasfa fi Ilm Al-Ushul : Abu Hamid Al-Ghazali
- Kristalisasi aliran Ushul
- Kristalisasi aliran Ushul
Ulama Mutaakhirin memperdalam ilmu
Ulama Mutaakhirin memperdalam ilmu
Ushul Fiqh dengan lintas madzhab
Lanjut…
Lanjut…
Masa Modern dan KontemporerMasa Modern dan Kontemporer
- Al-Muwafaqat : Al-Syatibi (Abad 8 H)
- Al-Muwafaqat : Al-Syatibi (Abad 8 H)
- Ushulul Fiqh : Khudary Bek (1927 M)
- Ushulul Fiqh : Khudary Bek (1927 M)
- Tahshilul Wushul ila Ilmi Ushul :
- Tahshilul Wushul ila Ilmi Al-Ushul : Al-
Mahlawy (1920 M)Mahlawy (1920 M)
- Irsyadul Fuhul ila Tahqiq al-Haqqi min
- Irsyadul Fuhul ila Tahqiq al-Haqqi min
Aliran-aliran Ushul Fiqh
Aliran-aliran Ushul Fiqh
Aliran KalamAliran Kalam
( Aliran Syaf’iyah dan Jumhur Mutakallimin)
( Aliran Syaf’iyah dan Jumhur Mutakallimin)
membangun teori tanpa terpengaruh masalah furu’membangun teori tanpa terpengaruh masalah furu’ Ijtihad menggunakan ra’yu / akal dan LOGIKAIjtihad menggunakan ra’yu / akal dan LOGIKA
Falsafah dan mantiqFalsafah dan mantiq
MENGEDEPANKAN KAJIAN BAHASAMENGEDEPANKAN KAJIAN BAHASA kitab-kitab yang dijadikan rujukan :kitab-kitab yang dijadikan rujukan :
Ar-Risalah
Ar-Risalah = Imam Syaf’I = Imam Syaf’I Al-Mu’tamad
Al-Mu’tamad = Abu Husain M. ibn Ali al-Bashri = Abu Husain M. ibn Ali al-Bashri Al-Burhan f ushul fqh
Al-Burhan f ushul fqh = Imam Haramain al-Juwaini = Imam Haramain al-Juwaini Al-Mustashfa f ilmI ushUl
Aliran Ke 2
Aliran Ke 2
Aliran FuqahaAliran Fuqaha
(ulama mazhab Hanaf)
(ulama mazhab Hanaf)
membangun teori TIDAK Berdasarkan masalah furu’membangun teori TIDAK Berdasarkan masalah furu’ Ijtihad dengan menggunakan hadisTIjtihad dengan menggunakan hadisT
PRAKTISPRAKTIS
Memperkuat madzhab merekaMemperkuat madzhab mereka kitab-kitab :kitab-kitab :
Al-Ushul
Al-Ushul = Abu Bakar Al-Jashasu = Abu Bakar Al-Jashasu Kasyaf al-Asrar
Aliran Ke 3
Aliran Ke 3
Aliran MutaakhirinAliran Mutaakhirin
(penggabungan dua aliran)
(penggabungan dua aliran)
Kitab Ushul Fiqh yang menggabungkan antara teori Kitab Ushul Fiqh yang menggabungkan antara teori Mutakallimin dengan teori Fuqoha
Mutakallimin dengan teori Fuqoha
– tanqih al-Ushultanqih al-Ushul = Shadr al-Syari’ah = Shadr al-Syari’ah
– at-Tahrirat-Tahrir = Kamal al-din al-Humam al Hanaf = Kamal al-din al-Humam al Hanaf
– Jam’u al-jawamiJam’u al-jawami = Subkhi al Syaf’I = Subkhi al Syaf’I
Dalil-dalil Syara’
Maksudnya : “Sesuatu yang diperoleh dengan
Maksudnya : “Sesuatu yang diperoleh dengan
benar dari hukum syara’ amali dengan dilakukan
benar dari hukum syara’ amali dengan dilakukan
kajian yang sah terhadapnya baik secara
kajian yang sah terhadapnya baik secara qathqath’’yy
maupun dz
Dalil-dalil Yang Disepakati
Dalil-dalil Yang Disepakati
Al-Qur’an al-Karim
Al-Qur’an al-Karim
دمحم ىلع لزنملا يبرعلا ظفللا
Lafaz yang berbahasa Arab, diturunkan Lafaz yang berbahasa Arab, diturunkan kepada Muhammad Saw melalui Jibril, kepada Muhammad Saw melalui Jibril,
sebagai mukjizat, diriwayatkan secara sebagai mukjizat, diriwayatkan secara
mutawatir, membacanya ibadah, diawali dg mutawatir, membacanya ibadah, diawali dg
Nama-nama Al-Qur’an
Nama-nama Al-Qur’an
Al-KitabAl-Kitab : Tulisan atau Buku: Tulisan atau Buku Al-FurqonAl-Furqon : Pembeda: Pembeda
Ciri-ciri al-Qur’an
Ciri-ciri al-Qur’an
Lafaz dan makna dari AllahLafaz dan makna dari Allah
Menggunakan lafadz dan gaya bahasa ArabMenggunakan lafadz dan gaya bahasa Arab DDiriwayatkaniriwayatkan secara mutawatirsecara mutawatir
Kandungannya tidak ada pengurangan atau Kandungannya tidak ada pengurangan atau penambahan
penambahan
Mengandung mukjizatMengandung mukjizat
KEMU’JIZATAN AL-QUR’AN
KEMU’JIZATAN AL-QUR’AN
Al-Qur’an memilki mu’jizat pada 5
Al-Qur’an memilki mu’jizat pada 5
bidang :
bidang :
1. Pada lafadz dan susunan kalimat
1. Pada lafadz dan susunan kalimat
2. Pada keterangannya
2. Pada keterangannya
3. Pemberitaan tentang Ghaib
3. Pemberitaan tentang Ghaib
4. Pada ilmu pengetahuan
4. Pada ilmu pengetahuan
Fungsi dan Tujuan Al-Qur’an
Fungsi dan Tujuan Al-Qur’an
1. Sumber pokok dan utama
1. Sumber pokok dan utama
2. Penuntun dalam merumuskan hukum
2. Penuntun dalam merumuskan hukum
3. Petunjuk
3. Petunjuk
4. Mu’jizat
Pokok Ajaran Al-Qur’an
Pokok Ajaran Al-Qur’an
1. Akidah
1. Akidah
2. Ibadah dan Muamalah
2. Ibadah dan Muamalah
3. Hukum
3. Hukum
4. Akhlak
4. Akhlak
5. Kisah-kisah umat terdahulu
5. Kisah-kisah umat terdahulu
6. Isyarat pengembangan Iptek
Keistimewaan Dan
Keistimewaan Dan
Keutamaan Al-Qur’an
Keutamaan Al-Qur’an
1. Pedoman dan petunjuk hidup1. Pedoman dan petunjuk hidup
2. Memiliki ayat-ayat yang mengagumkan
2. Memiliki ayat-ayat yang mengagumkan
3. Memberi gambaran umum ilmu alam untuk
3. Memberi gambaran umum ilmu alam untuk
merangsang perkembangan berbagai ilmu
merangsang perkembangan berbagai ilmu
4. Memiliki ayat-ayat yang menghormati akal
4. Memiliki ayat-ayat yang menghormati akal
5. Manusia sama di hadapan Tuhan
5. Manusia sama di hadapan Tuhan
6. Melepas kehinaan dan menanamkan tauhid
6. Melepas kehinaan dan menanamkan tauhid
dalam jiwa.
Perintah dan larangan
Perintah dan larangan
Al Quran
Al Quran
1.1. Suruhan, yang berarti keharusan untuk Suruhan, yang berarti keharusan untuk mengerjakan atau meninggalkan.
mengerjakan atau meninggalkan.
2.
2. Janji baik dan buruk, pahala dan dosa Janji baik dan buruk, pahala dan dosa
serta pujian dan celaan.
serta pujian dan celaan.
3.
3. Ibarat, contohnya Anisa istri yang ditalak Ibarat, contohnya Anisa istri yang ditalak harus menjalankan masa iddah.
Hal-hal tentang al-Qur’an
Hal-hal tentang al-Qur’an
30 juz, 114 surat, 6666 ayat30 juz, 114 surat, 6666 ayat Makiyah 86 suratMakiyah 86 surat
Madaniyah 28 suratMadaniyah 28 surat
Pertama turun al-’Alaq 1-5Pertama turun al-’Alaq 1-5 Terakhir turun al-Maidah 3Terakhir turun al-Maidah 3
Turunnya al-Qur’an 22 Th 2 Bln 22 Hr (23 Thn)Turunnya al-Qur’an 22 Th 2 Bln 22 Hr (23 Thn)
MakiyahMakiyah : diawali dg yaa ayyuha al nass : diawali dg yaa ayyuha al nass
ayatnya pendek-pendekayatnya pendek-pendek
MadaniyahMadaniyah : diawali dg ya ayyuha alladzina amanu : diawali dg ya ayyuha alladzina amanu dan ayatnya panjang-panjang
Al-Sunnah
Al-Sunnah
Bahasa :Bahasa :
QoribQorib (dekat) (dekat)
JadidJadid (baru) (baru)
KhabarKhabar (Berita) (Berita)
al-Sunnah
“Sesuatu yang muncul dari Rasulullah s.a.w. Sesuatu yang muncul dari Rasulullah s.a.w.
bukan
bukan al-Qur’anal-Qur’an baik dalam bentuk baik dalam bentuk perkataan, perbuatan atau
perkataan, perbuatan atau taqrir taqrir (ketetapan)
Ciri-ciri al-Sunnah
Ciri-ciri al-Sunnah
Datang dari Rasulullah Saw tetapi bukan Datang dari Rasulullah Saw tetapi bukan
al-Qur’an
al-Qur’an
Tidak bermukjizatTidak bermukjizat
Berlaku dalam bentuk perkataan, Berlaku dalam bentuk perkataan, perbuatan, atau
perbuatan, atau taqrirtaqrir dari Rasulullah Saw dari Rasulullah Saw
Berlaku setelah Rasulullah diutus sebagai Berlaku setelah Rasulullah diutus sebagai
Rasul
Pembagian al-Sunnah
Pembagian al-Sunnah
al-Sunnah al-qawliyyahal-Sunnah al-qawliyyah al-Sunnah al-fial-Sunnah al-fi’’liyyahliyyah
Pembagian Hadits dari
Pembagian Hadits dari
Segi Periwayatan
Segi Periwayatan
Mutawatir :Mutawatir : “Diriwayatkan dari Nabi Saw pada “Diriwayatkan dari Nabi Saw pada masa sahabat, tabi’in dan itba’ tabi’in oleh
masa sahabat, tabi’in dan itba’ tabi’in oleh
orang banyak dan tidak dusta”.
orang banyak dan tidak dusta”.
Masyhur :Masyhur : “Diriwayatkan dari Nabi Saw pada “Diriwayatkan dari Nabi Saw pada masa sahabat tidak mutawatir dan masa
masa sahabat tidak mutawatir dan masa
tabi’in dan itba’ tabi’in secara mutawatir”.
tabi’in dan itba’ tabi’in secara mutawatir”.
Ahad :Ahad : “Diriwayatkan dari Nabi Saw tidak “Diriwayatkan dari Nabi Saw tidak
secara mutawatir dalam tiga masa.
Kehujahan
Kehujahan
al-Sunnah
al-Sunnah
Al-Qur’anAl-Qur’an Al-SunnahAl-Sunnah
Ijma’Ijma’
Kedudukan al-Sunnah
Kedudukan al-Sunnah
Sebagai Dalil Hukum
Sebagai Dalil Hukum
Fungsi al-Sunnah Terhadap
Fungsi al-Sunnah Terhadap
al-Qur’an
al-Qur’an
Penjelas al-Qur’anPenjelas al-Qur’an Membuat syari’at yang belum ada di al-Qur’anMembuat syari’at yang belum ada di al-Qur’an Menguatkan hukum-hukum Menguatkan hukum-hukum al-Qur’an,al-Qur’an,
mendetailkan hukum yang
mendetailkan hukum yang ijmalijmal (ringkas) (ringkas)
Menghadkan (Menghadkan (taqyidtaqyid) hukum-hukum yang ) hukum-hukum yang mutlaqmutlaq
Mengkhususkan (khas) hukum umum (‘Mengkhususkan (khas) hukum umum (‘amam))
Menjawab segala permasalahan dalam Menjawab segala permasalahan dalam al-Qur’anal-Qur’an
Menasakh beberapa hukum dalam al-Qur’anMenasakh beberapa hukum dalam al-Qur’an
Menentukan hukum yang tidak disebut al-Qur’anMenentukan hukum yang tidak disebut al-Qur’an
Ijma’
Ijma’
Ta’rifTa’rif
BahasaBahasa : Kesepakatan, Sependapat tentang : Kesepakatan, Sependapat tentang
sesuatu, Berkumpul.
Maksudnya: Kesepakatan para mujtahid dari Maksudnya: Kesepakatan para mujtahid dari kalangan umat Muhammad s.a.w. terhadap kalangan umat Muhammad s.a.w. terhadap hukum syara’ pada zaman selain zaman Rasul hukum syara’ pada zaman selain zaman Rasul
Ciri-ciri Ijma’
Ciri-ciri Ijma’
Kesepakatan semua ulama yang layak Kesepakatan semua ulama yang layak
untuk berijtihad (Mujtahid)
untuk berijtihad (Mujtahid)
Kesepakatan berlaku di kalangan umat Kesepakatan berlaku di kalangan umat
Muhammad S.a.w.
Muhammad S.a.w.
Kesepakatan berlaku terhadap hukum Kesepakatan berlaku terhadap hukum syara’ (Hukum Islam)
syara’ (Hukum Islam)
Kesepakatan berlaku setelah wafatnya Kesepakatan berlaku setelah wafatnya Rasulullah S.a.w.
Syarat-syarat Ijma’
Syarat-syarat Ijma’
Syarat disepakati
Syarat disepakati
a)
a) AdilAdil b)
b) MujtahidMujtahid c)
c) Semua sepakatSemua sepakat d)
d) Ada lebih dari seorang mujtahidAda lebih dari seorang mujtahid e)
e) Secara Secara sharihsharih atau atau i’tibariyyi’tibariyy
f)
Pembagian Ijma’
Pembagian Ijma’
Dalil Kehujjahan Ijma’
Dan siapa yang menentang (ajaran) Rasulullah Dan siapa yang menentang (ajaran) Rasulullahsesudah terang nyata kepadanya kebenaran
sesudah terang nyata kepadanya kebenaran
pertunjuk (yang dibawanya), dan ia pula mengikut
pertunjuk (yang dibawanya), dan ia pula mengikut
jalan yang lain dari jalan orang-orang yang
jalan yang lain dari jalan orang-orang yang
beriman, Kami akan memberikannya kuasa untuk
beriman, Kami akan memberikannya kuasa untuk
melakukan (kesesatan) yang dipilihnya, dan (pada
melakukan (kesesatan) yang dipilihnya, dan (pada
hari akhirat kelak) Kami akan memasukkannya ke
hari akhirat kelak) Kami akan memasukkannya ke
dalam neraka jahanam; dan neraka jahanam itu
dalam neraka jahanam; dan neraka jahanam itu
adalah seburuk-buruk tempat kembali
Dalil Kehujjahan Ijma’
Dalil Kehujjahan Ijma’
ىَلَع يِتططططططّمُأ ُعِمَتططْجططَت َل
ىَلَع يِتططططططّمُأ ُعِمَتططْجططَت َل
ةَل َلطططططططَض
ةَل َلطططططططَض
Umatku tidak akan bersepakat terhadap
Umatku tidak akan bersepakat terhadap
perkara-perkara yang sesat
Apa yang dilihat umat Islam sebagai kebaikan, maka
Apa yang dilihat umat Islam sebagai kebaikan, maka
menurut Allah dianggap baik
QIYAS
QIYAS
Bahasa
Bahasa : : MembandingkanMembandingkan Menganalogikan
Menganalogikan
Menyamakan
Menyamakan
Mengukur
Qiyas
Qiyas
طمولعم يف مولعم مكطح
طمولعم يف مولعم مكطح
تابثإ
تابثإ
مكحلا ةلع يف امهكارتشل رطخآ
مكحلا ةلع يف امهكارتشل رطخآ
تبثملا طدنع
تبثملا طدنع
Menetapkan sesuatu hukum pada sesuatu Menetapkan sesuatu hukum pada sesuatu perkara ke dalam suatu perkara lain karena perkara ke dalam suatu perkara lain karena
persamaan keduanya dari segi
persamaan keduanya dari segi illahillah hukum hukum menurut pandangan orang yang
menurut pandangan orang yang menetapkannya
Kehujjahan Qiyas
Kehujjahan Qiyas
راَصْبَلا يِلوُأاَي او ُرِبَتْعاَف
راَصْبَلا يِلوُأاَي او ُرِبَتْعاَف
Maka ambilah pelajaran (
Maka ambilah pelajaran (
iktibar
iktibar
)
)
(dari peristiwa itu) wahai
(dari peristiwa itu) wahai
orang-orang yang berakal fikiran serta jeli
orang yang berakal fikiran serta jeli
Kehujjahan Qiyas
Kehujjahan Qiyas
Nabi Muhammad S.a.w. sendiri pernah Nabi Muhammad S.a.w. sendiri pernah melakukan
melakukan qiyasqiyas
Ijma’Ijma’
Rukun Qiyas
Rukun Qiyas
Al-asluAl-aslu (Asal) (Asal)
Hukmu al AslyHukmu al Asly (Hukum asal) (Hukum asal) Furu’ Furu’ (cabang)(cabang)
Syarat-syarat Qiyas
Syarat-syarat Qiyas
Hukm al-aslHukm al-asl tidak khusus untuk sebab-sebab yang tidak khusus untuk sebab-sebab yang menjadi faktor adanya sesuatu
menjadi faktor adanya sesuatu nashnash
Perkara yang akan diPerkara yang akan diqiyasqiyaskan harus perkara-kan harus perkara-perkara yang
perkara yang mama’’qulqul (masuk akal) (masuk akal)
Hukum al-aslHukum al-asl hendaklah hendaklah tsabit tsabit (tetap) melalui (tetap) melalui al- al-Qur’an
Qur’an, , haditshadits atau atau ijma’ijma’
NatijahNatijah (hasil) dari (hasil) dari qiyasqiyas yang dilakukan haruslah yang dilakukan haruslah tidak bertentangan dengan nash (
MACAM-MACAM QIYAS
MACAM-MACAM QIYAS
Qiyas Qiyas Jally/AwlaJally/Awla (Lebih tinggi)(Lebih tinggi) Qiyas Qiyas MusawwyMusawwy (Sama)(Sama)
Dalil-dalil Yang
Dalil-dalil Yang
Diperselisihkan
Diperselisihkan
Al-Masalih al-MursalahAl-Masalih al-Mursalah ( (ةلسرملأأا حلأأاصملأأاةلسرملأأا حلأأاصملأأا)) Al-IstihsanAl-Istihsan ( (ناسحتسلأأاناسحتسلأأا ))
Al-IstishabAl-Istishab ( (باحصتسلأأاباحصتسلأأا ))
Syari’ah sebelum kita (Syari’ah sebelum kita (انلبأأق نم عرأأشانلبأأق نم عرأأش )) Al-’UrfAl-’Urf ( (فرأعلأأافرأعلأأا))
‘‘Illat (Illat (ةلعلأأاةلعلأأا))
Sadd al-Dhara’iSadd al-Dhara’i’’ ( (أعئأارذلأأا دأأسأعئأارذلأأا دأأس))
Al-Masalih al-Mursalah
Al-Masalih al-Mursalah
DefinisiDefinisi
حلصي – حلص
حلصي – حلص
Sesuatu yang mendatangkan kebaikan
Sesuatu yang mendatangkan kebaikan لسري – لسرأ
لسري – لسرأ
Diutus, dikirim atau dipakai
Diutus, dikirim atau dipakai
Maslahah Mursalah berarti prinsip
Maslahah Mursalah berarti prinsip
kemaslahatan yang dipergunakan
kemaslahatan yang dipergunakan
menetapkan suatu hukum Islam atau
menetapkan suatu hukum Islam atau
perbuatan yang bernilai baik
perbuatan yang bernilai baik
Next…
Next…
Imam Al-GhazalyImam Al-Ghazaly
بلج نع لصلا ىق ةرابع يهف ةحلصملا امأ
بلج نع لصلا ىق ةرابع يهف ةحلصملا امأ
ة ّرضم عفد وا ةعفنم
ة ّرضم عفد وا ةعفنم
Maslahah pada dasarnya ialah meraih
Maslahah pada dasarnya ialah meraih
manfaat dan menolak mudharat
manfaat dan menolak mudharat
نود عراشلطا دصاقم يف ةلخاد ةعفنم لك
نود عراشلطا دصاقم يف ةلخاد ةعفنم لك
ءاغللا وأ رابتعلاب دهاش اهل نوكي نأ
ءاغللا وأ رابتعلاب دهاش اهل نوكي نأ
Setiap manfaat yang termasuk di dalam sasaran
Setiap manfaat yang termasuk di dalam sasaran
al-Shari
al-Shari’’ (Allah) tanpa ada bukti (dari (Allah) tanpa ada bukti (dari nashnash) ) yang mengakuinya atau membatalkannya.
Al-Masalih al-Mursalah
Al-Masalih al-Mursalah
Ciri-ciriCiri-ciri
– Berdasarkan prinsip, mengambil Berdasarkan prinsip, mengambil maslahahmaslahah dan dan menolak
menolak mudharatmudharat
– Kemaslahatan yang menjadi asasnya tidak Kemaslahatan yang menjadi asasnya tidak terdapat ketentuan
terdapat ketentuan
Jenis-jenis Jenis-jenis maslahahmaslahah
– Yang diakui oleh Yang diakui oleh nash (mu’tabarah)nash (mu’tabarah) – Yang dibatalkan oleh Yang dibatalkan oleh nash (mulgha)nash (mulgha)
Al-Masalih al-Mursalah
Al-Masalih al-Mursalah
Syarat-syaratSyarat-syarat
- Maslahat harus hakikat bukan dugaan
- Maslahat harus hakikat bukan dugaan
- Maslahat harus menyeluruh dan umum
- Maslahat harus menyeluruh dan umum
- Maslahat harus sesuai dengan tujuan
- Maslahat harus sesuai dengan tujuan
syara’
syara’
- Maslahat itu harus benar tidak
- Maslahat itu harus benar tidak
bertentangan dengan nash
Al-Masalih al-Mursalah
Al-Masalih al-Mursalah
Macam MaslahahMacam Maslahah Al-Dharuriyah
Al-Dharuriyah : Perkara tegaknya : Perkara tegaknya kehidupan, bila ditinggalkan rusak
kehidupan, bila ditinggalkan rusak
kehidupan, timbul ftnah.
kehidupan, timbul ftnah.
Al-Hajiyah
Al-Hajiyah : Perbuatan selain dharury : Perbuatan selain dharury yang dibutuhkan untuk menghindari
yang dibutuhkan untuk menghindari
kesulitan
kesulitan
Al-Tahsiniyah
Al-Tahsiniyah : Mempergunakan semua : Mempergunakan semua yang layak yang dibenarkan adat yang
yang layak yang dibenarkan adat yang
baik dan mencakup mahasinul akhlaq
Next…
Next…
Maslahah DharuriyahMaslahah Dharuriyah
-
- AgamaAgama : Kewajiban Jihad : Kewajiban Jihad -
- JiwaJiwa : Usaha Mencari makan, minum dan pakaian : Usaha Mencari makan, minum dan pakaian -
- AkalAkal : Meninggalkan minum khamr : Meninggalkan minum khamr -
- KeturunanKeturunan : Kewajiban Nikah, larangan zina : Kewajiban Nikah, larangan zina -
- HartaHarta : Menjauhi Pencurian : Menjauhi Pencurian
Maslahah HajiyahMaslahah Hajiyah
- Qashar, berburu, buka bagi musafir
- Qashar, berburu, buka bagi musafir
Maslahah TahsiniyahMaslahah Tahsiniyah
- Bersuci, menutup aurat, akhlaq dan adab
Kehujahan
Kehujahan
Tidak Jadi Hujjah : Syafi’iyah, Hanafiyah Tidak Jadi Hujjah : Syafi’iyah, Hanafiyah dan sebagian Malikiyah
dan sebagian Malikiyah
Mejadi Hujjah : Sebagian Malikiyah, Mejadi Hujjah : Sebagian Malikiyah,
sebagian Syafi’iyah dengan ketentuan dan
sebagian Syafi’iyah dengan ketentuan dan
syarat
syarat
Imam Al-Qarafy : Sesungguhnya seluruh Imam Al-Qarafy : Sesungguhnya seluruh madzhab berhujjah dengan maslahah,
madzhab berhujjah dengan maslahah,
karena mereka melakukan qiyas dengan
karena mereka melakukan qiyas dengan
ketentuan berbeda-beda
Al-Istihsan
Al-Istihsan
DefinisiDefinisi
اناسحتسا – نسحتسي – نسحتسا
اناسحتسا – نسحتسي – نسحتسا
Mencari Kebaikan
Mencari Kebaikan
يلك ليلدب ةلباقم ىف ةيئزج ةحلصمب ذخلا
يلك ليلدب ةلباقم ىف ةيئزج ةحلصمب ذخلا
Memberlakukan kemaslahatan juz’i ketika
Memberlakukan kemaslahatan juz’i ketika
berhadapan dengan kaidah umum
Al-Istihsan
Maksudnya: Berpaling daripada Maksudnya: Berpaling daripada qiyasqiyas jaliyyjaliyy kepada
kepada qiyas khafiyyqiyas khafiyy atau mengecualikan atau mengecualikan masalah
masalah juz’iyah juz’iyah daripada asal yang daripada asal yang kulliykulliy atau atau kaedah yang umum berdasarkan kepada dalil
kaedah yang umum berdasarkan kepada dalil
yang menuntut peralihan ini.
Al-Istihsan
Al-Istihsan
Ciri-ciri al-IstihsanCiri-ciri al-Istihsan
– Menggunakan qiyas Menggunakan qiyas jaliyyjaliyy kepada qiyas kepada qiyas khafiyykhafiyy – Mengecualikan suatu masalah daripada asal atau Mengecualikan suatu masalah daripada asal atau
kaidah umum kaidah umum Jenis al-IstihsanJenis al-Istihsan
– Mentarjihkan qiyas Mentarjihkan qiyas khafiyykhafiyy terhadap qiyas terhadap qiyas jaliyyjaliyy
– Mengecualikan perkara Mengecualikan perkara juz’iyyat juz’iyyat daripada asal atau daripada asal atau kaedah umum
Al-Istihsan
Al-Istihsan
Menjadi Hujjah : Hanafiyah, Malikiyah dan Menjadi Hujjah : Hanafiyah, Malikiyah dan sebagian Hanabilah
sebagian Hanabilah
رسعلا مكب ديري لو رسيلا مكب هللاديري
رسعلا مكب ديري لو رسيلا مكب هللاديري
نسح هللا دنع وهف انسح نوملسملا هأر ام
نسح هللا دنع وهف انسح نوملسملا هأر ام
Tidak Jadi Hujjah : Syafi’iyahTidak Jadi Hujjah : Syafi’iyah
عرش دقف نسحتسا نم
Al-Istishab
Al-Istishab
BahasaBahasa
-
- Menemani, menyertai, kebersamaanMenemani, menyertai, kebersamaan -
- Mengikuti secara terus menerusMengikuti secara terus menerus
-
- Mencari sesuatu yang ada hubungannya.Mencari sesuatu yang ada hubungannya.
Ulama Fiqh Ulama Fiqh : Tetapnya hukum pada masa : Tetapnya hukum pada masa
lalu, sampai ada dalil yang mengubah
lalu, sampai ada dalil yang mengubah
ketetapan hukum tersebut.
Al-Istishab
Al-Istishab
DefinisiDefinisi
ايفنم وأ هل اتباث ناك امب ءيش ىلع مكحلا
ايفنم وأ هل اتباث ناك امب ءيش ىلع مكحلا
هفلخ ىلع ليلدلا مايق مدعل هنع
هفلخ ىلع ليلدلا مايق مدعل هنع
Maksudnya: Maksudnya: Hukum sesuatu berdasarkan hukum Hukum sesuatu berdasarkan hukum yang sudah ada pada hukum tersebut dalam
yang sudah ada pada hukum tersebut dalam
bentuk sabit atau nafi karena tiada dalil yang
bentuk sabit atau nafi karena tiada dalil yang
menunjukkan sebaliknya
macam
macam
Pembagian al-IstishabPembagian al-Istishab
– Hukum Ibahah al-AsliyahHukum Ibahah al-Asliyah
– Menurut akal dan syara’ hukumnya tetap dan Menurut akal dan syara’ hukumnya tetap dan berlangsung terus (
berlangsung terus (Wasf al-tsabit li al-hukm hatta Wasf al-tsabit li al-hukm hatta
yutsbita khilafuhu
yutsbita khilafuhu))
– Dalil umum sebelum datang dalil yang mengkhususkanDalil umum sebelum datang dalil yang mengkhususkan
– Hukum akal sebelum datang hukum syara’Hukum akal sebelum datang hukum syara’
– Ditetapkan berdasar ijma’ dan diperselisihkanDitetapkan berdasar ijma’ dan diperselisihkan
– Istishab hukum harus atau Istishab hukum harus atau al-bara’ah al-asliyyahal-bara’ah al-asliyyah ketika tiada dalil yang menunjukkan sebaliknya
ketika tiada dalil yang menunjukkan sebaliknya
– Istishab hukum syara’ yang terbukti satu dalil atau Istishab hukum syara’ yang terbukti satu dalil atau tiada dalil lain yang mengubahnya
Kehujahan
Kehujahan
Kebanyakan Kebanyakan ahl al-kalam ahl al-kalam : Tidak dianggap : Tidak dianggap
sebagai hujjah
sebagai hujjah
Kebanyakan ulama Hanafi mutakhir Kebanyakan ulama Hanafi mutakhir : :
Hanya hujjah untuk menolak dan
Hanya hujjah untuk menolak dan
menafikan, bukan untuk menetapkan dan
menafikan, bukan untuk menetapkan dan
memberikan hak
memberikan hak
Kebanyakan ulama Maliki, Shafi’i dan Kebanyakan ulama Maliki, Shafi’i dan
Hambali
Hambali : Hujjah untuk : Hujjah untuk menafimenafi (hilang) (hilang) dan
Kaidah-kaidah
Kaidah-kaidah
ناك ام ىلع ناك ام ءاقب لصلا
ناك ام ىلع ناك ام ءاقب لصلا
ةحابلا ءايشلا ىف لصلا
ةحابلا ءايشلا ىف لصلا
ةءاربلا ناسنلا ىف لصلا
ةءاربلا ناسنلا ىف لصلا
لو ششلاب لوزي ل نيقيلاب تبث ام
لو ششلاب لوزي ل نيقيلاب تبث ام
هلثم نيقيب لا لوزي
Syar’u man qablana
Syar’u man qablana
Syar’u : Syar’u : Syari’at, hukum, peraturanSyari’at, hukum, peraturan
Man Qoblana : Man Qoblana : Sebelum Nabi Muhammad SawSebelum Nabi Muhammad Saw
DefinisiDefinisi : Hukum-hukum yang disyari’atkan : Hukum-hukum yang disyari’atkan
oleh Allah bagi umat sebelum kita (ajaran
oleh Allah bagi umat sebelum kita (ajaran
Nabi Muhammad Saw).
pembagian
pembagian
Telah dihapus oleh syari’at kitaTelah dihapus oleh syari’at kita
Contoh
Contoh : Musa, Pakaian najis, dipotong : Musa, Pakaian najis, dipotong
Ajaran yang ditetapkan oleh syari’at kitaAjaran yang ditetapkan oleh syari’at kita
Contoh
Contoh : Perintah puasa : Perintah puasa
Ajaran yang tidak ditetapkan syari’at kitaAjaran yang tidak ditetapkan syari’at kita
- Ada di al-Qur’an dan al-Hadits tetapi
- Ada di al-Qur’an dan al-Hadits tetapi
tidak tegas sebagaimana sebelum kita
tidak tegas sebagaimana sebelum kita
- Tidak ada dalam syari’at kita
Al-’Urf
Al-’Urf
BahasaBahasa : Mengaku, mengetahui, kebaikan : Mengaku, mengetahui, kebaikan
DefinisiDefinisi
نم هيلع اوراسو سانلا هفراعت ام
نم هيلع اوراسو سانلا هفراعت ام
كرت وأ لعف وأ لوق
كرت وأ لعف وأ لوق
Maksudnya: Apa yang menjadi kebiasaan Maksudnya: Apa yang menjadi kebiasaan
manusia dan dilakukan mereka
manusia dan dilakukan mereka
berdasarkannya sama ada dalam bentuk
berdasarkannya sama ada dalam bentuk
perkataan, perbuatan atau tinggalan
Al-`Urf
Al-`Urf
Ciri-ciriCiri-ciri
– Tidak bertentangan dengan nashTidak bertentangan dengan nash
– Kebiasaan dan amalan manusiaKebiasaan dan amalan manusia
– Merujuk kepada persepakatan manusia Merujuk kepada persepakatan manusia umumnya
umumnya
Pembahagian al-`UrfPembahagian al-`Urf
– Dari segi bentuk: Dari segi bentuk: Qawly/Lafdzi & fi’lyQawly/Lafdzi & fi’ly – Dari segi kelompok: Dari segi kelompok: Am & khasAm & khas
‘
‘
Illat
Illat
BahasaBahasa : Sakit, yang menyusahkan, sebab, : Sakit, yang menyusahkan, sebab,
udzur, alasan
udzur, alasan
IstilahIstilah : :
- Sesuatu yang keberadaannya maka
- Sesuatu yang keberadaannya maka
hukum menjadi ada
hukum menjadi ada
- Perkara yang memunculkan hukum
macam ‘Illat
macam ‘Illat
SyurahatanSyurahatan (jelas) (jelas)
Nash secara Nash secara DilalahDilalah (penunjukan) (penunjukan) Nash secara Nash secara IstimbathIstimbath
(penetapan/kesimpulan)
(penetapan/kesimpulan)
Fungsi ‘Illat
Fungsi ‘Illat
Penyebab atau penetap adanya hukumPenyebab atau penetap adanya hukum Penolak (dafi’ah) keberadaan hukumPenolak (dafi’ah) keberadaan hukum
‘
‘
Illat
Illat
Illat adalah sebab hukumIllat adalah sebab hukum
امدع و ادوجو ةلعلا عم رودي مكحلا
امدع و ادوجو ةلعلا عم رودي مكحلا
Dasar ada atau tidak adanya sebuah Dasar ada atau tidak adanya sebuah
hukum
hukum
Contoh :Contoh :
- Membunuh perempuan dalam perang
- Membunuh perempuan dalam perang
- Shalat Jum’at bagi Perempuan
- Shalat Jum’at bagi Perempuan
- Minuman memabukkan
Sadd al-Dhara’i
Sadd al-Dhara’i
’’ BahasaBahasa
SadSad : Menutup, mencegah: Menutup, mencegah Dzari’ahDzari’ah : Jalan ke suatu tujuan: Jalan ke suatu tujuan
Sad-Dzari’ahSad-Dzari’ah: Menutup jalan ke suatu : Menutup jalan ke suatu
Sadd al-Dhara’i
Sadd al-Dhara’i
’’ IstilahIstilah
ةدسفملا ىلإ لوصولا نود ةلوليحلا
ةدسفملا ىلإ لوصولا نود ةلوليحلا
Maksudnya: Menghalang sesuatu sampai kepada Maksudnya: Menghalang sesuatu sampai kepada perkara yang
perkara yang rusak rusak
Ciri-ciriCiri-ciri
– Menghalang keburukanMenghalang keburukan
– Membuka ruang untuk kebaikanMembuka ruang untuk kebaikan
– Penetapannya berdasarkan Penetapannya berdasarkan natijahnatijah (hasil) sesuatu (hasil) sesuatu perkara, sekalipun tidak menjadi pengetahuan
perkara, sekalipun tidak menjadi pengetahuan
pelakunya
Sadd al-Dhara’i
Sadd al-Dhara’i
’’ ContohContoh
– Boleh membayar uang tebusan kepada Boleh membayar uang tebusan kepada
kafir
kafir harbiyyharbiyy
– DiharamkanDiharamkan qadhi qadhi menjatuhkan hukuman menjatuhkan hukuman berdasarkan pengetahuannya
berdasarkan pengetahuannya
– Haram menjual senjata kepada orang kafirHaram menjual senjata kepada orang kafir – Melihat auratMelihat aurat
kehujjahan
kehujjahan
Malikiyah dan HanabilahMalikiyah dan Hanabilah menjadikan menjadikan
hujjah dan dalil
hujjah dan dalil
Hanafiyah, Syafi’iyah dan Syi’ah Hanafiyah, Syafi’iyah dan Syi’ah
menjadikan hujjah dalam masalah
menjadikan hujjah dalam masalah
tertentu dan menolak dalam masalah lain.
tertentu dan menolak dalam masalah lain.
(menerima apabila kemafsadatan akan
(menerima apabila kemafsadatan akan
muncul dengan kemungkinan besar
muncul dengan kemungkinan besar
‘
Mazhab al-Sahabiy
Mazhab al-Sahabiy
Definisi sahabat (Definisi sahabat (Qoulu ShahabatQoulu Shahabat))
نمآو ملسو هيلع هللا ىلص يبنلا دهش نم
Maksudnya: Maksudnya: Siapa yang melihat Rasulullah s.a.w. Siapa yang melihat Rasulullah s.a.w. dalam keadaan beriman kepadanya dan
dalam keadaan beriman kepadanya dan
mendampinginya untuk tempo masa yang
mendampinginya untuk tempo masa yang
memadai untuk dikatakan sebagai sahabat dari
memadai untuk dikatakan sebagai sahabat dari
segi adat
Mazhab al-Sahabiyy
Mazhab al-Sahabiyy
Ciri-ciri sahabatCiri-ciri sahabat
– Melihat Rasulullah dalam keadaan imanMelihat Rasulullah dalam keadaan iman – Pernah berdampingan dengannyaPernah berdampingan dengannya
KehujjahanKehujjahan
– Ulama sepakat mengatakan pendapat sahabat yang Ulama sepakat mengatakan pendapat sahabat yang
bukan berdasarkan pendapat adalah hujjah begitu juga
bukan berdasarkan pendapat adalah hujjah begitu juga
ijma’ mereka. Para ulama juga mengatakan bahwa
ijma’ mereka. Para ulama juga mengatakan bahwa
seorang sahabat tidak wajib mengikuti sahabat lain
seorang sahabat tidak wajib mengikuti sahabat lain – Sementara pendapat sahabat yang berdasarkan Sementara pendapat sahabat yang berdasarkan
pendapat mereka, terdapat perselisihan
Contoh
Contoh
AisyahAisyah : Batas wanita hamil adalah 2 tahun : Batas wanita hamil adalah 2 tahun Abu BakarAbu Bakar : Warisan nenek 1/6 : Warisan nenek 1/6
Memerangi penolak zakatMemerangi penolak zakat
UmarUmar : Haram menikahi wanita dlm ‘iddah : Haram menikahi wanita dlm ‘iddah
Tidak Jum’at pada hari rayaTidak Jum’at pada hari raya Anas bin MalikAnas bin Malik : Minimal haidl 3 hari : Minimal haidl 3 hari
Hukum Taklif dan Wad’i
Hukum Taklif dan Wad’i
Hukum TaklifiHukum Taklifi : Khitab/Firman Allah yang : Khitab/Firman Allah yang berhubungan dengan segala perbuatan
berhubungan dengan segala perbuatan
mukallaf atas dasar iqtidha atau takhyir.
mukallaf atas dasar iqtidha atau takhyir.
Hukum Wad’iHukum Wad’i : Hukum yang menjadikan : Hukum yang menjadikan sesuatu sebagai syarat, sebab atau mani’.
Macam-macam Taklif
Macam-macam Taklif
Pembagian Wajib
Pembagian Wajib
Wajib : Waktu mengerjakanWajib : Waktu mengerjakan
(Muwassa’, Mudhayya’ dan Syibhain)
(Muwassa’, Mudhayya’ dan Syibhain)
Wajib : Orang yang mengerjakanWajib : Orang yang mengerjakan (Wajib ‘Ain dan Wajib Kifayah)
(Wajib ‘Ain dan Wajib Kifayah)
Wajib : Kadar TuntutanWajib : Kadar Tuntutan
(Muhaddad dan Ghairu Muhaddad)
(Muhaddad dan Ghairu Muhaddad)
Wajib : Tertentu dan PilihanWajib : Tertentu dan Pilihan (Mu’ayyan dan Mukhayyar)
(Mu’ayyan dan Mukhayyar)
Wajib : Waktu SegeraWajib : Waktu Segera (Faur dan Tarakhi)
Haram
Haram
- Haram Li Dzatihi
- Haram Li Dzatihi
- Haram Lighairi Dzatihi
- Haram Lighairi Dzatihi
Sunnah
Sunnah
MuakkadMuakkad
Ghairu MuakkadGhairu Muakkad ZaidahZaidah
Makruh
Makruh
Hukum Wad’i
Hukum Wad’i
Pokok
Pokok
SebabSebab SyaratSyarat Mani’Mani’
Cabang
Cabang
ShahihShahih BatilBatil FasadFasad
MACAM POKOK
MACAM POKOK
SebabSebab : Jalan yang menyampaikan sesuatu : Jalan yang menyampaikan sesuatu kepada tujuan
kepada tujuan
Cth
Cth : Pembunuhan dalam qishas : Pembunuhan dalam qishas
SyaratSyarat : Sesuatu yang harus dikerjakan : Sesuatu yang harus dikerjakan sebelum melakukan pekerjaan
sebelum melakukan pekerjaan
Cth
Cth : Wudlu sebelum shalat : Wudlu sebelum shalat
Mani’ Mani’ : Penghalang dari sesuatu: Penghalang dari sesuatu Cth
MACAM CABANG
MACAM CABANG
SahSah : Hukum yang sesuai dengan syara’ : Hukum yang sesuai dengan syara’ Cth
Cth : Terpenuhinya syarat, sebab dan mani’ : Terpenuhinya syarat, sebab dan mani’
BatalBatal : Perbuatan yang tidak sesuai syara’ : Perbuatan yang tidak sesuai syara’ Cth
Cth : Tidak terpenuhinya syarat rukun : Tidak terpenuhinya syarat rukun
AzimahAzimah : Hukum yang berlaku dalam segala : Hukum yang berlaku dalam segala kondisi dan situasi
kondisi dan situasi
Cth
Cth : Shalat, zakat, puasa : Shalat, zakat, puasa
RukhsohRukhsoh : Hukum peringanan bebandalam : Hukum peringanan bebandalam kondisi tertentu
kondisi tertentu
Cth