• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Problem Based Learning dengan Problem Solving terhadap Hasil Belajar Kelas IV Gugus Sudirman Kecamatan Tingkir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Problem Based Learning dengan Problem Solving terhadap Hasil Belajar Kelas IV Gugus Sudirman Kecamatan Tingkir"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

24 Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Dimana membandingan antara variabel satu (X1) dan variabel lainnya (X2). Penelitian eksperimen yang digunakan adalah jenis penelitian Quasi Experimental Research atau eksperimen semu. Metode penelitian adalah metode yang mengujikan hipotesis yang berbentuk hubungan sebab dan akibat melalui pemanipulasian variabel independen dan menguji perubahan yang diakibatkan oleh pemanipulasian tersebut (Effendi, 2012). Penelitian ini melihat dari kegiatan observasi dan wawancara antara objek yang dituju (guru dan siswa).

Dalam eksperimen semu, pemberian treatment hanya diberikan pada kelompok eksperimen. Kelompok kontrol diberi perlakuan yang berbeda, atau bahkan tanpa ada perlakuan. Setelah pemberian treatment berlangsung, subjek pada kedua kelompok diukur kembali kondisi dan perubahan yang terjadi (Wahudi & Supriyadi, 2013). Quasi Experimental (Eksperimen semu) mempunyai kelompok kontrol, tidak dapat sepenuhnya mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan penelitian eksperimen (Afrilianto, 2012). Eksperimen semu merupakan jenis koparasi yang membandingkan pengaruh pemberian treatmen pada objek (kelompok eksperimen) serta melihat pengaruh perlakuannya (Sugiyono, 2012).

(2)

setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab (Baharudin, 2014).

2. Desain Penelitian

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalen Control Group Design. Terdapat dua kelompok

eksperimen, yaitu kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2, kelompok tersebut diberikan pretest dan post test untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2. Berikut tabel Nonequivalet Control Group Design:

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen 1 Eksperimen 2

Desain penelitian ini terdapat data pretest kelompok eksperimen 1 ( ) dan kelompok eksperimen 2 ( ), data posttest kelompok eksperimen 1 ( ), dan kelompok eksperimen 2 ( ). Pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen 1 yaitu penerapan model Problem Based Learning ( ) dan kelompok eksperimen 2 penerapan Problem Solving ).

Keterangan lebih rinci dari desain penelitian diatas adalah: X1 : Perlakuan 1 (Pembelajaran menggunakan model Problem Based

Learning)

X2 : Perlakuan 2 ( Pembelajaran menggunakan model Problem Soving) O1 : Hasil Pretest kelompok eksperimen 1

O2 : Hasil post test kelompok eksperimen 1 O3 : Hasil pretest kelompok eksperimen 2 O4 : Hasil post test kelompok eksperimen 2 3. Lokasi Penelitian

(3)

Peneliti hanya mengambil beberapa SD untuk dijadikan objek penelitian, sebagai perwakilan dari SD di Gugus Sudirman. SD yang digunakan peneliti sebagai objek adalah SD N Kutowinangun 1 sebagai kelas eksperimen 1, SD N Kutowinangun 11 sebagai kelas eksperimen 2.

3.2 Pelaksanaan Penelitian

Dalam penelitian, harus ada pelaksanaannya. Pada penelitian kali ini, peneliti akan melakukan penelitian pada SD di Gugus Sudirman tepatnya akan dilaksanakan pada semester II yaitu antara bulan Februari 2018. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV semester II tahun pelajaran 2017-2018.

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasioanal

Variabel penelitian merupakan perangkat serangkaian objek yang dimana sudah ditentukan oleh seorang yang melakukan penelitian (Sugiyono, 2010). Penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas dari penelitian ini adalah model Problem Based Learning dan Problem Solving sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa.

Definisi operasional merupakan karakteristik variabel yang terdapat dalam penelitian. Model pembelajaran konstruktivisme Problem Based Learning merupakan pembelajaran yang menekankan siswa untuk

(4)

Selanjutnya untuk model Problem Solving menekankan siswa pada pembelajaran berbasis masalah. Adapun tahapan yang harus dilakukan dalam model ini, yaitu (i) orientasi masalah, (ii) mengorganisasi siswa dalam menelaah masalah, (iii) membimbing penyelidikan dan merumuskan hipotesis, (iv) mengembangkan dan mengumpulkan data, (v) menyajikan dan mengevaluasi data (Widyawati, 2015). Setiap tahapan akan mempengaruhi siswa. Karena tahap 1 sampai 5 sangat baik untuk diterapkan. Misalnya pada tahap pertama yaitu siswa akan menghadapi masalah. Dan harapannya siswa dapat menyelsaikan masalah tersebut dengan sangat baik.

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi

Populasi adalah sekumpulan obyek dan subyek yang dimana mempunyai kriteria tersendiri yaitu dengan ketentuan yang kemudian akan ditentukan dan disimpulkan (Morissan, 2012). Populasi digunakan untuk menyebutkan seluruh elemen atau anggota dari suatu wilayah yang menjadi sasaran penelitian atau merupakan keseluruhan dari objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Gugus Sudirman. SD Gugus Sudirman yaitu SD N Kutowinangun 1 dan SD N Kutowinangun 11.

Berikut tabel populasi penelitian siswa kelas IV SD Gugus Sudirman:

No. Nama Sekolah Status Julah Siswa

Kelas IV 1. SD N Kutowinangun 1 Kelas Eksperimen 1 32

2. SD N Kutowinangun 11 Kelas Eksperimen 2 20

Jumlah keseluruhan 52

3.4.2 Sampel

(5)

Kutowinangun 11. Berikut tabel sampel penelitian kelas IV di SD

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah berupa tes dan observasi. Tes dan observasi ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Teknik pengumpulan data ada tes dan non tes. Tes yang mengukur dalam segi pengetahuan siswa sedangkan yang non tes mengukur sikap dan keterampilan siswa. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan pretest dan posttest. Siswa akan diberikan pretest terlebih dahulu kemudian baru posttest yang nantinya hasil belajar siswa akan diketahui.

1. Tes

(6)

untuk mengukur tingkat pemahaman atau penguasaan terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu (Qomari, 2008). Pada pengertian pendapat diatas dapat dikatakan bahwa tes adalah sekumpulan soal atau pertanyaan yang diberikan pada peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman atau penguasaan materi yang telah dipelajari.

Tes diberikan pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dengan jumlah sebanyak 15 soal pilihan ganda dan 4 soal uraian dengan instrumen tes yang sama. Dalam penelitian menggunakan pretest untuk mengetahui keadaan awal siswa sebelum diterapkannya model Problem Based Learning dan Problem Solving dan posttest diberikan setelah model Problem Based Learning dan Problem Solving diterapkan.

2. Non tes

Non tes merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara mewawancarai, mengamati, maupun menyebarkan angket sehingga kita tahui tingkat keberhasilannya (Benny, Duda, & Sirhi, 2017). Non tes adalah teknik pengumpulan data yang dapat digunakan seseorang guna mengetahui tingkat berhasilnya siswa dalam segim selain kognitif (Wanabuliandari & Ardianti, 2018). Dari pendapat diatas dapat kita ketahui non tes merupakan tindakan yang diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik melalui wawancara, tanya jwab, angket dan lain sebagainya.

3. Observasi

(7)

yang dimiliki seseorang (Sari & Hasti, 2017). Dari pendapat diatas, dapat diketahui bahwa observasi merupakan tindakan seseorang yang akan memberikan hasil baik itu sikap, keterampilan dan lain sebagainya.

Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi siswa dan guru. Tehnik Obsevasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati kegiatan dan tingkah laku guru pada saat mengajar dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dan Problem Solving. Saat guru mengajar di kelas dengan menerapkan pembelajaran Problem Based Learning dan Problem Solving, guru lain bertugas sebagai observer. Yaitu mengamati dan mengisi lembar observasi dari perlakuan yang diberikan.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

(8)

Berikut instrumen pengumpulan data (Terlampir): 1. Lembar observasi guru (lampiran 3)

2. Lembar observasi siswa (lampiran 3)

3. Kisi-kisi instrumen kognitif, afektif dan psikomotor (lampiran 5) 3.6 Teknik Analisa Data

Penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan uji t-test. Objek penelitian adalah siswa kelas IV Gugus Sudirman yang berjumlah 52. Pengolahan data yang digunakan untuk mencari rata-rata perbedaan hasil belajar dengan menggunakan SPSS. Sebelum uji t dilakukan, maka langkah utama adalah melakukan uji validitas, reabilitas, uji homogenitas, uji normalitas, dan uji hipotesis.

3.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan kevalidan suatu instrument. Jadi pengujian validitas itu mengacu pada sejauh mana suatu instrument dalam menjalankan fungsi. Instrumen dikatakan valid jika instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Janti, 2014). Untuk mengetahui kevalidan suatu instrumen penelitian, bila harga kolerasi instrumen dibawah 0,10 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga butir soal yang dibawah 0,10 harus diperbaiki (Saidani, 2012). Dapat disimpulkan bahwa validitas adalah menguji kevalidan suatu instrumen. Agar instrumen dapat digunakan dengan baik saat melakukan pengukuran terhadap apa yang hendak di ukur.

3.6.2 Uji Reliabilitas

(9)

identik atau sangat mirip. Reliabilitas dalam penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa hasil numerik yang dihasilkan oleh suatu indikator tidak berbeda karena karakteristik dari proses pengukuran atau instrumen pengukuran itu sendiri. Kebalikan dari reliabilitas adalah pengukuran yang memberikan hasil yang tidak menentu, tidak stabil, atau tidak konsisten (Chan, 2012). Sebuah instrumen tes yang memiliki koefisien korelasi kurang dari 0,6 kurang baik, namun jika diatas 0,6 dapat diterima dan dinyatakan reliable (Harlie, 2012). Dapat disimpulkan bahwa reliabilitas adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana skor peserta didik dan sejauh mana kemampuan pengetahuan yang mereka dapat.

3.6.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas varian digunakan untuk mengetahui apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Varian data kedua kelompok dikatakan homogen jika nilai probabilitas atau signifikansi lebih dari 0,05. Jika nilai probabilitas kurang dari 0,05 maka data dikatakan tidak homogen. Analisis uji homogenitas varian ini bisa dilakukan menggunakan software SPSS 23 for Windows yaitu:

a. Copy total skor ke SPSS di Var002

b. Lalu di Var001 dibuat angka 1 untuk kelompok pertama dan 2 untuk kelompok kedua untuk membedakan jenis kelompoknya

c. Klik Analyze-Compare Means-One way Anova

d. Memasukkan total skor ke kotak Dependent List, dan kelompok subjek ke kotak faktor

e. Options-homogeneity of variance test-continue-OK 3.6.4 Uji normalitas

(10)

0,05. Jika nilai signifikan probabilitas kurang dari 0,05 maka data tersebut dikatakan tidak berdistribusi secara normal. Uji normalitas data dapat menggunakan bantuan software SPSS 23 for Windows yaitu:

a. Copy total skor ke SPSS di Var 002

b. Kemuadian di Var 001 dibuat angka 1 untuk kelompok pertama dan 2 untuk kelompok kedua untuk membedakan jenis kelompoknya

c. Klik Analyze – nonparametric test – Legacy Dialogs – 1-sample K-S d. Masukkan total skor – OK

3.6.5 Uji T-test

Uji T-test dapat dilakukan menggunakan aplikasi SPSS. Syarat uji T-tes ini adalah apabila nilai sig (2-tailed) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Namun, jika sig (2-tailed) < 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Adapun langkah dalam menguji T-tes sehingga dapat kita ketahui hipotesisnya adalah sebagai berikut:

a. Copy total skor ke SPSS → data view

b. Klik variable view, bagian name pertama ditulis Nilai. Pada kolom name kedua ditulis Kelas.

c. Pada name Kelas bagian decimal diganti dengan 0. Lalu klik value hingga muncul kotak value label.

d. Pada kotak label isikan kelas Eksperimen 1 dan value isikan 1 lalu add. Dan sekali lagi isikan kelas eksperimen 2 pada label dan value isikan 2 lalu add → OK

e. Klik Analyze-Compare Means-Independent Sample T Test

f. Setelah muncul kotak dialog independent sample T Test, kemudian masukkan variabel nilai ke kotak test variabel dan masukkan variabel kelas ke grouping variabel

(11)

3.6.6 Uji hipotesis

Analisis uji hipotesis dilakukan dengan tujuan mengetahui apakah diterima atau ditolak. Kriteria untuk menerima dan menolak yaitu apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas kesalahan ) . Kriteria untuk menolak Ho dan menerima Ha yaitu apabila nilai signifikansi

atau nilai probabilitas kesalahan )

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengamatan, pengujuan dan analisis pada hasil yang diperoleh dari penelitian dapat disimpulkan, telah berhasil dirancang dan dibuat sistem kendali

Tujuan dari penelitian tentang pengaruh Citra Merek terhadap Cinta Merek dan Word Of Mouth dan Dampaknya pada Pembelian Ulang pada Produk Ponds di

Pengembangan LAZISH Amanatul

On-board Hydrogen Production in a Hybrid Electric Vehicle by Bio-Ethanol Oxidative Steam Reforming over Ni and Noble Metal Based Catalysts.. Effect

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam konsep pendidikan seksual perspektif pendidikan Islam terdapat etika dan kaidah yang lebih menyeluruh dan terperinci dibandingkan

Bagi Kementerian Agama, hasil penelitian ini berguna untuk mengetahui dinamika pondok pesantren di daerah-daerah seluruh Nusantara. Informasi tersebut kemudian dapat

Pengumpulan data primer dilakukan melalui teknik wawancara dengan mengggunakarr daftar pertanyaan (kuisioner) yang telah dipersitpkan terlebih dahulu yang berisi data-data

Tan- pa adanya direksi dan komisaris, suatu PT tidak dapat men- jalankan fungsinya sebagai sebuah institusi atau badan yang melakukan aktivitas usaha untuk mencari keuntungan