• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. K DENGAN GAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. K DENGAN GAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. K DENGAN

GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN : PREOP AMPUTASI DIGITI III DEXTRA ATAS INDIKASI DIABETESMELITUS TIPE II

DI RUANGAN WIJAYA KUSUMA LANTAI II RSUD CIAMIS

A. Tinjauan Kasus 1. Pengkajian

a. Identitias Klien

Nama : Ny. K

Umur : 62 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT

Status Pernikahan : Menikah

Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia

Tanggal Masuk : 08//2018 Jam 12.10 WIB

Tanggal Pengkajian : 12/02/2018 Jam 08.30 WIB

Rencana operasi : 12/02/2018 jam 10.15 WIB

No. Medrec : 373180

Diagnosa : Diabetes Melitus (Tipe II)

Alamat : Jalan Kertamukti, rt 05/ rw 15 kec.

(2)

b. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. A

Umur : 33 tahun

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : Buruh

Agama : Islam

Hubungan dengan klien : Anak

Alamat : Jalan Kertamukti, rt 05/ rw 15 kec.

Kertasari kab. Ciamis Jawa Barat

c. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat Kesehatan Sekarang

a) Keluhan Saat Masuk Rumah Sakit

Klien masuk dari poli bedah RSUD Ciamis pada tanggal

08/02/2018 Jam 12.10 WIB, klien mengatakan terdapat luka

yang tidak sembuh – sembuh di jari tengah tangan kanan.

klien mengeluh nyeri dan mengatakan ada luka gangren.

Klien dipasang IV kateter dengan cairan RL 20 tetes/menit di

ruangan Wijaya Kusuma lantai II di RSUD Ciamis.

b) Keluhan Utama Saat Dikaji

Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 12 Februari

2018 jam 08.00, klien mengeluh nyeri ketika sedang

(3)

luka terasa seperti disayat sayat, ukuran luka 10 cm, warna

lukanya hitam dan area sekitar luka warnanya kemerahan.

Skala nyeri 6 (0-10). Nyeri di rasakan secara tiba - tiba dan

nyeri dirasakan selama 3 sampai 5 menit.

2) Riwayat Kesehatan Dahulu

Klien mengatakan sebelum dirawat di RSUD Ciamis, klien

mengatakan pernah dirawat di rumah sakit 5 bulan yang lalu

karena herpes selama 19 hari. Klien memiliki riwayat diabetes

melitus sejak 3 tahun yang lalu. Klien juga memiliki riwayat asma

dari kecil.

3) Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan memiliki keluarga yang mempunyai riwayat

penyakit asma yaitu ibu klien. Namun keluarga klien tidak

memiliki penyakit keturunan seperti DM, Jantung dan Hipertensi.

Saudara klien juga menuturkan bahwa di keluarganya tidak ada

yang mempunyai riwayat penyakit menular seperti TBC, Hepatitis

dan lain lain.

Genogram X

(4)

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Sudah meninggal

: Riwayat keturunan

d. Pola Aktivitas Sehari-hari

No Aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit

1 Nutrisi

Nasi, sayuran, lauk-pauk Frekuensi 3x/hari Habis 1 porsi Tidak ada keluhan

Jenis : air putih Jumlah 6 gelas/hari (+ 1500 cc/hari) Tidak ada keluhan

Pada saat dikaji klien sedang puasa untuk persiapan operasi

Pada saat dikaji klien sedang puasa untuk persiapan

Warna kuning jernih

Tidak ada keluhan nyeri BAK

Frekuensi 3-4 x/hari (± 900 cc/hari)

Warnanya kuning pekat Tidak ada keluhan nyeri saat BAK

(5)

b. BAB

Konsistensi lunak, berwarna kuning,

Tidak ada keluhan nyeri BAB

Frekuensi 1x/hari

Konsistensi lunak, berwarna kuning, kadang kehitaman Tidak ada keluhan nyeri BAB

3 Istirahat Tidur Malam

Siang

Klien tidur malam mulai pukul 22.00-04.00 WIB (+ 6 jam sehari semalam) Klien kadang tidur siang 1-2 jam

Klien tidur malam mulai pukul 22.00-04.00 WIB (+ 6 jam sehari semalam

Klien terlihat tidur siang + 2-3 jam

2x/hari, mandi guyur menggunakan sabun 3 x seminggu

2x/hari setiap kali mandi Bila kuku tampak panjang

2x/hari, mandi seka tanpa menggunakan sabun

Belum pernah keramas 1x/hari setelah mandi pagi Belum pernah

5 Aktivitas Klien mengerjakan semua kegiatan sendiri secara mandiri sebagai seorang ibu

Selama di RS aktivitas klien terbatas dikarenakan kondisinya. Aktivitas klien sedikit banyak dibantu oleh keluarga dan perawat namun terkadang dilakukan mandiri

e. Pemeriksaan Fisik

1) Keadaan Umum

Kesadaran : Compos Mentis

Glasgow coma scale (GCS) : 15 (E : 4 , M : 6, V : 5)

(6)

Pemeriksaan Tanda-tanda Vital

Tekanan Darah : 130/70 mmHg

Nadi : 90 x/menit

Respirasi : 16 x/menit

Suhu : 36,50C

2) Pemeriksaan Fisik Persistem

a) Sistem Pernapasan

Bentuk hidung simetris, keadaan hidung bersih, tidak

terdapat sekret, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat nyeri

pada bagian sinus, tidak adanya pernafasan cuping hidung dan

tidak adanya retraksi dinding dada, bentuk dada simetris, pada

saat dipalpasi tidak adanya nyeri, pengembangan paru pada

sebelah kanan dan kiri simetris. Pada saat diauskultasi tidak

terdapat suara nafas tambahan wheezing, irama nafas regular.

b) Sistem Kardiovaskuler

Tidak ada tanda-tanda pembesaran jantung. Konjungtiva

berwarna merah muda, CRT (Capillary refill time) kembali < 3

detik, irama jantung regular, tidak ada bunyi mur-mur dan gallop,

perkusi jantung dullness.

c) Sistem Pencernaan

Bentuk bibir simetris, bibir lembab, reflek menelan baik.

Bentuk abdomen datar, simetris, lembut, permukaan perut

(7)

dipalpasi, pada saat diauskultasi bising usus 8 x/menit, klien BAB

selama 1 x/hari. Gerakan perut simetris. Tidak terdapat nyeri

tekan pada abdomen bagian kiri atas.

d) Sistem Genitourinaria

Ginjal tidak teraba, warna urin kuning pekat.

e) Sistem Endokrin

Leher tampak simetris. Tidak terdapat pembesaran kelenjar

tiroid dan paratiroid serta kelenjar getah bening.

f) Sistem Persarafan

(1) Tes Fungsi Cerebral

Kesadaran somnolen GCS (Glasgow Coma Scale): 15

(E : 3, V : 5, M : 4 ), mata membuka dengan spontan, motorik

dapat bergerak sesuai perintah, klien dapat menjawab semua

pertanyaan. Orientasi klien terhadap tempat, waktu dan orang

cukup baik, terbukti klien dapat menyebutkan keluarganya,

tempat klien dirawat, dan mengingat kejadian lampau dan

baru dialami.

(2) Tes Nervus Cranial

(a) Nervus Olfaktorius (Nervus I)

Fungsi penciuman klien baik, klien dapat

membedakan bau minyak kayu putih.

(b) Nervus Optikus (Nervus II)

(8)

(c) Nervus Okulomotorius (Nervus III)

Pupil bereaksi bila ada rangsangan cahaya.

(d) Nervus Trochlear (Nervus IV)

Gerakan mata satu arah mengikuti jari pemeriksa.

(e) Nervus Trigeminus (Nervus V)

klien dapat merasakan sentuhan kapas pada

wajahnya, refleks kornea dapat mengedip dengan baik.

(f) Nervus Abdusen (Nervus VI)

Klien dapat melihat ke kiri dan ke kanan tanpa

menengok.

(g) Nervus Facialis (Nervus VII)

Klien dapat tersenyum, dan tertawa.

(h) Nervus Auditorius (Nervus VIII)

Klien mampu mendengar bisikan secara sempurna

serta dapat merespon pertanyaan dengan baik.

(i) Nervus Glosofaringeus (Nervus IX)

Refleks menelan baik tanpa ada gangguan.

(j) Nervus Vagus (Nervus X)

Uvula terdapat ditengah dan bergetar saat

mengucapkan kata “aaaa”.

(k) Nervus Asesorius (Nervus XI)

Klien dapat mengangkat bahu kanan dan kiri, namun

(9)

nyeri, klien dapat menekuk kaki dan meluruskan kaki.

Klien mengatakan kakinya sering kesemutan.

(l) Nervus Hipoglosus (Nervus XII)

klien tampak mampu menggerakan lidahnya ke

segala arah.

g) Sistem Integumen

Kulit kepala dan rambut tampak kotor, warna rambut hitam

dan sedikit putih, warna kulit sawo matang dan kelembaban

kulit dengan suhu 36,50C, gatal-gatal dan kulit kering. Terdapat

luka gangren pada tangan kanan tepatnya di jari tengah kanan.

luka tampak hitam dan sekitar luka tampak kemerahan, ada

pembengkakan sampai ke siku, kuku tangan bersih. Turgor

kulit baik.

h) Sistem Muskuloskeletal

(1)Ekstermitas Atas

Bentuk simetris, ROM (Range of Motion) kiri dan kanan

mampu bergerak ke segala arah. Kekuatan otot skala (4 5),

klien mengatakan nyeri di tangan kanannya, terdapat luka

gangren luasnya 10 cm dan bengkak sampai siku, tangan kiri

terpasang infuse Ringer Laktat 20 tetes/menit.

(2)Ekstermitas Bawah

Bentuk simetris, ROM (Range of Motion) kiri dan kanan

(10)

persendian dan tulang, tidak tampak deformitas tulang dan

kontraktur tulang. kekuatan otot skala (5 5).

i) Sistem Penglihatan

Bentuk mata simetris, pupil isokor, konjungtiva merah

muda, sklera berwarna putih, lensa mata tampak keruh, refleks

kedua pupil terhadap cahaya positif. Fungsi penglihatan

kurang baik, dan pada saat melihat benda atau objek klien

tampak kurang jelas.

f. Data Psikologis

1) Status Emosi

Status emosi stabil, klien menunjukkan kerjasama dan respon

yang baik terhadap perawat, dokter dan mahasiswa.

2) Pola Koping

Klien tampak ikhlas dan klien tampak optimis dengan

kondisinya saat ini dan memberi kepercayaan kepada perawat dan

petugas kesehatan lainnya dalam proses pengobatannya.

3) Kecemasan.

Klien mengatakan tidak merasa cemas karena klien selalu

ditemani oleh keluarganya yang selalu menjaganya setiap hari.

4) Gaya Komunikasi

Klien sehari-hari menggunakan bahasa sunda.

(11)

a) Gambaran Diri

Klien tampak menerima dirinya yang sedang sakit dan

penyakitnya.

b) Ideal Diri

Klien dan keluarga berharap cepat sembuh agar dapat

berkumpul kembali dengan keluarganya dan dapat beraktivitas

seperti biasanya.

c) Harga Diri

Klien tampak percaya diri walaupun ia sedang sakit, klien

tidak malu dengan penyakit yang dideritanya.

d) Peran Diri

Klien adalah seorang istri dan mempunyai 1 orang anak

laki – laki.

e) Ideal Diri

Klien berjenis kelamin perempuan

g. Data Sosial

Klien mempunyai hubungan baik dengan anggota keluarganya,

masayarakat. Klien tampak tidak kooperatif sekitar lingkungan sekitar

tempat klien dirawat, hubungan klien dengan perawat, dokter dan tim

kesehatan.

(12)

Klien adalah pemeluk agama Islam, klien tampak optimis dengan

kesembuhannya dan menyerahkan kepada Allah SWT. Keluarga dan

klien yakin bahwa dirinya akan cepat sembuh.

i. Data Penunjang

Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai normal

08/02/2018  Hematologi Hemoglobin Hematokrit Leukosit Trombosit  Kimia Darah

Gula Darah Sewaktu

12,6 150-350 10 3/uL

70-200 mg/dL

09/02/2018  Hematologi

Laju Endap Darah 1 jam

 Kimia Darah Ureum Kreatinin

126

31

0,92

< 20 mm/jam

10-50 mg/dl

Kadar gula darah sewaktu

Kadar gula darah sewaktu

92

176

70-200 mg/dL

70-200 mg/dL

j. Program dan Rencana Pengobatan

Tanggal Jenis Terapi Dosis Cara Pemberian 12/02/2018 RL 350 ml 20 tetes/menit IV

Ranitidine 2 x1 ampul IV Mitronidazole 3 x 500 IV/ INFUS Ketorolac 30mg 2 x 1 ampul IV

(13)

2. Analisa data

No Data Etiologi Masalah

1 Ds :

1. klien mengeluh nyeri ketika sedang menggerakkan tangan dan nyeri berkurang saat sedang diam,

2. Luka terasa seperti disayat sayat

3. Nyeri di rasakan secara tiba - tiba dan nyeri dirasakan selama 3 sampai 5 menit

Do : 1. TTV :

TD : 130/70 mmHg

Luka

Tidak mendapat suplai oksigen

Hipoksia perifer

Iskemik jaringan

Gangrene ↓ Nyeri

(14)

HR : 90x/menit RR : 16x/menit Suhu : 36,5C Skala nyeri 6 (0-10). 2 Ds :

1. Klien mengatakan ada luka di jari tengahnya dan tidak sembuh - sembuh 2. Lukanya terasa gatal

Do :

1. Terdapat luka gangrene pada ektremitas atas sebelah kanan 2. Luka tampak hitam atau

jaringannya sudah mati dan disekitar luka tampak kemerahan

Luka sukar sembuh

Kerusakan jaringan

infeksi

Infeksi

3. Diagnosa Keperawatan

No. Diagnosa Tanggal

Ditemukan

Nama Perawat

Tanda Tangan 1 Gangguan nyaman (nyeri)

berhubungan dengan iskemik jaringan

12/02/2018 Euis Rosliana

2 Infeksi berhubungan dengan adanya kerusakan jaringan pada ektremitas

12/02/2018 Euis Rosliana

4. Intervensi

No Diagnosa

Keperawatan

Intervensi

Tujuan Tindakan Rasional

1 Gangguan nyaman (nyeri) berhubungan

Tujuan : 1. Setelah

diberikan asuhan

1. Lakukan pengkajian terhadap nyeri meliputi lokasi,

(15)

dengan iskemik jaringan

1. klien mengeluh nyeri ketika sedang menggeraka n tangan dan nyeri berkurang saat sedang diam, secara tiba -tiba dan Skala nyeri 6 (0-10).

keperawatan selama 3x24 jam nyeri klien dapat terkontrol dan berkurang. Kriteria hasil : 1. Nyeri

berkurang dari skala nyeri 6 menjadi 5 (0-10)

2. Klien tampak rileks dan dapat beristirahat tanpa menahan nyeri.

durasi, karakteristik, frekuensi, intensitas nyeri dan faktor penyebab.

2. Observasi respon nonverbaldari ketidaknyamanan (wajah meringis)

3. Ajarkan teknik relaksasi dengan tarik nafas panjang

4. Berkolaborasi dengan dokter pemberian analgetik

intervensi.

2. Tingkat ansietas dapat

mempengaruhi persepsi atau reaksi terhadap nyeri kemampuan klien untuk mengatasi nyeri

(16)

2 infeksi berhubungan dengan adanya kerusakan jaringan pada ektremitas

1. Terdapat luka gangrene

hitam atau jaringannya sudah mati dan disekitar luka tampak kemerahan 3. Luas luka 10

cm

Tujuan :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam tidak adanya infeksi pada luka gangren dan luka mengalami perbaikan.

Kriteria hasil : 1. Kaji tanda – kempuan untuk mencegah timbulnya infeksi

1. Kaji tanda tanda penyebaran infeksi

2. Anjurkan kepada klien dan keluarga untuk selalu menjaga kebersihan diri selama perawatan dan akukan perawatan luka secara aseptik 3. Melanjutkan

kolaborasi pemberian antibiotik

1. Pengkajian yang tepat tentang 2. Kebersihan diri

yang baik merupakansalah satu cara untuk mencegah infeksi kuman

(17)

4. Implementasi

Tanggal Jam DP Tindakan Nama dan

Tanda Tangan 12/02/2015 08.00

08.5

08.10

12.00

1 1. Melakukan pengkajian terhadap skala nyeri dengan menanyakan kepada klien Hasil : klien tampak meringis kesakitan , skala nyeri dengan skala 5 dari (0-10)

2. Mengamati ekspresi klien Hasil :

Klien tampak meringis kesakitan saat klien sedang berbaring. TD : 110/70 mmHg N : 90 x/menit 3. Mengajarkan teknik

relaksasi dengan tarik nafas dalam

Hasil : klien mulai mengikuti teknik tersebut bila nyeri muncul

4. Melanjutkan kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik

Hasil:

Injeksi obat analgetik ketorolac 1 ampul drip dalam RL 500 ml

Euis Rosliana

12/02/2018 09.00

09.05

1. Mengganti balutan pada luka klien

Hasil : luka tampak sudah hitam sudah mati 2. Mengobservasi adanya

(18)

12.00

tanda-tanda infeksi Hasil : tampak kemerahan di sekitar luka gangren 3. Melanjutkan kolaborasi

pemberian antibiotic dengan menyediakan obat untuk klien dan

menginjeksikannya kepada klien

Hasil : menginjeksi klien dengan ceftriaxone 1 gram melalui iv

5. Evaluasi

Tanggal DP Evaluasi Nama dan Tanda

Tangan 12/02/2018

09.00

1 S : Klien mengatakan klien nyeri berkurang O : klien tampak masih meringis kesakitan

skalnya 5 (0-10)

Tanda- tanda vital dalam batas normal TD : 110/70mmHg N : 90 x/menit A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan I : Ajarkan cara mengontrol nyeri E : Klien bisa lebih tenang R : Pengkajian ulang

Euis Rosliana

12/02/2018 10.00

2 S : klien mengatakan masih ada luka gangrene O : Luka gangren tampak kering, disekitar luka

masih kemerahan

Klien masih diberi anti biotik ceftriaxone 2 x 1 gram

A : masalah belum teratasi P : intervensi dilanjutkan. I :

1. Melakukan perawatan luka pada luka gangren

(19)

2. Mengobservasi tanda-tanda infeksi dan peradangan

3. Melanjutkan pemberian antibiotic E :

1. Luka tampak membaik dan mulai tumbuh jaringan baru.

2. Tidak adanya tanda-tanda infeksi hanya masih sedikit nampak warna kemerahan pada luka

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Surinetwork dalam buku Minna No Nihingo II Terjemahan Bahasa Indonesia (2010:144), yang pada dasarnya kata Soudesu adalah ungkapan yang menyatakan sesuatu

Jadi, secara sederhana, bisa dikatakan bahwa apa yang dinyatakan dalam perikop ini, bukan pertama-tama ingin menunjukkan bahwa Yesus setuju atau tidak setuju dengan godaan

Dengan kata lain bidan yang mendapatkan insentif tinggi berpotensi 8,18 kali lebih sering untuk berkinerja baik dalam melaksanakan tugasnya sebagai bidan pembina

Karakteristik pertama yang ada pada pembelajaran terpadu ini adalah bahwa proses pembelajaran menjadikan siswa sebagai pemeran utama yang dituntut untuk aktif

OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH,.. KEPEGAWAIAN,

Daftar Harga Tablet Samsung Galaxy Tab Oktober 2014.

(2) Mahasiswa penerima beasiswa yang tidak memenuhi persyaratan Indeks Prestasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dan huruf e maka beasiswa tidak

Berdasarkan pembahasan yang dilakukan analisa dan tahap-tahap pembentukan model peramalan, maka dapat disimpulkan bahwa model yang sesuai untuk perdagangan luar