• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Mengenai Teori Nebula (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Mengenai Teori Nebula (1)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH GEOGRAFI

TEORI NEBULA (TEORI KABUT ASAP)

SEBAGAI SALAH SATU TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA

Disusun Oleh :

Pande Bagus Adhitya Dewantara (03/X MIA 1) I Gusti Made Murdana (08/X MIA 1) Luh Putu Mega Paramita Sari (10/X MIA 1)

Ni Putu Ayu Savitri (13/X MIA 1) Putu Feby Miswari Dewi (23/X MIA 1)

SMAN 1 SEMARAPURA KLUNGKUNG

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat Beliau-lah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya tanpa kendala yang amat berarti, tujuan dari pembuatan makalah ini adalah berdasarkan pemenuhan tugas dalam mata pelajaran geografi yakni mengenai teori nebula atau dikenal juga dengan nama teori kabut asap sebagai salah satu teori asal-usul tata surya.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih memerlukan banyak bimbingan dan arahan yang lebih baik, untuk itu kami mohon agar dapat di beri bimbingan, saran serta masukan yang bersifat konstruktif (membangun) untuk penyempurnaan dari makalah ini. Selain mohon bimbingan, saran konstruktif dan masukan, kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memotivasi dalam penulisan makalah ini yang tentunya tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Akhir kata kami sangat mengharapkan semoga makalah ini memiliki manfaat khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan. Kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan kata maupun penulisan. Sekian dan terimakasih.

(3)

DAFTAR ISI

Cover Makalah...

Kata Pengantar……….……….... i

Daftar Isi ………..………... ii

Bab I Pendahuluan……….………... 1

1.1 Latar Belakang...……...………...…………... 1

1.2 Rumusan Masalah…...……..………... 2

1.3 Tujuan Penulisan……….………...………...…... 2

1.4 Manfaat Penulisan ………..…... 3

Bab II Pembahasan...………...………….... 4

2.1 Pembahasan... 4

Bab III Penutup... 13

3.1 Kesimpulan... 13

3.2 Saran... 14

(4)

BAB I kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi , dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Awal mula terciptanya tata surya hingga saat ini juga masih dipertanyakan dan digali oleh para ilmuwan yang menggeluti astronomi, kosmologi, fisika dan matematika.

Namun, ada beberapa teori yang mengemukakan bagaimana awal mula terciptanya suatu tata surya. Ada 6 teori yang menjadi teori awal mula terciptanya tata surya yang merupakan salah satu sistem kompleks yang didalamnya terdapat bumi sebagai salah satu planetnya, teori-teori ini diciptakan, direvisi dan dikaji terus oleh para ahli hingga sampai saat ini sehingga setiap teori memliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing yang tidak dapat dipungkiri. Keenam teori tersebut yakni teori protoplanet (awan debu), teori pasang surut, teori planetesimal, teori nebula (teori kabut asap), teori bintang kembar, dan teori ledakan dashyat atau teori bigbang. Keenam dari teori tersebut memiliki perbedaan mengenai apa yang dibahas tentang asal usul tata surya.

(5)

semakin cepat. Dalam proses perputaran yang kencang ini, menyebabkan materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Fragmen yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya. Bagian inti kabut tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat sebagai matahari sekarang ini. Dengan adanya teori ini dideskripsikan pula dari awal mengenai teori ini oleh para ahli yang disertai dengan kelebihan dan kekurangannya.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk menuliskan deskripsi mengenai teori nebula dan tokoh-tokoh yang mendukung teori nebula atau kabut asap ini beserta kelebihan dan kekurangan dari teori ini melalui suatu makalah yang berjudul “ TEORI NEBULA (TEORI KABUT ASAP)SEBAGAI SALAH SATU TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah dari makalah ini dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Bagaimana asal usul tata surya berdasarkan deskripsi dari teori nebula (kabut asap) ?

2. Bagaimana pendapat dari para ahli mengenai teori nebula (kabut asap) ? 3. Apakah kelebihan dan kekurangan dari teori nebula (kabut asap) sebagai

salah satu teori asal usul terbentuknya tata surya ?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana asal usul tata surya berdasarkan deskripsi dari teori nebula (kabut asap).

2. Untuk mengetahui bagaimana pendapat dari para ahli mengenai teori nebula (kabut asap).

(6)

1.4 Manfaat Penulisan Makalah

Adapun manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat keilmuan

Diharapkan lewat pembuatan makalah ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dibidang astronomi mengenai teori nebula (kabut asap) sebagai asal-usul dari tata surya.

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari ini diharapkan oleh penulis dapat diterima khususnya yakni :

a. Bagi Penulis

Meningkatkan kreatifitas dalam menuliskan suatu makalah dan mempublikasikannya dalam bentuk presentasi.

b. Bagi Siswa

Dapat digunakan materi tambahan dan pendukung dibidang mata pelajaran geografi khususnya submateri mengenai teori asal-usul tata surya.

c. Bagi Masyarakat

Menjadi pengetahuan umum khususnya bagi masyarakat yang pekerjaannya bergelut dibidang dunia pendidikan agar dapat mengetahui teori asal-usul tata surya .

d. Bagi Pemerintah atau Instansi terkait

(7)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pembahasan

2.1.1 Teori Nebula atau kabut asap

Kata nebula sebagai salah satu dari teori asal-usul terbentuknya tata surya adalah Nebula itu sendiri berasal dari bahasa Latin yang artinya "kabut"; jamak: nebulae atau nebulæ, dengan ligatur adalah awan antarbintang yang terdiri dari debu, gas, dan plasma.

Teori nebula sendiri hingga saat ini dipercayai sebagai teori asal mula dan teori yang paling mendekati kebenaran dari terbentuknya suatu sistem tata surya, dengan menganalisis peluruhan radioaktif dari unsur-unsur radioaktif dalam meteorit, astronom dapat mengatakan bahwa asal usul dan terbentuknya tata surya dapat ditelusuri kembali pada 4,6 miliar tahun lalu. Pada saat itu adalah terjadinya gaya tarik gravitasi dari sebagian kecil awan molekul raksasa. Hal ini dikenal sebagai hipotesis nebula yang dikembangkan untuk pertama kalinya oleh Emanuel Swedenborg.

(8)

Teori Kabut atau disebut juga Teori Nebula. Teori Nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) pada tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Teori serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796. Teori ini, yang lebih dikenal dengan Teori Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar.

Laplace berpendapat bahwa orbit yang berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka. Teori Nebula (kabut asap) menceritakan kejadian pembentukan tata surya tersebut dalam 3 (tiga ) tahapan, yakni :

Gambar 2.2 (3 tahap pembentukan tata surya berdasarkan teori nebula) 1. Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat

dan besar.

(9)

3. Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga Matahari.

Gambar 2.3 (Penggambaran Modern tentang teori Nebula) 2.1.2 Pendapat dari para ahli mengenai teori nebula

Teori Kabut atau disebut juga Teori Nebula. Teori Nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) pada tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Teori serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796. Teori ini, yang lebih dikenal dengan Teori Nebula Kant-Laplace.

Immanuel Kant

Lahir 22 April 1724

Königsberg, Kerajaan Prusia Meninggal 12 Februari 1804 (umur 79)

Königsberg, Kerajaan Prusia Kediaman Kerajaan Prusia

(10)

Era Filsafat abad ke-18 Aliran Kantianisme

Filsafat Pencerahan Minat utama Epistemologi · Metafisika · Etika Gagasan penting Hipotesis nebula

Tanda tangan

Tabel 2.1 (Biodata Imanuel Kant) Pendapat dari Imanuel Kant mengenai teori nebula yakni :

1. Teori Nebula Immanuel Kant (1724-1804)

(11)

Pada mulanya terdapat massa kabut gas panas yang luas dan tipis. Kabut gas tersebut berputar lambat secara sentripetal (berputar ke arah dalam). Lama-kelamaan massa jenis kabut gas tersebut menjadi semakin tinggi sehingga terbentuk inti masaa di beberapa tempat. Inti massa yang di tengah memiliki suhu yang tinggi dan berpijar membentuk matahari. Sedangkan inti massa di tepinya mengalami pendinginan dan menjadi planet. Sedangkan tokoh lain yang ikut serta memberikan kontribusi dalam bentuk pendapat mengenai teori nebula yakni Pierre Marquis de Laplace.

Pierre-Simon, Marquis de Laplace

Lahir 23 Maret 1749 Beaumont-en-Auge,

Normandia, France Meninggal 5 Maret 1827 (umur 77)

Paris, France Tempat tinggal Perancis Kewarganegaraan Perancis

Bidang Astronomi

Matematika Dikenal karena Teori Nebula

(12)

Pendapat dari Piere Simon de Laplace secara independen mengenai teori nebula adalah :

2. Teori Nebula Piere Simon de Laplace (1749-1827)

Gambar 2.5 (Gambaran teori nebula menurut Piere Simon de Laplace)

Pada mulanya terdapat bola kabut gas yang besar dan panas. Bola gas berputar cepat secara sentrifugal (ke arah luar). Karena perputaran tersebut, terlepas/terlemparlah sebagian materi bola gas ke sekelilingnya. Materi yang terlepas tersebut lama-kelamaan memadat dan mendingin membentuk planet. sedangkan bola gas awal tetap panas dan berpijar membentuk matahari.

Karena memiliki kemiripan dalam pendapatnya, teori nebula yang dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Piere Simon De Laplace lebih dikenal dengan nama Teori Nebula Kant-Laplace.

(13)

purba. Sebagian besar lapisan ini terdiri dari unsur ringan hidrogen dan helium. Akhirnya, tekanan panas dan radiasi matahari menghilangkan sebagian besar hidrogen dan helium serta meninggalkan unsur-unsur yang lebih berat. Unsur-unsur yang lebih berat itu secara bertahap berkumpul dalam suatu deretan konsentris yang berbentuk seperti ginjal. Deretan massa ini menarik bahan-bahan lain yang terdapat di ruang angkasa dan berkembang menjadi planet.

Gambar 2.6 (Astronom Jerman C. von Weizsaeckar)

2.1.3 Kelebihan dan Kekurangan teori Nebula

Tidak dipungkiri meskipun setiap teori dikemukakan oleh ahli astronomi, fisika maupun matematika yang dapat mengoptimalkan teori atau ilmu-ilmu yang mereka pelajari untuk memberikan pendapat berupa dukungan untuk teori ini sehingga menimbulkan nilai plus atau kelebihan bagi teori ini sebagai asal-usul tata surya selalu ada kekurangan yang diperoleh dan ditemukan oleh ahli lain untuk pengembangan lebih lanjut dari teori ini. Adapun kelebihan dan kekurangan dari teori nebula sebagai asal-usul tata surya adalah sebagai berikut :

(14)

Teori ini berhasil menjelaskan dan menggambarkan bahwa tata surya memiliki bentuk datar yang sesuai dengan orbit dari ellips planet yang mengelilingi matahari dalam posisi datar pula (memiliki kesejajaran).

Kelemahan dari teori nebula sendiri dikaji oleh beberapa orang yang telah ahli dibidang astronomi atau mampu mengaplikasikan ilmu-ilmu dan wawasan yang diketahui dan dipelajari seperti matematika, fisika maupun kosmologi. Adapun kelemahan dari teori nebula atau teori kabut asap berdasarkan pendapat para ahli yakni :

Menurut James Clerk Maxwell dan Sir James Jeans , mereka menunjukkan bahwa massa bahan dalam gelang-gelang tak cukup untuk menghasilkan tarikan gravitasi sehingga memadat menjadi suatu bentuk planet.

Gambar 2.7 (James Clerk Maxwell dan Sir James Jeans)

(15)
(16)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dari makalah ini mengenai teori nebula atau kabut asap, dapat disimpulkan bahwa :

1. Di jagat raya telah terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas hingga membentuk kumpulan kabut yang sangat besar ini berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang kencang ini, menyebabkan materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Fragmen yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya. Bagian inti kabut tetap berbentuk gas pijar yang dilihat sebagai matahari hingga saat ini.

2. Teori Kabut atau disebut juga Teori Nebula. Teori Nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Teori serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796. Teori ini, yang lebih dikenal dengan Teori Nebula Kant-Laplace.

(17)

menyebutkan bahwa matahari yang memiliki massa terbesar akan memiliki momentum sudut yang paling besar.

3.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan melalui penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Agar lebih meningkatkan kreatifitas dalam menuliskan suatu makalah dan mempublikasikannya dalam bentuk presentasi.

2. Bagi Siswa

Agar dapat digunakan materi tambahan dan pendukung dibidang mata pelajaran geografi khususnya submateri mengenai teori asal-usul tata surya.

3. Bagi Masyarakat

Agar menjadi pengetahuan umum khususnya bagi masyarakat yang pekerjaannya bergelut dibidang dunia pendidikan agar dapat mengetahui teori asal-usul tata surya .

4. Bagi Pemerintah atau Instansi terkait

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Astro arul. 2012. Teori Nebula (Teori Kabut). Jakarta. Dikutip dari

http://arulastro.blogspot.co.id/2012/07/teori-nebula-teori-kabut.html#.Vhnbx274vDc. Dikutip tanggal 10 Oktober 2015

Febriarlita Lucia.2013. Teori Nebula. Jakarta. Dkutip dari

https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=cvYYVryKO4fT0ASRqI2oAQ#q=t

eori+nebula. Dikutip tanggal 10 Oktober 2015

Ghozaliq. 2013. Teori-teori pembentukan tata surya. Dikutip dari

http://ghozaliq.com/2013/10/21/teori-teori-pembentukan-tata-surya/. Dikutip

tanggal 10 Oktober 2015

Iskandar Muhammad firas.2015. Teori Nebula (Teori Kabut). Jakarta. Dikutip dari

http://mfirasiskandar.blogspot.co.id/2014/05/teori-nebula-teori-kabut.html Dikutip tanggal 10 oktober 2015

Salma Hanya. 2013. Teori Asal Usul Tata Surya. Dikutip dari

http://nurbaitisalma.blogspot.co.id/2013/11/teori-asal-usul-tata-surya_824.html.

Dikutip tanggal 10 oktober 2015

Wikipedia. 2015. Nebula. Dikutip dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Nebula. Dikutip tanggal 10 Oktober 2015

Wedaran. 2014. Nebula: Proses Terbentuknya Tata Surya. Dikutip dari

http://www.wedaran.com/7089/proses-terbentuknya-tata-surya/. Dikutip tanggal

10 Oktober 2015

Wikipedia.2015. Immanuel Kant. Dikutip dari

(19)

Wikipedia.2015. Pierre-Simon, Marquis de Laplace . dikutip dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Pierre-Simon_de_Laplace. Dikutip tanggal 10

oktober 2015

Yamani avivah. 2007. Teori Nebula Matahari. Jakarta. Dikutip dari

http://simplyvie.com/2007/12/03/teori-nebula-matahari/ .Dikutip tanggal 10

Gambar

Gambar 2.1 (Awal mula terbentuknya tata surya)
Gambar 2.2 (3 tahap pembentukan tata surya berdasarkan teori nebula)
Gambar 2.3 (Penggambaran Modern tentang teori Nebula)
Gambar 2.4 (Gambaran teori nebula menurut Immanuel Kant)
+6

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat Beliau-lah penulis dapat menyelesaikan

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat, dankaruniaNya penulis dapat menyelesiakan penulisan makalah yang berjudul “

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya-lah, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nya-lah, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Minat Baca dan

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya-lah, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Profil Demografis dan Klinis

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat Beliau-lah penulis dapat menyelesaikan

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat Beliau-lah penulis dapat