• Tidak ada hasil yang ditemukan

Renungan tentang Umur Manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Renungan tentang Umur Manusia"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

1 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Ошибка! Неверная ссылка закладки.Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

Sinopsis "Setiap orang akan mati seperti dalam

keadaan hidupnya dan akan dibangkitkan seperti dalam keadaan matinya."

HR Muslim

Nasib setiap manusia dalam kehidupan setelah kematian sangat ditentukan oleh perbuatan mereka selama di dunia. Mereka yang menghiasi hidupnya dengan kebajikan akan mendapati kebahagiaan yang tak bertepi dalam kehidupan setelah kematian. Sebaliknya, mereka yang mengisi

hidupnya dengan penyimpangan dan keburukan akan mendapati siksa yang tak tertahankan di neraka.

Dalam Islam, kehidupan manusia memang tidak berhenti ketika ajal menjemput. Kehidupan yang lebih langgeng justru baru dimulai setelah kematian. Kehidupan dunia hanyalah sebuah persinggahan tempat manusia

mengumpulkan bekal bagi kehidupan yang

sesungguhnya: kehidupan setelah kematian! Cukup banyak ayat Al-Quran yang mengisyaratkan dan hadis-hadis Nabi yang menggambarkan kehidupan yang akan dijalani manusia setelah kematiannya. Tujuannya tidak lain agar manusia menyadari tugas penciptaannya.

Buku Renungan tentang Umur Manusia memberikan paparan yang sistematis tentang tahapan-tahapan

(2)

2 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad kandungan, kehidupan di dunia, keadaan yang dialami

manusia di alam kubur, nasib mereka pada Hari

Kebangkitan, hingga klasifikasi mereka sebagai ahli surga dan ahli neraka.

Dengan mengeksplorasi secara ekstensif Al-Quran dan hadis, pelbagai persoalan pelik yang dijumpai manusia dalam setiap fase kehidupannya, mendapatkan kejelasan. Allamah Sayyid 'Abdullah Haddad memberikan panduan tentang apa yang harus dilakukan manusia dalam setiap fase kehidupan yang dilaluinya.

Dengan muatan pembahasan seperti itu tentu saja buku ini sangat penting bagi siapa saja yang menginginkan

kebahagiaan dalam kehidupan di dunia, terutama di akhirat. Sebab, siapa sih orang yang ingin menderita setelah kematiannya!

Renungan tentang Umur Manusia

Pengarang :Allamah Sayyid 'Abdullah Haddad

Penerbit : Mizan Pustaka Format : Hardcover

Tahun Terbit : 1984

PENDAHULUAN

Ba’da salam, segala puji syukur hanya milik Alloh SWT .

Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, serta umatnya yang selalu istiqomah hingga Yaumil Akhir.

Alhamdulillah, dengan Izin-Nya kami dapat e-book ini. Semoga bermanfaat dan menjadi amal bagi semua pihak yang terlibat dalam pembuatan ebook ini. Berangkat dari niat yang ikhlas yang akan menjadikan pahala baik didunia maupun akhirat mari kita sebarkan e-book ini.

Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke syorga. (HR. Muslim)

Barang siapa memberikan petunjuk kebaikan, maka baginya akan mendapatkan ganjaran seperti ganjaran yang diterima oleh orang yang mengikutinya, dan tidak berkurang sedikitpun hal itu dari ganjaran orang tersebut. (HR. Muslim)

Jika manusia telah meninggal maka putuslah amalnya kecuali tiga macam:

(3)

3 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad 3. Anak shaleh (berakhlak baik) yang mendo'akan kedua orang

tuanya. (HR. Muslim)

Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam pembuatan e-book ini semoga semoga menjadi pahala jariyah disisi-Nya dan semoga dibalas juga dengan ampunan Allah yang banyak dan dibalas juga dengan dimudahkan rejekinya didunia dan dilapangkan kehidupannya dan diberi ketentraman keluarganya, Amien.

Terima kasih banyak kepada penulis dan kepada admin :

Yang telah menyediakan materi dan artikel ini sehingga kami dapat menyusun buku digital ini. Semoga menjadi amal jariyah yang tidak terputus sampai hari kiamat.

Bekasi, Desember 2011 Penyusun

(Ashabul-Muslimin)

RENUNGAN TENTANG UMUR MANUSIA

oleh: Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

penerbit: Mizan

Di mana aku sebelum dilahirkan? Apa tugasku dalam kehidupan dunia ini? Kemana kita pergi setelah mati? Apa yang terjadi dengan umur kita yang semakin hari semakin berkurang ini? seringkali pertanyaan-pertanyaan demikian mengusik kita. Penjelasan yang cukup menarik untuk kita renungkan mengenai umur manusia ini dijabarkan dalam karya besar ulama dan sufi terkenal Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad. Dalam karyanya, beliau menjabarkan secara rinci tentang perjalanan hidup

manusia, di mana pada intinya kehidupan manusia terbagi pada lima tahapan umurnya:

1. Masa perpindahannya sejak pertama dalam tulang sulbi para ayah dan rahim para ibu sebelum dilahirkan. 2. Masa kehidupan di dunia sejak ia dilahirkan dan

diwafatkan oleh Allah SWT.

3. Masa tinggal di alam Barzah sejak wafat hingga dibangkitkan kembali.

4. Masa tinggal di padang Mahsyar sejak dibangkitkan hingga diputuskan amalnya oleh Allah SWT.

(4)

4 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

Apa yang saya postingkan ini adalah 100% berasal dari buku karya beliau, tentunya dengan segala keterbatasan dan kekurangan saya yang masih awam ini. Semoga Allah SWT memberi petunjuk demikian juga para salik sekalian. Amin.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Irfan Budianto (Jazzakumullah khairan katsiran – wrs)

1. UMUR PERTAMA

Saat Allah SWT menciptakan Adam a.s. Dia menyimpankan

zurriyat di tulang punggungnya yaitu kaum ahli kanan ( ahlul-yamin) dan kaum ahli kiri (ahlul-simal). Allah SWT pernah mengeluarkan semua zurriyat ini dari tulang punggung Adam a.s. pada hari Mitsaaq (hari pengambilan janji manusia untuk mengakui keeasaan dan ketuhanan Allah SWT di Na'man, lembah dekat padang Arafah) sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. 7;172 : '' Dan ketika Tuhan kamu mengeluarkan keturunan Adam dari punggungnya dan Ia mengambil kesaksian dari mereka dengan berfirman: 'Bukankah Aku ini Tuhan kamu ?' mereka menjawab: 'Ya, kami menjadi saksi.' Demikianlah supaya kamu di hari kiamat nanti tidak mengatakan: 'Kami ini lalai dari perkara itu'".

Ayat ini membuktikan bahwa zurriyat Adam telah memiliki wujud dan pendengaran namun mereka berada dalam tingkatan wujud

yang lain. Bukan pada tingkatan wujud seperti yang tampak pada dunia ini. Dalam riwayat Tirmidzi dari Abu Hurairah disebutkan, ketika Allah SWT mengeluarkan zurriyat dari Adam a.s. lalu dilihat oleh Adam seorang dari mereka gagah

perawakannya maka bertanyalah Adam tentang dia, Adam diberitahu bahwa itu adalah anaknya, Daud a.s. lalu Adam bertanya kepada Allah SWT "berapa usia Daud yang telah Engkau tetapkan?" Jawab Allah SWT: ' "Enampuluh tahun". Adam kemudian memohon agar Daud dipanjangkan usianya. Maka Allah SWT berfirman : " Itulah usianya yang telah Aku tetapkan ". Berkata Adam a.s. : " Aku ingin menambahkannya empat puluh tahun dari usiaku". Dan sebelum itu Allah SWT telah menetapkan umur Adam seribu tahun.

(5)

5 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

Hal ini merupakan bukti bahwa zurriyat manusia itu sudah ber"wujud" sebelum lahir di dunia ini. Demikian pula Rasulullah saw., sudah ber"wujud" dengan wujud yang lebih lengkap dan sempurna di dalam tingkatan umur pertama tersebut.

Sedangkan keutamaan umat Muhammad saw (al ummah al-Muhammadiyah) telah banyak disinggung dalam hadist-hadist beberapa di antaranya:

Berkata Wahab bin Munabbih (rahimahullah): " Ketika Musa a.s. membaca lauh-lauh (papan bertulis), terlihat olehnya sifat-sifat kelebihan umat Muhammad saw., lalu beliau berkata: ' Ya Tuhanku siapakah gerangan umat yang dirahmati seperti yang kudapati dalam lauh-lauh ini ?' maka berfirman Allah SWT: ôItulah umat Muhammad. Mereka rela dengan rezeki sedikit yang aku berikan kepadanya, maka Aku pun rela dengan amalan yang sedikit dari mereka. Akan Aku masukkan mereka ke dalam surga dengan kesaksian Laa ilaaha illallah !

Berkata Musa a.s.: 'Aku dapati dalam lauh-lauh ini suatu umat yang akan dibangkitkan pada hari kiamat dengan wajah-wajah yang bercahaya laksana bulan purnama. Jadikan lah mereka itu umatku ya Allah!' berfirman Allah: ' Mereka itu adalah umat Muhammad. Aku bangkitkan mereka pada hari kiamat dengan wajah bersinar dan bercahaya disebabkan bekas-bekas wudhu dan sujud mereka'.

Berkata Musa a.s.: 'Aku dapati dalam lauh-lauh ini suatu umat yang berkain Selendang di pundak dan bersenjatakan pedang di bahu masing-masing. Mereka itu orang-orang yang senantiasa bertawakkal dan dadanya penuh keyakinan. Mereka

menyerukan nama Allah di hadapan tiap-tiap rumah Allah untuk berjihad diatas kebenaran, sehingga akhirnya merekapun membunuh Dajjal. Jadikanlah mereka itu umatku!'. Berfirman Allah: ' Tidak! mereka itu umat Muhammad.'

Berkata Musa a.s. : 'Aku dapati di dalam lauh-lauh ini suatu umat yang bershalat lima kali sehari semalam, sehingga terbukalah pintu-pintu langit dan turunlah rahmat bagi mereka. Jadikanlah mereka itu umatku, ya Allah!' Berfirman Allah : 'Mereka itu adalah umat Muhammad'

Berkata Musa a.s. : 'Aku dapati dalam lauh-lauh ini suatu umat yang berpuasa di bulan ramadhan untuk-Mu, lalu Engkau mengampuni segala kesalahan mereka sebelum mereka itu. Jadikanlah mereka itu umatku!' berfirman Allah: 'Mereka itu umat Muhammad'

(6)

6 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

mereka atas perbuatan itu?' jawab Allah: 'Aku akan

menambahkan bagi mereka maghfirah (ampunan) dan akan aku izinkan mereka memberi syafaat (do'a pertolongan) kepada siapa saja yang datang sesudah mereka.'

Berkata Musa a.s. : 'Aku dapati dalam lauh-lauh ini suatu umat yang memohon ampun atas dosa-dosanya. Mereka menyuapkan suatu makanan ke dalam mulutnya. Belum sampai makanan itu ke dalam perutnya, dosa-dosa itu telah diampunkan oleh Allah. Mereka menyuapkan makanan itu dengan menyebut nama-Mu dan mengakhirinya dengan mengucapkan syukur dan memuji-Mu. Jadikanlah mereka itu umatku!' berfirman Allah: 'Mereka itu adalah umat Muhammad.'

Berkata Musa a.s. : 'Ya Tuhanku! Aku dapati di dalam lauh-lauh ini suatu umat yang apabila bercita-cita untuk melaksanakan suatu kebajikan, kemudian tidak dilaksanakannya, akan

dicatatkan satu kebajikan. Tetapi bila dilaksanakan kebajikannya itu dicatatkan baginya sepuluh kali lipat dari kebaikan itu, atau sehingga menjadi tujuh ratus kali lipat pahalanya. Jadikanlah mereka umatku!' berfirman Allah: 'Mereka itu adalah umat Muhammad.'

Berkata Musa a.s. : 'Ya Tuhanku! Aku dapati di dalam lauh-lauh ini suatu umat yang apabila mereka berniat melakukan suatu kejahatan, kemudian tidak dilakukannya, tidaklah dicatatkan baginya suatu dosa. Akan tetapi jika diteruskan cita-citanya itu

dengan mengerjakan satu kejahatan barulah dicatatkan baginya satu dosa. Jadikanlah mereka itu umatku!'. Berfirman Allah: 'Mereka itu umat Muhammad.'

Berkata Musa a.s. : 'Ya Tuhanku! Aku dapati di dalam lauh-lauh ini suatu umat, mereka itu sebaik-baik manusia. Mereka

menyuruh berbuat baik dan melarang perbuatan jahat,

jadikanlah mereka itu umatku!'. Berfirman Allah: 'Mereka itu umat Muhammad.'

Berkata Musa a.s. : 'Ya Tuhanku! Aku dapati dalam lauh-lauh ini suatu umat yang dibangkitkan pada hari kiamat dalam tiga golongan. Satu golongan akan masuk ke dalam surga tanpa dihisab. Satu golongan lagi akan dihisab dengan hisab yang ringan saja. Dan golongan terakhir disucikan dari segala dosanya, lalu merekapun masuk ke dalam surga. Jadikanlah mereka itu umatku!'. Berfirman Allah: 'Mereka itu umat Muhammad.'

Berkata Musa a.s. : 'Ya Tuhanku! Engkau telah

(7)

7 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah s.a.w. pada suatu hari bertanya kepada sahabat-sahabatnya: "Apa yang kalian katakan mengenai firman Allah berikut ini :

" Dan tidaklah engkau berada dekat bukit Thur (Shina) ketika Kami menyeru ..." (Q.S. 28:46)

'Allah dan Rasul-Nya sajalah yang lebih mengetahui.' Maka bersabda beliau: "Ketika Allah berbicara dengan Musa a.s., maka Musa berkata:"Ya Tuhanku adakah Engkau telah

menciptakan seorang mahluk yang lebih mulia di sisi-Mu daripda aku ? Engkau telah memilihku di antara banyak manusia dan Engkau berkata kepadaku di gunung Thur Shina.' Allah berfirman: 'Wahai Musa, tidakkah engkau mengetahui bahwasannya Muhammad itu lebih mulia di sisi-Ku daripada semua mahluk-Ku? Sudah Kuteliti semua kalbu hamba-Ku, maka tidak Aku dapati satu kalbupun yang lebih merendah daripada kalbumu. Oleh karena itu Aku memilihmu di antara sekalian manusia untuk menyampaikan risalah dan kalam-Ku. Maka hendaklah engkau mati dalam keadaan mengesakan Aku (bertauhid) dan juga dalam mencintai Muhammad saw.'

Berkata Musa a.s.: 'Ya Tuhanku! adakah di muka bumi ini suatu kaum yang lebih mulia di sisi-Mu daripada kaumku? Engkau telah melindungi mereka dengan awan kemawan. Engkau turunkan Manna dan Salwa dari langit untuk makanan mereka.' Allah berfirman: 'Wahai Musa, tidakkah engkau mengetahui

bahwasannya kelebihan umat Muhammad atas semua umat yang lain laksana kelebihan-Ku atas sekalian mahluk-Ku?'

Berkata Musa a.s.: 'ya Tuhanku, izinkanlah aku untuk melihat mereka (umat Muhammad)!' Allah berfirman:'Engkau tidak akan dapat melihat mereka. Tetapi jika engkau ingin mendengar suara mereka, dapatlah Aku memperdengarkan padamu.' Berkata Musa: 'Baiklah, aku mau.' Befriman Allah SWT: ''Wahai umat Muhammad!' maka sekalian umat Muhammad menyahut bersama-sama dengan suara yang keras:'Labbaikallahumma Labbaik!' (kami datang kepada-Mu ya Allah, kami datang), sedangkan ketika itu mereka masih berada dalam tulang sulbi ayah-ayah mereka."

2. UMUR KEDUA

Tahapan umur ini memiliki masa permulaan yang agak menyerupai tahapan umur alam Barzakh, yaitu semacam campuran antara beberapa sifat ke-akhiratan yang berkaitan dengan masa setelah kebangkitan dan beberapa sifat

ke-duniaan yang dialami oleh manusia sebelum kematiannya. Masa permulaan di sini adalah masa dalam kandungan dan gejala-gejala yang berkaitan dengan masa tersebut.

(8)

8 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

segumpal darah, lalu gumpalan darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan Kami jadikan gumpalan daging itu tulang belulang, lalu Kami lapisi tulang belulang itu dengan daging. Kemudian Kami bentuk ia jadi mahluk yang lain. Maha Suci Allah, sebaik-baik Pencipta." (QS: 23;12-14)

Demikian juga Rasullullah telah bersabda: "Sesungguhnya setiap kamu dikumpulkan kejadiannya di dalam kandungan ibu berupa setetes air mani selama empatpuluh hari, kemudian menjadi darah yang beku selama empatpuluh hari pula,

kemuidan menjadi segumpal daging selama itu pula. Kemudian Allah mengutus malaikat kepadanya, meniupkan ruh baginya dan memerintahkan menulis empat perkara: rezekinya, ajalnya, amalannya dan kesudahannya, sebagai orang sengsara atau bahagia. Demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya seseorang dari kamu beramal dengan amalan ahli surga hingga jarak dengan surga hanya sehasta, tapi ia didahului oleh suratan takdirnya dan iapun beramal dengan amalan ahli neraka,

sehingga masuklah ia ke dalam neraka. Dan sesungguhnya seseorang dari kamu beramal dengan amalan ahli neraka hingga jarak diantaranya dengan neraka itu hanya sehasta, namun ia didahului oleh takdirnya dan iapaun beramal dengan amalan ahli surga, sehingga masuklah ia ke dalam surga." (HR Abdullah bin Mas'ud r.a. dalam shahih Bukhari dan Muslim)

Ibnul Jauzi telah membagi umur pada tahapan ini menjadi lima masa:

1. Masa kanak-kanak; dari sejak dilahirkan hingga mencapai umur lima belas tahun

2. Masa muda; dari umur limabelas tahun hingga umur tigapuluh lima tahun

3. Masa dewasa; dari umur tigapuluh lima tahun hingga umur limapuluh tahun

4. Masa tua; dari umur limapuluh tahun hingga umur tujuhpuluh tahun

5. Masa usia lanjut; dari umur tujuhpuluh tahun hingga akhir umur yang ditentukan oleh Allah SWT.

1. Masa Kanak-Kanak

Pada tahapan masa kanak-kanak berlaku masa keringanan dari Allah SWT yaitu belum adanya taklif (beban kewajiban) atas anak-anak untuk mengerjakan sholat dan puasa ataupun kewajiban syara' (agama) lainnya. Hanya saja para orang tua diwajibkan menyuruh mereka mengerjakannya karena kebaikan dan amal saleh dari anak yang belum baligh selain menjadi amal kebaikannya juga akan menjadi catatan pahala bagi

(9)

9 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

Sebagaimana firman Allah: "Dan sesungguhnya bagi kamu ada beberapa penjaga. Penulis-penulis yang mulia. Mereka

mengetahui apa yang kamu lakukan." (QS: 82; 10-12)

"Ketika dua malaikat pencatat membuat catatan, satu duduk di sebelah kanan dan satu di sebelah kiri. Tiada yang diucapkan, satu perkataanpun, melainkan ada di dekatnya (malaikat) pengawas yang selalu hadir." (QS. 50; 17-18)

Malaikat ini akan mendampingi dan hadir pada hari kiamat di hadapan pengadilan Allah SWT dan keduanya menjadi saksi baginya. "Dan datanglah setiap orang bersama (malaikat) pengiring dan (malaikat) penyaksi." (QS. 50; 21)

2. Masa Muda

Pada tahapan masa muda terjadi banyak perubahan baik secara fisik maupunnon-fisik (pubertas). Pada masa ini akan dipenuhi dengan semangat dan kekuatan serta memuncaknya vitalitas. Masa muda ini merupakan kesempatan untuk memperbanyak amalan-amalan serta kebaikan-kebaikan. Namun

kecenderungan yang terjadi adalah sebagian besar

memanfaatkannya untuk pemuasan nafsu kedunia-an. Dalam hal ini Rasullullah saw telah mengingatkan: "Rebutlah lima perkara sebelum terjadi lima perkara: Masa mudamu sebelum tiba masa tuamu, masa sehatmu sebelum tiba masa sakitmu, masa lapangmu sebelum tiba masa sibukmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu dan masa hidupmu sebelum tiba masa

ajalmu." (HR. Al-Hakim, Baihaqi, Ibnu Abi'ddunia, Ibnul-Mubarrak) "Takkan bergeser kedua kaki manusia pada hari kiamat sampai selesai ditanya tentang empat perkara:

1. Tentang umurnya, untuk apa dihabiskan

2. Tentang masa mudanya, untuk apa dipergunakan 3. Tentang hartanya, dari mana diperoleh dan untuk apa

dibelanjakan

4. Tentang ilmunya, apa yang sudah diperbuat dengannya. " (HR. Tirmidzi)

3. Masa Dewasa

Sedangkan apabila seseorang telah mencapai masa dewasa, Allah SWT memberikan karunia hikmah dan kebijaksanaan sehingga kelihatan padanya berbagai ketaatan dan menujukan hatinya kepada Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT: " Dan setelah menjadi dewasa dan cukup umurnya, Kami anugerahkan kepadanya hikmah dan ilmu pengetahuan. Demikianlah Kami memberi balasan bagi orang-orang yang melakukan kebajikan. " (QS. 28;14)

(10)

10 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

as-Syaikh al-Arif Abdul Wahhab bin Ahmad as-Sya'rani dalam kitabnya al-Bahrul-Maurud menyebutkan: "Telah diambil janji-janji dari kita, bahwa apabila kita telah mencapai umur empatpuluh tahun, hendaklah bersiap-siap dengan melipat kasur-kasur dan selalu ingat bahwa kita sekarang sedang dalam perjalanan menuju akhirat pada setiap nafas yang kita tarik sehingga tidak akan lagi merasa tenang hidup di dunia. Di samping itu hendaknya kita menghitung setiap detik dari umur kita sesudah melebihi empat puluh tahun, sebanding dengan seratus tahun sebelumnya."

Imam Syafi'i (rahimahullah), setelah mecapai umur empat puluh tahun, berjalan dengan sebatang tongkat kayu. Ketika ditanya sebabnya, beliau berkata: "Supaya aku senantiasa ingat bahwa aku adalah seorang musafir yang sedang berjalan menuju akhirat."

Berkata Wahab bin Munabbih: " Aku baca dalam beberapa kitab, bahwasanya ada suatu suara menyeru dari langit ke-empat pada setiap pagi: ' Wahai orang-orang yang telah berusia empatpuluh tahun! kamu adalah tanaman yang telah dekat dengan masa penuaiannya. Wahai orang-orang yang telah berusia limapuluh tahun! Sudahkah kamu ingat tentang apa yang telah kamu perbuat dan apa yang belum? Wahai orang-orang yang telah berusia enampuluh tahun! Tidak ada lagi dalih bagimu. Oh, alangkah baiknya seandainya semua mahluk tidak diciptakan! Atau jika mereka telah diciptakan, seharusnya mereka

mengetahui, mengapa mereka diciptakan. Awas, saatmu telah tiba! Waspadalah! "

4. Masa Tua

Setelah mencapai tahapan umur dewasa maka manusia akan beralih kepada umur tua. Dalam tahapan ini akan nampak tanda-tanda kelemahan seseorang. Tahapan umur ini oleh Rasullullah saw. dinamakan 'pergulatan dengan maut', yaitu masa-masa umur enampuluhan hingga tujuhpuluhan. Dalam hal ini beliau bersabda: "Masa penuaian umur umatku dari enampuluh hingga tujuhpuluh tahun". (HR. Muslim & Nasa-i)

Rasullullah saw., sahabat Abubakar, Umar dan Ali ra. juga diwafatkan oleh Allah SWT pada kisaran usia ini. Umat sekarang ini tergolong umat yang berumur pendek dibandingkan dengan umat-umat terdahulu. Diriwayatkan bahwa ketika sebagian dari bani Adam meninggal dunia pada umur kurang lebih duaratus tahun, maka banyaklah mahluk yang merasa simpati

terhadapnya, karena telah meninggal dalam usia yang muda. Diriwayatkan lagi bahwa Rasullullah saw. ketika merasakan umur umatnya terlalu pendek bila dibandingkan dengan umat sebelumnya, beliaupun memohon dan bertadharru' kepada Allah SWT, mengadukan bahwa tidak cukup waktu bagi umatnya untuk memperbanyak ketaatan kepada Allah SWT dan menambah amalan untuk akhiratnya. Maka Allah SWT

(11)

11 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

memanjangkan nilai umur mereka dan menambah pula pahala dan kebajikan mereka sedemikian rupa. Maka bila beribadah dan munajat kepada Allah SWT pada malam Lailatul Qadar itu, ia seperti beribadah selama seribu bulan yang setara dengan 83 tahun 4 bulan. Demikianlah perhatian Rasullullah saw. yang sangat besar dalam memperjuangkan nasib umatnya.

Telah diriwayatkan bahwa orang pertama yang beruban ialah Nabi Ibrahim a.s. Ketika beliau melihat rambut putih itu beliau bertanya: "Wahai Tuhanku, apa ini?". Allah menjawab: " Ini (tanda) kewibawaan." Berkata Ibrahim: "Tuhanku, tambahkanlah itu bagiku!" Berkata Al-Khatib Ibnu Nutabah: "Sesungguhnya uban itu laksana perbatasan hidup yang tak dapat disekat, kerusakannya tidak dapat diperbaiki oleh zaman. Ia adalah cahaya yang muncul bersama dengan surutnya nafas seseorang, yang akan memimpin seseorang ke tempat onggokan tulang-belulang. Oleh karena itu semoga Allah merahmatimu, jangan membakar cahaya ubanmu dengan api-api dosamu!"

Bersabda nabi Muhammad saw. dalam sebuah hadist Qudsi: "Telah berfirman Allah SWT:'Demi kemuliaan-Ku, kebesaran-Ku, dan kebutuhan sekalian mahluk-Ku kepada-Ku, sesungguhnya Aku merasa malu menyiksa hamba-Ku, baik lelaki maupun wanita yang telah beruban karena mencapai umur tua di dalam Islam'. Kemudian Rasullullah saw. menangis . Lalu ditanyakan kepadanya:"Apa sebab engkau menangis, ya Rasullullah ?"

Jawab beliau: "Aku menangisi orang tua yang Allah malu kepadanya, sedang dia tidak malu kepada Allah SWT."

Sekali peristiwa, Ma'an bin Zaidah datang menghadap Khalifah al-Ma'mun, lalu Khalifah bertanya: "Bagaimana keadaanmu setelah menjadi tua seperti ini?" Jawabnya: "Aku mudah tersungkur hanya karena tersandung sebuah kerikil, dan dapat diikat hanya dengan sehelai rambut." Tanya Khalifah

:"Bagaimana halnya dengan makan minum dan tidurmu?" Jawabnya:"Bila aku lapar, aku menjadi marah, bila aku makan aku bosan, bila dalam majlis aku mengantuk, bila di atas tempat tidur mataku terbuka!". Tanya Khalifah selanjutnya:"Bagaimana halmu dengan wanita ?" Jawabnya: 'Yang tua dan buruk aku tidak ingin kepadanya, yang cantik molek tidak suka kepadaku!" Kata Khalifah selanjutnya:" Orang sebijak engkau ini tidak patut menjadi tua" (dari kitab Rabi'ul-Abraar)

Berkata Imam Ghazali dalam uraiannya untuk mengingatkan pada orang-orang yang sudah tua: "Jika anda katakan bahwa mati itu tidak akan terjadi kecuali disebabkan karena sakit dan jarang sekali ia datang dengan tiba-tiba, ketahuilah benar-benar bahwasannya mati itu adakalanya terjadi dengan tiba-tiba. Dan apabila anda sakit, maka anda tidak akan mampu lagi

(12)

12 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

Allah SWT berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu dilalaikan oleh harta dan anak-anakmu dari mengingat Allah. maka barang siapa melakukan yang demikian, mereka itulah orang-orang yang rugi. Dan belanjakanlah rezeki yang kami berikan kepadamu sebelum maut datang menjumpai seseorang dari kamu; Lalu berkata:'Tuhanku Kalau dapat Engkau tangguhkan matiku sebentar saja, niscaya aku akan memberi sedekah dan aku akan menjadi orang-orang yang mengerjakan kebaikan.' Allah tidak akan memberi tangguh kepada seseorang apabila telah sampai ajalnya, dan Allah Maha Mengetahui segala yang kamu kerjakan." (QS 63:9-11)

Rasullullah saw. pernah ditanya: "Adakah orang lain yang akan dibangkitkan bersama para syuhada?" Jawab beliau: "Ya, mereka itulah yang mengingat mati sebanyak duapuluh kali dalam sehari semalam." Di lain peristiwa beliau menjawab: "Merekalah yang banyak mengingat mati dan selalu bersiap-siap menyambutnya. Merekalah orang-orang bijak, yang

meninggalkan dunia dengan penuh kehormatan dan tiba di akhirat dengan penuh kemuliaaan."" (HR Ibnu Majah dan Ibnu Abi'ddunia)

Dalam sebuah hadist dijelaskan: "Anggaplah dirimu di dunia ini sebagai seorang asing atau musafir lalu, dan anggaplah dirimu sebagai seorang diantara penghuni kubur". (HR Bukhari)

Rasullullah saw bersabda: "Apalah arti dunia bagiku.

Hubunganku dengan dunia ini laksana seorang pengendara yang sedang berjalan di panas terik, tiba-tiba kelihatan olehnya sebatang pohon, lalu iapun berteduh sejenak dibawahnya, sesaat kemudian ia pergi lagi dan meninggalkannya." (HR Tirmidzi)

Sehubungan dengan uraian Al-Ghazali mengenai kematian seseorang yang disebabkan oleh sakit, Rasullullah saw mengajurkan supaya orang yang sedang sakit banyak

beristighfar mengingat Allah sebab ia tidak tahu barangkali ia akan mati karena sakit tersebut. Sekali waktu Rasullullah saw menjenguk seorang yang sedang sakit dan beliau bertanya kepadanya: "Bagaimana perasaanmu?" Jawabnya:"Aku meletakkan sepenuh harapan kepada Tuhanku dan aku selalu cemas tentang dosa-dosaku". Maka berkatalah beliau:"Selama kedua sifat ini terkumpul dalam hati seorang muslim, sedang ia dalam keadaan kritis, maka Allah akan mengabulkan semua yang diharapkan dan meyelamatkan dari semua yang

ditakutinya." (HR Tirmidzi)

Dalam hadist lain disebutkan: "Seseorang hamba muslim, ketika menghadapi maut akan digembirakan dengan rahmat Allah dan karunia-Nya, sehingga ia ingin sekali bertemu dengan Allah SWT dan Allah SWT pun ingin bertemu dengannya. Sebaliknya

(13)

13 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

Allah SWT dan Allah SWT pun tak ingin bertemu dengannya. Maka kaum mukminin yang penuh dengan takwa akan

digembirakan oleh rahmat Allah SWT ketika hendak keluar dari dunia ini sehingga ruh-ruh mereka hampir-hampir akan terbang dari jasad mereka karena sangat rindu akan Tuhannya dan ingin sekali untuk segera menemui-Nya disaat para malaikat memberi salam kepada mereka menggembirakan mereka dengan surga dan jaminan bahwa mereka tidak akan ketakutan dan tidak akan pula bersedih hati sebagaimana dalam firman Allah: "Orang-orang yang diwafatkan oleh malaikat dalam keadaan baik (kepada mereka dikatakan): 'Selamatlah kamu! Masuklah ke dalam surga disebabkan amal baik yang telah kamu kerjakan'" (QS 16:32) (HR Bukhari & Muslim)

Beberapa do'a yang dianjurkan oleh Rasullullah saw dibaca pada saat sakit diantaranya adalah: "Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadh dholimiin" 'Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sungguh aku ini tergolong orang-orang yang aniaya'. Dalam satu riwayat disebutkan bila

membaca do'a ini sebanyak 40 kali lalu ia meninggal karena penyakitnya itu maka ia sama dengan mati syahid.

Dari Anas ra. berkata bahwa Rasullullah saw. bersabda

mengenai perjalanan manusia dari bayi hingga mencapai umur baligh: "Segala kebajikan yang dikerjakannya akan dicatat pahalanya untuk kedua orang tuanya. Jika ia melakukan kesalahan tidaklah dicatat baginya suatu dosa dan tidak pula

bagi kedua orang tuanya. Apabila ia telah baligh dan qalam mulai mencatat perbuatannya, maka Allah SWT akan memerintahkan kedua malaikat yang bersamanya untuk memelihara serta membenarkan langkahnya. Apabila ia

mencapai umur 40 tahun sebagai seorang muslim, maka Allah akan memeliharanya dari tiga penyakit yaitu gila, lepra, dan sopak (belang). Apabila ia mencapai umur 50 tahun, Allah akan meringankan hisabnya. Apabila ia mencapai usia 60 tahun, Allah memudahkan baginya untuk kembali kepada-Nya dalam hal-hal yang disukai-Nya. Apabila ia mencapai umur 70 tahun, niscaya ia akan dicintai seluruh penghuni langit. Apabila ia mencapai usia 80 tahun Allah akan mencatatkan segala kebajikan baginya dan mengampuni segala kejahatannya. Apabila ia mencapai umur 90 tahun Allah akan mengampuni segala dosa-dosanya yang terdahulu dan dosanya yang akan datang dan

mengizinkannya memberi syafaat pada semua ahli rumahnya dan ia selalu dibawah pengawasan Allah SWT. Apabila ia mencapai usia yang tua renta (pikun), sehingga tidak

mengetahui lagi apa yang dahulu pernah ia ketahui, maka Allah SWT akan mencatatkan segala kebajikan yang pernah dilakukan pada masa sehatnya dulu dan bila ia berbuat suatu dosa maka tidaklah akan dicatatkan lagi baginya sesuatupun."

Sekali peristiwa seorang jenazah lewat di hadapan Rasullullah beliau berkata: "Bebas atau membebaskan!" beliau

ditanya:"Wahai Rasulullah Apa maksud bebas atau

(14)

14 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

meninggal dunia akan bebas dari gangguan dunia dan penderitaannya, menuju kepada rahmat Allah. Sedangkan kematian seorang fajir (durhaka) akan membebaskan seluruh hamba Allah, negara, pepohonan dan binatang dari

gangguannya." (HR Bukhari dan Muslim)

Berkata Rasulullah saw. kepada Abu Dzar: "Wahai Abu Dzar! Sesungguhnya dunia ini adalah penjara bagi orang mukmin sedang kubur adalah tempat aman baginya dan surga adalah tempat tujuannya." Wahai Abu Dzar sesungguhnya dunia ini adalah surga bagi orang kafir, sedang kubur adalah tempat siksaannya dan neraka adalah tempat tujuannya."

Berkata Ibnu Abbas ra.: "Sekiranya anda lihat seseorang sedang menghadapi maut maka gembirakanlah agar ia menemui

Tuhannya dengan mnyimpan sangkaan baik terhadap-Nya. Tetapi selama hidup pertakutilah ia dengan hukuman Allah."

Imam Ali ra. berkata: "Apabila seorang mukmin meninggal dunia, tempat shalatnya di bumi akan menangisinya dan tempat naik amalannya ke langit pun akan menangisinya pula"

Bersabda Rasulullah saw: "Siapa saja yang matinya di

penghujung Ramadhan maka ia masuk surga. Siapa saja yang matinya di penghujung hari Arafah, maka ia masuk surga. Dan siapa yang matinya tepat saat ia selesai bersedekah, maka ia masuk surga." "Barang siapa meninggal dunia pada malam Jum'at atau hari Jum'at, maka ia akan terlindung dari siksa

kubur, dan di hari kiamat ia akan datang dengan tanda-tanda para syuhada padanya."

3. UMUR KETIGA

Tahapan umur ketiga dimulai yaitu saat manusia meninggalkan dunia ini, hingga ia dibangkitkan dari kubur dengan tiupan sangkakala. Ini dinamakan alam Barzakh. Berfirman Allah SWT: "... Dan di belakang mereka ada Barzakh sampai hari mereka dibangkitkan." (QS 23:100)

Jasad atau tubuh akan ikut merasakan kenikmatan dan kesengsaraan ketika masih hidup, dan hancur luluh saat mati namun ruh akan tetap kekal, sedangkan yang menjadi saksi keberadaan kita hanyalah ajbudz-dzanab (tulang-ekor) dan dari inilah tubuh manusia akan dihimpun kembali dan menuju tempat kebangkitan.

Lain halnya dengan jasad para Nabi, mereka dikecualikan dari semua ini dan mereka tetap hidup dalam kubur. Demikian pula para syuhada yang gugur dalam jihad.

(15)

15 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa bahwa ruh para syuhada tersebut bersemayam dalam perut burung-burung yang berwarna hijau, berterbangan di dalam surga dan tinggal di dalam lampu-lampu yang tergantung di 'Arsy. (HR Tirmidzi)

Sedangkan bagi keluarga dan sahabat yang ditinggal mati saudaranya maka mereka berkewajiban: Mengantarkan jenazah sampai ke kuburnya. "Orang yang mengantar jenazah seorang Muslim hingga dishalatkan, maka baginya satu qiraat pahala. Jika ia menunggu sampai jenazah itu dikuburkan, ia mendapat dua qiraat. Dan setiap satu qiraat nilainya sebesar gunung Uhud." (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi) "Barangsiapa mengantarkan jenazah saudaranya yang Muslim, maka Allah akan memerintahkan para malaikat untuk mengantarkan

jenazahnya dan menyembahyangkannya kelak apabila ia mati." HR Bukhari dan Nasa-i) Mempercepat pengurusan jenazah "Apabila pengurusan jenazah telah selesai dan bila ia sedang dipikul orang banyak (ke kubur), maka bilamana ia adalah jenazah orang yang saleh, ia akan berkata: 'Segerakanlah aku, segerakanlah aku ke kubur. Tetapi bilamana ia bukan seorang yang saleh, ia akan berkata:'Celaka aku! ke mana kalian akan membawaku pergi ?' (HR Bukhari dan Nasa-i)

Bersabda Rasulullah saw: "Percepatlah (mengurus) jenazah. Jika ia termasuk manusia saleh maka sebaiknya kamu

menyegerakannya ke kubur agar ia segera menjumpai kebaikan yang tersedia baginya. Jika ia bukan manusia saleh maka ia

adalah suatu bencana yang sebaiknya kamu hindarkan dari atas pundakmu." (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi)

Seorang jenazah mengenali dan merasakan siapa yang memandikan, mengafani dan menurunkannya ke liang lahat. Diriwayatkan bahwa ruh orang mati itu berada dalam

genggaman malaikat yang mengiringi jenazah itu dan mendengar segala yang dikatakan orang tentang si jenazah tersebut. (HR. Ahmad)

Apabila lubang kubur telah rata dengan tanah hendaklah jenazah tersebut didoakan karena ia sedang berhadapan dengan malaikat Munkar dan Nakir yang akan menanyakan kepadanya tentang Siapa Tuhannya? Apa agamanya? dan Siapa Nabinya? Orang yang diberi keteguhan dan rahmat oleh Allah akan mudah menjawab pertanyaan tersebut namun orang yang sering lalai dalam mengingat Allah akan menerima siksa kubur dengan berbagai adab. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi)

(16)

16 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

pemberhentian pertama dari tempat-tempat di akhirat. Siapa selamat di situ maka setelah itu semuanya akan menjadi lebih mudah dan ringan baginya. Tetapi siapa gagal, maka tempat-tempat setelah itu akan dirasa lebih berat."

"Sesungguhnya di dalam kubur itu akan dijumpai himpitan. Jika ada orang yang bisa selamat daripadanya,maka selamatlah Sa'ad bin Mu'adz daripadanya." (Sa'ad bin Mu'adz adalah seorang sahabat besar yang menurut sebuah riwayat yang menyebabkan terguncangnya 'Arsy ketika beliau meninggal)

Siksa Kubur

Diberitahukan bahwa siksa kubur itu disebabkan tiga hal yaitu: Ghibah (pergunjingan), Namimah (Fitnah) dan tidak cukup membersihkan diri dari kencing. Hal ini tersebut pada sabda Nabi: "Kebanyakan siksa kubur disebabkan tidak cukup membersihkan diri dari kencing."

Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. pernah mendengar dua orang laki-laki sedang disiksa di dalam kubur mereka, lalu beliau meminta setangkai ranting pohon kurma dan ditancapkannya di atas kubur tersebut seraya berkata:"Semoga mereka berdua diringankan dari siksa selama ranting-ranting ini masih segar. Sesungguhnya kedua orang itu disiksa bukan karena berbuat dosa besar. Seorang di antara keduanya suka melontarkan fitnahan dan yang satu lagi tidak memelihara kebersihan diri dari kencing."

Diriwayatkan bahwasannya Sa'ad bin Ubadah r.a. berkata kepada Rasulullah saw.: "Sesungguhnya ibuku meninggal dunia secara tiba-tiba. Sekiranya ia masih sempat berbicara niscaya ia akan bersedekah. Dapatkah aku bersedekah untuknya..?" Beliau menjawab: "Ya!" Maka Sa'ad pun menggali sebuah sumur dan menyedekahkannya atas nama ibunya. (HR. Bukhari, Muslim, Nasa-i, Abu Daud dan Ahmad)

Berkata seorang laki-laki kepada Rasulullah saw.: "Ya

Rasulullah! Ibu-Bapakku telah meninggal dunia, adakah suatu bakti yang dapat kulakukan untuk mereka?" Jawab Rasulullah: "Empat hal yang dapat kau lakukan: berdo'a dan beristighfar bagi keduanya, melaksanakan pesan-pesan mereka, berbuat baik kepada kawan-kawan mereka dan menghubungkan tali silaturrahmi yang tidak bersambung kecuali karena dengan perantaraan keduanya." Rasulullah saw. juga pernah bersabda: "Kalau tidak karena adanya orang yang hidup, maka binasalah orang yang telah mati." Pernyataan beliau mempunyai maksud bahwa selamatlah orang yang telah mati karena adanya do'a dan istighfar dari orang yang masih hidup.

(17)

pinggan-17 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

pinggan besar terbuat dari cahaya yang ditutup dengan kain sutra sambil berkata kepada mereka yang menrimanya:'Inilah hadiah yang dikirim si Fulan untukmu.' Maka si penerima akan merasa senang dan gembira."

Ziarah Kubur

Ziarah kubur merupakan sunnah Rasul, telah bersabda beliau: "Ziarahilah kubur-kubur karena yang demikian itu mengingatkan kamu akan mati." "Dahulu aku melarang kamu ziarah ke kubur maka sekarang ziarahlah, karena hal itu akan menjadikan kamu zuhud di dunia dan mengingatkan kamu akan akhirat." (HR. Muslim, Tirmidzi, Abu Daud dan Nasa-i)

"Tiada seorangpun yang menziarahi kubur saudaranya dan duduk di sisinya, melainkan ia (si penghuni kubur) akan merasa tentram dan senang kepadanya dan ruh-nya dikembalikan ke tempat itu sampai yang berziarah itu bangun dari duduknya." (HR. Ibnu Abi'ddunia)

"Mayit di dalam kubur akan merasa tentram dan senang sekali apabila orang yang sangat dicintainya di dunia dahulu datang menziarahinya."

Apabila sedang berziarah atau melewati kuburan dianjurkan untuk membaca do'a: "Assalamualaikum daaroqawmin

mu'miniina wa atakum maa tuu'aduna ghadan mu'ajjaluuna wa inna insya'allaahu bikum laa hiquuna antum lanaa salafun

wanahnu lakum taba'un nas'alullaaha lanaa walakumul'afiyah allaahummaghfirli lana walahum.ö "

Salam sejahtera atas kamu, wahai penghuni tempat kaum mukminin. Esok akan datang kepadamu apa yang telah dijanjikan. Kamu telah pergi dan kami insya Allah akan menyusulmu. Kamu adalah orang-orang yang terdahulu dan kami adalah orang yang mengikuti kemudian. Kami memohon keselamatan bagi kami dan kamu. Ya Allah, ya Tuhan kami! Berilah ampunan bagi kami dan bagi mereka." (HR. Muslim dan Tirmidzi)

Bersabda Rasulullah saw.: "Sesungguhnya semua amalan kamu ditunjukkan kepada keluarga dan kerabat kamu yang sudah mati. Jika amalan itu baik, mereka bergembira. Tapi jika amalan itu buruk, maka mereka berseru kepada Allah SWT:"Ya Allah, ya Tuhanku! janganlah Engkau wafatkan mereka sehingga Engkau memberi mereka petunjuk, sebagaimana engkau memberi kami."

(18)

18 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

menimbulkan gangguan bagi orang-orang yang telah mati diantara kamu."

Ketahuilah bahwasannya seluruh mahluk akan berkumpul di Barzakh pada masa antara dua tiupan sangkakala sebab di waktu itu sudah tidak ada lagi mahluk yang hidup, semuanya telah mati. Allah SWT berfirman: "Dan ditiupkanlah sangkakala, maka matilah semua yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah." (QS. 39:68) "Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka." (QS. 36:51) Inilah yang disebut dengan kiamat (kebangkitan) pertama yang sesudah itu akan akan berlangsung kiamat (kebangkitan) kedua yaitu semua yang mati akan dihidupka kembali atas izin Allah SWT. "... Kemudian ditiuplah sangkakala itu sekali lagi maka merekapun bangkit dan menunggu." (QS. 39:68) Dan jarak diantara kedua tiupan sangkakala tersebut masanya kurang lebih empatpuluh tahun.

Bersabda Rasulullah saw.: "Akan muncul Dajjal di antara umatku, maka ia akan tinggal selama empatpuluh." (Perawi hadist ini bimbang dengan maksud dari empatpuluh tersebut mungkin empatpuluh hari, empatpuluh bulan atau empatpuluh tahun) "Kemudian Allah SWT akan membangkitkan kembali Isa bin Maryam as. dan ia menyerupai Urwah bin Mas'ud ats-Tsaqafi ra. maka dialah yang akan mencari Dajjal dan

membinasakannya. Sesudah itu semua mahluk akan hidup

selama tujuh tahun, tidak ada permusuhan antara satu dengan yang lain. Kemudian Allah SWT akan mendatangkan angin sejuk dari arah negeri Syam, yang mewafatkan setiap orang yang di dalam hatinya bersemayam iman dan kebaikan walaupun sebesar dzarrah. Sehingga andaikata seseorang dari kamu mencoba melarikan diri ke perut gunung, angin sejuk itu akan mewafatkanmu juga. Maka yang tinggal pada masa itu hanyalah orang-orang jahat selincah burung, seganas binatang buas, tidak pernah mengenal kebajikan, dan tidak pula mencegah

kemunkaran. Setan pun akan menjelma dalam tubuh mereka seraya berkata kepada mereka: "Tidaklah kalian mau menerima seruanku?" Mereka lalu menjawab: "Kami masih belum tahu apa yang diperintahkan kepada kami." Maka setan akan menyuruh mereka agar menyembah berhala-berhala terbenam dalam kekayaan harta dan kemewahan hidup dunia.

Kemudian ditiuplah sangkakala dan setiap orang yang

(19)

19 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

Kemudian dikatakan kepada semua yang ada di situ: "Wahai manusia sekalian! Kemarilah kepada Tuhan kamu."

"Dan tahanlah mereka sekalian, sesungguhnya mereka akan ditanya." (QS. 37:24)

Kemudian terdengar suara:"Sisihkanlah dari kelompok yang akan dilemparkan ke dalam api neraka itu!" Suara lain bertanya: "Berapa ... berapa ...?" Maka dijawab:"Dari tiap seribu orang sisihkan sembilan ratus sembilanpuluh sembilan orang." Merekapun lalu dipanggil satu persatu dan itulah hari yang tersebut dalam firman Allah SWT:"Pada hari betis

disingkapkan..." (QS. 68:42) " ... hari dimana anak-anak kecil beruban." (QS. 73:17)

Bersabda Rasulullah saw.: "Tak seorangpun yang

mengucapkan:'Laa ilaaha illallah' masih hidup ketika hari kiamat tiba." "Maka yang tinggal hanyalah orag-orang jahat belaka. Mereka berselisih sendiri laksana keledai-keledai yang sedang berkelahi. Atas mereka inilah akan terjadi kiamat."

Bersabda Rasulullah saw.: "Pada hari kiamat Allah SWT akan menggenggam bumi dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya lalu berkata:'Aku adalah Raja DiRaja' Di manakah raja-raja di bumi?" (HR. Bukhari, Muslim)

"Allah akan melipat lapisan langit di hari kiamat, lalu

menggenggamnya dengan 'tangan kanan'-Nya seraya berkata:

'Aku adalah Raja DiRaja! dimanakah para raja yang mengagungkan diri? Dimanakah orang-orang yang

menyombongkan diri?' Kemudian Dia melipat bumi dengan 'tangan kiri'-Nya seraya berkata: 'Akulah Raja DiRaja! dimanakah para raja yang mengagungkan diri? Dimanakah orang-orang yang menyombongkan diri?" (HR. Muslim) "Di suatu masa Islam akan luntur sebagaimana pakaian menjadi luntur, sehingga tiada lagi orang yang mengetahui apa itu puasa, apa itu sembahyang, apa itu haji dan apa itu sedekah. Maka diangkatlah Al-Qur'an pada suatu malam, dan tidak ada satu ayatpun yang masih ada di muka bumi. Dan akan tinggal

beberapa kelompok manusia, diantaranya orang-orang tua renta yang tidak berdaya lagi dan mereka itu berkata:'Kami dapati bapak-bapak kami mengucapkan 'laa ilaaha illallah', maka kamipun mengucapkannya."

Tanda-tanda kiamat

Berkata Rasulullah saw.: "Kamu takkan melihat hari kiamat hingga kamu melihat sepuluh tandanya terlebih dahulu; 'terbitnya matahari dari arah tenggelamnya, datangnya dukhan (asap), lalu Dajjal, lalu dabbah (binatang yang berkata-kata), lalu tiga

gerhana (gerhana di timur, di barat dan di semenanjung Jazirah arab), munculnya Isa a.s., Ya'juj dan Ma'juj, dan terakhir adalah api yang keluar dari bumi Aden di Yaman." (HR. Muslim,

(20)

20 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

Kedatangan hari kiamat hanya Allah SWT sajalah yang tahu; "...Katakanlah: 'Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu hanyalah pada Tuhanku; tidak ada seorangpun yang dapat mengungkapkan waktu kedatangannya selain Dia ..." (QS. 7:187)

"...Dan pada-Nyalah pengetahuan tentang hari kiamat." (QS. 43:85)

4. UMUR KEEMPAT

Tahapan umur ke empat dimulai sejak kebangkitan manusia dari kuburnya untuk menghadap pengadilan Tuhan, hingga saat masuknya ahli surga ke dalam surga dan ahli neraka ke dalam neraka.

Ini akan terjadi saat Allah SWT memerintahkan kepada malaikat Israfil a.s. untuk meniup sangkakala yang kedua kalinya. "Dan ditiuplah sangkakala, maka merekapun bangkit dari kubur masing-masing lalu datang bergegas menuju Tuhan mereka." (QS. 36:51)

"...Kemudian ditiupkan (sangkakala) sekali lagi maka merekapun tegak berdiri sambil menunggu." (QS. 39:68)

"Orang-orang yang kafir itu mengira bahwa mereka tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: 'Ya! Demi Tuhanku, kamu tetap akan dibangkitkan kemudian diberitahu segala yang telah kamu

kerjakan, dan yang demikian itu adalah mudah sekali bagi Allah." (QS. 64:7)

"Penciptaan dan pembangkitan kamu oleh Allah hanyalah seperti (menciptakan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat" (QS. 31:28)

"Tidakkah mereka perhatikan, bagaimana Allah memulai ciptaan kemudian mengulanginya? Sesungguhnya yang demikian itu mudah saja bagi Allah. Katakanlah:'Berjalanlah di muka bumi dan perhatikanlah, bagaimana Allah memulai ciptaan, kemudian Ia mengulangi penciptaan itu sekali lagi. Sesungguhnya Tuhan Berkuasa atas segala sesuatu." (QS. 29:19-20)

"Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti tiba, tidak ada keraguan padanya, dan sesungguhnya Allah akan

membangkitkan orang yang di dalam kubur." (QS. 22:7)

"Diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya (ialah) bahwa engkau lihat bumi itu tandus dan kering, tetapi setelah Kami turunkan hujan di atasnya, iapun bergetar dan mengembang.

(21)

21 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

"Dibuatnya (oleh manusia kafir) perumpamaan bagi Kami, sementara ia lupa asal kejadiannya sendiri. Ia berkata:'Siapa dapat menghidupkan tulang-belulang yang sudah hancur luluh?' Katakanlah:'Yang akan menghidupkannya ialah yang

menciptakannya pertama kali, dan Dia Maha Mengetahui tentang segala ciptaan'." (QS. 36:78-79)

Diriwayatkan dari Abu Razin al-Uqaili ra. katanya: "Aku bertanya kepada Rasulullah saw., bagaimana Allah menciptakan mahluk-Nya? Apakah tanda-tanda ciptaan-mahluk-Nya? Jawab beliau: 'Apakah engkau tidak pernah melewati suatu lembah yang kering

kerontang, kemudian pada kali lain engkau lewat di situ lagi dan engkau melihatnya hijau dan subur?' Jawabku:"Benar!" Kata beliau lagi:"Itulah tandanya dalam ciptaan-Nya."

Imam al-Qurthubi rahimahullah pernah menyebut, di dalam kitab at-Tadzkirah, sebuah hadis panjang yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a katanya: "Telah bersabda Rasulullah saw. ketika kami bersama-sama sekelompok sahabatnya...", hadis ini disampaikan panjang lebar samapai kepda firman Allah SWT yaitu: ""Pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain, demikian pula langit..." (QS. 14:48) "... maka Allah SWT telah menghamparkan bumi dan membentangkannya papar dan rata, sehingga tidak kelihatan ada yang tinggi ataupun rendah. Kemudian terdengarlah teriakan amat keras, maka semua mahlukpun berada di bumi yang digantikan, dalam keadaan yang sama seperti keadaan mereka sebelumnya, yang berada

dalam perut bumi tetap berada di situ dan yang berada di atas muka bumi tetap juga berada di situ. Kemudian Allah

menurunkan air dari bawah 'arsy yang hawayaan (air

kehidupan), yang menghujani kamu selama empatpuluh hari, sehingga air diatasmu mencapai sedalam dua belas hasta. Lalu Allah memerintahakan semua jasad-jasad itu tumbuh laksana sayur-sayuran, hingga apabila telah sempurna seperti bentuk sebelumnya, maka Allah pun berfirman: "Hiduplah sekalian pemikul 'arsy! Hiduplah Jibril, Mikail dan Israfil." Israfil lalu diperintahkan oleh Allah untuk membawa Shur (sangkakala), dan setelah itu Ia menyeru agar semua ruh didatangkan. Adapun ruh-ruh kaum muslimin bersinar berkilauan sedangkan ruh-ruh yang lainnya keruh gelap gulita. Semua ruh itu dikumpulkan dan ditempatkan dalam Shur. Kemudian Allah berfirman kepada Israfil: "Tiuplah tiupan kebangkitan!" maka Israfilpun meniup sangkakala itu, lalu keluarlah daripadanya ruh semua mahluk laksana lebah yang keluar dari sarangnya, memenuhi ruangan luas antara langit dan bumi. Ketika itulah Allah berfirman: "Demi kemuliaan-Ku dan kebesaranku. Hendaklah setiap ruh kembali kepada jasadnya." maka setiap ruh di bumi akan memasuki jasad masing-masing.

(22)

22 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

bergegas menuju kepada Tuhanmu dengan berbondong-bondong mengikuti suara yang menyeru, dan orang-orang kafir akan berkata: "Inilah hari yang penuh kesulitan (yaitu hari kebangkitan). Dan Kami (Allah) mengumpulkan mereka, tiada seorangpun yang Kami tinggalkan." Shur (sangkakala) adalah seperti sebuah tanduk besar yang terbuat dari nur (cahaya), tiada seorangpun yang mengetahui ukuran besarnya kecuali Allah SWT. (HR. Bukhari dan Muslim) Bukhari dan Muslim menyebutkan bahwa seluruh anggota tubuh manusia akan hancur luluh kecuali satu tulang saja yaitu Ajbuz-Dzanab (tulang ekor) dan dari tulang itulah Allah SWT akan membangkitkan kembali manusia, saat malaikat Israfil meniupkan sangkakala kebangkitan. Semua jasad dan ruh dikumpulkan di tempat perhentian kiamat: "Dan pada hari Kami perjalankan gunung-gunung dan engkau lihat bumi seperti padang terbentang. Kami himpun mereka semua dan tiada seorangpun diantara mereka yang tertinggal. Mereka akan dihadapkan kepada Tuhanmu dengan berbaris. (Lalu Allah berfirman): 'Sesungguhnya kamu datang kepada Kami sebagaimana Kami jadikan kamu pada kali yang pertama meski kamu mengira bahwa Kami tidak akan menetapkan waktu untuk perjumpaan denganmu." (QS. 18:47-48)

"Dan hari itu bumi terbelah, keluarlah mereka dari situ dengan bergegas. Mengumpulkan itu bagi Kami adalah mudah." (QS. 50:44)

Sabda Rasulullah saw.: "Setiap orang akan mati seperti dalam keadaan hidupnya dan akan dibangkitkan seperti dalam keadaan matinya." (HR. Muslim)

"Manusia akan dikumpulkan dalam keadaan bertelanjang kaki dan tubuhnya, tidak berkhitan, kaum wanita bercampur dengan kaum lelaki." Berkata Aisyah ra.: "Aduhai malunya! Apakah orang-orang akan saling melihat satu sama lain?" Jawab Rasulullah saw.: "Keadaan mereka terlalu gawat, sehingga tak sempat memperhatikan seperti itu." (HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)

Rasulullah saw. bersabda: "manusia dikumpulkan di padang Mahsyar dalam keadaan lapar yang sangat, dahaga yang sangat, telanjang bulat dan terlalu penat. Maka barangsiapa pernah memberi makan (orang lain) karena Allah, maka Allah akan memberinya makan. Barangsiapa pernah memberi minum karena Allah, maka Allah akan memberinya minum. Dan barang siapa pernah memberi pakaian karena Allah, maka Allah akan memberikan pakaian. dan barangsiapa beramal karena Allah, maka Allah akan mencukupinya."

Setelah semua manusia dibangkitkan, mereka diperintahkan menuju Mahsyar. Konon tempat itu ialah 'al-ardhul-mubarakah'

(23)

23 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

Semua amalan manusia akan dibeberkan pada hari Mahsyar ini. Amalan saleh akan menentramkan pemiliknya, sedangkan jahat akan mebuat gelisah pemiliknya. Berfirman Allah SWT: "... Mereka memikul kesalahan-kesalahan (dosa-dosa) di atas punggung mereka. Alangkah buruk apa yang mereka pikul itu." (QS. 6:31)

"Dan sesungguhnya mereka kan memikul beban (dosa) mereka, dan beban-beban (yang lain) di samping beban mereka sendiri. Dan sesungguhnya pada hri kiamat mereka akan ditanya tentang apa yang mereka ada-adakan." (QS. 29:13)

Setiapa orang akan datang dengan bersama para malaikat pengiringnya masing-masing, yang mencatat amalan selama hidupnya. "Dan setiap jiwa datang; masing-masing bersama para malaikat pengiring dan malaikat penyaksi." (QS. 50:21)

Setiap orang yang berdosa akan nampak baginya amalan-amalan buruk yang telah dilakukannya, sedang mereka tiada pernah bertobat. Pemakan riba, perutnya akan membuncit sehingga dia susah sekali untuk berjalan. Para pezina akan membesar kemaluannya sehingga menyapu tanah. Para peminum arak, ketika dibangkitkan, tangan-tangannya masih memegang gelas araknya. Para pendusta, pengumpat, dan pengadu domba (tukang fitnah), lidah mereka akan menjadi panjang sehingga mencapai dada. Kaum yang menolak

menunaikan zakat akan dibawa keliling bersama ular-ular yang

besar sebagai perwujudan dari harta-harta mereka yang tidak dizakatkan. Orang yang takabur akan dibangkitkan dalam bentuk seperti semut, sehingga mereka akan diinjak-injak orang-orang yang lain. Firman Allah SWT: "Semua orang yang berdosa dapat dikenal dengan tanda-tandanya, lalu dipegang kuat ubun-ubun dan kaki mereka." (QS. 55:41)

Bahwasannya manusia akan dibangkitkan menjadi tiga

golongan: satu golongan berkendaraan, satu golongan berjalan kaki, dan golongan terakhir berjalan diatas kepalanya sendiri. Rasulullah saw. bersabda: "Dia yang menjadikan manusia berjalan dengan kaki, berkuasa pula menjadikan mereka berjalan dia atas kepalanya sendiri." (HR. Tirmidzi)

(24)

24 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

berakal, ada yang mengunyah lidahnya sendiri yang terjulur keluar sampai ke dada, dari mulut mereka mengalir nanah yang laksana air liur yang berbau busuk dan membuat semua orang merasa jijik padanya, ada yang disalib diatas palang-palang api, da yang baunya lebih busuk dari bangkai, dan ada pula yang berpakain jubah-jubah panjang yang terbuat dari timah yang meleleh...

Adapun orang-orang yang berwajah monyet, mereka adalah orang yang suka menyebarkan fitnah di antara manusia. Yang serupa babi adalah orang yang suka makan harta haram dan merampas hak orang lain. Yang tertelungkup kepalanya di bawah dan kakinya di atas, adalah kaum pemakan riba. Yang dalam keadaan buta adalah mereka yang bertindak zalim dalam pemerintahan. yang buta-tuli ialah orang yang suka ujub

(bangga dan sombong) dengan amalannya. Yang mengunyah-nguyah lidahnya sendiri adalah para ulama dan hakim yang kata-katanya berlawanan dengan perbuatannya. yang terpotong-potong tangan dan kakinya adalah orang yang selalu

mengganggu tetangganya. Yang tersalib di atas palang-palang api adalah orang yang suka memfitnah orang lain kepada penguasa. Yang baunya lebih busuk dari bangkai adalah orang yang selalu memuaskan hawa nafsu, bergelimang dalam dosa syahwat dan menolak menunaikan hak Allah dalam dalam harta kekayaannya. Adapun yang memakai baju-baju panjang yang terbuat dari timah yang meleleh adalah orang yang selalu takabur, suka bermegah dan memuji diri. (HR. al-Qurthubi ra)

"Manusia akan dibangkitkan di bumi yang kering-kerontang laksana sepotong roti yang bersih, tiada satupun tanda yang tampak." (HR. Bukhari, Muslim)

Rasulullah saw bersabda: "Manusia akan dibangkitkan (pada hari kiamat) dalam suatu tanah lapang yang terbuka sehingga terdengar oleh mereka seruan malaikat penyeru dan merekapun tak mampu menyembunyikan diri."

Apabila semua mahluk telah terkumpul di tempat itu baik jin, manusia, setan serta mahluk ciptaan Allah yang lain ketika itu turunlah malaikat dengan perintah Allah SWT. lalu mengepung semua mahluk disitu secara bersaf-saf sehingga tiada

seorangpun kaum yang jahat dan zalim dapat menghindar dan meloloskan diri, karena tiada jalan keluar ke manapun.

"Wahai kumpulan jin dan manusia, jika kamu sanggup melintasi penjuru langit dan bumi, lintasilah! Kamu tidak dapat

melintasinya melainkan dengan kekuatan. Maka karunia Tuhanmu yang manakah yang hendak kamu dustakan?Aakan dikirim kepadamu nyala api dan tembaga, dan kamu tidak dapat melarikan diri." (QS. 55:35)

(25)

25 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

Ketika itu manusia akan merasakan kesusahan yang amat sangat panas terik serta haus. Manusia akan menanggung penderitaan yang amat berat dan mereka akan berkeringat deras sehingga mengalir di tanah sepanjang empat puluh hasta.

Berkata Nabi saw.: "Pada hari kiamat, matahhari akan turun merendah ke bumi, maka manusia akan berkeringat sehingga pada sebagian mereka ada yang keringatnya sampai ke mata kakinya, ada yang sampai pada lututnya, ada yang sampai pada pahanya, ada yang sampai ke pinggangnya ada yang sampai ke mulutnya dan ada pula yang samapi tenggelam sama sekali begini." (HR. Ahmad, Muslim, Tirmidzi; dengan beberapa perbedaan)

Rasulullah saw bersabda: "Setiap orang akan dilindungi oleh sedekahnya pada hari Kiamat. Tujuh orang yang akan dilindungi Allah dalam naungan-Nya Yaitu: Imam (penguasa) yang adil, pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah pada Allah, orang yang hatinya selalu terikat pada masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah pula, seorang lelaki yang dirayu oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan dan kecantikan tetapi ia menolaknya seraya berkata:'Aku takut kepada Allah', orang yang bersedekah sehingga tangan kirinya tidak

mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya dan seorang yang berdzikir kepada Allah sendirian lalu menitikkan airmatanya." (HR. Bukhari Muslim)

"Siapa yang memberi tangguh (utang) kepada orang yang sedang dalam kesulitan atau menghapuskan utangnya itu maka Allah akan melindunginya di dalam lindungan-Nya." "Siapa yang ingin melihat keadaan hari kiamat, hendaklah ia membaca ayat-ayat Al-Qur'an surat at-Takwir, surat Infithar dan surat al-Insyiqaq."

Apabila manusia telah merasa lama sekali menunggu di tempat perhentian Mahsyar dan sudah tidak tahan lagi menggung penderitaan di situ maka merekapun bermusyawarah bersama siapa yang patut didatangi agar ia bersyafaat kepada Allah SWT, supaya segera diadili dan segera dibebaskan dari penderitaan yang tidak tertahankan ini.

Mereka lalu pergi menemui nabi Adam as. tetapi beliau menolak dan menganjurkan mereka agar pergi kepada nabi Nuh as., tetapi nabi Nuh juga menolak dan menganjurkan mereka pergi menemui nabi Ibrahim as. Tapi nabi Ibrahim juga menolak dan menganjurlan mereka pergi menghadap nabi Musa as. namun nabi Musa menyuruh mereka pergi ke Nabi Isa as. dan akhirnya nabi Isa as. menganjurkan mereka menemui nabi Muhammad saw. Maka beliaupun berkata: "Baiklah aku yang akan

memintakan pertolongan bagi kamu. Akulah!"

(26)

26 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

kaum muslimin yang meninggal dunia sebelum mencapai baligh diizinkan oleh Allah SWt untuk memberi minum kepada ibu-bapaknya saat di padang Mahsyar nanti. Penderitaan di Mahsyar ini semakin memuncak sehingga ada diantara orang kafir berkata: " a Tuhanku! Bebaskanlah aku dari keadaan ini meski aku dilempar ke dalam api neraka sekalipun."

Setelah Rasulullah saw. bersyafaat maka Allah SWT

memerintahkan untuk membawa Surga yang akan ditempatkan disebelah kanan 'Arsy dan Neraka akan ditempatkan di sebelah kiri. Sesudah itu dibawa semua mahluk untuk menghadap Allah SWT, diantara mereka ada yang tidak dihisab sama sekali, ada yang dihisab dengan ringan dan ada yang dihisab dengan teliti. Setiap orang akan menerima catatan amalan masing-masing, ada yang dari sebelah kanan dan ada yang dari sebelah kiri. Para rasul akan ditanyakan pada umatnya benarkah dia telah menyampaikan risalah-risalahnya masing-masing. Sesuai dengan firman :

"Sungguh Kami akan menanyai umat-umat yang kepada mereka telah diutus para Rasul dan Kami akan menanyai juga rasul-rasul itu. Dan kami akan menceritakan juga kepada mereka dengan pengetahuan (Kami), dan Kami sekali-kali tidak pernah jauh dari mereka." (QS. 7:6-7)

"Pada hari itu ada wajah-wajah yang menjadi putih dan ada yang menjadi hitam suram. Adapun yang hitam suram mukanya,

kepada mereka akan ditanyakan:'Mengapa kamu kafir sesudah beriman? Maka rasakanlah siksa disebabkan kekafiranmu itu.' Adapun orang yang menjadi putih wajahnya, maka mereka berada dalam rahmat Allah dan mereka kekal di dalamnya." (QS. 3:106-107)

"Tiada seorangpun diantara kamu, melainkan ia akan diajak bicara oleh Allah berhadapan muka, tiada penerjemah antara ia dengan-Nya, lalu ia akan melihat ke sebelah kanannya dan tiada yang dilihatnya selain amal-amalnya sendiri; melihat pula ke sebelah kirinya dan tiada yang dilihatnya selain amal-amalnya sendiri; kemudian ia melihat di hadapannya maka tiada yang dilihatnya kecuali neraka yang menyongsong wajahnya. Oleh karena itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari neraka

walaupun dengan menyedekahkan setengah butir kurma."(HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)

Pada saat itu lidah, tangan kaki dan kulit akan berbicara

sebagaimana firman Allah SWT: "Pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas segala yang telah mereka lakukan." (QS. 24:24) selanjutnya: "Pada hari ini kami tutup mulut mereka; sementara tangan mereka berkata-kata kepada Kami dan kaki mereka akan menjadi saksi atas segala yang telah mereka perbuat." (QS. 36:65)

(27)

berita-27 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

beritanya? Yaitu bumi akan menjadi saksi atas setiap pria dan wanita tentang apa yang telah mereka kerjakan, dan

berkata:'Orang itu telah melakukan begitu pada hari itu."

Telah berkata Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah saw pernah berkata: "Allah SWT akan mendekatkan seorang hamba mukmin ke sisi-Nya, lalu Dia menunjukkan dosa-dosanya satu-persatu, hingga apabila hamba itu menjadi amat takut dan merasa dirinya pasti akan binasa, Allah SWT berfirman kepadanya: 'Telah Kututupi hal itu di dunia untukmu dan kini Kuhapus dosamu itu untukmu!'" (HR Muslim)

Di antara penderitaan yang sangat berat di padang mahsyar adalah saat Allah SWT memerintahkan untuk membawa neraka kepada-Nya dan menunjukkannya kepada mahluknya. Neraka itu dibawa oleh tujuhpuluh ribu pemimpin malaikat dan setiap pemimpin membawahi tujuhpuluh ribu malaikat. Dan apabila telah dekat dengan mereka maka terdengar suara yang

mengerikan, erangan kesakitan, menjerit dan melolong. Saat itu semua mahluk akan bersimpuh gemetaran. Para nabi pun cemas akan diri mereka, apalagi manusia biasa. Sehingga para rasul yang mulia itu berkata: "Ya Tuhan! Nafsi ... nafsi ....

(diriku...diriku) aku tiada memohon sesuatu dari-Mu melainkan keselamatan bagi diriku!" kecuali Nabi Muhammad saw beliau memohon: "Umatku...umatku!" (HR Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)

Diriwayatkan lagi bahwa beliau akan maju ke arah neraka seraya menghindarkannya dari orang banyak. Dan neraka itu memang diperintahkan untuk menuruti kehendak beliau. Sesudah itu barulah kendali neraka kembali kepada pimpinan malaikat yang kemudian menempatkannya di sis kiri 'Arsy dengan izin Allah SWT.

Kemudian dimulailah hisab (perhitungan). Semuanay dihisab dengan adil bahkan antara binatang dan binatang. Tersebut dalam suatu riwayat bahwa kambing yang tidak bertanduk akan diberi kesempatan untuk membalas binatang yang bertanduk Diriwayatkan pula juga bahwasanya Allah SWT sesudah mengadili antara binatang yang satu dengan yang lainnya berfirman kepadanya: "Jadilah kamu tanah!" ketika itulah orang-orang kafir akan berkata: "Aduhai! sekiranya akupun menjadi tanah seperti itu" sebagaimana tersebut dalam sebuah ayat Al-Qur'an.

Sesudah itu ditegakkan Mizan (neraca) amal untuk menimbang semua amalan manusia. "Kami akan mengakkan neraca yang adil pada hari kiamat, maka tiada satu jiwa yang dirugikan sedikitpun. Dan jika ada amalan sebesar biji sawipun pasti akan Kami berikan juga pahalanya, dan cukuplah Kami membuat perhitungan" (QS. 21:47)

(28)

28 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri

karena mereka selalu tidak mempercayai keterangan-keterangan Kami." (QS. 7:8-9)

Diriwayatkan bahwa malaikat akan berdiri di sisi Mizan itu dan memperhatikan penimbangan amalan manusia. Apabila berat timbangan amalannya maka malaikat berkata: "Lihatlah si Fulan anak si Fulan telah berat amalan timbangannya dan dia telah mencapai derajat bahagia karenanya dia tidak akan celaka sama sekali." Tetapi jika ringan timbangan amalannya maka malaikat berseru: "Lihatlah si Fulan anak si Fulan itu telah ringan

timbangan amalannya dan dia telah celaka dengan tiada kebahagiaan selama-lamanya."

Setelah itu Shirath (titian) dibentangkan di atas Jahannam lalu semua manusia diperintahkan untuk melintasinya. Diriwayatkan bahwa Shirath itu lebih tajam daripada pedang dan lebih kecil dari rambut. Manusia akan melaluinya bersama dengan amalannya masing-masing. Manusia yang sempurna imannya akan dengan mudah melalui Shirath ini. Masing-masing melintasinya dengan dibawa oleh amalan-amalannya. Orang yang pertama yang melintasinya ialah para rasul dan setiap dari mereka berkata: "Ya Allah! selamatkanlah aku! selamatkanlah aku!" dan yang terlebih dahulu melintasinya adalah Nabi Muhammad saw. (HR Bukhari dan Muslim) Sifat amanat dan silaturrahim dibawa untuk berdiri di kedua sisi Shirath di situ

terdapat duri-duri licin dan tajam serta besi pengait yang akan menagkap orang-orang yang mengabaikan kedua sifat mulia itu.

Kaum mukminin kemudian akan menghampiri telaga Haudh Rasulullah saw. untuk meminum airnya. Air Haudh itu lebih putih dari susu, lebih wangi dari kesturi, dan lebih manis dari madu. Mengalir melalui dua saluran yang berasal dari telaga Kautsar. Panjang dan lebarnya sejauh perjalanan satu bulan, di

sekitarnya terdapat cerek-cerek sejumlah bintang-bintang di langit, siapa yang minum sekali teguk saja, maka ia tidak akan dahaga sama sekali sesudah itu. (HR Muslim)

Umat Nabi Muhammad saw. dikenal perbedaannya dari kelompok manusia yang lain disebabkan oleh karena cahaya wajah, tangan dan kakinya yang disebabkan oleh bekas-bekas wudlu'. (HR. Bukhari, Muslim)

Setelah itu oleh Allah SWT para Nabi, shiddiqin, ulama, salihin, dan mukminin diijinkan untuk bersyafaat menurut pangkat dan kedudukannya masing-masing di mata Allah, ada yang diijinkan memberi syafaat bagi banyak orang tapi ada juga yang memberi syafaat hanya untuk seorang saja (HR. Tirmidzi).

Orang pertama yang diijinkan untuk memberi syafaat adalah nabi Muhammad saw: "Aku adalah orang pertama yang

(29)

29 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

(HR. Thabrani dalam Al-Autsah) "Aku akan terus-menerus bersyafaat sehingga malaikat Malik berkata kepadaku: 'Amboi! Tidak engkau sisakan sedikitpun kemurkaan Tuhanmu atas umatmu'" (HR. Thabrani dalam Al-Autsah)

Di antara syafaatnya, bahwa beliau bersyafaat untuk umatnya yang telah masuk neraka, sehingga mereka semua dikeluarkan dari sana. Suatu kaum lagi disyafaatkan agar diberi derajat yang lebih tinggi dalam surga. Dan banyak lagi syafaat-syafaat yang lain sampai memohon kepada Allah SWT: "Bolehkah aku mensyafaatkan bagi siapa saja yang mengucap laa Ilaaha Illallaah!" maka Allah SWT menjawab: "Perkara itu bukan urusanmu, tetapi demi kemuliaan-Ku dan demi keagungan-Ku, Aku tidak akan menjadikan orang yang beriman, meskipun hanya sehari sama seperti orang yang tidak beriman kepada-Ku" (HR. Bukhari, Muslim)

Dari Abu Hurairah ra katanya: "Aku bertanya kepada Rasulullah saw, siapakah orang yang paling berbahagia mendapat

syafaatmu di hari kiamat?" maka menjawab beliau: "Sebahagia-bahagia manusia yang mendapat syafaatku ialah yang

mengucapkan 'laa ilaaha illallaah' dari hatinya yang ikhlas." (HR. Bukhari)

Diriwayatkan dari Zahar bin Arqam ra bahwa Rasulullah saw telah berkata: "Barangsiapa mengucapkan 'laa ilaaha illallaah' dengan penuh ikhlas dari hatinya maka ia akan masuk surga."

Ditanya: "Ya Rasulullah bagaimana cara ikhlasnya...?"

Jawabnya: "Sedemikian rupa sehingga mencegah ia melakukan hal-hal yang diharamkan oleh Allah."

Dari Anas ra katanya: "Aku meminta kepada Rasulullah saw supaya beliau memberi syafaat bagiku nanti di hari kiamat. Beliau menjawab: 'Insya Allah akan aku lakukan hal itu.' Aku bertanya lagi: 'Dimana aku akan mencarimu?' Jawab Rasulullah: 'Pertama kali, carilah aku di Shirath!' Aku berkata:'Jika aku tidak menemui engkau di Shirath?' Jawab beliau: 'Carilah aku di tempat Mizan!' Kataku lagi: 'Jika aku tidak menemui engkau di tempat Mizan?' Jawab beliau: 'Carilah aku di Haudh dan aku pasti ada di salah satu dari ketiga tempat itu.'"

Hal-hal yang sangat ketat dan berat hisabnya di hari kiamat ialah perbuatan aniaya (zalim) thd sesama, di dalam hadist dikatakan bahwa perbuatan ini ada tiga macam: Syirik (menyekutukan Allah), penganiayaan sesorang terhadap orang lain,

penganiayaan manusia thd dirinya sendiri sehubungan perkara natara dirinya dan Tuhannya.

(30)

30 | R e n u n g a n U m u r M a n u s i a - Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad

memakan harta si fulan, dan memukul si fulan, maka akan diambilkan pahala kebajikannya dan diberikan pada orang yang dianiyaanya. Setelah habis semua kebajikannya dan masih ada yang belum terbayar, maka diambillah dosa-dosanya lalau dipikulkan kepadanya. Setelah selesai semua itu, dia pun dilemparkan ke dalam neraka." (HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)

"Barang siapa mengambil barang saudaranya secara aniaya, maka hendaklah ia minta kerelaan yang empunya sebelum menghadapi suatu hari yang tiada berguna dinar ataupun

dirham. Tetapi yang dipandang pada hari itu ialah kebajikan dan kejahatan. Jika ia mempunyai banyak kebajikan, maka ambillah kebajikan itu, atau diambil kejahatan orang lain lalu dibebankan kepadanya, kemudian iapun dilemparkan kedalam api neraka." (Hadist)

Bersabda Rasulullah saw:

"Ketika Allah SWT menciptakan surga, dikirmkan-Nya malaikat Jibril seraya berkata: 'Pandanglah surga itu serta apa yang telah Kusediakan di dalamnya untuk para penghuninya?! Maka Jibril pun pergi ke surga seraya memperhatikan keadaan di sana dan semua perhiasan yang disediakan untuk penghuninya.

Kemudian Jibril bergegas menemui Allah SWT seraya berkata: 'Demi kemuliaan-Mu tiada seorang pun yang mendengar tentang surga, melainkan ia ingin memasukinya.' Lalu Ia memerintahkan agar surga dikelilingi dengan berbagai kesulitan, dan berfirman

kepada Jibril: 'Kini pergilah kesurga dan perhatikanlah apa yang telah kusediakan untuk para penghuninya!' maka Jibril pergi sekali lagi dan didapatinya surga telah dikeleilingi dengan

berbagai kesulitan, lalu ia kembali lagi kepada Allah dan berkata: 'Demi kemuliaan-Mu kini aku khawatir tiada seorangpun yang dapat memasukinya.' kemudian Allah berkata kepada Jibril: 'Sekarang pergilah ke neraka dan perhatikanlah apa yang Aku sediakan bagi para penghuninya!' maka didapatinya berbagai azabnya bercampur aduk yang satu menimpa yang lain, lalu Jibril bergegas menemui Allah seraya berkata: 'Demi kemuliaan-Mu tiada seorangpun yang mendengarnya mau memasukinya.' Maka diperintahkan agar dia dikelilingi dengan berbagi

kenikmatan hawa nafsu. Kemudian Allah berkata kepada Jibril: 'Kini pergilah ke neraka itu.' Maka kembalilah Jibril seraya berkata:'Demi kemuliaan-Mu kini aku khawatir bahwasannya tiada seorangpun yang dapat selamat dari neraka itu.' (HR. Tirmidzi)

Referensi

Dokumen terkait

Priya (2016) meneliti tentang Analisis Perbandingan Biaya Pekerjaan Pelat Lantai antara menggunakan Steeldeck dengan Beton bertulang Konvensional pada Proyek Hotel

Dari hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan bahwa PDI Perjuangan Kabupaten Sragen menjalankan marketing politik untuk membangun citra positif partai

Pada bab kedua menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu mengenai Teori Kebijakan Program UPK MP, Syarat Penerima SPP,

Pada yayasan, semua biaya dari masing-masing program atau proyek kegiatan, baik yang dananya dari aktiva bersih terikat maupun dari aktiva bersih tidak terikat,

Permukaan dari anomali Bouguer komplet umumnya lebih halus dibanding anomali free-air karena sudah tidak ada lagi efek dari gayaberat yang disebabkan oleh. topografi

Aktivitas yang dilakukan menunjukkan bahwa siswa mengeksplorasi pengetahuan awal melalui kegiatan menggunakan lego untuk menentukan pecahan dengan cara membuat pecahan bagian

Kebutuhan system pencahayaan alami (matahari) dan buatan pada suatu ruangan harus di pertimbangkan karena berkaitan erat dengan kegiatan yang di

 Mengeksplorasi manajemen Tugas Menyelesaikan masalah tentang prinsip penjaminan mutu Observasi Mengamati kegiatan/aktivitas siswa secara individu dan dalam diskusi dengan