• Tidak ada hasil yang ditemukan

Reaching The Peak of US Economic Cycle

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Reaching The Peak of US Economic Cycle"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Macro Economic & Market Outlook 2019

Reaching The Peak of US Economic Cycle

(2)

Impediment

Fed Rate Trade Protections

(3)

The Federal Funds Rate Hikes

Alasan The Fed

Cara terbaik untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih panjang

Pencapaian angka tenaga kerja

Stabilitas harga dan Inflasi

Survey Target Fed Rate

Pada Dot Plot Fed Funds Targets Rate dari survey Bloomberg dengan menggunakan data survey pada anggota pertemuan FOMC kenaikan Fed Rate akan terus agresive hingga tahun 2020 dan akan melambat hingga turun di tahun 2022 setelah ekonomi mencapai puncaknya.

2,50% tahun 2018

3,25% tahun 2019

3,50% tahun 2020

3,50% tahun 2021

3,00% tahun 2022

3,00% tahun 2023

(4)

The Federal Funds Rate Hikes

Fed Rate telah 7 tahun ditahan pada area dekat nol persen dilevel 0,25% setelah krisis 2008 hingga 2015 sebagai langkah keluar dari siklus krisis dan masuk tahap pemulihan hingga diakhir 2015.

Masuk tahun 2016 hingga saat ini The Fed lebih agresive menaikan suku bunga dengan survey target 3,50% melalui kenaikan bertahap 25bps.

Quantitative Easing yang berlangsung selama 6 tahun pasca krisis 2008 yang dimana The Fed mengucurkan dana miliaran dollar AS untuk membeli surat berharga Negara membuahkan hasil. Pertumbuhan ekonomi bergerak memulih setelah QE dihentikan dan Inflasi mulai terkendali pada trend yang positif sejak tahun 2015 hingga saat ini

Mulai tumbuhnya Inflasi US pasca pemberhentian stimulus Quantitative Easing memacu The Fed untuk lebih agresive menaikan suku bunga guna menahan laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.

Source: Reliance Research, Bloomberg

-4.00

(5)

-Siklus Ekonomi US mendekati Krisis

Indeks pengangguran US dilevel terendah sepanjang

sejarah. Data per September 2018 tercatat dibawah 4% yakni 3,83% sedangkan pengangguran pada puncaknya di tahun 2009 pasca krisis 2008 hingga mencapai level 9,93%

Pada tahun 1998 hingga 2000 US masuk pada Peak

Conditio ns dimana pertumbuhan yang signifikan terjadi pada industry sector internet dan bidang-bidang terkait

sehingga menjamurnya perusahaan-perusahaan baru

berbasis situs internet yang disebut perusahan dot-com. Banyak kegagalan usaha akibat bubble dot.com dan

ekonomi US masuk pada Peak Conditio ns hingga Menuju

Recession Conditions. Pada saat itu indeks pengangguran U S dibawah 4% dilevel 3,9% pada tahun 2000.

Ekonomi Amerika membaik pasca bubble dot.com dari

2001 hingga 2003 mengalami Recovery Conditions. 2005

hingga 2006 ekonomi mencapai Peak Conditio ns pada

sector real estate / property hingga terjadi banyaknya

subprime mortgage dimana pada saat itu Indeks

pengangguran U S mendekati 4% dilevel 4,50%

Dari pergerakan data tingkat pengganguran US, Pola

siklus ekonomi terlihat cukup jelas. Apakah yang terjadi saat ini?

Tingkat pengangguran memasuki level terendah

sepanjang sejarah sehingga membuat Ekonomi AS terlihat

telah memasuki Peak Conditions yang artinya mendekati

bubble hingga akan terjadi Recession Conditio ns. Bubble apakah yang terjadi pada siklus ekonomi kali ini??

Source: Reliance Research, Bloomberg

Bubble Dot.com Bubble Property

Bubble?

(6)

GDP US bergerak rebound sejak pertengahan tahun 2016 dengan garis trend menggunakan metode polynominal variable konsisten.

Positifnya trend GDP US terlihat inline dengan trend Inflasi yang mendekati level 3% dimana pada Q2 2018 finis di level 2,9%

Unemploy ment rate US menjadi pemicu ekspansi GDP yang lebih cepat setelah faktor Inflasi yang bergerak inline.

Gross Domestic Product Consumer Price Index

3.9

GDP vs Unemployment Rate

Gross Domes tic P roduct Unemployment Rate Po ly. (Gross Do mestic Pro duct)

(7)

United State Economic

Ekuitas di US bergerak menguat signifikan setelah krisis 2008. Pada saat ini kondisi Indeks Dow Jones berada

dilevel tertinggi sepanjang masa. Dimana bulan

September tahun ini tutup dilevel 26,458 atau menguat lebih dari 200% dari masa setelah krisis 2008 atau pada

Trough Conditions.

Sehingga dapat diperkirakan bubble yang akan terjadi

hampir disemua lini sektor dan lebih akan terfokus pada sektor produsen tambang energi dan teknologi. Tercatat kuartal ke-2 2018 sektor energi naik signifikan 102,7% di ikuti dengan sektor teknologi 30,4%.

Imbas pembatasan produksi OPEC sekian tahun lalu

membuat naiknya harga komoditas energi dan menjadi pemicu naiknya laba-laba produsen tambang energi hingga spekulasi outlook yang lebih optimis.

-Source: Reliance Research, Bloomberg

(8)

Crude Oil Price Technical Forecast

(9)

Economic Cycle Predictions

2006-2007

2008

2000

2002

2003-2005

2001

2009

2010-2015

2016-2020

2021-2023?

(10)

Trump Effect

Eropa

China

Korea Utara

(11)

Trade Protections

Alasan Trump Melakukan Trade Protections

Meredam Risiko Overheating dan pertumbuhan ekonomi yang naik signifikan setelahRecovery Conditions dari Krisis 2008.

Kepentingan Politik hingga banyak yang tidak akan menyadari Trump menikmati Approval

Rating tertinggi dipartainya setelah melakukan

langkah agresive melambatkan Risiko Overheating

Appresiasi USD sebagai bentuk pertahanan

daya beli masyarakat dan perusahaan-perusahaan US dalamPeak Conditions

Taktik Negosiasi untuk mencapai kesepakatan

perjanjian perdagangan guna menjadikan perlindungan perusahaan-perusahaan US

Target Trade Protections Trump

Negaranegara sekutu; Kanada, Meksiko,

Korea dan Eropa untuk mencapai kesepakatan

perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara. North American Free Trade Agreement (NAFTA)

China, Menurunkan defisit perdagangan AS

(12)

Trade Protections

Dampak secara regional dan global Trade Protections Trump

Scenario 1, dengan tariff 25% akan mengurangi pertumbuhan ekonomi dibawah -25bps untuk US, China, Eropa maupun global sendiri dengan kata lain efek tidak terlalu signifikan

Scenario 2, jika Scenario 1 di tambah tariff 10% akan berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi AS hingga mencapai -100bps, China -60bps, Eropa -70bps dan Global dibawah -50bps

(13)

US Economic Forecast 2019-2023

IMF Data Reliance Research Estimate

Forecast ekonomi US jika Trade Protections berjalan sesuai scenario.

Fed Rate diproyeksikan sesuai dot plot dengan target tertinggi dilevel 3,5% pada tahun 2020F yang telah memasuki Peak Conditions dan mulai turun pada tahun 2022F kelevel 3,25% hingga 3% ditahun 2023F.

Forecast dari inflasi akan tertahan akibat kenaikan fed rate hingga 3,50% sehingga inflasi akan akan mulai dibawah 2% setelah Peak Conditions hingga kembali melambat di level 1,67% di tahun 2023F

GDP akan cenderung bergerak konservatif dikisaran level 2 hingga 2,5% hingga tahunPeak Conditonsdan akan mulai menurun setelahnya.

Tingkat pengangguran pun kami espektasikan mencapai 3,5% pada tahun 2019F sebagai permulaan Peak Conditons dan mulai kembali naik hingga 4,4% di tahun 2023F.

Pada pola forecast ekonomi US ini kami memperkirakan adanya Peak Conditions dari siklus ekonomi pada tahun 2019F-2020F dan akan mulai memasuki masa Recession Conditions pada tahun 2021F hingga 2023F dengan naiknya Indeks pengangguran dari level terendah dan turunnya inflasi serta GDP meskipun dengan estimasi value yang cenderung optimis.

Fed Rate (%) & Inflations (%)

Fed Rate (%) Inflations (%)

2.6

GDP (%) & Unemployment Rate (%)

GDP (%) Unemployment Rate (%)

Source: Reliance Research, IMF

(14)

China Economic Conditions

Manufacturing PMI 20 per. Mov. Avg. (Manufacturing PMI)

-3

GDP QoQ CPI QoQ

Source: Bloomberg, Reliance Research Source: Bloomberg, Reliance Research

GDP China slow sejak 3 tahun terakhir diiringi stabilny a tingkat inflasi.

Manufaturing PMI terjaga diatas lev el expansi

Trend pertumbuhan kinerja sector manufaktur di China terlihat terkonsolidasi melambat dengan trend Mov ing Av erage 20 periode

Aktiv itas export import China mulai positif sejak tahun 2017 hingga saat ini mengalami trend positif. Hal tersebut yang membuat Trump cukup agresiv e membatasi ekspansi perusahaan-perusahan China y ang melakukan aktifitas export ke AS.

Export Import Poly. (Export)

(15)

China Economic Forecast 2019-2023

IMF Data R eliance R esearch Estimate

Forecast ekonomi China jika Trade Protections berjalan sesuai scenario.

Trade protections yang diusung Trump terus berjalan sesuai scenario menurut IMF akan berdampak pada penurunan output global hingga 0,4% dan China akan turun 1,6% tahun 2020

Export China pun akan menurun cukup signifikan yang akan mengakibatkan penurunan GDP meskipun inflasi tetap terjadi di kisaran 2%.

GDP china akan dibawah level 5% pada tahun 2021F hingga 2023F dikarenakan penurunan aktifitas manufaktur yang terpukul signifikan dan mulai stabil pada tahun 2022F-2023F

Pertumbuhan ekonomi China akan benar-benar tertahan selama Trade Protections Trump tidak menemukan kesepakatan dari kedua belah pihak.

6.9 6.6

2017 2018E 2019F 2020F 2021F 2022F 2023F GDP (%), Export (%) & Inflasi (%)

2017 2018E 2019F 2020F 2021F 2022F 2023F

Indeks PMI Manufaktur

Manufacture PMI (%)

Source: Reliance Research, IMF

(16)

Emerging Market

Krisis Turki

Krisis Turki berpotensi melukai Eropa dan menimbulkan masalah bagi negara berkembang secara keseluruhan karena investor asing akan mencari aman pada asset haven atau negara maju.

Lira Turki depresiasi hingga 50% sejak tengah tahun 2017.

Source: National Bank of Canada

Source: National Bank of Canada

Turki mendekati Dana Moneter Internasional (IMF) untuk pinjaman darurat datang sebagai kejutan bagi pasar. Negara itu melihat mata uangnya jatuh lebih dari 50 persen terhadap dolar dan suku bunganya naik sebesar 60 persen.

(17)

Emerging Market

Aksi jual investor terhadap instrument saham, mata uang dan obligasi

Aksi jual investor tahun ini berlangsung lebih lama dari event beberapa tahun kebelakang.

Aksi jual dipimpin oleh obligasi yang di ikuti dengan ekuitas.

Hal tersebut memberikan signal reaksi investor tidak hanya reaksi spontan akibat suku bunga the Fed dan Trade Protections Namun justru ini lebih ke fase krisis kepercayaan penuh pada negara berkembang

(18)

Emerging Market

Source: IMF, Reliance Research

-2.00

Indonesia Philippines Malaysia Thailand India

Source: Bloomberg, Reliance Research

Nilai Tukar Mata Uang Emerging Market terhadap USD

Last Price Sept 2018 3 Month 6 Month Ytd

India 71.18 -5.73% -8.54% -10.28% Indonesia 14,780.00 -6.10% -6.88% -8.29% Philippina 53.54 -1.78% -2.97% -6.90% Malaysia 4.13 -3.97% -5.56% -2.17% Thailand 32.73 -2.23% -4.02% -0.49%

Source: Bloomberg, Reliance Research

Emerging market Asia menurut survey Bloomberg yang paling berpengaruh diantaranya India, Indonesia, Malaysia, Philippina dan Thailand

Pertumbuhan GDP cenderung fluktuatif kecuali Indonesia yang bergerak flat sejak 3 tahun terakhir.

Year to date, Mata uang Indonesia menjadi terlemah ke-2 setelah India

Output emerging market ter-downgrade 0,4% pada tahun 2020 mengacu pada pernyataan IMF mengenai dampak ketegangan Trade Protections yang tidak menemukan titik temu

GDP (%)

2017 2018E 2019F 2020F 2021F 2022F 2023F

EM Asia

6.5

6.5

6.3

5.9

5.8

5.7

5.6

India

6.7

7.4

7.5

7.0

6.9

6.8

6.7

Indonesia

5.1

5.2

5.2

4.9

4.8

4.7

4.6

Malaysia

5.9

5.3

5

4.7

4.6

4.5

4.4

Philippines

6.7

6.6

6.6

6.2

6.1

6.0

5.9

(19)

Emerging Market

Imbas dari apresiasi USD kepada hutang negara berkembang terlihat dengan Turki di urutan paling atas mengalami defisit hampir 25% dari GDP diikuti Argentina hampir 20% dari GDP diatas rata2 negara berkembang yang hanya diatas 10% sedikit dari GDP.

-10

Current Account of % GDP

Indonesia India Philippina Malaysia Thailand

Indonesia menjadi yang terdalam dari defisit neraca pembayaran dari GDP sebesar -2,04% dikuartal pertama 2018.

IMF memprediksi sekurang-kurangnnya angka defisit neraca pembayaran Indonesia di kisaran -1,92%.

India (-1,88%) dan Philippina (-0,58%) yang mengalami deficit current account tertinggi selanjutnya.

(20)

Desktop 30%

Mobile 70%

Indonesia Statistics

Population

261,12 Million

Banked Population

48%

Active Social Media U sers

130 Million

Internet Penetration

143,2 million

Mobile Subscriptions

415,7 million

Transaction value in the Fintech market (projected 2018)

U SD $22.338 Million

Sources: World Bank, the Association for Internet Service Providers Indonesia, We are Social, Fintechnews.sg

Internet Penetration

(21)

Indonesia Economic Conditions

Neraca pembayaran, Pelemahan rupiah dan

Hutang luar negeri Indonesia

Defisit Neraca pembayaran Indonesia terdalam sejak 2014 seiring pelemahan nilai tukar rupiah yang mulai bergerak pada trend negative.

Hutang luar negeri Indonesia terus meningkat sejak krisis 2008 dan pada tahun ini mencapai puncaknya di $357,97 Juta

Posisi defisit neraca pembayaran ini cukup dalam mengirim Indonesia menempati negara nomer 4 yang terapresiasi nilai hutangnnya oleh penguatan USD.

Current Account ($ Mn) & USD/IDR

Current Account ($ Mn) USD/IDR

140,000

Indonesia External Debt ($ Mn)

Source: Bloomberg, Reliance Research

(22)

Indonesia Economic Conditions

Gross Domestic Bruto dan Inflasi stabil cukup

lama.

GDP Indonesia stabil dikisaran 5% sejak 3 tahun terakhir. Tidak adanya pertumbuhan ekonomi lanjutan setelah krisis 2008 yang sempat naik hingga mendekati 7% menjadi tantangan tersendiri bagi kondisi ekonomi Indonesia. Indonesia sebagai emerging market yang juga cukup banyak mendapat tekanan aksi jual investor asing.

Stabilnya GDP ini didukung oleh melemahnya Inflasi yang tembus dibawah 3% akibat turunnya kepercayaan konsumen dan peningkatan Suku bunga mengikuti Fed Rate sebagai intervensi nilai tukar. Inflasi tercatat dilevel 2,88% terendah sejak tahun 2010.

Source: Bloomberg, Reliance Research

Source: Bloomberg, Reliance Research

(23)

-Indonesia Economic Conditions

Aktivitas Eksport dan Import

Neraca perdagangan Indonesia terlihat mengalami perlambatan. Defisit neraca perdagangan terlihat melebar di tahun 2018 sebesar $1,02 Miliar setelah terakhir pada tahun 2014.

Tingginya aktifitas import yang tidak di iringi pertumbuhan eksport membuat deficit neraca perdagangan melebar. Aktifitas import tumbuh hingga diatas 30% pada tahun 2018 sedangkan Eksport hanya sekitar 19%.

Inflasi yang tertahan pada level 3% membuat aktifitas import melonjak sejak tahun 2016.

-3,000.00

Neraca Perdagangan ($ Mn)

Neraca Perdagangan 12 per. Mov. Avg. (Neraca Perdagangan)

-60.00

Import (%) & Export (%)

Import (%) Export (%) Poly. (Export (%))

-Import (%) Inflasi YoY (%)

Source: Bloomberg, Reliance Research Source: Bloomberg, Reliance Research

(24)

Indonesia Economic Forecast 2019-2023

IMF Data R eliance R esearch Estimate

Proyeksi Ekonomi Indonesia setelah Pemilu dan

Ekonomi

US yang

telah

mencapai

puncak

prekonomian

IMF berekspektasi GDP Indonesia stagnan di tahun pemilu

pada level 5,2% namun akan tertekan di tahun 2020F

seiring tekanan Trade Protections Trump yang

memangkas pertumbuhan output ekonomi dunia dan Asia sekitar 0,4% sehingga 2020 GDP Indonesia akan berada dikisaran 4,9%

Meskipun demikian kami perkirakan Inflasi mulai tumbuh

signifikan sejalan upaya pemerintah menaikan harga BBM mengimbangi harga minyak dunia. Pelemahan nilai tukar Rupiah diperkirakan mencapai puncaknya pada tahun 2019 dengan target pelemahan hingga R p 16.155 pe r U SD.

Pada tahun 2020 efek dari naiknya harga BBM akan

memicu pertumbuhan Inflasi yang lebih cepat sehingga

mampu meningkatkan permintaan rupiah dan

mengurangi aktifitas import.

Pemerintah berencana menggalakan pembangunan

infrastruktur guna meningkatkan distribusi dalam negeri hingga produksi. Hal tersebut akan mendorong aktifitas Eksport di tahun 2019 memanfaatkan pelemahan nilai tukar R upiah.

Rupiah kami perkirakan akan menguat ditahun 2020

hingga 2023 melihat adanya pola siklus ekonomi yakni

tekanan ekonomi di US yang telah mencapai Peak

Conditio ns dan mulai memasuki bubble hingga Recessio n Conditio ns dimana Investor akan kembali melirik Emerging Market dan Indonesia menjadi pilihan utama.

Source: IMF, Reliance Research 5.58

2013 2014 2015 2016 2017 2018E 2019F 2020F 2021F 2022F 2023F

GDP (%) & Inflations (%)

GDP (%) Inflations (%)

Source: IMF, Reliance Research

0.81

2013 2014 2015 2016 2017 2018E 2019F 2020F 2021F 2022F 2023F

Import (%), Export (%) & USD/IDR (%)

(25)

USD/IDR Price Technical Forecast

(26)

Pertumbuhan Kredit dan BI Rate 7days

Tingkat Pertumbuhan Kredit

Inflasi menjadi indicator untuk suku bunga dan berimbas pada pertumbuhan kredit.

Mengacu pada kenaikan Fed rate maka di tahun 2018E Bi rate 7days berada dilevel 6% dan akan naik 75bps di tahun 2019F. Peningkatan BI Rate 7days ini sebagai intervensi aksi jual investor asing yang membuat penjualan terhadap rupiah naik kelevel tertinggi.

Dengan suku bunga 6,75% di tahun 2019F maka inflasi yang dapat dikendalikan dilevel 3,8% dengan perkiraan pertumbuhan kredit dilevel 12,36% secara YoY.

Inflations (%) & Loan Growth (%)

Inflations (%) Loan Growth (%)

0.75

2016 2017 2018E 2019F 2020F 2021F 2022F 2023F Fed Rate & BI Rate 7days

Fed Rate (%) Bi Rate 7days (%)

2016 2017 2018E 2019F 2020F 2021F 2022F 2023F

BI Rate (%) % Loan Growth (%)

Bi Rate 7days (%) Loan Growth (%) USD/IDR Source: Bloomberg, Reliance Research

(27)

Proyeksi Hutang Indonesia

Harga Eceran BBM Subsidi

Premium Solar

2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024

Proyeksi Hutang Negara Jatuh Tempo (Rp Triliun)

IDR Valuta Asing

13.57% 13.94% 13.00% 11.71%

0.00%

2018 2019E 2020F 2021F 2022F 2023F

Proyeksi Hutang / Pendapatan Negara

IDR (%) Valuta Asing (%) Total Hutang Jatuh Tempo (%)

Source: Kementrian Keuangan, Bank Indonesia, Reliance Research

Strategi Pemerintah dalam menyikapi hutang jatuh tempo

Hutang negara yang akan jatuh tempo pada tahun 2019

sebesar R p404 Triliun atau 20,27% dari pendapatan negara dengan R p259 Triliun dalam rupiah dan kisaran R p145 Triliun dalam valuta Asing.

Langkah menaikan harga minyak BBM menjadi langganan

(28)

Government Infrastructure Projects

Pembangunan/rekonstruk si/pelebaran jalan 2.007

km

7.512 unit rumah susun

Jalur kereta api 415,2 km’sp

Irigasi 162 ribu Ha

2019 Infrastructure Budget: 420,5 T

4 bandar udara baru

Source: Kementrian Keuangan, Reliance Research

Source: Kementrian Keuangan, Reliance Research

157.4

256.1 269.1

379.4

410.4 420.5

2014 2015 2016 2017 2018 2019

(29)

Stock Market-related Regulations

T+2 Settlements

Acceleration Board for Start-ups:

Easier for SMEs to do IPO

R equirement: >1 year operational

Companies should be profitable in at least 6 years

(30)

Tax Incentives

Wider range of attractive tax incentives:

To increase Indonesia’s economy and competitiveness,

lining with the incumbent’s 2ndcampaign mission

Sources: Badan Koordinasi Penanaman Modal, KPMG

The tax incentives are:

Double Tax R elief

Tax Holiday

Tax Allowance

Direct tax incentives for new enterprises

Free trade zones and free port areas

Mergers and Acquisitions tax reliefs

Import Duty Exemptions

Proposed

Minister of Finance mulls to scrap the luxury tax for

(31)

Influence of Presidential Elections

Ekonomi berkeadilan,

Membuka lapangan pekerjaan (Menurunkan Tingkat

Pengangguran)

Memastikan harga-harga terjangkau stabilitas pangan

(Inflasi Stabil)

Percepatan pembangunan infrastruktur

Melanjutkan pembangunan diperbatasan dan kawasan

terbelakang diperiode sebelumnya (Infrastruktur)

R egulasi akses perbankan yang lebih mudah (Fintech)

Ekonomi umat (Ekonomi Syariah)

(32)

Presidential Election Strongest

candidate as of now: Incumbent

Joko Widodo &

Ma’ruf

Amin

(52,2%)

September 2018

Their new missions are the continuation of

previous campaign missions: Nawa Cita

(Nine Hopes)

Source: Lingkaran Survei Indonesia

(33)

Indonesia’s Answer to Embrace Digitalization: Indonesia 4.0 & Fintech

Social Outlook

-Changing Landscape?

Government programs: Making Indonesia 4.0

(Kemenperin), Fintech Office (BI), Go StartU p (Bekraf) ,

Regulatory Sandbox (BI), P2P R egulations (OJK),

Crowdfunding R egulations (OJK)

Dalam Penjelasan misi Capres petahanan 2019:

Melanjutkan Revitalisasi Industri dan Infrastruktu r

Pendukungnya untuk Menyongsong Revolusi Industri 4.0.

Sources: Statista, Katadata, Reliance Research

18.6

23.8

27.4

32.3

37.1

2017 2018F 2019F 2020F 2021F

Transaksi Fintech Indonesia (Miliar USD)

(34)

Social Outlook

-Changing Landscape?

Industrial Revolution

Fourth Industrial Revolution (4IR): fusion of technologies that is blurring the lines between the physical, digital, and biological spheres

4IR mencakup beragam teknologi canggih, seperti

kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT),

(35)

Influence of Presidential Elections

Trend positif dari tingkat kepercayaan konsumen

Pada tahun pemilu tingkat kepercayaan konsumen mengalami shock

atau meningkat dan akan kembali melemah di tahun setelahnya. Hal ini dialami pada tahun 2004, 2009 dan sedikit di tahun 2014.

Sehingga kami ekspektasi akan ada peningkatan tingkat kepercayaan

konsumen di tahun 2019 yang berimbas postiif pada naiknya inflasi dan keoptimisan konsumen terhadap makro ekonomi.

Indeks kepercayaan konsumen berada di level 122 per september 2018

50.0

Pemilu 2004 Pemilu 2009

Pemilu 2014

Source: Bloomberg, Reliance Research

(36)

Influence of Presidential Elections

IHSG selalu menguat ditahun pemilu presiden

Ditahun pemilu secara historis IHSG selalu bergerak optimis menguat.

Pada pemilu 2004 IHSG mengalami penguatan 32,85%, pemilu 2009

mengalami kenaikan 90,17% dan pemilu 2014 mengalami apresiasi 18,29%

Sehingga kami berekspektasi ditahun pemilu 2019 IHSG kembali

mencatatkan keuntungan yang akan lebih besar dari tahun 2014. Source: Bloomberg, Reliance Research

Source: Wikipedia.org

Pemilu 2004 Pemilu 2009

(37)

Pergerakan Indeks Sektoral pada saat pemilu

Sektor Misc. Industry memimpin rata-rata penguatan pada 3 periode pemilu terakhir dengan total return rata-rata mencapai 80% disusul Sektor Pertambangan 64,83%, Keuangan 58,65% dan Pertanian 55,77%

4 Sektor tersebut menjadi unggulan ditahun pemilu.

Influence of Presidential Elections

69.61%

Total Return - Tahun

Pemilu 2004

Total Return - Tahun

Pemilu 2009

Total Return - Tahun

Pemilu 2014

Tot al Ret urn Rat a-rat a Sekt oral Indeks

Misc Industry 242.42% 80.81%

Mining 194.50% 64.83%

Basic Industry 116.02% 38.67%

Source:Reliance Research Source:Reliance Research

(38)

Sector Index Momentums

Relative Rotations Graph All Sector Index (15 Q)

Agriculture Misc. Industry Basic Industry Consumer Finance Property Infrastructure Mining Trading

Bloomberg, Reliance Research

Improving Leading

Weakening Lagging

Pergerakan Relative Sectoral

Index per Quartal

Sektor yang sedang berotasi

pada level lagging menuju

improving menjadi favorite

dengan indikasi mengalami

trend penguatan.

Hampir semua sector

mengalami pembalikan arah

rotasi dari weakening menuju improving.

Sektor Pertambangan dan

Industry dasar bergerak

memimpin pada kuadran

leading. Sedangkan sector

keuangan bergerak melemah

menuju kuadran weakening.

Sektor Misc. Industry,

Infrastruktur, Property dan

Konsumer bergerak keluar dari

weakening pada kuadran

lagging memberikan signal

rebound pada pergerakan

kuartal selanjutnya.

Sektor Pertanian dan Trading

mulai memasuki kuadran

improving dimana momentum

(39)
(40)

Stock Picks

Lagging Sector

Property Stock Pick

EPS 2018E

P/E 2018E

Price Target 2018E

Price Target 2019F

Upside Potential WSKT 428,35 3,97 1.704 2.710 59,04%

WEGE 49,02 4,73 237 360 52,07%

ASRI 60,40 4,73 291 385 32,42%

MDLN 44,05 4,95 223 350 56,99%

BSDE 173,61 6,65 1.162 1.800 54,95%

PTPP 219,24 6,96 1.532 2.181 42,33%

ADHI 167,60 8,29 1.398 2.295 64,13%

TOTL 70,50 8,37 598 725 21,16%

WIKA 143,16 9,53 1.375 2.100 52,78%

PWON 43,64 11,80 527 705 33,83%

CTRA 39,35 22,23 897 1.330 48,23%

(41)
(42)
(43)

Stock Picks

Weakening Sector

Finance Stock Pick

EPS 2018E

P/E 2018E

Price Target 2018E

Price Target 2019F

Upside Potential BNGA 134,57 6,91 937 1.210 29,15%

BJTM 78,77 8,25 658 693 5,20%

BBTN 300,67 8,75 2.639 3.250 23,16%

BBNI 798,34 9,27 7.409 8.850 19,44%

IMJS 58,51 11,37 676 1.035 53,02%

PNBN 97,64 10,04 990 1.145 15,65%

BBRI 249,19 12,64 3.163 3.800 20,15%

BMRI 507,05 13,26 6.738 8.000 18,72%

BJBR 126,93 15,99 2.046 1.700 -16,91%

BTPN 256,46 14,58 3.755 4.400 17,19%

BDMN 381,23 18,89 7.219 7.177 -0,59%

(44)

IHSG Forecast

IHSG Forecast

Berdasarkan parameter Macro Economic yang diforecast

hingga 2023F Target IHSG pada tahun 2019F dilevel

7132,87 dengan 25,31x P/E dan potensi upside 14,18% jika IHSG berhasil tutup sesuai estimasi kita di 6246,81

tahun 2018E

Pertumbuhan GDP , Import, Export dan Pinjaman serta

Posisi R upiah terhadap USD hingga BI rate 7days menjadi parameter pengukuran

Source:Reliance Research Estimate

Indonesia Macro Economic 2013 2014 2015 2016 2017 2018E 2019F 2020F 2021F 2022F 2023F

GDP (%) 5.58 5.05 5.15 4.94 5.10 5.20 5.20 4.95 4.87 4.79 4.70 Inflations (%) 8.08 8.36 3.35 3.02 3.80 3.40 3.80 3.43 3.47 3.53 3.45 Import (%) 0.81 6.61 16.33 5.84 18.17 24.14 14.77 18.02 18.72 16.67 17.82 USD/IDR 12,171 12,388 13,788 13,473 13,555 15,498 16,061 14,723 14,164 13,759 14,155 Export (%) 10.22 14.92 17.45 16.07 7.46 13.24 13.99 13.28 12.54 11.85 12.73 Bi Rate 7days (%) 6.25 6.50 6.25 4.75 4.25 6.00 6.75 7.00 7.00 6.75 6.00 Loan Growth (%) 23.13 21.39 11.56 10.12 8.20 13.54 12.36 11.25 11.81 12.37 12.24

IHSG Forecast 2013 2014 2015 2016 2017 2018E 2019F 2020F 2021F 2022F 2023F

IHSG EPS (IDR) 215.85 237.88 156.73 223.71 283.01 259.02 281.83 284.22 300.78 321.42 363.71 IHSG P/E 19.86 22.02 29.14 23.70 22.51 24.12 25.31 23.99 25.71 26.11 27.42

IHSG Index 4286.78 5238.12 4566.64 5302.80 6370.58 6246.81 7132.87 6816.92 7734.01 8392.52 9971.54

(45)

End of Presentations

Reliance Research

Lanjar Nafi - Head of Research & Equity Technical Analyst

Lanjar@reliancesekuritas.com

Aji Setiaw an - Research Analyst

Aji@reliancesekuritas.com

Kornelis Wicaksono - Research Analyst

Kornelis@reliancesekuritas.com

Disclaimer:

Referensi

Dokumen terkait

Jika diberi pengaruh medan luar maka bahan tersebut akan menghasilkan momen magnetik dengan arah yang berlawanan.. Jika medan luar diperbesar maka momen magnetik

kondisi between line untuk semua chain berada pada daerah hijau atau daerah dimana resiko dapat

Pada kasus, pasien adalah seorang penderita kusta tipe BL yang berusia 30 tahun, memiliki fokal infeksi berupa gangren radix dan gangren pulpa pada giginya, dan trauma

Pengadaan dan pemasangan rambu lalu lintas (DAK & DAU) Ruas Jalan Tampo - Lakapera. 1 Paket x 179.553.000,00 = 179.553.000,00 Pengadaan dan pemasangan marka jalan

Personal digital assistant (PDA) sudah dikembangkan sebagai alat pencatatan interaktif untuk pemeriksaan antenatal yang dapat digunakan oleh petugas kesehatan pada semua

Jumlah dosen yang terlibat dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan tren yang meningkat, yaitu dari 44 orang pada tahun 2009 menjadi 53 orang pada tahun

Berdasarkan data, sikap siswa tentang merokok pada kelompok kon- trol diperoleh hasil tidak mempunyai nilai yang bermakna antara pre-test dan post-test.. Hal ini dimungkinkan

Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'. Ayat di atas menurut riwayat diturunkan berkaitan dengan beberapa sebab berikut: a. Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa