• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2013-2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2013-2017"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Antara

(Interim Report)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

(RPIJM) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2013-2017

Bab 1

(2)

1.1. LATAR BELAKANG

Pembangunan daerah merupakan upaya pemerintah daerah bersama masyarakat melaksanakan berbagai kegiatan di semua bidang dalam rangka meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat menuju keadaan yang lebih baik, melalui pemanfaatan sumberdaya yang optimal. Sejalan dengan perkembangan waktu, kebutuhan masyarakat pun kian meningkat, beriring dengan permasalahan yang juga semakin kompleks. Di sisi lain sumberdaya yang tersedia, terutama kemampuan keuangan daerah masih relatif terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang semakin meningkat dan sesuai dengan kemampuan yang ada, maka diperlukan suatu perencanaan yang terintegrasi dan komprehensif, khususnya untuk jangka menengah, yaitu masa lima tahun ke depan. Perencanaan itu sendiri diformulasi dengan mengacu kepada kebutuhan riil masyarakat, dengan mencermati seluruh potensi, kondisi, dan kemampuan anggaran yang tersedia.

Program Investasi Pembangunan merupakan bagian konkrit dari upaya

pengembangan dari suatu daerah dengan pendekatan artifisial/ rekayasa teknik

yang berdampak pada perubahan wujud struktur dan pola ruang. Proses

pengelolaan pembangunan yang baik dan terdesentralisasi sebagaimana

diamanatkan dalam Undang-Undang No. 32 tentang Pemerintahan Daerah

dijabarkan dalam Rencana Program Investasi Jangka Menengah Nasional

2005-2009 (PP No. 7/2005) dalam upaya untuk mewujudkan 3 (tiga) Agenda

Pembangunan Nasional yaitu untuk (1) Menciptakan Indonesia yang Aman dan

Damai; (2) Indonesia yang Adil dan Demokratis; (3) Indonesia yang Sejahtera.

Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota perlu menyusun Dokumen RPIJM

Bidang PU/Cipta Karya sebagai salah satu justifikasi perencanaan program dan

anggaran serta pembangunan infrastruktur (Infrastructure Development Plan)

Bidang PU/Cipta Karya yang berasal dari berbagai sumber baik APBN, APBD

Propinsi maupun APBD Kabupaten/Kota.

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

(3)

Peran APBN dimaksudkan sebagai stimulan kepada daerah. Pemerintah

Propinsi, Kabupaten/Kota diharapkan dapat memberikan kontribusinya (Cost Sharing/Joint Program) terhadap program-program ataupun kegiatan yang diusulkan untuk mendapatkan bantuan dana dari APBN (Pemerintah Pusat).

Keterpaduan program, kegiatan dan anggaran diharapkan dapat mewujudkan

pembangunan Bidang PU/Cipta Karya di daerah yang lebih bermanfaat bagi

masyarakat luas melalui bentuk kerjasama antara pusat dan daerah yang

berbasis pada prinsip pengembangan wilayah dan keberlanjutan sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku.

Rencana Program Infrastruktur Bidang PU/Cipta Karya yang akan disusun daerah

harus mempertimbangkan kemampuan keuangan/ pendanaan dan kelembagaan

dalam memenuhi kebutuhan pembangunannya. Disamping itu, RPIJM perlu

memperhatikan aspek kelayakan program masing-masing sektor dan kelayakan

spasialnya sesuai dengan Rencana Tata Ruang yang ada, serta kelayakan sosial

dan lingkungannya. Disamping itu RPIJM yang akan disusun daerah harus

mempertimbangkan kemampuan pendanaan dan kapasitas kelembagaan dalam

mendukung pelaksanaan program investasi yang telah disusun.

Dengan demikian Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota

Pangkalpinang diharapkan dapat mengakomodasikan dan merumuskan

kebutuhan pembangunan Kota Pangkalpinang, secara spesifik, sesuai dengan

karakteristik dan potensi Kota Pangkalpinang agar dapat mendorong

pembangunan ekonomi lokal, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kualitas

pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan nyata dapat dicapai.

1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya atau disingkat sebagai RPIJM Bidang PU/Cipta Karya merupakan dokumen rencana kerjasama pembangunan infrastruktur ( Infrastruktur Development Plan : IDD ) di Kota Pangkalpinang yang bersifat lintas sektoral.

RPIJM Bidang PU/Cipta Karya merupakan dokumen teknis bidang PU/Cipta Karya sebagai Considated Feasibility Study (CFS) yang berisi rencana penyelenggaraan pembangunan infrastruktur bidang PU/Ciptakarya dengan pendekatan keterpaduan dan pengembangan wilayah berkelanjutan.

(4)

rangka mengintergrasikan pembangunan Infrastruktur agar lebih sinkron dan terpadu sehingga dapat memberi nilai tambah manfaat yang lebih maksimal

Tujuan RPIJM adalah ‘mendorong terwujudnya kemandirian daerah dalam

penyelengaraan pembangunan kawasan perkotaan dan perdesaan yang berkelanjutan serta terintergrasi dalam Pengembangan wilayah dalam rangka mengembangkan kehidupan sosial yang adil dan demokratis,aman damai serta kehidupan ekonomi nasional yang lebih sejahtera.

Dalam penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) ini mempunyai sasaran yang diinginkan Pemerintah Daerah. Sasaran tersebut adalah :

a) Terselenggaranya pengelolaan pembangunan perkotaan yang lebih efektif dan efisien dalam pemanfaatan sumberdaya alam yang mengacu pada Rencana Tata Ruang Kabupaten yang berkualitas yang ditunjang oleh kelembagaan pemerintah yang makin siap melaksanakan otonomi daerah.

b) Makin memantapkan kemitraan pemerintah daerah dengan masyarakat dan dunia usaha dalam melaksanakan pembangunan kawasan perkotaan, baik melalui organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, pengusaha maupun perorangan.

c) Terwujudnya pembangunan kawasan permukiman yang sehat, layak huni dan nyaman, baik diperkotaan maupun di pedesaan yang secara berkelanjutan sejalan dengan kebijakan program pengembangan pedesaan.

d) Terwujudnya integrasi pelaksanaan penanganan kawasan sesuai dengan arahan kebijakan dan strategi pembangunan kawasan perkotaan dan pedesaan sejalan dengan aspirasi masyarakat pada kawasan perencanaan. e) Terwujudnya tatanan pembangunan yang terencana, terpadu dan

berkesinambungan dan mampu memberikan implikasi positif terhadap daerah sekitarnya.

f) Meningkatkan kesejahteraan amsyarakat yang ditunjukkkan dengan meningkatnya pendapatan perkapita dan kualitas hidup enduduk yang semakin merata.

g) Berkurangnya penduduk miskin.

h) Meningkatnya kualita sfisik lingkungan sesuai dengan indikator mutu lingkungan.

1.3 RUANG LINGKUP

1.3.1 Ruang Lingkup Kegiatan

(5)

Ruang lingkup penyusunan RPIJM Kota Pangkalpinang ini, pada hakekatnya mencakup proses, kerangka pembahasan, analisis kelayakan program dan kegiatan serta sintesis program, kegiatan dan anggaran dalam rangka mewujudkan perencanaan program investasi infrastruktur yang berkualitas (RPIJM yang berkualitas), sehingga mampu meningkatkan kemampuan manajemen pembangunan daerah dalam Bidang PU/Cipta Karya. Rencana investsi pembangunan yang didukung dengan kajian kondisi eksisting untuk mengetahui profil kota termasuk fisik, sosial budaya ,ekonomi struktur kependudukan, kondisi infrastruktur, analisis kebutuhan berdasarkan potensi dan menghitung kemampuan pendanaan, kapasitas keuangan daerah, dan lain lain. Penetapan sasaran strategis terkait dengan pengurangan kemiskinan, pengembangan ekonomi lokal dan peningkatan pelayanan publik yang lebih baik. Dukungan studi kelayakan ekonomi , social , teknis teknologi, dan lingkungan. Penetapan rencana tindak (action plan) peningkatan pendapatan dan kapasitas manajemen daerah.

Adapun cakupan RPIJM bidang PU/Cipta Karya yaitu :

1. Penyusunan rencana program infrastruktur jangka menengah bidang PU/Cipta Karya terutama yang dibiayai dari APBN maupun APBD (cost sharing maupun joint program) propinsi maupun kabupaten/kota dalam rangka mendukung pencapaian sasaran pembangunan 5 (lima) tahun bidang PU/Cipta Karya sebagaimana dimaksud dalam RPJMN 2004-2009 dan seterusnya maupun MDG 2015 yang akan datang.

2. Pembangunan daerah bidang PU/Cipta Karya terutama di kota-kota yang menjadi prioritas dalam rangka pemerataan pembangunan dan peningkatan pertumbuhan daerah.

3. Sistematika RPIJM mencakup :

 Isu dan kecenderungan situasi dan kondisi yang perlu diperhatikan;

 Kerangka logis (Logical Framework) penyusunan RPIJM bidang PU/Cipta Karya dan sasaran/keluaran yang perlu dicapai;

 Rencana pembangunan perkotaan;

 Sinkronisasi dan prioritas program (kesepakatan program/anggaran sebagai ringkasan memorandum program);

 Program investasi infrastruktur Bidang PU/Cipta Karya dalam penyediaan perumahan permukiman (pengelolaan air limbah, pengelolaan persampahan, penanganan drainase), penyediaan dan pengelolaan air minum; penatan bangunan; dan pembangunan jalan dan jembatan serta pengendalian banjir;

 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL);

(6)

 Rencana Pengembangan Kelembagaan Daerah;

 Lampiran Penunjang.

Cakupan komponen program investasi RPIJM tersebut pada hakekatnya harus dipertimbangkan selain untuk mencapai sasaran RPJMN 2004-2009, juga harus ditinjau secara konstektual sesuai dengan tantangan pembangunan masing-masing kabupaten/kota. Dalam hal ini cakupan komponen program untuk kabupaten/kota yang satu dengan yang lainnya dapat saja berbeda sesuai dengan kebutuhan.

1.3.2 Ruang Lingkup Wilayah RPIJM

Wilayah perencanaan dalam kegiatan penyusunan RPIJM ini adalah meliputri wilayah Kota Pangkalpinang dengan batas berdasarkan aspek administratif mencakuip wilayah daratan 105,67 Km2 (10.567 Ha), wilayah perairan sejauh 4 mil laut, wilayah udara dan wilayah dalam bumi.

Batas koordinat daerah 106o04’-106o07’ BT dan 02o04’-02o10’ LS, adapun batas wilayah Kota Pangkalpinang terdiri atas:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Merawang (Kabupaten Bangka) b. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Karimata

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pangkalanbaru (Kabupaten Bangka Tengah)

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Mendo Barat (Kabupaten Bangka)

Untuk lebih jelas mengenai ruang lingkup wilayah penyusunan RPIJM dapat dilihat pada Gambar 1.1.

1.4 KELUARAN

Keluaran utama adalah dokumen RPIJM Kota Pangkalpinang Tahun 2013-2017, mencakup Rambu-rambu, arah kebijakan dan Prioritas Program Pembangunan Bidang PU/ Cipta Karya, meliputi Rencana Pengembangan/ Pembangunan Kawasan Perkotaan dan Perdesaan.

(7)

Gambar 1.1

(8)

Program investasi infrastruktur Bidang PU/Cipta Karya yang dapat dibiayai dengan sharing dana Kota maupun Provinsi adalah: Pembangunan/ Penyediaan perumahan dan permukiman; perbaikan perumahan dan permukiman; penyehatan lingkungan permukiman (pengelolaan air limbah, pengelolaan persampahan, penanganan drainase), penyediaan dan pengelolaan air minum; penataan bangunan dan lingkungan; pembangunan infrastruktur daerah tertinggal dan terpencil termasuk pembangunan jalan dan jembatan perdesaan/ perkotaan serta pengendalian banjir.

1.5 KETENTUAN-KETENTUAN

Sebagai rujukan/ referensi dalam penyusunan RPIJM Bidang PU Cipta Karya, maka ada beberapa ketentuan yang harus diikuti baik yang bersifat umum maupun yang lebih teknis.

1.5.1 Ketentuan Umum

Penyusunan RPIJM Kota Pangkalpinang bertitik tolak ( mengacu ) pada peraturan perundangan maupun kebijakan yang berlaku pada saat RPIJM disusun. Peraturan dan perundangan maupun kebijakan yang diacu tersebut adalah sebagai berikut :

A. Peraturan/ Perundang-Undangan

1) UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang

2) UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah

3) UU No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

4) UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara

5) UU No. 7/2004 tentang Sumberdaya Air

6) UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

7) UU No. 38/2004 tentang Jalan

8) UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara

9) UU No 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Permukiman.

B. Kebijakan dan Strategi

(9)

pembangunan perkotaan perlu ditingkatkan dan diselenggarakan secara berencana dan terpadu

2. Permen PU 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan (KNSP) Sistem Penyediaan Air Minum

3. Permen PU 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan ( KNSP – SPP ) Sistem Pengelolaan Persampahan

4. Keputusan Presiden No 7/2004 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004 – 2009

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 30/2007 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah tahun Anggaran 2008

6. Peraturan Daerah Kota Pangkalpinang Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Pangkalpinang

7. Peraturan Walikota Pangkalpinang Nomor 16 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pangkalpinang

8. Peraturan Walikota Pangkalpinang No 1 Tahun 2012 Tentang RTRW Kota Pangkalpinang.

C. Acuan Tambahan

Acuan tambahan dapat dipertimbangkan dan perlu juga dijadikan sebagai acuan pendekatan dalam penyusunan RPIJM diantaranya adalah kebijakan ataupun arahan dari pimpinan Departemen PU/Cipta Karya serta kebijakan Pemerintah Kota Pangkalpinang.

1.5.2 Pola Pikir

Penyusunan RPIJM pada dasarnya diawali oleh Pola Pikir yang cemerlang dari semangat dan cita-cita perubahan. Suatu kota akan terbentuk melui suatu mimpi dan daya hayal yang secara konsisten dan bersama-sama dirumuskan dan dijabarkan ke dalam suatu wujud ruang yang tertata dan terkendali. Penyusunan RPIJM untuk tahap perencanaan pada prinsipnya akan selalu diawali oleh formulasi tujuan dan sasaran pembangunan perkotaan dan perdesaan yang diinginkan dan mencari upaya bagaimana dapat mencapai tujuan tersebut dengan melihat kondisi, potensi sumberdaya dan peluang yang dapat dimanfaatkan dengan maupun tanpa suatu rekayasa teknik.

(10)

perkotaan, terutama dalam rangka untuk bisa merencanakan dan memprogramkan kegiatan investasi secara efektif, sehingga diharapkan RPIJM yang disusun adalah dapat menjawab tantangan pembangunan, namun masih dalam batas-batas efisiensi kemampuan penyelenggaraan.

Untuk itu perlu dilakukan suatu analisis antara kondisi saat ini dengan kondisi yang ingin dicapai dalam waktu mendatang (akhir RPIJM) sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan serta kebijakan dan strategi penanganannya berdasarkan skala prioritas yang ditetapkan.

Gambar 1.2

(11)

1.6 PENDEKATAN

PENYUSUNAN

RPIJM

KOTA

PANGKALPINANG

Pendekatan penyusunan RPIJM pada hakekatnya perlu mempertimbangkan beberapa hal antara lain:

1. Proses Perencanaan yang Partisipatif: Rasa memiliki hasil-hasil pembangunan merupakan tujuan utama dari setiap perencanaan. Rasa memiliki akan tumbuh dan berkembang, bila setiap tahap pembangunan dilibatkan masyarakat luas selaku pemangku kepentingan (stakeholder). Pembangunan Kota Pangkalpinang yang dinamis membutuhkan penyediaan fasilitas infrastruktur, dan yang layak, memadai, terjangkau, adil, serta bagi masyarakat luas. Untuk itu diperlukan perencanaan program investasi yang partisipatif;

2. Proses Pembangunan yang Transparan: Mekanisme Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan, Evaluasi dan Pelaporan dilakukan secara terbuka, informatif dan berbudaya ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peranserta, pikiran dan jalan keluar yang sangat bermanfaat bagi keberlanjutan sistem, tatanan dan lingkungan dimana rekayasa pembangunan dilaksanakan.

3. Keterpaduan dan Keberlanjutan: Perencanaan Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya mengacu pada prinsip pengembangan wilayah, RUTRW/K, RPJMN, RPJMD, dan Renstra PU/Cipta Karya, Dinas Terkait, Masterplan Sektor, Strategi Pembangunan Kabupaten/Kota, maupun Peraturan Perundangan yang berlaku, Keterpaduan pelaksanaan, koneksitas yang terkoordinir antar sektor dalam pelaksanaannya sangat menentukan keberhasilan program. Disamping itu Implementasi Pelaksanaan/ Investasi dilakukan secara terintegrasi antar sektor sehingga keberlanjutan sistem dapat diukur dan diprediksi secara teknis baik dari segi waktu (umur ekonomis), kualitas dan kuantitas yang efisien dan efektif;

4. Kelayakan Teknis, Sosial, Ekonomi dan Lingkungan: Tidak ada pembangunan tanpa perencanaan, penentuan peringkat/prioritas program dan kegiatan perlu mengacu pada hasil Feasibility Study, Social and Economic Study, Environmental Impact Assessment and, Detail Engineering Design. Bagaimanapun faktor- faktor perencanaan awal seperti tersebut di atas sangat menentukan apakah suatu Program dan kegiatan layak atau tidak untuk dilaksanakan;

(12)

Menyadari begitu pentingnya Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) dalam mendukung pembangunan infrastruktur bidang PU/Cipta Karya di Kota Pangkalpinang , pemerintah daerah perlu mendapatkan perhatian dan asiatensi juga fasilitasi dari Pemerintah Pusat maupun Provinsi dalam meningkatkan kapasitas aparatur untuk menyusun Dokumen RPIJM Kota Pangkalpinang .

RPIJM Bidang PU/Cipta Karya Kota Pangkalpinang merupakan dokumen rencana kerjasama pembangunan infrastruktur (Infrastructure Development Plan/IDP) di Kota Pangkalpinang yang bersifat lintas sektor dan lintas program. RPIJM dimaksudkan bukan untuk menggantikan fungsi RPJMD sebagai dokumen politik sebagaimana Repelitada pada masa yang lalu, akan tetapi RPIJM merupakan dokumen teknis kelayakan program (Feasibility Program) untuk rencana pembangunan infrastruktur bidang PU/Cipta Karya. Sebagai dokumen teknis, RPIJM Kota Pangkalpinang dikerjakan secara profesional (oleh ahlinya), namun tetap menekankan proses partisipasi melalui dialog kebijakan dengan pihak-pihak terkait, masyarakat, profesional dan lain-lain pada tahap penyusunan rencana pembangunan Kota dan melalui dialog investasi dengan masyarakat dan dunia usaha maupun pihak-pihak yang terkait pada tahap penyusunan prioritas program/kelayakan program investasi. Dengan demikian, RPIJM yang bersifat sektoral dan terpadu merupakan Consolidated FS yang dapat diterima semua pihak sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah

1.7 SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR RPIJM

Sistematika pembahasan Laporan Akhir Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Pangkalpinang Tahun 2013-2017 terdiri dari 11 (sebelas) bab yang memiliki keterkaitan antar bab yang dibahas, adapun susunan laporan antara ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab satu ini meruipakan bab awal dari laporan antara RPIJM Kota Pangkalpinang yang didalamnya dijelaskan mengenai latar belakang, maksud,tujuan dan sasarang, ruang lingkup, keluaran, ketentuan-ketentuan, pendekatan penyusunan RPIJM dan sistematika laporan antara RPIJM.

BAB 2 PENGERTIAN RPJM

Bab ini berisikan mengenai kedudukan RPIJM Kota Pangkalpinang terhadap dokumen rencana pembangunan, proses penyusunan RPIJM, kerangka pencapaian pembangunan infrastruktur, dan alur pikir kelayakan program RPIJM,

BAB 3 GAMBARAN UMUM DAN KONDIDI WILAYAH KOTA

PANGKALPINANG

(13)

BAB 4 RENCANA PEMBANGUNAN WILAYAH KOTA PANGKALPINANG

Bab ini berisikan skenario pengembangan wilayah Kota Pangkalpinang berdasarkan rencana penataan ruang dan rencana pembangunan infrastruktur Kota Pangkalpinang.

BAB 5 ASPEK TEKNIS PERSEKTOR

Bab ini berisikan mengenai pengembangan permukiman Kota Pangkalpinang, penataan bangunan dan lingkungan Kota Pangkalpinang, Sistem Penyediaan Air Minum Kota Pangkalpinang dan Penyehatan Lingkungan Permukiman Kota Pangkalpinang.

BAB 6 ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL

Bab ini berisikan mengenai acuan peraturan perundang-undangan, kondisi eksisting lingkungan dan sosial, analisis dengan instrumen, serta pemetaan antisipasi dan rekomendasi perlindungan lingkungan dan sosial yang dibutuhkan

BAB 7 ASPEK PEMBIAYAAN

Bab ini menjelaskan mengenai kerangka pembiayaan pembangunan, gambaran APBD Kota Pangkalpinang tahun 2008-2012 dan proyeksi tahun 2013-2017, pinjaman pemerintyah kota, sumber pendanaan potensial, dana dekonsentrasi dan tugas perbantuan, pinjaman daerah, obligasi daerah, strategi untuk mengoptimalkan sumber-sumber pendanaan, dan strategi pendukung peningkatan kinerja keuangan

BAB 8 ASPEK KELEMBAGAAN

Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum keuangan daerah, kondisi kelembagaan daerah bidang infrastruktur, strategi kebijakan pengembangan kelembagaan daerah, urusan wajin dan standar pelayanan minimal (SPM), penguatan kapasitas kelembagaan, hambatan dan permasalahan pengembangan kapasitas kelembagaan

BAB 9 MATRIK RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA

MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA

Gambar

Gambar 1.1 Peta Wilayah Kota Pangkalpinang
Gambar 1.2 Pola Fikir Penyusunan RPIJM Kota Pangkalpinang Tahun 2013-2017

Referensi

Dokumen terkait

Untuk pelaksanaan pembangunan infrastruktur bidang PU/Cipta Karya dibutuhkan dukungan kelembagaan yang ada. Kemampuan Kelembagaan sendiri merupakan manajemen yang

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG PU/CIPTA KARYA.. Provinsi : Papua Barat Tahun

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG PU/CIPTA KARYA.. Provinsi : Papua Barat Tahun

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG PU/CIPTA KARYA.. Provinsi : Papua Barat Tahun

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG PU/CIPTA KARYA.. Provinsi : Papua Barat Tahun

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG PU/CIPTA KARYA. Provinsi : Papua Barat Tahun

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG PU/CIPTA KARYA. Provinsi : Papua Barat Tahun

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG PU/CIPTA KARYA.. Provinsi : Papua Barat Tahun