• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun Latar Belakang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1.1. Latar Belakang

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya untuk jangka menengah (5 Tahun) kedepan, dengan mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) dan kebijakan skala nasional, diantaranya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, serta Permen PUPR Nomor 13/RPT/M/2015 tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2015-2019. Untuk Skala Propinsi Dokumen RPIJM mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Propinsi dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi. Disamping kebijakan skala nasional dan propinsi dokumen RPIJM juga mengacu kepada dokumen perencanaan Kabupaten/Kota itu sendiri diantara Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten/Kota, serta dokumen perencanaan lainnya yang terkait Bidang Cipta Karya antara lain : Dokumen Rencana Kawasan Permukiman (RKP), dokumen Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), dokumen Sistem Sanitasi Kota (SSK), dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten/Kota jika sudah ada. Dokumen RPIJM Kabupaten/Kota juga mengacu pada Renstra SKPD Kabupaten/Kota yang terkait dengan Bidang Cipta Karya, untuk Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan SKPD yang terkait Bidang Keciptakaryaan adalah Dinas Tata Ruang Permukiman dan Kebersihan disingkat DTRPK

Dokumen RPIJM bersifat multi sektor, yaitu sektor-sektor yang terkait dengan pembangunan Bidang Cipta Karya, berupa sektor Pengembangan Permukiman (BANGKIM), Penataan Bangunan

(2)

dan Lingkungan (PBL), Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) serta sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) yang terdiri dari : air limbah, persampahan, dan drainase. Selain itu RPIJM juga bersifat multi sumber dana, yaitu dana pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang berasal dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/kota, dunia usaha, dan masyarakat.

Dalam rangka peningkatan kuantitas dan kualitas pembangunan infrasturktur Bidang Cipta Karya, dokumen RPIJM diharapkan substansi dokumennya lebih tajam, sesuai dengan kebijakan baru dan perubahan pengaturan terkait bidang Cipta Karya. Selain itu, penyusunan dokumen RPIJM perlu mempertimbangkan potensi daerah, kondisi eksisting daerah terkait empat sektor yang tersebut diatas, kemampuan keuangan, kelembagaan daerah, serta dampak pembangunan infrastruktur permukiman terhadap kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat setempat pelaksanaan program/kegiatan Bidang Cipta Karya. Dengan adanya Dokumen RPIJM, diharapkan Pemerintah Kabupaten/Kota dapat menggerakkan semua sumber daya secara optimal dalam memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur permukiman, sekaligus mendukung upaya percepatan pencapaian sasaran nasional pembangunan bidang Cipta Karya, khususnya dalam rangka pencapaian gerakan nasional 100-0-100 maksudnya pada Tahun 2019 mendatang seluruh wilayah di Indonesia 100% mendapatkan akses Air Minum, 0% Kawasan Kumuh, dan 100% wilayah di Indonesia sudah memiliki sistem Sanitasi yang baik.

Untuk mendorong Pemerintah Daerah agar dapat melaksanakan pembangunan prasarana dan sarananya khususnya bidang keciptakaryaan melalui proses yang terpadu/terintegrasi, partisipatif, dan terkendali sangat diperlukan adanya kerjasama pusat dan daerah. Pembangunan prasarana dan sarana tersebut tidak dapat dilaksanakan secara sepotong-sepotong, baik secara fisik maupun pendanaannya. Pemerintah Pusat dalam hal ini sangat berkepentingan melakukan fasilitasi dan peningkatan kapasitas manajemen pembangunan daerah melalui pemberdayaan perencanaan program investasi infrastruktur yang terstruktur dan terprogram. fasilitasi pengendalian implementasi perencanaan investasi pembangunan bidang cipta karya baik yang dibiayai melalui APBN, APBD, Swasta atau pun masyarakat serta pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan bidang cipta karya yang teralokasi di tahun berjalan.

Secara umum kondisi geografis Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terdiri dari daerah pegunungan, wilayah dataran dan wilayah kepulauan, dan masih memiliki berbagai potensi yang belum dikelola dan dimanfaatkan dengan optimal terutama pada wilayah kepulauan. Pembangunan yang dilakukan belum secara signifikan berdampak baik terhadap peningkatan kesejahteraan

(3)

masyarakat Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Padahal, kegiatan pembangunan bertujuan untuk meningkatkankesejahteraan bagi masyarakat secara adil dan merata, serta memberikan nilai tambah bagi masyarakat sebagai mahkluk sosial dalam menjalani kehidupan dan penghidupan yang lebih baik.

Sebagai bagian dari wilayah Provinsi Sulawesi Selatan yang terus berkembang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan tidak berbeda dengan daerah-daerah otonomi lain yang masih menghadapi berbagai persoalan pembangunan daerah yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi. Pembangunan tersebut dapat menciptakan peningkatan pendapatan perkapita, penurunan jumlah kemiskinan dan pengangguran serta perbaikan kualitas hidup, bila disertai dengan pembangunan dan penguatan institusi-institusi baik publik maupun institusi pasar.

Salah satu upaya konkrit yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dalam upaya melakukan pengembangan pembangunan bersama Tim Satgas Randal Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan adalah melalui penyusunan Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Dokumen RPIJM Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan ini, disusun sebagai upaya dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur permukiman secara merata di dalam wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dengan cara yang lebih terpadu, efektif dan efisien sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat. RPIJM merupakan dasar pemrograman dan penganggaran di lingkungan Ditjen Cipta Karya. Mengingat fungsinya yang cukup penting, maka RPIJM sudah sepatutnya memiliki kualitas yang baik serta disiapkan secara rasional, inklusif, dan terpadu. Penyusunan dokumen RPIJM perlu mempertimbangkan potensi daerah, kondisi eksisting daerah terkait empat sektor Bidang Cipta Karya, kemampuan keuangan, kelembagaan daerah, serta dampak pembangunan infrastruktur permukiman terhadap kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat setempat. Dengan adanya hasil penyusunan Dokumen RPIJM Tahun 2016, diharapkan Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dapat menggerakkan semua sumber daya secara optimal dalam memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur permukiman, sekaligus mendukung upaya percepatan pencapaian sasaran nasional pembangunan bidang Cipta Karya, khususnya dalam rangka pencapaian gerakan nasional 100-0-100.

(4)

Maksud penyusunan RPIJM Keciptakaryaan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yaitu untuk mewujudkan kemandirian Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dalam keterpaduan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, menciptakan kualitas kehidupan masyarakat yang sejahtera, baik di perkotaan maupun perdesaan.

Sedangkan Tujuan penyusunan RPIJM Keciptakaryaan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan adalah sebagai dokumen yang dijadikan acuan dalam perencanaan, pemrograman dan penganggaran pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. yang berasal dari berbagai sumber pendanaan, baik APBN, APBD Propinsi, APBD Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, maupun sumber pendanaan lainnya. Penyusunan RPIJM Keciptakaryaan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup sektor-sektor yang ada di lingkungan/unit kerja Bidang Cipta Karya Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, yaitu Pengembangan Permukiman (Bangkim), Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL), Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) yang menangani air limbah permukiman, persampahan, dan drainase.

1.3. Kedudukan RPIJM

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten kota, untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.

RPIJM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. RPIJM Bidang Cipta Karya disusun sebagai dokumen teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas Daerah.

Kedudukan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) adalah sebagai dokumen Bidang Cipta Karya yang mensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada Kabupaten/Kota lima Tahun kedepan, baik yang dilaksanakan dan dibiayai pemerintah pusat,

(5)

pemerintah daerah, maupun oleh masyarakat/dunia usaha. Khusus untuk Bidang Cipta Karya, rencana dan program pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang terdapat pada dokumen perencanaan Kabupaten/Kota dioperasionalkan melalui RPIJM Bidang Cipta Karya, untuk selanjutnya dilaksanakan pembangunannya oleh seluruh pelaku pembangunan Bidang Cipta Karya. Gambar 1.2 memaparkan Keterkaitan dan kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karya dengan dokumen perencanaan lainnya, baik Skala Nasional, Propinsi dan Kabupaten/Kota itu sendiri, khususnya pembangunan empat sektor Bidang Cipta Karya.

Gambar 1.1 : Kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karya Dengan Dokumen Perencanaan Pembangunan Skala Nasional Propinsi dan Kabupaten/Kota

Pada Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya, mengacu pada rencana spasial dan arah pembangunan nasional/daerah, yang meliputi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Renstra Kementerian PUPR, Rencana Pembangunan

RENSTRA KEMENPUPR 2015-2019 RPJMN 2015-2019 NAWACITA RENSTRA DJCK 2015-2019 RPJMD PROVINSI RENSTRA SKPD PROVINSI RENSTRA CIPTA KARYA/RAD GERAKAN NASIONAL 100-0-100 PROVINSI RPJMD KABUPATEN/ KOTA RENSTRA SKPD KABUPATEN/ KOTA RPIJM BIDANG CIPTA KARYA NASIONAL PROVINSI KAB/KOTA MEMORANDUM PROGRAM

(6)

Daerah (RPJMD) Kabupaten/Kota serta Renstra SKPD Kabupaten/Kota yang terkait dengan Bidang Cipta

Selain mengacu pada rencana spasial dan arah pembangunan nasional dan daerah dokumen RPIJM juga mengacu pada dokumen perencanaan lainnya yang terkait Bidang Cipta Karya diantaranya : Dokumen Rencana Kawasan Permukiman (RKP), dokumen Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), dokumen Sistem Sanitasi Kota (SSK), dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten/Kota jika sudah ada. Dengan kata lain Seluruh dokumen perencanaan yang ada dan terkait dengan Bidang Cipta Karya selanjutnya dioperasionalkan melalui RPIJM Bidang Cipta Karya, memuat rencana investasi yang melibatkan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha, masyarakat, dan bantuan pembiayaan pembangunan lainnya. Seluruh rencana investasi, yang disusun dengan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, lingkungan, kelembagaan, serta kapasitas keuangan daerah, kemudian disusun dalam matriks program lima tahunan dan untuk selanjutnya dibagi dalam rencana tahunan.

Dengan demikian Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan diharapkan dapat mengakomodasikan dan merumuskan kebutuhan pembangunan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Periode 2017-2021, secara spesifik sesuai dengan karakteristik dan potensi yang ada agar dapat mendorong pembangunan ekonomi lokal, pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas pelayanan infrastruktur permukiman yang sesuai dengan kebutuhan nyata yang dapat dicapai.

1.4 Muatan Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pangkajene dan

Kepulauan

Secara substansi muatan penyusunan Dokumen RPIJM Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terdiri 8 (Delapan) Bab yaitu :

Bab 1 Pendahuluan

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPIJM Bidang Cipta Karya, serta muatan RPIJM Bidang Cipta Karya.

(7)

Pada bab ini membahas mengenai wilayah Administratif, potensi wilayah, demografi dan urbanisasi, serta isu strategis Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Bab 3 Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya Pada bab ini berisi arahan kebijakan pembangunan Bidang Cipta Karya dan Rencana Strategis infrastruktur Bidang Cipta Karya

Bab 4 Analisis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

Pada bab ini membahas tentang analisis sosial, ekonomi, dan lingkungan antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan analisa kemiskinan.

Bab 5 Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Pada bab ini membahas mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan, dan alternatif pendanaan.

Bab 6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Pada bab ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi yang ada di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Pada bab ini membahas mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya untuk masing-masing sektor, yaitu sektor Pengembangan Kawasan Permukiman (Bangkim), Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL), Pengembangan SPAM, dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP). Pada setiap sektor dijelaskan kondisi eksisting, analisis kebutuhan, serta usulan kebutuhan program dan pendanaan masing-masing sektor.

Bab 8 Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya

Pada bab ini berisi mengenai matriks program investasi RPIJM Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dan matriks keterpaduan program pada kawasan prioritas Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

(8)

Prinsip dasar penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan secara sederhana adalah :

1. Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk rencana investasi yang disusun.

2. Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/bidang pengembangan kawasan permukiman, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem pelayanan air limbah, pengembangan sistem drainase, peningkatan kualitas kawasan kumuh dan penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta penataan bangunan gedung. 3. Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah, sumber

pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, sedangkan dana swasta dapat berupa Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Coorporate Social Responsibility (CSR). Masyarakat pun dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, misalnya dalam bentuk barang dan jasa.

4. Multi Stakeholder, yaitu melibatkan Masyarakat, Pemerintah, dan Swasta sebagai pelaku pembangunan dalam proses penyusunan RPIJM maupun pada saat pelaksanaan program.

5. Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah (kabupaten/kota dan provinsi) sesuai karakteristik setempat (bottom-up).

Diharapkan dengan 5 (lima) prinsip dasar tersebut, dapat diwujudkan pembangunan yang efektif dan efisien, serta mendorong kemandirian daerah yang untuk menyusun program yang layak dan handal sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. RPIJM ini juga bersifat dinamis, dimana setiap tahunnya diperlukan review terhadap program-program pembangunan yang tercantum di dalam dokumen RPIJM, sehingga dihasilkan rencana pembangunan infrastruktur yang mutakhir sesuai perkembangan kebutuhan daerah.

(9)

Gambar

Gambar 1.2 memaparkan Keterkaitan dan kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karya dengan dokumen  perencanaan  lainnya,  baik  Skala  Nasional,  Propinsi  dan  Kabupaten/Kota  itu  sendiri,  khususnya  pembangunan empat sektor Bidang Cipta Karya

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) berbantuan alat peraga diterapkan secara optimal

Dengan demikian dapat diketahui bahwa, teori yang telah di uji dalam penelitian ini tidak membuktikan adanya pengaruh perilaku pemimpin (camat) terhadap semangat kerja

Persamaan di atas menunjukkan bahwa perubahan positif untuk variabel independen dalam hal ini metode pemberian tugas terstruktur akan memberikan perubahan yang positif

Hasil dari uji regresi yang telah dilakukan dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa variabel PAD memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Buah Apel Manalagi Di Transmart

Guru bersama peserta didik untuk membuat kesimpulan dari materi belajar dengan mengunggahnya pada google classroom di tautan yang sudah disediakan. Guru melakukan refleksi

e) pelarangan kepada pengurus tersebut untuk mendirikan korporasi dalam bidang usaha yang sama. Sanksi pidana ini juga diancamkan terhadap tindak pidana perdagangan

1) Untuk mengetahui variabel tingkat kecerdasan intelektual yang dimiki karyawan berpengaruh pada kinerja karyawan dalam perusahaan. 2) Untuk mengetahui variabel tingkat