Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 1
7.1. Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman 7.1.1. Kondisi Eksisting
Kawasan perumahan dan permukiman Kota Surabaya menyebar di seluruh wilayah kecamatan di Kota Surabaya. Pola pengembangan permukiman di Kota Surabaya mengarah pada kawasan pinggiran, seperti di kawasan barat, timur, dan selatan kota dalam bentuk perumahan real estate. Kawasan permukiman swadaya oleh masyarakat (kampung) terkonsentrasi di kawasan pusat kota, sedangkan permukiman baru yang disediakan oleh pengembang tersebar di kawasan Surabaya barat, timur, dan selatan. Distribusi kawasan perumahan dan permukiman terbesar di Kota Surabaya yaitu terdapat di Surabaya Timur dengan persentase 12% dari luas wilayah Kota Surabaya. Sedangkan untuk kawasan Surabaya Barat distribusi perumahan dan permukimannya paling sedikit yaitu 2%. Secara keseluruhan luasan kawasan perumahan dan permukiman di Surabaya sebesar 38,14% dari luas wilayahnya.
Jenis perumahan dan permukiman yang ada di Kota Surabaya terklasifikasi dalam perumahan formal dan informal. Perumahan formal yaitu jenis perumahan yang didirikan oleh pengembang dan/atau pemerintah, seperti rumah susun, perumnas, real estate, apartemen, ruko (rumah toko) dan perumahan militer. Sedangkan perumahan informal adalah perumahan yang dibangun dengan swadaya masyarakat seperti rumah perkampungan baik dengan kondisi baik dan tertata, maupun dengan kondisi kumuh atau bahkan berstatus hunian liar. Perkembangan rumah‐rumah kumuh di Kota Surabaya sebagian besar berada di sepanjang pantai yang memiliki karakteristik penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan. Dampak ketidakseimbangan penyediaan dan kebutuhan rumah ini terlihat pula pada banyaknya rumah‐rumah illegal. Rumah illegal didefinisikan sebagai rumah yang dibangun di atas tanah yang tidak diperuntukkan untuk bangunan (misalnya daerah bantaran sungai). Lokasi rumah illegal di Kota Surabaya banyak terdapat di bantaran sungai Kalimas, daerah Benowo dan Rungkut yang didominasi oleh perindustrian. Selain tempat‐tempat tersebut, masih ada rumah‐rumah illegal yang tersebar dalam skala kecil seperti; di tepi rel kereta api, dan tempat‐tempat yang peruntukan lahannya bukan untuk bangunan. Keberadaan hunian illegal sangat mengganggu tata ruang Surabaya.
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 2
Tabel 7.1. Kawasan Prioritas Peningkatan Kualitas Perumahan Dan Permukiman Di Kota
Surabaya
No Kecamatan Kelurahan RW RT Luasan
(Ha) Prioritas 1
1 Wonokromo Sawunggaling 6 9,10,11 1,9
2 Bulak Kenjeran 2 1,2,3 3,5
3 Bulak Kedung Cowek 1 4 2,9
4 Bulak Sukolilo Baru 1,2,3 1,2,3,4,5 9
5 Kenjeran Bulak Banteng 8 3 3
6 Rungkut Rungkut Kidul 2,3,5 4,5,4 3
7 Rungkut Kalirungkut 3 3 4,5
8 Semampir Wonokusumo 6,7,15 (Seluruh RT) 8,1
9 Semampir Sidotopo 3,7,10,12 (Seluruh RT) 1,7
Prioritas 2
10 Gubeng Airlangga 8 1,2,3,4,5,6 6,9
11 Mulyorejo Kalisari 5 3 3,8
12 Pakal Benowo 6 1,2,4,6,7 22,1
13 Simokerto Tambakrejo 4 1,2,3 2,2
14 Sukomanunggal Putat Gede 1,4 1,2,3 3,6
15 Tenggilis Mejoyo Kutisari 2,3 1,2,3,4 19
16 Krembangan Morokrembangan 7 (Seluruh RT) 2,8
Prioritas 3
17 Asemrowo Asemrowo 6 9 3,38
18 Bubutan Bubutan 10 1,2,3,4 1,04
19 Bubutan Gundih 1 1,2,10 1,09
20 Bulak Kenjeran 1 1,2,3,4 2,07
21 Gunung Anyar Gunung Anyar Tambak 1 1,2,3 3,61
22 Semampir Sidotopo 8 3,11 1,66
23 Tandes Tandes 1,9 1,2,3,4 2,88
24 Wonokromo Darmo 10 2,3 1,97
25 Krembangan Dupak 4,5 11,12,14,18 3,38
26 Tandes Karangpoh 9 1,2,4,5 26,81
Jumlah 145,89
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 3
Peta 7.1. Sebaran Kawasan Prioritas Peningkatan Kualitas Perumahan Dan Permukiman Di
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 4
Berdasarkan hasil verifikasi di lapangan yang telah dilakukan pada Kegiatan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP) Kota Surabaya Tahun 2015, ada lokasi yang mengalami perubahan RW dan RT dari lokasi yang telah ditetapkan pada SK Walikota dan Profil Kumuh. Hasil verifikasi lokasi untuk kawasan permukiman kumuh perkotaan Kota Surabaya adalah sebagai berikut :
Tabel 7.2. Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan di Kota Surabaya
No Kecamatan Kelurahan RW RT Luasan (Ha)
1 Wonokromo Sawunggaling 6 9,10,11 1,9
2 Bulak Kenjeran 2 1,2,3 3,5
3 Bulak Kedung Cowek 2,3 (Seluruh RT) 5,01
4 Bulak Sukolilo Baru 1,2,3 1,2,3,4,5 9
5 Kenjeran Bulak Banteng 8 3 3
6 Rungkut Rungkut Kidul 2,3,5 4,5,4 3
7 Rungkut Kalirungkut 3 3 4,5
8 Semampir Wonokusumo 6,7,15 (Seluruh RT) 8,1
9 Semampir Sidotopo 3,7,10,12 (Seluruh RT) 1,7
10 Gubeng Airlangga 8 1,2,3,4,5,6 6,9
11 Mulyorejo Kalisari 5 3 3,8
12 Pakal Benowo 6 1,2,4,6,7 22,1
13 Simokerto Tambakrejo 4 1,2,3 2,2
14 Sukomanunggal Putat Gede 1,4 1,2,3 3,6
15 Tenggilis Mejoyo Kutisari 2,3 1,2,3,4 19
16 Krembangan Morokrembangan 7 (Seluruh RT) 2,8
17 Asemrowo Asemrowo 6 9 3,38
18 Bubutan Bubutan 10 1,2,3,4 1,04
19 Bubutan Gundih 1 1,2,10 1,09
20 Bulak Kenjeran 1 1,2,3,4 2,07
21 Gunung Anyar Gunung Anyar Tambak 1 1,2,3 3,61
22 Semampir Sidotopo 8 3,11 1,66
23 Tandes Tandes 1,9 1,2,3,4 2,88
24 Wonokromo Darmo 10 2,3 1,97
25 Krembangan Dupak 4,5 11,12,14,18 3,38
26 Tandes Karangpoh 9 1,2,4,5 26,81
Luasan Kawasan Permukman Kumuh Kota Surabaya 193,92
Sumber : Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan Surabaya, 2015
Beberapa isu strategis Kota Surabaya yang berpengaruh terhadap pengembangan permukiman saat ini antara lain :
Surabaya dengan segala kelengkapan fasilitasnya dan segala daya tariknya mampu membuat demand akan perumahan menjadi tinggi, akibat perpindahan orang dari daerah ke Surabaya juga tinggi
Perkembangan perumahan yang cukup pesat dengan kelengkapan sarana dan prasarana dapat menarik pihak dari daerah lain untuk berinvestasi properti di Kota Surabaya
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 5 Pengembangan kawasan-kawasan perumahan permukiman baru oleh pengembang yang
kompeten di lahan yang belum terbangun dalam bentuk kota mandiri/kota satelit
Munculnya konsep-konsep baru dalam hal perumahan, hunian dan permukiman yang ditawarkan pengembang sebagai solusi alternatif tingginya permintaan perumahan
Gambar 7.1. Kondisi Kawasan Permukiman Kumuh di Surabaya
Permasalahan pengembangan permukiman yang saat ini dialami Kota Surabaya adalah:
Demand perumahan besar, menarik banyak pihak untuk berlomba memenuhi supply-nya (menarik banyak developer)
Keterbatasan lahan untuk pemukiman
Kemungkingan alih guna lahan dari lahan produktif dan lindung ke perumahan makin besar
Surabaya makin padat akan hunian, makin padat penduduk, makin kompleks pula permasalahan kota yang akan dihadapi
Kemungkingan alih guna lahan dari lahan produktif dan konservasi ke perumahan makin besar
Tarikan urbanisasi besar (arus perpindahan orang dari daerah lain ke Surabaya sangat besar)
Unit perumahan/apartemen/kondominium tak berpenghuni makin besar. Hanya sebagai sarana investasi, tidak tepat guna ditinjau sebagai fungsinya sebagai kawasan hunian Mengundang pihak asing turut bermain dalam investasi properti
Kemungkingan alih guna lahan dari lahan produktif dan lindung ke perumahan makin besar
Mengurangi RTH dan kawasan lindung
Kemungkingan alih guna lahan dari lahan produktif dan lindung ke perumahan makin besar
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 6 Pengembang menawarkan harga yang relatif tinggi untuk perumahan kategori ini, hingga hanya dapat menjangkau kalangan tertentu. Belum dapat dijadikan solusi masalah perumahan untuk seluruh kalangan masyarakat
Sedangkan tantangan pengembangan permukiman di Kota Surabaya saat ini antara lain :
1. Percepatan peningkatan pelayanan kepada masyarakat
2. Pencapaian target/sasaran pembangunan dalam Rencana Strategis Ditjen Cipta Karya sektor Pengembangan Permukiman.
3. Pencapaian target program 100-0-100 (100% akses air minum layak, 0% kawasan kumuh dan 100% akses sanitasi) dari Kementerian Pekerjaan Umum
4. Memberikan pemahaman kepada pemerintah daerah bahwa pembangunan infrastruktur permukiman yang saat ini sudah menjadi tugas pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota.
5. Penguatan Sinergi SPPIP/RPKPP dan RKP-KP dalam Penyusunan RPIJM Kabupaten/Kota
Permasalahan dan tantangan pengembangan permukiman di atas adalah permasalahan dan tantangan pengembangan permukiman spesifik di Kota Surabaya. Penjabaran permasalahan dan tantangan pengembangan permukiman yang bersifat lokal perlu dijabarkan sebagai informasi awal dalam perencanaan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi permasalahan dan tantangan pengembangan permukiman di Kota Surabaya serta merumuskan alternatif pemecahan dan rekomendasi dari permasalahan dan tantangan pengembangan permukiman yang ada. Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman terangkum dalam Tabel 6.3 berikut.
Tabel 7.3. Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman Kota
Surabaya
No Aspek Pengembangan
Permukiman
Permasalahan yang Dihadapi
Tantangan
Pengembangan Alternatif Solusi
1 Aspek Teknis
a. Ketersediaan Lahan Keterbatasan lahan untuk pemenuhan kebutuhan pemukiman Terjadi alih fungsi
lahan kawasan
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 7
No Aspek Pengembangan
Permukiman
Permasalahan yang Dihadapi
Tantangan
Pengembangan Alternatif Solusi
persebaran
c. Harga lahan Semakin tingginya harga lahan,
a. Investor Demand perumahan besar, menarik
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 8
No Aspek Pengembangan
Permukiman
Permasalahan yang Dihadapi
Tantangan
Pengembangan Alternatif Solusi
untuk perumahan,
b. Partisipasi Kesadaran masyarakat untuk luas wilayah kota
Pemberian
5 Aspek Lingkungan Permukiman
Sumber : Kompilasi Kebijakan RTRW dan SPPIP Kota Surabaya
7.1.2. Sasaran Program
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 9
1) Terciptanya kawasan permukiman perkotaan yang layak, aman, nyaman, sehat tertib dan teratur
2) Memantapkan sarana prasarana pada kawasan perumahan dan permukiman untuk mewujudkan lingkungan yang berkualitas
Berdasarkan sasaran program tersebut maka program-program yang dibutuhkan di Kota Surabaya dalam pengembangan permukiman adalah sebagai berikut:
1) Peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan 2) Peningkatan kualitas permukiman perkotaan
Matriks sasaran program pengembangan permukiman di Kota Surabaya dapat dilihat pada Tabel 7.4 berikut.
Tabel 7.4. Matriks Sasaran Program Pengembangan Permukiman Kota Surabaya
No Uraian Sasaran Program
1 Penurunan luasan kawasan kumuh
Sumber: Hasil Analisis, 2016
7.1.3. Usulan Kebutuhan Program
Rincian usulan hasil identifikasi kebutuhan program untuk pencapaian sasaran program sektor pengembangan kawasan permukiman yang dijabarkan setiap tahunnya dapat dilihat pada Tabel 7.5.
Tabel 7.5. Matriks Usulan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman Kota Surabaya
No Kegiatan Pengembangan Permukiman
1 Peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan
a. Kawasan Rungkut 7,52 7,52
b. Kawasan Sawunggaling 1,82 1,82
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 10
No Kegiatan Pengembangan Permukiman
Total Luas Kawasan
(Ha)
Sasaran Program (Tahun)
2016 2017 2018 2019 2020 2021
i. Kawasan Tandes 29,69 2,88 26,81
j. Kawasan Krembangan 6,24 2,85 3,39
k. Kawasan Gn. Anyar 3,62 3,62
l. Kawasan Simokerto 2,17 2,17
m.Kawasan Airlangga 6,99 6,99
n. Kawasan Benowo 22,11 6,11 16
o. Kawasan Asemrowo 3,39 3,39
p. Kawasan Bubutan 2,13 1,04 1,09
q. Kawasan Kenjeran 3,46 1,38 2,08
r. Kawasan Bulak Banteng 2,96
s. Kawasan Sidotopo Wetan
8,19 8,19
t. Kawasan Darmo 1,98 1,98
Sumber: Hasil Analisa, 2016
Usulan Kebutuhan Pembiayaan Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman Kota Surabaya Tahun 2017-2021 dapat dilihat pada Tabel 7.6.
7.2. Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan 7.2.1. Kondisi Eksisting
Kota Surabaya telah memiliki paraturan daerah tentang Bangunan yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 7 Tahun 2009. Dalam peraturan daerah ini dijelaskan bahwa setiap bangunan yang berada di Kota Surabaya wajib memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan serta memperhatikan peraturan perundang-undangan. Adapun persyaratan administratif bangunan meliputi :
a. status hak atas tanah dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah; b. izin mendirikan bangunan;
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 11
Tabel 7.6. Usulan Kebutuhan Pembiayaan Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman
No. Rincian Kegiatan Lokasi Vol Satuan Tahun
Sumber Pembiayaan (Rp 000.000)
APBN
DAK ABPD
Prov
APBD
Kab/Kota BUMD
KPS/
Swasta Masy. CSR Rupiah
Murni PHLN
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
KAWASAN PERMUKIMAN
1 Rencana Pengembangan permukiman
Penyusunan RKP-KP
2 Infrastruktur Kawasan Permukiman
Perkotaan
2.a Infrastruktur Kawasan Permukiman
Kumuh
Penyusunan Rencana Tindak Penanganan
Kawasan Permukiman Kumuh
Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur
Kawasan Permukiman Kumuh
Pembangunan dan Pengembangan kawasan permukiman kumuh Kawasan Kumuh Wonokromo
Kawasan
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 12
No. Rincian Kegiatan Lokasi Vol Satuan Tahun
Sumber Pembiayaan (Rp 000.000)
APBN
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
Kel. Rungkut
Kidul 1 Kawasan 2017 5.000 100
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
Kel.
Kalirungkut 1 Kawasan 2017 100 100
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
Kel.
Wonokusumo 1 Kawasan 2017 1.300 100
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
Kel. Sidotopo
1 Kawasan 2017 1.514 100
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
Kel. Kutisari
1 Kawasan 2017 2.500 100
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
Kec.
Krembangan 1 Kawasan 2017 4.600
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
Kel. Gunung
Anyar 1 Kawasan 2017 4.000 100
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
Kel. Tandes
2 Kawasan 2017 5.000 100
Penanganan Kawasan Kumuh Tegalsari Kawasan
Tegalsari 4 Ha 2017 5.000
Pembangunan Kawasan Kumuh Sukolilo Kawasan
Sukolilo 2 Ha 2017 5.000
Pembangunan wilayah kumuh kawasan Simokerto
Kec.
Simokerto 2 Kawasan 2017 5.000
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
Kel.
Kedungcowek 2 Ha 2017 5.000
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 13
No. Rincian Kegiatan Lokasi Vol Satuan Tahun
Sumber Pembiayaan (Rp 000.000)
APBN
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
Kel. Kalisari
1 Kawasan 2018 500 100
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
Kel. Benowo
1 Kawasan 2018 1.900 100
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
Kel.
Tambakrejo 1 Kawasan 2018 500 100
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
Kel. Putat
Gede 1 Kawasan 2018 2.000 100
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
Kel.
Asemrowo 1 Kawasan 2018 400 100
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
Kel. Bubutan
1 Kawasan 2018 550 100
Penanganan Kawasan Kumuh Wonokromo Kel.
Sawunggaling 1 Kawasan 2018 850
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
Kel. Gundih
1 Kawasan 2019 700
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
Kel. Sidotopo
1 Kawasan 2020 680 100
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
Kel. Darmo
1 Kawasan 2020 200 100
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
Dupak
1 Kawasan 2020 1.100 100
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
Kel.
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 14
No. Rincian Kegiatan Lokasi Vol Satuan Tahun
Sumber Pembiayaan (Rp 000.000)
APBN
DAK ABPD
Prov
APBD
Kab/Kota BUMD
KPS/
Swasta Masy. CSR Rupiah
Murni PHLN
TOTAL 62.194 - - 1.700 - - - - -
SUB TOTAL 2017 49.014 - - 700 - - - - -
SUB TOTAL 2018 9.500 - - 700 - - - - -
SUB TOTAL 2019 700 - - - - - - - -
SUB TOTAL 2020 2.980 - - 300 - - - - -
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 15
Sedangkan persyaratan teknis bangunan meliputi persyaratan tata bangunan dan persyaratan keandalan bangunan. Berdasarkan data yang tercatat di BPS Surabaya, pada tahun 2015 terdapat 5.402 IMB yang diterbitka Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya yang terdiri dari 4.512 bangunan tempat tinggal dan 890 bangunan bukan tempat tinggal. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pada tahun 2014 kurang dari 50% bangunan memiliki IMB, sisanya belum memiliki IMB.
Sebagai Kota Pahlawan, Surabaya juga memiliki kawasan heritage dimana pada kawasan tersebut menyimpan sejarah perjuangan dalam melawan penjajahan Belanda yang memiliki nilai strategis sosial dan budaya. Adapun kawasan-kawasan tersebut antara lain :
1) Kawasan Makam Sunan Ampel di Kecamatan Semampir berada di Unit Pengembangan V Tanjung Perak, yang merupakan kawasan cagar budaya dengan karakter dan daya tarik kuat sebagai obyek wisata ziarah di Indonesia yang berkembang tidak hanya sebagai kampung budaya yang khas dengan beragam aktivitasnya tetapi juga memiliki kultur religi yang kuat.
2) Kawasan Kota Lama Surabaya di Kecamatan Krembangan, Kecamatan Pabean Cantian, Kecamatan Semampir dan Kecamatan Bubutan berada di Unit Pengembangan V Tanjung Perak dan Unit Pengembangan VI Tunjungan. Kawasan ini merupakan kawasan yang pada era kolonial terdelienasi sebagai kawasan eropa, kawasan arab dan kawasan cina. 3) Bangunan dan lingkungan pada kawasan Darmo-Diponegoro serta kawasan kampung
lama Tunjungan di Kecamatan Tegalsari berada di Unit Pengembangan VI Tunjungan yang merupakan kawasan bangunan dan lingkungan cagar budaya.
Kondisi eksisting sektor penataan bangunan dan lingkungan yang saat ini dialami Kota Surabaya adalah :
Kota Surabaya belum memiliki dokumen RTBL dalam upaya pengembangan kawasan-kawasan strategis kota
Kota Surabaya juga belum memiliki RISPK sebaga acuan/pedoman proteksi kebakaran yang terintegrasi
Rata-rata kepadatan bangunan di Kota Surabaya termasuk dalam klasifikasi Tinggi, dimana dalam tiap hektarnya berdiri lebih dari 50 unit bangunan
Kurangnya perlindungan benda – benda dan kawasan cagar budaya secara memadai Biaya perawatan dan operasional kawasan cagar budaya relatif mahal
Identitas Lingkungan bersejarah yang mengalami perubahan karena hadirnya gedung-gedung dan kecenderungan alih fungsi bangunan disertai renovasi maupun perubahan lain yang dapat memudarkan identitas sejarah pada bangunan tersebut
Pemasangan iklan maupun vandalism terutama pada situs cagar budaya yang tidak utuh dan terbengkalai berpengaruh terhadap aspek lingkungan visual
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 16
Beberapa isu strategis Kota Surabaya yang berpengaruh terhadap penataan bangunan dan lingkungan saat ini antara lain :
Penyediaan dan pengembangan potensi RTH di Kota Surabaya untuk memenuhi standar RTH minimal di UU no 26 tahun 2007
Pengurangan jumlah keluarga miskin melalui pendidikan formal Terjadinya kebakaran di kawasan permukiman padat
Tabel 7.7. Isu Strategis sektor PBL
No Kegiatan Sektor PBL Isu Strategis Sektor PBL Kota Surabaya
1 Penataan Lingkungan Permukiman
a. Penyediaan dan pengembangan potensi RTH di Kota Surabaya untuk memenuhi standar RTH minimal di UU no 26 tahun 2007
b. Terjadinya kebakaran di kawasan permukiman padat 2 Penyelenggaraan
Bangunan Gedung dan Rumah Negara
a. -
b. -
3 Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan
a. Pengurangan jumlah keluarga miskin melalui pendidikan formal
b.
Sumber : Kompilasi Kebijakan RTRW dan RPJM Kota Surabaya
Permasalahan dan tantangan penataan bangunan dan lingkungan yang saat ini dialami Kota Surabaya adalah :
Pengelolaan peninggalan-peninggalan bersejarah relatif belum optimal
Sebagian bangunan bersejarah yang ada tidak terawat dan cenderung ditelantarkan yang akan berakibat hilangnya warisan sejarah perkembangan Kota Surabaya
Beberapa makam masih belum dikelola dan memiliki tanda khusus sebagai makam bersejarah
Pos pembantu Pakal dan Bulak dapat melayani daerah sekelilingnya. Daerah-daerah lain masih banyak yang belum terlayani dengan baik mengingat keberadaan pos kebakaran yang terbatas yang harus melayani wilayah yang luas dengan daya jangkau yang luas pula
Peralatan dan sarana prasarana proteksi kebakaran lengkap, namun masih kurang dari segi jumlah dan kualitas mengingat Kota Surabaya merupakan daerah pelayanan dengan cakupan yang cukup luas dengan medan yang cukup padat
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 17
7.2.2. Sasaran Program
Sasaran program pada sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan untuk jangka waktu 5 tahun ke depan dengan mengacu pada isu, permasalahan dan tantangan serta program dan capaian Renstra Nasional dan RPJMD Kota Surabaya antara lain :
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), terutama di kawasan-kawasan strategis Kota Surabaya
Pelestarian bangunan-bangunan bersejarah yang akan memperkuat sejarah kota Pengembangan kawasan-kawasan bersejarah menjadi kawasan wisata
Penyusunan Rencana Induk Proteksi Kebakaran Kota Surabaya yang Komprehensif dan terintegrasi
Peningkatan sistem prasarana kebakaran kota melalui kerjasama dengan pihak swasta dengan tujuan menghasilkan kinerja yang berhasil-guna terutama dalam penanganan kebakaran kota
Peningkatan kuantitas dan kualitas RTH
Matriks sasaran program penataan bangunan dan lingkungan Kota Surabaya dapat dilihat pada Tabel 7.8 berikut.
Tabel 7.8. Matriks Sasaran Program Penataan Bangunan dan Lingkungan Kota Surabaya
No Uraian Sasaran Program
Sasaran Penanganan
Sasaran Program (Tahun)
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Penataan bangunan dan lingkungan Strategis
Dokumen - - - -
2 Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan
Kawasan - - - -
3 Pengembangan
RTH
% 20,49% 22,28% 24,02% 25,69% 27,30% 22,28%
4 Fasilitasi Ruang Terbuka Publik/ Edukasi dan Partisipasi Masyarakat
31 Kecamatan
- - - -
5 Turbinwas BG % Bangunan
Ber-IMB
51,96% 53,48% 55,13% 56,93% 58.81% 60,79 %
Sumber: Hasil Analisis, 2016
7.2.3. Usulan Kebutuhan Program
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 18
Tabel 7.9. Usulan Kebutuhan Pembiayaan Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan
No. Rincian Kegiatan Lokasi Vol Satuan Tahun
Sumber Pembiayaan (Rp 000.000)
APBN
DAK ABPD Prov
APBD
Kab/Kota BUMD
KPS/
Swasta Masy CSR
Rupiah
Murni PHLN
1 Peraturan Pengembangan Permukiman
Penyusunan NSPK, Legalisasi Draft NSPK
Bidang PBL
Pendampingan Penyusunan NSPK Kota Surabaya
Kota
Surabaya 1 Kota 2017 521
2
Pembinaan Pelaksanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara
Bantek dan Pendampingan penyusunan
Ranperda BG
Fasilitasi penyusunan RTBL
Penyusunan RTBL Kawasan Segiempat Emas Tunjungan dan sekitarnya
Kec. Bubutan
1 Kawasan 2018 700
3 Pengembangan Bangunan Gedung
Negara/Bersejarah
Pengembangan Bangunan Gedung Negara
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 19
No. Rincian Kegiatan Lokasi Vol Satuan Tahun
Sumber Pembiayaan (Rp 000.000)
APBN
DAK ABPD Prov
APBD
Kab/Kota BUMD
KPS/
Swasta Masy CSR
Rupiah
Murni PHLN
4 Sarana dan Prasarana Lingkungan
Permukiman
Pengembangan Sarana dan Prasarana untuk
Proteksi kebakaran
Pengembangan Sarana dan Prasarana untuk
Aksesibilitas BG
Pengembangan Sarana dan Prasarana
Revitalisasi Kawasan
Sarana dan Prasarana Revitalisasi Kawasan Kota Lama
Kec.
Krembangan 1 Kawasan 2017 2.000
Pengembangan Sarana dan Prasarana
Ruang Terbuka Hijau
Penataan RTH Kws. Hutan Kota Kota
Surabaya 1 Kawasan 2017 6.000
Penataan Kawasan Bulak Bulak 1 Kawasan 2017 6.500
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 20
No. Rincian Kegiatan Lokasi Vol Satuan Tahun
Sumber Pembiayaan (Rp 000.000)
APBN
Pengembangan dan Perbaikan Ruang Terbuka Hijau
Kel. Kalisari
1 Kawasan 2018 100
Pengembangan dan Perbaikan Ruang Terbuka Hijau
Kel.
Tambakrejo 1 Kawasan 2018 100
Pengembangan dan Perbaikan Ruang Terbuka Hijau
Kel. Putat
Gede 1 Kawasan 2018 100
Pengembangan dan Perbaikan Ruang Terbuka Hijau
Kel.
Karangpoh 1 Kawasan 2018 100
Pengembangan dan Perbaikan Ruang Terbuka Hijau
Kel. Morokremba
ngan
1 Kawasan 2018 100
Pengembangan dan Perbaikan Ruang Terbuka Hijau
Kel. Darmo
1 Kawasan 2018 100
Pengembangan dan Perbaikan Ruang Terbuka Hijau
Kel. Tandes
1 Kawasan 2018 100
Pengembangan dan Perbaikan Ruang Terbuka Hijau
Kel. Gundih
1 Kawasan 2019 100
Pengembangan dan Perbaikan Ruang Terbuka Hijau
Kel. Gunung
Anyar 1 Kawasan 2019 100
Pengembangan dan Perbaikan Ruang Terbuka Hijau
Kel. Sidotopo
1 Kawasan 2019 100
Pengembangan dan Perbaikan Ruang Terbuka Hijau
Kel. Bubutan
1 Kawasan 2019 100
Pengembangan dan Perbaikan Ruang Terbuka Hijau
Kel.
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 21
No. Rincian Kegiatan Lokasi Vol Satuan Tahun
Sumber Pembiayaan (Rp 000.000)
APBN
Pengembangan dan Perbaikan Ruang Terbuka Hijau
Kel. Kutisari
1 Kawasan 2019 100
Pengembangan dan Perbaikan Ruang Terbuka Hijau
Kel. Benowo
1 Kawasan 2019 100
Pengembangan dan Perbaikan Ruang Terbuka Hijau
Kel.
AirLangga 1 Kawasan 2019 100
Pengembangan Sarana dan Prasarana pada
Pemukiman Tradisional dan Bersejarah
Pengembangan Sarana dan Prasarana untuk
Proteksi kebakaran
Pengembangan Sarana dan Prasarana untuk Proteksi kebakaran
Kota
Surabaya 1 Kota 2017 1.500
Pengembangan dan Perbaikan Fasilitas Proteksi Kebakaran
Kel. Sidotopo
1 Kawasan 2017 240
Pengembangan dan Perbaikan Fasilitas Proteksi Kebakaran
Kel. Kalisari
1 Kawasan 2018 508
Pengembangan dan Perbaikan Fasilitas Proteksi Kebakaran
Kel.
Tambakrejo 1 Kawasan 2018 523
Pengembangan dan Perbaikan Fasilitas Proteksi Kebakaran
Kel. Putat
Gede 1 Kawasan 2018 523
Pengembangan dan Perbaikan Fasilitas Proteksi Kebakaran
Kel.
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 22
No. Rincian Kegiatan Lokasi Vol Satuan Tahun
Sumber Pembiayaan (Rp 000.000)
APBN
Pengembangan dan Perbaikan Fasilitas Proteksi Kebakaran
Kel. Tandes
1 Kawasan 2018 523
Pengembangan dan Perbaikan Fasilitas Proteksi Kebakaran
Kel. Darmo
1 Kawasan 2018 523
Pengembangan dan Perbaikan Fasilitas Proteksi Kebakaran
Kel.
Karangpoh 1 Kawasan 2018 523
Pengembangan dan Perbaikan Fasilitas Proteksi Kebakaran
Kel. Sawunggalin
g
1 Paket 2018 500
Pengembangan dan Perbaikan Fasilitas Proteksi Kebakaran
Kel.
Asemrowo 1 Kawasan 2019 523
Pengembangan dan Perbaikan Fasilitas Proteksi Kebakaran
Kel. Bubutan
1 Kawasan 2019 523
Pengembangan dan Perbaikan Fasilitas Proteksi Kebakaran
Kel. Gundih
1 Kawasan 2019 523
Pengembangan dan Perbaikan Fasilitas Proteksi Kebakaran
Kel. Gunung
Anyar 1 Kawasan 2019 523
Pengembangan dan Perbaikan Fasilitas Proteksi Kebakaran
Kel. Sidotopo
1 Kawasan 2019 523
Pengembangan dan Perbaikan Fasilitas Proteksi Kebakaran
Kel.
AirLangga 1 Kawasan 2019 523
Pengembangan dan Perbaikan Fasilitas Proteksi Kebakaran
Kel. Benowo
1 Kawasan 2019 523
Pengembangan dan Perbaikan Fasilitas Proteksi Kebakaran
Kel. Kutisari
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 23
No. Rincian Kegiatan Lokasi Vol Satuan Tahun
Sumber Pembiayaan (Rp 000.000)
APBN
DAK ABPD Prov
APBD
Kab/Kota BUMD
KPS/
Swasta Masy CSR
Rupiah
Murni PHLN
5 Keswadayaan/Pemberdayaan Masyarakat
(P2KP)
Pendampingan Pemberdayaan Sosial
(P2KP/PNPM)
TOTAL 33.091 - - - - - - - -
SUB TOTAL 2017 22.561 - - - - - - - -
SUB TOTAL 2018 5.546 - - - - - - - -
SUB TOTAL 2019 4.984 - - - - - - - -
SUB TOTAL 2020 - - - - - - - - -
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 24
7.3. Sektor Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum 7.3.1. Kondisi Eksisting
Untuk memenuhi kebutuhan air minum sehari-hari masyarakat di Kota Surabaya memperoleh air dari berbagai sumber baik dengan menggunakan sistem perpipaan maupun sistem non perpipaan. Sarana air bersih perpipaan diperoleh dari PDAM sedangkan non perpipaan menggunakan sumur gali, dan mobil tangki. Cakupan pelayanan air minum baik PDAN dan non-PDAM Kota Surabya pada tahun 2015 mencapai 86,83% dengan total penduduk terlayani sebanyak 2,889,738 jiwa. Berikut penjelasan sistem penyediaan air minum baik dari PDAM maupun non-PDAM.
A. Sistem Penyediaan Air Minum PDAM
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 25
1) Unit Produksi a. Unit Air Baku
Kuantitas Air Baku
Sumber air baku air minum PDAM Kota Surabaya saat ini berasal dari Kali Surabaya dan Mata Air Umbulan dan Pandaan dengan pasokan 97% dari Kali Surabaya dan sisanya 3% berasal dari Mata Air Umbulan dan Pandaan. Jenis Sumber Air Baku PDAM Kota Surabaya ada 2, yaitu:
Air Permukaan (Sungai) yaitu Kali Surabaya
Kali Surabaya adalah percabangan sungai Brantas mulai dari desa Mlirip kabupaten Mojokerto. Di lokasi Mlirip ini merupakan percabangan sungai Brantas yaitu Kali Surabaya yang mengarah ke Kota Surabaya dan Kali Porong yang mengarah ke Sidoarjo.Pada lokasi ini juga terdapat Dam Mlirip yang mengatur aliran kedua anak sungai Brantas tersebut terutama aliran Kali Surabaya yang saat ini diperlukan kapasitas yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air baku bagi PDAM Surya Sembada.
Lokasi intake pengambilan air baku ini terletak di Karangpilang dan di Ngagel Dam Jagir Wonokromo. Alokasi kapasitas air dari Kali Surabaya ini mencapai sekitar 11-12 m3/ detik (11.000-12.000 l/det) untuk memproduksi air sampai 10.000 l/det, sehingga sampai saat ini kebutuhan PDAM masih dapat terpenuhi. Intake IPA Ngagel I dibangun pada tahun 1922, intake IPA Ngagel II dibangun pada tahun 1959, dan intake IPA Ngagel III dibangun pada tahun 1982. Intake IPA Ngagel II dan III berupa canal dan dapat dilihat pada Gambar 7.2. Untuk intake IPA Karangpilang I dibangun pada tahun 1990 dan intake IPA Karangpilang II pada tahun 1999.
Gambar 7.2. Canal Intake dan Pintu Air dari Kali Suroboyo sebelum masuk IPA Ngagel II dan III
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 26
untuk kebutuhan Surabaya sejak tahun 1932 mulai bangunan penangkap berupa broncaptering sampai dengan pipa transmisi lengkap dengan instalasi pompa dan perpipaannya.Total kapasitas mata air Umbulansekitar 4000 – 5000 l/det yang saat ini dimanfaatkan oleh PDAM Surya Sembada sekitar 110 l/det dan PDAM Kota Pasuruan sekitar 175 l/det, Balai Benih Ikan, sebagaian irigasi, yang total pemanfaat tersebut mencapai kurang dari 500 l/det sedangkan sisanya mengalir ke laut.
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 27
Gambar 7.3. Mata Air Umbulan dan Mata Air Pandaan
Kualitas Air Baku
Kali Surabaya saat ini dibawah pengelolaan Perum Jasa Tirta I yang kondisi kualitasnya masih memprihatinkan karena masih terjadi pencemaran oleh limbah domestik maupun limbah industri disepanjang sungai Brantas dan kali Surabaya.Pada awal Maret tahun 2014 kualitas air PDAM Kota Surabaya diwilayah Barat dan Timur semakin buruk dengan kandungan
E.coli yang melebihi baku mutu. Keruhnya air yang dikeluhkan warga di kawasan Surabaya Timur dan Utara akibat adanya penambahan tekanan untuk mengalirkan air melalui Rumah Pompa Wonocolo Ketegan. Akibat penambahan tekanan ini maka kotoran-kotoran yang ada di pipa ikut terbawa hingga ke pelanggan.Namun, tidak semua daerah di Surabaya timur dan utara yang airnya keruh.Air keruh hanya air yang melalui pipa di Jalan Ahmad Yani, misalnya di Rungkut, Siwalankerto dan juga daerah di sisi kiri dan kanan jalan "Middle East Ring Road" (MERR) hingga ke arah Kenjeran.Penambahan tekanan ini karena wilayah Kenjeran sering kekurangan air, seperti di daerah Bulak Banteng. Dengan penambahan tekanan air ini, maka dipastikan kawasan tersebut tidak akan lagi kekurangan air. Saat ini, untuk mencukupi kebutuhan warga akan air bersih, PDAM Kota Surabaya telah menyediakan tiga tandon air berkapasitas besar diantaranya terletak di Wonokitri, Putat Gede, dan Krembangan. Masing-masing tandon air untuk ketiga daerah tersebut berkapasitas sekitar 10.000 L/detik.Untuk Surabaya utara, PDAM Kota Surabaya saat ini tengah membangun tandon air berkapasitas 3.000 L/detik yang berlokasi di belakang Polsek Kenjeran. Dengan kondisi air baku yang ada, PDAM Surya Sembada harus berusaha untuk melakukan pengolahan dengan teknologi yang memadai sehingga hasil produksi air minum memenuhi persyaratan standar air minum.
b. Unit Produksi
Unit produksi penyelenggara SPAM Kota Surabaya untuk air bakunya berasal dari air permukaan (Kali Surabaya) sebesar 97% dan 3% dari mata air (Mata Air Umbulan dan Pandaan).
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 28
Kapasitas terpasang untuk mata air Umbulan masih 10% dari total kapasitas potensinya. Sedangkan sumber air di Pandaan kapasitas terpasang sudah optimal.
Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi dari mata air Umbulan yangterpasang 10% tersebut sudah dimanfaatkan secara optimal sebagai air baku. Sedangkan sumber air di Pandaan kapasitas terpasang sudah optimal.
Unit Pengolahan
Unit pengolahan dari SPAM PDAM Kota Surabaya terdiri dari IPA Ngagel dan IPA Karang Pilang yang akan dijabarkan sebagai berikut. Tabel 7.10.Instalasi Pengolahan Air Minum di Kota Surabaya
Sumber : RISPAM Kota Surabaya, 2014
B. Sistem Penyediaan Air Minum Non-PDAM
Sistem penyediaan air minum (SPAM) Perpipaan Non PDAM dilaksanakan oleh beberapa pengembang perumahan maupun perusahaan yang sudah mendapatkan surat ijin pengambilan air tanah (SIPA) dari pemerintah Kota Surabaya. Pada Tabel 7.11 di bawah dapat di lihat pelayanan air minum perpipaan non PDAM.
Tabel 7.11.Pelayanan Air Minum Perpipaan Non PDAM di Kota Surabaya
Sumber : RISPAM Kota Surabaya, 2014
C. Pelayanan Air Minum melalui BJP (Non Perpipaan)
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 29
untuk keperluan mandi dan cuci. Sedangkan untuk keperluan minum dan masak, masyarakat membeli air PDAM dan air minum isi ulang.
Potensi dan tantangan Kota Surabaya dalam pengembangan sistem penyediaan air minum saat ini antara lain :
1. Pengembangan jaringan sumber daya air kota melalui pemanfaatan keberadaan sungai besar dan waduk/bozem baik alami maupun waduk lapangan buatan.
2. Semakin meningkatnya jumlah penduduk, pemukiman dan perkembangan ekonomi secara langsung akan meningkatkan kebutuhan air minum.
3. Pengembangan dan perbaikan jaringan PDAM sehingga dapat menyediakan air dalam jumlah dan kualitas yang memadai.
4. Pengembangan kerjasama dengan Pemerintah kota lain dan fihak swasta khususnya dalam pelestarian dan perlindungan sumber-sumber air harus ditingkatkan.
5. Pengembangan sistem pemenuhan air minum dengan memanfaatkan sumber mata air menggunakan teknologi tepat guna.
7.3.2. Sasaran Program
Tabel 7.12.Matriks Sasaran Program Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Kota Surabaya
No Uraian Sasaran
Program
1 Sistem Perpipaan
Kebocoran (%) 25,74% 24,65% 23,15% 21,65% 20% Cakupan Pelayanan
Penduduk (%)
86,83% 90,51% 95,00% 100% 100% 100% 100%
Kapasitas Terpasang 10,830 lt/dt 11.500 lt/dt
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 30
No Uraian Sasaran
Program
Kondisi Eksisting
(2015)
Sasaran Program (Tahun)
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Aspek SDM (Skor penilaian
BPPSPAM)
Sumber: Hasil Analisa, 2016
7.3.3. Usulan Kebutuhan Program
Untuk memenuhi kebutuhan air minum penduduk Kota Surabaya, maka skenario pemenuhan kebutuhan tambahan produksi yang diusulkan adalah sebagai berikut :
1) Pemanfaatan Idle Capacity
a. Idle Capacity saat ini: 1.478 L/detik (Desember 2015) dikarenakan masih adanya kapasitas yang belum dapat dimanfaatkan sebesar 1.478 L/detik dari total kapasitas terpasang 10.830 L/detik. Terjadinya idle disebabkan terbatasnya reservoir distribusi/pelayanan yang kapasitas total hanya sekitar 63.000 m3 atau sekitar 7% dari kebutuhan air harian. Hal ini sangat jauh dibawah standard yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum No. 18 tahun 2007, yaitu minimal 20%.
b. Idle Capacity yang dapat dimanfaatkan sekitar 744,2 L/detik.
2) Pemanfaatan Kapasitas Penurunan Kebocoran
a. Persentase NRW saat ini (Desember 2015) adalah 25,74% (75.505.377 m³ atau 2.394 liter/detik.
b. Sasaran penurunan kebocoran21,65% pada tahun 2018 dan 20% pada tahun 2019 dengan membentuk DMA di subzone dengan tekanan yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan subzone lainnya.
c. Sasaran wilayah pelayanan dari hasil pemanfaatan NRW dari kondisi tekanan per Juni 2015, maka sasaran pembentukkan DMA akan diprioritaskan di subzone bertekanan 6-8 m di Zona 1, 5 dan sebagian zona 4.
d. Dari hasil penurunan NRW di wilayah bertekanan tinggi, air yang diselamatkan diharapkan dapat dimanfaaatkan oleh wilayah yang bertekanan lebih rendah seperti di zona 3 dan sebagian zona 4.
e. Kapasitas dapat dimanfaatkan dari kebocoran pada tahun 2018 adalah sebesar 179,4 liter/detik.
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 31
Tabel 7.13.Matriks Usulan Kebutuhan Program Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Surabaya
No. Rincian Kegiatan Lokasi Vol Satuan Tahun
Sumber Pembiayaan (Rp 000.000)
APBN
DAK ABPD Prov
APBD
Kab/Kota BUMD
KPS/
Swasta Masy. CSR Rupiah
Murni PHLN
1 Rencana Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM)
Penyusunan Rencana Induk Sistem
Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
2 SPAM Regional
Pembangunan SPAM Regional
Pemanfaatan Idle capacity (resevoir putat
gede) Kota Surabaya 1345 lt/dt 2018 59.000
Pemanfaatan DMA (Lokasi Terlampir)
Proposal kota binaan Kota Surabaya lt/dt 2018 16.000
Rehap pipa Kota Surabaya lt/dt 2018 5.500
3 Penyelenggaraan Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM) Terfasilitasi
Pembangunan SPAM Kabupaten
Bantuan Teknis Penyehatan PDAM
Pengurangan NRW untuk SPAM Kota
Surabaya
Kota Surabaya
L/dt 2017 15.772 45.221
Pengurangan NRW untuk SPAM Kota
Surabaya
Kota Surabaya
L/dt 2018 16.876 44.579
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 32
No. Rincian Kegiatan Lokasi Vol Satuan Tahun
Sumber Pembiayaan (Rp 000.000)
APBN
DAK ABPD Prov
APBD
Kab/Kota BUMD
KPS/
Swasta Masy. CSR Rupiah
Murni PHLN
Surabaya
Pengembangan Kota Binaan Pencapaian 100% akses aman air minum Kota Surabaya untuk Pengembangan Jaringan dan Rencana Pengamanan Air Minum
Kota Surabaya
20 L/dt 2017 25.000
Pemanfaatan Idle Kota Surabaya 2017 81.948 1.000 79.394
Pemanfaatan Idle Kota Surabaya 2018 1.000 85.432
Pemanfaatan Idle Kota Surabaya 2019 81.948 7.000 236.364
Bantuan Program Penyehatan PDAM
Bantuan Managemen Penyehatan
PDAM
4 SPAM di Kawasan MBR (Masyarakat
Berpenghasilan Rendah)
4.a SPAM di Kawasan RSH/Rusunawa
Pembangunan SPAM di Kawasan
RSH/Rusunawa
Pembangunan sarana air bersih di
Kawasan RSH/Rusunawa
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 33
No. Rincian Kegiatan Lokasi Vol Satuan Tahun
Sumber Pembiayaan (Rp 000.000)
APBN
DAK ABPD Prov
APBD
Kab/Kota BUMD
KPS/
Swasta Masy. CSR Rupiah
Murni PHLN
Optimalisasi sarana air minum di
Kawasan RSH/Rusunawa
Pengadaan Pipa Pelayanan di
Kawasan RSH/Rusunawa
Pemasangan Sambungan Rumah (SR) di Kawasan RSH/Rusunawa
4.b SPAM di Kawasan Kumuh/Nelayah
Pembangunan SPAM di Kawasan
Kumuh/Nelayan
Pembangunan sarana air bersih di
Kawasan Kumuh/Nelayan
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 34
No. Rincian Kegiatan Lokasi Vol Satuan Tahun
Sumber Pembiayaan (Rp 000.000)
APBN
DAK ABPD Prov
APBD
Kab/Kota BUMD
KPS/
Swasta Masy. CSR Rupiah
Murni PHLN
Kawasan Kumuh/Nelayan
Pengadaan Pipa Pelayanan di
Kawasan Kumuh/Nelayan
penambahan jaringan distribusi air bersih kawasan kumuh nelayan
Kedungcowek dan
Kenjeran 2017 1.500
penambahan jaringan distribusi air bersih kawasan kumuh nelayan
Dupak
2017 1.500
Pemasangan Sambungan Rumah (SR)
di Kawasan Kumuh/Nelayan
TOTAL 337.692 - - - 9.000 647.729 - - -
SUB TOTAL 2017 125.720 - - - 1.000 124.615 - - -
SUB TOTAL 2018 97.376 - - - 1.000 130.011 - - -
SUB TOTAL 2019 114.596 - - - 7.000 393.103 - - -
SUB TOTAL 2020 - - - - - - - - -
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 35
7.4. Sektor Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman 7.4.1. Kondisi Eksisting
A. Air Limbah Domestik
Kawasan tertata adalah dimana bangunan rumah tata letak teratur serta telah memiliki sarana sanitasi. Kawasan tertata ini biasanya berupa kampung tertata atau perumahan yang dibangun oleh pengembang. Di Kota Surabaya sistem sanitasi di kawasan tertata masing-masing rumah sudah memiliki jamban yang dilengkapi tangki septik dan saluran pembuangan air limbah meskipun masih dibuang ke saluran air hujan.
Jenis bangunan pelengkap untuk kawasan perumahan berbeda-beda tergantung tipe rumah. Untuk tipe rumah sederhana rata-rata menggunakan 2 cubluk yang dipasang secara seri sedangkan tipe rumah mewah sudah dilengkapi tangki septik beton dilengkapi sumur resapan dan airnya dialirkan ke saluran air hujan sedangkan untuk tangki septik fiber tidak terdapat resapan langsung dialirkan ke saluran.
Salah satu tujuan teknis sanitasi adalah penjagaan kualitas perairan dari pencemaran air limbah domestik. Dalam kerangka tujuan tersebut dan keberadaan perairan yang ada di dalam wilayah kota maka Surabaya dapat dibagi dalam 3 batas zona perairan, yaitu Zona Barat Sungai (ZBS), Zona Timur Sungai (ZTS) dan Zona Selatan Sungai (ZSS). Kondisi umum sanitasi berdasar batas perairan dapat ditinjau atas :
1. Area pengaruh sanitasi, yaitu batas pemukiman sepanjang sungai yang sistem sanitasinya berpotensi memperngaruhi kualitas air sungai. Untuk area pemukiman sepanjang sungai yang mempunyai topografi datar (kemiringan kurang dari 1%) : area pengaruh sanitasi pada sungai umumnya menjangkau bentang jarak sekitar 200 – 500 m dari bantaran sungai. Batasan ini terdapat pada permukiman sepanjang Kali Surabaya.
2. Tingkat dampak sanitasi setempat permukiman sepanjang perairan Kali Surabaya, Kali Wonorejo dan Kali Mas Kondisi sanitasi tersebut menunjukkan bahwa dengan berkembangnya Kota Surabaya ini sebagai kota metropolitan ternyata masih banyak terdapat masyarakat yang sangat tertinggal dalam masalah lingkungannya. Hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran masyarakat sekitar akan bahaya pencemaran limbah yang dibuang ke sungai.
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk kota pada beberapa tahun terakhir ini, menyebabkan terjadinya peningkatan volume air limbah domestik yang dihasilkan oleh warga kota. Pertambahan volume air limbah ini bila tidak diikuti dengan prasarana dan sarana yang memadai sudah pasti lambat laun akan menimbulkan dampak negatif terhadap kota itu sendiri. Penyebab permasalahan sanitasi ini meliputi:
a. Belum dimilikinya sistem penanganan sanitasi yang baik;
b. Belum adanya manajemen sanitasi yang maksimal dari masing-masing permukiman; c. Kesadaran masyarakat yang belum optimal;
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 36
Permasalahan dan tantangan sektor limbah domestik di Kota Surabaya erat kaitannya dengan sistem pembuangan dan sistem pengolahan yang dipilih. Umumnya untuk menyalurkan buangan limbah domestik dapat menggunakan sistem on-site atau off-site, sedangkan untuk pengolahannya dipilih teknologi pengolahan limbah yang sesuai dengan karakteristik limbahnya.
Beberapa permasalahan limbah domestik di Kota Surabaya adalah sebagai berikut : 1. Belum seluruh masyarakat mempunyai sarana pembuangan limbah domestik yang
memenuhi syarat, seperti septik-tank dan resapannya, sehingga masyarakat membuang limbah di sungai atau badan air terdekat.
2. Belum optimalnya kegiatan pelaksanaan penertiban permukiman kumuh atau permukiman liar di Daerah Aliran Sungai (DAS).
3. Beberapa jamban komunal seperti di daerah Wonokromo, Kenjeran belum terpelihara dengan baik, sehingga semakin berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan.
4. Terkait dengan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT), kapasitas pengolahan IPLT mampu untuk mengolah Debit sampai 400 m3/hr, tetapi debit tinja yang masuk ke IPLT hanya 100 m3/hr.
5. Periode pengurasan septik-tank yang tidak rutin, menjadikan IPLT tidak memprediksi secara tepat volume tinja yang harus diolah.
6. Jarak IPLT dengan daerah pelayanan yang terlalu jauh, seperti untuk daerah Surabaya Barat dan Surabaya Selatan, sehingga ongkos pengangkutan tinja semakin mahal.
B. Persampahan
Teknis operasional pengelolaan sampah di Kota Surabaya dimulai dari penanganan sampah dari sumbernya, pengumpulan di TPS, pengangkutan sampai TPA dan penimbunan di TPA Benowo.
Daerah Pelayanan Sumber Sampah
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 37
Kondisi Sumber Sampah, Timbulan dan Komposisi Sampah 1. Sumber Sampah
Sumber sampah di Kota Surabaya umumnya didominasi oleh sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga yang merupakan sampah basah, selain itu juga dari kegiatan lain seperti pasar, industri, perkantoran, jalan, fasilitas umum, pusat perdagangan dan lain-lain. Untuk jumlah sampah berdasarkan dari sumbernya dapat dilihat pada Tabel 7.14.
Tabel 7.14.Sumber Sampah Berdasarkan Jenis Kegiatannya
No Sumber Sampah Berat (Ton/Hari) Persentase (%)
1 Pasar 92,47 7,76
2 Komersial 22,22 1,86
3 Permukiman 1.030,37 86,48
4 Industri 10,66 0,89
5 Jalan 17,83 1,50
6 KBS/RPH 7,95 0,67
7 Rumah Sakit 9,94 0,83
Total 1.191,44 100,00
Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, 2016
2. Timbulan Sampah
Jumlah timbulan sampah yang dihasilkan suatu kota sangat erat kaitannya dengan jenis sumber penghasil sampah, karena setiap sumber penghasil sampah akan memberikan kontribusi yang berbeda dalam hal jumlah sampah yang dihasilkan maupun komposisi sampahnya.
Kondisi perekonomian yang semakin membaik akan berakibat kepada perubahan pola hidup masyarakat sehingga secara tidak langsung juga mempengaruhi jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya. Berdasarkan data dari Dinas kebersihan dan Pertamanan tahun 2005, saat ini jumlah sampah yang dihasilkan setiap orang dalam satu hari yang dinyatakan dalam satuan volume atau berat pada tahun 2005 sebesar 3.1 liter/hari atau 930 gram/hr dengan berat jenis sampah 3 ton/m³. Jadi total sampah yang dihasilkan di Kota Surabaya adalah 2.177 ton/hari.
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 38
Tabel 7.15.Perincian Jumlah Sampah di Kota Surabaya
Indikator Jumlah Volume Sampah
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Volume Tumpukan Sampah
950 m3/Hari 750 m3/Hari 512 m3/Hari
Volume sampah yang masuk TPA
1640,73 ton/Hari 1480 ton/Hari 1.258,7 ton/Hari
Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, 2016
Tabel 7.16.Persebaran TPS/Transfer Depo di Kota Surabaya yang dikelola Dinas Kebersihan dan Pertamanan
1 Surabaya Pusat Kec. Tegalsari, Kec. Genteng,
3 Surabaya Timur Kec. Tambaksari, Kec. Gubeng,
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 39
Tabel 7.17.Persebaran TPS/Transfer Depo di Kota Surabaya yang dikelola Pemerintah daerah Pasar dan Swasta
1 Surabaya Pusat Kec. Tegalsari, Kec. Genteng,
3 Surabaya Timur Kec. Tambaksari, Kec. Gubeng,
Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, 2009
Penanganan Persampahan dengan Sistem Komposting
Pada saat ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya telah melakukan kegiatan pengolahan sampah dengan sistem composting dengan jumlahnya rumah kompos sebanyak 14 unit. Jumlah sampah yang diolah dengan metode komposting sebesar 38 m³/hari atau sekitar 0.44% dari jumlah sampah yang dihasilkan. Penyebaran letak rumah kompos yang berjumlah 14 unit dapat dilihat pada Tabel 7.18.
Tabel 7.18.Pengolahan Kompos (Rumah Kompos)
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 40
No Tahun
Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, 2009
Adapun isustrategi pengelolaan sampah adalah mengenai persyaratan hukum dan persyaratan teknis operasional yang mengacu pada Tata Cata Pengelolaan Sampah di Permukiman (SK SNI-T-12-1991-03), Tata cara Teknik Pengelolaan Sampah Perkotaan (SK SNI-T-13-1990-F). Tata cara pengelolaan sampah perkotaan yang direncanakan pada kawasan perencanaan meliputi kegiatan:
1. Pewadahan sampah : merupakan tahap awal dalam pengelolaan sampah, sampah dari sumber timbulan dimasukkan dalam wadah untuk memudahkan pengumpulan sampah dan meminimalkan kontak langsung sampah dengan lingkungan di sekitarnya.
2. Pengumpulan sampah : pengumpulan sampah dari sumber timbulan sampai transfer depo atau lokasi pembuangan sampah sementara (TPS).
3. Pengangkutan sampah : pengangkutan sampah dari tranfer depo/TPS ke lokasi pengolahan sampah atau pembuangan akhir.
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 41
Seluruh kegiatan pengelolaan sampah tersebut harus dilaksanakan secara terpadu. Sehingga kegiatan pengelolaan sampah dapat optimal dan dampak terhadap lingkungan dapat dikurangi
C. Drainase
Surabaya adalah kota yang terletak di wilayah pantai dan dipengaruhi oleh pasang naik -surut air laut. Sehubungan dengan naiknya elevasi air laut sebagai dampak dari pemanasan global maka sistem pematusan primer di Kota Surabaya penting untuk dicermati, seperti tanggul dan pintu-pintu air laut.
Sebelum membahas sistem drainase di Kota Surabaya, maka yang perlu diketahui adalah asal sungai yang melintasi Kota Surabaya. Semua dimulai dari Kali Brantas yang mengalir melalui Kota Mojekerto. Di Kota Mojokerto Kali Brantas terbagi menjadi dua yakni Kali Porong dan Kali Surabaya yang dimensinya lebih kecil, dan selanjutnya di Wonokromo Kali Surabaya terpecah menjadi dua anak sungai yaitu Kali Mas dan Kali Wonokromo. Kali Mas mengalir kearah pantai Utara melewati tengah kota sedang Kali Wonokromo kearah pantai Timur dan bermuara di selat Madura. Aliran banjir di hulu Kali Brantas Surabaya diatur oleh Perum Jasa Tirta melalui serangkaian waduk penyimpanan dan bangunan pengatur. Pembagian limpasan ke Kali Porong dan Kali Surabaya diatur oleh Bendung Mlirip dan Dam Lengkong. Kali Surabaya juga menampung masukan dari daerah Pematusan Kali Marmoyo, Kali Watudakon dan Kali Tengah (yang masuk ke hulu Dam Gunungsari) serta daerah pematusan Kali Kedurus. Susunan sistem drainase primer untuk Kota Surabaya adalah:
Saluran pematusan primer untuk mengalirkan banjir yang berasal dari luar Surabaya diarahkan ke laut (Kali Surabaya dan Kali Wonokromo).
Pengumpulan limpasan dari area perkotaan melalui saluran-saluran tersier, sekunder dan primer dibantu oleh pompa-pompa drainase pada daerah yang tidak mungkin adanya alirannsecara gravitasi.
Tanggul laut dengan pintu-pintu laut untuk mencegah arus balik di saluran pematusan primer selama pasang tinggi.
Serangkaian saluran irigasi primer dan sekunder berawal dari bangunan pengatur Gunung Sari dan Gubeng. Untuk saat ini saluran-saluran ini memiliki fungsi ganda dimusim hujan dengan menerima aliran dari saluran pematusan.
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 7 - 42
Gunungsari, Bendung Jagir, Bendung Wonokromo, dan Bendung Gubeng. Sungai Surabaya, sungai Wonokromo dan sungai Mas membagi wilayah administrasi Kota Surabaya menjadi tiga wilayah drainase sesuai dengan Pola Sistem Drainase Surabaya yang disusun oleh Tim Penyusun Penanganan Masalah Banjir Kota Surabaya yaitu :
Wilayah drainase Surabaya Selatan dengan batas Utara sungai Wonokromo, Timur Selat Madura, Selatan Kabupaten Sidoarjo, Barat sungai Surabaya yang terdiri dari 3 (tiga) subsistem yaitu Sub Sistem Wonorejo, Kebonagung dan Sub Sistem Pebatasan.
Wilayah drainase Surabaya Timur dengan batas Utara dan Timur Selat Madura, Selatan Kabupaten Sidoarjo, Barat Sungai Mas yang terdiri dari 8 (delapan) sistem yaitu Sub Sistem Medokan, Bratang, Kalibokor-Keputih, Kalidami, sistem Kenjeran Utara-Kedung Cowek, Kalisari-Kali Kepiting, Kenjeran dan sub-sistem Pegirian-Tambak Sari.
Wilayah drainase Surabaya Barat dengan batas Utara Selat Madura, Timur Sungai Mas, Selatan Kabupaten Sidoarjo, Barat Kabupaten Gresik, terdiri dari 5 (lima) sub-sistem yaitu sub-sub-sistem Greges, Gunungsari, Kali Kedurus, Balong dan sub-sub-sistem Kandangan.
Pada akhir-akhir ini dengan cuaca yang tidak menentu termasuk pengaruh dari pemanasan global, sehingga hujan sulit diprediksi dan relatif terjadi dengan curah yang tinggi namun frekwensi tidak menentu, sehingga dampaknya juga terjadi genangan air di saluran drainase yang memang kondisinya penuh dengan lumpur dan gulma dan secara tidak langsung menjadi media yang sangat nyaman untuk berkembangnya penyakit demam berdarah. Sedangkan di wilayah perkotaan Surabaya dengan semakin meningkatnya perkembangan kawasan permukiman mengakibatkan sering terjadinya genangan di beberapa lokasi dengan luasan mencapai 3.481,48 ha yang terjadi pada tahun 2007. Tetapi bila dilihat daerah genangan yang terjadi pada tahun 1999 – 2000 di Kota Surabaya yang meliputi luas genangan yang mencapai 5.418,74 ha, maka telah terjadi pengurangan kawasan genangan yang cukup signifikan yaitu sebesar 1.937,26 ha atau 35,75%. Mengacu kepada hasil kegiatan studi yang telah dilakukan SDMP 2018 untuk mengurangi kawasan genangan di Kota Surabaya perlu dilakukan pembangunan dan rehabilitasi prasarana-prasarana pendukung sistem pematusan seperti pompa air dan rumah pompa, boezem, pintu-pintu (klep), tanggul laut dan pintu laut.