• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN YURIDIS PERBANDINGAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN DAN PELAKU KEJAHATAN DIDASARKAN ATAS ASAS EQUALITY BEFORE THE LAW SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TINJAUAN YURIDIS PERBANDINGAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN DAN PELAKU KEJAHATAN DIDASARKAN ATAS ASAS EQUALITY BEFORE THE LAW SKRIPSI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN YURIDIS PERBANDINGAN PERLINDUNGAN HUKUM

TERHADAP KORBAN DAN PELAKU KEJAHATAN

DIDASARKAN ATAS ASAS

EQUALITY

BEFORE THE LAW

SKRIPSI

Disusun Dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera

Utara

OLEH :

JUNI S SIMANJUNTAK

NIM : 080200044

DEPARTEMEN HUKUM PIDANA

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

TINJAUAN YURIDIS PERBANDINGAN PERLINDUNGAN

HUKUM

TERHADAP KORBAN DAN PELAKU KEJAHATAN

DIDASARKAN ATAS ASAS

EQUALITY

BEFORE THE LAW

SKRIPSI

Disusun Dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera

Utara

OLEH :

JUNI S SIMANJUNTAK NIM : 080200044

DEPARTEMEN HUKUM PIDANA Diketahui/Disetujui Oleh: Ketua Departemen Hukum Pidana

Dr. M.Hamdan,SH,MH NIP.195703261986011001

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Liza Erwina, SH,M.Hum Edy Yunara,SH,M.Hum NIP.1961102419890322002 NIP.196012221986031003

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanya kepada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menolong dan memampukan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dari awal pengerjaan sampai kepada akhirnya. Setiap hal yang dihadapi semuanya dapat dilalui oleh penulis hanya karena kebaikan Tuhan saja.

Skripsi yang berjudul “Tinjauan Yuridis Perbandingan Perlindungan Hukum

Terhadap Korban dan Pelaku Kejahatan Didasarkan Atas Asas Equality Before The Law”. Karya ilmiah ini juga menjadi syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh

gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;

2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H. M.Hum., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;

3. Bapak Prof. Dr. Syafruddin S.H., M.H. DFM., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;

4. Bapak Muhammad Husni, S.H., M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;

5. Bapak Dr. Muhammad Hamdan, S.H., M.H., selaku Ketua Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;

(4)

Pembimbing I bagi penulis yang membantu penulis dalam penyelesaian dan kerampungan skripsi ini;

7. Bapak Edi Yunara S.H., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II yang banyak membantu penulis sejak awal pengajuan judul sampai akhir penyelesaian skripsi ini;

8. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan memberikan banyak ilmu kepada penulis, secara khusus Bapak/Ibu Dosen Departemen Hukum Pidana yang memberikan banyak ilmu di bidang hukum pidana;

9. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;

10. Penulis mempersembahkan skripsi ini kepada keluarga tercinta T. Simanjuntak/T. Siagian yang terus mendukung dan yang selalu memberi motivasi dan dukungan doa buat penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih buat kesembilan saudaraku yang terus mendukung aku. Terimakasih buat pengertiannya. Terimakasih karena kalian selalu ada buat aku. Terkhusus buat abang tercinta Asima Simanjuntak, terimakasih buat supportnya selama aku sekolah sampai aku bisa masuk fakultas hukum ini dan mendapat gelar sarjana. Tuhan Beserta kita dan tetap memberkati kita semua. Amin.

(5)

aku seperti saudara kalian sendiri ketika aku jatuh sakit. Teman-teman dari SMA N 1 BALIGE (Hotma, Endang, Nico, Amsal, Rico, Marchel) terimakasih buat semangat dan doa dari kalian. Dan juga kepada keluarga besar Navigator Medan. Terimakasih kalian mau berbagi cerita dan bersedia menjadi tempat ketika aku sedang punya pergumulan. Tuhan memang baik. Bahkan dalam situasi berat sekalipun Dia selalu memberikan penghiburan melalui kalian semua. Tuhan memberkati kalian semua teman.

12. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini masih memiliki kekurangan dan belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca.

Sekian dan terimakasih.

Medan, 16 Mei 2012

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar i

Daftar Isi iv

Abstraksi vi

BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Permasalahan 8

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan 8 D. Keaslian Penulisan 9

E. Tinjauan Pustaka 9

1. Pengertian Perlindungan Hukum 9

2. Pengertian Korban 11

3. Pengertian Pelaku Tindak Pidana 14

4. Pengertian Kejahatan 16

5. Pengertian Asas Equality Before The Law 20

F. Metode Penulisan 20

G. Sistematika Penulisan 22

BAB II PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN MENURUT

UNDANG-UNDANG YANG BERLAKU

A. Pengertian Korban Kejahatan 24

1. Hak-hak Korban 25

(7)

B. Perlindungan terhadap Korban dalam beberapa

Peraturan Perundang-undangan di Indonesia sebelum

lahirnya UU Nomor 13 tahun 2006 31

C. Perlindungan Hukum terhadap Korban Menurut

UU Nomor 13 tahun 2006 42

BAB III PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU

KEJAHATAN MENURUT KUHAP

A. PengertianPelaku Kejahatan 50

B. Perlindungan Hukum terhadap pelaku kejahatan mulai

dari berstatus Tersangka sampai dengan bertatus Narapidana

menurut ketentuan KUHAP 56

C. Beberapa praktek perlindungan hak asasi Tersangka

dan Terdakwa di beberapa Negara 72

BAB IV PERBANDINGAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN DAN PELAKU KEJAHATAN DIDASARKAN

ATAS ASAS EQUALITY BEFORE THE LAW

A. Hubungan Korban Dengan Pelaku Kejahatan 79

B. Perbandingan Perlindungan Korban Dan Pelaku Kejahatan 82

C. Beberapa Bentuk Pelanggaran Perlindungan Terhadap

Diri Korban Dan Pelaku Kejahatan 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 94

B. Saran 95

(8)

ABSTRAKSI JUNI S SIMANJUNTAK1

LIZA ERWINA** EDI YUNARA***

Wujud penghormatan hak asasi manusia dalam hukum pidana, hal ini bisa kita lihat dari perlindungan hukum yang diberikan oleh hukum pidana tersebut atas diri pelaku kejahatan dan korban kejahatan dalam beberapa ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Perlindungan hukum yg diberikan oleh Negara baik kepada korban dan pelaku kejahatan harus didasarkan atas asas equality before the law atau asas persamaaan dalam hukum. Akan tetapi masalahnya hak-hak dari para pihak dalam peristiwa pidana tersebut seringkali tidak dipenuhi oleh aparat penegak hukum. Dalam kasus Prita Mulyasari dengan RS Omni Internasional, Jaksa meminta penyidik menambahkan BAP dengan ketentuan pasal 27 dan pasal 45 UU ITE dan Jaksa menjerat Prita dengan pasal tersebut sementara dalam kenyataannya penambahan pasal tersebut tidak dibuat langsung dalam BAP tapi hanya dibuat dibagian sampul BAP penyidik tersebut. Demikian juga terhadap korban pelecehan seksual sekarang ini. Banyak pemberitaan yang melanggar privasi dari korban sehingga korban bisa terganggu dalam hal psikis. Adapun yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana perlindungan hukum terhadap korban kejahatan menurut UU Nomor 13 tahun 2006, bagaimana perlindungan hukum yang diberikan kepada pelaku kejahatan menurut KUHAP, dan bagaimana perbandingan perlindungan korban dan pelaku kejahatan didasarkan pada asas equality before the law.

Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif yang menggunakan data sekunder yaitu menggunakan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan (library research).

Hasil dari penelitian ini yaitu dengan lahirnya UU Nomor 13 tahun 2006 wujud perlindungan daripada saksi dan korban sudah lebih baik. Sedangkan perlindungan hukum terhadap pelaku kejahatan dari awal sudah tegas diberikan oleh KUHAP. Akan tetapi wujud perlindungan hukum antara keduanya ini masih timpang karena perlindungan kepada pelaku kejahatan cenderung lebih baik daripada yang diberikan kepada korban kejahatan. Dan meskipun sudah adanya ketentuan yang mengatur perlindungan terhadap keduanya masih banyak ditemukan bentuk-bentuk pelanggaran baik atas diri pelaku kejahatan maupun korban kejahatan dalam beberapa praktik hukm yang terjadi. Hal ini dikarenakan belum adanya peraturan dan sanksi yang tegas kepada aparat penegak hukum dalam melakukan tugasnya.

* Mahasiswa Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Hukum Pidana

**

Dosen Pembimbing I, Staff Pengajar Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

***

Referensi

Dokumen terkait

Arief, Barda Nawawi, 1998, Perlindungan Korban Kejahatan dalam Proses Peradilan Pidana, artikel dalam Jurnal Hukum Pidana dan Kriminologi, Vol.. Muladi, 2001, Penegakan Hukum

dengan penelitian yang berjudul Implementasi Hak Korban Untuk Mendapatkan Restitusi Menurut Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan

“PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN PELANGGARAN HAM BERAT MELALUI KOMPENSASI BERDASARKAN UNDANG- UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN” telah

perlindungan hukum bagi korban kejahatan kekerasan dalam rumah tangga. di Wilayah Hukum

Rumusan masalah yang diajukan adalah yaitu: Bagaimana tanggung jawab negara di dalam memberikan perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban kejahatan

Penulisan hukum ini membahas mengenai implementasi perlindungan hukum terhadap korban kejahatan kartu kredit (carding) dan kendala apa saja yang dihadapi

Anak sebagai korban kejahatan eksploitasi seksual komersial (ESKA) haruslah memperoleh perlindungan hukum sebagaimana yang telah ditegaskan dalam Pasal 76 huruf I

Adapun hak-hak korban dicantumkan pada Pasal 5 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan korban dikutip