• Tidak ada hasil yang ditemukan

SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Teori Permintaan

(2)

POKOK BAHASAN

Hukum Permintaan

Kurva Permintaan

Perilaku konsumen

cardinal

dan
(3)

DEFINISI

 Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai

(4)

Permintaan suatu barang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:

1. Harga barang itu sendiri

2. Harga barang lain yang terkait 3. Tingkat pendapatan perkapita 4. Selera atau kebiasaan

5. Jumlah penduduk

6. Perkiraan harga dimasa mendatang 7. Distribusi pendapatan

(5)

Fungsi permintaan

 Fungsi permintaan adalah permintaan yang dinyatakan dalam hubungan

matematis dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan fungsi

permintaan, maka kita dapat

(6)

Bentuk persamaan

matematis

 Dx = f (Px, Py, Y/cap, sel, pen, Pp, Ydist, prom)

Dimana :

Dx = Permintaan barang X Px = Harga X

Py = Harga Barang Y

Y/cap = Pendapatan perkapita Sel = Selera atau kebiasaan Pen = Jumlah Penduduk

Pp = Perkiraan harga X pada periode mendatang Ydist = Distribusi Pendapatan

(7)

Hukum Permintaan

Hukum Permintaan (law of

demand), menyatakan bahwa jika harga naik maka jumlah permintaan turun, ceteris paribus. Atau sebaliknya.

Kurva Permintaan (demand

curve), menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta dari berbagai tingkat harganya.

Ceteris paribus, adalah asumsi

bahwa faktor-faktor lain/selain harga dianggap konstan.

Permintaan pasar adalah

akumulasi dari seluruh permintaan-permintaan

individual

Faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan suatu barang (x); Harga barang (x), Harga barang lain (y), Selera (T), Pendapatan (I), Ekpektasi (E) dan faktor non ekonomi

Kurva permintaan daging

(ceteris paribus)

Keterangan:

P = Harga daging

Q = Jumlah permintaan daging

P

12

10

0

1.500 2.200 Q

(8)

Skedul dan Kurva Permintaan

Harga (P) 2 3 4

Jumlah (Q) 40 30 20

Permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 60 – 10P,

dimana Q adalah jumlah barang yang diminta dan P adalah harga. Buatlah (a) skedul permintaan,

(b) gambarkan kurva permintaan barang tersebut.

Jawab:

(a) Skedul permintaan dapat ditunjukkan dengan beberapa alternatif tingkat harga

(b) Berdasar skedul permintaan maka gambar kurva, sbb:

P

4

3

2

(9)

 Perubahan jumlah barang yang diminta terjadi

karena dua sebab utama,yaitu perubahan faktor harga dan perubahan faktor selain harga (faktor

ceteris paribus).

Faktor harga adalah ketika harga barang itu sendiri

mengalami perubahan. Jika terjadi perubahan harga maka akan berdampak pada perubahan jumlah

barang yang diminta, tetapi perubahan itu hanya terjadi dalam satu kurva yang sama.

 Hal ini disebut pergerakan permintaan sepanjang

kurva permintaan (movement along demand

curve).

(10)

Perubahan Kurva Permintaan

(11)

Perubahan Kurva

Permintaan

 Jika faktor-faktor non harga yang berubah, akan

mengakibatkan perubahan dalam permintaan.

 Perubahan dalam permintaan ini ditunjukkan

oleh bergesernya kurva permintaan ke kanan atau ke kiri, yang memberikan makna bahwa perubahan faktor nonharga (misalnya

pendapatan konsumen naik, ceteris paribus)

(12)
(13)

Perilaku konsumen

(14)

Perilaku Konsumen

Perilaku Konsumen adalah perilaku yang

konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan

kebutuhan mereka.

Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen

mau mengeluarkan sumberdayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk

(15)

Perilaku Konsumen

Ada 2 pendekatan

Pendekatan Cardinal/Marginal Utility

Pendekatan Ordinal / Analisis Kurva Indiference

Utility adalah rasa kesenangan atau kepuasan yang muncul dari konsumsi, ini merupakan kemampuan memuaskan keinginan dari barang, jasa dan aktivitas.

Tujuan konsumen adalah memaksimalkan utilitas dengan batasan berupa pendapatan dan harga yang

(16)

PENDEKATAN KARDINAL

Kepuasan seorang konsumen dalam mengkonsumsi

suatu barang dapat diukur dengan satuan kepuasan (misalnya mata uang). Setiap tambahan satu unit

barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah

tertentu.

Pandangan antara besarnya utility menganggap

bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam bilangan/angka.

Analisis cardinal mengunakan alat analisis yang

(17)

ASUMSI DASAR PENDEKATAN KARDINAL

Bahwa kepuasan seseorang tidak hanya dapat diperbandingkan,

akan tetapi juga dapat diukur. Pengukuran kepuasan diukur dengan satuan “Util”.

Marginal Utility of money constant dan Marginal Utility

barang-barang konsumsi menurun, hal ini menganut Hukum Gossen I (Law of Deminishing Marginal Utility ) yaitu semakin banyak satuan barang yang dikonsumsi oleh konsumen maka semakin

kecil tambahan/ marginal kepuasan yang diperoleh konsumen atau bahkan nol / negatif.

Konsumen akan memaksimumkan kepuasannya dengan tunduk

pada kendala anggaran mereka.

Kepuasan total (Total Utility) mempunyai sifat aditive

(18)

TEORI NILAI GUNA (UTILITY)

Marginal utility (kepuasan marginal). Yaitu

pertambahan/pengurangan kepuasan sebagai akibat adanya pertambahan/pengurangan penggunaan satu unit barang tertentu.

(19)

Q

TU

MU

TOTAL DAN MARGINAL UTILITY

)

(

Q

f

TU

 Total Utility (TU),

 Marginal Utility (MU), Q = Output

∆ T U = Perubahan total ulitity ∆ Q = Perubahan output

(20)

FUNGSI KEPUASAN TOTAL

Hubungan antara jumlah barang yang dikonsumsi (Q), TU dan MU

Q TU MU 0 1 2 3 4 5 6 .. 9 10 0 15 28 39 48 55 60 .. 63 60 15 13 11 9 7 5 .. -1 -3

Fungsi TU = 16Q – Q2

Fungsi MU = 16 – 2Q

(21)

KURVA TU DAN MU

TUx

Qx

Qx MUx0

0

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

TU = 16 – Q2

MU = 16 – 2Q 16

(22)

CONTOH LAIN PENDEKATAN

KARDINAL

Contoh : Skedul Total Utility dan Marginal Utility untuk konsumsi buah mangga dalam satu hari sebagai berikut :

Kuantitas

(23)

KURVA TOTAL UTILITY

Utilita s

4 2

35 TU

50

(24)

KURVA MARGINAL UTILITY

Utilitas

MU

(25)

REALITAS MODEL

CARDINAL UTILITY

 Asumsi tentang utilitas suatu barang sangat sulit diterapkan.

 Rasionalitas konsumen terpengaruh oleh sikap emosional konsumen, seperti; pengaruh iklan, lingkungan, gengsi .

 Konsumen memutuskan membeli produk jika harga dan manfaat produk sama atau sebanding.

(26)

Soal

26

Kepuasan seorang konsumen atas suatu produk yang

dikonsumsi adalah TU = 100 + 150Q

2

– 2Q

3

a) Tentukan fungsi dari marginal utility

b) Gambarkan fungsi TU dan MU

(27)

Nilai guna dapat dinilai dengan cara

membandingkan tingkat nilai guna dari mengkonsumsi beberapa produk.

Menurut pendekatan nilai guna ordinal, seorang

individu dan masyarakat untuk dapat

memaksimalkan kepuasannya dapat ditunjukkan melalui empat hal yaitu:

a. Kurva kepuasan sama (indifference curve)

b. Kendala anggaran konsumen (budget line)

c. Tingkat pergantian marjinal (marginal rate of

substitutions)

d. Tingkat keseimbangan konsumen

(28)

 Kombinasi dari berbagai produk, akan

dimungkinkan ada yang memiliki nilai guna yang sama, dan hal ini dapat digambarkan pada sebuah kurva.

 Kurva kepuasan sama (indifference curve)

merupakan kurva yang menggambarkan urutan tingkat nilai guna (utilitas) yang diperoleh oleh individu (konsumen) di dalam mengkonsumsi sejumlah produk.

Definisi lain indifference curve adalah kurva yang

menghubungkan titik-titik kombinasi dari konsumsi (atau pembelian) barang-barang yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama.

(29)

29

Indifference curve memperlihatkan semua

kombinasi dari pilihan konsumen yang

memberikan tingkat kepuasan atau utility yang sama bagi seseorang atau konsumen

Untuk menentukan urutan tingkat nilai guna

(utilitas), individu (konsumen) akan dihadapkan pada penentuan keputusan untuk menentukan kombinasi produk-produk mana saja yang

memiliki nilai guna yang tinggi dan nilai guna yang rendah.

(30)

30

Gambar: Kurva Indiferen

(31)

31 C

B

A IC3

IC2 IC1

Pakaian

Makanan 0

(32)

 Kurva kepuasan sama (indifference curve)

yang telah dijelaskan sebelumnya,

merupakan analisis mengenai kombinasi konsumsi beberapa produk.

 Analisis tersebut tidak mempertimbangkan

tersebut tidak mempertimbangkan: a) jumlah pendapatan yang diperoleh oleh individu

(konsumen), dan b) harga produk yang dikonsumsi.

 Kedua faktor tersebut merupakan faktor yang

membatasi perilaku individu (konsumen)

untuk mengkonsumsi suatu produk, sehingga hal ini dikenal sebagai “fungsi kendala

anggaran” atau “budget line.”

Kendala Anggaran

Konsumen

Kendala Anggaran

(33)

33

Daerah anggaran

Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan

Y

M/Py A

Feasible set

B

M/Px

0 X

(34)

34 B5

B4 B1

B3

B2

IC3 IC2 IC1

0 1 3 Makanan Pakaian

(35)

35

Sekelompok barang yang memberikan

tingkat

kepuasan

tertinggi

harus

mempunyai 2 syarat:

Keadaan tersebut terjadi pada saat

kurva indiferens tertinggi bersinggungan

dengan garis anggaran.

Keadaan tersebut akan terjadi pada titik

(36)

Finally

...Economi cs doesn’t have to

be difficult...

End of today

Gambar

Gambar 9. Kurva Indiferens Menjauhi Titik Origin
Gambar Garis Anggaran
Gambar Keseimbangan Konsumen

Referensi

Dokumen terkait

Terhadap permohonan izin apotek yang ternyata tidak memenuhi persyaratan atau lokasi apotek tidak sesuai dengan permohonan, maka Kepala Dinas Kesehatan

[r]

Keperluan kepentingan pekerja sosial antarabangsa adalah dengan memainkan peranan penting dalam memastikan setiap pelajar antarabangsa memahami struktur silang budaya bagi memastikan

Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap disiplin selama proses pembelajaran secara terus menerus dan ajeg/konsisten.... Menunjukkan

Hermeneutika bagi Hasan Hanafi tidak hanya memperbincangkan tentang teknis penafsiran sebagaimana hermenutika metodis, dan hakikat peristiwa penafsiran dalam

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan

Ketika pengeluaran keringat berlebihan, tubuh mengalami dehidrasi akibat kehilangan banyak cairan tubuh dan elektrolit.Banyaknya cairan tubuh yang hilang melalui keringat

Selain karena letak geografis yang sangat strategis, para pedagang besar jaman dahulu memilih singgah di Indonesia dikarenakan kearifan lokal masyarakatnya yang