• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kalsium, Magnesium, Dan Timbal Pada Air Mineral Dalam Kemasan Dan Air Minum Isi Ulang Secara Spektrofotometri Serapan Atom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis Kalsium, Magnesium, Dan Timbal Pada Air Mineral Dalam Kemasan Dan Air Minum Isi Ulang Secara Spektrofotometri Serapan Atom"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang

Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan

(2)

Lampiran 2. Hasil Analisis Kualitatif Kalsium, Magnesium dan Timbal

Kalsium Sulfat

Gambar 6. Uji Kristal Kalsium dengan Asam Sulfat 1N

Gambar 7. Uji Magnesium dengan larutan kuning titan 0,1% b/v + NaOH

(3)
(4)

Lampiran 3. Bagan Alir Proses Pengasaman Menggunakan Asam Nitrat (p)

Disaring dengan kertas saring Whatman no. 42 dengan membuang ± 10 tetes larutan pertama hasil penyaringan Ditepatkan dengan akuabides sampai garis tanda

Dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml Didinginkan

Dipanaskan hingga hampir kering Ditambahkan 15 ml HNO3 (p)

Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 50 ml Sampel 5 ml

Sampel + HNO3

100 ml larutan

(5)

Lampiran 4. Bagan Alir Proses Pembuatan Larutan Sampel 1. Penetapan kadar kalsium dan magnesium pada Aqua

2. Penetapan kadar kalsium dan magnesium pada Amoz

3. Penetapan kadar kalsium dan magnesium pada Air Minum Isi Ulang I

Diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom

pada λ 422,7 nm untuk kalsium dan pada λ

285,2 nm untuk magnesium

Larutan Sampel

Hasil

Diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom

pada λ 422,7 nm untuk kalsium dan pada λ

285,2 nm untuk magnesium

Ditepatkan dengan akuabides sampai garis tanda Dipipet 15 ml dan 20 ml masing-masing

masukkan ke dalam labu tentukur 50 ml

LarutanSampel

50 ml larutan

Hasil

Diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom

pada λ 422,7 nm untuk kalsium dan pada λ

285,2 nm untuk magnesium

Ditepatkan dengan akuabides sampai garis tanda Dipipet 18 ml masing-masing masukkan

ke dalam labu tentukur 50 ml

Larutan Sampel

50 ml larutan

(6)

4. Penetapan kadar kalsium pada Air Minum Isi Ulang II

5. Penetapan kadar magnesium pada Air Minum Isi Ulang II

6. Penetapan kadar timbal pada Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang

Diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom

pada λ 285,2 nm Larutan Sampel

Hasil

Diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom

pada λ 283 nm Larutan Sampel

Hasil

Diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom

pada λ 422,7 nm

Ditepatkan dengan akuabides sampai garis tanda Dipipet 21 ml masukkan ke dalam labu

tentukur 50 ml

Larutan Sampel

50 ml larutan

(7)

Lampiran 5.

No. Konsentrasi (mg/l) (X)

= 0,0217 – (0,0455)(0,5000) = -0,0011

Maka persamaan garis regresinya adalah: Y = 0,0455X – 0,0011

(8)

Lampiran 6.

No. Konsentrasi (mg/l) (X)

1,0368 2,2000 4892,8419

a =

= 0,2393 – (0,4555)(0,5000) = 0,0115

Maka persamaan garis regresinya adalah: Y = 0,4555X + 0,0115

(9)

Lampiran 7.

No. Konsentrasi (ng/ml) (X)

0,01708 880,0000 0,3341

a =

= 0,2136x10-4

Y = aX + b b =Y− aX

= 1,85 x 10-4 – (0,2136 x 10-4)(10,0000) = -0,286x10-4

Maka persamaan garis regresinya adalah: Y = 0,2136x10-4X – 0,286x10-4

(10)

Lampiran 8. Hasil Analisis Kadar Kalsium dan Magnesium dalam Sampel 1. Hasil Analisis Kalsium

(11)
(12)

Lampiran 9. Contoh Perhitungan Kadar Kalsium dan Magnesium Dalam Sampel

1. Contoh Perhitungan Kadar Kalsium Volume larutan sampel = 100 ml Absorbansi (Y) = 0,0267

Persamaan Regresi: Y = 0,0455X – 0,0011

X =

Konsentrasi Kalsium = 0,6099 mcg/ml

(ml)

2. Contoh Perhitungan Kadar Magnesium Volume larutan sampel = 100 ml Absorbansi (Y) = 0,1470

Persamaan Regresi: Y= 0,4555X + 0,0115

X =

Konsentrasi Magnesium = 0,2974mcg/ml

(13)

Lampiran 10. Contoh Perhitungan Statistik Kadar Kalsium dalam Sampel Aqua No Kadar (mg/l) (𝑋𝑋𝑖𝑖− 𝑋𝑋�) (𝑋𝑋𝑖𝑖 − 𝑋𝑋�)2

1 40,6600 -0,2189 0,04791721

2 41,2467 0,3678 0,13527684

3 40,8067 -0,0722 0,00521284

4 40,9533 0,0744 0,00553536

5 40,5133 -0,3656 0,13366336

6 41,0933 0,2144 0,04596736

Σ 245,2733 0,37357297

𝑋𝑋� 40,8789

Dari data yang diperoleh, data ke 2 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q,

Q=�41,2467 - 41,0933

41,2467 - 40,5133�=0,2092

Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q0,95 yaitu 0,6210 sehingga semua data diterima,

SD =

(

)

1 -n

X

-Xi 2

=

1 6 37357297 ,

0

= 0,2733

Pada taraf kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, n = 6, dk = 5 dari tabel distribusi t diperoleh nilat t tabel = 2,5706,

Kadar kalsium dalam Aqua: µ = X ± (t(1/2α, dk)x SD / √n )

(14)

Lampiran 11. Contoh Perhitungan Statistik Kadar Magnesium dalam Sampel Aqua

No Kadar (mg/l) (𝑋𝑋𝑖𝑖 − 𝑋𝑋�) (𝑋𝑋𝑖𝑖− 𝑋𝑋�)2

1 14,8700 0,1050 0,011025

2 14,9150 0,1500 0,022500

3 14,7300 -0,0350 0,001225

4 14,7600 -0,0050 0,000025

5 14,6850 -0,0800 0,006400

6 14,6300 -0,1350 0,018225

Σ 88,5900 0,059400

𝑋𝑋� 14,7650

Dari data yang diperoleh, data ke 2 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q,

Q =�14,9150 – 14,8700

14,9150 – 14,6300�= 0,1579

Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q0,95 yaitu 0,6210 sehingga semua data diterima,

SD =

(

)

1 -n

X

-Xi 2

=

1 6 059400 ,

0

= 0,1089

Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, n = 6, dk = 5 dari tabel distribusi t diperoleh nilat t tabel = 2,5706,

Kadar magnesium dalam Aqua: µ = X ± (t(1/2α, dk) x SD / √n )

(15)

Lampiran 12. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Kalsium dalam Sampel

Deskriptif

Kadar Kalsium dalam Sampel

N Nilai Rata-Rata

Standar Deviasi

Standar Kesalahan

Interval Kepercayaan 95% untuk Nilai

Rata-Rata Minimu

m

Maksim um Batas

Bawah Batas Atas

Aqua 6 40,8788 0,2733 0,1116 40,5920 41,1657 40,5133 41,2467

Amoz 6 30,6852 0,2831 0,1156 30,3880 30,9823 30,3389 31,0722

AMIU

I 6 11,6847 0,0951 0,0388 11,5849 11,7844 11,5380 11,8020

AMIU

II 6 25,6405 0,1937 0,0791 25,4371 25,8437 25,3809 25,9000

Total 24 27,2223 10,7451 2,1933 22,6851 31,7595 11,5380 41,2467

ANOVA

Kadar Kalsium dalam Sampel

Jumlah

kuadrat df

Kuadrat Nilai

Rata-Rata F Signifikansi

Antara Kelompok 2654,484 3 884,828 17569,951 0,000

Dalam Kelompok 1,007 20 0,050

(16)

Beberapa Perbandingan Kadar Kalsium dalam Sampel

Tukey HSD

(I) Jenis Sampel

(J) Jenis Sampel

Perbedaan Nilai

Rata-Rata(I-J)

Standar

Kesalahan Sig.

Interval Kepercayaan 95%

Batas

Bawah Batas Atas

Aqua

Amoz 10,1937000* 0,1295638 0,000 9,8311 10,556341 AMIU I 29,1942167* 0,1295638 0,000 28,8316 29,556857 AMIU II 15,2384167* 0,1295638 0,000 14,8758 15,601057

Amoz

Aqua -10,1937000* 0,1295638 0,000 -10,5563 -9,831059 AMIU I 19,0005167* 0,1295638 0,000 18,6378 19,363157 AMIU II 5,0447167* 0,1295638 0,000 4,6821 5,407357

AMIU I

Aqua -29,1942167* 0,1295638 0,000 -29,5568 -28,831576 Amoz -19,0005167* 0,1295638 0,000 -19,3632 -18,637876 AMIU II -13,9558000* 0,1295638 0,000 -14,3184 -13,593159

AMIU II

Aqua -15,2384167* 0,1295638 0,000 -15,6011 -14,875776 Amoz -5,0447167* 0,1295638 0,000 -5,4074 -4,682076 AMIU I 13,9558000* 0,1295638 0,000 13,5932 14,318441

(17)

Lampiran 13. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Magnesium dalam Sampel

ANOVA

Kadar Magnesium dalam Sampel Jumlah

Kuadrat df

Kuadrat Nilai

Rata-Rata F Signifikansi Antara Kelompok 516,154 3 172,051 15230,851 0,000 Dalam Kelompok 0,226 20 0,011

Total 516,380 23

Deskriptif

Kadar Magnesium dalam Sampel

N Nilai Rata-Rata

Standar Deviasi

Standar Kesalahan

Interval Kepercayaan 95% untuk Nilai

Rata-Rata Minimu

m

Maksim um Batas

Bawah Batas Atas

Aqua 6 14,765000 0,1089954 0,0445 14,650616 14,879384 14,6300 14,9150

Amoz 6 19,945383 0,1459198 0,0596 19,792250 20,098517 19,7556 20,1333

AMIU

I 6 6,972000 0,0722883 0,0295 6,896138 7,047862 6,8920 7,0940

AMIU

II 6 12,905000 0,0823820 0,0336 12,818545 12,991455 12,8120 12,9920

(18)

Beberapa Perbandingan Kadar Magnesium dalam Sampel

Tukey HSD

(I) Jenis Sampel

(J) Jenis Sampel

Perbedaan Nilai Rata-Rata

(I-J)

Standar

Kesalahan Sig.

Interval Kepercayaan 95%

Batas

Bawah Batas Atas

Aqua

Amoz -5,1803833* 0,0613630 0,000 -5,352134 -5,008632 AMIU I 7,7930000* 0,0613630 0,000 7,621249 7,964751 AMIU II 1,8600000* 0,0613630 0,000 1,688249 2,031751

Amoz

Aqua 5,1803833* 0,0613630 0,000 5,008632 5,352134 AMIU I 12,9733833* 0,0613630 0,000 12,801632 13,145134 AMIU II 7,0403833* 0,0613630 0,000 6,868632 7,212134

AMIU I

Aqua -7,7930000* 0,0613630 0,000 -7,964751 -7,621249 Amoz -12,9733833* 0,0613630 0,000 -13,145134 -12,801632 AMIU II -5,9330000* 0,0613630 0,000 -6,104751 -5,761249

AMIU II

Aqua -1,8600000* 0,0613630 0,000 -2,031751 -1,688249 Amoz -7,0403833* 0,0613630 0,000 -7,212134 -6,868632 AMIU I 5,9330000* 0,0613630 0,000 5,761249 6,104751

(19)

Lampiran 14. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi

1. Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi kalsium Y = 0,0455X - 0,0011

Slope = 0,0455

No Konsentrasi (mg/l) X

∑ 0,01795294

SB=

(

)

Batas kuantitasi =

(20)

2. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Magnesium

Y = 0,4555X + 0,0115 Slope = 0,4555

No Konsentrasi (mg/l) X

(21)

3. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Timbal

(22)

Lampiran 15. Perhitungan Perolehan Kembali Untuk Kalsium dalam Aqua

No AA CA AF CF

1 0,0267 40,6600 0,0433 46,5286

2 0,0271 41,2467 0,0431 46,2143

3 0,0268 40,8067 0,0432 46,3190

4 0,0269 40,9533 0,0425 46,6333

5 0,0266 40,5133 0,0430 46,7381

6 0,0270 41,0933 0,0433 46,4238

𝐶𝐶̅A = 40,8789 𝐶𝐶̅F = 46,4762

Volume sampel = 5 ml

Konsentrasi larutan baku yang ditambahkan = 10 mcg/ml Volume larutan yang ditambahkan = 3 ml

Keterangan:

AA : Absorbansi sebelum penambahan bahan baku

CA : Konsentrasi analit dalam sampel sebelum penambahan bahan baku AF : Absorbansi setelah penambahan bahan baku

CF : Konsentrasi analit dalam sampel setelah penambahan bahan baku C*A : Kadar baku yang ditambahkan ke dalam sampel

C*A =

konsentrasi bahan baku

berat sampel x volume larutan baku yang ditambahkan

C*A =

10 mcg/ml

5 ml x 3 ml

C*A = 6 mcg/ml

% Recovery = C�F −C�A

C∗A x 100%

= 46,4762 - 40,8789

6 x 100%

(23)

Perhitungan RSD

No Absorbansi Xi Xi - 𝑋𝑋� (Xi - 𝑋𝑋�)2

1 0,0433 46,5286 0,0524 0,00274576

2 0,0431 46,2143 -0,2619 0,06859161

3 0,0432 46,3190 -0,1572 0,02471184

4 0,0425 46,6333 0,1571 0,02468041

5 0,0430 46,7381 0,2619 0,06859161

6 0,0433 46,4238 -0,0524 0,00274576

n = 6 𝑋𝑋� = 46,4762 ∑(Xi - 𝑋𝑋�)2 = 0,19206699

SD =

∑�Xi-X��

2

n-1

SD =

5

0,19206699

SD = 0,1959933621

RSD = SD

𝑋𝑋� x 100%

=

46,4762 21 0,19599336

x 100%

(24)

Lampiran 16. Perhitungan Perolehan Kembali Untuk Magnesium dalam Aqua

No AA CA AF CF

1 0,1470 14,8700 0,1985 18,6591

2 0,1474 14,9150 0,2004 18,8500

3 0,1457 14,7300 0,2063 18,4364

4 0,1460 14,7600 0,1984 18,6500

5 0,1453 14,6850 0,2024 19,0500

6 0,1448 14,6300 0,2003 18,8364

𝐶𝐶̅A = 14,7650 𝐶𝐶̅F = 18,9137

Volume sampel = 5 ml

Konsentrasi larutan baku yang ditambahkan = 10 mcg/ml Volume larutan yang ditambahkan = 2 ml

Keterangan:

AA : Absorbansi sebelum penambahan bahan baku

CA : Konsentrasi analit dalam sampel sebelum penambahan bahan baku AF : Absorbansi setelah penambahan bahan baku

CF : Konsentrasi analit dalam sampel setelah penambahan bahan baku C*A : Kadar baku yang ditambahkan ke dalam sampel

C*A =

konsentrasi bahan baku

berat sampel x volume larutan baku yang ditambahkan

C*A =

10 mcg/ml

5 ml x 2 ml

C*A = 4 mcg/ml

% Recovery = C�F −C�A

C∗A x 100%

= 18,9137 - 14,7650

4 x 100%

(25)

Perhitungan RSD

No Absorbansi Xi Xi - 𝑋𝑋� (Xi - 𝑋𝑋�)2

1 0,1985 18,6591 -0,2546 0,06482116

2 0,2004 18,8500 -0,0637 0,00405769

3 0,2063 18,4364 -0,4773 0,22781529

4 0,1984 18,6500 -0,2637 0,06953769

5 0,2024 19,0500 0,1363 0,01857769

6 0,2003 18,8364 -0,0773 0,00597529

n = 6 𝑋𝑋� = 18,9137 ∑(Xi - 𝑋𝑋�)2 = 0,39078481

SD =

∑�Xi-X��

2

n-1

SD =

5

0,39078481

SD = 0,2795656667

RSD = SD

𝑋𝑋� x 100%

=

18,9137 67 0,27956566

x 100%

(26)
(27)

Lampiran 18. Gambar Alat Spektrofotometer Serapan Atom

Gambar

Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan
Gambar 6. Uji Kristal Kalsium dengan Asam Sulfat 1N
Gambar 9. a) Uji Timbal dengan larutan Kalium Kromat 1 N
Gambar 10. Atomic Absorption Spectrophotometer hitachi Z-2000

Referensi

Dokumen terkait

Berapakah kadar ion besi, kadmium dan kalsium dalam air minum kemasan galon dari agen resmi, air minum kemasan galon isi ulang yang air bakunya didistribusikan dengan tangki

Larutan baku internal Timbang saksama sejumlah lebih kurang 40 mg Homatropin Hidrobromida BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 50-ml, larutkan dengan lebih kurang 25 ml larutan

Dipipet larutan standar kafein tadi sebanyak 2,5 mL, dimasukkan ke dalam labu takar 25 mL mL kemudian diencerkan dengan akuades hingga garis tanda dan dihomogenkan.. Penentuan

Ditimbang 13 mg kafein, dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 ml dan dilarutkan dengan akuades sampai batas tanda, dikocok sampai

Diukur dengan Spektrofotometer Serapan atom pada λ 422,7 nm untuk kalsium dan pada λ 766,5 nm untuk kalium.. Hasil 25 ml larutan

Larutan baku persediaan klordiazepoksida Timbang saksama lebih kurang 5,5 mg Klordiazepoksida Baku Pembanding, masukkan ke dalam labu tentukur 50 mL, larutkan

Kemudian dari larutan A, dipipet 2,0 mL dan dimasukkan kedalam labu tentukur 50 mL dan diencerkan dengan etanol absolut hingga garis tanda (larutan B). Universitas Sumatera

Dimasukkan dalam labu tentukur 10 ml Dicukupkan dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda dan dikocok homogen. Diukur serapannya pada λ =