• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN KREATIVITAS PEMUDA untuk INDONESI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGEMBANGAN KREATIVITAS PEMUDA untuk INDONESI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN KREATIVITAS PEMUDA INDONESIA

(Sebuah Solusi atas Maraknya Tawuran yang Terjadi Saat Ini)

Makalah

Diajukan untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Bahasa

Indonesia

Oleh:

Rian Winaryo (112130243)

Tyo Mahendra (112130296)

Said Muhammad Faisal (112130254)

Shani Nur Muhammad (11 2130261)

Program Studi Desain Komunikasi Visual

(2)

2 | P a g e

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Tawuran yang sering dilakukan pada sekelompok remaja terutama oleh para pelajar seolah sudah tidak lagi menjadi pemberitaan dan pembicaraan yang asing lagi ditelinga kita. Inilah beberapa contoh yang bisa kami kemukakan sebagai bukti terjadinya tawuran yang dilakukan oleh para remaja beberapa tahun lalu. Di Palembang pada tanggal 23 September 2006 terjadi tawuran antarpelajar yang melibatkan setidaknya lebih dari tiga sekolah, di antaranya adalah SMK PGRI 2, SMK GAJAH MADA KERTAPATI dan SMKN 4 (harian pagi Sumatra ekspres Palembang) Di Subang pada tanggal 26 Januari 2006 terjadi tawuran antara pelajar SMK YPK Purwakarta dan SMK Sukamandi (harian pikiran rakyat). Di Makasar pada tanggal 19 September 2006 terjadi tawuran antara pelajar SMA 5 dan SMA 3 (karebosi.com).

Tidak hanya pelajar tingkat sekolah menengah saja yang terlibat tawuran, di Makasar pada tanggal 12 Juli 2006 mahasiswa Universitas Negeri Makasar terlibat tawuran dengan sesama rekannya disebabkan pro dan kontra atas kenaikan biaya kuliah (tempointeraktif.com). Sementara itu, di Semarang sendiri pada tanggal 27 November 2005 terjadi tawuran antara pelajar SMK 5, SMK 4 dan SMK Cinde (liputan6.com). Kekerasan sudah dianggap sebagai pemecah masalah yang sangat efektif yang dilakukan oleh para remaja. Hal ini seolah menjadi bukti nyata bahwa seorang yang terpelajar pun leluasa melakukan hal-hal yang bersifat anarkis, premanis, dan rimbanis. Tentu saja perilaku buruk ini tidak hanya merugikan orang yang terlibat dalam perkelahian atau tawuran itu sendiri, tetapi juga merugikan orang lain yang tidak terlibat secara langsung.

Lalu mengapa tawuran antar pelajar ini bisa terjadi? Faktor apa sajakah yang menyebabkan tawuran antar pelajar ini? Apa saja dampak yang ditimbulkan dari tawuran yang dilakukan? Dan bagaimanakah kita sebagai manusia-manusia perbaikan bangsa mencari jawaban atas semua permasalahan-permasalahan yang terjadi pada tawuran pelajar ini?

(3)

3 | P a g e memfokuskan kepada tawuran pelajar. Tawuran pelajar ini memang menjadi hal yang perlu mendapat perhatian yang serius. Orang tua, guru, dan pihak yang berwajib yang dapat membantu mengurangi maraknya terjadi tawuran pelajar. Kurangnya perhatian orang tua dan kurang ketatnya peraturan sekolah menjadi dampak juga terjadinya tawuran tersebut. Banyak pihak mengharapkan generasi muda Indonesia bisa membuat Indonesia menjadi gemilang di masa depan, tetapi sekarang harapan hanyalah harapan. Perkembangan pergaulan dari zaman ke zaman menjadi tidak beraturan. Pendidikan Indonesia membutuhkan penerapan dan pengembangan kreativitas terhadap pelajar Indonesia agar pelajar Indonesia bisa lebih memaksimalkan waktu dan tenaga untuk lebih melakukan ke hal-hal yang positif. Pendidikan Indonesia memang terbilang membosankan dibanding perkembangan pendidikan di luar negri.

Dengan mengubah pola pembelajaran di Indonesia dengan tipe pembelajaran yang kreatif dan aktif memungkinkan permasalahan tawuran pelajar menjadi terminimalisir dan itu tergantung dari bagaimana pihak sekolah melakukan rencana atau cara agar pendidikan di sekolah formal tidak begitu membosankan.

Adapun identifikasi masalah yang kita tulis di dalam makalah ini :

1. Tawuran pelajar berdampak buruk bagi psikis remaja Indonesia

2. Kurang ketatnya peraturan sekolah sehingga ada keluangan waktu si pelajar tersebut 3. Kurang perhatiannya orang tua terhadap anak-anaknya.

4. Adanya pihak-pihak / geng yang menjadi awal permasalahan tawuran

C. Landasan Teori

1. Pengertian Tawuran

Dalam kamus bahasa Indonesia “tawuran”dapat diartikan sebagai perkelahian yang meliputi banyak orang. Sementara itu “pelajar” adalah seorang manusia yang belajar sehingga pengertian tawuran pelajar adalah perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang dalam proses belajar. Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik.

1. Delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang “mengharuskan”

mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat.

(4)

4 | P a g e

D. Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk menyampaikan informasi serta pesan terhadap pembaca. Pembaca disini lebih kita fokuskan kepada pelajar Indonesia agar persoalan tawuran pelajar di negeri Indonesia ini menjadi terminimalisir bahkan menjadi tidak ada lagi persoalan-persoalan tentang tawuran pelajar, serta untuk menumbuhkan gaya belajar yang kreatif dan aktif di dalam pendidikan formal. Di mana siswa di sini akan terlihat lebih fun dan aktif pada saat pembelajaran di sekolah berlangsung.

E. Manfaat

1. Manfaat teoretis.

Manfaat teoretis artinya hasil penelitian bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan objek penelitian Bagi penulis , berharap dari makalah ini para pembaca dapat mengetahui tentang bagaimana cara untuk pencegahan terjadinya tawuran pelajar. Melihat saat ini para pelajar Indonesia adalah calon-calon pembangun bangsa di masa depan .

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis bermanfaat bagi berbagai pihak yang memerlukannya untuk memperbaiki kinerja, terutama bagi sekolah, guru atau pun dosen, dan siswa itu sendiri.

Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung antara lain:

a. Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Dengan adanya penelitian terhadap penyebab dan faktor-faktor terjadi tawuran pelajar , kita menjadi mengetahui apa saja dampak yang keluar serta bagaimana cara pencegahannya walaupun tidak langsung menjadi surut tetapi ini membutuhkan proses

b. Bagi Siswa

Untuk menyadarkan kepada mereka bahwa dengan terjadinya tawuran pelajar seperti ini sangat tidak baik . karena dapat merusak mental dan moral bangsa dan seifatnya sangat negatif.

c. Bagi Guru/Dosen

(5)

5 | P a g e

BAB II

PEMBAHASAN

A. Faktor –Faktor Tawuran Pelajar

Terjadinya tawuran pelajar itu disebabkan oleh beberapa faktor yang menunjang terjadinya kejadian seperti itu, berikut adalah faktor-faktor terjadinya tawuran pelajar :

1. Faktor Internal

Faktor internal ini terjadi di dalam diri individu itu sendiri yang berlangsung melalui proses internalisasi diri yang keliru dalam menyelesaikan permasalahan di sekitarnya dan semua pengaruh yang datang dari luar. Remaja yang melakukan perkelahian biasanya tidak mampu melakukan adaptasi dengan lingkungan yang kompleks. Maksudnya, ia tidak dapat menyesuaikan diri dengan keanekaragaman pandangan, ekonomi, budaya dan berbagai keberagaman lainnya yang semakin lama semakin bermacam-macam. Para remaja yang mengalami hal ini akan lebih tergesa-gesa dalam memecahkan segala masalahnya tanpa berpikir terlebih dahulu apakah akibat yang akan ditimbulkan. Selain itu, ketidakstabilan emosi para remaja juga memiliki andil dalam terjadinya perkelahian. Mereka biasanya mudah frustasi, tidak mudah mengendalikan diri, tidak peka terhadap orang-orang di sekitarnya. Seorang remaja biasanya membutuhkan pengakuan kehadiran dirinya di tengah-tengah orang-orang sekelilingnya.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar individu, yaitu :

a.1. Faktor Keluarga

(6)

6 | P a g e Orang tua di sini pun sangat berperan penting terhadap perilaku remaja masa kini. Oran tua yang peduli terhadap anaknya sendiri itu bisa menjaganya dari hal-hal yang kurang baik. Di mana orang tua adalah orang terdekatnya semenjak lahir hingga tumbuh dewasa dan orang tua pun harus berpikir kreatif dalam membimbing anak-anaknya.

Menurut Hirschi (dalam Mussen dkk, 1994). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa salah satu penyebab kenakalan remaja karena tidak berfungsinya orang tua sebagai figur teladan yang baik bagi anak (hawari, 1997).

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa salah satu penyebab kenakalan remaja karena tidak berfungsinya orang tua sebagai figur teladan yang baik bagi anak (hawari, 1997). Jadi, di sinilah peran orang tua sebagai penunjuk jalan anaknya untuk selalu berprilaku baik.

a.2. Faktor Sekolah

Sekolah tidak hanya untuk menjadikan para siswa pandai secara akademik tetapi juga pandai secara akhlaknya, sekolah merupakan wadah untuk para siswa mengembangkan diri menjadi lebih baik. Namun, sekolah juga bisa menjadi wadah untuk siswa menjadi tidak baik, hal ini karena hilangnya kualitas pengajaran yang bermutu. Contohnya di sekolah tidak jarang ditemukan ada seorang guru yang tidak memiliki cukup kesabaran dalam mendidik anak muruidnya akhirnya guru tersebut menunjukkan kemarahannya melalui

kekerasan. Hal ini bisa saja ditiru oleh para siswanya. Lalu disinilah peran guru dituntut untuk menjadi seorang pendidik yang memiliki kepribadian yang baik. Guru disini juga harus bisa berfikir kreatif dan inovatif terhadap cara penyampaian pembelajaran terhadap siswa. Terkadang siswa sangat bosan dengan tipe pengajaran yang flat dan biasa-biasa saja kemudian siswa izin keluar dan tidak kembali lagi. Ini adalah salah satu faktor juga terjadinya kenakalan remaja dan tawuran pelajar.

a.3. Faktor Lingkungan

Lingkungan rumah dan lingkungan sekolah dapat memengaruhi perilaku remaja. Seorang remaja yang tinggal di lingkungan rumah yang tidak baik akan menjadikan remaja tersebut ikut menjadi tidak baik. Kekerasan yang sering remaja lihat akan

(7)

7 | P a g e adanya kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu senggang oleh para pelajar di sekitar rumahnya juga bisa mengakibatkan tawuran. Peran lingkungan di sini pun sangat kritis, di mana saat remaja sedang bermain dan bergaul ada saja faktor-faktor yang masuk ke dalam karakteristik si remaja tersebut, entah faktor negatif ataupun faktor positif.

B. Hal yang menjadi pemicu tawuran

Tak jarang disebabkan oleh saling mengejek atau bahkan hanya saling menatap antarsesama pelajar yang berbeda sekolahan. Bahkan saling rebutan wanita pun bisa menjadi pemicu tawuran. Dan masih banyak lagi sebab-sebab lainnya.

C. Dampak karena tawuran pelajar

1. Kerugian fisik, pelajar yang ikut tawuran kemungkinan akan menjadi korban. Baik itu cedera ringan, cedera berat, bahkan sampai kematian karena tawuran pelajar ini sangat riskan dan sangat kritis di mana emosi jiwa pelajar yang sedang naik tidak dapat dikendalikan begitu saja.

2. Masyarakat sekitar juga dirugikan. Contohnya, rusaknya rumah warga apabila pelajar yang tawuran itu melempari batu dan mengenai rumah warga. Bahkan berawal dari tawuran pelajar yang mengenai sarana masyarakat atau merusak lingkungan masyarakat bisa memungkinkan terjadi bentrok terhadap warga sekitar

3. Terganggunya proses belajar mengajar. Karena adanya tawuran pelajar ini proses belajar mengajar akan sangat terganggu. Terlebih yang melakukan tawuran tersebut kebanyakan bolos sekolah dan sebagainya.

4. Menurunnya moralitas para pelajar.

(8)

8 | P a g e

D. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi tawuran pelajar

1. Memberikan pendidikan moral untuk para pelajar dengan secara intensif, tetapi santai.

2. Menghadirkan seorang figur yang baik untuk dicontoh oleh para pelajar. Seperti hadirnya seorang guru, orang tua, dan teman sebaya yang dapat mengarahkan para pelajar untuk selalu bersikap baik.

3. Memberikan perhatian yang lebih untuk para remaja yang sejatinya sedang mencari jati diri. Karena pada masa-masa seperti ini para remaja memang sangat labil dalam perkembangan zaman dan sebagainya.

4. Memfasilitasi para pelajar untuk baik di lingkungan rumah atau di lingkungan sekolah untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat di waktu luangnya. Contohnya, membentuk ikatan remaja masjid atau karang taruna dan membuat acara-acara yang bermanfaat, mewajibkan setiap siswa mengikuti organisasi atau ekstrakurikuler di sekolahnya

5. Guru harus memberikan pelajaran khusus terhadap siswa tentang kreativitas. Bagaimana caranya dengan adanya tambahan pelajaran tentang pembangunan kreativitas siswa di sekolah, persoalan tawuran pelajar menjadi terabaikan bahkan bisa hilang dari pemikiran para siswa di Indonesia.

Kartini kartono pun menawarkan beberapa cara untuk mengurangi tawuran remaja, di antaranya :

1. Banyak mawas diri, melihat kelemahan, dan kekurangan sendiri, dan melakukan koreksi terhadap kekeliruan yang sifatnya tidak mendidik dan tidak menuntun

2. Memberikan kesempatan kepada remaja untuk beremansipasi dengan cara yang baik dan sehat

(9)

9 | P a g e

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Faktor yang menyebabkan tawuran remaja tidaklah hanya datang dari individu siswa itu sendiri. Tetapi juga terjadi karena faktor-faktor lain yang datang dari luar individu, di antaranya faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor lingkungan.

Para pelajar yang umumnya masih berusia remaja memiliki kecenderungan untuk melakukan hal-hal di luar dugaan yang mana kemungkinan dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain, inilah peran orangtua dituntut untuk dapat mengarahkan dan mengingatkan anaknya jika sang anak tiba-tiba melakukan kesalahan. Keteladanan seorang guru juga tidak dapat dilepaskan. Guru sebagai pendidik bisa dijadikan instruktur dalam pendidikan kepribadian para siswa agar menjadi insan yang lebih baik.

Begitupun dalam mencari teman sepermainan. Sang anak haruslah diberikan pengarahan dari orang dewasa agar mampu memilih teman yang baik. Masyarakat sekitar pun harus bisa membantu para remaja dalam mengembangkan potensinya dengan cara mengakui keberadaanya.Faktor sekolah dan pengajaran pun sangat penting. Oleh karena itu, guru-guru atau satf pengajar juga harus bisa berinovasi dan mencari jalan keluar bagaiamana caranya mengubah sistem pembelajaran yang aktif dan kreatif, melihat pendidikan di Indonesia ini terbilang sangat flat dan biasa-biasa saja. Apabila guru bisa membawa siswa enjoy, fun, dan nyaman di dalam kelas dalam pembelajaran dilakukan itu terbilang sukses dalam menerapkan hal tersebut.

B. Saran

Dalam menyikapi masalah remaja terutama tentang tawuran pelajar di atas, penulis memberikan beberapa saran. Di antaranya :

1. Keluarga sebagai awal tempat pendidikan para pelajar harus mampu membentuk pola pikir yang baik untuk para pelajar

2. Masyarakat mesti menyadari akan perannya dalam menciptakan situasi yang kondusif

(10)

10 | P a g e

Daftar Pustaka

http://daimabadi.blogdetik.com/2010/04/27/tawuran-pelajar/comment-page-1/

http://yakubus.wordpress.com/2009/02/25/makalah-sosiologi/

http://www.mail-archive.com/permias@listserv.syr.edu/msg03171.html

Hartono, Agung., Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta Jakarta.,2006

Ilustrasi tawuran (1)

http://www.google.co.id/imgres?q=Tawuran+Pelajar&um=1&hl=en&client=browser-rockmelt&sa=N&tbo=d&channel=omnibox&biw=1298&bih=600&tbm=isch&tbnid=cxzfju9tOCh61M:

&imgrefurl=http://www.lingkarjabar.net/2012/09/antisipasi-tawuran-pelajar-

disdik.html&docid=HPr5o7lEZZc4iM&imgurl=http://3.bp.blogspot.com/-SOQRboP8Avc/UGMtdZCHFaI/AAAAAAAAEO0/KGOV_TOUOw8/s1600/tawuran_pelajar_ilustrasi_11 0311133807.jpg&w=1500&h=1083&ei=z169UKZQw8ytB8LCgIAF&zoom=1&iact=hc&vpx=381&vpy=2 73&dur=9&hovh=191&hovw=264&tx=123&ty=140&sig=105634462901486830448&page=1&tbnh=1 44&tbnw=191&start=0&ndsp=16&ved=1t:429,r:7,s:0,i:102

Ilustrasi tawuran (2)

http://www.google.co.id/imgres?q=Tawuran+Pelajar&um=1&hl=en&client=browser- rockmelt&sa=N&tbo=d&channel=omnibox&biw=1298&bih=600&tbm=isch&tbnid=VuqwkITpy- ioeM:&imgrefurl=http://www.lazuardibirru.org/gurupencerah/berita-gurupencerah/polda-metro- carikan-solusi-tawuran-pelajar/&docid=C91Sq0o_v96tlM&imgurl=http://www.lazuardibirru.org/wp-

content/uploads/2012/09/tawuran-siswa1.jpg&w=448&h=278&ei=z169UKZQw8ytB8LCgIAF&zoom=1&iact=hc&vpx=972&vpy=280&dur =1332&hovh=177&hovw=285&tx=167&ty=58&sig=105634462901486830448&page=1&tbnh=144&t bnw=222&start=0&ndsp=16&ved=1t:429,r:10,s:0,i:111

Poster

http://www.google.co.id/imgres?q=Bukan+saatnya+tawuran+tapi+perang+ide+abankirenk+poster&

um=1&hl=en&client=browser-rockmelt&tbo=d&channel=omnibox&biw=1298&bih=600&tbm=isch&tbnid=VCrpLeyt8OegTM:&imgr efurl=http://www.kaskus.co.id/showthread.php%3Fp%3D703612933&docid=bIGZ5s0zrleXAM&imgu

(11)

11 | P a g e Gambar buku Structure Creativity Teaaching

http://www.google.co.id/imgres?q=creativity+teaching&um=1&hl=en&sa=N&tbo=d&biw=1298&bih =600&tbm=isch&tbnid=NvG9z37KIavVXM:&imgrefurl=http://www.ebook3000.com/Structure-and-

Referensi

Dokumen terkait

Banyak sekali yang mengisi acara pada penutupan KKN ini, mulai dari pembacaan ayat al-Qur’an sambutan-sambutan dari tokoh masyarakat dan juga dosen pembimbing

Seorang wanita P1A0 datang dengan perdarahan jalan lahir 2 jam yang lalu pasien baru saja melahirkan , bayi dan plasenta lahir normal, dari pemeriksaan Kontraksi

Iklan Baris Iklan Baris SABLON SEKOLAH SERVICE REPARASI TELEPON TEMPAT USAHA Rumah Dijual BODETABEK JAKARTA TIMUR Rumah Dikontrakan Serba Serbi RUPA -

Hasil uji independent sample t-test penggunaan tenaga kerja (HKP) menunjukkan bahwa rata-rata penggunaan tenaga kerja (HKP) pada usahatani padi semi organik maupun

Kain yang sudah didasari dengan cat plamir yang digunakan untuk melukis disebut kain.... Motif batik Sidomukti berasal

[r]

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 15-2049-2004, semen Portland adalah semen hidrolisis yang dihasilkan dengan cara menggiling terak (Clinker) portland

Pembuatan komposit menggunakan fraksi volume 25, 30, 40, 45, dan 50 % yang diperkuat serat buah pinang, sedangkan sebagai pembandingnya menggunakan serat fiber dengan