• Tidak ada hasil yang ditemukan

SINERGI STRATEGI ANTARA PRAKTISI INDUSTR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SINERGI STRATEGI ANTARA PRAKTISI INDUSTR"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

SINERGI STRATEGI ANTARA PRAKTISI INDUSTRI TIK DENGAN

PEMERINTAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN

NASIONAL

Ence Surahman

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Kode Pos 40154 Telp. (022) 201316, Fax 022 2000021 ncislam4ever@gmail.com/0800201.student@upi.edu

ABSTRAK

Makalah ini memuat penjelasan gagasan tentang sinergi strategi antara praktisi industri tik dengan pemerintah untuk akselerasi pembangunan perekonomian nasional. Latar belakang masalahnya adalah belum adanya strategi yang sinergis antara pihak-pihak terkait dalam dunia industri TIK, sehingga industri TIK di indonesia belum mengalami perubahan yang signifikan jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya. Hal ini disebabkan karena regulasi yang tidak jelas dan belum merata dalam setiap lini. Makalah ini di tulis dengan menggunakan metode studi literatur dan studi (phenomenology methode analyze) dalam dunia industri TIK baik di dalam maupun di luar negeri. Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan usulan strategi dalam memajukan industri TIK di indonesia, sehingga industri TIK akan menjadi salah satu basis kekuatan dalam percepatan pembangunan perekonomian Indonesia di dunia internasonal.

Kata Kunci: Sinergi Strategi, Pemerintah, Praktisi Industri TIK

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan dan penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) khususnya di Indonesia telah dimanfaatkan hampir dalam setiap aspek kehidupan (pendidikan, perekonomian, pemerintahan, pertahaman, politik, dan lain-lain). Hal ini menggambarkan bahwa perkembangan TIK yang begitu cepat tanpa terhalang batas ruang dan waktu.

TIK sebagai salah satu inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), telah menjelma menjadi sesuatu yang sangat penting keberadaannya dalam membantu menyelesaikan kebutuhan hidup manusia.

Salahsatu peranan TIK dalam kehidupan manusia yaitu dalam bidang perekonomian. TIK yang pada awalnya hanya menjadi pembantu percepatan perekonomian, saat ini TIK telah menjadi industri tersendiri yakni industri TIK, yang menawarkan produk barang dan jasa TIK.

TIK merupakan sesuatu yang memiliki daya pembaruan yang sangat cepat (update), di tambah dengan perkembangan zaman yang sedang masanya dalam era informasi, maka industri TIK akan menjadi sektor industri yang sangat kuat.

Namun, kita tidak bisa memungkiri, khususnya di Indonesia, industri TIK belum seperti yang diharapkan. Banyak sekali faktor yang mempengaruhinya.

1.2. Permasalahan

Merujuk pada latar belakang di atas, dan berdasarkan hasil analisis, penulis berpendapat bahwa salah satu permasalahan yang menghambat percepatan laju industri TIK dalam negeri adalah tidak adanya sinergisitas antara praktisi industri TIK dengan pemerintah dalam upaya akselesari kemajuan perekonomian nasional. Maka dari itu perlu adanya sinergisitas yang baik antara pihak-pihak terkait dalam dunia industri TIK . Misalnya terkait dengan pemasalahan hak cipta atau lebih tepatnya hak atas kekayaan intelektual (HAKI). Peraturan yang dibuat oleh pemerintah dalam rangka regulasi proses yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi, baik dalam rangka perancangan, pengembangan, pendistribusian, perdagangan produk dan jasa TIK masih belum berjalan dengan baik. Sehingga kejadiannya banyak pihak yang dirugikan, yang secara otomatis berdampak pada terhambatnya laju perkembangan industri TIK di Indonesia.

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan gagasan pemikiran tentang upaya percepatan industri TIK yaitu dengan upaya sinergi strategi antara para praktisi industri TIK dengan pemerintah dalam hal regulasi dan arah kebijakan industri TIK untuk kemajuan perokonomian nasional.

(2)

Batasan masalah makalah ini adalah terletak pada gagasan pemikiran mengenai sinergi strategi antara pelaku industri TIK dengan pemerintah.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Definisi teknologi informasi dan komuniksi (TIK) Menurut James Bryan & George M, dalam Sopyan (2010) Teknologi Informasi adalah kombinasi dari orang (brainware), hardware, software, komunikasi network, dan sumber data yang dikumpulkan, ditransformasikan dan disebarkan menjadi berupa informasi yang berguna dalam suatu organisasi.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan suatu sistem yang terbangun dari hasil perpaduan antara orang yang bisa berfungsi sebagai pengembang (developer), pengguna (user), penjual (seller), penyalur (distributor), kemudian elemen lain dari TIK adalah perangkat keras (hardware) dan lunak (software. ) Definisi industri

Menurut Dumairy (1996) Industri merupakan kegiatan produktif yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi, kegiatan pengolahan itu sendiri dapat bersifat masinal kegiatan pengolahan yang memakai mesin, elektrikal atau manual. Pendapat lain yaitu menurut Biro Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan bahwa industri adalah suatu kegiatan perubahan barang dasar menjadi barang jadi atau setengah jadi atau dari yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya dengan maksud untuk dijual. Dari beberapa pengertian industri diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa industri adalah serangkaian proses pengolahan sesuatu berupa barang dengan menggunakan alat pengolah untuk menghasilkan nilai tambah ketika di perjualbelikan.

Makna industri TIK menurut penulis adalah proses pengolahan produk industri TIK (berupa barang dan jasa atau berupa hardware dan software) yang berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Proses pengolahan industri ini meliputi proses pemasukan (input), proses pengolahan (prosessing) dan keluaran produk (output). Sebagaimana ilustrasi berikut ini.

Gambar 1. Pola umum sistem industri

Sinergi strategi dan kebijakan

Menurut penulis yang dimaksud sinergi adalah kesamaan arah dan kebijakan antara para pelaku industri dalam berbagai kalangan dan level dengan pemerintah. Hal ini sangat penting dalam rangka percepatan pencapaian tujuan perekonomian nasional yang kokoh dan berdaya saing tinggi.

Berbicara mengenai peran pemerintah dalam bidang perekonomian, menurut Wigrantoro ketua masyarakat telemetika Indonesia (MASTEL), mengatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab untuk menyediakan keamanan, memastikan berfungsinya kontrak (perdata), mengelola ekonomi makro, meminimalkan resiko, serta menyiapkan kebijakan industri. Semua ini dilakukan dengan menciptakan dan melestarikan berbagai institusi – politik, sosial, dan ekonomi melalui kemampuan masyarakat dalam berinteraksi dan bersaing.

Undang-undang yang mengatur tentang TIK

Berdasarkan hasil analisis penulis beberapa undang-undang dan atau peraturan pemerintah yang berkaitan dengan TIK diantaranya adalah Undang-undang RI No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik & Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. 2009.

3. PEMBAHASAN

Pada pembahasan kali ini, penulis akan coba menjabarkan mengenai beberapa topik penting yang berkaitan dengan permasalahan yang penulis angkat. Secara umum gambaran pembahasan ini akan dimulai dengan penjabaran mengenai realita industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam negeri, kemudian peluang dan tantangan industri TIK dalam negeri kaitannya dengan prospek kemajuan perekonomian, analisa permasalahan yang muncul, kemudian pola sinergi untuk pemecahan permasalahan yang penulis kaji.

Realita industri TIK di Indonesia

Sejak masuk dan berkembangnya teknologi komputer ke Indonesia, sejak saat itulah babak baru industri TIK dimulai. Pada awalnya komputer saat itu sesuai dengan perkembangan produknya, komputer kebanyakan hanya digunakan untuk proses hitung-hitungan sesuai dengan pengertian awal kata dasar komputer yaitu to compute yang berarti menghitung.

Namun seiring perkembangan produk yang semakin canggih, maka peran komputer tidak lagi hanya sebatas itu, melainkan lebih jauh dalam membantu keperluan manusia, yang awalnya hanya digunakan di perkantoran, kemudian merambah ke dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Sehingga sistem komputerisasi (computeritation system) saat ini sudah hampir masuk dan bahkan bisa menggantikan peran manusia secara sempurna.

Saat ini di Indonesia sendiri, komputer dan sistem TIK sudah masuk ke berbagai bidang kehidupan, seperti pemerintahan yang kita kenal dengan isitlah electronic govermance (e-govermance) lebih konkritnya segala bentuk kinerja pemerintahan sudah menggunakan komputer dan dengan sistem elektornik, apalagi dengan ada

(3)

hubungan internet antar setiap instansi, hal ini jelas sangat memudahkan kinerja pemerintah,dalam bidang pendidikan ( online education) atau ada juga istilah elektronik learning yang dikenal dengan sebutan e-learning, perbankan yang dikenal dengan sistem e-bangking, perekonomian, perdagangan ada yang dikenal dengan istilah toko online (online store), bisnis yang dikenal dengan (e-bisnis), pertahanan keamanan atau sistem keamanan (security system), hiburan (enterntainment) dan lain-lain.

3.2 Peluang dan tantangan yang dihadapi

Beberapa potensi yang bisa dibanggakan oleh perindustrian Indonesia diantaranya jumlah penduduk yang banyak, yang memungkinkan banyaknya para konsumen produk industri TIK, Terlebih dengan kemajuan berbagai fitur yang ditawarkan oleh para penyedia jasa layanan (provider) memungkinkan industri TIK Indonesia semakin maju.

Data dari Stanley St Lab (2010) menunjukan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia adalah sebanyak 30.000.000 pengguna, atau sekitar 13.4 % dari total jumlah penduduk. Memang masih terbilang kecil, kalau dilihat dari perbandingan dengan jumlah penduduk, sementara kalau kita bandingkan dengan pengguna dinegara lain, Brunei Darussalam misalnya yang hanya mencapai 318.900 pengguna, dan Malaysia yang mencapai angka 16.902.600 pengguna. Sementara Negara yang memiliki jumlah pengguna internet tertinggi di sandang oleh Negara China yang mencapai angka 420.000.000 pengguna, hal ini berbanding dengan jumlah penduduknya.

Data lain yakni data pengguna layanan jejaring social (social networking) dalam hal ini Facebook, masih dari sumber yang sama, menunjukan bahwa pengguna di Indonesia mencapai 27.338.560 pengguna, Brunei hanya mencapai 172,780 pengguna, China hanya sebanyak 24.060 pengguna, sungguh jauh dari perbandingan dengan pengguna internetnya. Sementara yang paling tinggi diraih oleh pengguna dari Amerika sebanyak 132.810.940 pengguna.

Tantangan yang ada di indonesia diantaranya adalah perkembangan industrti TIK negera lain yang sudah lebih maju. Hal ini memungkinkan dua kemungkinan besar, yakni kita berupaya untuk mengejar ketertinggalan dan mencoba untuk menyamai negara lain, atau yang kedua adalah kita terlena dan kita menjadi sangat pesimis, sehingga lebih senang untuk memposisikan diri sebagai konsumen tanpa berpikir menjadi produsen.

3.3. Pemasalahan yang ditemukan

Menurut Tatiek Mariyati (2009:59) bahwa salah satu permasalahan pembangunan industri TIK di Indonesia adalah infrastruktur yang belum merata dan maksimal baik dari sisi kapasitas dan

pemerataan fasilitas. Hal ini dikarenakan karena kurangnya investasi untuk membangun sarana tersebut.

Beranjak dari permasalahan tersebut seyogyanya pemerintah bisa menggandeng para investor untuk mengupayakan percepatan pembangunan infrastruktur yang diperlukan. Disinilah pentingnya sinergi antar pemerintah dan pelaku industri TIK.

Selain infrastruktur TIK yang masih kurang, permasalahan lainnya adalah mengenai kejelasan arah kebijakan pemerintah itu sendiri. Hal ini lebih kepada implementasi dari setiap program pemerintahnya, misalnya pemerintah mencanangkan adanya program internet masuk desa yang ditargetkan pada tahun 2015. Dalam implementasinya hal itu tidak semudah berkata-kata. Mengingat untuk membangun sarana internet sendiri membutuhkan prasarana penunjang terlebih dahulu, prasarana yang dimaksud misalnya ketersediaan listrik di tempat yang di targetkan. Bagaimana bisa internet masuk kalau listriknya saja belum tersedia.

Permasalahan lainnya yang juga sangat penting adalah dalam hal sumber daya manusia (SDM). Pemahaman masyarakat Indonesia khususnya berkaitan dengan lajunya era informasi modern dengan sistem digitalisasi sampai hari ini signifikansi perbandingannya masih terbilang jauh.

Hal ini bisa kita lihat dari data yang ada di Stanley St Lab (2010), bahwa penetrasi internet di Indonesia baru hanya sebesar 12,39% persen dari jumlah penduduk, Jepang sudah mencapai 78,20%, Amerika 77,30%, dan jauh dibawah Inggris yang sudah mencapai 82,50%. Sementara Negara yang penetrasi internetnya sudah merata adalah Negara Swedia sebesar 92,50%. Bahkan kalah oleh Negara tetangga Brunei Darussalam yang sudah mencapai 80,70%.

Sinergi strategi

Menurut Tatiek Mariyati (2009:55) menjelaskan bahwa strategi pemerintah dalam upaya peningkatan dan percepatan industri TIK diantaranya adalah:

1. Mengembangkan sistem pelayanan yang andal dan terpercaya, serta terjangkau oleh masyarakat luas.

2. Menata sistem manajemen dan proses kerja pemerintah dan pemerintah daerah otonom secara holistik.

3. Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.

4. Meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industri telekomunikasi dan teknologi informasi.

5. Mengembangkan kapasitas SDM baik pada pemerintah maupun pemerintah daerah otonom, disertai dengan meningkatkan e-literacy masyarakat.

(4)

Jika di analisis lebih dalam, maka semua point diatas, selalu berhubungan dan saling terkait satu sama lain dengan pihak-pihak pelaku industri TIK, dalam hal ini meliputi para pengusaha, investor dan penyedia semua produk yang sejalan dengan arah kebijakan pemerintah.

Pemerintahpun tidak bisa selamanya membatasi jarak dengan para pelaku swasta, karena sektor industri swasta juga turut membantu dalam menyukseskan program pemerintah. Begitupun pihak pelaku industri swasta juga harus seirama dan mentaati semua regulasi yang dibuat oleh pemerintah sebagai pengarah kebijakan. Maka dari itu untuk menyukseskan proyek besar menuju percepatan pembangunan perekonomian Indonesia yang ditunjang oleh sector industri TIK, beberapa hal berikut ini yang harus disinergikan.

1. Kejelasan aturan dari pemerintah yang berkaitan dengan industri TIK, baik dalam proses pembuatan dan penjualan produk-produk hasil industri TIK

2. Pemerataan proses sosialisasi regulasi yang dibuat pemerintah kepada para pelaku industri TIK

3. Keseriusan pemerintah untuk menegakan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan industri TIK, hal ini sangat penting, mengingat masih banyaknya para konsumen yang tidak memahami hakikat karya orang lain (pembajakan). Hal ini dibuktikan dengan data

Tabel 1. Daftar 10 besar negara dengan tingkat pembajakan software terbesar didunia menurut data dari IDC

N

o Negara sentasePer

1 Georgia % 95

2 Zimbabwe % 92

3 dan MoldovaBangladesh % 91

4 YamanArmenia dan % 90

5 Sri Lanka % 89

6 dan LibyaAzerbaijan % 88

7 VenezuelaBelarusia dan % 87

8 Indonesia % 86

9 dan IranIrak, Ukraina % 85 1

0

Algeria dan Pakistan

84 %

4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Industri TIK dalam negeri memiliki peluang yang sangat baik untuk menunjang pembangunan perekonomian nasional

Diperlukan sinergisitas strategi antara pelaku industri TIK dengan pengambil kebijakan (pemerintah), dalam rangka pembangunan perekonomian nasional dari sektor industri TIK

4.2 Saran

Pemerintah harus menyusun arah kebijakan dengan mempertimbangkan masukan dan saran pendapat dari para pelaku industri

Pemerintah harus membuat regulasi yang baik antara pelaku industri swasta dengan pemerintah.

5. DAFTAR PUSTAKA

Bambang,S.2006. Tantangan, Peluang Dan Usulan Strategi Pengembangan Industri TIK Di Indonesia. Dalam : Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia. Bandung, 3-4 Mei 2006, ITB Bandung

Economic Watch. 2010. Number of Internet Users -Economic Statistics By Country. [Online] (12th May 2011) Tersedia di http://www.economy watch.com/economic-statistics/economic-indicators/Internet_Users/. [diakses tanggal 07 Juni 2011]

Economic Watch. 2010. Number of Internet Users -Economic Statistics By Country. [Online] (12th May 2011) Tersedia di http://www.economy watch.com/economic-statistics/economic-indicators/Facebook_Users/. [diakses tanggal 07 Juni 2011]

Tatiek, 2009. Peran Infrastruktur Telekomunikasi Dalam Menunjang Teknologi Informasi Dan Komunikasi Serta Pertumbuhan Ekonomi. 5 (1). 53-64.

Undang-undang RI No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik & Undang Undang RI No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. 2009. Indonesia Legal Center Publishing

Gambar

Tabel 1. Daftar 10 besar negara dengan tingkat

Referensi

Dokumen terkait

Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan yang menjadi objek penelitian dan bagi perusahaan lain yang sejenis tentang pentingnya pengendalian

Berdasarkan hasil validasi yang telah dilaksanakan oleh ahli media, pakar butir soal, serta pakar angket respon siswa, dapat diketahui tingkat kelayakan instrumen dan

Badan Permusyawaratan Desa Pulau Baru Kecamatan Kuantah Hilir Seberang Kabupaten Kuantan Singingi, sebagai mitra kerja pemerintah desa atau Kepala Desa dapat lebih

Untuk menghasilan sebuah website diperlukan sebuah perencanaan yang matang yaitu dengan melakukan studi kelayakan tentang metode yang digunakan dalam proses pengumpulan

Kelapa sawit dapat tumbuh pada jenis tanah Podzolik, Latosol, Hidromorfik Kelabu, Alluvial atau Regosol dengan nilai pH optimum adalah 5,0–5,5, tanah gembur, subur, datar,

21 Penelitian terbaru dilakukan oleh Karadag dkk (2007) menemukan derajat disfungsi ereksi tidak berkorelasi bermakna dengan kadar serum testosteron meskipun terdapat

Rumput adalah salah satu jenis tanaman penutup tanah yang paling umum digunakan, terutama untuk

Tehnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara studi kepustakaan ( Library Research ) yaitu menghimpun data dengan melakukan penelaahan bahan