• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAK Pengelolaan Limbah B3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAK Pengelolaan Limbah B3"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN KERJA PELAKSANAAN KEGIATAN ANGGARAN 2016

1. Nama Kegiatan : Limbah B3 dan Pengelolaan Limbah B3 2. Rujukan, yang meliputi :

a. KAK Perencanaan Nomor

:-b. RPJMD : mendukung Misi ke-1 Tujuan ke-2 Sasaran ke-5 yaitu Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup

c. Renstra SKPD Misi 1, Tujuan 1

Sasaran ke-4 : Meningkatnya Pelayanan Pemberian Rekomendasi Dokumen Lingkungan yang menjadi kewenangan Daerah.

3. Latar Belakang, yang terdiri dari : a. Dasar Hukum

 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup

 Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah B3 (bahan Berbahaya dan Beracun)

b. Gambaran Umum

Kegiatan / usaha yang ada di Kabupaten Bojonegoro yang berpotensi menghasilkan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) sesuai dengan klasifikasi sebagaimana Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 wajib memiliki Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan yaitu Izin Pengelolaan Limbah B3.

Pengelolaan Limbah B3 merupakan suatu rangkaian kegiatan yang mencangkup Penyimpanan Limbah B3, Pengumpulan Limbah B3, Pemanfaatan, Pengangkutan, dan Pengolahan Limbah B3 termasuk Penimbunan Limbah B3 hasil Pengolahan tersebut.

Dari kegiatan/usaha penanggung jawab wajib memiliki izin, antara lain :  Izin Pengelolaan Limbah untuk kegiatan Penyimpanan Limbah B3  Izin Pengelolaan Limbah untuk kegiatan Pengumpulan Limbah B3 ;  Izin Pengelolaan Limbah untuk kegiatan Pengangkutan Limbah B3 ;  Izin Pengelolaan Limbah untuk kegiatan Pemanfaatan Limbah B3;  Izin Pengelolaan Limbah untuk kegiatan Penimbunan Limbah B3.

c. Data Dukung Pelaksanaan Kegiatan

- Permohonan Izin Pengelolaan Limbah b3 dari penanggung jawab kegiatan.

(2)

- Berita Acara Peninjauan lapangan untuk memberikan rekomendasi TPS (tempat Penyimpanan sementara Limbah B3.

- Mou antara penghasil Limbah B3 dengan Pengolah Limbah B3 yang memiliki Izin dari Kementerian LH RI.

.

4. Keluaran Kegiatan (Output) :

 Bimbingan Teknis para pelaku usaha kegiatan yang berpotensi menghasilkan limbah B3, antara lain kegiatan medis dan bengkel dll.

 Izin Pengelolaan Limbah B3 bagi permohonan kegiatan / usaha yang diajukan ke BLH Kab. Bojonegoro antara lain Izin Penyimpanan Sementera Limbah B3 dan Izin Pengumpulan Limbah B3 skala Kabupaten yang ditanda tangani oleh Bupati Bojonegoro.

5. Strategi Pencapaian Keluaran : a. Metode Pelaksanaan :

- tatap muka secara langsung antara peserta dan narasumber disertai dengan Tanya jawab

- Peninjauan lapangan ke lokasi penyimpanan sementara limbah B3 dan atau lokasi pengumpulan Limbah B3 skala Kabupaten.

- Pengajuan izin penyimpanan Limbah B3 yang oleh Bupati Bojonegoro.

b. Jadual Tahapan Pelaksanaan 8. prjlnan dinas dalam daerah 9. prjlnan dinas luar daerah

6. Waktu Pelaksanaan : Januari s/d Desember 2016 7. Spesifikasi Teknis :

 Dokumen UKL-UPL  Dokumen AMDAL

 Surat Perjanjian kerjasama antara Pengolah limbah b3 yang memiliki Izin dari Kementerian LH RI dan penghasil limbah B3.

 Lokasi Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3.

8. Biaya Yang Diperlukan

(3)

0,000 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 2,900,000

Honorarium Moderator 600,000

ATK 844,000

Fotocopy penggandaan 1,660,000

makan minum rapat 5,525,000

prjlnan dinas dalam daerah 9,771,000

prjlnan dinas luar daerah 14,500,000

Narasumber 9,200,000

9. Penerima manfaat : penanggung jawab kegiatan, masyarakat di sekitar lokasi kegiatan/usaha penghasil limbah B3.

10. Monitoring dan Evaluasi : - Manivestasi limbah B3

- Neraca Pengiriman Limbah B3 dari usaha/kegiatan.

Bojonegoro, Juni 2016 Kuasa Pengguna Anggaran

Ir. MUHAYANAH. M.Si. NIP. 19660929 199311 2 001

PPTK

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Limbah B3 adalah limbah yang mengandung bahan berbahaya atau beracun yang dapat membahayakan lingkungan serta makhluk hidup.. Pengertian Limbah B3 Pengertian

(7) Dalam hal Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 atau Pemanfaat Limbah B3 tidak mematuhi paksaan pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (6), Menteri memberikan

Toyota Motor Manufacturing Indonesia menghasilkan limbah yang bersifat berbahaya dan beracun dari kegiatan proses produksi dan dapat berpotensi menjadi pencemar

Pengelolaan Limbah Padat Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Rumah Sakit yang dilakukan di RSUD Dr.Soetomo Surabaya sudah sesuai dengan persyaratan yang tercantum

Definisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3)

Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) tidak dapat begitu saja ditimbun, dibakar atau dibuang ke lingkungan, karena mengandung bahan yang dapat membahayakan

(7) Dalam hal Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 atau Pemanfaat Limbah B3 tidak mematuhi paksaan pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (6), Menteri memberikan

Karena berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, jika dalam kegiatan reduksi masih menghasilkan