• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

LOGO

Konsep Dasar Sistem

Cellular

(2)

DEFINISI.

Sistem komunikasi yang memberikan layanan jasa

telekomunikasi bagi pelanggan bergerak dimana

daerah layanannya dibagi-bagi menjadi daerah

yang kecil-kecil yang disebut

CELL / sel.

.

.

SIFAT

: Pelanggan mampu bergerak secara bebas

(3)

CELL.

DEFINISI :

Area Cakupan (coverage area) dari Radio Base Station

Ukuran :

Makrocell (>5km), Microcell (3-<5km),Picocell (<1km)

SEL IDEAL SEL REAL SEL MODEL Konsep bentuk sel dalam perencanaan :

(4)

Cluster - 1

4

1

2

3

6

7

5

4

1

2

3

6

7

5

4

1

2

3

6

7

5

Cluster - 2 Cluster - 3

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

GSM CDMA

(5)

Sistem

Komunikasi

Bergerak

Seluler.

Yang mendasari perkembangan

Keterbatasan spektrum frekuensi

Efisiensi penggunaan spektrum frekuensi

Parameter Dasar

(6)

Frequency Reuse.

Definisi

Penggunaab kembali frekuensi yang sama pada

area yang berbeda di luar jangkauan batas bebas

interferensinya

Reuse frekuensi

F3

F3 F1

F2 JARAK BEBAS INTERFERENSI

1

2

3

1

2

3

1

2

3

(7)

Parameter – Parameter

Dasar.

C/I (Carrier to Interference Ratio)

Adalah ukuran kualitas komunikasi

Besarnya tergantung dari teknik akses jamak

yang dipakai (FDMA, TDMA, dan CDMA)

 AMPS (FDMA) C/I > 18 dB

GSM (TDMA C/I > 12 dB

CDMA parameter kualitas yang ditinjau

adalah Eb/Io, karena C/I kecil sekali

Ukuran Kluster ( K )

Kluster adalah kumpulan sel yang memiliki kelompok

frekuensi operasi yang berbeda

Kelompok frekuensi itu, nantinya diulang lagi pada

kluster yang lain

(8)

Kluster.

K = 7

(9)

Rumus-Rumus.

4

1

R

D

N

I

C

K

R

D

3

N

K

I

C

9

2

D

R

AMPS, C/I = 18 dB

GSM, C/I = 12 dB

7

48

,

6

9

6

.

63

9

63

N

K

4

26

,

3

9

6

.

16

9

16

N

K

(10)

KAIDAH PENENTUAN NOMOR SEL.

i,j = 0,1,2,3, ...

i=1

j=2

j

z

60

0

sel referensi

i

(11)
(12)

Frequnecy Reuse.

1

2 3

1

2 3 reuse

1

2 3

freq. reuse pattern / cluster K = 3

1

2

3

freq. reuse pattern K = 4

(13)

Cell Splitting.

before cell splitting after cell splitting

To increase the capacity, the operator performs cell splittings

(14)

Latar Belakang Frequency Re-Use.

1. Keterbatasan alokasi frekuensi

2. Keterbatasan area cakupan cell (coverage

area).

3. Menaikkan jumlah kanal.

(15)

Definisi HandOver.

HandOver adalah proses perpindahan kanal trafik user pada saat user

aktif tanpa terjadi pemutusan hubungan dan campur tangan pengguna.

Penyebab HandOver sel :

- RF kriteria (RF Level dan Kualitas Hubungan). - Network kriteria (masalah trafik load,O&M).

Jenis HandOver :

I. Internal HandOver (Dikendalikan oleh BSC)

1. Intra-cell HandOver: pemindahan hubungan ke kanal yang berbeda pada satu BTS yang sama.

2. Inter-cell HandOver: pemindahan hubungan antar BTS yang berbeda dalam satu BSC.

II. External HandOver (Dikendalikan oleh MSC)

3. MSC intra HandOver: pemindahan hubungan yang terjadi antar BSC dalam satu MSC.

4. MSC inter HandOver : perpindahan hubungan yang terjadi pada 2 MSC yg berbeda. pergerakan MS HO F1 HO F2

Sel #1 Sel #2 Sel #3 F3

(16)

HandOver.

Normalized Distance from Base A

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1.8 2.0

R e c ei ve d P o w e r d B m -130 -120 -110 -100 -90 -80 -70 -60

base A base B

from base C

received power from base A

received power from base B

received power from base C

Handoff or Handover is

a process of transferring a mobile station from one channel or base station to another one.

Margin:

= P

r,HO

- P

r,min

- Too big Margin --> HO traffic burden

- Too small Margin -->higher Drop Call

MAHO (Mobile Assisted

Hand Over) in GSM

(17)

HandOver Pada FDMA/TDMA.

BS1 BS2

A B

R

SL

Level at B

Level dimana terjadi HO

(18)

CDMA : Soft HandOver.

The same signal is sent from BS1 and BS2 within one RNC,

Except Power Control Command

RNC

BS 1

(19)
(20)

20

Perkembangan

Sistem Komunikasi Seluler

(21)
(22)

22

SIM : subscriber identity module

(23)

23

GSM Enhanced Data Services

 Pada awalnya GSM hanya menawarkan transmisi data berkecepatan rendah (9,6 Kbps)

Circuit-switching based

Untuk memenuhi naiknya permintaan transmisi data dilahirkanlah:

 Teknologi pengkodean kanal baru sehingga throughput user bisa sampai 14,4

Kbps

• User-user yang berdekatan dengan BS menggunakan pengkodean ini sehingga bisa mencapai throughput 14,4 Kbps

• User-user yang jauh dengan BS menggunakan teknologi pengkodean yang semula sehingga throughputnya maksimum 9,6 Kbps (agar tidak terganggu interferensi)

Teknologi High-speed Circuit-switched Data (HSCSD)

• Throughput ditingkatkan dengan menggabungkan satu sampai empat timeslot di dalam satu frekuensi carrier

– Maximum user data rate = 4 × 14.4 Kbps = 57.6 Kbps.

• Circuit-switching based

GPRS (General Packet Radio Service)

• Packet-switching based

• Implement new coding schemes

• Data rate: 56 up to 114 Kbps

Enhanced Data rate in GSM Evolution (EDGE)

• Data rate: up to 384 Kbps

(24)

24

HSDPA

High Speed Downlink Packet Access

Merupakan layanan

packet-based data service

dalam jaringan W-CDMA downlink

Kecepatan transmisi data sampai 8-10 Mbps

Ada yang menyebut-nyebut bahwa HSDPA

merupakan teknologi 3,5G

HSDPA merupakan bagian dari teknologi pada

UMTS yang disebut HSPA (High Speed Packet

Access)

Pada sisi uplink, digunakan teknologi HSUPA (High

Speed Uplink Packet Access)

(25)

25

(26)

26

CDMA2000

CDMA2000 merupakan keluarga standard yang

meliputi:

CDMA2000 1X

CDMA2000 1xEV-DO Technologies

CDMA2000 1xEV-DO Rel 0

CDMA2000 1xEV-DO Rev A

CDMA2000 1xEV-DO Rev B

CDMA2000 EV-DV

(27)

27

CDMA2000 1X

Key features:

Voice Capacity

 Bisa mendukung 33-35 sampai 40 panggilan voice per satu

kanal FDD 1.25 MHz

Teknologi codec baru, 4GV, untuk CDMA2000 1X akan

meningkatkan kapasitas voice sampai 40%

High-Speed Data

Release 0 : up to 153 kbps

Release 1 : up to 307 kbps

Aplikasi:

circuit-switched voice, short messaging service (SMS),

multimedia messaging service (MMS), games, GPS-based location services, music and video downloads

Handset CDMA2000 1X

backwards compatible

dengan

(28)

28

Source: CDMA Development Group

(29)

Uke Kurniawan Usman - 2005 29

CDMA2000 1x Network

BTS - Base Transceiver Station BSC - Base Station Controller MS - Mobile Station

MSC - Mobile Switching Center HLR - Home Location Registry SMS-SC - Short Message Service - Serving Center

STM – Synchronous Transfer Mode PDSN – Packet Data Serving Node

AAA – Authentication, Authorization, and Accounting Home Agent – Mobile IP Home Agent

A10 – Bearer interface between BSC (PCF) and PDSN for packet data A11 – Signaling interface between BSC (PCF) and PDSN for packet data

MSC

PST N

A Ref (A1, A2, A5) STM over T1/T3

STM over T1/T3 or AAL1 over SONET

HLR SMS-SC BSC Proprietary Interface BTS BTS IS-2000 MS PDSN Home Agent IP

Firewall RouterIP

Internet Privata Data Network IP Router AQuarter Ref (A10, A11)

IP over Ethernet/AAL5

AAA

(30)

30

CDMA2000 1xEV-DO

Technologies

CDMA2000 1xEV-DO (Evolution-Data Optimized) menawarkan

peak data rates lebih dari 2 Mbps

 CDMA200 1xEV-DO Release 0 (Rel 0) menawarkan high-speed data access sampai 2.4 Mbps

• Pada jaringan komersial, menawarkan throughput 300-700 pada forward link

dan 70-90 kbps pada reverse link

 CDMA2000 1xEV-DO Revision A (Rev A)

• Evolusi dari CDMA2000 1xEV-DO Rel 0 yang menawarkan peak data rate

sampai 3,1 Mbps pada forward link dan 1,8 Mbps pada reverse link

– Pada jaringan komersial menawarkan throughput 450-800 kbps pada forward link dan 300-400 kbps pada reverse link

CDMA2000 1xEV-DO Revision B

Evolusi dari Rev A

Dapat memberikan peak rates 46.5 Mbps pada forward link dan 27 Mbps

pada reverse link

• Baru akan ada tahun 2008

CDMA2000 EV-DV (Evolution-Data/Voice)

Referensi

Dokumen terkait

Kapasitas Lentur Penampang Balok Dari hasil pengujian lentur balok beton bertulang baik balok normal maupun balok yang telah terpapar suhu tinggi didapatkan hasil dari

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui proses jual beli secara hukum. Untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam menentukan pembuktian atas perkara

Hasil penelitian ini menemukan: (1), Penyusunan perencanaanpembelajaran,melalui pendampingan Pusat Kegiatan Guru (PKG), dengan membentuk Tim kecil di kegiatan PKG serta

Kandungan protein diawal pun terlihat bahwa sampel ikan yang telah direndam dalam campuran kitosan-glukosa lebih tinggi dari sampel ikan yang tidak mengalami

Alat pelindung pernafasan yang diberikan PT. Kusuma Hadi Santosa adalah masker. Masker sangat berfungsi di departemen weaving 2 karena departemen produksi tersebut

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan pertimbangan mengenai pengembangan kabin pengemudi untuk antropometri Indonesia, chassis, dan sistem

Judul Jalan Layang Martadinata Bogor Segera DIbangun Tanggal Sabtu-Minggu, 30- 31 Juli 2016 Media Koran Republika (halaman 11). Resume Ruas jalan RE Martadinata menjadi salah

Selaras dengan seksyen 51(1) Ordinan Kerajaan Tempatan 1961, notis ini dikeluarkan dengan kuasa-kuasa yang diberikan oleh seksyen 50(1) Ordinan Kerajaan Tempatan 1961 dan