• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PBV DER EPS DPR DAN ROA TERHADA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PBV DER EPS DPR DAN ROA TERHADA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PBV, DER, EPS, DPR DAN ROA

TERHADAP

HARGA SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN

FOOD

AND BEVERAGE

YANG TERDAFTAR DI BEI)

Gede Priana Dwipratama

Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2009

ABSTRAK

Menurut Sri Mulyani (www.ina.go.id, 2007), beberapa industri pengolahan spesifik yang menunjukkan sangat kuat kenaikannya adalah makanan dan minuman. pertumbuhan industri makanan dan minuman cukup baik yaitu mencapai antara 10 sampai 15 persen, di antaranya disebabkan adanya pergeseran produk-produk pertanian tidak hanya dijual mentah tetapi diproses dulu menjadi makanan untuk meningkatkan pendapatan.

Tinggi rendahnya harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya performance dari perusahaan emiten, tingkat bunga, dividen yield, return investasi saham, tingkat GNP, daya beli masyarakat, faktor kebijakan makro, dan lain sebagainya Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Analisis dan interprestasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi keuangan perusahaan bagi para analisis yang lebih ahli dan berpengalaman dibanding analisis yang hanya didasarkan atas data keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk rasio.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah rasio-rasio keuangan utama perusahaan yang meliputi PBV, DER, EPS, DPR dan ROA mempunyai hubungan yang positif terhadap harga saham. Sampel yang digunakan adalah 14 perusahaan yang terdaftar dalam sektor makanan dan minuman di BEI. Ada dua variabel yang diangkat yaitu : harga saham sebagai dependent variable dan rasio keuangan perusahaan sebagai independent variable.

Hasil penelitian menunjukkan hanya Earning Per Share (EPS) yang mempengaruhi harga saham secara parsial, sedangkan rasio keuangan yang lainnya tidak berpengaruh. Sedangkan secara simultan, semua rasio keuangan (PBV, DER, EPS, DPR dan ROA) berpengaruh terhadap harga saham.

(2)

ABSTRACT

According to Sri Mulyani (www.ina.go.id, 2007), several manufacture industries that show a significant increasing is food and beverages industries. The growth of food and beverages industries is quit good between 10% -15 %, this happened because nowadays agriculture crops have been improving to a ready to eat products that more valuable.

There are several factors that influence share price in the market. The factors are emitens company performance, interests, deviden yield, macro economics policy, etc. To appraise companies financial and achievment, financial analysis needs several parameters. The common parameters that used is ratio / index, that connecting financial datas one and another. Analysis and interpretation of diverse ratio can give a better point of view in viewing companies financial and achievment for experienced and experticed analyst rather than one that only based on financial data which not in ratio.

The aim of this research is to know whether financial ratios which are PBV, DER, EPS, DPR and ROA has a positive relation with stock price. 14 food and beverages companies which registered ini BEI has been used as sample. There are two main variable to be researched : stock price as dependent variable and companies financial ratios as independent variable.

The result of this research shows only Earning Per Share (EPS) can influence stock price partially, while other financial ratios not. All financial ratios (PBV, DER, EPS, DPR and ROA) simultaneously influential to stock price.

Keyword : PBV, DER, EPS, DPR, ROA, Stock Price

1. PENDAHULUAN

Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Analisis dan interprestasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi keuangan perusahaan bagi para analisis yang lebih ahli dan berpengalaman dibanding analisis yang hanya didasarkan atas data keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk rasio.

Dengan melihat pentingnya informasi rasio-rasio keuangan, maka dipandang penting untuk mencari jawaban apakah Price Book Value, Debt to Equity Ratio, Earning Per Share , Deviden Payout Ratio dan Return On Assets mempunyai hubungan terhadap harga saham.

1.1 Perumusan Masalah

(3)

variabel Price Book Value, Debt to Equity Ratio, Earning Per Share , Deviden Payout Ratio dan Return On Assets baik secara parsial (masing-masing) maupun simultan (bersama-sama) ?

1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan utama perusahaan (Price Book Value, Debt to Equity Ratio, Earning Per Share , Deviden Payout Ratio dan Return On Assets) secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman tahun 2003 – 2007.

2. Untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan utama perusahaan (Price Book Value, Debt to Equity Ratio, Earning Per Share , Deviden Payout Ratio dan Return On Assets) secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman tahun 2003 – 2007

1.3 Kajian Teoritis

1.3.1 Pengertian Saham

Saham (Weston dan Copeland, 2004:56) adalah tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas seperti yang telah diketahui bahwa tujuan pemodal membeli saham untuk memperoleh penghasilan dari saham tersebut.

1.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham

Menurut Jogiyanto (2003:57), ada beberapa faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga saham, yaitu :

a. Deviden

b. Pemecahan Saham

c. Pembelian Kembali Saham d. Penerbitan Saham

1.3.3 Pengertian PBV, DER, EPS, DPR dan ROA a. Price Book Value (PBV)

Rasio PBV ini di definisikan sebagai perbandingan nilai pasar suatu saham terhadap nilai bukunya sendiri.

b. Debt to Equity Ratio (DER)

Rasio DER (Diah Andarini, 2007:20) dipergunakan untuk mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan. c. Earning per Share (EPS)

(4)

d. Deviden Payout Ratio (DPR)

Menurut Warsono (2003:275), Deviden Payout Ratio merupakan rasio hasil perbandingan antara deviden dengan laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa.

e. Return On Assets (ROA)

Rasio ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih setelah pajak dari total aset yang digunakan untuk operasional perusahaan.

2 METODE PENELITIAN

2.1 Objek Penelitian

Terdapat 14 perusahaan yang menjadi sampel penelitian dan termasuk dalam kelompok perusahaan food and beverage, yaitu :

1. PT. Ades Water Indonesia Tbk. 2. PT. Aqua Golden Mississippi Tbk. 3. PT. Cahaya Kalbar Tbk.

4. PT. Davomas Abadi Tbk. 5. PT. Delta Djakarta Tbk.

6. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 7. PT. Mayora Indah Tbk.

8. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. 9. PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk 10. PT. Siantar TOP Tbk.

11. PT. Sekar Laut Tbk.

12. PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 13. PT. Tunas Baru Lampung Tbk. 14. PT. Ultrajaya Milk Tbk. 2.2 Variabel Peneltian

Sebagai variabel bebas (independent variable) secara konsep dalam penelitian ini adalah :

1. Price Book Value (PBV). 2. Debt to Equity Ratio (DER). 3. Earning Per Share (EPS). 4. Deviden Payout Ratio (DPR). 5. Return On Assets (ROA). Metode Pengumpulan Data

(5)

Hipotesis

Dalam penelitian ini akan dirumuskan hipotesis, yaitu :

H1a : Price Book Value mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham. H1b : Debt to Equity Ratio mempunyai pengaruh positif terhadap harga

saham.

H1c : Earning Per Share mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham.

H1d : Deviden Payout Ratio mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham.

H1e : Return On Assets mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham.

H1f : Variabel PBV, DER, EPS, DPR, ROA secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap harga saham.

2.5 Teknik Pengolahan Data 2.5.1 Uji Normalitas

Menurut R. Gunawan Sudarmanto (2003:105), salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis parametik yaitu uji normalitas data populasi.

2.5.2 Uji Asumsi Klasik

Regresi linier berganda dengan persamaan Y =β0 + β 1 X1 + β2 X2 + β 3 X3 -β 4 X4 + β5 X5 + ℮. Persamaan regresi di atas harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator).

a. Autokorelasi

Menurut R. Gunawan Sudarmanto (2003:142), autokorelasi merupakan korelasi antara anggota seri observasi yang disusun menurut urutan waktu (seperti sata time series) atau urutan tempat / ruang (data cross section), atau korelasi yang timbul pada dirinya sendiri.

b. Multikoliniearitas

Menurut R. Gunawan Sudarmanto (2003:136), uji asumsi tentang multikolinearitas ini dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel bebas (independen) satu dengan variabel bebas (independen) lainnya.

c. Heteroskesdastisitas

Menurut R. Gunawan Sudarmanto (2003:147), uji asumsi heteroskedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan.

2.5.3 Regresi Linier Berganda 1. Koefisien Korelasi (r/R)

(6)

2. Koefisien Determinasi (r2/R2)

Adalah koefisien yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas (X) mempengaruhi variabel terikat (Y).

3. Kesalahan Standar Estimasi

Digunakan untuk mengetahui ketepatan persamaan estimasi. 4. Pesamaan Regresi berganda

Dalam analisis regresi, untuk mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain menggunakan persamaan estimasi.

Y =β0 + β 1 X1 + β2 X2 + β 3 X3 + β 4 X4 + β5 X5 + ℮ Dimana :

Y = Harga saham

β = Konstanta X1 = PBV X2 = DER X3 = EPS X4 = DPR X5 = ROA

℮ = Residual (variabel kesalahan) 2.5.4 Uji Regresi Secara Parsial (Uji-t)

Uji t dipakai untuk melihat signifikansi dari pengaruh bebas secara individu terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel lain bersifat konstan.

2.5.5 Uji Regresi Secara Simultan (Uji-F)

Uji simultan (serempak) dilakukan untuk mengetahui apakah variable bebas (X1-5) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (Y) dan sekaligus juga untuk menguji hipotesis pertama.

2. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengujian Data 3.1.1 Uji Normalitas

Tabel 3.1

Ringkasan Hasil Analisis Normalitas

Keterangan Asymp.Sig.(2-tailed) Alpha Kondisi Kesimpulan

PBV 0.592 0.05 Asy > Alp Normal

DER 0.630 0.05 Asy > Alp Normal

EPS 0.054 0.05 Asy > Alp Normal

DPR 0.599 0.05 Asy > Alp Normal

(7)

3.1.2 Uji Asumsi Klasik 3.1.2.1 Autokorelasi

Berdasarkan hasil pengujian, nilai Durbin Watson yang diperoleh adalah 1.798. Nilai tersebut mendekati angka 2, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik statistik autokorelasi.

Daerah Keragu-raguan Daerah

Keragu-raguan

Tidak ada autokorelasi positif dan tidak ada

autokorelasi negatif

1.21 1.65 1.798 2.35 2.79 (Diah Andarini, 2007:71)

Gambar 3.1

Kurva Identifikasi Gejala Autokorelasi 3.1.2.2 Multikolinearitas

Tabel 3.4 Korelasi

No Variabel Korelasi No Variabel Korelasi

1 PBV - DER 0.389 6 DER - DPR 0.125

2 PBV - EPS 0.173 7 DER - ROA 0.209

3 PBV - DPR 0.171 8 EPS - DPR 0.395

4 PBV - ROA (0.420) 9 EPS - ROA 0.450

5 DER - EPS (0.108) 10 DPR - ROA 0.333

(8)

3.1.2.3

fikansi Alpha Kondisi Kesimpulan Heteroskesdastisitas

Tabel 3.5

Ringkasan Hasil Analisis Heteroskesdastisitas Keterangan Signi

PBV (X1) - AX1

Tidak terjadi roskesdastisitas

Tidak terjadi eroskesdastisit DPR (X4) - AX4 0.523 0.05 Sig > Alp Het as

Tidak terjadi eroskesdastisit ROA (X5) - AX5 0.072 0.05 Sig > Alp Het as

Tidak terjadi eroskesdastisit 3.1.3 Analisis Data

asil p n deng eng S

l-al penting dl-alam anl-alisis regresi, yaitu :

ui hubungan antara variabel X dan Y. Tabel 3.6

en Korelasi No

Berdasarkan h enelitia an m gunakan SP S, dapat diketahui ha h

1. Koefisien Korelasi (r/R) Digunakan untuk mengetah

Koefisi

Variabel Korelasi No Variabel Korelasi 1 HRG_SHM - PBV 0.312 11 DER - DPR 0.125

isien korela a .31 yang berarti ubungan harga V adalah lemah dan searah.

io

gan DER adalah sangat mber : Hasil Ana

a. Harga ngan Pr e k

Koef si sebes r 0 2 h

saham dengan PB

b. Harga Saham dengan Debt to Equity Rat

Hubungan antara variabel harga saham dengan DER sebesar -0.066 yang berarti hubungan harga saham den

(9)

c.

h kuat dan searah.

io

n DPR adalah lemah dan e.

rarti hubungan harga saham dengan ROA adalah lemah dan f.

ubungan PBV dengan DER adalah lemah dan searah.

io

an tidak rah.

j.

ubungan DER dengan EPS adalah sangat lemah dan tidak rah.

k.

ubungan DER dengan DPR adalah lemah dan searah.

io

ts Harga Saham dengan Earning Per Share

Koefisien korelasi sebesar 0.946 yang berarti hubungan harga saham dengan EPS adala

d. Harga Saham dengan Deviden Payout Rat

Hubungan variabel harga saham dengan DPR sebesar 0.269 yang berarti hubungan harga saham denga

searah.

Harga Saham dengan Return On Assets

Hubungan variabel harga saham dengan ROA sebesar 0.303 yang be

searah.

Price Book Value dengan Debt to Equity Ratio

Hubungan variabel PBV dengan DER sebesar 0.389 yang berarti h

g. Price Book Value dengan Earning Per Share

Hubungan variabel PBV dengan EPS sebesar 0.173 yang berarti hubungan PBV dengan EPS adalah lemah dan searah.

h. Price Book Value dengan Deviden Payout Rat

Hubungan variabel PBV dengan DPR sebesar 0.171 yang berarti hubungan PBV dengan DPR adalah lemah dan searah.

i. Price Book Value dengan Return On Assets

Hubungan variabel PBV dengan ROA sebesar -0.420 yang berarti hubungan PBV dengan ROA adalah sangat lemah d

sea

Debt to Equity Ratio dengan Earning Per Share

Hubungan variabel DER dengan EPS sebesar -0.108 yang berarti h

sea

Debt to Equity Ratio dengan Deviden Payout Ratio

Hubungan variabel DER dengan DPR sebesar 0.125 yang berarti h

l. Debt to Equity Ratio dengan Return On Assets

Hubungan variabel DER dengan ROA sebesar 0.209 yang berarti hubungan DER dengan ROA adalah lemah dan searah.

m. Earning Per Share dengan Deviden Payout Rat

Hubungan variabel EPS dengan DPR sebesar 0.395 yang berarti hubungan EPS dengan DPR adalah lemah dan searah.

n. Earning Per Share dengan Return On Assets

Hubungan variabel EPS dengan ROA sebesar 0.450 yang berarti hubungan EPS dengan ROA adalah lemah dan searah.

o. Deviden Payout Ratio dengan Return On Asse

(10)

2. efisi Nilai k

harga s n

= 6.5%

aham). Bandingkan dengan nilai standar 659.46 lebih besar dari standard error of estimat

adap Harga Saham (Y), maka digunakan apat dirumuskan, yaitu :

Y =β0

Ko en Determinasi (r2/R2)

oefisien determinasi (R2) sebesar 0.935. Hal ini berarti 93.5% aham perusahaan makanan dan minuman bisa dijelaskan denga

variabel PBV, DER, EPS, DPR dan ROA. Sedangkan sisanya (100% - 93.5% ) dijelaskan oleh faktor lain.

3. Kesalahan Standar Estimasi

Nilai standar estimasi sebesar Rp. 7,630.92 (satuan yang dipakai adalah variabel terikat yaitu harga s

deviasi harga saham sebesar Rp. 23, e yang hanya Rp. 7,630.92. 4. Persamaan Regresi Berganda

Untuk mengetahui pengaruh hubungan PBV (X1), DER (X2), EPS (X3), DPR (X4), ROA (X5) terh

analisis regresi linier berganda yang d

+ β 1 X1 + β2 X2 + β 3 X3 + β 4 X4 + β5 X5 + ℮ Dimana :

Y = Harga saham

β = Konstanta X1 = PBV

al (variabel kesalahan) Tabel 3.7

1 (Constant) -2511.793 4295.010 -.585 .575 PBV 2360.566 2948.427 .136 .801 .446

an Konstanta sebesar - 2511.793

1 .793 + PBV + 4 604 DER 585 EPS - 127

.0 3 ROA 524 e Dari persamaan di atas dapat dijelask

(11)

a. Price Book Value (PBV)

Koefisien regresi untuk PBV (X1) sebesar 2360.566. Berarti jika PBV (X1) naik sebesar 1 satuan, maka harga saham (Y) akan mengalami kenaikan

DER , maka harga saham (Y) akan mengalami kenaikan

R r 1 satuan, maka harga saham (Y) akan mengalami penurunan

3.1.4

H1 ditolak bila –t tabel<t-hitung<t-tabel

k bila t-hitung > t-tabel atau -t hitung< -t el (2,306), maka H1 ditolak dan (X1) tidak 2.

maka H1 ditolak dan (X2) tidak

sebesar 2360.566 satuan.

b. Debt to Equity Ratio (DER)

Koefisien regresi untuk DER (X2) sebesar 469.604. Berarti jika (X2) naik sebesar 1 satuan

sebesar 469.604 satuan.

c. Earning Per Share (EPS)

Koefisien regresi untuk EPS (X3) sebesar 15.585. Berarti jika EPS (X3) naik sebesar 1 satuan, maka harga saham (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 15.585 satuan.

d. Deviden Payout Ratio (DPR)

Koefisien regresi untuk DPR (X4) sebesar -127.387. Berarti jika DP (X4) naik sebesa

sebesar 127.387 satuan.

e. Return On Assets (ROA)

Koefisien regresi untuk ROA (X5) sebesar -52.063. Berarti jika ROA (X5) naik sebesar 1 satuan, maka harga saham (Y) akan mengalami penurunan sebesar 52.063 satuan.

Uji Regresi Secara Parsial (Uji-t)

1. PBV (X1) terhadap Harga Saham (Y) 0 diterima dan

H

H1 diterima dan H0 ditola a

tabel. K rena t hitung (0,801) < t- tab

H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa PBV berpengaruh positif terhadap Harga Saham (Y).

DER (X2) terhadap Harga Saham (Y)

H0 diterima dan H1 ditolak bila –t tabel<t-hitung<t-tabel

H1 diterima dan H0 ditolak bila t-hitung > t-tabel atau -t hitung< -t l (2,306),

tabel. Karena t-hitung (0,115) < t-tabe

H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa DER berpengaruh positif terhadap Harga Saham (Y).

EPS (X3) terhadap Harga Saham (Y)

H0 diterima dan H0 ditolak bila –t tabel<t-hitung<t-tabel

H1 diterima dan H0 ditolak bila t-hitung > t-tabel atau -t hitung< -t el (2,306),

tabel. Karena t-hitung (6,893) > t-tab

H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa berpengaruh positif terhadap Harga Saham (Y).

DPR (X4) terhadap Harga Saham (Y)

(12)

H1 diterima dan H0 ditolak bila t-hitung > t-tabel atau -t hitung< -t tabel. Karena t-hitung (-1,298) < t-tabel (2,306), maka H1 ditolak dan

an bahwa DPR (X4) tidak 5.

< -t maka H1 ditolak dan lkan bahwa ROA (X5) tidak

 

3.1.5 Uji Reg Diguna

PBV (X1), DE m (Y).

Langkah-langkah pengujiannya adalah :

pengaruh PBV (X1), DER(X2),

OA (X5) terhadap Harga Saham (Y).

Squares Square

. H0 diterima. Sehingga dapat disimpulk

berpengaruh positif terhadap Harga Saham (Y). ROA (X5) terhadap Harga Saham (Y)

H0 diterima dan H1 ditolak bila –t tabel<t-hitung<t-tabel

H1 diterima dan H0 ditolak bila t-hitung > t-tabel atau -t hitung tabel. Karena t-hitung (-0.267) < t-tabel (2,306),

H0 diterima. Sehingga dapat disimpu

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham (Y). resi Secara Simultan (Uji-F)

kan untuk mengetahui pengaruh secara simultan (bersamaan) antara R (X2), EPS (X3), DPR (X4) dan ROA (X5) terhadap Harga Saha Tabel Uji-F (ANOVA)

Model Sum of df Mean F Sig

erhadap Harga Saham (Y). ors: (Cons

Variable: HRG_SHM

ant), ROA, DPR, EPS, D

aan dan penolakan, yaitu : H0 ditolak bila F hitung > F tabel

H0 diterima bila F hitung < dari F

(13)

5. KESIMPULAN DAN SARAN

.1 Kesimpulan

a. Pada uji regresi secara parsial, dimana uji-t dilakukan untuk mengetahui

kemampuan pe ruh bas (PBV, DER,

EPS, DPR dan ROA) terhadap variabel tergantung/terikat (Harga Saham). hwa hanya variabel EPS (Earning per Share) yang positif

arga Saham).

5.2 Sar a.

terdaftar dalam sektor ini.

a skripsi ini, rasio keuangan utama perusahaan yang diambil hanya 5,

akan ketiga perusahaan

d.

tri lainnya.

Aditya Ke t Bunga Terhadap

Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa E S-1. Malang : Universitas Brawijaya.

5

nga dari masing-masing variabel be Diketahui ba

berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham. Dapat dikatakan EPS yang memiliki kontribusi dominan terhadap Harga Saham.

b. Sedangkan pada uji regresi secara simultan, dimana uji simultan (serempak) atau uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas (PBV, DER, EPS, DPR dan ROA) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (H

Diketahui bahwa semua variabel bebas berpengaruh secara simultan terhadap Harga Saham.

an

Pada skripsi ini, hanya diambil 14 perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman. Saran yang diberikan agar mengambil semua perusahaan yang

b. Pad

yaitu PBV, DER, EPS, DPR dan ROA. Sedangkan masih banyak rasio keuangan utama perusahaan yang belum di teliti. Diharapkan penulisan berikutnya menggunakan rasio keuangan lainnya.

c. Saran kepada investor yang ingin membeli saham perusahaan makanan dan minuman sebaiknya membeli saham PT. DLTA atau PT. MLBI, karena kedua perusahaan tersebut memiliki pendapatan per lembar saham terbesar selama periode penelitian yang menand

tersebut paling mapan (mature) dan atau memiliki lembar saham terbatas serta tingginya proporsi alokasi dari laba bersih perusahaan pada deviden yang dibagikan kepada pemegang saham.

Saran juga diberikan kepada mahasiswa yang akan mengambil judul ini untuk penulisan skripsinya, agar melakukan penelitian dengan menggunakan data berupa laporan keuangan dari perusahaan yang berbeda jenis, seperti jasa dan bidang indus

DAFTAR PUSTAKA

(14)

Boediono dan Wayan Koster. 2001. Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Diah Andarini. 2007. Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ. Skripsi S-1.

ill, James O. Dan Moirra Chatton, 2003. Memahami Laporan Keuangan,

Ika H io-Rasio Keuangan Utama Perusahaan

Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar Di Bursa Efek

ogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Tiga. Yogyakarta :

Kasmir T. Raja

Grafindo Persada.

Njoo Silvia Puji Lestari. 2007. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kebijakan Deviden Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

. Gunawan Sudarmanto. 2003. Analisis Regresi Linear Ganda Dengan SPSS.

Ridwan angan. Jilid Satu, Edisi

Kelima, Literata Lintas Media , Jakarta.

Suad H dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Sunariy asar Modal. UPP AMP YKPN,

Yogyakarta.

n Rasio Modal Saham. Skripsi S -1. Jakarta : Universitas Gunadarma.

Warson ajemen Keuangan Perusahaan. Jilid Satu. Bayu Media, Malang. Jakarta : Universitas Gunadarma.

G

Terjemahan oleh Dwi Prabaningtyas, PPM, Jakarta. ermawati. 2007. Pengaruh Ras

Indonesia Tahun 2007. Skripsi S-1. Jakarta : Universitas Gunadarma. J

BPFE.

. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Ed – 6. Jakarta : P

Jakarta. Skripsi S-1. Malang : Universitas Brawijaya. R

Jakarta : Graha Ilmu.

S. Sunjaya dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keu

usnan. 2001.

Dasar-ah. 2004. Pengantar Pengetahuan P

Syahrul Syarifudin. 2005. Analisis Perbandingan Kinerja Perusahaan Milik Dalam Negeri Dan Asing Dengan Menggunaka

(15)

Weston, J. Fred dan Thomas E. Coopland. 1996. Manajemen Keuangan. Jilid Dua. Jakarta

www.f

Terjemahan oleh Jaka Wasana dan Kibrandoko. 2000. Bina Rupa Aksara,

Gambar

Tabel 3.1 Ringkasan Hasil Analisis Normalitas
Gambar 3.1 Kurva Identifikasi Gejala Autokorelasi
Tabel 3.5 Ringkasan Hasil Analisis Heteroskesdastisitas
Tabel 3.7 Tabel Uji-t
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah 50 remaja sampai dewasa (usia 17-50 tahun), yang mempunyai handphone / smartphone dan sudah pernah melakukan

Perbedaan pengaruh yang signifikan antara edukasi secara ceramah dengan CBIA tentang kanker serviks dan papsmear terjadi pada peningkatan pengetahuan responden dengan

Dalam jurnal lain yang menggunakan metode yang berbeda didapatkan hasil berupa Beberapa mikroorganisme yang telah menunjukkan aktivitas yang

Therefore, based on the figure above, it can be concluded that by using Think-Pair-Share technique, particularly through Think it out activity, Pair and Share

Hubungan Banyaknya Media Massa dengan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Remaja di SMU. Negeri

Kewajiban Lancar adalah kewajiban yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan, mana yang lebih lama.. Kewajiban Kewajiban

Ditambahkan oleh Flechner (1974), jika terkait pemerintah, tujuan Bank Tanah dapat mencakup (i) membentuk pertumbuhan wilayah; (ii) menata perkembangan kota; (iii)

48 No Variabel Keterangan Analisis Dampak Lingkungan SPAM Kota Bandar Lampung, 2017 Permen PU Tentang Penyelenggaraan Pengembangan SPAM No 18/PRT/M/2007 Modul