BOKS
PEM BIAYAAN OLEH LEM BAGA KEUANGAN BUKAN BANK
Pada saat ini Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), yang diantaranya terdiri dari
Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Pegadaian, M odal Ventura, perusahaan pembiayaan dan lain -lain, telah menjadi alternatif sumber pembiayaan bagi masyarakat. Berdasarkan aspek
kelembagaan, jumlah LKBB juga telah cukup banyak didirikan di berbagai lokasi, termasuk di Jaw a Tengah. Dan nampaknya masyarakat telah semakin familiar pula dengan
keberadaan berbagai jenis lembaga keuangan bukan bank ini. Beberapa hal yang menyebabkan kondisi tersebut karena LKBB memiliki beberapa nilai tambah dibandingkan
perbankan seperti prosedur pembiayaan yang tergolong lebih sederhana, adanya aspek
ikatan emosional (keanggotaan), pendekatan lebih personal dari pegaw ai LKBB, serta beberapa hal lainnya. Walaupun terkadang LKBB mengenakan suku bunga/ imbal hasil
pembiayaan yang lebih tinggi dibandingkan lembaga perbankan, namun berbagai keunggulan yang disebutkan di atas menyebabkan sebagian kelompok masyarakat
menggunakan jasa LKBB sebagai alternatif sumber pembiayaan.
Berdasarkan hasil Focus Group Discussion yang dilaksanakan oleh Kantor Bank
Indonesia, ditemukan fakta bahw a LKBB memiliki peran yang cukup signifikan dalam
penyaluran pembiayaan bagi masyarakat di Jaw a Tengah. Data dari Dinas Koperasi dan Pelayanan UM KM menyebutkan bahw a jumlah Koperasi Simpan Pinjam di Jaw a Tengah
mencapai sekitar 14000 unit, w alaupun sebagian diant aranya tergolong tidak aktif. Dan dari jumlah tersebut terdapat beberapa koperasi yang memiliki asset mencapai ratusan triliun
dengan tingkat pembiayaan yang cukup tinggi. Demikian pula halnya dengan pegadaian dan lembaga leasing/ pembiayaan . Dari hasil kompilasi aw al yang dilakukan oleh KBI
Semarang, total pembiayaan yang disalurkan oleh LKBB di Jaw a Tengah pada posisi Agustus
2009 mencapai Rp 20,03 trilyun. Apabila dibandingkan dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan di Jaw a Tengah, maka pembiayaan oleh LKBB mempunyai
pangsa sebesar 24, 23% , tentunya jumlah tersebut merupakan sutu nilai yang sangat signifikan.
(Rp Trilyun) 82,67 5,46 11,17 3,4 20,03 24,23%
Dari hasil diskusi juga disimpulkan bahw a krisis keuangan global tidak berdam pak signifikan terhadap perkembangan pembiayaan LKBB, sehingga secara optimis
pertumbuhan pembiayaan di tahun 2009 akan meningkat dibandingkan tahun 2008. Selain
perbankan, namun LKBB tetap diminati masyarakat ekonomi menengah kebaw ah karena
adanya unsur kedekatan hubungan serta menaw arkan kemudahan transaksi.
Namun demikian, terdapat pula beberapa issu yang harus diperhatikan, diantaranya
adalah mengenai pengaw asan. Karena dengan jumlah asset dan volume usaha yang cukup
besar, tentunya diperlukan pula pengaw asan yang lebih komprehensif, karena apabila terjadi shock pada LKBB maka dapat berpot ensi mempengaruhi stabilitas sistem keuangan.