BAB 3
Penerapan Bimbingan dan
Konseling untuk Anak Usia Dini
Yang
harus
dipahami
dari
anak
•
Anak
adalah
unik.
Anak
adalah
“anak”
dan
bukan
orang
dewasa
mini.
•
Berbagai
hal
yang
membentuk
diri
anak
merupakan
hasil
pembiasaan
dan
peniruan
(imitasi).
•
Lingkungan
terdekat
sebagai
pembentuk
“anak”
adalah
orangtua,
pendidik,
dan
lingkungan
sekitar.
•
Masalah
perilaku
yang
tampak
pada
anak
bukanlah
“bawaan”,
namun
merupakan
hasil
interaksi
anak
dengan
lingkungannya.
•
Anak
tidak
dapat
“tumbuh
dan
berkembang
dengan
baik
”
dengan
sendirinya,
namun
memerlukan
arahan
dan
bimbingan
yang
tepat
dari
lingkungan
terdekatnya
agar
mengerti
siapa
diri
dan
lingkungan
sekitarnya.
Mengapa proses pendidikan yang melibatkan
pembimbingan individu penting dilakukan
Bagaimana
Kenyataan
di
Dunia
Prasekolah?
• Hasil penelitian Izzaty dan Purwanti (2007) menyatakan bahwa keterampilan‐keterampilan dalam proses konseling pada pendidik sebaiknya ditingkatkan, karena masih belum terlihat sesuai dengan kajian teoritik dan proses konseling tidak terlihat interaktif.
• Survey yang dilakukan oleh Izzaty (2004 dan 2005) yaitu adanya berbagai
masalah perkembangan yang termanifestasi pada perilaku anak‐anak
prasekolah di Yogyakarta ditemukan dalam, yaitu agresivitas, kecemasan,
temper tantrum, sulit konsentrasi, gagap atau kesulitan berkomunikasi,
menarik diri, enuresis dan encopresis, berbohong, menangis berlebihan, bergantung, pemalu, dan takut yang berlebihan.
• Pada tahun 2008 dan 2009, adanya hasil survei tentang berbagai macam strategi anak dalam menghadapi masalah sosial yaitu sebagian besar anak TK menyelesaikan permasalahan sosialnya dengan tindakan yang agresif.
Sebagai
pendidik
atau
konselor,
usaha
apa
yang
dapat
dilakukan
utk
mengoptimalkan
potensi
Modal
Apa
yang
harus
dimiliki???
•
Modal
Umum
•
Modal
Khusus
Modal
Umum
Konselor?
(Pemahaman
Konseling
Anak)
Konseling
untuk
anak
adalah
proses
pemberian
bantuan
pada
anak
yang
ditujukan
untuk
membantu
anak
menyesuaikan
diri
dan
menggali
potensi
dirinya
dengan
lingkungan
di
sekolah.
Metode
yang
digunakan
tentunya
mengikuti
berbagai
macam
tahap
proses
konseling
yang
sesuai
dengan
karakteristik
anak.
Dalam
menjalankan
proses
konseling,
pendidik
dan
konselor
harus
mempunyai
ide
yang
jelas
sehingga
tujuan
diadakannya
proses
konseling
tercapai.
Pencapaian
tujuan
selain
didasari
dengan
ide
yang
matang,
faktor
terpenting
yang
pertama
harus
dibentuk
dengan
baik
adalah
Modal
Khusus
Konselor?
Memiliki
pemahaman
mendalam
tentang
dunia
anak
yang
dihadapinya.
Kongruent.
Kepribadian
konselor
haruslah
terintegrasi
dengan
baik,
jujur,
konsisten,
stabil,
dapat
beradaptasi,
sehingga
konselor
percaya
diri
dalam
menjalankan
proses
terapi
Menjaga
kedekatan
dan
hubungan
yang
baik
dengan
anak
‐
anak.
Adanya
penerimaan
yang
tulus.
Baik
verbal
maupun
non
verbal
Tidak
mereaksi
anak
secara
emosional.