• Tidak ada hasil yang ditemukan

J.D.I.H. - Dewan Perwakilan Rakyat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "J.D.I.H. - Dewan Perwakilan Rakyat"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1948

KOMITE NASIONAL PUSAT. BADAN PEKERJA. ANGGAUTA. SUMPAH. JABATAN NEGERI DAN KEDUDUKAN HUKUM. Perat uran t ent ang anggaut a B. P. K. N. I. P. Dan K. N. I. P. t idak

diperkenankan merangkap j abat an Negeri yang t ert ent u, sumpah j abat an dan kedudukan hukumnya.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa sebel um dit et apkan Undang-undang t ent ang susunan, kedudukan, hak dan kewaj iban anggaut a Maj el is Permusyawarat an Rakyat dan Dewan Perwakil an Rakyat , perl u diadakan unt uk sement ara wakt u Undang-undang yang mengat ur kedudukan hukum anggaut a-anggaut a (Badan Pekerj a) Komit e Nasional Pusat ;

Mengingat : pasal 20 ayat 1, pasal 21 ayat 1 dan pasal IV At uran Peral ihan Undang-undang Dasar sert a Makl umat Wakil Presiden t anggal 16 Okt ober 1945 No. X;

Dengan perset uj uan Badan Pekerj a Komit e Nasional Pusat ;

Memut uskan :

Menet apkan perat uran sebagai berikut :

UNDANG-UNDANG TENTANG KEDUDUKAN HUKUM ANGGAUTA-ANGGAUTA (BADAN PEKERJA) KOMITE NASIONAL PUSAT.

Pasal 1.

(1) Anggaut a Komit e Nasional Pusat t idak bol eh merangkap j abat an Presiden at au Wakil Presiden Negara Republ ik Indonesia, Perdana Ment eri, Wakil Perdana Ment eri, Ment eri, Ment eri Muda, Komisaris Negara, Sekret aris Jenderal , Direkt ur Jenderal at au Sekret aris dari suat u Kement erian, Sekret aris Negara, Ket ua, Wakil Ket ua at au Anggaut a Dewan Pert imbangan Agung, Ket ua, Wakil Ket ua

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

(2)

Anggaut a Badan Pemeriksa Keuangan, Ket ua, Wakil Ket ua at au Anggaut a Mahkamah Agung at au Mahkamah Tent ara Agung, Jaksa Agung at au Jaksa Tinggi pada Mahkamah Agung, Ket ua Pengadil an Tinggi, Presiden at au Wakil Presiden dibebaskan dari pekerj aan j awat annya sampai pekerj aan it u sel esai.

Pasal 2.

Sebel um mul ai memangku t ugas-kewaj ibannya maka, dihadapan Presiden Negara Republ ik Indonesia at au dal am suat u rapat Komit e Nasional Pusat dihadapan Ket uanya yang unt uk ini dikuasakan ol eh Presiden Negara Republ ik Indonesia, anggaut a-anggaut a Komit e Nasional Pusat mengucapkan sumpah (pernyat aan dan j anj i) kebersihan hat i dan sumpah (j anj i) sepert i dibawah ini :

"Saya bersumpah (menyat akan) bahwa pengangkat an saya menj adi Anggaut a Komit e Nasional Pusat bukanl ah buah at au akibat perbuat an saya yang dengan nama apapun merupakan pemberian at au j anj i barang sesuat u kepada siapa j uga, dengan cara apapun j uga.

Saya bersumpah (berj anj i) bahwa didal am menj al ankan pekerj aan saya sebagai Anggaut a Komit e Nasional Pusat sekal i-kal i saya t idak akan mel akukan at au mel al aikan sesuat u perbuat an ol eh karena pemberian at au j anj i dari siapapun j uga dengan cara apapun j uga.

Saya bersumpah (berj anj i) akan menj unj ung t inggi Undang-undang Dasar Negara Republ ik Indonesia dan Set ia kepada Negara"

Sumpah (pernyat aan) kebersihan hat i dal am kal imat ke 1 dengan dit ambah perkat aan-perkat aan Badan Pekerj a dimuka Komit e Nasional Pusat diucapkan j uga ol eh Anggaut a-anggaut a Badan Pekerj a Komit e Nasional Pusat sebel um mereka mul ai memangku t ugas-kewaj ibannya.

Sumpah (pernyat aan) ini diucapkan dal am suat u rapat Badan Pekerj a Komit e Nasional Pusat dihadapan Ket uanya.

(3)

dan seksi dari Komit e Nasional Pusat at au dari Badan Pekerj a Komit e Nasional Pusat , at au dal am surat yang disampaikan kepada rapat -rapat t ersebut .

(2) Anggaut a Komit e Nasional Pusat yang mel akukan kej ahat an dan pel anggaran dal am ia menj al ankan hak dan kewaj ibannya sebagai Anggaut a Komit e Nasional Pusat dil uar rapat -rapat (Badan Pekerj a) Komit e Nasional Pusat dengan menyimpang dari ket ent uan yang berl aku unt uk Mahkamah Agung diadil i ol eh Mahkamah Agung dal am peradil an pert ama dan t erakhir.

(3) Perkara-perkara dil uar daripada yang disebut kan dal am ayat (2) pasal ini t et ap diadil i ol eh pengadil an biasa.

Pasal 4.

Semua Kement erian, j awat an-j awat an dan badan-badan diwaj ibkan memberi bant uan dan ket erangan-ket erangan kepada Anggaut a Komit e Nasional Pusat dal am ia mel akukan pekerj aannya.

Pasal 5.

(1) Anggaut a Komit e Nasional Pusat t idak mempunyai kedudukan sebagai pegawai Negeri.

(2) Anggaut a Komit e Nasional Pusat menerima uang sidang, uang j al an dan uang harian.

(3) Anggaut a Badan Pekerj a Komit e Nasional Pusat menerima uang kehormat an.

(4) Anggaut a Badan Pekerj a Komit e Nasional Pusat berhak menerima pensiun.

Pasal 6.

Segal a pengl aksanaan at uran-at uran dal am Undang-undang ini akan diat ur dengan Perat uran Pemerint ah.

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

(4)

Pasal 7.

Undang-undang ini mul ai berl aku pada hari diumumkan.

Dit et apkan di Yogyakart a pada t anggal 14 April 1948. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SOEKARNO.

Ment eri Kehakiman,

SOESANTO TIRTOPRODJO.

Ment eri Keuangan,

A. A. MARAMIS.

Diumumkan

pada t anggal 14 April 1948.

Sekret aris Negara,

A. G. PRINGGODIGDO.

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

(5)

PENJELASAN

UNDANG-UNDANG No. 9 TAHUN 1948. TENTANG

KEDUDUKAN HUKUM ANGGAUTA (BADAN PEKERJA) KOMITE NASIONAL PUSAT.

PENJELASAN UMUM.

Sudah l ama, bukan hanya t erpikir ada baiknya t et api j uga t erasa perl u, j ika ada ket ent uan-ket ent uan yang mengat ur kedudukan hukum anggaut a-anggaut a Dewan Perwakil an Rakyat kit a. Yait u ket ent uan-ket ent uan yang menegaskan kedudukan wakil -wakil Rakyat dal am "hidup bernegara" (st aat sl even) dal am Republ ik kit a, yang memberi kesempat an pada mereka unt uk mel aksanakan hak-hak, kewaj ibann dan pekerj aan mereka sebaik-baiknya, dal am sidang-sidang Parl ement sendiri maupun di t engah-t engah masyarakat . Yang demikian ini dirasa perl u dan diadakan di t iap-t iap Negara. Maka l ebih-l ebih bagi Negara kit a yang masih muda, yang sedang t umbuh, yang t engah dal am revol usi, hal ini l ebih perl u, t ak l ain supaya Parl emen kit a dapat ikut menyempurnakan Tat a Negara dan pemerint ahan kit a; dapat ikut meneruskan dan menyel esaikan revol usi kit a, dapat ikut mengembangkan demokrasi, dapat membawa parl ement arisme kit a kearah kemaj uan yang kit a kehendaki.

Pert imbangan diat as inil ah yang menyebabkan kit a menghendaki kedudukan yang seakan-akan "ist imewa" bagi anggaut a-anggaut a Parl emen kit a, j uga j ika kit a ingin mel indungi mereka dil uar sidang-sidang Parl emen t erhadap t angan Just it ie. Bukan kit a mau mengul angi "f orum privil egiat um" a l a Vol ksraad dahul u dan sekal i-kal i t idak menginginkan suat u "kl asse-j ust it ie".

Memang "kedudukan ist imewa" demikian t idak sesuai dengan dasar-dasar Negara kit a, dengan revol usi kit a. Maka Undang-undang yang kit a proj ect eer ini, (1)

Jaminan-j aminan diat as t adi diperol eh dengan mengadakan perat uran-perat uran sepert i berikut :

(6)

1. Anggaut a-anggaut a Dewan Perwakil an Rakyat t idak dapat dit unt ut dan dihukum karena pembicaraan-pembicaraannya dal am rapat -rapat Dewan dan karena t ul isan yang dit uj ukan pada rapat .

2. Mewaj ibkan pada inst ansi-inst ansi Pemerint ahan dan pada badan-badan part ikel ir unt uk memberikan bant uan dan ket erangan-ket erangan pada anggaut a-anggaut a D. P. R. dal am menj al ankan kewaj ibannya.

3. Menet apkan sej uml ah incompat ibil it eit en (j abat an-j abat an yang t idak bol eh dirangkap ol eh anggaut a D. P. R. ).

4. Perat uran-perat uran administ rat if dan gant i kerugian yang berl ainan dari yang berl aku unt uk pegawai-pegawai Negeri.

Ternyat a bahwa sebenarnya Undang-undang ini "summier" saj a, hanya menent ukan hal -hal yang sudah t ernyat a perl u dal am keadaan Negara dan masyarakat kit a sekarang. Ol eh karena it u Undang-undang ini hanya sat u "Perat uran darurat ". Sebab sebenarnya kit a sekarang, bel um t ahu kemana "t umbuhnya" Negara, masyarakat dan revol usi kit a kel ak.

Dan pul a pada Pemerint ah sendiri sudah ada rencana-rencana yang akan mengat ur kedudukan anggaut a-anggaut a Dewan Perwakil an Rakyat kit a kel ak, j ika sudah ada Dewan Perwakil an Rakyat dengan pemil ihan umum.

Dal am Undang-undang ini yang dipersoal kan ial ah kewaj iban dan kedudukan anggaut a D. P. R. , maka pada dasarnya perat uran-perat uran ini berl aku baik bagi anggaut a-anggaut a Badan Pekerj a Komit e Nasional Pusat ; maupun bagi anggaut a- anggaut a K. N. I. P. (Pl eno).

PENJELASAN SEPASAL DEMI SEPASAL.

Pasal 1. Ayat 1.

Dal am ayat ini nampak incompat ibil it eit en (l arangan-l arangan merangkap j abat an) yang disebut dal am pasal 1 Perat uran Presiden No. 6 t ahun 1946 t ent ang penyempurnaan Susunan Komit e Nasional Pusat ; dit ambah dengan beberapa j abat an yang mengingat akan sif at j abat an it u memang seharusnya dimasukkan dal am daf t ar incompat ibil it eit en.

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

(7)

Ayat 2.

Mengingat akan kedudukan anggaut a Badan Pekerj a sebagai anggaut a dari pada parl e- men sement ara, maka unt uk anggaut a it u perl u diadakan incompat ibil it eit en sepert i t ersebut dal am ayat ini.

Ayat 3.

Ayat ini memberi j aminan kepada anggaut a K. N. Pusat yang menj adi pegawai Negeri at au pegawai daerah ot onomi, supaya ia mendapat kesempat an unt uk menj al ankan pekerj aan yang t ert ent u dal am t empoh yang t erbat as sel aku anggaut a K. N. Pusat .

Pasal 2.

Ket ent uan dal am pasal ini memang sudah semest inya dan berl aku disemua Negara yang mempunyai parl emen.

Pasal 3. Ayat 1.

Ket ent uan dal am ayat ini adal ah syarat mut l ak bagi suat u badan perwakil an rakyat yang berazaskan demokrasi.

Ayat 2.

Ket ent uan sepert i t ersebut dal am ayat ini t erdapat disegal a Negara yang berparl emen, dan sekal i-kal i t idak dimaksudkan unt uk mengadakan "Kl ase-j ust it ie". Tit ik berat dari pada "keist imewaan" it u t erl et ak pada pent ingnya j abat an anggaut a parl emen dal am masyarakat .

Pasal 4.

Pasal ini perl u diadakan agar anggaut a-anggaut a Badan Pekerj a dapat mel akukan kewaj ibannya dengan sebaik-baiknya. Dal am pada it u perl u dit erangkan, bahwa sudah barang t ent u Ment eri yang bersangkut an berhak menol ak pemberian ket erangan-ket erangan yang ol ehnya dianggap bert ent angan dengan kepent ingan Negara.

Pasal 5, 6 dan 7.

Sudah cukup t erang, t idak memperl ukan penj el asan.

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

The next step is to prove that the first-player consistent rule s assigns to each airport problem the modified nucleolus of the associated airport game2. First we

[r]

[r]

[r]

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah dilakukan evaluasi oleh Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang dibentuk berdasarkan surat keputusan Bupati

Standar Kompetensi : Setelah kuliah diharapkan mahasiswa mengenal dasar pemanfaatan bidang ilmu teknik elektro dalam sistem Robotika, mengenal dan menganalisis berbagai