• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab ii turunan parsial revisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "bab ii turunan parsial revisi"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TURUNAN PARSIAL

2.1 Fungsi dua Peubah atau Lebih

Fungsi dua peubah atau lebih dapat ditulis dalam bentuk eksplisit atau implisit. Jika fungsi dua peubah dinyatakan dalam bentuk eksplisit, maka penulisannya secara umum dinyatakan dengan zF(x,y). Sebaliknya jika fungsi dua peubah dinyatakan dalam bentuk implisit, maka penulisannya dinyatakan dengan

0 ) , ,

(x y z

F

Contoh:

1. z2xyF(x,y)2xy

2. zlnx2 2y4 F(x,y)lnx2 y2

3. z x y

sin sin 2

1 2

1

 

4. xyxzyz0 5. xyexsiny0

6. ln 2 2 arctan 0 x y y

x

7. arctan  2z 0 x

y

Berdasarkan contoh di atas, fungsi yang ditulis dalam bentuk eksplisit adalah 1,2, dan 3. Sedangkan contoh 4, 5, 6, dan 7 adalah fungsi yang ditulis dalam bentuk implisit. Semua fungsi dalam bentuk eksplisit dengan mudah dapat dinyatakan dalam bentuk implisit. Akan tetapi tidak semua fungsi dalam bentuk implisit dapat dinyatakan dalam bentuk eksplisit.

(2)

Oktan I adalah ruang dengan x>0, y>, dan z>0 Oktan II adalah ruang dengan x>0, y<0, dan z>0 Oktan III adalah ruang denganx<0, y<0, dan z>0 Oktan IV adalah ruang dengan x<0, y>0, dan z>0 Oktan V adalah ruang dengan x>0, y>, dan z<0 Oktan VI adalah ruang dengan x>0, y<0, dan z<0 Oktan VII adalah ruang denganx<0, y<0, dan z<0 Oktan VIII adalah ruang dengan x<0, y>0, dan z<0

Berdasarkan oktan-oktan tersebut, dapat digambarkan sebarang titik P(x1,y1,z1 ) atau kurva ruang dengan persamaan zF(x,y)

Perhatikan gambar berikut.

Pada gambar di atas P(x1,y1,z1)adalah sebarang titik pada oktan I, dengan menggunakan kaidah dan teorema Pythagoras dapat ditentukan panjang OP sebagai

2 1 2 1 2

1 y z

x

OP  

Dengan cara yang sama, jika P(x1,y1,z1)dan Q(x2,y2,z2)maka

panjang PQ dinyatakan dengan 2

1 2 2 1 2 2 1

2 ) ( ) ( )

(x x y y z z

PQ     

X Z

Y

) , , (x1 y1 z1

P

1 x

1 z

(3)

Selanjutnya, misal zF(x,y)maka dapat ditentukan gambar kurva ruang.

Contoh

Dalam ruang dimensi tiga (R3) gambarlah kurva ruang z 12 3x 4y

Untuk menggambar kurva ruang dengan persamaan zF(x,y) langkah yang ditempuh adalah menentukan titik potong kurva dengan masing-masing sumbu.

Jika x = 0 dan y = 0 maka z = 12, hal ini berarti kurva ruang memotong sumbu z di titik (0,0.12)

Jika y = 0, z = 0 maka x = 4, hal ini berarti kurva ruang memotong sumbu x dititik (4,0,0).

Jika x = 0, z = 0 maka y = 3, hal ini berarti kurva ruang memotong sumbu y dititik (0,3,0).

Sehingga diperoleh:

Gambar di atas, adalah kurva ruang di oktan I. Kurva ruang di oktan yang lain dibayangkan sebagai ruang maya.

Sebagai latihan bagi pembaca, gambarlah kurva ruang dengan persamaan:

1) z1 x2 y2

2) z 1 y

) 12 , 0 , 0 ( P

) 3 , 0 , 0 ( R

(4)

3) z2 x

4) 3z3y4z36 5) z 1 x2

6) z4 y2

2.2 Turunan Parsial Fungsi Dua atau lebih

Misal zF(x,y) adalah fungsi dengan variabel bebas x dan y. Karena x dan y variable bebas maka terdapat beberapa kemungkinan yaitu:

1. y dianggap tetap, sedangkan x berubah-ubah. 2. x dianggap tetap, sedangkan y berubah-ubah 3. x dan y berubah bersama-sama sekaligus.

Pada kasus 1 dan 2 diatas mengakibatkan fungsinya menjadi fungsi satu peubah, sehingga fungsi tersebut dapat diturunkan dengan menggunakan definisi turunan pertama yang telah dipelajari pada kalkulus diferensial.

Definisi

Misal zF(x,y)adalah fungsi dua peubah yang terdefinisi pada interval tertentu, turunan parsial pertama z terhadap x dan y

dinotasikan dengan x z

 

dan yz dan didefinisikan oleh

x

y x F y x x F x

z

x

   

 

 

) , ( ) , (

lim

0 , asalkan limitnya ada

dan

y

y x F y y x F y

z

y

   

 

 

) , ( ) ,

( lim

0 , asalkan limitnya ada

Contoh :

1 Tentukan

x z

 

(5)

Jawab

lim

0 lim lim

y lim

y lim

y lim

y lim

y lim

0 lim

lim

y

lim

(6)

2 lim

y lim

y lim

y

2 Tentukan

x

lim

0 sin ) sin(

lim

0 sin ) (

2 1 cos 2 lim

0 sin ) 2 cos(

lim 2 sin lim 2 cos

lim 2 sin lim 2 cos

lim 2 cos(

(7)

y lim

0 sin ) sin(

lim 0 sin ) (

2 1 cos 2 lim

0 sin ) 2 cos(

lim 2 sin lim 2 cos

lim 2 sin lim 2 cos

lim 2 cos(

2 x y

) cos(xy

Untuk memudahkan dalam menentukan turunan parcial dapat dilakukan dengan menggunakan metode sederhana sebagai berikut.

Andaikan zF(x,y) maka untuk menentukan dengan menurunkan variabel x dan variabel y dianggap konstan dan

selanjutnya y diturunkan. Demikian pula untuk menentukan yz sama artinya dengan menurukan variable y dan variable x dianggap konstant lalu diturunkan.

Dengan cara yang sama, andaikan WF(x,y,z) adalah fungsi

(8)

x

z y x F z y x x F x

W

x

 

 

 

 

) , , ( ) , , (

lim

0

y

z y x F z y y x F y

W

x

   

 

 

) , , ( ) , ,

( lim

0

z

z y x F z z y x F z

W

z

   

 

 

) , , ( ) ,

, ( lim

0

Asalkan limitnya ada.

Selain menggunakan definisi di atas, maka turunan parsial fungsi dua peubah juga dapat dilakukan dengan metode sederhana.

Misal zF(x,y), x z

 

berarti x adalah variable dan y konstanta

sedangkan yz berarti y variabel dan x konstanta. Demikian pula,

misal WF(x,y,z) x W

 

berarti x adalah variabel y dan z adalah

konstanta. Wy berarti y variabel x dan z adalah konstanta. z W

 

berarti z variabel x dan y adalah kosntanta.

Contoh:

1. Ditentukan 

      

x y xyz

z y x

F( , , ) 2tan

Carilah turunan parsial pertamanya. Dengan metode sederhana didapat

a. 

    

         

2 2 1

2 )

, , (

x y

x y yz

x z y x F

) 1 ( 2

2 2

2 y x

yx yz

 

) 1 (

2 ) 1 (

2 2

2 2

2

y x

yx y

yz x

   

(9)

b.     

         

x x y xz

y z y x

F 1

1 2 )

, , (

2

) 1 (

2 2 2

y x

x xy

  

) 1 (

2 ( ) 1 (

2 2

2 2

2

y x

yx y

yz x

   

c. xy

z z y x F

 

 ( , , )

Sebagai latihan bagi pembaca tentukan turunan persial pertama fungsi-fungsi di bawah ini:

1. zln xy

2. z36 x2 y2

3. 3 sin(1 )

y x z

 

4. zxy2 2x2 3y3

5. 

     

x y z arctan

6. F(x,y,z)xyyzxz 7. F(x,y,z)3 x2y2 z2

8. F(x,y,z) sin(xy) 2exyz

 

9. 

     

z xy z

y x

F( , , ) arcsin

Berdasarkan turunan parsial pertama fungsi dua peubah atau lebih dapat ditentukan turunan parsial ke n untuk n 2. Turunan parsial tersebut dinamakan turunan parsial tingkat tinggi.

Dengan menggunakan analogi fungsi satu peubah dapat ditentukan turunan parsial tingkat 2, 3 dan seterusnya.

Jadi andaikan zF(x,y)maka: Turunan parsial tingkat dua adalah

x y

z dan y x

z y

z x

z

 

 

    

 2 2

2 2 2 2

, ,

(10)

Demikian pula, jika WF(x,y,z)Turunan parsial tingkat dua adalah

turunan ke-n Contoh

1 Tentukan

2

Jawab

(11)

2 Tentukan

2 2

x z  

dan 2 2 y z

 

dari fungsi 2 x2

y y

x

z 

Jawab

Dari,diperoleh 2 3

2 1

x y y x z

   

3 2

1 2

x y

x y

z

    

Sehingga 

    

  

   

x z x x

z 2 2

   

 

 

 12 23

x y y x

64

x y  

dan 

  

 

  

   

2 3 2

2 2 1

x y

x y y

z

4

6

y x

Dengan cara yang sama dapat dicari

x y

z dan y x

z

 

 

2 2

Soal-soal Tentukan

x y

z dan y x

z y

z x

z

 

 

    

 2 2

2 2 2 2

,

, fungsi-fungsi berikut:

1) z sin3xcos4y

2) zln xy

3) z36 x2 y2

4) 3 sin(1 )

y x z

 

(12)

5) zxy2 2x2 3y3

6) 

     

x y z arctan

7) z sin(xy) 2exy

8) 

     arcsin 22

x y z

9) 

           

cos 22 sin 22

y x x

y z

10) z 1 x2 y2

2.3 Differensial Total

Misal zF(x,y) adalah suatu fungsi yang dapat diturunkan terhadap variable x dan y. Secara berturut-turut dapat diperoleh turunan parisal terhadap x dan turunan parsial terhadap y. Keduanya dinyatakan oleh:

x y x F x z

   

 ( , )

--- (1) dan

y y x F y z

   

 ( , )

--- (2) Dari (1) dan (2) diperoleh:

dx x

y x F dz

 

 ( , ) dan dy

y y x F dz

 

 ( , )

Jumlah diferensialnya diperoleh: dy

y y x F dx x

y x F

   

 ( , ) ( , )

Bentuk di atas disebut diferensial total.

Dengan demikian jika zF(x,y),maka diferensial totalnya adalah: dy

y y x F dx x

y x F dz

   

 ( , ) ( , )

Analog, jika WF(x,y,z) maka diferensial totalnya adalah: dz

z z y x F dy y

z y x F dx x

z y x F dw

   

  

(13)

Contoh.

1 Tentukan diferensial total fungsi

2 3y 2xy x

z  

Jawab

xy x

y z xy y x x z

4 ,

3 2 2 3

  

  

sehingga diferensial total fungsi z x3y 2xy2 adalah

x y xy

dx

x xy

dz 3 2 2 3 4

2 Tentukan turunan parsial fungsi

2

2 y

x x z

 

Jawab

 

 

2 2

2 2 2

2

1

y x

y x

x x

y x

x z

    

  

 

  

  

2 2 2 2

2 2 2

y x y x

x y x

 

  

2 2 2 2

2

y x y x

y

 

 

 

2 2

2 2 2

2

0

y x

y x

y x

y x

y z

 

  

 

 

  

2 2 2

2 y x y

x

xy

 

 

sehingga diferensial total fungsi x2 y2 x z

adalah

dy y x y x

xy dx

y x y x

y dz

 

  

 

 

 

 

  

 

 

2 2 2 2 2

2 2 2

(14)

dy y x y x

xy dx

y x y x

y

    

  

 

     

  

 

2 2 2 2 2

2 2 2

2

3 Dengan menggunakan diferensial total, hitunglah

2 2

2 (1,99) (0,97)

) 01 , 2

(  

Jawab

Langkah pertama yang harus ditetapkan fungsinya, dalam hal

2 2

2 (1,99) (0,97)

) 01 , 2

(  

2 2 2 y z x

W   

Pilih x = 2, y = 2 dan z = 1 sehingga W = 222212 = 3 Karena akan dihitung (2,01)2(1,99)2 (0,97)2 maka:

x + x = 2,01 sehingga x0,1 x + y = 1,99 sehingga x 0,1 x + z = 0,97 sehingga x0,3

dengan menggunakan definisi diferensial total W = F(x,y,z) maka dz

z z y x F dy y

z y x F dx x

z y x F dW

   

  

 ( , , ) ( , , ) ( , , )

( 0,03)

3 1 ) 01 , 0 ( 3 2 ) 1 , 0 ( 3 2

  

 

= -0,01

Akhirnya diperoleh (2,01)2 (1,99)2 (0,97)2 

 = 3 + (-0,01) = 2,99

4 Suatu segitiga siku-siku panjang sisi-sisi penyikunya 15 cm dan

20 cm. Bila sisi panjang dipendekkan cm 16

5

dan kaki pendek

dipanjangkan cm 8 5

. Dengan menggunakan differensial tentukan perubahan panjang sisi miringnya.

Jawab

Misal x : sisi pendek, y : sisi panjang, dan r : sisi miring maka berlaku

2 2 y x

r  .

(15)

dy y r dx x r dr

     

dimana dr r, dx x, dxy

didapat

y y r x x r

r

       

y y x

y x

y x

x

  

  

2 2 2

2 2

2 2

2

        

       

16 5 20 15

20 8

5 20 15

15

2 2 2

2

16 5 25 20 8 5 25 15

 

cm 8 1

Hal ini berarti sisi miring dipanjangkan . 8 1

cm

Soal-soal

1) Dengan menggunakan diferensial total, hitunglah a) 3 (0,98)2(1,01)2(0,99)2

b) Suatu tempat berbentuk kotak dengan dimensi 2,02 m, 1,97 m, dan 0,99 m. Dengan menggunakan differensial tentukan panjang diagonal ruang kotak tersebut.

c) Suatu kotak alasnya persegi dengan panjang sisi 8,005 dm dan tingginya 9,996 dm. Hitung volume dan luas

permukaannya.

2) Dekatilah luas persegi panjang yang berdimensi 35,02 cm, 24,97 cm.

3) Daya yang dibutuhkan oleh resistor listrik dinyatakan dengan P=

R E2

(16)

2.4 Turunan Total

Misal zF(x,y) dan F dapat diturunkan (differentiable).

Selanjutnya dimisalkan xx(t) dan yy(t), x dan y adalah fungsi satu peubah yaitu peubah t yang dapat diturunkan. Maka zF(x,y)adalah fungsi satu peubah, sehingga:

dy y

y x F dx x

y x F dz

   

 ( , ) ( , )

karena x =x(t) dan y=y(t) dapat diturunkan maka dapat ditentukan

dt dx dan dx dy

sehingga

dt dy y

y x F dt dx x

y x F dt dz

   

 ( , ) ( , )

Bentuk di atas dinamakan turunan total zF(x,y)dengan )

( )

(t dan y y t x

x  

Catatan

Pengertian ganda z, x, dan y pada dzdt F xx y dxdt F xy y dydt

   

 ( , ) ( , )

Pada dt dz

, z berarti F

x(t),y(t)

, Sedangkan dan yz x

z

  

, z berarti

f(x,y). Pada F xy y dydt

  ( , )

.

Andaikan zF(x,y) adalah fungsi yang dapat diturunkan, dan misalkan

) , ( )

,

(r s dan y y r s x

x  adalah fungsi dua peubah dan dapat

diturunkan, maka diferensial totalnya adalah

dy y

y x F dx x

y x F dz

   

 ( , ) ( , )

Karena xx(r,s) dan yy(r,s) dan dapat diturunkan, maka dapat

ditentukan

s x r x

   

, dan

s y r y

   

,

(17)

r

Dengan cara yang sama diperoleh

1. Jika WF(x,y,z),xx(t),yy(t),dan zz(t) maka turunan totalnya adalah:

dt parsialnya adalah:

Wr F xxy z rx F xyy z ryF xzy zzt

Contoh

Tentukan turunan total fungsi-fungs berkut. 1) ( , , ) , 1,y 1 t,danz 2t2

Turunan total fungsi di atas adalah:

dt

Jawab

(18)

3 )

( 2 )

( 2 2 2 2 2 2 2 2     

  

 

      

  

 

 

y x y x

y y

x y x

x

  

  

 

   

 

  

 

  

2 2 2 2 2

3 2

2 ( )

3 )

( 2

y x y x

y

y x

x

s y y

y x F s x x

y x F s z

  

    

  

 ( , ) ( , )

s

y x y x

y y

x y x

x

2 )

( 1 )

( 2 2 2 2 2 2 2 2     

  

 

      

  

 

 

  

  

 

   

 

  

 

  

2 2 2 2 2

3 2

2 ( )

2 )

( x y x y

ys

y x

x

3) Suatu tempat berbentuk silinder (tabung) dengan jari-jari alasnya 15 cm dan tingginya 20 cm. Karena pemuaian, tinggi slinder bertambah 0,5 cm/det dan jari-jarinya berkurang 1 cm/det. Hitunglah perubahan yang terjadi terhadap volume dan luas permukaan silinder.

Jawab.

Misal jari-jari tabung r, tinggi h dan volume I, maka h

r I 2

h

(19)

) , (r h I I

Diketahui r = 15 cm, h = 20 cm,

det 5 , 0 cm t

r

  

,

det 1cm t

h

   

Dengan definisi turunan total )

, (r h I

Idengan r dan h bergantung pada waktu t, maka diperoleh

dt dh h I dt dr r I dt dI

     

dt dh r dt dr

rh 2

2  



  

   

   

  

det 1 15

det 5 , 0 20

15

2 cm cm cmcm 2 cm

det 225 det

300 cm3  cm3 

det 75

3 cm

Soal-soal

1. Tentukan turunan total fungsi berikut: a. z = Ln (x2y2) jika x = et dan y = et b. u = x2 2y2 2z2 jika x = sin pcost , y =

p z

dan t

psin cos

sin 

 

2.5 Turunan Parsial Fungsi Implisit

Turunan parsial fungsi juga dapat dilakukan untuk fungsi-fungsi yang ditulis dalam bentuk implisit. Misal f(x,y)0 adalah fungsi implisit maka untuk menentukan turunan parsialnya dapat dilakukan dengan menggunakan kaidah diferensial totalf

Karena f(x,y)0 maka df(x,y)d(0) Sehingga

dy y

y x f dx x

y x f

   

 ( , ) ( , )

= 0

(20)

0 )

, ( ) , (

 

    

dx dy y

y x f x

y x f

x y x f dx

dy y

y x f

    

 ( , ) ( , )

y y x f x

y x f

dx dy

 

 

  

) , (

) , (

Contoh

1) Tentukan dandydx dx

dy

bila diketahui f(x,y)xyexsiny0

akan dicari dx dy

, menurut definisi turunan total

y y x f x

y x f

dx dy

 

 

 

) , (

) , (

y e x

y e y

x x

cos sin 

  

x y x f

y y x f

dy dx

 

 

 

) , (

) , (

y e y

y e

x

x x

sin cos 

  

2) Tentukan dari dy dx dan dx dy

0 arctan

ln ) ,

( 2 2

      

 

x y y

x y x f

y y x f x

y x f

dx dy

 

 

 

) , (

) , (

2 2

2 2 2 2

y x

x y

y x

y x

   

 

(21)

x y x f

y y x f

dy dx

 

 

 

) , (

) , (

 xxyy 2

2

Sebagaimana telah dibahas sebelumnya bahwa fungsi dua peubah secara implisit dinyatakan dengan f(x,y,z) 0.

Contoh

1. xyyzxz0 2. sin 0

     

y x exy

3. x2y2z2 250

a. Turunan Fungsi Implisit 2 Peubah

Fungsi Implisit 2 peubah secara umum dinyatakan dalam bentuk 0

) , ,

(x y z

f

Dengan menggunakan diferensial total

Andaikan Wf(x,y,z)0 maka df(x,y,z)d(0) 

0 )

, , ( )

, , ( )

, , (

 

  

  

dz z

z y x F dy y

z y x F dx x

z y x F

Jika masing masing bagian dibagi dx akan diperoleh 0

) , , ( )

, , ( )

, , (

 

  

  

dx dz z

z y x F dx dy y

z y x F x

z y x F

Karena akan dicari turunan fungsi terhadap x, maka 0 dx dy

. Dan karena fungsi lebih dari satu variabel maka turunan terhadap x

dinyatakan dengan x z

 

, sehingga:

0 )

, , ( )

, , (

   

  

x z z

z y x F x

(22)

x

Dengan menurunkan terhadap z dan menentukan z y

 

diperoleh

0

Dengan menurunkan terhadap y dan menentukan yx diperoleh

0

dan x

Contoh

1. Tentukan yx dari xyyzxz0 Jawab

(23)

Maka y z x

y y x f

  

 ( , , )

dan x z

y y y x f

  

 ( , , )

, sehingga menurut definisi turunan fungsi implisit 2 peubah

x z y x F

y z y x F

y x

 

 

   

) , , (

) , , (

 yxzz

2. Tentukan z x

 

dari sin 0

     

x y z exyz

Jawab

Karena ( , , ) sin 0

      

x y z e z y x

f xyz

Maka 

           

 

y y x z

e yz x

y y x

f( , , ) ( ) xyz cos 1

dan

       

 

y x e

xy z

y y x

f( , , ) ( ) xyz sin , sehingga menurut definisi turunan

fungsi implisit 3 peubah

x z y x F z

z y x F

z x

 

 

   

) , , (

) , , (

      

      

 

y x e

xy

y x y z e yz

xyz xyz

sin )

(

cos )

(

3. Tentukan yz dari x2y2 z2 250 Jawab

Karena ( , , ) 2 2 2 25 0

    x y z z

(24)

Maka z z

y y x f

2 ) , , (

 

dan y

y y y x f

2 ) , , (

 

, sehingga menurut definisi turunan fungsi implisit 3 peubah

z z y x F

y z y x F

y z

 

 

   

) , , (

) , , (

z y 2 2

 

z y

 

b. Turunan parsial fungsi implisit 4 peubah

Bentuk umum fungsi impilisit 4 peubah dinyatakan dengan

0

)

,

,

,

(

0

)

,

,

,

(

v

u

y

x

G

v

u

y

x

F

Atau

0 ) , , , ( 0

) , , ,

(x y u vdanG x y u v

F

Dimana variable x sejenis dengan y (berpasangan) dan variable u sejenis dengan v dan F(x,y,u,v)0sertaG(x,y,u,v)0tidak dapat berdiri sendiri. Karena u dan v sejenis maka tidak dapat ditentukan

v u

 

atau u v

 

dan tidak dapat pula ditentukan x y

 

atau x y

 

Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini.

Contoh

1.



0

0

2

2 2 2 2

2

v

u

y

xy

x

uv

y

x

atau

(25)

2.



0

2

0

2

2 2

y

xy

v

u

xy

x

v

u

atau

2u vx2xy0danu2vxy y2 0

3.

0

0

3

2

2 2

y

x

uv

y

x

v

u

atau

u2 v2 2x3y0danuvx y0

Turunan Parsial fungsi implisit 4 variabel dilakukan dengan menggunakan metode eliminasi.

Bentuk umum F(x,y,u,v)0danG(x,y,u,v)0, u,v variabel sejenis, x,y variabel sejenis sehingga tidak dapat ditentukan

u v dan v u x y y x

  

    

, ,

, .

Sehingga turunan parsial fungsi implisit yang dapat ditentukan adalah

x v dan y v y u x u u y v y v x u x

  

            

, , , , , , ,

Untuk menentukan turunan parsial 4 peubah, langkah ditempuh adalah menurunkan fungsi terhadap peubah yang dimaksud, lalu dari persamaan yang diperoleh gunakan metode eliminasi..

Contoh: 1. Tentukan

u x dan x u

  

(26)

Karena akan ditentukan dilakukan

xy2 2uv0danx2 xyy2u2v2 0

dengan menurunkan fungsi terhadap variabel x didapat 0

Selanjutnya dari (1) dan (2) dengan mengeliminasi x v

 

didapat

1

didapat

v

Karena akan ditentukan u x

 

(27)

xy2 2uv0danx2 xyy2u2v2 0

dengan menurunkan fungsi terhadap variabel u didapat 0

Berdasarkan persamaan (1) dan (2), dengan metode eliminasi diperoleh

1 v

Didapat

)

Diperoleh

)

(28)

u dilakukan

Selanjutnya dengan menurunkan fungsi 0

Selanjutnya dari (1) dan (2) dengan mengeliminasi yv didapat

x

didapat

(29)

Karena akan ditentukan yv maka vu,uv,yx,xy tidak boleh dilakukan

Selanjutnya dengan menurunkan fungsi 0

2 0

2u vx2xy danu vxy y2 terhadap variabel y didapat

0 2

2 

  

 

           

y x y x y x x y v y u

………(1)

        

 2 0 x 0

y v y u

atau x

y v y u

       2

dan

0 2

2 

      

 

        

y y y x y y x y v y

u

…………(2)

0 2 ) 0 (

2    

    

x y

y v y u

atau x y

y v y

u

2 2  

    

Selanjutnya dari (1) dan (2) dengan mengeliminasi yu didapat

x y v y u

      

2 (1)

y x y v y

u

2 2  

    

(2)

didapat

x y v y u

       2

y x y v y

u 4 2 4

2  

    

y x y

v

4 3 5  

 

atau

x y

y v

4 3 5 1

 

 

Soal-soal

(30)

a. dan xv y

u x v x u

  

    

, , ,

b.

u x dan v y v x u x

  

    

, , ,

2. Ditentukan 2u vx2xy0danu2vxy y2 0 Tentukan:

a.

x v dan x u

  

b.

v x dan u x

  

3. Jika xy2 2uv0danx2 xyy2u2v2 0 Tentukan

a. dan yv y

u

  

b.

v x dan u x

  

c. Turunan Parsial Fungsi Implisit 6 peubah.

Fungsi implisit 6 peubah, secara umum dinyatakan dalam bentuk:

0

)

,

,

,

,

,

(

0

)

,

,

,

,

,

(

0

)

,

,

,

,

,

(

z

y

x

w

v

u

H

z

y

x

w

v

u

G

z

y

x

w

v

u

F

u,v,dan w variable sejenis, sehingga tidak dapat ditentukan hasilnya

v w u w w

v u v w

u v u

    

      

, , , , ,

x,y, dan z variable sejenis, sehingga tidak dapat ditentukan hasilnya

y z x z z x y x z y x y

           

(31)

Contoh fungsi 6 peubah:

Perhatikan beberapa contoh di bawah ini.

1. Tentukan u

Jawab

Persamaan diturunkan terhadap u dan diperoleh 0

Karena akan ditentukan u x

 

maka eliminasikan

u z dan u

dari persamaan (1), (2) dan (3)

Dari (1) dan (2) dengan mengeliminasi u y

 

diperoleh:

(32)

y

Dari (1) dan (3) dengan mengeliminasi u y

 

diperoleh:

0

Selanjutnya eliminasi u

z

 

dari persamaan (4) dan (5) diperoleh:

y

Sehingga:

6( )( )

2(3 3 )

(33)

Jawab

Persamaan di atas diturunkan terhadap variable w dan diperoleh 0

Karena akan ditentukan w

z

 

maka eliminasikan

w y dan w

dari persamaan (1), (2) dan (3)

Dari (1) dan (2) dengan mengeliminasi w

x

 

diperoleh:

0

Selanjutnya dari (1) dan (3) dengan mengeliminasi w

x

 

diperoleh:

0

Selanjutnya eliminasi w

y

 

(34)

0

Sehingga:

}

Soal-soal.

(35)

Gambar

Gambar di atas, adalah kurva ruang di oktan I. Kurva ruang di oktan

Referensi

Dokumen terkait

Menjawab pertanyaan tentang materi Hukum Newton yang terdapat pada buku pegangan siswa atau lembar kerja yang telah disediakan Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau

Hasil penelitian hubungan antara keikutsertaan pelatihan dengan perilaku penerapan komunikasi terapeutik menunjukkan bahwa dari 79 perawat yang tidak pernah mengikuti

a) Hanya pembelian aset, peralatan dan aksesori (termasuk meningkatkan keupayaan peralatan sedia ada) yang berkaitan dengan projek penyelidikan dibenarkan.

Program Open MP (Open Multi-Processing) adalah sebuah antarmuka pemrograman aplikasi (API) yang mendukung multi processing shared memory pemrograman di C, C++ dan

Di dalam gentian aramid terdapat suatu bahan yang dinamakan Kevlar 49, ianya mempunyai spesifik gravity yang rendah dan nisbah tegangan kekuatan berat yang tinggi berbanding

Supervisi yaitu melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan, dan jika ditemukan masalah segera

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh atau sampel total, yaitu pengambilan sampel dengan mengambil seluruh biro perjalanan wisata yang

Manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik ibu hamil dan mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan jenis anestesi yang diinginkan ibu hamil untuk tindakan