BAB 7
Observasi (observation) merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya.
Klasifikasi Pendekatan Observasi
Pendekatan observasi dapat diklasifikasikan ke dalam - observasi perilaku (behavioral observation) dan
Observasi perilaku (behavioral observation) terdiri sebagai berikut ini.
1. Analisis nonverbal (nonverbal analysis).
Observasi analisis nonverbal (nonverbal analysis) dapat dilakukan pada gerakan bukan ucapan, seperti misalnya observasi terhadap bahasa tubuh seseorang, ekspresi wajah dan lain sebagainya.
2. Analisis linguistik (linguistic analysis).
Observasi analisis linguistik (linguistic analysis) dilakukan pada analisis bahasa yang digunakan oleh seseorang atau beberapa orang yang sedang berinteraksi.
3. Analisis linguistik ekstra (extralinguistic analysis).
Observasi analisis linguistik ekstra (extralinguistic analysis) dilakukan dengan mengobservasi empat dimensi, yaitu vokal (termasuk tinggi nada, kekerasan, kualitas), tempo (termasuk kecepatan bicara, durasinya dan ritmenya), interaksi (termasuk tendensi untuk menginterupsi pembicaraan, mendominasi) dan cara bicara (termasuk vokabulari, dialek dan ekspresi bicara).
4. Analisis spatial (spatial analysis).
Observasi non-perilaku (nonbehavioral observation) terdiri sebagai berikut ini.
1. Analisis catatan (record analysis).
Observasi analisis catatan (record analysis) dapat berupa pengumpulan data baik dari catatan data sekarang atau catatan data historis.
2. Analisis kondisi fisik (physical condition analysis).
Observasi analisis kondisi fisik (physical condition analysis) dilakukan pada data kondisi fisik seperti fisik sediaan, kondisi keamanan pabrik.
3. Analisis proses fisik (physical process analysis).
Validitas Observasi
Kehadiran pengamat secara fisik ini dapat mengganggu subyek yang diobservasi.
Respon subyek yang berubah akibat kehadiran pengamat ini disebut dengan reactivity response.
Kebaikan-Kebaikan Observasi
Observasi mempunyai kebaikan-kebaikan atau kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan metoda pengumpulan data lainnya. Kebaikan-kebaikannya adalah sebagai berikut ini.
1. Untuk data yang berupa catatan dan prosedur-prosedur mekanik, observasi merupakan cara satu-satunya yang dapat dilakukan.
2. Data dapat diperoleh secara orisinal pada saat terjadinya.
3. Observasi menghindari data yang dilupakan atau disaring jika digunakan cara lain untuk mendapatkan data, misalnya menggunakan cara wawancara. Pada metoda wawancara, kejadian sudah terjadi pada saat wawancara dan responden mungkin sudah lupa kejadiannya.
4. Data diperoleh langsung dari pengaturan alamiah (natural
setting) yang belum dirubah atau dibuat oleh peneliti.
Kelemahan-Kelemahan Observasi
Disamping kebaikan-kebaikannya, metoda observasi juga mempunyai kekurangan-kekurangan atau kelemahan-kelemahannya. Kelemahan-kelemahan dari metoda observasi adalah sebagai berikut ini.
1. Proses observasi biasanya lama dan mahal.
2. Kadangkala kejadian yang akan diobervasi belum jelas kapan akan terjadinya dan dapat terjadi setiap waktu tanpa terduga. Misalnya mengobservasi badai tornedo yang akan terjadi, karena sulit menentukan kapan badai tersebut akan terjadi.
3. Proses observasi hanya melihat bagian yang tampak saja, tetapi bagian yang tidak terlihat seperti persepsi orang tidak dapat diobservasi.
4. Pengamat tidak dapat mengontrol lingkungan terjadinya sehingga tidak dapat melakukan eksperimen apa yang akan terjadi jika kondisi lingkungannya berbeda.
TEKNIK WAWANCARA
Wawancara (interview) adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden.
Wawancara (interview) dapat berupa:
- wawancara personal (personal interview),
Permasalahan-permasalahan Wawancara
Permasalahan utama di wawncara adalah terjadinya kesalahan responden
(responden error) yaitu data jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataannya.
Kesalahan responden terjadi karena sebagai berikut ini.
1. Pewawancara gagal membuat responden bekerjasama dengan baik yang
akibatnya responden memberikan jawaban yang bias. Solusinya yaitu pewawancara harus membuat responden bekerjasama dengan baik.
2. Pewawancara gagal melakukan wawancara dengan prosedur yang benar dan
konsisten.
3. Pewawancara gagal menciptakan lingkungan wawancara yang menyenangkan.
Jawaban responden dapat bias karena responden merasa tidak nyaman atau tidak aman.
4. Pewawancara gagal menangkap jawaban yang tidak jujur dari responden. Masalah
ini merupakan masalah yang sering terjadi yaitu responden memberikan jawaban yang sekenanya dan tidak jujur. Permasalahannya adalah responden merasa tidak bertanggungjawab dan ingin wawancara cepat selesai.
5. Pewawancara gagal mempengaruhi perilaku responden. Kadangkala jawaban
responden bias karena pewawancara mempengaruhi perilaku responden dengan tidak tepat, misalnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak tepat. Solusinya adalah wawancara dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah terstruktur.
6. Pewawancara gagal mencatat jawaban dengan lengkap dan akurat. Solusinya
adalah dengan merekam wawancara. Selain untuk kelengkapan data, juga untuk bukti keberadaan data.
7. Bias, karena kehadiran fisik. Kehadiran pewawancara dapat membuat cemas
responden. Solusinya adalah membuat suasana menjadi nyaman.
8. Bias karena respon terjadi akibat responden tidak mempunyai pengetahuan yang
akan diwawancarainya.
9. Bias yang lain dari responden adalah karena pertanyaan menyangkut daerah
Validitas Wawancara Personal
Masalah utama dalam wawancara personal adalah responden tidak menjawab dengan benar. Umumnya jawaban responden yang tidak benar ini karena responden tidak memahami pertanyaan yang diajukan atau responden enggan
menjawab sebenarnya karena menyangkut masalah pribadi. Teknik probing
dapat digunakan untuk mengatasi hal ini.
Probing adalah teknik untuk menstimulasi responden menjawab lebih banyak dan
lebih relevan. Beberapa cara probing adalah sebagai berikut ini.
1. Pewawancara (interviewer) memberikan kesan mengerti dan mendengarkan.
Ekspresi pewawancara sangat penting untuk menyakinkan jawaban responden, misalnya dengan menganggukkan kepala. Untuk penekanan mungkin pewawancara dapat berkata “saya mengerti dan mendengarkan.”
2. Memberi waktu responden untuk berbicara lagi setelah responden mengakhiri
kalimatnya.
3. Mengulangi pertanyaan jika responden ragu-ragu atau tidak mengerti dengan pertanyaannya.
4. Mengulang jawaban responden.
5. Memberi pertanyaan netral seperti “Apa yang Anda maksud?,” “terus
bagaimana?.”
6. Memberikan pertanyaan klarifikasi jika jawaban melenceng atau tidak jelas.
7. Menyakinkan bahwa topik wawancara penting.
8. Membuat situasi wawancara menyenangkan.
9. Menyakinkan bahwa responden adalah orang yang suka membantu.
10. Menghindari mempermalukan responden.
11. Menghindari isi wawancara yang tidak disukai responden.
Kebaikan-kebaikan Wawancara Personal
Kebaikan-kebaikan dari wawancara adalah sebagai berikut ini.
1. Kerjasama yang baik dari responden dapat dilakukan.
2. Pewawancara dapat melakukan probing untuk mengurangi
jawaban yang bias.
3. Bantuan visual khusus atau alat penilai lainnya dapat dilakukan.
4. Responden yang tidak mempunyai pengetahuan dapat
diidentifikasi.
5. Pewawancara dapat menyaring responden sesuai dengan yang
Kelemahan-kelemahan Wawancara Personal
Sebaliknya, kelemahan-kelemahan atau kejelekan-kejelekan dari wawancara adalah sebagai berikut ini.
1. Biaya mahal jika responden tidak dapat mudah diakses.
2. Membutuhkan pewawancara yang terlatih.
3. Waktu pengumpulan data lama.
4. Beberapa responden tidak mau berbicara dengan orang yang
tidak dikenal di rumahnya.
5. Beberapa area pemukiman sulit untuk dijangkau.
6. Responden dapat diatur atau dilatih oleh pewawancara untuk
Wawancara Lewat Telepon
Wawancara telepon (telephone interview), yaitu wawancara yang dilakukan lewat telepon. Wawancara lewat telepon mulai banyak dilakukan terutama jika respondennya cukup banyak dan menyebar, dan tidak dapat didatangi satu persatu. Wawancara lewat telepon juga dapat diprogramkan lewat komputer.
Kebaikan-kebaikan Wawancara Telepon
Berikut ini menunjukkan kebaikan-kebaikan dari wawancara telepon.
1. Biaya lebih murah dibandingkan dengan wawancara personal.
2. Letak geografik responden dapat lebih luas dan menyebar tanpa
peningkatan biaya yang tinggi.
3. Hanya membutuhkan sedikit atau tidak membutuhkan
pewawancara sama sekali.
4. Mengurangi bias dari pewawancara.
5. Waktu penyelesaian yang cepat.
6. Akses yang lebih baik ke responden karena dapat ditelepon
berkali-kali jika belum tersambung.
7. Dapat digunakan komputer untuk menelepon dengan nomor
telepon yang acak.
8. Dapat menggunakan CATI sehingga data dapat langsung
Kelemahan-kelemahan Wawancara Telepon
Kelemahan-kelemahan dari wawancara telepon adalah sebagai berikut ini.
1. Tingkat respon lebih rendah dibandingkan dengan wawancara
personil.
2. Biaya pulsa telepon mahal jika area menyebar secara geografik.
3. Banyak nomor telepon yang tidak tercatat.
4. Respon dapat tidak selesai jika sambungan telepon terputus di
tengah.
7.4. TEKNIK EKSPERIMEN
Eksperimen (experiment) adalah suatu studi yang melibatkan keterlibatan peneliti memanipulasi beberapa variabel, mengamati dan mengobservasi efeknya.
Variabel-variabel yang dimanipulasi atau yang diberi treatmen adalah variabel-variabel independen dan
Eksperimen-betulan Eksperimen-kuasi
- Dilakukan dengan memanipu-lasi secara eksplisit terhadap satu atau lebih variabel independen
-Data eksperimen berupa fakta yang sedang terjadi di eksperimen. -Grup eksperimen dibentuk dari
subyek-subyek yang diberi
treatmen atau dimani-pulasi dan grup kontrol dibentuk dari subyek-subyek yang tidak diberi treatmen.
-Metoda randomisasi
(random-ization) digunakan untuk
mengurangi bahkan
menghi-langkan pengaruh variabel-variabel ekstrani (extraneous variables).
- Tidak dilakukan manipulasi secara
eksplisit, tetapi manipu-lasi
terhadap variabel inde-penden
sudah terjadi karena oleh suatu peristiwa yang tidak diintervensi oleh peneliti.
- Data berupa fakta yang
sudah terjadi sebelumnya ( ex-post
facto).
- Grup eksperimen dibentuk
dari subyek-subyek yang sudah
mendapat treatmen akibat
peristiwa atau kejadian tertentu yang sudah terjadi dan grup kontrol dibentuk dari subyek-subyek yang tidak mendapat treatmen peristiwa tersebut.
- Menggunakan metoda
pair-matching untuk membentuk grup kontrol.
Randomisasi
Randomisasi digunakan untuk meminimalkan atau bahkan menghilangkan pengaruh dari variabel ekstrani (extraneous
variable). Randomisasi (randomization) melibatkan pemilihan
subyek-subyek penelitian secara random dari populasinya dan kemudian memberi subyek-subyek itu dengan kondisi-kondisi tetentu yang juga dilakukan secara random. Di cara randomisasi ini, grup kontrol dapat dibuat atau tidak dibuat.
Pair-Matching
Padanan-sepasang (pair-matching) dilakukan dengan cara masing-masing item di sampel ekeperimen dipadankan dengan item di sampel kontrol dengan karakteristik yang sama (atau mendekati sama jika tidak mungkin sama persis) dengan yang berbeda hanya kategorinya.
7.4.4. Validitas Internal
Validitas internal (internal validity) adalah pengukur seberapa benar atau
valid kausalitas terjadi, yaitu seberapa benar variasi di variabel dependen diakibatkan oleh variasi dari variabel-variabel independennya. Riset disain yang baik harus mempunyai validitas internal yang kuat.
Tabel 7.2. Ancaman terhadap validitas internal di eksperimen.
Ancaman Penjelasan
1. Histori (history)
2.Maturasi (maturation) 3 Pengujian (testing).
4. Instrumentasi
(intsrumentation).
5. Seleksi (selection).
6. Regresi (regression).
7. Mortaliti eksperimen
(experiment mortality).
1. Pengaruh peristiwa-peristiwa lain
yang terjadi antara periode pretest dan
posttest.
2. Pengaruh waktu yang
mempengaruhi subyek.
3. Pengaruh pengujian sebelumnya
yang membuat subyek belajar yang akan mempengaruhi pengujian selanjutnya.
4. Pengaruh pergantian instrumen
atau pergantian pengamat.
5. Pengaruh karakteristik subyek
yang berbeda di grup treatmen dengan yang
di grup kontrol.
6. Pengaruh menuju ke garis regresi
yang berupa nilai ekspektasi sehingga nilai-nilai kecil akan cenderung bergerak naik dan nilai-nilai besar akan cenderung bergerak turun.
7. Pengaruh perubahan komposisi
Disain Eskperimen
Terdapat tiga kelompok disain eksperimen, yaitu:
1) pre-experiments,
2) true experiments dan
Pre-eksperimen
Disain pre-experiment merupakan disain eksperimen yang sederhana yang tidak menggunakan sampel kontrol atau jika digunakan sampel kontrol tetapi tidak ekuivalen dengan sampel treatmennya karena item-item sampel tidak dipilih secara random. Beberapa disain pre-eksperimen (pre-experiment) adalah one-shot
case study, one-group Pretest-Post-Test Design dan Static Group
Comparison.
One-shot Case Study
Pemberian treatmen di variabel independen (X)
variabel dependen (Y)Pengukuran di
T P2
Eksperimen-Betulan Klasik
Beberapa bentuk disain dari eksperimen-betulan (
true-experiment) klasik akan dibahas. Jika di pre-experiment tidak
digunakan sampel kontrol atau jika digunakan sampel kontrol tetapi tidak ekuivalen dengan sampel treatmen karena item-item sampelnya tidak dipilih secara random, maka di eksperimen-betulan (true-experiment) klasik digunakan sampel kontrol yang ekuivalen dengan sampel treatmen.
Pretest-Post-Test Control Group
Disain ini menggunakan pre-test dan sampel kontrol atau grup kontrol. Perbedaannya adalah grup kontrol di eksperimen-betulan
(true-experiment) ini ekuivalen dengan grup treatmennya
7.4.5.3. Eksperimen-Betulan Ekstensi
Ekstensi dari eksperimen-betulan klasik adalah completely
randomized design, randomized block design, latin square design
dan factorial design.
Istilah faktor (factor) banyak digunakan di eksperimen-betulan ekstensi. Faktor (factor) adalah nilai yang diberikan di variabel independen. Faktor terdiri dari:
-faktor-faktor aktif (active factors) dan --faktor-faktor blokan (blocking factors).
Faktor-faktor aktif (active factors) adalah faktor-faktor yang nilai tingkatannya diberikan lewat treatmen.
Faktor-faktor blokan (blocking factors) adalah faktor-faktor yang nilai tingkatannya sudah ada, misalnya laki-laki dan
Jogiyanto HM - Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman
Completely Randomized Design
TEKNIK SURVEI
Untuk mendapatkan data opini individu, teknik pengumpulan data yang dapat digunakan adalah teknik pengumpulan data survei. Untuk mendapatkan data opini grup, teknik pengumpulan data yang dapat digunakan adalah teknik pengumpulan data delphi.
Survei (survey) atau lengkapnya self-administered survey adalah metoda pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden individu. Survei dapat dikelompokkan kedalam mail survey,
computer-delivered survey dan intercept studies.
Permasalahan Survei Dan Cara Mengatasinya
Beberapa cara telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas dari survei lewat pos ini. Cara-caranya adalah sebagai berikut ini.
1. Pemberitahuan awal.
Pemberitahuan awal merupakan pemberitahuan terlebih dahulu kepada responden,
biasanya lewat telepon atau lewat e-mail, sebelum pertanyaan-pertanyaan
dikirimkan. Pemberitahuan ini akan mengingatkan responden tentang adanya survei. 2. Isi dari survei.
Isi dari survei dapat meningkatkan kualitas survei sekaligus meningkatkan tingkat respon dalam mengirimkan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut ini.
a. Panjang pertanyaan-pertanyaan.
Pertanyaan-pertanyaan yang terlalu panjang membuat responden enggan untuk menjawabnya. Panjang pertanyaan yang melebihi 10 menit untuk menjawabnya dianggap terlalu panjang.
b. Sponsor survei.
Survei yang disponsori oleh institusi cenderung lebih direspon dibandingkan dengan survei individual tanpa sponsor.
c. Amplop kembalian.
d. Cara mengirim.
Mengirim dengan menggunakan jasa ekspedisi atau diantarkan sendiri secara pribadi (drop-off delivery) jika dimungkinkan akan membuat responden dihargai, sehingga akan meningkatkan tingkat respon.
e. Personalisasi.
Personalisasi dapat dilakukan dengan menandatangani satu persatu secara pribadi tidak menggunakan cap secara massal akan membuat responden dihargai.
f. Surat pengantar.
Surat pengantar yang diberikan bersama-sama dengan pertanyaan-pertanyaan akan membuat responden merasa dihargai juga.
g. Tanpa nama.
Pengembalian survei yang tanpa nama responden untuk mencegah identitas akan meningkatkan tingkat respon.
h. Insentif uang.
Pemberian uang insentif yang dikirimkan bersama-sama dengan survei atau dikirimkan setelah responden merespon akan meningkatkan tingkat respon.
i. Tanggal jatuh tempo.
Menyebutkan tanggal terakhir survei harus direspon mungkin tidak meningkatkan tingkat respon tetapi mempercepat respon.
3. Tindak lanjut.
SURVEI DIKIRIMKAN-LEWAT-KOMPUTER
Survei dikirimkan-lewat-komputer (computer-delivered survei), misalnya menggunakan internet untuk menyebarkan pertanyaan-pertanyaan survei mulai banyak digunakan. Biasanya pertanyaan-pertanyaan survei ini disebarkan ke grup-grup diskusi yang relevan dengan survei yang dilakukan. Penyebaran ini dapat lewat e-mail atau dapat lewat situs jaringan (web site).
TEKNIK PENGUMPULAN DATA ARSIP
Pengumpulan data arsip (archival) dapat berupa data primer atau data sekunder.
Untuk mendapatkan data primer, teknik pengumpulan data yang dapat digunakan adalah teknik pengumpulan data analisis isi (content analysis).