Kementerian Keuangan Republik
Indonesia Change With Enthusiasm
PERLAKUAN TERHADAP ASET HASIL KERJASAMA
PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
MINISTRY OF FINANCE, REPUBLIC OF INDONESIA
Mari Optimalkan Aset Negara
PASCA UU NO. 23 TAHUN 2014 TENTANG
PEMERINTAHAN DAERAH Berdasarkan PP 27
ASAL PEROLEHAN
Jenis belanja:
- - Belanja barang (52) Peraturan
perundang-undangan
Putusan pengadilan
APBN
Persediaan
Aset Tetap
Tanah
Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi dan
Jaringan
Aset Tetap Lainnya Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Aset Lain-lain
Aset Tidak Berwujud Kerjasama Pihak Ketiga Aset yang tidak
digunakan
Penggunaan Pemanfaatan
- Sewa
- Pinjam pakai - KSP
Dekonsentrasi/ Tugas Pembantuan;
PRESIDEN:
PEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN
NEGARA
MENTERI KEUANGAN
PENGELOLA BARANG MENTERI/PIMP.LBGPENGGUNA BARANG
GUB/BUPT/WALKOTA
PEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLAAN BMD
DISERAHKAN DIKUASAKAN
KEPALA KANTOR
KUASA PENGGUNA BMN SEKRETARIS DAERAHPENGELOLA BMD PENGGUNA BMDKEPALA SKPD
KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB
KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB
SIKLUS
Konsepsi Dasar Pengelolaan
Aset
Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang wajib mengelola dan menatausahakan BMN
yang berada dalam penguasaannya dengan sebaik-baiknya.
BMN yang diperlukan bagi penyelenggaraan tugas pemerintahan negara/daerah tidak dapat
dipindahtangankan.
Penjualan BMN dilakukan dengan cara lelang, kecuali dalam hal-hal tertentu yang diatur dengan
peraturan pemerintah.
BMN yang berupa tanah yang dikuasai Pemerintah Pusat harus disertifikatkan atas nama
Pemerintah RI yang bersangkutan.
Bangunan milik negara harus dilengkapi dengan bukti status kepemilikan dan ditatausahakan
secara tertib.
BMN dilarang untuk diserahkan kepada pihak lain sebagai pembayaran atas tagihan kepada
Pemerintah Pusat.
BMN dilarang digadaikan atau dijadikan jaminan untuk mendapatkan pinjaman. Pihak mana pun dilarang melakukan penyitaan terhadap :
• barang bergerak milik negara baik yang berada pada instansi Pemerintah maupun pada pihak
ketiga;
• barang tidak bergerak dan hak kebendaan lainnya milik negara;
• barang milik pihak ketiga yang dikuasai oleh negara yang diperlukan untuk penyelenggaraan
KEKUASAAN
PEMERINTAHAN
(Pasal 5 UU 23 tahun
2014)
(1). Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
(2). Kekuasaan Pemerintahan diuraikan dalam berbagai Urusan Pemerintahan.
(3). Dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Presiden dibantu oleh menteri yang
menyelenggarakan Urusan Pemerintahan tertentu. (4) Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah
dilaksanakan
Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat. (UU No. 23 tahun 2014 Pasal 1 angka 5)
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Pemerintah meliputi politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional,
Desentralisasi
Desentralisasi adalah penyerahan Urusan
Dekonsentrasi
Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian
Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat, kepada instansi
vertikal di wilayah tertentu, dan/atau kepada gubernur dan bupati/wali kota sebagai
Tugas Pembantuan
Tugas Pembantuan adalah penugasan dari
Pemerintah
Pusat kepada daerah otonom untuk
Bentuk Hubungan Aset
Pemerintah Pusat (BMN) dan
Aset Pemerintah Daerah (BMD)
1. Pinjam Pakai
2. Tukar Menukar
Pinjam Pakai
Pinjam Pakai adalah penyerahan Penggunaan
barang antara Pemerintah Pusat dan
Jangka waktu Pinjam
Pakai
Jangka waktu Pinjam Pakai Barang Milik
Isi Perjanjian Pinjam
pakai
Pinjam Pakai dilaksanakan berdasarkan perjanjian
yang sekurang-kurangnya memuat:
a. para pihak yang terikat dalam perjanjian;
b. jenis, luas atau jumlah barang yang dipinjamkan, dan jangka waktu;
c. tanggung jawab peminjam atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu
peminjaman; dan
Tukar Menukar
Tukar Menukar adalah pengalihan kepemilikan
Barang Milik Negara/Daerah yang dilakukan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, antar Pemerintah Daerah, atau antara Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah dengan pihak lain, dengan menerima penggantian
Pertimbangan Tukar
Menukar
Tukar Menukar Barang Milik Negara/Daerah
dilaksanakan dengan pertimbangan:
a. untuk memenuhi kebutuhan operasional penyelenggaraan pemerintahan;
b. untuk optimalisasi Barang Milik Negara/Daerah; dan
c. tidak tersedia dana dalam Anggaran Pendapatan dan
Hibah
Hibah adalah pengalihan kepemilikan barang
dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah, dari Pemerintah Daerah kepada
Pemerintah Pusat, antar Pemerintah Daerah, atau dari Pemerintah Pusat/ Pemerintah
Pertimbangan Hibah
Hibah Barang Milik Negara/Daerah dilakukan
dengan pertimbangan untuk kepentingan sosial, budaya, keagamaan, kemanusiaan, pendidikan yang bersifat non komersial, dan penyelenggaraan pemerintahan negara/
Syarat Hibah
Hibah harus memenuhi syarat:
a. bukan merupakan barang rahasia negara; b. bukan merupakan barang yang menguasai
hajat
hidup orang banyak; dan
c. tidak diperlukan dalam penyelenggaraan tugas dan
Kesimpulan
1. Mengembalikan tusi sesuai dengan pembagian kewenangan dan tanggung jawab antara
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota berdasarkan UU No. 23 tahun 2014 dan PP 38 tahun 2007.
2. Terkait dengan aset BMN dan aset BMD,
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Mari Optimalkan Aset Negara
Change With Enthusiasm
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
PENGELOLAAN PENGELOLAAN BARANG MILIK BARANG MILIK NEGARA
NEGARA/DAERAH/DAERAH