63 BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian pada bab IV maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Rata-rata nilai siswa SD Negeri 1 Wonoroto sebagai kelas kontrol pada mata
pelajaran matematika sebelum melakukan pembelajaran menggunakan metode
ceramah mencapai 55,04 termasuk dalam kategori kurang. Rata-rata nilai siswa SD
Negeri 2 Wonoroto sebagai kelas eksperimen pada mata pelajaran matematika
sebelum melakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Numbered
Head Together mencapai 60 termasuk dalam kategori kurang.
2. Tingkat rata-rata hasil belajar siswa SD Negeri 1 Wonoroto sebagai kelas kontrol
setelah melakukan pembelajaran menggunakan metode ceramah pada mata
pelajaran matematika mencapai 65,81 termasuk dalam kategori sedang.
Tingkat rata-rata hasil belajar siswa SD Negeri 2 Wonoroto sebagai kelas eksperimen
setelah melakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Numbered
Head Together pada mata pelajaran matematika mencapai 78,47 termasuk dalam
kategori tinggi.
3. Berdasarkan uji t-tes hasil t-hitung menunjukkan –t hitung sebesar -4,395 dan –t tabel sebesar -2,020 maka dapat disimpulkan –t hitung < -t tabel sehingga dituliskan -4,395 < -2,020 dengan p value 0,000 < 0,05 artinya ada pengaruh model pembelajaran
Numbered Head Together terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran
matematika materi sifat- sifat bangun ruang sederhana kelas IV SD Negeri 2
Wonoroto. Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun
Pelajaran 2011/2012.
4. Tingkat hasil keaktifan belajar siswa SD Negeri 1 Wonoroto sebagai kelas kontrol
setelah melakukan pembelajaran menggunakan metode ceramah pada mata
pelajaran matematika mencapai rata- rata 42 termasuk dalam kategori sedang,
sedangkan tingkat rata-rata keaktifan belajar siswa SD Negeri 2 Wonoroto sebagai
64
pembelajaran Numbered Head Together pada mata pelajaran matematika mencapai
rata- rata 58 termasuk dalam kategori tinggi.
5. Berdasarkan skoring yang dilakukan dalam penelitian, ada pengaruh dalam
pembelajaran menggunakan model Numbered Head Together terhadap keaktifan
siswa pada pelajaran matematika materi sifat- sifat bangun ruang sederhana kelas IV
SD Negeri 2 Wonoroto. Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo Semester II
Tahun Pelajaran 2011/2012.
6. Berdasarkan hasil belajar dan keaktifan siswa pada kelas eksperimen, terdapat
pengaruh model Numbered Head Together terhadap keaktifan dan hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonoroto, Kecamatan Watumalang,
Kabupaten Wonosobo.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Teorotis
Setelah penelitian ini berhasil membuktikan bahwa keaktifan dan hasil belajar
matematika pada siswa menjadi lebih baik menggunakan model pembelajaran Numbered
Head Together, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan lebih luas, dalam arti
penggunaan model pembelajaran Numbered Head Together tidak hanya pada mata
pelajaran matematika saja. Subyek penelitian tidak hanya pada jenjang siswa SD namun
juga pada jenjang pendidikan lainnya seperti jenjang SMP, SMA.
5.2.2 Saran Praktis 1. Bagi guru:
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together dapat digunakan guru untuk lebih memaksimalkan kegiatan belajar
selain itu juga dapat meningkatkan keaktifan siswa, siswa tidak bosan dan
pemahaman siswa akan tertanam melalui kegiatan diskusi yang mereka lakukan. Ajarlah kelas dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head
Together apabila murid bosan dengan pembelajaran konvesional, seperti
65
2. Bagi siswa:
Bagi siswa dengan karakteristiknya yang aktif, mandiri, serta percaya diri atau bagi siswa yang kurang aktif, kurang percaya diri, serta membutuhkan
bantuan dari yang lain untuk belajar dapat menggunakan model
pembelajaran Numbered Head Together, seperti pada mata pelajaran
Matematika sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya kegiatan pembelajaran dapat dilakukan oleh
peneliti dan guru kelas sebagai observer sehingga menjadi faktor yang dapat