• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 Apa itu Graphic Organizer?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1 Apa itu Graphic Organizer?"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

1 | P a g e

Apa itu Graphic Organizer?

Graphic organizer adalah alat komunikasi visual yang menggunakan simbol-simbol visual untuk mengekspresikan ide-ide dan konsep, untuk menyampaikan makna. Graphic organizer adalah media pembelajaran yang mengordinasikan ide-ide dan konsep-konsep ke dalam bentuk visual. Graphic organizer terbuat dari garis-garis, panah-panah, dan lingkaran yang menampilkan hubungan antar ide pokok. Pengertian di atas graphic organizer dapat disimpulkan bahwa salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Berupa garis, lingkaran, panah, atau pun gambar yang berfungsi untuk menampilkan bentuk visual dari ide atau gagasan yang siswa miliki. Hal ini penting sebagai sebuah upaya dalam mengorganisasi berbagai pengetahuan yang mereka dapatkan dalam bentuk yang hirarki dan sistematis.

Bentuk graphic organizer tersebut merupakan bentuk yang sederhana yang terdiri dari garis-garis dan panah yang berfungsi untuk menggambarkan keterangan rinci atau factor-faktor dari materi pelajaran yang sedang dibahas secara sistematis dan saling terkait. Selain bentuk yang sederhana, media graphic organizer sendiri telah dikembangkan dalam beragam bentuk yang indah dan menarik serta memiliki banyak warna untuk menarik minat dan motivasi dari para peserta didik dalam membaca pemahaman. Dalam graphic organizer di atas guru harus memberikan pengarahan kepada siswa dalam mengerjakan laporan cerita. Pembelajaran ini bias dilakukan secara berkelompok maupun secara individu. Gambar buku ini adalah pengembangan konsep dasar graphic organizer yang dimaksudkan agar siswa merasakan ketertarikan dalam belajar sehingga tercipta pengalaman belajar yang bermakna.

(5)

2 | P a g e

Pembelajaran Membaca dengan

Media Graphic Organizer

Menurut Wills (2012) menyatakan tiga cara utama guru dalam menggunakan graphic organizer sebagai media pembelajaran, yaitu:

1. Pendahuluan Pembelajaran

Guru dapat menggunakan graphic organizer saat pendahuluan pembelajaran dengan cara menyediakan struktur untuk presentasi materi baru sambil menunjukan hubungan antara ide-ide. Guru dapat memperoleh informasi dari siswa dengan membuat graphic organizer di papan tulis untuk mendapatkan ide yang akurat tentang pengetahuan siswa sebelumnya. 2. Kegiatan Inti

Selama kegiatan ini berlangsung graphic organizer dapat digunakan untuk membantu siswa dalam mengisolasi, memproses dan mereorganisasi informasi kunci. Hal ini karena

graphic organizer memungkinkan siswa untuk mendekati mata pelajaran kognitif karena mereka membantu pemikiran. Peserta didik harus mengambil peran aktif dalam belajar ketika memperoses informasi dan reorganisasi. Modifikasi struktur terorganisir informasi yang memberi siswa kesempatan untuk belajar dari kesalahan mereka sendiri. Hal ini juga memungkinkan siswa untuk membangun peta yang sesuai dengan gaya belajar masing-masing.

3. Dalam Kegiatan Penutup

Siswa dapat membuat graphic organizer sendiri untuk mengisolasi dan mengatur konsep-konsep kunci. Teknik meringkas adalah alat untuk melihat apakah siswa dapat menafsirkan apa yang sedang di ajarkan dalam bentuk yang akurat. Penggunaan graphic organizer dalam kegiatan penutup juga mendorong elaborasi. Jika seorang siswa dapat menghubungkan pengetahuan sebelumnya dengan apa yang telah dipelajari dan mengidentifikasi hubungan antara ide-ide, mereka secara aktif akan belajar lebih banyak dalam bentuk yang sesederhana mungkin dalam proses yang lebih menarik.

Ketika memperkenalkan siswa kepada graphic organizer baru, Anda harus menjelaskan tujuannya, memodelkan penggunaannya, dan menyediakan siswa dengan kesempatan untuk praktek yang dipandu oleh guru. Setelah siswa menjadi mengerti, paham dan menguasai bentuk-bentuk graphic organizer para peserta didik dapat membuat bentuk

(6)

3 | P a g e

dan model graphic organizer nya sendiri. Hal yang dimaksud untuk mendorong para siswa agar memiliki kemandirian yang matang dalam menggunakan graphic organizer sebagai media belajar yang benar-benar dapat membantu mereka dalam memahami berbagai materi pembelajaran dengan minat dan karakter peserta didik masing-masing.

Perkembangan bentuk graphic organizer sendiri ternyata banyak dipengaruhi oleh bentuk-bentuk yang dimodifikasi oleh para peserta didik. Penggunaan grafik organizer yang mandiri oleh para peserta didik merupakan kemampuan yang dapat menunjang kesuksesan siswa dalam proses pembelajaran. Langkah-langkah metode pembelajaran menggunakan media graphic organizer menurut Thomas dalam Wena (2011) mengungkapkan bahwa langkah-langkah menggunakan media graphic organizer yaitu:

1. Guru menjelaskan tentang graphic organizer dan cara menggunakannya. 2. Guru memberikan materi pada siswa.

3. Peserta didik diberikan bacaan untuk memahami materi.

4. Peserta didik membuat graphic organizer secara individu atau berkelompok. 5. Peserta didik menyampaikan graphic organizer yang dibuatnya.

6. Guru dan peserta didik berdiskusi tentang informasi dari materi dengan menggunakan bantuan graphic organizer.

(7)

4 | P a g e

Jenis-Jenis Media Graphic Organizer

Pembelajaran grafik adalah memaknai gambaran secara visual dari materi tertulis dalam teks wacana yang dibaca terlebih dahulu oleh siswa, sehingga siswa mampu memetakan konsep-konsep yang ada dalam wacana. Bagan, grafik, diagram, dan peta adalah contoh dari pelaksanaan pembelajaran graphic organizer yang digunakan untuk pembelajaran membaca dan berpikir kritis. Selain itu, menulis informasi secara visual atau dengan cara dibantu dengan gambar untuk memperjelas dan mengkategorikan data agar mudah diingat. Menggunakan graphic organizer juga membantu siswa melihat dan menghubungkan fakta-fakta secara paralel atau terkait dengan wacana yang dibaca siswa. Oleh sebab itu, guru percaya bahwa siswa bisa memberikan informasi yang lengkap sehingga mampu memberikan penjelasan isi dalam wacana yang dibacanya.

Pembelajaran dalam menggunakan media graphic organizer harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dikerjakan oleh siswa sehingga siswa tidak melenceng dalam mencari informasi yang akan dicari dalam wacana. Seorang guru haruslah membantu siswa dengan mengatur dan memahami materi yang sangat penting dalam keterampilan membaca. Berikan siswa gambaran yang jelas kepada siswa apa yang akan dikerjakan dengan menggunakan media graphic organizer. Siapkan juga tes dan kuis untuk mengukur kemampuan membaca teks yang diberikan dengan menggunakan media graphic organizer.

Pembuatan graphic organizer mempunyai 14 jenis yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan guru dalam pembelajaran membaca dengan patokan kepada tujuan pembelajaran pada kurikulum di sekolah dasar. Jenis graphic organizer disesuaikan dengan kategori yang akan diajarkan kepada siswa yang pertama kategori mencari informasi secara berurutan, kedua membandingkan, ketiga mendeskripsikan, mendukung atau memberikan contoh ide utama. Penggunaan media ini untuk menjelaskan informasi yang ada dalam suatu wacana.

(8)

5 | P a g e

Graphic Organizer 1: Bagan Ide Utama

Graphic organizer jenis ini sangat membantu ketika siswa ingin menemukan ide utama, kalimat utama, dan kalimat penjelas dalam cerita atau teks bacaan dalam paragraf.

Ide Utama

Kalimat Utama Kalimat Utama Kalimat Utama

(9)

6 | P a g e

Graphic Organizer 2: Diagram Jaring Laba-Laba

Diagram jarring laba-laba sering digunakan untuk membantu siswa mengidentifikasi satu gagasan utama dan mengatur informasi terkait di sekitarnya. Siswa harus menentukan kategori luas diluar wacana dalam paragraf. Kemudian siswa harus menentukan bahan faktual yang relevan dan mengelompokkan data ini ke dalam kategori terkait yang sesuai.

(10)

7 | P a g e

Graphic Organizer 3: Bagan K-W-L-H

Bagan K-W-L-H digunakan untuk mengaktifkan pengetahuan dan minat awal siswa sebelum mereka membaca, serta untuk menetapkan tujuan untuk membaca. Bagan ini meminta umpan balik siswa tentang apa yang sudah mereka ketahui, apa yang ingin mereka ketahui, apa yang mereka Pelajari, dan Bagaimana mereka dapat belajar lebih banyak.

Apa Yang Saya

Tahu

Apa Yang Ingin

Saya Ketahui

Apa Yang Saya

Pelajari

Bagaimana

Saya Bisa

Belajar Lebih

(11)

8 | P a g e

Graphic Organizer 4: Diagram Pohon

Diagram pohon didasarkan pada grafik organisasi "pohon keluarga" grafik ini sudah sering kali ditemui di sekolah-sekolah. Siswa diminta untuk mencatat bagaimana fakta atau pernyataan yang berhubungan satu sama lain dan dengan pernyataan yang lebih besar dan menyatu. Diagram pohon juga dapat digunakan sebagai ide utama / jenis perincian pendukung dari graphic organizer.

(12)

9 | P a g e

Graphic Organizer 5: Diagram Venn

Diagram Venn digunakan untuk membandingkan dan membedakan informasi atau untuk menunjukkan persamaan dan perbedaan di antara berbagai objek atau subjek. Diagram Venn terdiri dari dua atau lebih lingkaran yang tumpang tindih. Perbedaan tercantum di bagian luar lingkaran. Kesamaan dijelaskan di mana lingkaran tumpang tindih. Diagram Venn sangat membantu dalam menampilkan persamaan dan perbedaan secara sekilas.

(13)

10 | P a g e

Graphic Organizer 6 dan 7: Matriks dan Tabel

Matriks dan tabel digunakan untuk mengatur atau mengkategorikan informasi atau membuat perbandingan antar kategori. Matriks digunakan untuk membandingkan beberapa item, sementara tabel digunakan untuk membandingkan dua item. Item yang akan dibandingkan tercantum di sepanjang sisi kiri baris tabel, dan fitur umum tercantum di bagian atas tabel sebelum mengisi sel dengan fakta atau informasi pendukung. Graphic Organizer 7 juga dapat digunakan sebagai storyboard.

(14)

11 | P a g e

Graphic Organizer 8 : Tabel Piramida

Tabel piramida sangat efektif untuk mengatur informasi dengan cara mayoritas / minoritas atau umum-ke-spesifik. Meja piramida juga dapat digunakan untuk membuat daftar rincian atau fakta yang mengarah ke puncak atau acara puncak. Mintalah siswa memulai di bagian bawah piramida jika Anda ingin mereka bekerja dari generalisasi ke ide yang lebih spesifik.

(15)

12 | P a g e

Graphic Organizer 9 : Diagram Tulang ikan

Tujuan dari diagram tulang ikan sangat mirip dengan bagan utama ide / bagan pendukung. Pernyataan atau kategori ide utama ditulis pada baris tunggal di sebelah kiri. Fakta pendukung, contoh, atau subkategori ditulis pada garis ke kanan. Dalam banyak kasus, seperangkat baris ketiga dapat dibuat dan dilekatkan pada subkategori dengan informasi atau fakta tambahan.

(16)

13 | P a g e

Graphic Organizer 10 : Garis Waktu Horizontal

Garis waktu horizontal digunakan untuk membuat daftar tanggal-tanggal penting dalam urutan kronologis. Garis waktu horisontal membutuhkan siswa untuk menganalisis informasi dengan peristiwa penting dalam wacana atau tek bacaan. Garis waktu juga mengharuskan siswa untuk menentukan tanggal dasar dan mengetahui sifat "terbelakang" dari kronologi cerita.

(17)

14 | P a g e

Graphic Organizer 11 : Grafik – Masalah – Solusi

Tujuan dari jenis pengatur grafik ini adalah untuk membantu para siswa merampingkan langkah-langkah yang terlibat dalam mengenali suatu masalah dan memanfaatkan keterampilan pemecahan masalah. Grafik masalah-solusi mungkin paling cocok untuk diskusi kelompok setelah guru menjelaskan suatu peristiwa atau tindakan. Siswa kemudian dapat menggambarkan atau memprediksi masalah, setelah itu mereka dapat melakukan brainstorming beberapa solusi dan hasil yang mungkin dari solusi tersebut.

(18)

15 | P a g e

Graphic Organizer 12 dan 13 : Bagan Penyebab – Akibat

Organiser jenis ini membantu siswa menganalisis informasi dengan mengidentifikasi hubungan sebab-akibat. Dalam beberapa kasus, siswa mungkin diminta untuk mengidentifikasi urutan penyebab dan akibatnya, yang menjadi penyebab akibat lain. Dalam kasus lain, siswa akan mengidentifikasi penyebab terpisah dan pengaruhnya (lihat Graphic Organizer 13).

Sebab Penyebab Akibat

(19)

16 | P a g e

Graphic Organizer 14 : Rantai Kejadian atau Flowchart

Sebuah rantai kejadian, atau flowchart, meminta siswa untuk mengatur dan menginterpretasikan informasi dengan urutan tahapan suatu acara. Jenis pengatur grafik ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan tindakan karakter atau grup, atau langkah-langkah yang harus diikuti dalam prosedur.

(20)

17 | P a g e

Membaca Pemahaman dengan

Media Graphic Organizer

Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekadar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis (huruf) ke dalam kata-kata lisan. Sebagai suatuproses berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, intepretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif. Pengenalan kata bisa berupa aktivitas membaca kata-kata dengan menggunakan kamus ( Kurniaman, 2016).

Menurut Rahim (2009) bahwa membaca pemahaman, seseorang harus mampu menganalisis, mensintesis, mengevaluasi isi bacaan, karena dengan kebiasaan seperti ini siswa akan lebih kreatif, kritis untuk mengetahui isi wacana yang dibacanya. Teori tentang membaca pemahaman di atas menunjukkan bahwa ketrampilan membaca mencakup aspek proses yang strategis dan interaktif untuk mengetahui dan mendapatkan pesan atau gagasan yang disampaikan penulis kepada pembaca. Selain itu perlunya kegiatan pelatihan ketrampilan dengan melatih kecepatan membaca.

Kemampuan membaca dan menulis di tingkat sekolah dasar adalah bagian dari kemampuan berbahasa. Bahasa adalah sarana untuk memperoleh ilmu dan sekaligus bagian dari budaya, serta sarana berkomunikasi. Batas bahasa adalah batas dunia. Siswa di kelas I sekolah dasar sangat membutuhkan keterampilan membaca, merupakan peranan penting dalam meningkatkan kemampuan dasar disemua bidang ilmu, yang merupakan tonggak dalam mengembangkan intelek serta potensi yang dimiliki anak. Membaca merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki setiap manusia. Keterampilan ini tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, keterampilan membaca merupakan keterampilan dasar yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Semua yang diperoleh dari kegiatan membaca akan memungkinkan orang tersebut mampu mempertinggi daya pikirnya, mempertajam pandangannya, dan memperluas wawasannya.

Pada abad ke-21 ini, kemampuan literasi siswa berkaitan dengan tuntutan keterampilan membaca yang berujung pada kemampuan memahami informasi secara analitis,

(21)

18 | P a g e

kritis, dan reflektif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study) tahun 2011 di bawah koordinasi IEA (The International Association for the Evaluation of Educational Achievement) terhadap keterampilan membaca siswa kelas IV sekolah dasar menempatkan Indonesia di peringkat ke-45 dari 48 negara peserta dengan skor 428 dari skor rata rata 500 (IEA dalam Faizah, dkk, 2016). Data PIRLS khususnya dalam keterampilan memahami bacaan, menunjukkan bahwa kompetensi siswa sekolah dasar khususnya bidang membaca di Indonesia tergolong rendah.

McLaughlin & Allen (dalam Rahim, 2009: 3-4) memaparkan prinsip-prinsip membaca pemahaman yaitu: (a) pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial; (b) keseimbangan kemahiraksaraan adalah kerangka kerja kurikulum yang membantu perkembangan pemahaman; (c) guru membaca yang profesional (unggul) memengaruhi belajar siswa; (d) pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif dalam proses membaca; (e) membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna; (f) siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks pada berbagai tingkat kelas; (g) perkembangan kosakata dan pembelajaran memengaruhi pemahaman membaca; (h) pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman; (i) strategi dan keterampilan membaca bisa diajarkan; (j) assesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca pemahaman. Dalam penelitian ini, membaca pemahaman yang dimaksud adalah memahami unsur-unsur intrinsik dalam sebuah cerita sehingga dapat memahami isi sebuah cerita yang pada akhirnya dapat membuat kesimpulan cerita yang telah dibaca.

Pembelajaran menggunakan graphic organizer untuk membantu siswa dalam mendapatkan informasi secara tertulis berupa wacana, teks dan laporan hasil proyek siswa. Untuk pembelajaran di kelas seorang guru harus menjelaskan terlebih dahulu tentang tujuan pembelajaran dengan menggunakan graphic organizer serta bagaimana cara menyelesaikan tugas dengan menggunakan lembar kerja berupa graphic organizer, tunjukan cara menggunakan buku teks dan pengetahuan untuk menyelesaikan isi dalam graphic organizer,

berikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara kelompok maupun secara individu saat mengerjakan lembar kerja graphic organizer, dan setelah siswa menyelesaikan suatu kegiatan diskusikan tanggapannya di depan kelas, kegiatan ini akan membantu siswa belajar merevisi proses pemikiran mereka dan lebih memperjelas isi dalam graphic organizer. Jenis-jenis graphic oraganizer dalam membaca pemahaman menurut Doug Buehl (1995) sebagai berikut:

(22)

19 | P a g e

Piramida Orang

Nama dan Judul Orang

Catatan Tentang Keluarga Orang / Tahun Terbesar UP

Catatan Tentang Pengalaman Pendidikan / Kerja Orang

Catatan Tentang Permasalahan Pribadi/ Tantangan Orang

(23)

20 | P a g e

Analisis Sastra

Klimaks Permasalahan Pemeran Baik Pemeran Jahat Tempat Peyelesaian Sudut Pandang Tema Penutup

(24)

21 | P a g e

Peta Peristiwa

Apa yang terjadi?

Kapan Itu Terjadi ? Dimana Itu Terjadi?

Peta Peristiwa

Bagaimana Hal Itu Terjadi? Siapa yang terlibat

dalam Peristiwa ini?

(25)

22 | P a g e

Analisis Permasalahan

Karakter, Setting, Masalah, Solusi

Karakter (siapa?) Setting (waktu?, tempat?, dimana?)

(26)

23 | P a g e

Peta Cerita 1

Judul : Tempat : Karakter : Permasalahan : Peristiwa 1 : Peristiwa 2 : Peristiwa 3 : Peristiwa 4 : Solusi :

(27)

24 | P a g e

Peta Cerita 2

Peta Cerita

Karakter – Siapa Tempat – Kapan & Dimana

Permasalahan

Peristiwa Peristiwa Peristiwa

(28)

25 | P a g e

Struktur Permaslahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi

(29)

26 | P a g e

Pohon Prediksi

Bukti Bukti

Prediksi

Bukti Bukti Bukti Bukti

Prediksi

Prediksi

(30)

27 | P a g e

Grafik Ringkasan Plot

Karakter (Siapa) Pengaturan (Dimana?)

Pertama

Masalah

Solusi

(31)

28 | P a g e

Elemen Plot

Judul : Klimaks 10. 11. 9. 12. 8. 13. 7. 14. 6. 5. Masalah : 4. 3. Solusi : 2. 1.

Latar : Tema Penulis :

(32)

29 | P a g e

Membandingkan dan Membedakan

Konsep 1 Konsep 2

Persamaan

(33)

30 | P a g e

Organizer Karakter

(34)

31 | P a g e

Peta Karakter

Perasaan Sifat Kepribadian Deskripsi Tindakan Karakter

(35)

32 | P a g e

Struktur Karakter

Karakter Sifat #1 Sifat #2 Bukti Bukti Bukti Sifat #3 Bukti Bukti Bukti Bukti Bukti Bukti

(36)

33 | P a g e

Karakter Map

Sifat Sifat Peristiwa Peristiwa Peristiwa Peristiwa Karakter

(37)

34 | P a g e

Bagan Karakter

Menggambarkan Karakter di Bagian Awal

Peristiwa # 1 Peristiwa # 2 Peristiwa # 3 Peristiwa # 4 Peristiwa # 5 Peristiwa # 6 Karakter yang terlihat ... Karakter yang terlihat ...

Menggambarkan Karakter di Bagian Akhir

Karakter yang terlihat ... Karakter yang terlihat ... Karakter yang terlihat ... Karakter yang terlihat ...

(38)

35 | P a g e

Karakter Jaring Laba-Laba

Tindakan 1. 2. 3. 4. Perasaan 1. 2. 3. 4. Terlihat 1. 2. 3. 4. Perasaan 1. 2. 3. 4.

(39)

36 | P a g e

ATRIBUT WEB

Bagaimana Penampilannya : Perilakunya : Pemikirannya : Karakter :

Pernyataannya : Tindakan orang lain terhadapnya : Ketakutannya:

(40)

37 | P a g e

ATRIBUT WEB

Karakter Satu Deskripsi Kata

Penampilan Signifikansi dengan Cerita

Apakah Anda tahu siapa yang serupa

(41)

38 | P a g e

JARING-JARING KARAKTER

Terlihat Suasana Gambaran Karakter Kehidupan Tindakan Tingkah Laku

(42)

39 | P a g e

Sketsa Karakter

Ilustrasi Karakter:

(43)

40 | P a g e

Peta Emosi Karakter

adalah adalah

adalah adalah Karakter

(44)

41 | P a g e

Peta Karakter

Penampilan fisik:

Tindakan :

Pikiran dan Kata-Kata:

Pikiran dan Perasaan Karakter Lain:

Penulis Menceritakan Secara Langsung:

(45)

42 | P a g e

Peta Karakter

Buku Sifat 1 Sifat 2 Karakter Sifat 3 Buktinya, halaman # Buktinya, halaman # Buktinya, halaman # Buktinya, halaman #

(46)

43 | P a g e

Karakteristik dan Bukti Teks

Sifat Karakter :

Kutip (pg.___) : Penjelasan :

Kutip (pg.___) : Penjelasan :

Kutip (pg.___) : Penjelasan :

(47)

44 | P a g e

PETA SIFAT TOKOH

JUDUL KISAH: ____________________ MENILAI BAB ATAU HALAMAN: _______

Buat daftar karakter dalam cerita / novel dan gunakan daftar sifat karakter untuk menggambarkan satu persatu. Lingkari halaman dan paragraf yang membuktikan karakter-karakter ini memiliki ciri-ciri:

Nama : Sifat : Halaman : Paragraf :

1.

2.

3.

(48)

45 | P a g e

Scrapbook Karakter

(49)

46 | P a g e

Gambaran Kelompok

Catatan : Tentukan nama karakter Anda di pusat grafik. Pada baris teratas dari setiap bagian dari organisator, buatlah daftar atribut manusia yang penting yang dimiliki karakter Anda. Pada baris di bawah setiap atribut, berikan potongan bukti dari cerita yang menunjukkan atribut yang Anda pilih.

(50)

47 | P a g e

Bagan Sifat

Karakter A : Karakter B :

Sifat : Sifat :

Bukti Halaman Bukti

(51)

48 | P a g e

Membandingkan dan Membedakan

Konsep 1 Konsep 2

Seberapa Serupa?

Seberapa Serupa?

(52)

49 | P a g e

Membandingkan dan Membedakan

Seberapa Serupa?

(53)

50 | P a g e

Perbedaan Dulu dan Sekarang

Judul / Topik

(54)

51 | P a g e

Membandingkan dan Membedakan

Item Dibandingkan

Karakteristik

(55)

52 | P a g e

Intensitas Grafik Kejadian Cerita

TINGGI 9 8 7 6 5 4 3 2 RENDA H

Cerita Peristiwa Cerita Peristiwa Cerita Peristiwa Cerita Peristiwa 10

1

(56)

53 | P a g e

Membandingkan dan Membedakan

APA PERSAMAANNYA

(57)

54 | P a g e

Membandingkan dan Membedakan

Perbedaannya Karena 1 2 3 4

(58)

55 | P a g e

Perangkat Sastra

Judul Buku Cerita

Contoh Contoh Contoh Contoh Contoh Contoh

Deskripsi Perangkat Sastra

Deskripsi Perangkat Sastra

(59)

56 | P a g e

Membangkitkan Pertanyaan

Topik:

Buat 4 Pertanyaan dalam memahami topik ini?

Pemahaman Awal

Mengembangkan Interpretasi

Membuat koneksi

(60)

57 | P a g e

Klasifikasi Kata

Objek yang bisa masuk dalam kotak Hal-hal yang tidak kita inginkan

Hal yang bisa kita katakan / Kata-kata yang berkaitan dengan lakukan dengan suara kita uang

1 2

(61)

58 | P a g e

Kosakata dalam Konteks

1. Tuliskan setiap kata dari daftar kosakata bab di kolom pertama.

2. Baca setiap kata seperti yang digunakan dalam novel di atas sebelum Anda mencarinya. 3. Tulis tebakan Anda untuk arti setiap kata di kolom sebelah kanan.

4. Cari kata dalam kamus.

5. Di kolom tengah, tempatkan definisi kata yang paling cocok dengan penggunaan kata dalam buku.

Kata Definisi Contoh 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

(62)

59 | P a g e

Latihan Kosa Kata

Kata Bagian dari Pidato

Definisi

Di buku ini, ada di halaman ____. Salin kalimat lengkap di bawah ini

Kata Bagian dari Pidato

Definisi

(63)

60 | P a g e

Parafrase

Kalimat :

Penulisan Kata ditulis Secara Vertikal

Penjelasan Kata Yang Berbeda

(64)

61 | P a g e

Pengembangan Kosakata

Definisi dari Kamus

Parafrase saya

Membuat saya berfikir

Berhubungan dengan :

(65)

62 | P a g e

WEB DISKUSI

YES NO

(66)

63 | P a g e

Alat Penulis

Citra - Menarik bagi indra Simile - perbandingan hal-hal tidak seperti menggunakan suka atau sebagai

Metafora - saran bahwa Tidak seperti hal-hal serupa

Hiperbola - Berlebihan untuk membuat titik

(67)

64 | P a g e

Graphic Es Cream

Ide Pokok Paragraf 1 Paragraf 4 Paragraf 3 Paragraf 2

(68)

65 | P a g e

Graphic Mendeskripsikan Teman

Nama

(69)

66 | P a g e

Bagaimana Cara Guru dalam Membuat

Bahan Ajar Graphic Organizer?

Seorang guru harus dan mampu dalam mengembangkan bahan ajar sebagai salah satu bukti profesionalisme dalam mengajar. Membuat atau mengembangkan bahan ajar haruslah mampu menganalisis kurikulum, konsep, dan tugas yang akan kita kembangkan dalam membuat bahan ajar. Analisis kurikulum dilakukan dengan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia tentang membaca. Analisis kurikulum dilakukan untuk melihat cakupan materi, tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran, dan strategi pembelajaran bahasa Indonesia khususnya keterampilan membaca yang akan kita kembangkan dengan menggunakan graphic organizer sehingga mampu mengembangkan konten isi bahan ajar, untuk pembelajaran

graphic organizer mampu untuk menjembatani pemahaman dalam membaca. Kurikulum yang akan dikembangkan masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP) yang akan digunakan kelas IV sekolah dasar. Akan terlihat dalam pembuatan standar kompetensi, kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran akan terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1.

SK dan KD dalam Bahan Ajar

(70)

67 | P a g e

Setelah dianalisis kurikulum yang cocok dengan materi membaca pemahaman maka muncullah standar kompetensi “ 3. Memahami teks agak Panjang (150-200 kata), petunjuk pemakaian, makna dalam anandas/ensiklopedia” dengan kompetensi dasar “3.1 Menemukan pikiran pokok teks agak Panjang (150-200 kata) dengan membaca sekilas”. Analisis kurikulum ini haruslah dicocokan dengan indikator yang menunjang pencapaian pembelajaran sehingga dirumuskan menjadi tiga indikator dalam pengembangan bahan ajar ini yaitu:

1.1.1 menemukan kata-kata yang tidak dipahami oleh siswa; 1.1.2 menuliskan pikiran pokok dari teks cerita anak;

1.1.3 menjelaskan informasi yang diperoleh berdasarkan teks yang dibaca.

Berdasarkan analisis SK, KD, indikator pencapaian kompetensi, dan tujuan pembelajaran tersebut, peneliti kemudian menyusun bahan ajar membaca dengan berbasis media graphic organizer dalam bentuk RPP, dan bahan ajar. Selanjutnya membaca teks untuk mencari kata-kata yang kurang dipahami siswa dengan mencari arti dari kamus Bahasa Indonesia, pikiran pokok, dan menuliskan informasi yang diperoleh berdasarkan teks yang dibaca. Dengan tahapan tersebut diharapkan peserta didik dapat memahami isi teks bacaan secara komprehensif sehingga dapat meningkatkan keterampilannya dalam memahami isi bacaan secara tepat.

Gambar 2. Tujuan Pembelajaran

(71)

68 | P a g e

Setelah menganalisis kurikulum seorang guru bisa mengembangkan perancangan bahan ajar atau mendesain seperti apa yang akan ditampilkan dalam bahan ajar yang akan digunakan dengan meliputi: perancangan rencana pelaksanaan pembelajaran, desain bahan ajar, dan mendesain tugas dengan menggunakan graphic organizer. Proses pengembangan bahan ajar diawali dengan perancangan RPP. Perancangan RPP dilakukan secara sistematis yang berisikan komponen-kompoen penulisan RPP yang tertera pada Permendiknas No. 41 tentang standar proses dan mengikuti langkah-langkah dalam penyusunan RPP. Kegiatan pembelajaran yang dirancang dengan menggunakan media berbasis graphic organizer. RPP juga dilengkapi dengan pedoman penilaian seperti lembar observasi, rubrik penilaian, dan soal-soal evaluasi.

Berdasarkan analisis SK dan KD, dilahirkan indikator pencapaian kompetensi yang dibagi ke dalam 3 pembelajaran dengan alokasi waktu masing-masing 4 x 35 menit yang digunakan untuk satu kali pertemuan. Setiap pembelajaran dikembangkan dengan melihat tiga kegiatan utama, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Materi yang dikembangkan pada RPP adalah menemukan ide pokok dengan membaca sekilas. RPP yang disusun menggunakan berbasis media graphic organizer.

Bahan ajar yang diperlukan guru untuk memudahkan dalam menyajikan pembelajaran membaca di kelas IV SD dan memudahkan peserta didik untuk menyerap informasi dari teks yang dibaca secara maksimal. Bahan ajar disesuaikan dengan SK dan KD yang ditetapkan kurikulum, kemudian disusun sesuai dengan tahapan membaca dan media graphic organizer. Bahan ajar yang dikembangkan disesuaikan dengan karakteristik perkembangan peserta didik. Materi ajar pada bahan ajar dikembangkan mengacu pada hasil analisis SK dan KD serta indikator yang telah dirumuskan. Adapun spesifikasi bahan ajar yang dikembangkan sebagai berikut: (1) Didesain dengan background ungu, header dan footer fool color, (2) bahan ajar dibuat menggunakan Microsoft word 2010 dengan bantuan shapes dan foto shop,

(3) menggunakan font tahoma, ukuran tulisan 14, Alasan menggunakan ukuran font 14 adalah untuk mempermudah peserta didik dalam membaca karena tulisan cukup besar dan jelasdan (4) bahan ajar dilengkapi dengan latihan-latihan.

Format dan penyusunan bahan ajar ini dimodifiksi dari struktur bahan ajar menurut Depdiknas yang terdiri dari: (1) cover, (2) kata pengantar, (3) daftar isi, (4) petunjuk penggunaan, (6) kompetensi yang akan dicapai, (7) tugas-tugas, (8) petunjuk kerja, (9) daftar pustaka. Hasil bahan ajar untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut: Cover bahan ajar didesain dengan warna dominasi biru. Selain itu, pada cover buku terdapat 2 orang anak yang

(72)

69 | P a g e

sedang membaca buku. Desain cover bahan ajar yang dikembangkan dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar 3. Cover Bahan Ajar

Setelah cover bahan ajar maka terdapat pada lembar selanjutnya yaitu identitas siswa, yang berisikan tentang nama, jenis kelamin, kelas, sekolah dan cita-cita siswa. Identitas siswa dalam bahan ajar ini akan terlihat pada gambar 4.4 berikut.

Gambar 4. Identitas Siswa

(73)

70 | P a g e

Sebelum memberikan tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh siswa, terlebih dahulu diberikan wacana yang akan dibaca siswa dengan teks akan Panjang sesuai dengan SK dan KD yang akan dikembangkan. Penyajian dalam wacana yang akan dibaca siswa dibentuk seperti rumah dengan menggunakan graphic organizer yang memberikan gambaran tentang apa yang akan dibicarakan dalam teks selanjutnya. Dibagian atas sebelum wacana terdapat petunjuk untuk peserta didik apa yang akan dilakukan dalam membaca wacana. Penyajian gambar atau desain wacana seperti rumah untuk memberikan gambaran tentang efek rumah kaca.

Gambar 5.

Wacana dalam Bahan Ajar

Latihan atau tugas-tugas yang terdapat pada bahan ajar ini merupakan latihan proses membaca, yang terdiri dari prabaca, saat baca, dan pasca baca. Desain tugas-tugas atau kegiatan dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 6.

(74)

71 | P a g e

Dalam mencari makna kata siswa diharapkan membawa kamus bahasa Indonesia. Setelah itu siswa akan mencari kata-kata yang dianggap kurang paham dalam wacana efek rumah kaca. Dalam tugas 1 pada gambar 6 siswa akan menuliskan kata yang tidak paham dan akan mencari maknanya di dalam kamus Bahasa Indonesia dengan menuliskan pada kolom yang sudah tersedia. Tugas 2 yang akan anak didik kerjakan adalah menuliskan pikiran pokok ang terdapat dalam wacana, desain dalam tugas 2 masih menggunakan konsep graphic organizer bentuk rumah disesuaikan dengan tema atau judul wacana tentang ”Efek Rumah

Kaca”. Dalam mengerjakan tugas 2 ini guru harus menjelaskan terlebih dahulu tentang

pikiran pokok dalam teks bacaan, buku ajar ini juga terdapat petunjuk yang akan dilakukan anak dalam mengerjakan. Terlihat dalam gambar 7 berikut.

Gambar 7.

Menuliskan Pikiran Pokok, dan Merangkum Cerita

Lembar selanjutnya dilengkapi dengan cara yang harus diperhatikan dalam menulis. Petunjuk ini untuk mengingatkan kembali kepada siswa supaya lebih teliti dalam menulis. Membaca pemahaman saling berhubungan dengan keterampilan menulis, sebab anak akan bisa menjelaskan atau menuliskan wacana yang telah dibaca.

Bahan ajar yang telah dikembangkan dikatakan valid apabila memenuhi kriteria tertentu. Menurut Plomp (2007:127) karakteristik dari produk yang dikatakan valid apabila ia merefleksikan jiwa pengetahuan (state of the art knowledge). Hal inilah yang dikatakan dengan validasi isi (content validiy). Selanjutnya, komponen-komponen produk tersebut harus konsisten satu sama lain (validitas konstruk). Oleh sebab itu, validasi yang dilakukan terhadap bahan ajar membaca menggunakan graphic organizer menekankan pada validitas isi

(75)

72 | P a g e

(content validity) dan validitas konstruksi (construct validity). Validitas isi telah dinyatakan valid oleh validator karena bahan ajar membaca berupa RPP, dan bahan ajar yang dikembangkan telah sesuai dengan materi pembelajaran membaca dikelas IV SD. Validitas konstruk juga telah dinyatakan valid oleh validator. Hal ini karena konstruk bahan ajar membaca yang dikembangkan telah memenuhi syarat-syarat dan ketentuan penyusunan bahan ajar. Berdasarkan analisis data penilaian validasi oleh validator, maka bahan ajar membaca dengan graphic organizer yang dikembangkan tergolong sangat layak.

(76)

73 | P a g e

Daftar Pustaka

Amanah, Himmatul. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Karakter Dan Kebencanaan Sebagai Bahan Ajar IPS Kelas VIII Materi Lingkungan Hidup Di SMPN Kabupaten Semarang. (Online). http://lib.unnes.ac.id/19951/. (diakses 23 Maret 2016).

Hartman, H.T., D.E. Kester, F.T. Davies and R.L. Geneve. 2002. Plant Propagation Principles and Practiese, 6th ed. New Delhi: Prentice Hall of Insia Private Limited.

http://www.shbooval.qld.edu.au/learning/Documents/Reading%20graphic%20organisers.pdf Kurniaman, Otang dan Eddy Noviana. 2016. Metode Membaca SAS (Struktural Analitik

Sintetik) dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan di Kelas I SDN 79 Pekanbaru. Jurnal Primary. Vol : 5 No: 2. 149-157. Pekanbaru: Labotarium Pendidikan Guru Sekolah dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau.

Kurniaman, Otang dkk. 2018. Reading Comprehension Skill Using Graphic Organizer for Elementary School Student. Journal of Teaching and Learning in Elementary Educational (JTLEE). 1(2). 75- 80.

McKnight, Katherine S. 2013. The Elementary Teacher’s Big Book of Graphic Organizers. United States of America: Jossy Bass.

Mulyatiningsih. 2011. Metode Penelitian Terapan Bidang pendidikan. Bandung: Alfabeta. Miftah, Ramdani dan Asep Ricky Orlando. 2016. Penggunaan Graphic Organizer dalam

Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa. Fibonacci Jurnal Pendidikan Matematika. Vol: 2 Nomor 2.

Rahim, Farida. 2009. Pengajaran Membaca di Sekolah dasar. Jakarta: Bumi.

Slavin. 2005. Cooperative Learning, Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Sugiyono. 2013. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung: Alfabeta. Wills, R.H.H., T.H. Lee, D. Graham, W.B. Moglasson and E.G. Hall. 1981. Postharvest, An

Introduction to The Physiology and Handling of Fruit and Vegetables. Australia: News South Wales University Press.

Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: PT Bumi Aksara.

(77)

74 | P a g e

Biodata Penulis

Nama : Otang Kurniaman, S.Pd., M.Pd. Tempat / Tanggal

Lahir

: Bandung/ 18 Mei 1983 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

NIP / NIDN : 198305182009121005 Jabatan Struktural : -

Jabatan Fungsional : Lektor Pangkat /

Golongan

: Penata Tingkat 1/ III.d Prodi / Jurusan /

Fakultas

: PGSD/ Jurusan Ilmu Pendidikan/ FKIP Bidang Keahlian : PGSD

Pendidikan : S1, Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Riau Pekanbaru S2, Pendidikan Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Penelitian dan Publikasi Ilmiah

1. Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Menggunakan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) di Kelas V Sekolah Dasar” (Bahas/6/2/Labor Bahasa dan Sastra) tahun 2008.

2. Analisis Pemahaman Guru Terhadap Media Pembelajaran Se-Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru (Penelitian Survey Guru SDN Se-Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru) diterbitkan jurnal primary Volume : 2 Nomor: 2 yang diterbitkan oleh Labotarium Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan. Dapat dana hibah FKIP UR 2010

3. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Cerita Legenda Siswa Kelas V SDN 034 Sukajadi Kota Pekanbaru. Diterbitkan pada jurnal Primary PGSD 2013

4. Pengaruh pelasanaan pelatihan kelompok kerja guru (KKG) berbasis gugus terhadap keterampilan dasar mengajar guru di sekolah dasar (Studi eksperimen di gugus bunga rosella Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar) dari dana DIPA

(78)

75 | P a g e

Lemlit 2013 penelitian labotarium.

5. Kemampuan mahasiswa PGSD FKIP UR dalam keterampilan membaca pemahaman (Primary/4/1/Labotarium PGSD FKIP UR) di danai oleh DIPA FKIP UR 2015

6. Penerapan Teknik Parafrase untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Siswa Kelas V Sekolah Dasar yang dipublikasikan di jurnal Pedagogik Pendidkan Dasar/2/1/Jurusan Pedagogik FIP UPI dan Asosiasi Pendidikan Profesi Guru SD pada tahun 2014.

7. Analisis Kemampuan Guru Sekolah Dasar dalam Memahami Konsep Penggunaan Tanda Baca Se-Kecamatan Tampan Pekanbaru. Otang Kurniaman, Eddy Noviana dan Muhamad Nukman. Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau. Volume 3 Nomor 1, April 2014. ISSN: 2303-1514.

8. Perbandingan kemampuan Calistung Siswa Kelas II SDN 79 Pekanbaru dengan Penerapan Pendekatan Saintifik (Primary/3/2/Labotarium PGSD) 2014

9. Perubahan Bentuk, Fungsi dan Makna Tenun Siak pada masyarakat Melayu Riau yang dipublikasikan di jurnal Primary/5/1/Labotarium PGSD 2016

10. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran bagi siswa Autis di SDIT Bintang Cendekia Pekanbaru diterbitkan pada proseding seminar nasional. 2016

11. Metode Membaca SAS (Struktural Analitik Sintetik) dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan di Kelas I SDN 79 Pekanbaru. Otang Kurniaman, Eddy Noviana. Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau. Volume 5 Nomor 2, Oktober 2016. ISSN: 2303-1514.

12. Tunjuk Ajar Melayu Riau as Cultivation of Values for Character Education in Elementary School (A Literacy Study Integrations of Character Education through Local Wisdom). Proceedings Conference on Education, Technology, And Sciences FKIP Universitas Jambi 2016. Jambi, November 2016.

13. Kemampuan Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Riau dalam Menulis Surat Resmi dipublikasikan di jurnal Primary/6/1/April 2017 ISSN: 2303-1514.

15. Implementation of DRTA (Directed Reading Thinking Activity) Strategi on Reading Comprehension Skill Student Class V Muhammadiyah Elementary School 6 Pekanbaru. Dipublikasikan di Proceedings International Conference on

(79)

76 | P a g e

Educational Sciences (ISBN: 978-979-792-774-5) 25 Oktober 2017

16. Constructing VMMSCCText for Re-Conceptualizing Students’ Conception (Journal of Applied Environmental and Biological Sciences, ISSN: 2090-4274) Januari 2018 (Thomson Reauters) 8(3) 1-1, 2018.

17. Penerapan Kurikulum 2013 dalam Meningkatkan Keterampilan, Sikap, dan Pengetahuan (Jurnal Primary, Volume: 6 No: 2 Oktober 2017) ISSN: 2303-1514. 18. Pengembangan Aplikasi Bimbingan Tugas Akhir Mahasiswa Berbasis Website

pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau (Jurnal Primary, Vol: 7 No: 1 April 2018) ISSN: 2303-1514.

19. Investigating Think Talk Write (TTW) Learning Model to Enhance Primary Students Writing Skill (Journal Of Teaching and Learning in Elementary Education (Vol: 1 No:1 Februari 2018) ISSN: 2615-4528

20. Pengembangan Aplikasi Bimbingan Tugas Akhir Mahasiswa Berbasis Website

pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau ( Jurnal Primary) Volume: 7 Nomor: 1 April 2018 ISSN: 2303-1514 E-ISSN: 2598-5949

21. Reading Comprehension Skill Using Graphic Organizer for Elementary School Student (Journal Of Teaching and Learning in Elementary Education) Volume: 1 Nomor: 2 Agustus 2018 ISSN: 2615-4528 E-ISSN: 2622-3023

22. Why Should Primary Teachers Develop Learning Material by Directed Reading

Thinking Activity (DRTA) Strategy?: 4-D Model (Advanced Science Letters) Vol. 24, No. 11, November 2018

Riwayat Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah untuk Guru SD di Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir, tanggal 13-14 Oktober 2015

2. Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru-Guru Sekolah Dasar Gugus Nusa Indah Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar. 7 Oktober 2017

Buku

1. Teori Bahasa dan Sastra Indonesia (Penerbit: Cendekia Insani, 2010) Otang Kurniaman, S.Pd., M.Pd., Hamizi, S.Pd., Darmawin Darin, M.Pd.

(80)

77 | P a g e

(Penerbit : Cendekia Insani, 2010) Otang Kurniaman, S.Pd., M.Pd

3. Buku Ajar Kebahasaan untuk Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( Penerbit: UR Press, Agustus 2017 ISBN 978-979-792-751-6) Otang Kurniaman, S.Pd., M.Pd. Elvina, S.Pd., M.Pd. Nofrico Afendi, S.Pd., M.Pd. Erwinsah, S.Pd.

(81)

78 | P a g e

Nama : Dr. Charlina, M.Hum. Tempat / Tanggal

Lahir

: Pekanbaru, 11 Oktober 1968 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

NIP / NIDN : 196810111993032001 Jabatan Struktural : -

Jabatan Fungsional : Lektor Kepala Pangkat /

Golongan

: Pembina/ IVa Prodi / Jurusan /

Fakultas

: Bahasa dan Sastra Indonesia/ Jurusan Bahasa dan seni/ FKIP

Bidang Keahlian : Bahasa Indonesia

Pendidikan : S1/D4 Bahasa dan Seni, Universitas Riau, UNRI

S2/Spesialis 1 Linguistik, Universitas Padjadjaran, UNPAD

S3/Spesialis 2 Linguistik, Universitas Padjadjaran, UNPAD

Penelitian dan Publikasi Ilmiah

1. An Analysis of Directive Speech Acts in Lecturing at Indonesian Language and Literatur Study Program (A Study of Language Use by Lecturers) (Proceeding of Seminar Antarbangsa Pendidikan Serantau ke-6 UKM-UR 2013 Malaysia, 2013) 2. Memahami Pendidikan Karakter Melalui Puisi (Analisis Materi Bahasa Indonesia

SMP/MTs Kelas VII (Proceeding of Seminar Internasional “Learning Malay Language and Literature as a Guidance of National Character”, 25 November 2014) 3. Lexical Markers Pragmatic Imperative Meaning Formation in Interrogative

Sentences Indonesian Language ( Prosiding of 7th International Seminar on Regional Education, 6 November 2015)

4. Kategori Fatis Pembentuk Makna Perintah dalam Kalimat Interogatif (Proceeding of Seminar Internasional Riksa Bahasa ke-9 Bandung, 26 November 2015)

5. Bentuk Kesantunan Penolakan dalam Bahasa Melayu Riau Dialek Meranti: Analisis Bentuk Pemakaian Bahasa di Kalangan Mahasiswa UR (Proceeding of Kongres Internasional MLI Bali, 24-27 Agustus 2016)

6. Teacher Speech Act in Learning Process at Special School in Pekanbaru (Accepted : Advanced Science Letters, 2017)

(82)

79 | P a g e

Thinking Activity (DRTA) Strategy?4-D Model (Accepted : Advanced Science Letters, 2017)

8. Siak Culture on Teaching Material-Based Lokal Wisdom in Primary School: A Preliminary Study (Accepted : Advanced Science Letters, 2017)

9. Analysis The Use Of Illocutionary Speech Acts In Learning In Melati Special School Rumbai Pekanbaru (Proceeding of The 1st URICES, 2017)

10. Ajektiva (L) Bahasa Minangkabau (satu kajian struktur dan semantis) (Jurnal Penelitian Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah, Vol. X, No.2, Juli-Desember 2001)

11. Verba Berobjek dalam Bahasa Melayu Riau (Forum Basandi, No. 2 Tahun VIII Januari 2004)

12. Ciri-Ciri Ajektiva Bahasa Minagkabau ( Suatu tinjauan morfologis, sintaksis, dan semantik ) (Jurnal Bahas, Vol.3, No.5, hlm. 16-22, April 2008)

13. Konstruksi Aktif-Pasif Bahasa Melayu Riau Dialek Kampar (Jurnal Bahas Vol. 3, No. 6, hlm.1-14, Oktober 2008)

15. Aspektualitas Leksikal dalam Bahasa Batak Toba (Prosiding Seminar dan Rapat Tahunan ke-4 BKS-BTN Wilayah Barat Bidang BahasaTahun 2008)

16. Sikap Bahasa Mahasiswa Program Studi PPKn, FKIP UR Pekanbaru terhadap Bahasa Indonesia (Jurnal Bahas Vol. 4 No. 8 Oktober 2009)

17. Sikap Bahasa Mahasiswa Program Studi PPKn, FKIP UR Pekanbaru terhadap Bahasa Indonesia (Jurnal Bahas Vol. 4 No. 8 Oktober 2009)

18. Bentuk dan Makna Reduplikasi Bahasa Melayu Riau Dialek Kampar di Siabu (Jurnal Bahas Vol.5, No.1, hlm. 31-39, April 2010)

19. Reduplikasi Bahasa Bugis Dialek Bone (Jurnal Bahas Vol.5 No.1 hlm. 82-102, April 2010)

20. Penerapan Prinsip Kerja Sama dalam Transaksi Jual Beli (Jurnal Bahas Vol. 6, No. 1 hlm.103-109, April 2011)

(83)

80 | P a g e

No. 1 hlm.3-11, April 2012)

22. Penggunaan Model Kooperatif-Kolaboratif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 004 Desa Kaupan Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar (Jurnal Bahas Vol. 8, No. 1, hlm.1-7, April 2013)

23 Penerapan Teknik Presentasi Materi untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Fonologi Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Riau (Jurnal Bahas Vol. 8, No. 1, hlm.8-14, April 2013)

24 Tindak Tutur dalam Dialog Indonesia Lawyer Club (Jurnal Bahas Vol. 8, No. 1, hlm.15-24, April 2013)

25 Tindak Tutur Imperatif dalam Bahasa Sidang (Jurnal Bahas Vol. 8, No. 1, hlm.25-32, April 2013)

26 Verba Gerak dalam Bahasa Melayu Riau: Analisis Morfosintaksis (2014)

27 Kemampuan Menulis Bahan Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau (2014)

28 Ketepatan Penggunaan Konjungsi Koordinatif dalam Media Cetak (Jurnal Bahas Vol. 10 No.2, hlm. 165 – 175, Oktober 2015)

29 Ketepatan Penggunaan Konjungsi Subordinatif dalam Media Cetak (Jurnal Bahas Vol. 10 No.2, hlm. 176 – 184, Oktober 2015)

30 Pengembangan Media Berbasis CD Interaktif Pada Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas (2015)

Buku

1. Berbicara (2006) Cendekia Insani Pekanbaru, ISBN : 979-26-640

2. Analisis Wacana (2006) Cendikia Insani Pekanbaru, ISBN : 979-26-6496-3 3. Evaluasi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia (2006) Cendekia Insani

Pekanbaru, ISBN : 979-792-036-4

4 Microteaching (2006) Cendekia Insani Pekanbaru, ISBN : 978-979-1190-84-8 5 Telaah Kurikulum dan Buku Teks (2006) Cendekia Insani Pekanbaru ISBN :

979-266470-X

(84)

81 | P a g e

Pekanbaru (2006), ISBN : 979-26-6452-1

7 Sanggar Sastra (2007) Cendekia Insani Pekanbaru, ISBN : 978-979-1190-84-8 8 Pragmatik (2007) Cendikia Insani Pekanbaru, ISBN : 978-979-1190-87-9 9 Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia (2010) Berhati, ISBN :

979-3436-44-4

10 MKDU Bahasa Indonesia (2010) Berhati, ISBN : 979-3436-44-4 11 Modul Bahasa Indonesia SMP/SMA PLPG (2011)

12 Modul Bahasa Indonesia SMP/SMA PLPG (2012) 13 Bahan Ajar Matakuliah Analisis Wacana (2017)

Gambar

Graphic Organizer 1: Bagan Ide Utama
Graphic Organizer 2:  Diagram Jaring Laba-Laba
Graphic Organizer 3: Bagan K-W-L-H
Graphic Organizer 4: Diagram Pohon
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda antara beban kerja dan lingkungan kerja dengan stres kerja dapat diketahui bahwa hasil perhitungan Koefisien Determinasi (R 2 ) R

Syī‟ah Iṡnā „Asyariyyah sama halnya dengan kelompok yang lain, bahwa yang menjadi sumber dasar dan pegangan agama Islam adalah kitab suci al-Qur‟an. Al-Qur‟an

Makalah pada Seminar HimpunannSarjana Pendidikan IPA Indonesia, di Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA UPI Bandung tanggal 1-2 Agustus 2003.. “Encouraging Generic Skills in Science

Tujuan dari praktek kerja lapang adalah untuk mengetahui teknik, faktor-faktor yang perlu diperhatikan, serta permasalahan yang muncul, menganalisis pengembangan

Kegiatan Pengabdian yang telah dilaksanakan baik oleh Tim Dosen Peleksana KKS Pengabdian maupun oleh mahasiswa peserta KKS pengabdian melalui beberapa tahapan,

Berdasarkan nilai kostanta kecepatan reaksi, diperoleh nilai konstanta kecepatan reaksi (k) yang tinggi, yaitu pada perbandingan asam asetat : methanol (1:8) dan konsentrasi katalis

Puji sukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Uji normalitas data adalah untuk menguji apakah model regresi variabel independen dan variabel dependen memiliki distribusi normal atau tidak.Model regresi yang