55
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research), karena penulis terlibat langsung dalam penelitian Field research adalah jenis penelitian yang berhubungan dengan peneliti yang terlibat dalam lapangan penelitiannya.1Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh bukti empirik, menguji dan menjelaskan pengaruh toleransi atas risiko, pengetahuan kewirausahaan, peluang dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi / sampel tertentu.2 Penelitian ini terdiri atas empat variabel, yaitu toleransi atas risiko, pengetahuan kewirausahaan, peluang dan lingkungan keluarga sebagai variabel bebas (independent) dan minat berwirausaha sebagai variabel terikat (dependent).
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek /subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.3 Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Kesuma Margoyoso Pati tahun ajaran 2016/2017. Dengan jumlah sebanyak 136 siswa dengan rincian sebagai berikut:
1
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi, PT Raja Gravindo Persada, Jakarta, 2003, hlm. 32.
2
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitas, dan R&D,
Alfabeta, Bandung, Cet. 15, 2012, hlm. 14.
3Ibid.,
Tabel 3.1
Kelas Jumlah
SMK Kesuma:
- XI Akuntansi 1 dan 2 72 - XI Teknik komputer dan
jaringan 1 dan 2 64
Jumlah 136
Sumber: Data Sekunder Yang Diolah, 2017
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari elemen-elemen populasi yang terpilih. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengambilan sampel non probability sampling, yaitu tehnik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam hal ini teknik sampelnya menggunakan incidental sampling. Incidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.4 Jumlah sampel diambil dengan menggunakan rumus slovin.
Rumus perhitungan besaran sampel :5 Keterangan :
n = jumlah sampel yang dicari N = jumlah populasi
α = nilai presisi 99% atau sig. = 0,1 perhitungannya sebagai berikut :
= = 58
4
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung, 2007, hlm. 122.
5
Dengan demikian, maka dari jumlah populasi 136 diperoleh ukuran sampel sebesar 58 sampel penelitian.
C. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer atau data-data adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat pengukur atau pengambilan data langsung pada sumber obyek sebagai sumber informasi yang dicari.6 Dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari jawaban para responden terhadap rangkaian pertanyaan yang digunakan oleh peneliti. Sedangkan responden yang menjawab daftar kuesioner (instrument) tersebut adalah siswa kelas XI Program Akuntansi, Teknik Komputer dan Jaringan SMK Kesuma Margoyoso Pati Tahun Ajaran2016/2017.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau dapat diperoleh dari literatur yang berhubungan dengan penelitian seperti buku, jurnal penelitian terdahu dan media lain.7
D. Tata Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel yang digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
1. Variabel bebas (independent) adalah merupakan variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat).
2. Variabel terikat (dependent) adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas.8
6
Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2004, hlm. 91.
7
Nur Indrianto dan Bambang Supomo, Metode Penelitian untuk Akuntansi dan Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 1999, hlm. 146-147.
8
Variabel independent dalam penelitian ini adalah toleransi atas resiko (X1), pengetahuan kewirausahaan (X2), peluang (X3) dan lingkungan keluarga (X4). Sedangkan variabel dependent dalam penelitian ini adalah minat berwirausaha (dependent variabel) (Y). Dari masing-masing variabel tersebut dapat diukur dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang dituangkan dalam sebuah koesioner, sehingga lebih terarah dan sesuai dengan metode yang digunakannya.
E. Definisi Operasinal
Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variable tersebut yang dapat diamati.9
Tabel 3.2 Definisi Operasinal
NO Variabel Definisi
oprasional Indikator Dimensi Referensi
1 Toleransi atas resiko (X1) Toleransi atas resiko adalah pengambilan risiko yang penuh dengan perhitungan yang realistik.
a. Keyakinan pada diri sendiri b. Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluangdan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan c. Kemampuan untuk menilai resiko secara realistis
1. Yakin usahanya akan berhasil 2. Mempersiapkan usaha dengan matang 3. Menyukai tantangan 4. Inovatif dan
kreatif
5. Persiapan yang matang untuk meminimalisir risiko-risiko yang muncul Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, Kewirausahaan Pedekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses, Kencana, jakarta, 2010, hlm 159 9
dalam usaha 6. Berani
mengambil risiko 2 Pengetahuan
kewirausaha an (X2) Pengetahuan kewirausahaan adalah kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulka n sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses. a. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha b. Kemampuan memotivasi diri c. Kemampuan untuk berinisiatif d. Kemampuan untuk membentuk modal uang atau barang modal e. Kemampuan untuk mengatur 1.Merumuskan tujuan hidup/usaha 2.Perenungan dan
koreksi
3.Memahami apa yang menjadi tujuan 4.Melahirkan suatu tekad kemauan yang besar 5.Mengerjakan sesuatu yang baik tanpa menunggu menunggu perintah orang lain
6.Mampu untuk membentuk modal uang atau barang modal
f. Kemampuan untuk belajar dari pengalaman 8.Mengambil hikmah dari pengalaman yang baik maupun menyakitkan 3 Peluang
(X3) Peluang berasal dari kreativitas yang muncul dalam bentuk ide-ide yang dievaluasi dan diamati secara terus menerus sehingga tercipta kesempatan untuk menghasikan barang dan jasa-jasa baru. a. Kemampuan untuk menghasilkan produk atau jasa b. Menghasilkan nilai tambah
c. Merintis usaha
d. Melakukan proses atau teknik 1. Menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda 2. Mengembangk an teknologi baru 3. Menemukan pengetahuan baru 4. Menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih efesien 5. Mampu memberikan gebrakan dalam dunia usaha sendiri yang resikonya tinggi untuk jatuh 6. Memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada 7. Menemukan Dr. Suryana, Kewirausahaan : Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses, Salemba Empat,
e. Mengembangka n organisasi baru
cara baru untuk memberi kepuasan knsumen 8. Meningkatkan
efektivitas keorganisasian 4 Lingkungan
keluarga (X4)
Lingkungan keluarga, merupakan salah satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi minat
seseorang untuk
berwirausaha.
a. Cara orang tua mendidik
b. Relasi antar anggota keluarga
c. Suasana rumah
d. Keadaan ekonomi keluarga
1. Memperhatikan pendidikan anak
2. Memberikan bimbingan belajar anak yang sebaik-baiknya 3. Memanjakan
anak 4. Hubungan
yang penuh kasih sayang dan pengertian 5. Suasana rumah
yang memberi pengaruh positif terhadap ana
6. .suasana rumah yang tenang dan tentram 7. Mampu
memenuhi kebutuhan pokok serta fasilitas belajar anak
e. Pengertian orang tua
f. Latar belakang kebudayaan 8. Memberi pengertian dan mendorongnya, serta membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak dalam sekolah 9. Menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik pada anak 5 Minat
Wirausaha (Y)
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. (slameto. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi nya :180)
a. Percaya diri
b. Berorientasi tugas dan hasil
1. Kepercayaan akan kemampuan diri 2. Tidak tergantung pada orang lain 3. Bersikap
optimis 4. Tidak pernah
puas akan prestasi 5. Berorientasi
laba atau hasil 6. Mempunyai
c. Pengambilan risiko
d. Kepemimpinan
e. Keorisinalan
f. Berorientasi ke masa depan
9. Mampu mengambil resiko 10.Suka pada
tantangan 11. Mampu
memimpin 12.Mudah bergaul
dengan orang lain
13.Menanggapi saran dan kritik 14. Memiliki sifat
inovatif dan kreatif 15.Bersikap
fleksibel 16.Memiliki
banyak sumber 17.Memiliki
pandangan jauh ke depan
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode, diantaranya:
1. Observasi
Sutisno Hadi mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan phsikhologis.10 Peneliti melakukan observasi langsung pada siswa kelas XI SMK Kesuma Margoyoso Pati Tahun Ajaran 2016/2017.
10
2. Kuesioner (angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.11 Metode ini digunakan untuk memperoleh data responden siswa kelas XI SMK Kesuma Margoyoso Pati Tahun Ajaran 2016/2017 mengenai toleransi atas risiko, pengetahuan kewirausahaan, peluang dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha.
Data tersebut digunakan untuk olah data peneliti sebagai instrument data mentah yang kemudian diolah melalui SPSS. Kuesioner disusun dengan menggunakan skala likert (likert scale), dimana masing-masing dibuat dengan menggunakan pilihan agar mendapatkan data yang bersifat subyektif dan diberikan skor sebagai berikut: sangat setuju (skor 5), setuju (skor 4), netral (skor 3), tidak setuju (skor 2), dan sangat tidak setuju (skor 1).
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologoi penelitian social. Pada intinya metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis.12Metode ini peneliti gunakan untuk mendapatkan informasi dan data tentang kondisi atau gambaran umum tentang toleransi atas risiko, pengetahuan kewirausahaan, peluang dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha.
G. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu angket tertutup, yaitu angket yang telah dilengkapi dengan alternatif jawaban dan responden tinggal memilih. Peneliti menggunakan skala bertingkat sebagai pedoman untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan alternatif
11Ibid.,
hlm.199.
12
jawaban yaitu “Sangat Setuju”, “Setuju”, ”Netral”, “Tidak Setuju” dan “Sangat Tidak Setuju”. Untuk jawaban terendah diberi skor 1 dan tertinggi diberi skor 5.
Angket sebagai instrumen penelitian ini terdiri dari lima bagian yang digunakan untuk mengukur variabel Toleransi atas Risiko, Pengetahuan Kewirausahaan, Peluang, Lingkungan Keluarga dan Minat Berwirausaha. Adapun kisi-kisi instrumennya sebagai berikut :
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Variabel Toleransi atas Risiko
No Indikator No. Butir Jumlah
1 Keyakinan pada diri
sendiri 4 1
2
Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh
keuntungan
1, 3, 6 3
3
Kemampuan untuk menilai risiko secara realistis
2, 5 2
Jumlah 6
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Variabel Pengetahuan Kewirausahaan
No Indikator No. Butur Jumlah
1
Kemampuan
merumuskan tujuan hidup/usaha
1, 2, 3 3
2 Kemampuan
memotivasi diri 4 1
3 Kemampuan untuk
berinisiatif 5 1
4
Kemampuan untuk membentuk modal uang atau barang
5 Kemampuan untuk
mengatur 7 1
6 Kemampuan untuk
belajar dari pengalaman 8 1
Jumlah 8
Tabel 3.5
Kisi-kisi Instrumen Variabel Peluang
No Indikator No. Butir Jumlah
1
Kemampuan untuk menghasilkan produk atau jasa
1 1
2 Menghasilkan nilai
tambah 2,3,4 3
3 Merintis usaha 5 1
4 Melakukan proses atau
teknik 6,7 2
5 Mengembangkan
organisasi baru 8 1
Jumlah 8
Tabel 3.6
Kisi-kisi Instrumen Variabel Lingkungan Keluarga
No. Indikator No. Butir Jumlah
1 Pendidikan yang
dicontohkan orang tua 3, 9 3
2 Dukungan keluarga 13 1
3 Fasilitas 2 1
4 Keadaan ekonomi
keluarga 6 1
5
Peran orang tua dalam menentukan
profesi/pekerjaan anak
4,5,8,11 4
6 Profesi orang tua 1, 7,12 3
7 Latar belakang
kebudayaan 10 1
Tabel 3.7
Kisi-kisi Instrumen Variabel Minat Berwirausaha
No. Indikator No. Butir Jumlah
1 Percaya diri 3, 4, 5 3
2 Berorientasi tugas dan
hasil 6, 7, 8,9,10 5
3 Pengambilan risiko 1, 2 2
4 Kepemimpinan 11, 12, 13 3
5 Keorisinalan 14, 15, 16 3
6 Berorientasi kemasa
depan 17 1
Jumlah 17
H. Uji Validitas Dan Reabilitas Instrumen
1. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Sedangkan untuk mengetahui tingkat validitas instrumen dari masing-masing variabel, maka dengan degree of freedom (df) = n-k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah konstruk dengan alpha 0,05. Apabila nilai r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka variabel tersebut valid.13
2. Uji Reabilitas Instrumen
Uji reabilitas dilakukan untuk untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.Untuk mengukur reabilitas menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau
13
variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,60 (α > 0,60).14
I. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah pengujian pada variabel penelitian dengan model regresi, apakah dalam variabel dan model regresinya terjadi kesalahan atau penyakit. Berikut ini macam-macam Uji asumsi klasik:
1. Uji data multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel tersebut tidak membentuk variabel ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol.Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF (Variance Inflation Factor) > 10.15
2. Uji heteroskedastistas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat pada grafik scatterplot.Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji heteroskedastisitas adalah:
14Ibid.,
hlm. 41.
15
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang menbentuk pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.16
3. Uji Autokolerasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu periode t dengan kesalahn periode t-1.Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas autokorelasi.
Dalam penelitian ini autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson (DW test) yang menggunakan titik kritis yaitu batas bawah (dl) dan batas atas (du). Uji Durbin- watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (First Older Autocorrelation) dan mensyaratkan adanya Intercept (konstanta) dalam model regresi, serta tidak ada variabel lagi diantara variabel bebas. Kriteria pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai DW terletak antara batas atas atau Upper bound (4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.
b. Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas atau Lower Bound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari pada nol, berarti ada autokorelasi positif.
c. Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl), maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari pada nol, berarti ada autokorelasi negatif.
16
d. Bila nilai DW terletak di antara atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.17
4. Uji Normalitas
Uji normalitas data adalah untuk menguji apakah model regresi variabel independen dan variabel dependen memiliki distribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dapat dilakukan dengan cara:
a. Melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendeketi distribusi normal.
b. Dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.18
J. Analisis Data
1. Analisis regresi Ganda
Analisis regresi ganda digunakan untuk menguji hipotesa dari penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel toleransi atas resiko, pengetahuan kewirausahaan, peluang dan lingkungan keluarga terhadap minat wirausaha siswa kelas XI Program Akuntansi, Teknik Komputer dan Jaringan SMK Kesuma Margoyoso Pati tahun ajaran 2016/2017. Dalam penelitian ini menggunakan rumus persamaan regresi ganda sebagai berikut:
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e
Dimana:
17Ibid
, hlm. 125-126.
18Ibid.,
Y : minat wirausaha a : konstanta
x1 : toleransi atas resiko
x2 : pengetahuan kewirausahaan
x3 : peluang
x4 : lingkungan keluarga
b1 : koefisien regresi variabel toleransi atas risiko
b2 : koefisien regresi variabel pengetahuan kewirausahaan
b3 : koefisien regresi variabel peluang
b4 : koefisien regresi variabel lingkungan keluarga e : pengganggu (eror).19
2. Koefisien Determinasi ( R2)
Uji koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koefisien determinasi adalah
di antara nol dan satu.Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas.Nilai yang
mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibetulkan untuk memproduksi variasi variabel dependen.20 3. Uji signifikansi parameter individual (Uji Statistik t)
Uji –t (parsial) digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.21 Analisis parsial (uji-t) ini digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari variabel
independen secara parsial atau individual dengan variabel dependen. Pengujian
dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Nilai thitung lebih besar ttabel, berarti menolak H0 dan menerima Ha yang berarti faktor toleransi atas risiko, pengetahuan kewirausahaan, peluang dan ligkungan keluarga berpengaruh terhadap minat berwirausaha
19Ibid.,
hlm. 40.
20Ibid.,
hlm. 83.
21Ibid
b. Nilai thitumg lebih kecil dari ttabel berarti menerimaa H0 dan menolak Ha yang bearti faktor toleransi atas risiko, pengetahuan kewirausahaan, peluang dan ligkungan keluarga secara parsial atau individual tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha.
4. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji f)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1, X2, X3, X4) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Langkah-langkah melakukan uji F:
a. Merumuskan Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh antara variabel independen (X) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Y)
Ha : Ada pengaruh antara variabel independen (X) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Y).22
b. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan 0,05 (α = 5%) c. Kriteria pengujian
Ho diterima bila F hitung < F tabel Ho ditolak bila F hitung > F tabel.
22 Ibid.,