KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA DI ERA JOKOWI
DALAM MENANGANI KASUS PENCARI SUAKA DI WILAYAH
PASIFIK
(Kasus : Pemerintah Australia Menutup Pintu Masuk Bagi Manusia
Perahu Pasca Tahun 2013)
Oleh:
DEMIANUS HANASBEY
372013018
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2018
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas anugerah dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. penulis skripsi ini terkait erat dengan minat penulis terhadap Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia Di Era Jokowi Dalam Menangani Kasus Pencari Suaka Di Wilayah Pasifik (Kasus : Pemerintah Australia Menutup Pintu Masuk Bagi Manusia Perahu Pasca Tahun 2013). Biarlah skripsi ini menjadi pengantar yang baik bagi penulis memperoleh gelar sarjana (S1) jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Adapun ucapan terimakasih penulis ungkapkan bagi seluruh pihak yang mendukung terselesaikannya skripsi ini.
Ucapan terimakasih ini penulis tujukan kepada:
1. Allah Yang Kudus sehingga Ia menjadikan Tuhan Yesus Kristus yang Kudus,
sehingga ia mengertikan tentang kehendaknya walaupun dipandang dengan mata sangat susah namun semua proses yang dijalanin dalam proses penulisan skripsi pun penuh berkat dan Janji-Nya kekal selama-lamamnya.
2. Motivasi seorang Ibu,Ibu Martince Sermumes yang dengan kokohnya menjadi kepala
rumah tangga, dan menjadi panutan bagi penulis dalam belajar menyelesaikan segala sesuatu tanpa meniggalkan Tuhan. Karena setiap beban yang berat akan diringankan oleh-Nya.
3. Terimakasi buat Keluarga besar Hanasbey di Jayapura, terkhususnya kaka terkasih
kaka Tean Hanasbey, yang selalu menjadi motivasi kedua setelah Ibu.Kaka yang menjadi penegur juga didalam Kristus Yesus. Sehingga penulis diperkenangkan dapat menyelesaikan sekolah tinggi pertama di Universitas Kristen Satya Wacana.
4. Yang terkasih, Meylan Ribka Awinero, yang dengan sabarnya seperti seorang Ibu
kepada anaknya, yang mau setia temani dalam hal membantu menyelesaikan penelitian di semarang, penelitian di Jogja, maupun di kampus.
5. Buat kawan-kawan terkasih, Sepersekutuan Navigator, Pemimpin Navigator,Kak
Sung Min, kaka Rohani Navigator, Kak Aldi,Aldo, Meyhard, dan teman-taman putra, Rendra, Arfael, Epi, Godwin, Hendro, Endo, Ense dan Siwon serta teman-teman Putri yang mau bersama-sama mendoakan untuk cepat menyelesaikan dari tahap laporan skripsi hingga skripsi, terimakasi buat doa-doanya.
ABSTRAK
Negara Indonesia adalah negara yang berdaulat untuk mengatur setiap kebijakan yang ada karena mendukung kepentingan nasional di dalamnya. Kebijakan luar negeri Indonesia di era Joko Widodo dalam menangani kasus pencari suaka di Wilayah Pasifik yang telah mengedepankan kebijakan "Bebas dan Aktif" melalui peraturan presiden No. 125 tahun 2016 tentang hubungan luar negeri dalam menyelesaikan kasus Pencari Suaka atau Manusia Perahu. Melalui konsep geopolitik yang mendukung konsep Geostrategi Indonesia, yaitu "Bebas dan Aktif", ditegaskan dalam Peraturan Presiden melalui Pasal 3 karena Indonesia telah meyakinkan pandangan dunia luar bahwa negara Indonesia bukan negara terorisme tetapi negara berdasarkan ideologi Pancasila, dan melalui peraturan presiden 24, membawa satu titik yang jelas bagi konsep keamanan non-tradisional melalui kebijakan meminjam dan menggunakan untuk mengakomodasi pengungsi atau orang yang berlayar sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Dalam konsep keamanan tradisional, yang melihat bahwa dengan peraturan presiden, Indonesia telah memastikan kerjasama dalam komunitas keamanan (ASEAN). Kemudian Teori Neo-realisme melihat di era presiden Joko Widodo (aktor negara) yang telah mendukung peraturan presiden No. 125 tahun 2016 sebagai melaksanakan kepentingan nasional yang dinyatakan dalam visi dan misinya di Nawacita point ke 3 sehingga negara Indonesia sebagai negara non-block blok atau yang "Bebas dan Aktif" dan menolak untuk mengikuti kebijakan keamanan Aliansi oleh perdana menteri Australia, yang sebagai dampak negatif terhadap keamanan Indonesia dari 2013 hingga sekarang, pentingnya dari penelitian ini adalah untuk menekankan pemerintah dalam melaksanakan Peraturan Presiden No. 125 tahun 2016 sesuai dengan penugasannya.
ABSTRAC
The Indonesian state is a sovereign country to regulate every existing policy because it supports national interests in it. Indonesia's foreign policy in the era of Joko Widodo in handling cases of asylum seekers in the Pacific Region that have put forward the policy of "Free and Active" through presidential regulation No. 125 of 2016 concerning foreign relations in resolving cases of asylum seekers or boat people. Through the concept of geopolitics that supports the concept of Indonesian Geostrategy, namely "Free and Active", is affirmed in the Presidential Regulation through Article 3 because Indonesia has assured the outside world view that the Indonesian state is not a state of terrorism but a state based on Pancasila ideology, and through presidential regulation 24, brings a point it is clear to the concept of non-traditional security through the policy of borrowing and using to accommodate refugees or people who sail according to established rules. In the traditional security concept, which sees that with the presidential regulation, Indonesia has ensured cooperation within the security community (ASEAN). Then the Neo-realism Theory saw in the era of presidential Joko Widodo (state actor) who had supported presidential regulation No. 125 of 2016 as carrying out national interests expressed in its vision and mission in Nawacita 3 points so that the Indonesian state remains in its "ability" as a non-state-block that is "Free and Active" and refuses to follow the security policy of the Alliance by the Australian prime minister, which as a negative impact on Indonesia's security from 2013 to the present, the importance of this research is to emphasize the government in implementing Presidential Regulation No. 125 of 2016 in accordance with its assignment.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TUGAS AKHIR ... Error! Bookmark not
defined.
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... 6i
ABSTRAK ... vii
ABSTRAK ... 8
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.i
DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Manfaat Penilitian ... Error! Bookmark not defined.
1.5 Batasan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
2.1 Geopolitik dan Geostrategi... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Konsep Geopolitik ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Konsep Geostrategi ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Konsep Keamanan Tradisional ... Error! Bookmark not defined.
2.3 Konsep Keamanan Non-Traditional... Error! Bookmark not defined.
2.4 Teori Neo-Realisme ... Error! Bookmark not defined.
2.5 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
2.6 Kerangka Berfikir ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Unit Amatan dan Unit Analisis ... Error! Bookmark not defined.
3.3 Metode Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
3.3.1 Wawancara ... Error! Bookmark not defined.
3.3.2 Observasi Terlibat ... Error! Bookmark not defined.
3.4 Studi Dokumentasi ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV GAMBARAN UMUM ... Error! Bookmark not defined.
4.1. Peraturan Kebijakan Luar Negeri Indonesia mengenai Pencari Suaka di Pasifik
Error! Bookmark not defined.
4.2. Tahun 2013 Pemerintah Australia menutup pintu Masuk bagi pencari suaka ...Error!
Bookmark not defined.
BAB V PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu. Error!
Bookmark not defined.
5.2. Kasus Pasca tahun 2013 pemerintah Australia menutup pintu masuk bagi pencari
suaka atau manusia perahu mengarah pada kerusuhan di pulau Manus. .. Error! Bookmark
not defined.
5.3. Wawancara Penulis dengan Mohamad Raziq pencari suaka dari Afganistan dalam
hal ingin meminta perlindungan kepada negara Penerima... Error! Bookmark not defined.
5.4. Kinerja United Nations High Commissioner for Refugees dan Internasional
Organization for Migrations ... Error! Bookmark not defined.
5.5. Refleksi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
6.1 Kesimpulan... Error! Bookmark not defined.
6.2 SARAN ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran : ... Error! Bookmark not defined.