• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Sektor Infrastruktur, Utilitas, Dan Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Sektor Infrastruktur, Utilitas, Dan Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR INFRASTRUKTUR,

UTILITAS, DAN TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2016

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

ERDA PRAKOSO JAYA B200140290

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

(2)
(3)
(4)
(5)

1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR INFRASTRUKTUR,

UTILITAS, DAN TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA FEK INDONESIA PERIODE 2014-2016

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ketepatwaktuan pelaporan keuangan antara lain profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, struktur kepemilikan, dan reputasi kantor akuntan publik. Populasi dalam penelitian ini perusahaan sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia(BEI) periode 2014-2016. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik dengan sampel penelitian berjumlah 28 perusahaan yang dipilih berdasarkan metode purposive sampling selama 3 periode. Berdasarkan hasil analisis dapat diambil kesimpulan bahwa solvabilitas berpengaruh terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan perusahaan, sedangkan profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, dan reputasi kantor akuntan publik tidak berpengaruh terhadap keytepatwaktuan pelaporan keuangan perusahaan.

Kata kunci: Ketepatwaktuan, profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, ukuran perusahaan, reputasi kantor akuntan publik.

ABSTRACT

This study aims to analyze the factors that influence financial reporting timeliness. Factors that can affect financial reporting timelines include profitability, liquidity, solvency, ownership structure, and the reputation of a public accounting firm. The population in this study are infrastructure, utilities and transportation sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the period 2014-2016. The analytical method used is logistic regression analysis with a sample of 28 companies selected based on purposive sampling method for 3 periods. Based on the results of the analysis it can be concluded that solvency influences the timeliness of corporate financial reporting, while profitability, liquidity, firm size, and public accounting firm's reputation have no effect on the company's financial reporting timelines.

Keyword: Timeliness, profitability, liquidity, solvency, company size, reputation of

(6)

2 1. PENDAHULUAN

Dalam era perekonomian global seperti saat ini, dunia pasar modal semakin diminati oleh masyarakat. Hal ini di tunjukkan dengan meningkatnya jumlah investor maupun perusahaan yang telah go public di Indonesia. Peningkatan jumlah investor dan perusahaan yang go public menyebakan permintaan atas penyediaan informasi semakin meningkat. Salah satu sumber informasi penting yang disediakan setiap perusahaan yang go public adalah laporan keuangan. Laporan keuangan perusahaan merupakan akhir dari suatu proses akuntansi yang bermanfaat sebagai media dalam memberikan informasi bagi investor, kreditor, pemerintah, dan para pengguna laporan keuangan lainnya yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Pada perusahaan go public, laporan keuangan merupakan sesuatu yang sangat penting untuk calon investor. Laporan keuangan yang akurat, relevan dan tepat waktu akan sangat bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan khususnya investor dalam membuat keputusan untuk menginvestasikan dananya, hal ini akan berdampak baik bagi pertumbuhan perusahaan dimasa sekarang dan yang akan datang.

Setiap perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), wajib menaati ketentuan yang telah ditetapkan oleh badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan (Bapepam-LK), salah satunya yaitu menyampaikan laporan keuangan yang telah di audit oleh auditor independen secara tepat waktu. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan, maka informasi yang diberikan akan kehilangan relevansinya. Informasi yang relevan adalah informasi yang predictable, mempunyai feed back value serta tepat waktu (Annisa, 2004 dalam Sanjaya, dan Wirawati, 2016).

Berdasarkan keputusan ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-346/BL/2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik. Laporan keuangan auditan wajib disampaikan kepada badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan (Bapepam-LK), serta diumumkan kepada publik paling lambat akhir bulan ketiga (90 hari) setelah

(7)

3

tanggal laporan keuangan tahunan. Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatwaktuan (timeliness) dalam penyajian laporan keuangan kepada publik merupakan salah satu faktor penting, sehingga perusahaan di harapkan untuk tidak menunda penyajian laporan keuangannya agar informasi tersebut tidak kehilangan kemampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan.

Ketepatwaktuan (Timeliness) diartikan bahwa informasi harus disampaikan secepat mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dan menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut (Baridwan, 1997). Saat ini masalah mengenai ketepatan waktu dalam penyampaiaan laporan keuangan masih sering muncul. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia hingga tanggal 29 juni 2017 terdapat 17 perusahaan terbuka atau emiten yang terkena suspensi atau penghentian perdagangan saham sementara karena perusahaan tersebut belum menyampaikan laporan keuangan auditan per 31 desember 2016 dan atau belum melakukan pembayaran denda atas keterlambatan penyampaiaan laporan keuangan. Suspensi yang diberikan kepada 17 perusahaan tersebut sesuai dengan ketentuan II.6.4 peraturan nomor I-H tentang sanksi. Bursa dapat melakukan suspensi apabila mulai hari kalender ke-91 sejak lampaunya batas waktu penyampaiaan laporan keuangan, “ujar P.H Kepala Divisi Penilaiaan Perusahaan I BEI Nunik Gigih Ujiani Adi Pratomo Aryanto dilansir dari keterbukaan informasi (www.finance.detik.com).

Beberapa faktor dapat mempengaruhi ketepatwaktuan dalam pelaporan keuangan, salah satunya yaitu profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dalam suatu periode waktu tertentu (Henisa, 2015). Profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan untuk dapat menghasilkan laba. Menurut Dewayani (2017) perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi cenderung lebih tepat waktu dalam melaporkan laporan keuangan, dimana profitabilitas yang tinggi merupakan berita bagus yang dimiliki perusahaan untuk disampaikan kepada publik. Penelitian yang dilakukan oleh Sanjaya, dan Wirawati (2016)

(8)

4

menunjukkan bahwa profitabilitas, berpengaruh terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan perusahaan.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi ketepatwaktuan dalam pelaporan keuangan yaitu likuiditas. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Menurut Yuliana, dan Amanah, (2017) perusahaan yang dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya maka diasumsikan bahwa perusahaan dalam kondisi yang stabil atau baik, dengan begitu hal ini merupakan berita yang baik bagi perusahaan. Perusahaan (agen) yang memilki berita bagus ingin segera mempubilkasikannya kepada publik. Sehingga Perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi cenderung lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan auditannya dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang rendah.

Solvabilitas menunjukkan bagaimana kemampuan suatu perusahaan dalam mengelola semua hutangnya baik hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek. Jika sebuah perusahaan mampu membayar hutang-hutangya bisa dikatakan bahwa perusahaan tersebut akan mampu menyajikan laporan keuangan auditannya dengan tepat waktu. Menurut Putra dan Tohiri (dalam Setiawan, dan Dini, 2014) tingginya rasio solvabilitas atau DER (Debt to Equity Ratio) mencerminkan tingginya resiko perusahaan. Tingginya resiko ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa perusahaan tersebut tidak bisa melunasi kewajiban atau hutangnya baik berupa pokok ataupun bunganya. Kesulitan keuangan ini merupakan berita buruk di mata masyarakat maka dari itu pihak manajemen akan cenderung untuk menunda penyampaian laporan keuangan auditan yang berisi berita buruk.

Ukuran perusahaan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Menurut Dewayani (2017) perusahaan (agen) yang masuk dalam kategori besar akan lebih tepat waktu dalam melaporkan laporan keuangan kepada publik, dimana perusahaan besar memiliki banyak informasi yang harus disampaikan kepada publik sebagai pemangku kepentingan (principal). Informasi yang disampaikan sangat

(9)

5

diperlukan oleh publik dalam pengambilan keputusan, sehingga perusahaan memiliki tanggung jawab untuk secepatnya menyampaikan laporan keuangan auditannya karena jika tidak publik akan semakin lama dalam melaksanakan pengambilan keputusan

Faktor berikutnya yaitu reputasi kantor akuntan publik (KAP). Menurut Dewayani (2017) KAP big four diasumsikan lebih efisien dalam melakukan proses audit dan akan menghasilkan informasi yang sesuai dengan kewajaran dari laporan keuangan perusahaan. Kewajaran dari laporan keuangan laporan keuangan adalah keinginan dari semua pemakai laporan keuangan, dengan begitu semakin baik reputasi KAP yang melakukan audit maka akan meningkatkan ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.

Penelitian ini mengacu kepada penelitian yang dilakukan oleh Yuliana, dan Amanah (2017) mengenai Pengaruh Kinerja Keuangan, Size, dan Reputasi KAP terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Terdapat perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini menggunakan objek penelitian perusahaan sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi periode 2014-2016, sedangkan dalam penelitian sebelumnya menggunakan objek perusahaan manufaktur periode 2011-2013. Perbedaan selanjutnya yaitu terdapat penambahan satu variabel independen yaitu solvabilitas.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2016”.

2. METODE

Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya pengaruh profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, ukuran perusahaan, dan reputasi kantor akuntan publik (KAP) terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menguji hipotesis. Data yang digunakan dalam

(10)

6

penelitian ini adalah data sekunder berupa data laporan keuangan tahunan perusahaan infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016 yang dapat diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber utama (perusahaan) yang dijadikan objek penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian bersumber dari laporan keuangan auditan dari perusahaan sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016 yang diperoleh melalui website Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1Menilai Keseluruhan Model

Tabel 1

Menilai keseluruhan Model

Keterangan Nilai

-2 Log L Awal (Block Number=0) 61,324 -2 Log L Akhir (Block Number=1) 40,040

Sumber: Output SPSS 19

Nilai -2LL awal adalah sebesar 61,324. Setelah dimasukkan kelima variabel independen, maka nilai -2LL akhir mengalami penurunan menjadi sebesar 40,040.Penurunan Likelihood (-2LL) ini menujukkan bahwa model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data.

3.2Koefisien determinasi (Nagelke R Square) Tabel 2

Koefisien Determinasi Step -2Log

likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelke R Square

1 40,040 0,224 0,432

Sumber: Output SPSS 19

Besarnya nilai Nagelke R Square adalah yang berarti varibialitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah

(11)

7

sebesar 0,432. Sehingga varibialitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 43,2%, Sedangkan sisanya sebesar 56,8% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian. 3.3Menilai Kelayakan Model Regresi

Tabel 3

Menguji Kelayakan Model Regresi

Step Chi-square Df Sig

1 5,935 8 0,654

Sumber: Output SPSS 19

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai Chi-square sebesar 5,935 dengan signifikan (α) sebesar 0,654. Hasil tersebut dapat dikatakan bahwa nilai signifikasi lebih besar dari signifikasi 0,05. Oleh karena itu maka model dinyatakan mampu mempredisikan nilai observasinya atau dapat dinyatakan model dapat diterima karena cock dengan data observasinya, sehingga model dapat dilanjutkan untuk uji hipotesis.

3.4Matrik Klasifikasi Tabel 4 Matrik Klasifikasi Observed Predicted Ketepatwaktuan Percentage courage Tidak Tepat waktu Tepat Waktu Step 1 Ketepatwaktuan Tidak Tepat Waktu 3 7 30,0 Tepat Waktu 2 72 97,3 Overall Percentage 89,3 Sumber: Output SPSS 19

Berdasarkan tabel diatas kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan perusahaan sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016

(12)

8

tepat waktu dalam pelaporan keuangannya adalah sebesar (97,3%). Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi tersebut, terdapat 72 perusahaan (97,32%) yang diprediksi tepat waktu dalam pelaporan keuangannya dari total 74 perusahaan.

Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan perusahaan sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi tidak tepat waktu dalam pelaporan keuangannya adalah sebesar (30%). Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi tersebut, terdapat 3 perusahaan yang diprediksi tidak tepat waktu dalam pelaporan keuangannya dari total 10 perusahaan. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kekuatan prediksi model regresi sebesar 89,3%.

3.5Hasil Uji Hipotesis

Tabel 5 Hasil Uji Hipotesis

β S.E Wald Df Sig. Exp(β)

ROA 0,011 0,947 0,000 1 0,991 1,011 CR 0,107 0,207 0,266 1 0,606 1,113 DER 0,856 0,433 3,901 1 0,048 2,354 SIZE 0,359 0,244 2,154 1 0,142 1,432 KAP -1,084 1,416 0,585 1 0,444 0,338 Constan -8,349 6,543 1,628 1 0,202 0,000 Sumber: Output SPSS 19

3.5.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan

Hasil pengujian statistik variabel profitabilitas menunjukkan koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,011, dengan tingkat signifikasi sebesar 0,991 atau lebih besar dari α= 0,05, maka H1 ditolak. Hal ini berarti ketepatwaktuan pelaporan keuangan perusahaan tidak dipengaruhi oleh profitabilitas. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Setiawan, dan Dini (2014), Henisa (2015), Dewayani (2017),dan Yuliana, dan Amanah

(13)

9

(2017), yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan.

Penelitian ini tidak dapat membuktikan adanya pengaruh profitabilitas tehadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki nilai profitabilitas rendah bisa jadi tepat waktu dalam mempublikasikan laporan keuangannya, kerena perusahaan tidak ingin mengambil resiko mendapat denda keterlambatan dan kehilangan kepercayaan dari publik (Dewayani, 2017).

3.5.2 Pengaruh Likuiditas terhadap Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan

Hasil pengujian statistik Variabel likuiditas (CR) menunjukkan nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,107 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,606 atau lebih besar dari α= 0,05 maka H2 ditolak. . Hal ini berarti ketepatwaktuan pelaporan keuangan perusahaan tidak dipengaruhi oleh likuiditas. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Setiawan, dan Dini (2014), Dewayani, (2017), dan Yuliana, dan Amanah (2017), yang menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan.

Penelitian ini tidak dapat membuktikan adanya pengaruh likuiditas terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi atau rendah sama-sama akan menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu, kerena ketepatwaktuan dalam pelaporan keuangan sangat penting bagi para pengguna laporan keuangan.

3.5.3 Pengaruh Solvabilitas terhadap Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan

Hasil pengujian statistik variabel solvabilitas(DER) menunjukkan nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar sebesar

(14)

10

0,856 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,048 atau lebih kecil dari α=0,05 sehingga H3 diterima. Hal ini berarti ketepatwaktuan pelaporan keuangan perusahaan dipengaruhi oleh solvabilitas. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri, dan Bambang (2015), dan Dewayani (2017) yang menyatakan bahwa solvabilitas berpengaruh terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan.

Penelitian dapat membuktikan adanya pengaruh solvabilitas terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki solvabilitas tinggi mencerminkan perusahaan tersebut masih mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari pihak kreditur karena masih mampu memperoleh pinjaman yang besar, selain itu dengan tingginya solvabilitas juga akan memperbanyak modal perusahaan semakin banyaknya asset perusahaan maka perusahaan akan dapat mejalankan usahanya, sehingga perusahaan akan menyampaikan informasinya dengan tepat waktu supaya publik mengetahui bahwa perusahaan masih sangat dipercaya oleh pihak kreditur dan juga perusahaan memiliki asset yang besar untuk menjalankan usahanya (Dewayani, 2017).

3.5.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan

Hasil pengujian statistik variabel sukuran perusahaan (SIZE) menunjukkan nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,359 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,244 atau lebih besar dari α= 0,05 sehingga H4 ditolak. Hal ini berarti ketepatwaktuan pelaporan keuangan perusahaan dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewayani (2017), dan Yuliana, Amanah (2017) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan.

(15)

11

Penelitian tidak dapat membuktikan adanya pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Hal tersebut menunjukkan bahwa Perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan besar belum tentu selalu tepat waktu dalam melaporkan laporan keuangannya kepada publik, sedangkan perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan kecil juga tidak selalu terlambat dalam melaporkan laporan keuangannya. Baik perusahaan yang berukuran besar maupun kecil memiliki kewajiban yang sama yaitu memberikan informasi berupa laporan keuangan kepada publik dengan tepat waktu agar laporan keuangan dapat segera digunakan sebagai dasar pengambilan suatu keputusan ekonomi.

3.5.5 Pengaruh Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan

Hasil pengujian statistik variabel reputasi kantor akuntan publik (KAP) menunjukkan nilai koefisien regresi bertanda negatif sebesar -3,360 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,444 atau lebih besar dari α= 0,05 sehingga H5 ditolak. Hal ini berarti ketepatwaktuan pelaporan keuangan perusahaan dipengaruhi oleh reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Setiawan, dan Dini (2014), dan Henisa (2015), yang menyatakan bahwa reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) tidak berpengaruh terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan.

Penelitian tidak dapat membuktikan adanya pengaruh reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Hal tersebut menunjukkan bahwa Kualitas auditor tidak bergantung pada image KAP Big Four ataupun Non Big Four tetapi kualitas auditor dapat dinilai dari tingkat profesionalisme, independensi, integritas yang di miliki auditor, oleh karena itu dengan dimilikinya tiga kompenen ini auditor akan berusaha untuk segera menyelesaikan laporan audit secara professional

(16)

12

dengan independensi dan integritas yang dimiliki (Setiawan, dan Dini, 2014).

4. PENUTUP

Penelitian ini meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, ukuran perusahaan, dan reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP). Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik (logistic regression) dengan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Ver. 19. Data sampel perusahaan sebanyak 84 amatan perusahaan sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2016.

Penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa pertama, profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014-2016. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikan yang lebih besar dari α=5% (0,991 > 0,05). Kedua, likuiditas tidak berpengaruh terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014-2016. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikan yang lebih besar dari α=5% (0,606 > 0,05). Ketiga, solvabilitas berpengaruh terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014-2016. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikan yang lebih kecil dari α=5% (0,048 > 0,05). Keempat, ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014-2016. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikan yang lebih besar dari α=5% (0,142 > 0,05). Kelima, reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) tidak berpengaruh terhadap

(17)

13

ketepatwaktuan pelaporan keuangan pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014-2016. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikan yang lebih besar dari α=5% (0,444 > 0,05).

DAFTAR PUSTAKA

Artaningrum Rai Gina, et all. 2017. “Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, dan Pergantian Manajemen pada Audit

Report Lag Perusahaan Perbankan”. E Jurnal Akuntansi Udayana Edisi

Januari 2017. Vol. 6 No. 3 hal 1079-1108. ISSN: 2337-3067.

Andini. Herliana Widya. 2016. “Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaiaan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.” Universitas Bakrie. Jakarta

Devi Ni Luh Lemi Sushmita, dan Suaryana I Gusti Ngurah Agung. 2016.

“Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, terhadap Ketepatan Waktu

dengan Reputasi KAP sebagai pemoderasi”. E Jurnal Akuntansi Udayana Edisi Oktober 2016. Vol. 17 No. 1 hal 395-425. ISSN: 2302-8556.

Dewayani Mega Arista, Muhamad Al amin, dan Veni Soraya Devi. 2017. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2011-2016. E Jurnal Akuntansi Universitas

Muhammadiyah Magelang. ISSN: 2407-9189.

Ghozali, Imam. 2013.”Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Henisa. 2015. “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, dan Opini Auditor Terhadap Timeliness Pelaporan Keuangan.” Jurnal FEKON Universitas Pekanbaru Riau Vol. 2 No. 2.

Hilmi, U dan S. Ali. 2008. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ).” Simposium Nasional Akuntansi XI. Jakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012. “Standar Akuntansi Keuangan (SAK)”. Jakarta: Salemba Empat.

(18)

14

Irawati, dan Yappin Giovani. 2014. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Auditted Pada Perusahaan Sekuritas yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2017-2014.” Jurnal PROCURATIO Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pelita Indonesia Edisi Maret 2017. Vol. 5 No. 1. ISSN: 2580-3743

Jusup, Al Haryono. 2014. “Auditing”. Edisi II. Yogyakarta: Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ekonomi YKPN.

Kusumawati Eny. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Surakarta. Muhammadiyah University Press.

Keputusan direksi Bursa Efek Jakarta Nomor KEP-306/BEJ/07-2004 tentang Kewajiban Penyampaiaan Informasi.

Keputusan ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-346/BL/2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik. Keputusan ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-431/BL/2012 tentang

Penyampaian Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.

Oktorina, M. dan M. Suharli. 2005. “Studi Empiris Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.” Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Jakarta.

Putri Apriliani Issana, dan Suryono Bambang. 2015. “Berbagai Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi STIESIA Edisi Januari 2015. Vol. 4 No. 7.

Respati. 2004. “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Studi Empiris Di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Maksi. Volume 4: 67-81.

Sanjaya I Made Dwi Marta, dan Wirawati Ni Gusti Putu. 2016. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI.” E Jurnal Akuntansi Udayana Edisi April 2016. Vol. 15 No. 1 hal 17-26. ISSN: 2302-8556. Saputra Komang Wahyu Surya, dan Ramantha I Wayan. 2017. “Pengaruh

Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan dengan Opini Audit sebagai Pemoderasi.” E Jurnal Akuntansi Udayana Edisi April 2016. Vol. 15 No. 1 hal 17-26. ISSN: 2302-8556.

(19)

15

Setiawan, Irfan Haris dan Dini Widyawati. 2014. “Faktor-faktor yang mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Indonesia.” Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi STIESIA Edisi Vol. 3 No. 11.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Sulistyo, W. A. N. 2010. “Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Periode 2006-2008.” Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Suwardjono. 2012. “Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan”. BPFE. Yogyakarta.

Yuliana, dan Amanah Lailatul. 2017. “Pengaruh Kinerja Keuangan, Size, dan Reputasi KAP terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi STIESIA Edisi Januari 2017. Vol. 6 No. 1. ISSN: 2460-0585.

www.financedetik.com (diakses 13 April 2018).

www.idx.co.id (diakses 20 Juli 2018 pukul 12.30 WIB).

Gambar

Tabel 5  Hasil Uji Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

In the examples I have shown you so far, the values in the view model have been consumed using programmatic bindings, meaning that I receive the notification of the property

Sebagai bentuk lain pelaksanaan prinsip transparansi dan etika bisnis, kami juga berkomitmen untuk menghormati dan menjalin kerjasama dengan pemangku kepentingan kami,

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian “Pengaruh Pemakaian Tanah Diatomae Sebagai Bahan Tambah Terhadap Kuat Tekan Beton Normal Dengan FAS 0,30” adalah

Bandara Internasional Adi Sumarmo merupakan bandara terdekat dengan Bandara Adi Sutjipto yang saat ini memungkinan untuk dioptimalkan agar dapat menampung lonjakan pergerakan

Dalam upaya mewujudkan negara hukum, Indonesia telah memberikan perlindungan kepada Konsumen dengan memberlakukan UUPK yang bertujuan mengangkat kedudukan konsumen

Komposisi dan sifat fisik lumpur sangat berpengaruh terhadap suatu proses pemboran, karena salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya suatu pemboran adalah

sebagai penstabil pada bahan pangan yang juga dapat memperbaiki tekstur produk.. selai menjadi lebih plastis.Polisakarida tersebut berhasil

- Faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan adalah suhu: tegangan suatu permukaan menurun dengan meningkatnya suhu, karena meningkatnya