MINGGU KE-5
Materi: 1. Pengantar vektor2. Vektor pada ruang berdimensi dua & tiga 3. Hasil kali titik
4. Hasil kali silang
___________________________________________________________________________
PENGANTAR VEKTOR
Secara geometri, vektor dapat dinyatakan sebagai ruas garis terarah atau anak panah pada ruang berdimensi n. Arah anak panah menunjukkan arah vektor, sementara panjang anak panah menggambarkan besarannya. Ekor anak panah disebut titik awal, dan ujung anak panah disebut titik akhir. Secara simbolis, vektor dinyatakan dengan huruf kecil tebal (misalnya 𝒂, 𝒃, 𝒗, 𝒘) atau dengan huruf kecil yang disertai setengah anak panah pada bagian atasnya (misalnya 𝑎 , 𝑏 , 𝑣 , 𝑤 ).
Jika titik awal suatu vektor 𝒗 adalah A dan titik akhirnya adalah B, maka vektor 𝒗 dapat ditulis sebagai berikut:
𝒗 = 𝐴𝐵
Sebagai contoh,
Vektor-vektor dengan ukuran dan arah yang sama disebut ekuivalen. Jika 𝒗 dan 𝒘 ekuivalen, maka dapat ditulis 𝒗 = 𝒘.
Jika 𝒗 adalah vektor taknol sebarang, maka − 𝒗 adalah bentuk negatif dari 𝒗 yang didefinisikan sebagai vektor yang besarnya sama dengan 𝒗, tetapi memiliki arah yang berlawanan. Sebagai contoh,
Vektor nol merupakan satu-satunya vektor yang panjangnya nol. Selain itu, vektor ini juga merupakan satu-satunya vektor yang tidak memiliki arah yang tertentu. Vektor nol dinyatakan sebagai 𝟎. Penjumlahan sebarang vektor dengan vektor nol akan menghasilkan vektor sebarang itu sendiri. Atau, dengan kata lain:
𝟎 + 𝒗 = 𝒗 + 𝟎 = 𝟎
Selanjutnya, kita akan membahas vektor dari segi aljabar.
B B A A v v
VEKTOR PADA RUANG BERDIMENSI DUA &TIGA
Definisi Vektor
Vektor dimensi-dua adalah pasangan terurut bilangan real yang dinyatakan sebagai
𝒗 =
v v1, 2
dengan bilangan v1 dan v2 merupakan komponen-komponen dari 𝒗.
Vektor dimensi-tiga adalah pasangan terurut bilangan real yang dinyatakan sebagai
𝒗 =
v v v1, ,2 3
dengan bilangan v1, v2, dan v3 merupakan komponen-komponen dari 𝒗.
Representasi Vektor
Pada dimensi-dua, diberikan titik P( ,x y1 1) dan Q( ,x y2 2). Maka, vektor 𝒗 dengan representasi PQ
adalah:
𝒗 =
x2x y1, 2y1
Pada dimensi-tiga, diberikan titik P( ,x y z1 1, )1 dan Q( ,x y z2 2, 2). Maka, vektor 𝒗 dengan representasi PQ
adalah:
𝒗 =
x2x y1, 2y z1, 2z1
Vektor Nol
Vektor nol dimensi-dua : 0 =
0, 0 Vektor nol dimensi-tiga : 0 =
0, 0, 0
Norma Vektor (Panjang Vektor)
Norma suatu vektor dimensi-dua𝒗 =
v v1, 2
adalah: || 𝒗|| = v12v22 Norma suatu vektor dimensi-tiga𝒗 =
v v v1, ,2 3
adalah:Contoh 1:
Jika diketahui titik A(7, 5) dan B(3, 2) , tentukanlah vektor 𝒗 yang merepresentasikan BA
dan hitunglah normanya! Jawab:
𝒗 =
7 3, 5 ( 2)
4, 3
|| 𝒗|| = (4)2 ( 3)2 16 9 255 Contoh 2:Jika diketahui titik A(2, 1, 4) dan B(7,5, 8) , tentukanlah vektor 𝒗 yang merepresentasikan AB
dan hitunglah normanya! Jawab:
𝒗 =
7 2,5 ( 1), ( 8) 4
5, 6, 12
|| 𝒗|| = (5)2(6)2 ( 12)2 25 36 144 205Penjumlahan Vektor
Pada dimensi-dua, jika 𝒗 =
v v1, 2
dan 𝒘 =
w w1, 2
, maka:𝒗 + 𝒘 =
v1w v1, 2w2
Pada dimensi-tiga, jika 𝒗 =
v v v1, ,2 3
dan 𝒘 =
w w w1, 2, 3
, maka:𝒗 + 𝒘 =
v1w v1, 2w v2, 3w3
Perkalian Vektor dengan Skalar
Pada dimensi-dua, jika k adalah skalar dan 𝒗 =
v v1, 2
, maka: k 𝒗 =
kv kv1, 2
Pada dimensi-tiga, jika k adalah skalar dan 𝒗 =
v v v1, ,2 3
, maka:k 𝒗 =
kv kv kv1, 2, 3
Contoh 3:Tentukanlah 2𝒗 + 3𝒘, jika diketahui: a. 𝒗 = (3, 0) dan 𝒘 = (6, 4) b. 𝒗 = ( 5,1,3) dan 𝒘 = (1,1, 2) Jawab:
a. 2v2(3, 0)(6, 0) ; 3w3(6, 4)(18,12) 2v3w(6, 0) (18,12) (24,12)
b. 2v 2( 5,1,3) ( 10, 2, 6) ; 3w3(1,1, 2) (3,3, 6) 2v3w ( 10, 2, 6) (3,3, 6) ( 7,5, 0)
Vektor Satuan
Vektor satuan adalah vektor yang panjangnya 1. Vektor satuan biasanya dilambangkan dengan 𝒖.
Jika 𝒘 adalah suatu vektor dimensi-dua𝒘 =
w w1, 2
, maka vektor satuan 𝒘 adalah:𝒖 = 1 𝒘 ∙ 𝒘 = 1 𝑤12+ 𝑤 22 ∙ (𝑤1, 𝑤2)
Jika 𝒘 adalah suatu vektor dimensi-tiga𝒘 =
w w w1, 2, 3
, maka vektor satuan 𝒘 adalah:𝒖 = 1 𝒘 ∙ 𝒘 = 1 𝑤12+ 𝑤 22+ 𝑤32 ∙ (𝑤1, 𝑤2, 𝑤3) Contoh 4:
Tentukanlah vektor satuan dari 𝒂 jika diketahui: a. 𝒂 =
3, 4
b. 𝒂 =
2, 4, 6
Jawab: a. 𝒂 = ( 3) 2(4)2 9 16 255 𝒖 = 1 𝒂 ∙ 𝒂 = 1 5 −3,4 𝒖 = 3 4, 5 5 b. 𝒂 = (2)2(4)2(6)2 4 16 36 56 2 14 𝒖 = 1 𝒂 ∙ 𝒂 = 1 2 14 2,4,6 𝒖 = 1 , 2 , 3 14 14 14 Vektor Satuan Standar (Vektor Basis Baku) Vektor satuan standar dimensi-dua adalah:
i =
1, 0 dan j =
0,1 Vektor satuan standar dimensi-tiga adalah:i =
1, 0, 0
Sama halnya dengan vektor satuan, vektor satuan standar juga memiliki panjang sama dengan 1.
Sebarang vektor 𝒗 =
v v1, 2
dapat dinyatakan secara unik dalam bentuk i dan j, yaitu:𝒗 =
v v1, 2
= v1
1, 0 v2
0,1 = v1 i + v2 jSebagai contoh, 𝒗 =
5, 2
= 5 i + ( 2) j = 5 i – 2 j. Sebarang vektor 𝒗 =
v v v1, 2, 3
dapat dinyatakan secara unik dalam bentuk i, j, dan kyaitu:
𝒗 =
v v v1, 2, 3
= v1
1, 0, 0
v2
0,1, 0
v3
0, 0,1
= v1 i + v2 j + v3 kSebagai contoh, 𝒗 =
3, 2,1 = 3
i + 2 j + k. Contoh 5:Jika 𝒂 = 2i – 3j dan 𝒃 = i + 5j, carilah || 𝒂||, 𝒂 – 𝒃, dan 3𝒂 + 4𝒃 ! Jawab:
|| 𝒂|| = 22 ( 3)2 4 9 13
𝒂 – 𝒃 = (2 – 1) i + (–3 – 5) j = i + (–8) j = i – 8j
3𝒂 + 4𝒃.= 3(2i – 3j) + 4(i + 5j) = (6i – 9j) + (4i + 20j) = (6 + 4) i + (–9 + 20) j = 10i + 11j
Sifat-Sifat Aritmetika Vektor
Jika u, v, dan w adalah vektor-vektor pada ruang berdimensi dua atau ruang berdimensi tiga, dan m serta n adalah skalar, maka:
1) u + v = v + u 5) m (u + v) = m u + m v
2) u + (v + w) = (u + v) + w 6) (m + n) u = m u + n u
3) u + 0 = u 7) (mn) u = m (n u) 4) u + (–u) = 0 8) 1 u = u
HASIL KALI TITIK
Hasil Kali Titik (Dot Product)
Jika 𝒗 =
v v1, 2
dan 𝒘 =
w w1, 2
, maka:𝒗 𝒘 = v w1 1v w2 2
Jika 𝒗 =
v v v1, 2, 3
dan 𝒘 =
w w w1, 2, 3
, maka:𝒗 𝒘 = v w1 1v w2 2v w3 3
Hasil dari hasil kali titik ini bukanlah vektor, melainkan berupa bilangan real, yakni skalar. Oleh karena itu, hasil kali titik ini juga disebut hasil kali skalar.
Teorema berikut menunjukkan bagaimana hasil kali titik dapat digunakan untuk memperoleh informasi mengenai sudut antara dua vektor. Teorema ini juga mengembangkan hubungan penting antara norma dan hasil kali titik.
TEOREMA 1
Jika 𝜃 adalah sudut antara vektor 𝒗 dan 𝒘, maka:
𝒗 𝒘 = || 𝒗|| || 𝒘|| cos 𝜃 Akibatnya, cos 𝜃 = 𝒗𝒘 𝒗 𝒘 → 𝜃 = cos−1 𝒗𝒘 𝒗 𝒘
dengan syarat v dan w bukanlah vektor nol.
TEOREMA 2
Misalkan 𝒗 dan 𝒘 adalah vektor-vektor taknol pada ruang berdimensi dua atau ruang berdimensi tiga.
0° < 𝜃 < 90° jika dan hanya jika 𝒗𝒘 > 0
90° < 𝜃 < 180° jika dan hanya jika 𝒗𝒘 < 0
𝜃 = 90° jika dan hanya jika 𝒗𝒘 = 0
Berdasarkan Teorema 2, dapat dilihat bahwa dua vektor taknol saling tegak lurus jika dan hanya jika hasil kali titik dari kedua vektor tersebut bernilai 0. Vektor-vektor yang saling tegak lurus ini disebut juga vektor-vektor ortogonal.
Contoh 6:
Jika 𝒗 =
2, 1,1
dan 𝒘 =
1,1, 2 , tentukanlah
𝒗 𝒘 dan sudut yang dibentuk oleh kedua vektor tersebut! Jawab: 𝒗 𝒘 = v w1 1v w2 2 v w3 3 = 2 1 ( 1) 1 1 2 = 3 || 𝒗|| = u12u22u32 22 ( 1)2 12 6 || 𝒘|| = w12w22w32 12 12 22 6 cos 𝜃 = 𝒗𝒘 𝒗 𝒘 = 3 6 ∙ 6= 3 6= 1 2 → 𝜃 = 60°Sifat-Sifat Hasil Kali Titik
Jika u, v, dan w adalah vektor-vektor pada ruang berdimensi dua atau ruang berdimensi tiga, serta k adalah skalar, maka:
1) u u = || u ||2 2) u w = w u
3) u (w + v) = u w + u v
4) (k u) w = k (u w) = u (k w) 5) 0 u = 0
HASIL KALI SILANG
Subbab sebelumnya menyebutkan bahwa hasil kali titik dari dua vektor pada ruang berdimensi dua atau ruang berdimensi tiga dapat menghasilkan suatu skalar. Pada subbab ini, suatu jenis perkalian vektor yang menghasilkan vektor juga akan didefinisikan, tetapi hanya dapat diterapkan pada ruang berdimensi tiga saja.
Hasil Kali Silang (Cross Product)
Jika 𝒗 =
v v v1, 2, 3
dan 𝒘 =
w w w1, 2, 3
, maka:𝒗 × 𝒘 =
v w2 3v w3 2, v w3 1v w1 3, v w1 2v w2 1
Untuk memperoleh hasil dari hasil kali silang antar dua vektor, rumus di atas tidak perlu dihafalkan. Teorema 3 berikut akan mempermudah hasil pencarian hasil kali silang antar dua vektor.
TEOREMA 3
Jika 𝒗 = v1 i + v2 j + v3 k dan 𝒘 = w1 i + w2 j + w3 k, maka:
𝒗 × 𝒘 = 𝒊 𝒋 𝒌 𝑣1 𝑣2 𝑣3 𝑤1 𝑤2 𝑤3 = 𝑣2 𝑣3 𝑤2 𝑤3 𝒊 – 𝑣1 𝑣3 𝑤1 𝑤3 𝒋 + 𝑣1 𝑣2 𝑤1 𝑤2 𝒌
Perbedaan mendasar yang perlu diingat adalah, hasil kali titik merupakan suatu skalar
dan hasil kali silang merupakan suatu vektor.
Contoh 7:
Carilah 𝒗 × 𝒘 saat 𝒗 =
1, 2, 2
dan 𝒘 =
3, 0,1 !
Jawab: 𝒗 = i + 2 j – 2 k ; 𝒘 = 3 i + k 𝒗 × 𝒘 = 𝒊 𝒋 𝒌 1 2 −2 3 0 1 = 2 −2 0 1 𝒊 – 1 −23 1 𝒋 + 1 23 0 𝒌 = 2 i – 7 j – 6 k Jadi, 𝒗 × 𝒘 =
2, 7, 6
Hasil kali silang juga dapat digunakan untuk memperoleh informasi mengenai sudut antara dua vektor. Perhatikan teorema berikut.
TEOREMA 4
Jika 𝜃 adalah sudut antara vektor 𝒗 dan 𝒘, maka:
|| 𝒗 × 𝒘|| = || 𝒗|| || 𝒘|| sin 𝜃 Akibatnya, sin 𝜃 = 𝒗 × 𝒘 𝒗 𝒘 → 𝜃 = sin−1 𝒗 × 𝒘 𝒗 𝒘
Sifat-Sifat Hasil Kali Silang
Jika u, v, dan w adalah vektor-vektor pada ruang berdimensi dua atau ruang berdimensi tiga, serta k adalah skalar, maka:
1) u×w = – (w×u) 2) u× (w + v) =(u×w) + (u×v) 3) (u + w) × v = (u×v) + (w×v) 4) k(u×w) = (k u) ×w = u× (k w) 5) u× 0 = 0 ×u = 0 6) u×u = 0
Teorema selanjutnya menjabarkan beberapa hubungan penting antara hasil kali titik dan hasil kali silang.
TEOREMA 5
Jika u, v, dan w adalah vektor-vektor pada ruang berdimensi tiga, maka: a) v (v×w) = 0 [v×w adalah ortogonal terhadap v]
b) w (v×w) = 0 [v×w adalah ortogonal terhadap w] c) || v×w || 2 = || v || 2 || w || 2 – (v w) 2 [Identitas Lagrange] d) u× (v ×w) = (u w) v – (u v) w
e) (u×v) ×w = (u w) v – (v w) u
Contoh 8:
Jika diketahui𝒗 =
1, 2, 2
dan 𝒘 =
3, 0,1 , tunjukkan bahwa
𝒗 × 𝒘 ortogonal terhadap 𝒗 dan juga 𝒘!Jawab:
Pada Contoh 7, telah diketahui bahwa 𝒗 × 𝒘 =
2, 7, 6
.𝒗 (𝒗 × 𝒘) = 1 2 2 ( 7) ( 2) ( 6) 0 Berdasarkan Teorema 5 poin (a), maka 𝒗 × 𝒘 ortogonal terhadap 𝒗. Selanjutnya,
𝒘 (𝒗 × 𝒘) = 3 2 0 ( 7) 1 ( 6) 0 Berdasarkan Teorema 5 poin (b), maka 𝒗 × 𝒘 ortogonal terhadap 𝒘.
LATIHAN SOAL 1. Diketahui: a. v =
2,3 , w =
5, 7
b. v =
2, 2,3
, w =
1, 7, 4
Tentukanlah: (i) 3v – 4w (ii) v w(iii) panjang vektornya (iv) vektor satuannya
(v) cosinus dari sudut 𝜃 antara v dan w
2. Tentukan apakah v dan w membentuk sudut lancip, sudut tumpul, atau tegak lurus. a. v =
6, 2 , w =
3, 9
b. v =
1, 2
, w =
2,3
c. v =
6, 0, 4
, w =
3,1, 6
3. Jika vektor a dan b mempunyai panjang 4 dan 6, serta sudut kedua vektor tersebut adalah / 6, carilah a b !
4. Tentukanlah nilai x sehingga p
7, 2x,3
dan q
3,3,3
saling tegak lurus ! 5. Hitunglah v × w dan w × v jika diketahui:a. v =
2, 1,5
, w =
1, 2, 3
b. v =
0, 3, 6
, w =
7, 0, 8
6. Diketahui vektor a= 2𝒊 − 𝒋 + 3𝒌 dan b= 3𝒊 − 2𝒋 + 𝒌. Tanpa mencari a×b, hitunglah || a×b || !