• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS EFISIENSI PEMECAH GELOMBANG KONDISI EKSISTING DIBANDINGKAN DENGAN MATERIAL BATU BULAT HALUS (Studi Kasus Pantai Matras Kabupaten Bangka)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS EFISIENSI PEMECAH GELOMBANG KONDISI EKSISTING DIBANDINGKAN DENGAN MATERIAL BATU BULAT HALUS (Studi Kasus Pantai Matras Kabupaten Bangka)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS

EFISIENSI

PEMECAH

GELOMBANG

KONDISI

EKSISTING

DIBANDINGKAN

DENGAN

MATERIAL

BATU

BULAT

HALUS

(Studi

Kasus

Pantai

Matras

Kabupaten

Bangka)

Indah

Lestari1,

Endang

Setyawati

Hisyam2

,

Indra

Gunawan

3 JurusanTeknikSipil,FakultasTeknikUniversitasBangkaBelitung 1 Email:tarri.tarri@ymail.com 2 Email:hisyam.endang@gmail.com 3 Email:indragunawan@gmail.com

ABSTRAK

Pemecah gelombang merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan abrasiyang

terjadi di Pantai Matras Kabupaten Bangka. Pemecah gelombang yang digunakan padakondisi

eksisting yaitudengan menggunakan materialbatupecah.Penelitian inibertujuan untukmengetahui

efisiensi pemecah gelombang kondisi eksisting dibandingkan dengan material batubulat halus.

Penelitian ditinjau berdasarkan perbadingan nilai stabilitas dan nilai ekonomisnya. Hasil

penelitian didapatkan desain dan bentuk untuk batu pecah elevasi 4 m, tinggi 6 m, beratbutir

0,2345 ton, lebar puncak 1,54 m, tebal lapis lindung 1,03 m dan jumlah batu 72 butir,

sementara untuk batu bulat elevasi 4 m,tinggi 6 m,berat butir 0,3129 ton, lebar puncak 1,52 m,

tebal lapis 1,01 mdan jumlah batu 52 butir. Perbandingan nilai stabilitas terhadap geser untuk

batu pecah sebesar 1,349, untuk batu bulat sebesar 1,265 dan stabilitas terhadap guling untuk

batu pecah sebesar 8,499, untuk batu bulat sebesar 8,681. Perbandingan nilai ekonomis untuk

batu pecah sebesar Rp 48.267.944,16 dan untuk batu bulat sebesar Rp.92.853.930,40. Batu pecah

lebih unggul dalam nilai stabilitas terhadap geser. Sedangkan batu bulat lebih unggul dalam nilai

stabilitas terhadap guling. Dari nilai ekonomisnya, batu pecah lebih unggul dari batu bulat,

dikarenakan kurangnya materialbatubulatdiBangkadanharusdikirimdariluarBangka.

Katakunci: PemecahGelombang,Batupecah,Batubulat,Stabilitas,Ekonomis,AnalisisEfisiensi.

PENDAHULUAN

Indonesiamerupakannegarakepulauandimana

sebagianbesardariseluruhluasIndonesiaadalahberupa

perairan. Indonesia sebagai negara kepulauan

mempunyai lebih dari 3700 pulau dan wilayah

pantai sepanjang 80.000 km (Triatmodjo,B.1999).

Wilayahpantai merupakan daerah yang sangat intensif

dimanfaatkan untuk manusia, sepertisebagaikawasan

pusat pemerintahan, pemukiman industri, pelabuhan,

pertambakan,pertanian, perikanan,pariwisatadan

lain-lain.Pantai adalah daerah di tepi perairan yang

dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan air surut

terendah. Garis pantai merupakan garis batas

pertemuan antara daratan dengan air laut pada saat

terjadipasangtertinggi,dimanaposisinyatidaktetapdan dapatberpindahsesuaidenganpasangsurutair lautdan

erosi pantai yang terjadi (Triatmodjo,B. 1999).

Perubahangarispantaiumumnyadisebabkan tidaksaja

oleh faktor alam tetapi juga akibat kegiatan manusia.

Faktor alam diantaranya adalah gelombang, arus, aksi

angin,sedimentasi, sungai dan lain-lainnya.Sedangkan

perubahan karena faktor manusia antaralain adalah

kegiatanpembangunan pelabuhan, pertambangan,

pengerukan, perusakan vegetasi pantai, pertambakan,

perlindungan pantai, reklamasi pantai, dan kegiatan

wisatapantai.

SalahsatudaripantaidiBangkaBelitung yang

mempunyai masalah yaitu PantaiMatras di Kabupaten

Bangka. Permasalahan yang terjadi di Pantai Matras

adalah abrasi dan mundurnya garis pantai yang

disebabkanolehdampakdari Tambang

Inkonvensional (TI) yang dahulu sempat dilakukan di

pantaitersebut

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian perencanaan bangunan pemecah

gelombangdenganmembandingkanmaterialbatupecah

bersudut kasar dengan material batu bulat halus agar

dapatdiketahuiperbandinganefisiendarinilaistabilitas dannilaiekonomisdaripenggunaanmaterialbatupecah

bersudut kasar dengan materialbatu bulat halusdalam

(2)

PantaiMatrasKabupatenBangka.

LandasanTeori

A.PemecahGelombang(Breakwater)

Breakwater digunakan sebagai bangunan ang

dapatmengendaliknabrasiyangmenggerusgarispantai

dan untuk menenangkan gelombang di pelabuhan

dengan mudah dan cepat. Bangunan ini memisahkan

daerah perairan dari laut lepas, sehingga perairan

pelabuhan tidak banyak dipengaruhi oleh gelombang

besardilaut. Daerahperairandihubungkandenganlaut

oleh mulut pelabuhan dengan lebar tertentu dimana

kapalkeluar masuk melaluicelah tersebut(Triatmodjo. B,2010).

B.PasangSurut

Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut

sebagaifungsi waktu karena adanya gayatarik

benda-benda dilangit, terutama matahari dan bulan terhadap

massa air laut di bumi. Meskipun massa bulan jauh

lebih kecildari massa matahari, tetapikarenajaraknya

terhadap bumi jauh lebih dekat, maka pengaruh gaya

tarikterhadapbumilebihbesardaripadapengaruhgaya tarikmatahari.(Triatmodjo.B,2010).

C.Gelombang

Gelombang adalah setiap perubahan bentuk

permukaanair yangdisebabkanolehgayadariluardan

diimbangiolehgayagravitasidangayaakibattegangan

permukaan.Dalam suatu perencanaan bangunan

pelindung pantai, gelombang merupakan faktor utama

yang diperhitungkan karena akan menyebabkan

gaya-gaya yangbekerja pada bangunan pantai (Triatmodjo.

B,1999). D.Fetch

Fetch adalahdaerahpembangkitan gelombang

atau dalampengertian yang lain bisadiartikansebagai

tempat awal dimana gelombang mulai terbentuk dan

menjalarkesuatudaerahtertentu.

Cara menghitung fetch rerata efektif

adalahsebagaiberikut:

(1)

E.RunupGelombang

Runupgelombangtergantungpadabentukdan

kekasaran lapisan pelindung, kedalaman air laut pada

kaki bangunan, kemiringan dasar laut di depan

bangunan,dankarakteristikgelombang.

Nilai runup dapat diketahui dari grafik

setelah terlebih dahulu menentukan bilangan irribaren

denganrumussebagaiberikut(Triatmodjo.B,1999).

(2) F.Angin

Angin juga dapat didefinisikansebagai

sirkulasi udara yang kurang lebih sejajar dengan

permukaan bumi (Triatmodjo. B, 1999). Angin yang

berhembus di atas permukaan air akan memindahkan

energinya ke air. Kecepatan angin akan menimbulkan

teganganpadapermukaanairlaut,sehinggapermukaan

airyangsemulatenangakanterganggudantimbulriak

gelombang kecil di atas permukaan air. Apabila

kecepatan angin bertambah, riak tersebut menjadi

semakin besar, dan apabila angin berhembus terus

akhirnyaakanterbentukgelombang.Semakinlamadan

semakin kuat angin berhembus, semakin besar

gelombangyangterbentuk.

Hubunganantara kecepatan angindi atas laut

dengandidaratadalah:

(3)

Datadapatdiperolehdaripengukuranlangsung

diatas permukaan laut ataupengukuran di darat di

dekat lokasi peramalan yang kemudian di konversi

menjadi dataangindilaut.Darikecepatanangin yang

didapat, dicari faktor tegangan angin (wind stress)

denganpersamaan(Triatmodjo.B,1999).

(4)

G.SifatdanBahanLapisLindung

Menurut Untuk keperluan penentuan ukuran

lapis lindung, sifat-sifat bahan lapis lindung perlu

dikuantifikasikan dalam suatu parameter. Ada empat

sifat bahan lapislindung yang penting dan dua

diantaranyasangat pentinguntukperhitungan stabilitas

kontruksi (ρa dan Kd). Keempat sifat tersebut adalah

Rapat massa batuan ρa(massdensity),Koefisienbatu

lindungKd(damage coefficient),KoefisienlapisanKΔ

(layercoefficient, packing coef), Koefisienporositas n (porosity).

H.StabilitasUnitLapisLindung

Didalamperencanaanpemecahgelombang sisi

miring, ditentukan berat butir batu pelindung, yang

dapat dihitung dengan menggunakan rumus Hudson

(Triatmodjo.B,1999)sebagaiberikut:

(5)

(6)

I.UjiPenyelidikanMaterialPenyusun

Uji penyelidikan material penyusun adalah

kegiatan untuk mengetahui nilai berat jenis tanah

yang dimiliki oleh material tersebut untuk keperluan

meninjau stabilitas terhadapgeserdan guling pada

bangunanpemecahgelombang

J.StabilitasPemecahGelombang

Untuk menjamin kestabilan dari konstruksi

pemecah gelombang diatas perlu dicekterhadap

stabilitas terhadap guling dan geser yang bekerja di

struktur. Kontrol geser diperlukan untuk mengetahui

apakah strukturpemecahgelombangmemiliki

gaya-gaya penahan momen penggeser lebih besar

(Resisting Momen = Mr) dari gaya- gaya yang

menimbulkan momen penggeser (Driving Momen =

(3)

ISBN:

978-602-61545-0-7

Prosiding

Seminar

Nasional

Penelitian

&

Pengabdian

Pada

Masyarakat

untukstabilitaspemecahgelombangadalah>1,25.

Analisa stabilitas geser dilakukan dengan

metodeirisanstabilitas lereng, yaitumenghitung nilai

MrdanMddenganrumus(Kramadibrata.S,2002).

(7)

(8)

(9)

Analisa stabilitas guling dilakukandengan

menghitung nilai Mw dan Mgl dengan rumus

(Hardiyatmo.H,2011)

(11) (12)

K.RencanaAnggaranBiaya

Rencana anggaranbiaya dalampenelitian ini

dimaksudkan untuk membandingkan salah satu nilai

ekonomis pemecah gelombang. Rencana anggaran

biaya dibatasi per m’ tanpa memperhitungkan

keseluruhandaribangunanpemecahgelombang.Biaya

dihitung berdasarkan harga batu dan biaya

pengangkutanbatukelokasiPantaiMatras.

METODE

PENELITIAN

A.LokasiPenelitian

Penelitianinidilakukandi:

a. LaboratoriumUniversitasBangkaBelitung

b. PantaiMatrasKabupatenBangka

Gambar1.PetaLokasipenelitian

(Sumber:GoogleMaps,2017)

B.AlatdanBahan

Data yang digunakan dalampenelitianiniadalah:

1.Dataangin5tahunterakhir(2007-2010) 2.Datapasangsurut

3.Petabathimetri

4.Elevasi muka air laut dan kemiringandasar

pantai. 5.Datafetch

6.Databeratjenismaterial.

C.DiagramAlir(Flowchart)Penelitian

Diagram alir (flowchart) penelitian yang digunakan

(4)

Gambar2Diagramalir(flowchart)

HASIL

DAN

PEMBAHASAN

A.PerhitunganFetchEfektif

Panjang fetch pada Tugas Akhir ini diukur

darititikpengamatandengan interval 50 yang dapat

dilihatpadaGambar3,

Tabel1ResumepanjangfetchefektifPantaiMatras

Sumber:HasilPerhitungan(2017)

Nilai fetch dikelompokkan berdasarkan arah

dandidapatkanterbesardengannilai387,459km.

Sumber:BadanInformasiGeospasial

(5)

ISBN:

978-602-61545-0-7

Prosiding

Seminar

Nasional

Penelitian

&

Pengabdian

Pada

Masyarakat

B.PengolahanDataAngin

Gambar4Arahdankecepatanangin

C.AnalisisDataPasangSurut

Dari hasil survei yang dilakukanolehpihakinstansi

terkait,dilanjutkan denganpenentun elevasi muka air

laut.Elevasiyangdigunakandalamsuatuperencanaan

bangunan pantai yaitu HHWL, MHWS, MLWL,

MLWS serta MSL. Elevasi acuan pasang surut di

lokasi penelitiandapat dilihat pada Tabel 4.5

Sebagaiberikut.

Tabel2Elevasimukaairlaut

3.PosisiPemecahGelombang

Berdasarkanpermasalahanabrasiyang terjadi

pada Pantai Matras, akibat yang ditimbulkan oleh

posisi sejajar yaitu dapat membantu mencegah

terbentuknyatombolo.

E.PengujianLaboratoriumUntuk

MendapatanNilaiBeratJenisMaterial

Batupecah

Batubulat

Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum

DirektoratJenderalSumberDayaairSNVTPJSA

D.PenentuanBangunanPemecahGelombang

Penentuan Bangunan Pemecah Gelombang

dibagi menjadi 3 yaitu tipe, bentuk dan posisi dari

pemecahgelombang.

1. TipePemecahGelombang

Tipe pemecah gelombang yang digunakan

adalahtipebangunanpemecahgelombanglepaspantai,

dikarenakan tipe lepas pantai adalah konstruksi

bangunanyang tidak berhubungan dengan garis

pantaidandibuatsejajarpantaimelainkanberadapada garis tertentu disekitar garis pantai dan cocok untuk mengatasipermasalahanabrasi.

2.BentukPemecahGelombang

Bentuk yang tepat untuk digunakanpada

Pantai Matras yaitu bangunan pemecah

gelombang sisi miring dikarenakan bangunan

pemecahsisimiringcocok digunakan pada kondisi

perairan yang tidak terlalu dalam dan cocok untuk

pantaidengantanahdasarlunak.

F.AnalisisEfisiensiPemecahGelombang

1.AnalisisPerbandinganStabilitasPemecah

Gelombang

Tabel3Perbandinganstabilitaspemecahgelombang

bidanggeser

Sumber:HasilPerhitungan(2017)

2. Analisis Perbandingan Stabilitas Pemecah

Gelombang

Tabel4Perbandingannilaikubikasipemecah gelombang

Sumber:HasilPerhitungan(2017)

(6)

G.RencanaAnggaranBiaya

Dari harga analisa tersebut,didapatkan biaya

untuk batu pecah Rp48.267.944,16 dan untuk batu

bulat Rp92.853.930,40.

H.HasilPerbandinganEfisiensiPemecah

Gelombang

Tabel5Hasilperbandinganefisiensipemecah gelombang

Sumber:HasilPerhitungan(2017)

I.DesainPemecahGelombangdengan

Materialbatupecah

Gambar5.PemecahGelombangdenganMaterialBatu

pecah

J.Desainpemecahgelombangdenganmaterialbatu

bulat

Gambar 6. PemecahGelombang denganmaterial Batu

Bulat

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang berjudul “Analisis

Efisiensi Pemecah Gelombang Kondisi Eksisting

DibandingkandenganMaterialBatuBulatHalus”dapat

diambilkesimpulan:

1. Desain dan bentuk dalam perencanaan bangunan

pemecahgelombangdengan menggunakanmaterial

batupecahdanbatubulat.

a. Elevasi puncak pemecah gelombang untuk

batu pecah sebesar 4 meter dan batu bulat

adalah4meter.

b. Berat butir lapis lindung untuk lapis utama

untuk batu pecah sebesar 0,2345 ton dan

untukbatubulatsebesar0,3129ton

c.

Lebar puncak pemecah gelombang untuk

bahan batu pecah sebesar 1,54 meter dan

untukbatubulatsebesar1,52meter

d.

Tebal lapis lindung untuk batu pecah

sebesar 1,03 meter dan untuk batu bulat

sebesar1,01meter

e.

Jumlah butir batu tiap satuan luas 10(N)

untukbatupecahsebanyak72 butirdanuntuk

batubulatsebanyak52butir

2. Nilaiefisiensidariyangditinjaudaristabilitasdan

ekonomispemecahgelombang

a.

Nilai stabilitas terhadap geser untuk batu

pecah sebesar 1,349 dan untuk batu bulat

sebesar1,265

b. Nilai stabilitas terhadap guling untuk batu

pecah sebesar 8,499 dan untuk batu bulat

sebesar8,681

c.

Batupecahlebih ungguldalamsegi stabilitas

terhadap geser dan batu bulat lebih unggul

dalamsegistabilitasterhadapguling

d. Batubulat lebih unggul dalam segikubikasi,

karena material batu yang digunakan lebih

sedikit

e.

Batu pecah lebih unggul dalam segi biaya,

karena biaya transportasi untuk batu bulat

lebihbesar

REFERENSI

Andrian R, 2014, Perencanaan Bangunan Pemecah

Gelombang di Pantai Sukadamai Bangka

Selatan, Laporan Tugas Akhir, Teknik Sipil

UniversitasBangkaBelitung. Aldictatorz,2013,Batu

Kali,(http://direktorimaterial.blogspot.co. id/2012/03/batu-kali_22.html,diakses20 April2017).

Cempaka A, 2012 Perencanaan Pemecah

Gelombang Pelabuhan Perikanan Pondok Mimbo

Situbondo, Jawa Timur, Laporan Tugas

Akhir,TeknikSipilUniversitasJember.

Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal

SumberDayaairSNVTPJSA Sumatera VIII

Provinsi Bangka Belitung, 2017, Informasi

DataAnginPantaiMatras,Pangkalpinang.

Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal

SumberDayaairSNVTPJSA Sumatera VIII

Provinsi Bangka Belitung, 2017, Informasi

DataPasangSurutPantaiMatras, Pangkalpinang.

Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal

SumberDayaairSNVTPJSA Sumatera VIII

Provinsi Bangka Belitung, 2017, Informasi

(7)

ISBN:

978-602-61545-0-7

Prosiding

Seminar

Nasional

Penelitian

&

Pengabdian

Pada

Masyarakat

Pangkalpinang.

Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal

SumberDayaairSNVTPJSA Sumatera VIII

Provinsi Bangka Belitung, 2017, Informasi

Data Elevasi Muka Air Laut Pantai Matras,

Pangkalpinang.

Rahman,2007,PemecahGelombang,(online),

(http://www.rahmanblog.com,diakses19Januari20).

Triatmodjo, B., 1999, Teknik Pantai, Beta Offset,

Yogyakarta.

Triatmodjo, B., 2010, PerencanaanPelabuhan, Beta

Offset,Yogyakarta.

Triatmodjo, B., 1993, Hidraulika,

BetaOffset,Yogyakarta.

Triatmodjo,B.,2012,PerencanaanBangunan Pantai,,

Beta Offset,Yogyakarta.

Tuah,H.,2003,HidraulikaPantai,ITB,Bandung.

Yuwono, N., 1982, Dasar-Dasar Perencanaan

Bangunan Pantai, Biro Penerbit Keluarga

Mahasiswa.

Gambar

Diagram alir (flowchart) penelitian yang digunakan dalam penelitian ini tersaji seperti pada Gambar 2.
Gambar 2 Diagram alir (flowchart) HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 2 Elevasi muka air laut
Gambar 6. Pemecah Gelombang dengan material Batu Bulat

Referensi

Dokumen terkait

Orang yang demikian ini lupa bahwa setiap orang itu mempunyai kewajiban yang harus dilakukan, baik itu kepada dirinya sendiri dan kepada orang lain, dan kewajiban kepada

Dengan melibatkan diri dalam aktiviti berasaskan teknologi seperti perisian geometri dinamik, pelajar akan terlibat dalam pemikiran matematik yang membawa kepada

cramerella yang terinfeksi jamur entompatogen, terlihat dengan ciri imago menjadi malas bergerak, semakin lama tubuhnya akan lemas dan mati serta mengeras yang akhirnya

Gambar 5.13 Mimpi Akses Internet Murah, Handal Nyata Adanya Pengetahuan pembeli telah diperoleh dari pengalaman selama menggunakan jasa akses internet dari penyelenggara

e. Spead Effect , yakni sejauh mana misi yang diperjuangkan oleh organisasi atau lembaga telah diterima dan terpadu ke dalam kegiatan yang sedang berjalan dari

24 Berbeda dengan itu, dalam al-Qur'ân, semua ayat yang menceritakan tentang drama kosmis, selalu menekankan kedua belah pihak secara aktif dengan menggunakan kata ganti untuk dua

Dalam penelitian ini analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap praktik pencegahan penularan TB paru dalam keluarga di

Hasil penelitian, dengan manajemen laba sebagai variable moderasi diperoleh Tangibility, Size, Growth, Liquidity, Komisaris independen, Institutional Ownership dan