BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A.
A. LaLatatar r BeBelaklakanangg
Leukopenia merupakan keadaan dengan jumlah sel darah putih (leukosit) kurang dari Leukopenia merupakan keadaan dengan jumlah sel darah putih (leukosit) kurang dari normal, yaitu kurang dari 3500/
normal, yaitu kurang dari 3500/ mmmm
3 3
atau kurang dari 4000
atau kurang dari 4000 mmmm
3 3
. Leukopenia erat . Leukopenia erat atau se!ere leukopenia adalah suatu keadaan dengan jumlah leukosit kurang dari "000 atau se!ere leukopenia adalah suatu keadaan dengan jumlah leukosit kurang dari "000
mm
mm33 atau ada juga yang mengatakan kurang dari #000atau ada juga yang mengatakan kurang dari #000 mmmm33 ..
$enyakit demam erdarah atau dengue dilaporkan telah menyear ke leih dari #00 $enyakit demam erdarah atau dengue dilaporkan telah menyear ke leih dari #00 negara di dunia. %asus dengue ditemukan sekitar "0 juta di seluruh dunia setiap tahunnya, negara di dunia. %asus dengue ditemukan sekitar "0 juta di seluruh dunia setiap tahunnya, dan sekitar 500 riu merupakan kasus erat yaitu demam erdarah dengue/&B& dan dan sekitar 500 riu merupakan kasus erat yaitu demam erdarah dengue/&B& dan sindrom syok dengue/''& yang memerlukan peraatan.
sindrom syok dengue/''& yang memerlukan peraatan. Case fatality rateCase fatality rate (*+) penyakit(*+) penyakit dengue ila dioati er!ariasi antara #-5 dan ila tidak dioati 40. %eanyakan dengue ila dioati er!ariasi antara #-5 dan ila tidak dioati 40. %eanyakan penderita &B& adalah anak-anak.
penderita &B& adalah anak-anak.
Leukopenia adalah pertanda dalam "4 jam kemudian demam akan turun dan pasien Leukopenia adalah pertanda dalam "4 jam kemudian demam akan turun dan pasien akan masuk dalam masa
akan masuk dalam masa kritikritis. asa s. asa kritis pada &B& kritis pada &B& singksingkat erkisar antara at erkisar antara 4-" jam,4-" jam, yang iasanya terjadi pada hari ke 5- dengan masa penyemuhan yang 1epat dan tanpa yang iasanya terjadi pada hari ke 5- dengan masa penyemuhan yang 1epat dan tanpa gejala sisa, seperti pada syok septik. 2al ini menimulkan perkiraan aha yang erperan gejala sisa, seperti pada syok septik. 2al ini menimulkan perkiraan aha yang erperan dalam masa kritis ini adalah mediator seperti pada syok septik yaitu intereron, interleukin dalam masa kritis ini adalah mediator seperti pada syok septik yaitu intereron, interleukin #, interleukin , interleukin #", umor 6ekrosis *aktor (6*), Leukosit 7nhiiting *aktor #, interleukin , interleukin #", umor 6ekrosis *aktor (6*), Leukosit 7nhiiting *aktor (L7*), dan lain-lain. 'alah satu tanda sepsis adalah jumlah leukosit yang anormal yaitu (L7*), dan lain-lain. 'alah satu tanda sepsis adalah jumlah leukosit yang anormal yaitu 8
833550000//uul l aattaau u 9#9#""..000000//uull. . $$eenneellititiiaan n kkasasuuss-k-koonnttrrool l yyanang g ddiillakakuukkaan n oolleehh
anantra1tra1heeheeatathorhornn eet at all menmenemuemukan kan ahaha a leuleukopkopenienia a mermerupaupakan kan akaktor tor proprotektekti ti terhadap ''&, penelitian kohort retrospekti yang dilakukan oleh &ei dkk mendapatkan terhadap ''&, penelitian kohort retrospekti yang dilakukan oleh &ei dkk mendapatkan risiko terjadi ''& dari penderita dengan leukopenia 0, kali leih rendah diandingkan risiko terjadi ''& dari penderita dengan leukopenia 0, kali leih rendah diandingkan ya
yang ng titidadak k menmengagalamlami i leleukukopopeneniaia. . %e%edudua a pepenenelitlitiaian n teterserseuut t memengnggugunanakan kan aatatass leukopenia dengan jumlah leukosit 85000/ul namun elum ada yang menggunakan atas leukopenia dengan jumlah leukosit 85000/ul namun elum ada yang menggunakan atas leukosit 83500/ul.
leukosit 83500/ul.
1 1
BAB II PEMBAHASAN
A. $engertian Leukopenia
Leukopenia erasal dari kata leukosit yang ditamah dengan akhiran penia (dalam ahasa :unani, penia erarti kemiskinan). ;adi leukopenia adalah suatu keadaan erkurangnya jumlah leukosit dalam darah, yaitu kurang dari atau sama dengan 5000 / mm3. (&orland,#<<4)
Leukopenia adalah kondisi klinis yang terjadi ila sumsum tulang memproduksi sangat sedikit sel darah putih sehingga tuuh tidak terlindung terhadap anyak akteri dan agen-agen lain yang mungkin masuk mengenai jaringan (=uyton,
"00)
&ari eerapa pengertian terseut dapat disimpulkan aha leukopenia adalah suatu kondisi klinis di mana sumsum tulang memproduksi sangat sedikit sel darah putih pada sirkulasi perier, yaitu kurang dari atau sama dengan 5000 leukosit/mm3.
B. >tiologi Leukopenia
#. 7neksi, seperti inluen?a, tipus, malaria, B atau sepsis.
". $enyakit sum-sum tulang atau penurunan ungsi sumsum tulang. 3. %anker atau penyakit lainnya yang merusak sumsum tulang.
4. =angguan autoimun seperti 27@ atau 'L> (penyakit lupus) yang menghan1urkan sel-sel darah putih atau sel sumsum tulang elakang
5. at kemoterapi untuk kanker seperti a?athioprine (dierikan kepada pasien transplantasi) dapat menyeakan leukopenia. Banyak oat yang digunakan untuk mengoati kanker juga dapat menyeakan leukopenia.
. 2ipersensi!itas atau alergi terhadap eerapa oat yang umum digunakan seperti antiiotik (mino1y1line) atau diuretik.
. %ekurangan !itamin B#", seng, temaga dan olat. . %ekurangan gi?i.
<. $emesaran limpa (hepatomegali). #0. Anemia aplastik.
##. +adiasi.
. %lasiikasi Leukopenia #. 6eutropenia
6eutropenia merupakan penurunan jumlah sel neutroil kurang dari normal ada mengatakan kurang dari #500 mm3. enurut derajatnya neutropenia diagi
menjadi tiga yaitu ringan ila jumlah sel #000-"000 mm
3
, sedang ila jumlah
sel 500-#000 mm
3
, erat jumlah sel kurang dari 500 mm
3
. emiliki penyea yang eragam seperti ineksi !irus, 1ampak, demam tipus toksin, +i1kettsia dari tius, aktor isik (radiasi pengion), oat-oatan (sulanilamides, ariturat, 1ytostaties), ensol, kekurangan !itamin B#", asam olat, anailaksis
sho1k, hypersplenism, juga karena kelainan genetik.
". >osinopenia merupakan penurunan jumlah eosinoil diaa 40 mm 3
. imul pada keadaan stress akut karena pengeluaran hormon glukokortikoid adrenal dan epinerin. ;uga timul pada inlamasi akut. $enurunan terjadi karena migrasi kearah inlamasi, hamatan pengeluaran eosinoil dari sumsum tulang atau hamatan produksi sel eosinoil. $enyeanya adalah meningkatnya kadar stres, syndrom ushing, kortikosteroid, penyakit menular, 1orti1otrophin dan kortison.
3. Lymphopenia merupakan keadaan jumlah limosit kurang dari #500 mm
3
pada
orang deasa atau kurang dari 3000 mm 3
pada anak anak. $enyeanya adalah karena aktor keturunan dan immunodei1ien1y, stres, radiasi penyakit, tuerkulosis militer.
4. ono1ytopenia merupakan penurunan jumlah monosit kurang dari "00 mm 3
terjadi karena atang myeloid tertekan ditemak dari sumsum tulang hemopoiesis (misalnya, dalam penyakit radiasi, kondisi septik parah, dan agranulo1ytosis). 'elama terapi prednisolon monosit turun pada jam jam pertama terapi tetapi iaanya kemali normal setelah #" jam. 'elain itu monositopenia juga dapat
dijumpai pada leukemia. &. aniestasi %linis Leukopenia
• 7ndi1ator yang paling umum dari leu1openia adalah neutropenia (pengurangan
jumlah neutroil dalam leukosit). ;umlah neutroil juga dapat menjadi indi1ator yang paling umum dan resiko ineksi. ;ika leu1openia ringan, orang tidak akan menunjukan gejala apapun, hanya dalam kasus yang erat gejala mulai mun1ul.
• ;ika leu1openia telah masuk ke tahap erat, gejala klinis yang isa mun1ul
a. Anemia, yaitu penurunan jumlah sel darah merah dan hemogloin
. enorhaggia, yaitu perdarahan yang erat dan erkepanjangan saat periode menstruasi
1. etrohaggia, yaitu perdarahan dari rahim, tetapi ukan karena menstruasi dan hal ini merupakan indikasi dari eerapa ineksi
d. 6eurasthenia, yaitu kondisi yang ditandai oleh kelelahan, sakit kepala, dan mengganggu keseimangan emosional.
e. romositopenia, yaitu penurunan jumlah leukosit yang anormal dalam darah
. 'tomatitis, yaitu suatu peradangan pada lapisan mokusa struktur didalam mulut, seperti pipi, gusi, lidah, iir, dan lain-lain.
g. $neumonia, yaitu peradangan yang terjadi di paru-paru karena konghesti !irus atau akteri.
h. >ses hati, yaitu jenis ineksi akteri yang terdapat dalam hati. 2al ini relati!e jarang terjadi tetapi atal akiatnya jika tidak ditangani.
i. %elelahan, sakit kepala, dan demam adalah gejala yang sering terjadi. 'elain itu pasien juga mengalami hot lases, rentan terhadap eragai ineksi ulkus oral, dan mudah marah.
>. $atoisiologi Leukopenia
+adiasi sinar C dan sinar gamma yang erleihan serta penggunaan oat-oatan yang erleihan, akan menyeaakan kerusakan sumsum tulang. &engan rusak nya
sumsum tulang, maka kemampuan sumsum tulang untuk memproduksi sel darah (eritrosit, leukosit, dan tromosit) pun menurun (dalam kasus ini dikhusukan leukosit yang mengalami penurunan. %ondisi terseut akhirnya akan mengakiatkan neutropenia (produsi neutroil menurun). 'elain itu, jika seseorang mengidap penyakit imunodeisiensi, seperti 27@ A7&', maka !irus 27@ akan menyerang &4 yang terdapat di limosit dalam sirkulasi perier. %ondisi ini akan menyeakan limosit han1ur sehingga mengalami penurunan jumlah yang diseut dengan limopenia. leh karena penyea-penyea diatas yang erujung pada menurunnya jumlah komponen-komponen leukosit (neutropenia, eosinopenia, monositopenia, limopenia) maka terjadilah leu1openia.
$athay Leukopenia 4 'yok 'epsis @irus &engue $eruahan !askuler %oagulasi, imunologi 7munologi Leukopenia $ermeailitas kapiler meningkat 'yok 2ipo!olemik 27@/A7&' @irus &engue enyerang &4 dalam
Limosit
Limosit han1ur, penurunan Limosit
Limopenia +adiasi sinar C dan sinar
(gamma) ˠ dan oat-oatan kemoterapi %erusakan sum-sum tulang
'el darah putih menurun (eritrosit, leukosit,
tromosit)
$enurunan neutropenia, monositopenia, dan
*. $emeriksaan $enunjang Leukopenia a. $emeriksaan isik
-
7nspeksi kelemahan, pu1at, turgor kulit kering, adanya ineksi / mudahterkena ineksi (jika adanya luka), adanya luka yang menandakan kelemahan imun tuuh (sariaan/ stomatitis), naas 1epat dan dangkal
-
$alpasi Adanya nyeri tekan pada area yang sakit dan teraa panas, suhu tuuhmenunjukkan peningkatan . $emeriksaan diagnostik
a. $emeriksaan laoratorium
• &ilakukan pemeriksaan sel darah lengkap (B), termasuk manual
dierensial dalam kasus menge!aluasi leukopenia. 2ati-hati terhadap e!aluasi noda darah perier yang memerikan inormasi tentang sel darah merah (+B) dan morologi tromosit.
• $emeriksaan smear sumsum tulang dan iopsi sampel dengan teknik
sitometri arus.
• $emeriksaan mi1roiologi1 1ultur darah, luka, dan 1airan tuuh dapat
dilihat pada pasien demam.
• $engujian antiodi antineutrophil harus dilakukan pada pasien dengan
riayat autoimun sugesti dari neutropenia dan pada mereka yang tidak jelas penyea leukopenia.
• &alam aaan neutropenia dan neutropenia siklik, analisis genetik
harus dilakukan untuk mengklasiikasikan kondisi enar. . 7maging studies
• idak ada pen1itraan yang spesiik untuk menetapkan diagnosis
leukopenia.
• 'eagai agian dari pemeriksaan untuk lokalisasi ineksi, sesuai
radiograi (misalnya, gamar dada) ditandai.
• 'tudi pen1itraan lain ditentukan oleh keadaan-keadaan khusus dari
setiap kasus. 1. emuan histologis
• $ada smear darah tepi menunjukkan penurunan yang ditandai atau
tidak adanya neutroil.
• $ada sumsum tulang mungkin menunjukkan myeloid hypoplasia atau
tidak adanya myeloid prekursor.
• &alam anyak kasus, sumsum tulang selular dengan pematangan
promyelo1yte di sumsum tulang elakang.
• $ada kesempatan ini, mungkin hyper1ellular sumsum.
d. $emeriksaan ungsi lumal pengamilan 1airan one merro. =. anajemen Leukopenia
$engoatan leukopenia tergantung pada penyea kondisi terseut. isalnya, jika ada gangguan sumsum tulang karena oat seperti kemoterapi anti kanker, menghentikan oat mungkin sering menyeakan pemulihan di jumlah sel darah putih.
#. emerhentikan terapi anti kanker (eDkemoterapi, radiasi, dll) ". engelola =-'* (Granulocyte colony-stimulating factor)
3. onitor *B, $emekuan &arah, dan monitoring tanda tanda ineksi (temperatur, tekanan darah, heart rate)
4. Entuk mengidentiikasi aktor risiko (oat leukopenia) seelum memulai peraatan. aka penangan leu1openia harus ditangani tergantung dengan penyeanya.
Antiiotik untuk leukopenia diseakan oleh kanker atau demam (1iproloDa1in, amoksisilin / kla!ulanat, 1eta?idime, !ankomisin). =ranulosit-makroag dan aktor koloni granulosit-stimulating dapat digunakan seagai langkah pre!enti untuk merangsang sumsum tulang untuk memproduksi sel-sel darah putih. Entuk mengaktikan sumsum tulang Antiiotik untuk ineksi akteri dan sepsis, suplemen diet untuk kekurangan gi?i, dan terapi sitokin.
$engoatan
a. transusi darah
iasanya dierikan ila kadar 2 kurang dari g. pada tromositopenia yang erat dan pendarahan massi, dapat dierikan transuse tromosit dan ila
terdapat tanda-tanda &7 dapat dierikan heparin.
. kortikosteroid (prednisone, kortison, deksametason dan seagainya)
setelah di1apai remisi dosis dikurangi sedikit demi sedikit dan akhirnya dihentikan.
1. 'itostatika
selain sitostatika yang lama (-merkaptopurin atau -mp, metotreksat atau C) pada aktu ini dipakai pula yang aru dan leih poten seperti !inkristin (on1o!in), ruidomisin (daunoruy1ine), sitosin, arainosid, L-asparaginase, sikloosamid atau $A, adriamisin dan seagainya.
d. $rednisone
pada pemerian oat-oatan ini sering terdapat eek samping arupa alopesia, stomatitis, leu1openia, ineksi sekunder atau kandidiasis. 2endaknya leih erhati-hati ila jumlah leukosit kurang dari "000/mm3
e. 7munoterapi
erupakan 1ara pengoatan yang teraru. 'etelah ter1apai remisi dan jumlah sel leukemia 1ukup rendah, imunoterapi mulai dierikan. $engoatan yang aspesiik dilakukan dengan pemerian imunisasi B= atau dengan orynae Ba1terium dan dimaksudkan agar terentuk antiody yang dapat memperkuat daya tahan tuuh. $engoatan spesiik dikerjakan dengan penyuntikan sel leukemia yang telah diradiasi. &engan 1ara ini diharapkan akan terentuk antiody yang spesiik terhadap sel leukemia, sehingga semua sel akan terentuk antiody yang spesiik terhadap sel leukemia, sehingga semua sel patologis akan dihan1urkan sehingga diharapkan penderita leu1openia dapat semuh sempurna.
ujuan penanganan tahap aal adalah untuk mengemalikan perusi dan oksigenasi jaringan dengan memulihkan !olume sirkulasi intra!askuler. erapi 1airan paling penting pada syok distriuti dan syok hipo!olemik, yang paling sering terjadi pada trauma, perdarahan, dan luka akar. $emerian 1airan intra!ena akan memperaiki !olume sirkulasi intra!askuler, meningkatkan 1urah jantung dan tekanan darah. erapi pada syok antara lain
#. entukan deisit 1airan.
". Atasi syok erikan inus +L (jika terpaksa 6al 0,<) "0 mL/kgBB dalam .-# jam, dapat diulang. Apaila pemerian 1airan kristaloid tidak adekuat/gagal,
dapat diganti dengan 1airan koloid, sepert 2>', gelatin, dan alumin.
3. Bila dosis maksimal, 1airan koloid tidak dapat mengoreksi kondisi syok, dapat dieri noradrenaline, selanjutnya apaila tidak terdapat peraikan, dapat
ditamahkan dobutamine.
4. 'isa dei sit jam pertama 50 dei sit F 50 keutuhan rutinG # jam erikutnya 50 dei sit F 50 keutuhan rutin.
5. Apaila dehidrasi meleihi 3-5 BB, periksa kadar elektrolitG jangan memulai koreksi dei sit kalium apaila elum ada diuresis.
Adapun penangan syok hipo!olemik dan syok sepsis antara lain #. $enangan 'yok 2ipo!olemik
$enanganan syok hipo!olemik adalah seagai erikut a. entukan deisit 1airan
. Atasi syok 1airan kristaloid "0 mL/kgBB dalam # jam, dapat diulang 1. 'isa deisit 50 dalam jam pertama, 50 dalam # jam erikutnya d. airan +L atau 6al 0,<
e. %ondisi hipo!olemia telah teratasi/hidrasi, apaila produksi urin 0,5 H # mL/ kgBB/jam
". $enanganan syok septik antara lain
a. $emerian antiiotik, umumnya dengan golongan spektrum luas . $eraiki dan mempertahankan hemodinamik dengan terapi erikut
• erapi 1airan eskipun syok septik tergolong dalam syok
hiperdinamik (terjadi hipo!olemi relati akiat !asodilatasi dan hipo!olemi asolut akiat keo1oran kapiler), 1airan yang direkomendasikan tetap 1airan kristaloid
• Vasopressor Norepinephrine • 7notropik Dobutamine
• ksigen
2. %omplikasi Leukopenia
#. Anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemogloin dalam aliran darah erada pada tingkat yang leih rendah daripada yang dianggap normal. ;enis anemia dapat diagi menurut ukuran sel-sel darah merah.
". enorrhagia atau haid erleihan adalah keluarnya darah menstruasi se1ara erleihan atau dalam jumlah yang terlampau anyak. 'elama masa menstruasi, jumlah rata-rata darah yang dikeluarkan adalah 30-40 ml. &an seorang anita
dianggap mengalami haid erleihan jika kuantitas darah yang dia keluarkan erkisar antara 0-0 ml.
3. etrorrhaggia adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada huungannya dengan haid. etroragia merupakan suatu perdarahan iregular yang terjadi di antara dua aktu haid. $ada metroragia, haid terjadi dalam aktu yang leih singkat dengan darah yang dikeluarkan leih sedikit. etroragia tidak ada huungannya dengan haid, namun keadaan ini sering dianggap oleh anita seagai haid alaupun hanya erupa er1ak
4. 6eurasthenia adalah gangguan yang ditandai dengan kelelahan isik dan mental yang kronis sekalipun tidak ditemukan sea-sea isik.
5. romositopenia adalah jumlah tromosit anormal rendah, yang dapat mengakiatkan perdarahan anormal dan mudah memar.
. 'tomatitis adalah radang dan isul di mulut, yang mungkin ringan dan lokal atau erat dan meluas. %ondisi ini selalu menyakitkan dan mungkin meliatkan pemengkakan dan kemerahan pada mukosa mulut, orok yang menyakitkan
(tunggal atau ganda).
. Ases 2ati adalah entuk ineksi pada hati yang diseakan karena ineksi akteri, parasit, jamur maupun nekrosis steril yang ersumer dari sistem gastrointestinal yang ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pementukan pus di dalam parenkim hati. &an sering timul seagai komplikasi
dari peradangan akut saluran empedu.
. $neumonia adalah radang paru-paru, iasanya diseakan oleh ineksi. iga penyea umum pneumonia adalah akteri, !irus dan jamur. $neumonia juga dapat diseakan oleh menghirup 1airan atau ahan kimia. $nemonia aspirasi (atau inhalasi) adalah pemengkakan dan iritasi paru-paru yang diseakan oleh asap.
<. %egagalan multiorgan merupakan 'tadium ini merupakan stadium lanjut syok yang tidak mendapatkan penanganan tepat dan erkelanjutan. $ada stadium ini akan terjadi kerusakan dan kematian sel yang dapat erdampak pada terjadinya * (multiple organ failure). $ada stadium ini, tuuh akan kehaisan energi akiat haisnya 1adangan A$ (adenosine triphosphate) di dalam sel. =ejala klinis stadium ini meliputi nadi tak teraa, tekanan darah tak terukur, anuria, dan tanda-tanda kegagalan organ (&' H multiple organ dysfunctions).
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. $engkajian
&ata-data yang dapat ditemukan pada saat pengkajian meliputi a. =elisah, ansietas, tekanan darah menurun
. ekanan darah sistolik 8 <0 mm2g (hipotensi)
1. ekanan !entrikel kiri peningkatan tekanan akhir diastolik !entrikel kiri, peningkatan tekanan atrium kiri, peningkatan tekanan aji arteri pulmonal ($I$) d. urah jantung "," l/mnt, penurunan raksi ejeksi, penurunan indeks jantung
e. $eningkatan tekanan !ena sentral #00 dyne/dtk/1m-5
. $eningkatan tekanan pengisian !entrikel kanan adanya distensi !ena jugularis, peningkatan @$ (tekanan 9 #5 1m 2", releks hepatojugular meningkat
g. akikardia nadi radialis halus, nadi perier tidak ada atau erkurang h. erdengar unyi gallop '3, '4 atau murmur
i. &istress pernaasan takipnea, ortopnea, hipoksia
j. $eruahan tingkat kesadaran apatis, letargi, semi1oma, 1oma k. $eruahan kulit pu1at, dingin, lema, sianosis
l. $eruahan suhu tuuh sunormal, meningkat m. 'angat kehausan
n. ual, muntah
o. 'tatus ginjal haluaran urine di aah "0 ml/jam, kreatinin serum meningkat, nitrogen urea serum meningkat
p. $eruahan >%= peruahan iskemi, disritmia, irilasi !entrikel J. 6yeri dada, nyeri adominal
B. &iagnosa keperaatan
Beerapa diagnosa keperaatan yang mungkin mun1ul pada pasien dengan leukopenia antara lain
1. %erusakan pertukaran gas.
2. Bersihan jalan naas tidak eekti 3. 2ipertermi
4. %etidakeektian perusi jaringan perier 5. %ekurangan !olume 1airan
6. +esiko 7neksi
. 7nter!ensi %eperaatan
#. %ekurangan !olume 1airan %riteria 2asil
a. emperhatikan urine output.
. 'esuai dengan usia dan BB, B;, urine normal, 2 normal. 1. ekanan darah, nadi, suhu tuuh dalam atas normal.
d. idak ada tanda tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit aik, memrane mukosa lema, tidak ada rasa haus yang erleihan.
7nter!ensi
a. $ertahankan 1atatan intkee dan output yang akurat.
. onitor status hidrasi (kelemaan memran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik), jika di perlukan.
1. onitor !ital sign.
d. onitor masukan makanan/1airan dan hitung intake kalori harian. e. %olaorasikan pemerian 1airan 7@.
. onitor status nutrisi.
g. Berikan 1airan 7@ pada suhu ruangan. h. &orong masukan oral.
2. %etidakeektian perusi jaringan perier
%riteria 2asil
a. ekanan darah dalam rentang normal . idak ada tanda peningkatan intrakranial
7nter!ensi
a. onitor suhu dan pernapasan . onitor tanda aal syok
1. Lihat dan pelihara kepatenan jalan naas. d. Berikan 1airan i! dan atau oral yang tepat. e. onitor tekanan nadi.
. onitor status 1airan, input output.
g. atat gas darah arteri dan oksigen dijaringan. h. onitor >%=, sesuai
3. %erusakan pertukaran gas.
%eriteria 2asil
a. ampu melakukan atuk eekti dan suara naas ersih tidak ada dyspneu
. enunjukkan jalan napas yang paten (irama naas, rekuensi pernapasan dalam rentang normal, tidak ada suara napas anormal)
1. Bersihan jalan napas tidak eekti tertasi 7nter!ensi
a. onitor adanya dispnea dan ada tidaknya atuk eekti.
. Berikan posisi yang nyaman untuk memaksimalkan !entilasi yang potensial untuk masukan o" seperti posisi semi loer 30-45 derajat.
1. Ajarkan klien untuk atuk produkti dengan 1ara memaksimalkan penghirupan naas lalu diatukkan.
d. emposisikan klien untuk dilakukan postular drainase pada klien
4. Bersihan jalan naas tidak eekti
%riteria 2asil
a. $eningkatan !entilasi dan oksigenasi yang adekuat
. 'uara naas yang ersih, tidak ada dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu ernaas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
1. anda-tanda !ital dalam rentang normal 7nter!ensi
a. %aji rekuensi kedalaman pernapasan. atat penggunaan otot aksesori, naas iir ketidakmampuan eri1ara.
. Aasi tanda !ital dan irama jantung
1. &orong pengeluaran sputum, penghisapan ila diindikasikan d. inggikan kepala tempat tidur dan ajarkan teknik napa dalam.
e. %olaorasikan dalam pemerian oksigen tamahan yang sesuai dengan indikasi hasil =&A dan toleransi klien.
5. 2ipertermi
%riteria 2asil
a. %lien menunjukan suhu dalam atsa normal b. idak ada tanda tanda ineksi
c. idak menunjukan tanda dehidrasi
7nter!ensi
a. $antau suhu pasien (derajat dan pola,), peerhatian tanda-tanda menggigil . $antau suhu lingkungan
1. Berikan kompres mandi hangat dan hindari penggunaan al1ohol. d. Berikan antipiretik
e. Berikan selimut pendingin . +esiko 7neksi
%riteria hasil
a. engukur tanda dan gejala ineksi . emonitor lingkungan
1. engatur gaya hidup mengurangi ineksi 7nter!ensi
a. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain . $ertahankan teknik isolasi
1. u1i tangan setiap seelum dan sesudah tindakan
d. $ertahankan lingkungan asepti1 selama pemasangan alat e. ingkatkan intake nutrisi
. onitor tanda dan gejala ineksi g. $ertahankan teknik isolasi
BAB IV
PENUTUP
A. %>'7$ELA6
Leukopenia adalah suatu kondisi klinis di mana sumsum tulang memproduksi sangat sedikit sel darah putih pada sirkulasi perier, yaitu kurang dari atau sama dengan 5000 leukosit/mm3. :ang dapat menyeakan kondisi seseorang dalam keadaan syok
hipo!olemik dan syok sepsis jika tidak ditangani dengan aik maka akan menyeakan kematian
DAFTAR PUSTAKA
'adikin, uhamad. "00#. Biokimia Darah. ;akarta Iidya edika
Anderson, 'yl!ia dan Lorraine . "005. Patofisiologi !onsep klinis proses-proses penyakit . ;akarta >=
arpenito, oyet, Lynda ;uall. "00. Buku "aku Diagnosis !epera#atan. ;akarta >= =uyton, dan 2all. "00. Buku $%ar &isiologi !edokteran. ;akarta >=
Aida, Anna artina. "005. Pemeriksaan hitung %enis menggunakan sediaan $pus Buffy Coat pada penderita 'eukopenia. 'emarang
Leksana, >ry. "0#5. &ehidrasi dan 'yok. *akultas %edokteran Eni!ersitas &iponegoro. &%. 4". 3<#-3<4
6A6&A 67 6