LAPORAN PRAKTIKUM
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOG
MIKROBIOLOGI
I PANGAN
PANGAN
Acara I
Acara I
Pengaruh Antimikroba Terhadap Pertumbuhan Mikroba
Pengaruh Antimikroba Terhadap Pertumbuhan Mikroba
Kelompok : 4
Kelompok : 4
Rombongan : 2
Rombongan : 2
Disusun oleh:
Disusun oleh:
Arlita
Arlita Primadiani
Primadiani
(A1F01607
(A1F016078)
8)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
PURWOKERTO
PURWOKERTO
2017
2017
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
I.
I. PENDAHULUANPENDAHULUAN ... 3... 3 A.
A. Latar BelakangLatar Belakang ... ... ... 33 B.
B. TujuanTujuan ... ... ... 44 C.
C. ManfaatManfaat ... ... ... 55 II.
II. TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA ... ... ... 66 III.
III. METODE PRAKTIKUMMETODE PRAKTIKUM... ... 1111 A.
A. Alat dan BahanAlat dan Bahan ... ... ... 1111 B.
B. Prosedur KerjaProsedur Kerja ... ... ... 1111
1.
1.
Penggunaan Kertas Cakram
Penggunaan Kertas Cakram
... 11 ... 112.
2.
Penggunaan Double Kertas Cakram
Penggunaan Double Kertas Cakram
... 12 ... 12 IV.IV. HASIL DAN PEMBAHASANHASIL DAN PEMBAHASAN ... 13 ... 13 A.
A. HasilHasil ... ... ... 1313
1.
1.
Pengamatan Single Kertas Cakram
Pengamatan Single Kertas Cakram
... ... ... 13132.
2.
Pengamatan Double Kertas Cakram
Pengamatan Double Kertas Cakram ... 16
... 16 B. B. PembahasanPembahasan ... ... ... 1818 V. V. PENUTUPPENUTUP ... ... ... 2222 A. A. KesimpulanKesimpulan ... ... ... 2222 B. B. SaranSaran... 22... 22DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
... 23 ... 23LAMPIRAN
LAMPIRAN ...
... ... 2525I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anti mikroba adalah senyawa yang dapat menghambat atau membunuh
mikroorganisme hidup. Senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri
disebut bakteriostatik dan yang dapat membunuh bakteri disebut bakterisida.
Atau dengan kata lain disebut juga antiboitika yaitu bahan-bahan yang
bersumber hayati yang pada kadar rendah sudah menghambat pertumbuhan
mikroorganisme hidup (Gobel, 2008)..
Akan tetapi mikroorganisme memilki kepekaan yang spesifik terhadap
zat antimikroba. Kadang kala suatu mikroba peka terhadap suatu mikroba
tetapi tidak peka terhadap antimikroba lain. Oleh karenanya dilakukanlah
percobaan kali ini guna mengetahui kepekaa mikroba terhadap antimikroba
yang dalam hal ini digunakan antimikroba yang berasal dari tanaman dan
larutan antibiotik.
Bakteri
Staphylococcus
termasuk dalam famili Micrococcaceae.Bakteri
ini berbentuk bulat.Koloni mikroskopik cenderung berbentuk menyerupai
buah anggur.Staphylococcus aureus
berwarna kuning pada media yang kaya
nutrisi, dapat tumbuh pada larutan NaCl 15% dan dapat menghasilkan enzim
koagulase.Staphylococcus
aureus
bersifat
patogen
pada
manusia,
menyebabkan berbagai jenis infeksi, antara lain infeksi pada kulit, infeksi
pada saluran urin, infeksi kronis seperti osteomielitis dan endocarditis, bisa
juga menjadi penyebab infeksi nosokomial.
Staphylococcus berdiameter 0,8 –
1,0 mikron, tidak dapat bergerak dan tidak berspora. Berbagai spesies
Stapgylococcus
tumbuh dengan baik dalam kaldu biasa pada suhu 37
oC,
kisaran suhu pertumbuhan adalah 15
–
40
oC dan suhu optimum adalah
35
oC.Dalam lempeng agar dengan suasana aerob dan suhu 37
oC bakteri ini
tidak menghasilkan pigmen.Staphylococcus aureus
menghasilkan tiga macam
metabolit, yaitu metabolit nontoksin, eksotoksin, dan enterotoksin.
Eschericia coli
termasuk dalam family Enterobacteriaceae. Bakteri ini
merupakan bakteri gram-negatif, berbentuk batang pendek (kokobasil),
mempumyai flagel, berukuran 0,4
– 0,7 μm x 1,4μm dan mempunyai simpai.
Eschericia coli
tumbuh dengan baik di hampir semua media pembenihan,
dapat meragi laktosa, dan bersifat mikro aerofilik.
Eschericia coli
merupakan
golongan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit infeksi pada saluran
cerna manusia, bakteri ini dapat hidup dalam usus besar manusia.
B. Tujuan
- Mengetahui pengaruh antagonisme dan sinergisme antar mikroba
terhadap bakteri gram positif dan gram negatif.
- Mengetahui pengaruh antimikroba terhadap aktivitas mikroba gram
positif dan gram negatif.
C. Manfaat
-
Praktikan dapat mengetahui bahan-bahan alami yang dapat menjadi
antimikroba
-
Praktikan dapat mengetahui daya hambat dari bahan-bahan alami dan
bahan sintesis yang mampu menghambat mikroba dengan daya hambat
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Antimikroba adalah senyawa yang dapat menghambat atau
membunuh mikroorganisme hidup. Senyawa yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri disebut bakteriostatik dan yang membunuh bakteri
disebut bakteriosida (Gobel, 2008).
Suatu zat antimikroba yang ideal memiliki toksisitas tidak
membahayakan inang. Toksisitas selektif dapat berupa fungsi dari suatu
reseptor khusus yang dibutuhkan untuk perlekatan obat atau dapat bergantung
pada penghambatan proses biokimia yang penting untuk parasit tetapi tidak
untuk inang (Gobel, 2008).
Kebanyakan antibiotika ditemukan pada pelaksanaa
n “program
penapisan”. Program demikian yang dimulai dengan pengapungan dalam
cuplikan tanah melalui tahap sampai percobaan hewan. Pada uji deretan
pengenceran, antibiotika diencerkan dengan larutan biak yang telah ditanami
dengan kuman uji menurut tahapan pengenceran (Gobel, 2008).
Bahan pengawet atau disebut juga senyawa antimikroba pada pangan
dibedakan atas tiga golongan berdasarkan sumbernya, yaitu:
-
Senyawa antimikroba yang terdapat secara alami di dalam bahan pangan
misalnya asam pada buah
–
buahan dan beberapa senyawa pada rempah
–
rempah.
-
Bahan pengawet yang sengaja ditambahkan ke dalam bahan pangan atau
pangan olahan, misalnya:
Nitrit
untuk menghambat bakteri pada kornet sapi
dan sosis,
Garam natrium klorida untuk menghambat mikroba pada ikan asin.
Asam benzoat
untuk menghambat kapang dan khamir pada selai dan sari buah.
Asam cuka (asam asetat) untuk mengahambat mikroba pada asinan. Asam
propinoat untuk menghambat kapang pada roti dan keju. Sulfit untuk
menghambat kapang dan khamir pada buah
–
buahan kering dan anggur.
-
Senyawa antimikroba yang terbentuk oleh mikroba selama proses fermentasi
pangan. Asam laktat, hidrogen peroksida (H
2O
2) dan bakteriosin adalah
senyawa yang dibentuk oleh bakteri asam laktat selama pembuatan produk
susu fermentasi seperti yoghurt, yakult, susu asidofilus, dan lain –
lain, serta
dalam pembuatan pikels dari sayur –
sayuran seperti sayur asin (Sudiarto).
Bakteri pembusuk/perusakpangan adalah bakteri yang dapat memecah
komponen-komponen yang ada dalam bahan pangan menjadi senyawa yang
lebih sederhana danmenyebabkan perubahan citarasa, penampakan, rasa
ataupun aroma yang tidak dapat diterima oleh konsumen. Bakteri patogen
adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia, baik secara
infeksi ataupun intoksikasi.
Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif yang berbentuk
batang, termasuk famili Enterobacteriaceae. Enterobacteriaceae merupakan
bagian dari flora usus manusia dan
Escherichia coli merupakan
predominannya. Panjang sel
Escherichia coli adalah sekitar 2.0-
6.0 μm dan
lebarnya 1.1-
1.5 μm, bersifat motil atau non motil dengan flagela peritrikat
bersifat fakultatif anaerob. Kisaran suhu untuk pertumbuhannya adalah 10- 40
⁰C, dengan suhu optimum pertumbuhannya adalah 37 ⁰C.Keberadaan
Escherichia coli dalam bahan pangan mengindikasikanbahwa telah terjadi
kontaminasi dari feses/kotoran manusia atau hewan karena
Escherichia coli
secara normal ditemukan sebagai bagian dari flora usus manusia segera setelah
manusia dilahirkan. Kontaminasi bakteri
Escherichia coli pada makanan
biasanya berasal dari kontaminasi air yang digunakan. Tidak semua
Escherichia coli mampu memproduksi toksin yang dapat menyebabkan
penyakit, hanya galur Enteropatogenik
Escherichia coli(EEC) saja yang dapat
menyebabkan penyakit. Dosis yang dapat menimbulkan gejala infeksi
Escherichia coli berkisar antara 108
–
109 sel.Berdasarkan karakteristik
penyakitnya,
Escherichia coli dapat dibedakan menjadi Enteropatogenik
Escherichia coli, Enteroinvasive Escherichia coli, Enterotoxigenic Escherichia
coli, Vero Cytotoxin-Producing (Shiga Toxin producing)
Escherichia coli
(VTEC) (STEC), Enteroaggregative and Diffusely Adherent
Escherichia coli.
Gejala yang terjadi umumnya adalah diare yang kadang-kadang disertai
muntah dalam jangka waktu 24
–
72 jam setelah makanan dikonsumsi.
Kandungan senyawa metabolit sekunder pada tanaman jahe-jahean
terutama dari golongan flavonoid, fenol, terpenoid dan minyak atsiri. Senyawa
metabolit sekunder yang dihasilkan tumbuhan Zingiberaceae ini umumnya
dapat menghambat pertumbuhan patogen yang merugikan kehidupan manusia,
diantaranya bakteri
Escherichia coli, Bacillus subtilis, ,
jamur Neurospora sp,
Rhizopus sp. dan Penicillium sp. (Nursal, 2008).
Ekstrak kencur dalam etanol mempunyai daya antimikroba terhadap
salah satu jamur kulit. Senyawa yangterkandung dalam rimpang kencur
antara lainetil sinamat, etil p-metoksi sinamat, p-metoksitiren, kamfen, dan
borneol. Dan etil p-metoksisinamat merupakan komponen utama yangmudah
untuk diisolasi dan dimurnikan(Gholib, D. 2009).
Tanaman bawang putih merupakan salah satu herba semusim famili
Liliceae.Salah satu manfaat medis bawang putih yang telah lama dipelajari
oleh para klinisi ialah kemampuan atau potensi bawang putih sebagai
antibiotik.Sudah banyak peneltian menyatakan bahwa ekstrak bawang putih
dengan efektif menunjukkan aktivitas yang baik terhadap bayak jenis bakteri,
baik itu bakteri gram negatif ataupun gram positif.Hal ini menjadikan ekstrak
bawang putih memiliki sifat antibakteri berspektrum luas.Aktivitas
antibakteri ini diyakini dikarenakan kandungan allicindan ajoene, sebuah
komponen organosulfur yang dimiliki oleh bawang putih.Dipercaya pula
bahwa bakteri gram positif lebih rentan terhadap aktivitas antibakteri yang
dimiliki oleh ekstrak bawang putih.Selain itu, bawang putih juga memiliki
kandungan flavonoid dan minyak atsiri yang juga mempunyai aktivitas
antibakteri (Thongson,2009)
Pengawet yang digunakan adalah asam benzoat atau sodium benzoat.
Senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan kapang, khamir dan bakteri.
Efektivitas fungsi senyawa benzoat dapat bertambah jika produk yang dibuat
mengandung garam dan gula pasir. Penggunaan pengawet ini diperbolehkan
digunakan dalam jumlah tertentu. Pada produk makanan senyawa benzoat
hanya boleh digunakan dengan kisaran konsentrasi 400-1000 mg/kg bahan
(Hambali, 2007).
Asam sitrat masih berdekatan dengan vitamin C dan sama-sama
merupakan pengawet alami yang baik. Kandungan asam di dalamnya
berfungsi mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Asam sitrat dinyatakan
aman pada 99.9% populasi. Ada sebagian kecil yang alergi dengan asam
sitrat, tetapi kondisi ini sangat jarang dan hampir tidak ada sama sekali
(Utomo,2010).
Asam asetat dan asam laktat adalah asam organik yang aman digunakan
sebagaipreservatif makanan. Selain itu berdasarkanpenelitian, asam organik
adalah substansiantimikrobial yang digunakan dalam pangandan oleh FDA
telah diakui aman digunakansebagai preservatif bahan makanan.
Denganpenambahan preservatif diharapkan dapatmemperpanjang masa
simpan dan mencegah kerusakan pada bahan pangan (Andriani, 2007).
III.
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Alat- alat yang digunakan untuk praktikum acara I yaitu cawan petri st eril,
pipet mikro, kertas saring (cakram), jangka sorong (penggaris).
Bahan yang digunakan untuk praktikum acara I yaitu Escherichia coli,
Staphylococcus aureus, bawang putih, kencur, jahe, natrium benzoat 0,1%, asam
asetat 0,1%, asam sitrat 0,1% , aquades (kontrol).
B. Prosedur Kerja
1. Penggunaan Kertas Cakram
1ml starter dan medium NA suhu 45⁰
Disiapkan 2 cawan petri steril
Cawan diputar-putar untuk meratakan medium
Kertas cakram dicelupkan dalam larutan selama 10 menit dan keringanginkan
kertas cakram ke dalam cawan
Diinkubasi 2kali 24 jam dan 48 jam
2. Penggunaan Double Kertas Cakram
1ml starter dan medium NA suhu 45⁰
Disiapkan 2 cawan petri steril
Cawan diputar-putar untuk meratakan
medium
Kertas cakram 1 dicelupkan dalam larutan
A selama 10 menit dan keringanginkan
Kertas cakram 2 dicelupkan dalam larutan
B selama 10 menit dan keringanginkan
kertas cakram ke dalam cawan
Diinkubasi 2kali 24 jam