TERAPI NON FARMAKOLOGI TERAPI NON FARMAKOLOGI
REHABILITASI REHABILITASI
Tujuan dari rehabilitasi pasien RA (rheumatoid arthritis) secara umum mengembalikan Tujuan dari rehabilitasi pasien RA (rheumatoid arthritis) secara umum mengembalikan kemampuan pasien seperti semula, secara khusus :
kemampuan pasien seperti semula, secara khusus : o
o Mengurangi Mengurangi rasa rasa nyerinyeri o
o Mencegah Mencegah terjadinya terjadinya kekakuan kekakuan dan dan keterbatasan keterbatasan gerak gerak sendisendi o
o Mencegah Mencegah terjadinya terjadinya atrofi atrofi dan dan kelemahan kelemahan otototot o
o Mencegah Mencegah terjadinya terjadinya deformitasdeformitas o
o Meningkatkan Meningkatkan rasa rasa nyaman nyaman dan dan kepercayaan kepercayaan diridiri o
o Mempertahankan Mempertahankan kemandirian kemandirian sehingga sehingga tidak tidak bergantung bergantung pada pada orang orang lainlain Beberapa cara dilakukan untuk mencapai tujuan dari rehabilitasi ini
Beberapa cara dilakukan untuk mencapai tujuan dari rehabilitasi ini Pengubahan Gaya Hidup
Pengubahan Gaya Hidup 1.
1. Istirahat dan latihan Istirahat dan latihan : Orang dengan RA membutuhkan istirahat dan latihan dalam : Orang dengan RA membutuhkan istirahat dan latihan dalam jumlah yang seimbang, den
jumlah yang seimbang, dengan istirahat lebih ketika RA aktif dan banyak latihangan istirahat lebih ketika RA aktif dan banyak latihan ketika RA tidak aktif. Istirahat berguna untuk meredakan inflamasi dan melawan ketika RA tidak aktif. Istirahat berguna untuk meredakan inflamasi dan melawan kelelahan. Lama istirahat dianjurkan tidak terlalu lama.
kelelahan. Lama istirahat dianjurkan tidak terlalu lama.
Latihan berguna untuk menjaga kesehatan dan kekuatan otot, menjaga mobilitas sendi Latihan berguna untuk menjaga kesehatan dan kekuatan otot, menjaga mobilitas sendi dan juga fleksibilitas.
dan juga fleksibilitas. Latihan juga dapat membantu pasien tiLatihan juga dapat membantu pasien tidur nyenyak, mengurangidur nyenyak, mengurangi rasa nyeri, dan menjaga keoptimisan dan menurunkan berat badan.
rasa nyeri, dan menjaga keoptimisan dan menurunkan berat badan. 2.
2. Perawatan sendi Perawatan sendi : Beberapa orang m : Beberapa orang menggunakanenggunakan splint splint untuk waktu yang singkat di untuk waktu yang singkat di sekitar sendi
sekitar sendi yang nyeri dengan mendukung sendi tersebut dan membiarkannyayang nyeri dengan mendukung sendi tersebut dan membiarkannya istirahat.
istirahat.Splint Splint banyak digunakan di daerah pergelangan tangan dan banyak digunakan di daerah pergelangan tangan dan tangan, akantangan, akan tetapi ada juga di bagian lutut dan pergelangan kaki. Cara untuk mereduksi stress tetapi ada juga di bagian lutut dan pergelangan kaki. Cara untuk mereduksi stress didi sendi termasuk alat bantu mandiri (penarik resletin
sendi termasuk alat bantu mandiri (penarik resleting, dll)) alat bantu naik dan turung, dll)) alat bantu naik dan turun dari kursi, tempat duduk toilet, dan kasur.
dari kursi, tempat duduk toilet, dan kasur. 3.
3. Reduksi stres Reduksi stres : Orang dengan RA biasanya mengalami stres emosional seperti pada : Orang dengan RA biasanya mengalami stres emosional seperti pada penyakit lainnya. Emosi y
penyakit lainnya. Emosi yang mereka rasakan karena ketakutan, kemarahan, danang mereka rasakan karena ketakutan, kemarahan, dan frustasi terhadap penyakit yang dideritanya ditambah dengan kecacatan yang dia frustasi terhadap penyakit yang dideritanya ditambah dengan kecacatan yang dia derita. Stres akan berpengaruh pada rasa nyeri ata
derita. Stres akan berpengaruh pada rasa nyeri ata u sakit yang dirasakan. Berbagaiu sakit yang dirasakan. Berbagai teknik dilakukan untuk mengatasi stress ini, misalnya relaksasi, distraksi, dan latihan teknik dilakukan untuk mengatasi stress ini, misalnya relaksasi, distraksi, dan latihan visualisasi. Partisipasi
visualisasi. Partisipasi di kelompok pendukung, komundi kelompok pendukung, komunikasi yang baik dapatikasi yang baik dapat mengurangi stress.
mengurangi stress. 4.
4. Diet sehat Diet sehat : Sejauh ini peneliti belum menemukan kejadian untuk makanan : Sejauh ini peneliti belum menemukan kejadian untuk makanan yangyang dapat membantu atau memperparah kondisi RA ini, kecuali pada beberapa tipe dapat membantu atau memperparah kondisi RA ini, kecuali pada beberapa tipe minyak. Akan tetapi, asupan makanan yang cukup (meliputi
minyak. Akan tetapi, asupan makanan yang cukup (meliputi kalori, protein, dankalori, protein, dan kalsium) ini penting. Beberapa pasien dengan obat tertentu untuk RA dilarang kalsium) ini penting. Beberapa pasien dengan obat tertentu untuk RA dilarang
mengkonsumsi alkohol, seperti methrotexat yang berefek jangka panjang pada kerusakan hati.
5. Cuaca/Iklim : Beberapa orang menyadari RA makin parah bila terjadi perubahan iklim atau cuaca. Akan tetapi efek cuaca terhadap kondisi RA belum diteliti secara spesifik. Pindah ke tempat dengan iklim yang berbeda dalam jangka waku yang lama tidak berpengaruh banyak pada kondisi RA.
Pembedahan
Beberapa jenis pembedahan tersedia untuk pasien dengan cedera sendi yang parah. Tujuan primer dari prosedur ini adalah untuk mengurangi rasa sakit, memperbaikin fungsi sendi yang rusak, dan meningkatkan kemampuan pasien untuk beraktivtas sehari-hari. Pembedahan ini tidak untuk semua orang, namun harus mempertimbangkan kondisi sendi pada pasien, alas an pembedahan, resiko dan keuntungan dari pembedahan, dan biaya serta
aspek lainnya.
Berikut ini jenis pembedahan yang sering dilakukan
1.
Penggantian sendi
: Penggantian sendi dengan cara membuang sebagian atau seluruh sendi yang rusak dan diganti dengan komponen sintesi s. Akan dibahas di bagianartrhoplasti.
2.
Arthrodesis (fusi)
: Arthrodesis adalah prosedur pembedahan dengan cara membuang sendi dan menyatukan dua tulang menjadi satu kesatuan yang immobil, seringmenggunakan cangkok tulang dari pelvis pasien. Meskipun prosedur ini menyebabkan keterbatasan gerakan, hal ini berguna untuk meningkatkan stabilitas dan meredakan nyeri di sendi yang terkena. Sendi yang sering disatukan adalah pergelangan tangan dan pergelangan kaki serta sendi di jari-jari atau ibu jari.
3.
Rekonstruksi tendon: RA dapat merusak bahkan merupturkan tendon. Pembedahan
yang banyak diaplikasikan pada bagian tangan ini merekonstruksi tendon yang rusak dengan mengikatkan tendon yang utuh ke tendon yang rusak. Prosedur ini dapatmembantu mengembalikan fungsi tangan, khususnya jika tendon rupture s eutuhnya. 4.
Sinovektomi
: Pada pembedahan ini, dokter akan membuang jaringan synovial yangterinflamasi. Sinovektomi sendiri jarang dilakukan sekarang karena tidak semua jaringan bisa dibuang, dan kadang-kadang dapat kambuh kembali. Sinovektomi
dilakukan sebagai bagian dari pembedahan rekonstruktif, khususnya rekonstruksi tendon.
Arthroplasti
Arthoplasti adalahtreatment terakhir, yaitu penggantian sendi yang rusak dengan sendi artifisial yaitu prosthesis dalam prosedurtotal joint replacement. Sendi prostesis ini dibuat pertama kali saat Perang Dunia II dan Perang Korea.Total Hip Replacement (THR) dilakukan pertama kali pada tahun 1963 di Inggris oleh dokter ortopedi Sir John Carnley. Sendi prostesis sekarang tersedia untuk jari, bahu, siku, panggul maupun lutut. Di Amerika, lebih dari 250.000 pasien menggunakan prostesis untuk mengembalikan fungsi t ubuh ke keadaan semula yang terkena RA ataupun OA.
Gambar 1
Macam-macam prostesi (from Saladin: Anatomy and Physiology The Unity and Form Function 3rd ed [E-Book] p.321)
Prostesis yang baik harus kuat, tidak beracun, dan tahan korosi. Prostesis juga harus dapat tersambung dengan tulang dan dapat bergerak sesuai dengan jarak normalnya dengan gesekan yang minim. Bagian kepala dari tulang panjang dibuat dari bahan logam campuran seperti kobalt-krom,titaniun alloy, stainless steel . Rongga sendi dan prostesis untuk tulang yang lebih kecil terbuat dari polietilen. Prostesis dihubungkan dengan tulang dengan sekrup atau semen tulang.
Penggantian panggul bertahan sebanyak 80-90% atau setidaknya 60% pada pergelangan kaki selama 2-10 tahun kemudian. Kesahan terbanyak adalah terlepasnya
prostesis dari tulang, namun hal ini dapat diatasi dengan porous-coated prostheses yang mana diinfiltrasi sendiri oleh tulang pasien dan membentuk ikatan yang lebih kuat. Prostesis sendiri tidak dianjurkan kepada pasien usia muda.
HAL-HAL LAIN YANG PERLU DIPERHATIKAN
Latihan rutin untuk menjaga mobilitas sendi dan memperkuat otot di sekitar sendi. Latihan seperti berenang bermanfaat karena tekanan pada sendi sangat minim Splinting /Pembelatan berguna untuk mengurangu reaksi inflamasi dan menjaga
bentuk sendi
Alat-alat seperti tongkat, toilet seat raisers, jar grippers dapat membantu aktivitas sehari-hari
Yang terakhir, pengontrolan keadaan emosi pasien sangat dibutuhkan dalam proses
DAFTAR PUSTAKA
1Daud R, Adnan HM. 1996. Artritis Rematoid. Buku Ajar Ilmu Penyakit Penyakit Dalam
vol. I ed. 3rd. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, p. 69-70
2 Saladin K.2003. Artritis and Artificial Joints. Saladin: Anatomy and Physiology The Unity
and Form Function 3rd ed [E-Book]. Jakarta: The McGraw Hil Companies, p. 320-1
3 National Institue of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Disease. Rheumatoid Arthritis.
Diunduh dari http://www.niams.nih.gov/Health_Info/Rheumatic_Disease/default.asp pada tanggal 20 Desember 2010 pukul 11.40 WIB