A. A H m k b t p t w m s m Analisis Ra Hukum Tah 1. Net Oper Pad menghasilka karena bank bunga sehin tahun 2013 peringkat ke tidak terlalu wajar karena meningkat p sehingga as menghasilka Sum asio Rentab hun 2012-20 rating Margi da rasio i an laba den k syariah da nggayang m sebesar 0.35 e lima deng u signifikan k a dengan me pula.Dalam et produktif an laba yang mber: Data d 0.335 0.34 0.345 0.35 ilitas pada 013 in (NOM) ini dapat ngan mengg alam kegiat mengalami k 5%. Dengan gan interval karena hany eningkatnya hal ini BM f yang seha g besar untuk diolah 2012
NO
Bank Mini dibandingk gunakan ase tan operasio kenaikan dar n hasil terseb NOM 1% ya meningka a pendapatan MS harus l arusnya dapa k BMS. 2013OM
i Syariah F kan kemam et produktif onalnyatidak ri tahun 201 but peringka %.Menunjuk at 0.01 point n operasiona lebih mema at dimanfaat NO akultas Sya mpuan BM f, rasio ini menggunak 2 sebesar 0 at yang dida kkan peningk t. Kenaikan l, laba BMS aksimalkan tkan seluruh OM ari’ah dan MS dalam digunkaan kan sistem 0.34 % dan apat adalah katan yang ini disebut S juga akan kinerjanya hnya dapat2 i d p d R d p B p y m B 2. Return on Keb ini, hasil ras dalam meng pendapatan dan meningk Rp 1,- dari dapat mengh peringkat 4 BMS jika ti pendapatan yang diper melanjutkan BMS nantin Sum n asset (ROA berhasilan B io ini jika se ghasilkan lab yang didapa kat sebesar asset dapat hasilkan lab dalam inter idak melaku yang dapat b oleh berku n kegiatan o nya. mber: Data D 0.36 0.38 0.4 0.42 0.44 0.46 2 A) BMS dalam emakin kecil ba kurang m atkan juga re 0.46% ditah t menghasilk ba sebesar R rval 0% R kan perbaik berakibat pa urang akan operasional d Diolah 2012
RO
Gambar NOM menghasilka l mencermin mampu meng endah.Pada t hun 2013. H kan laba seb Rp 0,0046,- d ROA 0,5% kan adalah k ada menurun berakibat dan deviden Gambar ROA 2013OA
r 4.1 M an laba dapa nkan kemamp gelola aset y tahun 2012 Hal ini menubesar Rp0,0 ditahun 201 %. Risiko ya kemungkinan nnya laba yan
pada perp n yang akan r 4.2 A ROA at diukur de puan manaje yang dimilik ROA menca unjukkan ba 004,-ditahun 3. Sehingga ang mungkin n terjadinya ng diperoleh putaran mo n dibagi pad engan rasio emen BMS ki.Sehingga apai 0.40% hwa setiap n 2012 dan a mendapat n dihadapi penurunan h. Jika laba dal untuk da investor
3 p d k s o t b o 4 p p 3. Rasio Efi Dal pada tahun 2 dua periode kuantitatif te semakin tida operasional tidak baik ji besar akan operasional Sum 4. Rasio ase Ras pendapatan pendaptan.S isiensi Kegia lam rasio in 2012sebesar e tersebut m erjadi penur ak efisien ke yang tinggi ika terjadi pa memperkeci merupakan f mber: Data d et yang dapat sio ini akan bagi BMS. Sedangkan pa 0.24 0.26 0.28 0.3 0.32 atan Operasi ni menguku r 31% dan ta mengalami runan. Sema egiatan oper pula dalam ada BMS. D il jumlah la faktor pengu diolah t menghasilk menunjukk Pada tahun ada tahun 20 2012
R
ional (REO) ur efisiensi k ahun 2013 se peningkatan akin tinggi ra rasional BM m mendapatka Di samping i aba yang dipurang dalam
Gambar REO
kan pendapa kan besar ase
2012 sebesa 013 sebesar 2013
REO
kegiatan op ebesar 27%. n tingkat e asio ini mak S. Karena ak an pendapat itu, jumlah b peroleh. Kar laporan laba r 4.3 O atan (IGA) et BMS yan ar 0.99% as 1.25% aset R erasional B Tingkat efis efisiensi me ka akan men kan memerlu tan operasion biaya operas rena biaya a a rugi. ng dapat me et dapat me mampu me REO MSdimana siensi pada eski secara ncerminkan ukan biaya nal, hal ini sional yang atau bebanenghasilkan enghasilkan enghasilkan
p d
5
6
pendapatan.A dari pada tah
S 5. Proyeksi Disebut dihasilkan tahun das terealisas yang berj 6. Rasio Ne Rasio in operasion tahun 20 sebesar R Aset yang d hun sebelum Sumber: Dat pendapatan sebagai ras n aset produ sar (t) dan (t+ si atas proye jumlah Rp 3 et Margin Op ni menguku nal utama ter 13 mengala Rp1.037.348 0 0.5 1 1.5 dimiliki BMS mnya.Sehingg ta diolah bersih opera sio proyeks uktif di perio +1) adalah t eksi laba se 69.239.204, perasional ur pendapat rhadap peny ami peningk .160,46. 2012
I
S mampu m ga dapat juga Gamba IGA asional utam si karena d ode yang ak ahun 2013. D ebesar 1.03% 37 dengan k tan bersih yaluran dana katan pedapa 2013IGA
memberikan p a mendorong ar 4.4 A ma (PPBO) dapat memp kan datang.T Diharapkan % dari pend kenaikan seb yang berh a sebesar Rp atan yang b pendapatan g kenaikan a perkirakan Tahun 2012 m pada tahun 2 dapatan bers esar Rp 3.80 hasil didapa p 911.334.08 berasal dari IGA yang lebih atas laba. laba yang merupakan 2014 dapat sih saat ini 03.720.at melalui 88,30. Pada
7 Su 7. Return on Pada tah selanjutny yang dipe penambah menghasi laba sebe Sum umber: Data n Equity (RO hun 2012 ya meningk eroleh BMS han. Hal in ilkan laba s esar Rp 0.454 mber: Data d 800,000,00 850,000,00 900,000,00 950,000,00 1,000,000,00 1,050,000,00 0 10 20 30 40 50 a diolah OE) besaran RO kat menjadi 4 S terus meni ni menunjuk sebesar Rp 0 45,- ditahun diolah Ga 00.00 00.00 00.00 00.00 00.00 00.00 2012
RNO
2012 Gamba RNO OE mencap 45.45%.Tela ingkat sedan kkan bahwa 0.36,- ditahu 2013. Gambar 5. ROE ambar 4.6 R 2 2013OM
2013ROE
ar 4.5 OM pai 36% k ah diketahui ngkan modal setiap Rp un 2012 da 6 ROE RNOM kemudian p i terjadi ken l BMS tetap 1,- dari m an dapat me ROE ada tahun naikan laba p tidak ada odal dapat enghasilkan8 9 8. Fungsi Ed Biaya edu sebelumn reward lu CSR tahu Sumber: D 9. Fungsi So Oleh kare pelaksana dan 2013 dana CSR program, sosialnya 0 0.01 0.02 0.03 0.04 dukasi Publi ukasi BMS nya.Terdapat ulusan terba un 2013 yakn Data diolah osial ena biaya e aan fungsi s 3 sebesar 0. R BMS yang tidak menj a. 201 ik (CSR) pada tahun t kegiatan y aik. Sehingga ni sebesar 0. dukasi menu sosial BMS .88. Meski g berkurang jadi kendala 12
C
2013 meng yang nomina a CSR pada .04 dan 0.03 Gambar 4. CSR uruh ditahun yang menin terjadi peru pada tahun a bagi BMS 2013CSR
galami penur alnya dituru a tahun 2012 . 7 n 2013 rasio ngkatyakni ubahan dari 2013, dari 1 S untuk teta runan diban unkan sepert 2 lebih besar o ini mengi 0.40 pada t program pe 19 program m ap meningk CSR ding tahun ti kegiatan r dari pada indikasikan tahun 2012 emanfaatan menjadi 16 atkan misiSumbe 10. Besaran Tahun 2 menghasi investasi bahwa ba pada ban nasabah memuask menanam dilakukan hasil juga 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
er: Data diol
n bagi hasil d 2012 BMS ilkan penda yang dapat ank syariah nk konvensio dan invest kan.Sehingga mkan danany n. Karena BM a dapat dikel 4 201 lah dana investas dapat men apatan. Pada t menghasil mampu me onal.Dengan tor BMS a dalam ha ya di BMS MS, selain m lolah dengan 12
Fun
Gambar 4 Fungsi Sos si ngelolah 62 a tahun 201 lkan pendap engatasi risi n menerapka tetap memb al ini nasab S tidak per mampu meng n baik. 2013ngsi Sos
4.8 sial 2% dana in 13 meningk patan.Hal in iko investas an sistem b berikan kin bah ataupun lu menarik golah risikoial
nvestasi un kat sebesar ni dapat me si yang bany bagi hasil ke nerja keuan n investor y investasi y investasi, ri Fungsi Sos ntuk dapat 85% dana enunjukkan yak terjadi epada para ngan yang yang telah yang telah isiko imbal sialB. A F u b l p d Sum 11. Write of Sebesar 2 opersiona pembiaay mengalam Analisis Ri Fakultas Sy Ras unsur perhit bagi hasil d laba yang d periode ters dengan ROA mber: Data d B ff expense (W 2% pengaru al BMS. M yn dapat dilu mi kerugian. isiko Berda yari’ah dan sio utama da tungannya a dan beban-be dapat dihasil sebut meng A yang men 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 2
Be
diolah Besarnya B WOE) uh dalam me Meski penga unasi atau di asarkan Ra Hukum Ta alam penilaia adalah penda eban selama lkan oleh B alami kenai ngalami ken 012esarnya b
Gambar 4. Bagi Hasil D elakukan pe aruhnya kec ibayar oleh n asio Rentab ahun 2012-2 an profitabil apatan opera a satu period MS menggu ikan meski naikan pula 2013bagi hasil
9 ana Investa enghapusbuk cil akan lebnasabah seh bilitas pada 2013 itas yakni N asional yang de. Hasilnya unakan aset tidak terla pada dua p
dana inv
asi kuan terhada bih baik jik hingga BMS Bank Min NOM dimana g telah diku a merupakan produkif, s alu signifika eriode tersevestasi
Besarnya bag dana investa ap efisiensi ka seluruh tidak akan ni Syariah a salah satu urangi dana n cerminan selama dua an. Searah ebut, kedua gi hasil asirasio ini berhubungan positif satu sama lain. Dimana ROA merupakan rasio penunjang rasio NOM, ditunjukkan dengan kenaikan pendapatan operasional yang diiringi kenaikan laba sebelum pajak.
Rasio berikutnya adalah REO atau BOPO yang mencerminkan efisiensi kegiatan opersional BMS.Pada dua periode tersebut dapat dijelaskan bahwa efisiensi kegiatan operasional BMS semakin baik.Dengan ditunjukkan penurunan presentase rasio REO yang mencerminkan efisiensi yang baik dalam kegiatan operasionalnya.Dalam hal ini BMS dikatakan efisien dalan kegiatan opersionalnya karena meski mengalami kenaikan beban opersional, BMS dapat mengimbangi pendapatan operasional.Sehingga dapat dikatakan biaya yang telah dibebankan untuk mendapatkan pendapatan dapat digunakan secara efisien.
Rasio aset yang dapat menghasilkan pendapatan atau biasa disebut IGA merupakan rasio penunjang.Dimana rasio ini menunjukkan besaran aset BMS yang semakin meningkat dalam menghasilkan pendapatan. Pendapatan yang meningkat akan berpengaruh pada laba yang diperoleh. Pada akhirnya laba akan berpengaruh pada risiko investasi yang akan dihadapi oleh BMS.
Proyeksi pendapatan bersih operasional utama (PPBO) untuk tahun 2014 merupakan perkiraan terhadap pendapatan bersih yang dapat dijadikan sebuah target pencapaian BMS ditahun berikutnya.Sehingga kinerja BMS untuk setiap tahun kedepan dapat terus meningkat terutama dalam peningkatan pendapatan yang dapat diimbangi dengan peningkatan laba dan efisiensi operasional BMS.
Rasio Net Margin Operasional ini mengukur pendapatan bersih yang berhasil didapat melalui operasional utama terhadap penyaluran dana yang
merupakan alat menambah tingkat pemahaman. Maksudnya adalah rasio ini dapat menunjukkan tingkat harapan pendapatan yang dicapai ataupun taksiran yang diharapkan, ramalan laba ini ditentukan oleh beberapa faktor misalnya kondisi usaha milik bank, ataupun perubahan sistem baik keuangan maupun nonkeuangan yang dapat mempengaruhi pendapatan opersional utama.
Rasio ROE yang selalu meningkat disebabkan karena modal yang ada pada BMS tetap setiap periodenya.Kemudian pendapatan yang didapatkan selalu meningkat oleh sebab itu ROE yang didapatkan selalu meningkat.ROE berhubungan dengan REO, keduanya juga dapat mencerminkan tingkat efisiensi kinerja BMS.Perbedaannya terletak pada jenis akun pembanding, REO berfokus pada keseimbangan yang harus didapat ketika sejumlah nominal beban dikeluarkan untuk mendapatkan pendapatan tertentu.Sedangkan ROE menekankan pada laba bersih yang didapat dari modal yang dimiliki. Keduanya bisa mencerminkan kinerja yang efisien ketika masing-masing unsur pembanding seimbang dalam artian tidak berada dibawah jumlah pembanding yang akan menurunkan prosentase kinerja.
Corporate Social Responsibility atau CSR pada BMS memiliki akun tersendiri.Dimana terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan oleh BMS atas fungsi CSR ini.Pada tahun 2013 mengalami penurunan tingkat pengeluaran CSR hal ini disebabkan adanya penguranan beberapa program CSR milik BMS. Sehingga total dana untuk CSR juga pasti berkurang. CSR ini memang tidak berkaitan langsung dengan laba, melainkan pada beban operasional.Dimana beban
operasional ini menjadi pengurang pendapatan operasional yang secara langsung berkaitan dengan hasil laba.
Rasio fungsi sosial pada BMS pastinya berkaitan denga penyaluran dana zakat dan kebajikan yang bersumber dari modal inti BMS. Pada tahun 2013 terjadi kenaikan hingga 50% atas rasio ini, yang artinya penghimpunan atas zakat dan dana kebajikan semakin besar begitu pula penyaluran yang dilakukan oleh BMS. Dengan tetap mendapatkan laba atau profit serta mengedepankan kemaslahatan umat tanpa mengesampingkannya, BMS tetap melakukan fungsi sosialnya dengan baik.
Rasio Write off expense (WOE) yang baru dicadangkan oleh BMS sejak tahun 2013 rupanya memberikan dampak yang tidak terlalu signifikan terhadap beban operasional atas akun pencadangan penghapusan piutang tak tertagih. Meski perngaruhnya tidak signifikan, langkah BMS dalam mencadangkan WOE ini merupakan langkah antisipasi yang baik bagi keuangan khususnya akun piutang BMS.Sehingga seluruh piutang dapat tertagih dan tidak ada kredit macet atas pembiayaan yang diberikan oleh BMS.Sehingga arus keuangan BMS lancar dan dapat meningkatkan keuntungan.
Secara keseluruhan dalam hal kemampulabaan BMS adalah baik berdasarkan rasio utama dan rasio pendukung lainnya.Akan tetapi perlu adanya tindakan perbaikan dalam mengolah risiko keuangan dalam hal menghasilkan laba.Seperti meningkatkan produktifitas aset-aset yang produktif.Sehingga dapat menghasilkan laba yang seimbang dengan aset dan modal yang dimiliki.