• Tidak ada hasil yang ditemukan

Survei Pasar Perancangan Tongkat Pintar untuk Tunanetra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Survei Pasar Perancangan Tongkat Pintar untuk Tunanetra"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TALENTA Conference Series: Energy & Engineering

R

PAPER –

OPEN ACCESS

Survei Pasar Perancangan Tongkat Pintar untuk Tunanetra

Author

: Putri Marsela Inayah dkk.,

DOI

: 10.32734/ee.v3i2.1109

Electronic ISSN

: 2654-704X

Print ISSN

: 2654-7031

Volume 3 Issue 2 – 2020 TALENTA Conference Series: Energy & Engineering (EE)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License. Published under licence by TALENTA Publisher, Universitas Sumatera Utara

(2)

Survei Pasar Perancangan Tongkat Pintar untuk Tunanetra

Putri Marsela Inayaha, Rizki Al Rafi Harahapb, Amarya Anugrah Baritac, Raja

Baihaqi Pulungand

a,b,c,d Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Kota Medan, Indonesia

putrimarselainayah0@gmail.com, reflyxray890@gmail.com, amaryaabarita@gmail.com, rajabaihaqi07@gmail.com

Abstrak

Penyandang tunanetra memakai tongkat sebagai alat bantu untuk mengetahui kondisi di sekitarnya. Tongkat menjadi alat visualisasi lingkungan bagi penyandang tunanetra. Saat menggunakan produk, penngguna akan memiliki suatu harapan tertentu yang ingin ia dapatkan dari produksi tersebut. Harapan tersebut mencakup performansi dari fungsi dan desain produk. Survei Pasar dilakukan dengan cara melakukan penyebaran kuesioner. Kuesioner diberikan dalam bentuk kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka. Kuesioner berisi penilaian konsumen terhadap atribut dan fungsi produk. Dengan mengetahui keinginan konsumen, dapat dilakukan perbandingan dengan hasil brainstorming yang telah dilakukan. Dari hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa seluruh atribut sudah memenuhi keinginan konsumen.

KataKunci : Survei Pasar; Kuesioner; Tongkat Tunanetra

Abstract

Blind or visually impaired people use white-cane as a helpful tool to identify the world conditions surrounds them. Whitecane has become a visualization tool for the blind and visually impaired people. Costumer have some expectations when they are using the product. Costumer’s expectations are about function and design of the product. Market survey use questionnaire for its method. Questionnaires are being carried out face to face in two types : open-ended question questionnaire and close-ended question questionnaire. Questionnaire gives out costumer’s thoughts of the product. Therefore, company can do comparison for what costumers expect and ideas that obtained from brainstorming. Questionnaires shows that all of the attributes has fulfill costumer’s expectation.

Keyword: Market Survey; Questionnaire; Whitecane.

1. Latar Belakang

Tujuan utama setiap produsen/perusahaan adalah memproduksi produk berupa barang atau jasa yang mampu untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan, dan sesuai dengan selera konsumen, agar dapat mencapai target penjualan produk dan memperoleh keuntungan/profit yang diinginkan, supaya bisa mencapai tujuan tersebut maka perlu dilakukan penerapan strategi

marketing yang sesuai. Pemasaran/marketing adalah kegiatan utama yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sebagai usaha

untuk menaikkan jumlah permintaan/penjualan produk dan agar mendapatkan keuntungan yang tinggi, agar dapat mempertahankan keberlangsungan perusahaan juga untuk menumbuhkan dan mengembangkan kapasitas perusahaan. Muncul dan adanya perusahaan-perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama akan memperketat dan menajamkan persaingan antar produsen. Masalah ini dapat kita lihat dimana ada peningkatan penawaran produk yang sama dari produsen lainnya.

Untuk menghadapi peningkatan persaingan pasar, perusahaan dapat melakukan pengembangan dalam hal strategi pemasarannya, sebagai upaya menghadapai ancaman dari luar (external threat) untuk mengambil peluang yang ada. Perencanaan strategi pemasaran meliputi kegiatan menganalisis, melakukan perumusan strategi, dan mengevaluasi strategi yang telah dirumuskan tersebut. Proses ini bertujuan untuk penilaian obyektif terhadap kondisi dalam perusahaan maupun kondisi pasar.

Mengenai strategi pemasaran, perusahaan harus mampu membuat inovasi untuk mampu bertahan dalam persaingan dan bisa unggul dari pesaing lainnya. Untuk melakukan hal tersebut dapat menggunakan SWOT, untuk melakukan analisis baik sisi internal maupun eksternal dari perusahaan tersebut. SWOT adalah metode perencanaan strategis yang berguna dalam melakukan evaluasi strengths, weakness, opportunities dan threaths untuk membuat perkiraan bisnis. yang mana metode ini menyertakan proses dalam menetukan tujuan spesifik bisnis, dan melakukan identifikasi terhadap faktor internal maupun faktor eksternal, baik yang memberi pengaruh positif maupun yang tidak memberi pengaruh pada target perusahaan [1].

EE Conference Series 03 (2020)

TALENTA Conference Series

Available online athttps://talentaconfseries.usu.ac.id/ee

c

2020 The Authors. Published by TALENTA Publisher Universitas Sumatera Utara

Selection and peer-review under responsibility of National Conference on Industrial Engineering 2020 p-ISSN: 2654-7031, e-ISSN: 2654-704X, DOI: 10.32734/ee.v3i2.1109

(3)

Dalam proses perancangan produk harus mendefinisikan deskripsi/spesifikasi produk yang direncanakan. Untuk membuat spesfikasi/deskripsi rancangan, hanya sedikit kelonggaran yang ada dalam produksi, spesfikasi dimensi secara rinci, warna, tipe permukaan tertentu, bahan, dan lainnya.[2]

Dalam melakukan pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan beragam teknik. Data yang dikumpulkan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan penelitian. Untuk memulai proses ini, terlebih dahulu tentukan gambaran awal objek pengumpulan data. Pengumpulan data dapat dilakukan baik dalam bentuk angket, wawancara, ataupun lainnya.

Pemasaran adalah “bagaimana memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan cara yang menguntungkan baik bagi konsumen maupun bagi produsen”. Riset pasar merupakan langkah-langkah identifikasi, pengumpulan data, analisis data yang telah dikumpulkan, penyebaran gagasan, serta menggunakan informasi yang didapatkan secara sistematis dan obyektif, yang nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan, berkaitan dengan pengenalan dan penyelesaian masalah, dan peluang, pada pemasaran.[3]

Strategi pemasaran merupakan suatu metode untuk unggul dalam persaingan yang kontinu baik bagi perusahaan manufaktur maupun perusahaan pada bidang jasa. Strategi pemasaran bisa dipahami menjadi suatu metode fundamental untuk melakukan penyusunan perencanaan secara holistik bagi perusahaan. Dilihat berdasarkan luas permasalahan yang muncul, oleh karenanya perlu dilakukan perencanaan holistik sebagai pedomen setiap bidang dalam perusahaan untuk melakukan operasionalnya.[4]

Perusahaan perlu melakukan riset pasar sebelum memulai usaha, memperkenalkan rilis produk baru kepada konsumen, dan mempertahankan keadaan perusahaan. Riset pasar menghindarkan produsen/perusahaan dari resiko produk tidak laku di pasar. Riset pasar yang dilakukan harus memiliki tujuan yang terdefinisi dengan baik sehingga fokus pada target yang ingin dicapai.[5]

2. Metode Penelitian

Tujuan penelitian dijelaskan agar setiap hal yang ingin diraih menjadi jelas dan diketahui dengan baik. Kegiatan riset yang mempunyai tujuan yang jelas, akan lebih memudahkan orang lain apabila ingin menggunakaan hasil riset sebelumnya. Tujuan yang tidak jelas dan tidak rinci akan mengurangi bobot keilmiahan dan akurasi suatu riset.[6]

Survey adalah metode yang umum digunakan dalam penelitian di bidang ilmu sosial. Dalam beberapa aspek, metode survey

mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan metode lainnya. Survey juga memiliki lebih banyak keunggulan dibanding kelemahannya, khususnya rendahnya response rate. Kelemahan ini akan menyebabkan biasanya hasil penelitian sehingga hasil penelitian kurang atau bahkan tidak memiliki kredibilitas untuk dijadikan dasar pembuatan kebijkan oleh pihak yang berwenang.

Istilah survey mengacu pada pemilihan sampel yang relatif besar dari populasi yang telah ditentukan yang menanyakan tentang sikap atau aktifitas yang telah dilakukan oleh responden. Oleh karena itu, peneliti dapat menggunakan informasi dari sampel individu untuk membuat beberapa kesimpulan tentang populasi. Salah satu ciri mendasar dalam metode survey adalah data yang dikumpulkan mempunyai standar tertentu yang biasanya didesain atau dibuat dalam bentuk kuesioner atau wawancara dirancang untuk memberikan snapshot atas suatu hal pada waktu tertentu.

Survey berbeda dengan eksperimen, dimana responden diminta untuk memberikan pendapat atau menjawab pertanyaan

seperti apa adanya yang mereka alami tanpa adanya manipulasi atau pengkondisian pada tingkat tertentu terhadap responden. Metode survey ini sangat cocok sekali dilakukan pada peneltian deskriptif dan juga bermanfaat untuk: mengeksplorasi permasalahan tertentu, memberikan penjelasan atas suatu fenomena, dan menguji hipotesis[7].

Sampling merupakan proses pengambilan sampel dari suatu populasi melalui suatu mekanisme. Mekanisme berarti baik

jumlah elemen diambil juga cara penarikan harus mengikuti aturan tertentu agar sampel mampu menggambarkan karakteristik populasi dimana sampel-sampel diambil. Metode penarikan sampel dapat dikategorikan atas dua yaitu probability sampling

(penarikan sampel terkait dengan faktor peluang) dan non-probability sampling (penarikan sampel tidak terkait terhadap faktor probabilitas). Perbedaan dalam hal prinsip dua tipe ini selain pada mekanismenya, juga dari tujuan utama yaitu probability

sampling meninjau kemungkinan wilayah baru untuk dilakukan penilitian, sedangkan non-probablility sampling lebih

menekankan pada penjelajahan dan kelayakan aplikasi sebuah ide [8].

Kuesioner berisikan beberapa pertanyaan yang akan dipakai untuk mengambil informasi yang diperlukan dari responden. Dapat juga diartikan sebagai laporan berisikan opini dan pengetahuan pribadinya. Melakukan penelitian menggunakan kusioner adalah hal yang poko untuk mengumpulkan data. Kuesioner memiliki tujuan untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan tujuan survei, dari hasil kegiatan pengisian pertanyaan pada kuesioner oleh responden terpilih. Dalam melakukan pembuatan kuesioner, pertanyaan yang diberikan harus jelas dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai pada penelitian. [9] Kelebihan dari menggunakan kuesioner adalah sebagai berikut :

1. Kehadiran peneliti tidak diperlukan.

2. Dapat disebarkan secara bersamaan pada sejumlah responden.

3. Pertanyaan pada kuesioner dapat dijawab oleh responden sesuai kecepatan dan ketersediaan waktunya. 4. Pertanyaan dibuat terstandar bagi setiap responden.

Kekurangan dalam penggunaan kuesioner, adalah :

1. Sering terjadi ketidaktelitian dalam menjawab pertanyaan kuesioner, beberapa pertanyaan mungkin tidak mempunyai jawaban. 2. Sulit diperoleh validasi.

3. Kejujuran responden dalam menjawab pertanyaan tidak terjamin. 4. Kuesioner yang diberikan sering tidak diserahkan kembali.

5. Tidak semua responden mengambil kuesioner dalam waktu bersamaan. Sehingga waktu pengolahan data menjadi

(4)

tertunda.[10]

3. Hasil dan Pembahasan

Data hasil kuesioner terbuka dan tertutup didapatkan dari wawancara terhadap 48 orang responden dengan spesifikasi yang berbeda. Spesifikasi responden kuesioner terbuka berdasarkan jenis kelamin, yaitu laki-laki sebanyak 22 orang dan perempuan 26 orang.

a. Uji Validitas

Dilakukan perhitungan uji validitas kinerja terhadap setiap pertanyaan. Teknik korelasi “Product Moment” digunakan

sebagai formulanya, yaitu: r'xy= n∑ XY - (∑X) (∑Y)

√[(n∑ X2) - (∑X)2][(n∑Y2) - (∑Y)2]

(1)

Dimana :

X : Jumlah jawaban seluruh reponden per pertanyaan Y : Jumlah jawaban seluruh pertanyaan per responden n : Jumlah responden

rxy : Koefisien Product Moment

Dalam melakukan uji validitas digunakan korelasi Product Moment. Langkah-langkah pengujiannya adalah seperti berikut :

Langkah 1 : Ho : Kuesioner adalah instrument valid dan dapat digunakan untuk pengumpulan data Hi : Kuesioner bukan instrument yang valid

Langkah 2 : Taraf signifikan dipilih α = 0,05

Langkah 3 : Daerah kritis Product Moment dengan α = 0,05 dan N=48 adalah rtabel= 0,284. Langkah 4 : Perhitungan fhitung :

Kesimpulan : Karena rhitung > rtabel (0,5775 > 0,193) maka hipotesi Ho diterima, maka kuesioner adalah instrumen valid

dan dapat digunakan untuk pengumpulan data.

Hasil hitung validitas kinerja atribut Tongkat Pintar untuk Tunanetra ditampilkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Uji Validitas Kinerja Atribut Tongkat Pintar untuk Tunanetra

Atribut Rhitung Rtabel Kesimpulan

Bahan Pegangan 0.5775 0.284 Valid

Letak Sensor Air 0.2941 0.284 Valid

Letak Set Komponen 0.3858 0.284 Valid

Cara Penyimpanan 0.4657 0.284 Valid

Tinggi tongkat 0.3547 0.284 Valid

Letak Saklar 0.3738 0.284 Valid

Letak Sensor 0.3632 0.284 Valid

Jenis fungsi tambahan 0.4658 0.284 Valid

Jenis sensor 0.5886 0.284 Valid

Material Fungsi Tambahan 0.5696 0.284 Valid

Hasil hitung validitas harapan atribut Tongkat Pintar untuk Tunanetra ditampilkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Pengujian Validitas Harapan Atribut Tongkat Pintar untuk Tunanetra

Atribut Rhitung Rtabel Kesimpulan

Bahan Pegangan 0.5475 0.284 Valid

Letak Sensor Air 0.2364 0.284 Valid

Letak Set Komponen 0.3264 0.284 Valid

Cara Penyimpanan 0.4457 0.284 Valid

Tinggi tongkat 0.4547 0.284 Valid

Letak Saklar 0.3758 0.284 Valid

Letak Sensor 0.3544 0.284 Valid

Jenis fungsi tambahan 0.2646 0.284 Valid

Jenis sensor 0.4625 0.284 Valid

Material Fungsi Tambahan 0.5246 0.284 Valid

(5)

b. Uji Realibilitas

Uji reliabilitas pada kuesioner tertutup dengan metode Alpha Cronbach dihitung dengan rumus seperti berikut:

𝝈𝒙𝟐= ∑x2-(∑x)2

n

n (2)

Dilakukan perhitungan uji reliabilitas kinerja tongkat untuk tunanetra didapatkan hasil sebagai berikut pada Tabel 3. Ditemukan bahwa data reliable atau dapat dipercaya karena koefisien reliabilitas hitung lebih besar dari rkritis yaitu bernilai 0,193 (0,7022 > 0,284).

Tabel 3. Rekapitulasi Nilai Reliabilitas Kinerja

Atribut 𝝈𝒙𝟐hitung

Bahan Pegangan 1,1707

Letak Sensor Air 1,0311

Letak Set Komponen 1,2500

Cara Penyimpanan 1,1323

Tinggi tongkat 1,3400

Letak Saklar 1,2104

Letak Sensor 1,1308

Jenis fungsi tambahan 1,1300

Jenis sensor 1,2304

Material Fungsi Tambahan 1,5933

Dilakukan perhitungan uji reliabilitas produk tongkat untuk tunanetra didapatkan hasil sebagai berikut pada Tabel 4. Didapat bahwa dapat dipercaya, karena nilai koefisien reliabilitas hitung lebih besar dari nilai rkritis yaitu bernilai 0,193 (0,703 > 0,284).

Tabel 4. Rekapitulasi Nilai Reliabilitas Produk

Atribut 𝝈𝒙𝟐hitung

Bahan Pegangan 1,4943

Letak Sensor Air 1,5840

Letak Set Komponen 1,3652

Cara Penyimpanan 1,3031

Tinggi tongkat 1,4053

Letak Saklar 1,3987

Letak Sensor 1,5625

Jenis fungsi tambahan 1,3898

Jenis sensor 1,7516

Material Fungsi Tambahan 1,3890

c. Analisis Diagram Importance dan Performance Matrix

Tabel 5. Jumlah Ranking pada Masing-masing Produk

Produk

Rank

Jumlah

1 2 3 4

Tongkat untuk tunanetraKelompok III 23 9 9 7 48

Pesaing I 40 4 3 1 48

Pesaing II 26 7 6 9 48

Pesaing III 11 17 15 5 48

Total 48 48 48 48 408

Analisis produk Tongkat untuk tunanetraadalah sebagai berikut:

1. Produk Tongkat untuk tunanetra memiliki tingkat utilitas (kinerja) tinggi dan tingkat performansi (harapan) yang tinggi. Artinya produk Tongkat untuk tunanetra memiliki atribut yang diinginkan oleh pelanggan yang dapat memuaskan keinginan pelanggan

2. Produk pesaing III memiliki tingkat performansi yang tinggi namun tingkat utilitas (kinerja) yang tidak terlalu tinggi. 3. Produk pesaing I memiliki tingkat utilitas rendah dan tingkat performansi yang rendah.

(6)

4.

Produk pesaing II produk memilik tingkat utilitas (kinerja) yang tinggi namun performansi (harapan) yang rendah.

Dari hasil perekapan kuesioner terbuka, hasil rancangan Brainstorming (Wish) dan Demand (Permintaan yang diinginkan pasar) dibandingkan dalam sebuah tabel. Berikut tabel Wish and Demand Produk Tongkat Tunanetra.

Tabel 6. Tabel Wish and Demand Produk Tongkat Pintar untuk Tunanetra

No. D atau W Syarat

1 W Bahan pegangan karet

2 W Letak sensor air di bawah

3 W Letak set komponen bawah pegangan

4 W Cara penyimpan dengan dilipat

5 W Tinggi tongkat 130 cm

6 W Letak saklar di ujung atas

7 W Letak sensor di tengah

8 W Jenis fungsi tambahan tali

9 W Jenis sensor adalah sensor hambatan

10 W Material Fungsi Tambahan

4.Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

a. Hasil pengujian pengujian validitas merupakan bahwa seluruh atribut berada dalam kriteria valid. Hal ini menandakan bahwa kesepuluh pertanyaan kuisioner merupakan kuisioner yang valid, yang mampu memberikan informasi yang diperlukan dengan baik. Hal yang dilakukan dalam menjaga agar setiap valid adalah dengan memberika pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan kriteria dan dapat dipahami oleh responden.

b. Pengujian reliabilitas dilakukan pada data peringkat dan atribut dari konsumen. Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa seluruh atribut bernilai reliable. Untuk mendapatkan reliabilitas dan instrument diharapkan dalam perngisian data kuisioner, responden diberikan arahan agar menjawab memahami betul permasalah sehingga mereka dapat menjawab pertanyaan secara konsisten

c. Semua atribut sesuai dengan spesifikasi produk Tongkat untuk Tunanetra. Hal ini disebabkan karena sepuluh atribut tersebut sesuai dengan rata-rata keinginan konsumen. Dalam hal ini konsumen adalah sebagai responden. Artinya, perancang telah memahami atribut prioritas keinginan konsumen sehingga tidak diperlukan perbaikan.

Acknowledgement

Studi Literatur, Tongkat Pintar untuk Tunanetra Kelompok III/Kelas B

Referensi

[1] Kusuma, Tegar Wahyu. 2015. Penerapan Strategi Pemasaran Yang Tepat Bagi Perusahaan Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Pada PT Hikmah

Cipta Perkasa Jakarta. Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK): 2(1).

[2] Sugijanto dan Hifzillah Army. 2015. Efektifitas Latihan Koreksi Postur Terhadap Disabilitas Dan Nyeri Leher Kasus Sindroma Miofasial Otot Upper

Trapezius Mahasiswa Wanita Universitas Esa Unggul.

[3] Ginting, Rosnani. 2010. Perancangan Produk . Yogyakarta: Graha Ilmu.

[4] Ginting, Rosnani. 2015. Kuesioner. Medan :USU PRESS.

[5] Nuraini, Siti Rani. 2015. Peranan Riset Pasar Dan Desain Produk Terhadap Pemasaran Produk Perusahaan Wajan.

[6] Sunarta. 2007. Riset Pemasaran. Fakultas Ekonomi: Universitas Negri Yogyakarta.

[7] Yuliansyah. 2016. Meningkatkan Response Rate Pada Penelitian Survey Suatu Study Literature.

[8] Ginting, Rosnani. 2011. Kuesioner Alat Ukur Konsumen Terhadap Produk. Medan: USU Press

[9] Ginting, Rosnani. 2013. Perancangan Produk. Medan: USU Press

[10]Ginting, Rosnani. 2013. Rancangan Teknik Industri. Medan: USU Press

Gambar

Tabel 2. Hasil Pengujian Validitas Harapan Atribut Tongkat Pintar untuk Tunanetra
Tabel 4. Rekapitulasi Nilai Reliabilitas Produk
Tabel 6. Tabel Wish and Demand Produk Tongkat Pintar untuk Tunanetra

Referensi

Dokumen terkait

Proposal Skripsi ini disusun dari hasil penelitian yang dilakukan penulis dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh derajad kesarjanaan strata satu

1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial dari bauran produk terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki Nex. Semakin baik bauran produk yang

Pada kehamilan trimester pertama anemia dapat menyebabkan abortus, Missed abortus, dan kelainan kongenital, pada trimester kedua dapat terjadi persalinan prematus,

Pada pengumpulan dan analisis data kuantitatif, peran peneliti (evaluator) lebih sebagai “operator” karena instrumen penelitian sudah didisain secara terstruktur dan detil.

Penelitian mengenai pemerolehan kalimat pada anak usia 4;0-5;0 menarik untuk dikaji, karena pada usia ini penguasaan sintaksis pada anak sudah cukup baik, dimana

Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pertimbangan bagi pihak rumah sakit untuk merumuskan kebijakan penanganan terhadap pasien khususnya untuk menerapkan relaksasi

Perubahan bisnis dan ekonomi yang begitu besar dan terjadi hampir di seluruh dunia berpengaruh terhadap dunia kerja maupun lingkungan pekerjaan. Perubahan tidak hanya

Keempat ukuran kecocokan tersebut menunjukkan bahwa model teoretis yang dihipotesiskan pada penelitian ini cocok (fit) dengan model yang diperoleh dari data