• Tidak ada hasil yang ditemukan

DITERBITKAN OLEH : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STMIK MUSIRAWAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DITERBITKAN OLEH : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STMIK MUSIRAWAS"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU i

JUSIM

JURNAL SISTEM INFORMASI MUSIRAWAS

Vol. 2 No.1 Juni 2017 ISSN : 2541190X

PEMBINA DAN PENANGGUNG JAWAB

Dr. H. Sardiyo, M.M

KETUA

Taufik Rahman, M.Kom

TIM REDAKSI

Ketua

: Agustinus Samosir, SE, M.H

Sekretaris

: Zulfauzi, ST, M.Kom

Penyunting

:

1.

Dr. Hj. Betti Nuraini – Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

2.

Dedy Syamsuar, M.Kom, P.Hd – Universitas Binadarma

3.

Apriansya, M.Kom – Universitas Sriwijaya

4.

Andri Anto Tri Susilo, M.Kom – STMIK MUSIRAWAS

5.

Elmayati, M.Kom – STMIK MUSIRAWAS

6.

Susanto – STMIK MUSIRAWAS

Tata Usaha :

1.

Nelly Khairani Daulay, M.Kom

2.

Rusdiyanto, M.Kom

3.

Eko Prioga

DITERBITKAN OLEH :

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

STMIK MUSIRAWAS

Alamat Penerbit

Jalan Jendral Besar H.M Soeharto KM.13 Kel. Lubuk Kupang Kec. Lubuklinggau

Selatan I Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan. 31626

(2)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU ii

KATA PENGANTAR

Alhmadulilah dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas izin dan

karunia-Nya, Jurnal Sistem Informasi Musirawas (JUSIM) yang merupakan Media Komunikasi

Ilmiah STMIK Musirawas Lubuklinggau Volume 02 No 01 Juni 2017 dapat diterbitkan

sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan Jurnal ini berisi hasil-hasil penelitian

yang diharapkan dapat menjadi media informasi dalam penyebaran Ilmu Pengetahuan

khususnya terkait dengan bidang teknologi informasi sehingga dapat dimanfaatkan oleh

pihak-pihak berkepentingan.

Penyusunan Jurnal Teknologi Informasi ini dilaksanakan melalui beberapa proses

yang tersistematis dan pragmatis sehingga dibutuhkan dukungan beberapa pihak untuk

menjalankan dan mempertahankan kelangsungannya dimasa yang akan datang, pada

kesempatan ini Redaksi mengharapkan partisipasi para Dosen dan Tenaga Peniliti

Akademis, Swasta dan Pemerintah untuk mengekspos naskah hasil penelitiannya pada

Jurnal Teknologi Informasi ini.

Atas keberhasilan diterbitkannya Jurnal Sistem Informasi Musirawas (JUSIM)

ini, Redaksi mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang mendukung.

Lubuklinggau, Juni 2017

TTD

(3)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU iii

DAFTAR ISI

Halaman

SISTEM INFORMASI PROMOSI DAN PEMASANGAN JASA IKLAN

BERBAYAR BERBASIS WEB

MOBILE

Penulis : Lukman Hakim ………...

1-6

ANALISIS

KUALITAS

WEBSITE

STIE

PRABUMULIH

DENGAN

MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL (STUDI KASUS : STIE

PRABUMULIH)

Penulis : Khana Wijaya ……….

7- 16

SISTEM INFORMASI HARGA SEMBILAN BAHAN POKOK BERBASIS

WEB MOBILE PADA KANTOR KETAHANAN PANGAN KOTA

LUBUKLINGGAU

Penulis : Muhammad Nur Alamsyah ……….….

17 - 27

RANCANG BANGUN

WEBSITE

PROGRAM STUDI SMKNEGERI 2

PRABUMULIH MENGGUNAKAN

FRAMEWORK BOOTSTRA

P

Penulis : Andi Christian ………

28 - 34

ANALISIS PENERAPAN APLIKASI E-LEARNING SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN MAHASISWA DI STMIK MURA LUBUKLINGGAU

Penulis : Asep Toyib Hidayat ………

35 - 44

SISTEM INFORMASI ANALISA PERSEDIAAN BARANG PADA INDUSTRI

PERCETAKAN

MENGGUNAKAN

METODE

ECONOMIC

ORDER

QUANTITY (EOQ)

Penulis : Satrianansyah ………...

45 - 58

E-TIKET TARI BARONG DAN KERIS

WEB ENGINEERING

(4)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU 45

Sistem Informasi Analisa persediaan barang pada industri percetakan

menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ)

Satrianansyah

a

, Rahmat Gernowo

b

, Bayu Surarso

c

Program Studi Sistem Informasi, STMIK Musi Rawas Lubuklinggau

Jl. Jend Besar HM Soeharto Kel.Lubuk Kupang Kec.Lubuklinggau Selatan II Kota

Lubuklinggau Sumatera Selatan Telp: (0733 ) 452258

email : satria_bei@yahoo.com

Abstract

The main goal of any company is to obtain optimal profit. Based on these factors, the supply was essential to achieve optimal profit due if the purchase of raw materials is not planned properly it will affect production costs and storage costs will affect the selling price of products, the large number of products manufactured to be within specifications and amount to the customer's wishes. Selection method Economic Order Quantity (EOQ) because this method provides a model to calculate the reorder point appropriate and optimal reorder quantity to ensure supplies to avoid shortages.On the inventory information system using Economic Order Quantity (EOQ) calculation to measure EOQ and Re Order Point (ROP) which aims to provide feedback on the company ordering goods optimal quantity and economical as well as the right time to make orders.

Keywords: information systems, measurement EOQ, Safety Stock, ROP

Abstrak

Tujuan utama perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Berdasarkan faktor-faktor ini, pasokan sangat penting untuk mencapai keuntungan optimal karena jika pembelian bahan baku tidak direncanakan dengan baik maka akan mempengaruhi biaya produksi dan biaya penyimpanan akan mempengaruhi harga jual produk, sejumlah besar produk diproduksi agar sesuai dengan spesifikasi. dan sesuai dengan keinginan pelanggan. Metode seleksi Economic Order Quantity (EOQ) karena metode ini menyediakan model untuk menghitung ulang titik pemesanan yang sesuai dan mengurutkan ulang jumlah barang yang optimal untuk memastikan persediaan agar tidak terjadi kekurangan. Pada sistem informasi persediaan menggunakan perhitungan Economic Order Quantity (EOQ) untuk mengukur EOQ dan Re Order Point (ROP) yang bertujuan memberikan umpan balik pada perusahaan yang memesan barang secara optimal kuantitas dan ekonomis serta waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan.

(5)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU 46

I. PENDAHULUAN

Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah untuk memperoleh laba secara optimal. Untuk mencapai hal itu maka ada beberapa faktor yang harus diperhatikan seperti biaya yang timbul dalam produksi, harga jual produk, volume penjualan dan produksi ( Mulyadi, 2001). Melihat faktor-faktor tersebut maka persediaan berperan penting untuk mencapai laba yang optimal karena jika pembelian bahan baku tidak direncanakan dengan baik maka akan berpengaruh pada biaya produksi dan juga biaya penyimpanan yang akan berdampak kepada harga jual produk, banyaknya jumlah produk yang diproduksi pun harus sesuai spesifikasi dan jumlahnya dengan keinginan pelanggan.

Didalam persaingan bisnis memenuhi kebutuhan pelanggan secara cepat dan optimal membuat perusahaan harus menekan waktu pengiriman untuk mengurangi biaya dan meningkatkan level produksi/pelayanan. Salah satu keputusan yang paling penting yang mempengaruhi ketersediaan bahan baku dan lead time yaitu penentuan ukuran persediaan. Selain itu ukuran persediaan juga mempengaruhi produktivitas, kualitas produk dan biaya (Battini dkk., 2015).

Manajemen persediaan merupakan aktifitas yang paling relevan dan menantang di dalam setiap perusahaan. Oleh karena itu setiap manager persediaan harus membangun model yang kuat dan fleksibel yang memungkinkan mereka untuk bereaksi dengan cepat terhadap tuntutan konsumen ( Cardenas Baron dkk., 2014). Pengawasan persediaan merupakan suatu seni berbasis pengetahuan untuk mengendalikan jumlah persediaan yang dimiliki dalam perusahaan untuk memenuhi tuntutan ekonomi, untuk meminimalkan total biaya yang ada dan persediaan dasar maka F.W. Harris mengembangkan suatu model kuantitas pesanan ekonomi yang dikenal sebagai EOQ pada tahun 1915 (Vandana dan Sharma, 2016).

Pemilihan metode Economic Order Quantity (EOQ) dikarenakan metode ini

menyediakan suatu model untuk menghitung titik pemesanan ulang yang tepat dan kuantitas pemesanan ulang yang optimal untuk memastikan pengisian seketika persediaan terjadi tanpa kekurangan. Alasan lain pemilihan metode ini yaitu metode ini berlaku untuk permintaan yang dapat ditentukan secara pasti dan bersifat tetap, item barang yang dipesan independen dengan item barang yang lain, pesanan dapat diterima dengan segera dan pasti, jumlah barang keluar tidak terlalu fluktuatif, serta harga barang tersebut bersifat konstan, pembayaran dilakukan secara kontan.

Beberapa penelitian mengenai Economic Order Quantity antara lain yang meneliti tentang EOQ pada kondisi pembayaran dilakukan secara kredit, kondisi barang yang terkadang tidak sempurna dan kesalahan pengawasan (Zhou dkk, 2016). Selanjutnya penelitian tentang pemodelan Economic Order Quantity dengan batch demand dan backorder pada lingkungan industry B2B (Business to Business), (Huang dan Wu, 2016). Penelitian tentang penggunaan EOQ dalam pengambilan keputusan pada pengecer paling bawah dalam mengatur persediaan produk-produk yang tidak tahan lama (Dobson dkk. 2016).

Yang dilakukan pada penelitian ini yaitu pembuatan sistem informasi analisis bahan baku dengan menggunakan teori Economic Order Quantity ( EOQ) klasik. Alasan penggunaan teori EOQ klasik karena obyek penelitian melakukan pembayaran terhadap bahan baku dilakukan secara kontan dan bahan baku yang digunakan merupakan produk yang tahan lama. 1.2.Tujuan Penelitian

Mengembangkan suatu informasi berbasis web yang dapat melakukan analisis persediaan dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ).

1.3.Manfaat Penelitian

Dengan adanya informasi ini maka diharapkan perusahaan dapat mengetahui kuantitas optimal untuk setiap jenis barang, kapan harus melakukan pemesanan kembali,

(6)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU 47 berapa banyak persediaan maksimum yang

harus dimiliki dan total biaya persediaan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.

II. METODE PENELITAN

2.1 Bahan dan Alat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada CV Cipta Optima Abadi yang berlokasi di Jl.Pleburan Barat no 40 A Semarang. Bisnis mereka bergerak dalam bidang percetakan serta pengadaan barang cetakan pada instansi pemerintah, rumah sakit, bank Mandiri pada sebagian wilayah Jawa Tengah.

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa data primer yang berdasarkan observasi pada objek penelitian dan wawancara yang dilakukan terhadap karyawan CV. Cipta Optima Abadi. Data sekunder yang diperoleh antara lain berupa data jumlah persediaan yang dibutuhkan, data pemesanan, data produksi, data biaya penyimpanan, data lead time.

2.2. Prosedur Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini prosedur yang digunakan untuk membuat sistem informasi analisis persediaan dengan metode Economic Order Quantity (EOQ) didasarkan pada prosedur Extremme Programming seperti dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1. Metode Extremme Programming

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan

Pada tahap ini yang dilakukan yaitu mengumpulkan kebutuhan sistem, konteks perangkat lunak yang akan dikembangkan, fitur utama serta out put dari sistem. Yang dilakukan pada tahapan ini yaitu menyiapkan data yang diperlukan oleh sistem yaitu data jumlah pesanan yang dilakukan dalam satu periode, data biaya pemesanan, data leadtime, data pengambilan, data produksi. Fitur utama dari sistem ini yaitu penghitungan jumlah persediaan optimal yang diperlukan serta penghitungan Re Order Poin. Untuk menghitung jumlah persediaan optimal digunakan rumus 2.1 pada bab sebelumnya dan rumus penghitungan Re Order Poin (ROP) menggunakan rumus 2.2 di bab sebelumnya. Output dari sistem informasi ini yaitu informasi jumlah persediaan optimal yang dibutuhkan oleh perusahaan serta informasi Re Order Poin (ROP). 2. Perancangan

Tujuan tahap ini yaitu memberikan panduan implementasi rancangan dan fungsionalitas tambahan. Tahap ini mengidentifikasi dan mengatur kelas-kelas dalam konteks pemrograman berbasis objek. Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan kesebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Pada tahap ini mulai ditentukan data yang digunakan dalam sistem, user yang akan menggunakan, cara mengakses data, ukuran data, serta algoritma perhitungan yang akan dipakai Sedangkan untuk melihat siapa pengguna sistem dan apa saja yang dapat dilakukannya direpresentasikan oleh use case diagram dari sistem informasi analisis persediaan jumlah optimal ditunjukkan gambar 2.2 :

(7)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU 48 SISTEM INFORMASI EOQ

log out Login

<<extend>> Input data bagian

Input data pegawai admin

input data barang

melihat EOQ

manajer melihat ROP

memesan barang

pemesanan input pemakaian barang

Gambar 2.2. Use case diagram Desain konseptual dari sistem informasi analisis persdiaan optimal digambarkan pada gambar 2.3.

Gambar 2.3. Desain Konseptual Sistem Informasi Analisis Persediaan Optimal

Desain tampilan sistem informasi analisis persediaan optimal secara rinci dapat dilihat pada gambar 2.4 hingga 2. 8.

a) Desain tampilan halaman Login

Untuk masuk kedalam sistem ini diperlukan username dan password seperti yang telihat pada gambar 2.5.

Gambar 2.5. Desain Halaman Login b) Desain Tampilan Halaman Depan

Tampilan halaman depan pada sistem ini nantinya terdiri dari Home, Bagian, Barang, Pegawai, dan admin. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar 2.6.

Gambar 2.6. Desain Tampilan Halaman Depan

(8)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU 49 c) Desain halaman untuk menambah bagian

Didalam desain halaman tambah bagian terdapat form input bagian yang berfungsi untuk memasukkan nama bagian dan tombol simpan untuk menyimpan. Secara rinci dapat dilihat pada gambar 2.7

Gambar 2.7. Desain Tampilan Input bagian d) Desain halaman tambah data pegawai

Pada desain halaman tambah data pegawai terdapat form yang berisi tentang atribut pegawai seperti nama, no pegawai, username dan password dan alamat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.8.

Gambar 2.8. Desain Tampilan Tambah Data Pegawai

e) Desain halaman input data barang Pada halaman Input data barang terdapat form input data barang berupa nama barang, harga barang, biaya penyimpanan, periode permintaan, satuan hingga konversi.Selengkapnya dapat dilihat pada gambar 2.9

Gambar 2.9. Desain Tampilan Input Data Barang

f) Desain halaman input data pesanan Halaman Input data pemesanan terdiri dari form input pemesanan yang didalamnya meliputi nama supplier, nama barang, jumlah pesanan serta waktu tunggu. Penjelasan secara rinci dapat dilihat pada gambar 2.10.

Gambar 2.10. Desain Tampilan Halaman Input Data Pesanan

(9)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU 50 g) Desain halaman informasi EOQ

Halaman informasi EOQ berupa tabel yang berisi hasil perhitungan secara komputerisasi. Secara detail dapat dilihat pada gambar 2.11.

Gambar 2.11. Desain Tampilan Informasi EOQ

h) Desain halaman informasi ROP

Halaman Informasi ROP tidak jauh berbeda dengan halaman EOQ, Halaman ini hanya dapat dilihat oleh manajer. Halaman ini berisi informasi perhitungan ROP yang dilakukan oleh sistem.Secara rinci dapat dilihat pada gambar 2.12.

Gambar 2.12. Desain Tampilan Halaman Informasi Produksi

3. Pengkodean

Sebelum menulis program sebaiknya membuat standar pengujian dan unit-unit

testing, kemudian kode diujikan ke unit tersebut. Setelah semua kode lolos uji testing maka kode program diintegrasikan dengan yang lain sehingga menjadi satu kesatuan. 4. Pengujian

Dilakukan pengetesan terhadap prototype sistem yang akan dibuat apakah telah sesuai dengan keinginan user, apakah hasil perhitungan telah sempurna, tampilan akhir apakah sudah sesuai serta umpan balik dari pengguna. Dalam tahap ini dibandingkan hasil perhitungan antara sistem dan secara manual untuk mengetahui apakah sistem telah berjalan dengan baik.

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1.Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian ini yaitu sistem informasi analisis persediaan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada industri percetakan. Metode EOQ menggunakan metode basic EOQ yang dikemukakan oleh F.W. Haris pada tahun 1914. Model ini dikenal sebagai teknik kontrol persediaan yang meminimalkan biaya total dari pemesanan dan penyimpanan (Heizer dan Render, 2008).

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa data primer yang berdasarkan observasi pada objek penelitian dan wawancara yang dilakukan terhadap karyawan CV. Cipta Optima Abadi. Data sekunder yang diperoleh antara lain berupa data jumlah persediaan yang dibutuhkan, data pemesanan, data produksi, data biaya penyimpanan, data lead time selama tahun 2015.

3.2. Hasil Perancangan Sistem 3.2.1. Struktur Menu

Setelah dikonsultasikan dengan pihak manajemen maka hasil perancangan prototype di atas menghasilkan struktur menu sebagaimana dapat dilihat pada gambar 3.1.

(10)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU 51 Gambar 3.1. Struktur Menu

3.2.2. Tampilan Sistem Secara Rinci Didalam sistem ini terdapat dua pengguna yaitu admin dan manager. Admin m empunyai tugas untuk memasukkan data master dan juga data transaksi, sedangkan manager hanya melihat halaman informasi EOQ dan ROP untuk mengetahui kapan sebaiknya melakukan pemesanan kembali dan berapa jumlah persediaan optimal. Untuk dapat masuk ke dalam halaman utama maka harus melalui halaman awal untuk melakukan login terlebih dahulu. Tampilan untuk masing-masing bagian sistem dapat dilihat sebagai berikut :

1) Halaman awal

Merupakan tampilan luar dari sistem yang berisi menu . Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Halaman Awal Sistem 2) Halaman Login

Sebelum masuk ke dalam sistem maka admin maupun manager perlu melakukan login melalui halaman ini. Dari sini barulah akan tampil halaman sesuai dengan hak yang dimiliki oleh pengguna. Tampilan halaman

login untuk admisi dapat dilihat pada gambar 3.3.

Gambar 3.3. Halaman Login 3) Halaman input data bagian

Pada halaman ini admin dapat memasukkan bagian mana saja yang berhak untuk mengakses sistem informasi ini. Tampilan halaman untuk menambah bagian dapat dilihat pada 3.4.

Gambar 3.4. Form Input Bagian Sedangkan untuk mengedit atau menghapus dapat dilihat pada gambar 3.5

Gambar 3.5. Halaman Edit Bagian 4) Halaman input barang

Halaman ini digunakan untuk memasukkan jenis barang apa saja yang diproduksi oleh perusahaan. Terdiri dari dua bagian yaitu form input data barang dan juga

(11)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU 52 form untuk mengedit atau data barang.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.6 dan 3.7.

Gambar 3.6 Form Input Barang

Gambar 3.7 Tampilan Hasil Input Barang 5) Halaman Input Pegawai

Halaman ini digunakan untuk memasukkan nama pegawai yang bekerja di perusahaan. Terdiri dari dua bagian yaitu form input data pegawai dan tampilan data pegawai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.8 dan 3.9.

Gambar 3.8 Form Input Pegawai

Gambar 3.9 Tampilan Data Pegawai 6) Halaman Input Pemesanan

Halaman ini digunakan untuk memasukkan jenis barang apa saja yang dipesan. Terdiri dari dua bagian yaitu form input data pesanan dan tampilan daftar pesan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.10 dan 3.11.

Gambar 3.10 Form Input Pesanan

Gambar 3.11 Tampilan Daftar Pesanan 7) EOQ

Halaman ini hanya dapat diakses oleh manajer saja. Pada halaman ini ditampilkan hasil perhitungan Economic Order Quantity persediaan. Tampilan halaman ini secara rinci dapat dilihat pada gambar 3.12.

(12)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU 53 Gambar 3.12 Tampilan EOQ

8) ROP

Halaman ini hanya dapat diakses oleh manajer saja. Pada halaman ini ditampilkan hasil perhitungan Re Orde Point persediaan. Tampilan halaman ini secara rinci dapat dilihat pada gambar 3.13.

Gambar 3.13 Tampilan ROP 3.3.Pembahasan

Pada sistem informasi persediaan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) dilakukan perhitungan untuk mengukur EOQ dan Re Order Point (ROP) yang bertujuan untuk memberi masukan pada perusahaan jumlah pemesanan barang yang optimal dan ekonomis serta kapan harus melakukan pemesanan barang. Data yang digunakan dalam perhitungan ini yaitu data produksi, data leadtime, periode, data permintaan, data biaya.

Dengan adanya sistem informasi ini maka manager diharapkan dapat melakukan pemesanan dengan lebih optimal, menekan biaya persediaan, menjaga lead time tetap stabil, menjaga arus persediaan di saat bahan baku sulit.

3.3.1. Perhitungan Economic Order Quantity (EOQ)

Tujuan perhitungan EOQ yaitu untuk menentukan jumalh pembelian barang dengan biaya seminimal mungkin. Variabel yang berperan yaitu biaya pemesanan per unit, permintaan per periode, biaya penyimpanan. Dari variabel tersebut maka didapatkan rumus 2.1. pada bab sebelumnya yang dapat digunakan untuk menghitung EOQ. Perhitungan EOQ untuk bahan baku yang ada pada CV Cipta Optima Abadi dapat dilihat pada gambar 3.14.

Gambar 3.14 Hasil Perhitungan EOQ Sistem

1) Untuk bahan baku kertas kalkir A4 Banyaknya bahan baku per bulan yang dipesan dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 4.1 Pemakaian Kertas kalkir A4 selama setahun Bulan harga barang jum lah kon versi hasil biaya simpan biaya pesan pemak aian Januari 10000 5 500 2500 1000 50000 2000 Februari 10000 3 500 1500 1000 30000 2000 Maret 10000 4 500 2000 1000 40000 1900 April 10000 5 500 2500 1000 50000 2488 Mei 10000 6 500 3000 1000 60000 2790 Juni 10000 3 500 1500 1000 30000 1490 Juli 10000 8 500 4000 1000 80000 3999 Agustus 10000 3 500 1500 1000 30000 1499 September 10000 7 500 3500 1000 70000 3499

(13)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU 54 Oktober 10000 5 500 2500 1000 50000 2400

November 10000 8 500 4000 1000 80000 3760

Desember 10000 6 500 3000 1000 60000 2999

Total 31500 30824

Jumlah pemesanan yang dilakukan selama setahun yaitu sebanyak 31.500 lembar, dengan rata-rata biaya simpan 52.500 dan jumlah kertas yang dipakai 30824 lembar. Dari data tersebut dapat dihitung jumlah pemesanan optimal dengan menggunakan rumus 2.1 pada bab sebelumnya, hasil perhitungan yaitu sebanyak 1799.033 lembar, dengan frekuensi pembelian sebanyak 17.133 dan daur pembelian sebanyak 21.011.

2) Untuk bahan baku tinta Offset

Banyaknya bahan baku tinta offset per bulan yang dipesan dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Pemakaian Tinta Offset selama setahun Bulan harga barang juml ah konve rsi hasil biaya simpan biaya pesan pema kaian Januari 12000 4 1 4 1200 48000 3 Februari 12000 3 1 3 1200 36000 4 Maret 12000 4 1 4 1200 48000 3 April 12000 5 1 5 1200 60000 3 Mei 12000 4 1 4 1200 48000 6 Juni 12000 6 1 6 1200 72000 4 Juli 12000 8 1 8 1200 96000 6 Agustus 12000 4 1 4 1200 48000 7 September 12000 5 1 5 1200 60000 3 Oktober 12000 3 1 3 1200 36000 5 November 12000 3 1 3 1200 36000 5 Desember 12000 4 1 4 1200 48000 4 Total 53 53

Jumlah pemesanan yang dilakukan selama setahun yaitu sebanyak 53 kaleng, dengan rata-rata biaya simpan 1200 dan jumlah tinta yang dipakai 53 kaleng. Dari data tersebut dapat dihitung jumlah pemesanan optimal

dengan menggunakan rumus 2.1 pada bab sebelumnya, hasil perhitungan yaitu sebanyak 68.422 kaleng, dengan frekuensi pembelian sebanyak 0.77 dan daur pembelian sebanyak 464.75.

3) Untuk Laser Film A4

Banyaknya bahan baku Laser Film A4 per bulan yang dipesan selama tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3. Pemakaian Laser Film A4 selama setahun Bulan harga barang jum lah ko nv ers i hasil biaya simpa n biaya pesan pemakaia n Januari 15500 200 1 200 2000 310000 0 170 Februari 15500 400 1 400 2000 620000 0 350 Maret 15500 300 1 300 2000 465000 0 400 April 15500 100 1 100 2000 155000 0 100 Mei 15500 120 1 120 2000 186000 0 150 Juni 15500 100 1 100 2000 155000 0 90 Juli 15500 140 1 140 2000 217000 0 120 Agustus 15500 90 1 90 2000 139500 0 100 Septembe r 15500 200 1 200 2000 310000 0 175 Oktober 15500 100 1 100 2000 155000 0 120 Novembe r 15500 200 1 200 2000 310000 0 200 Desember 15500 120 1 120 2000 186000 0 140 Total 2070 2115

(14)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU 55 Jumlah pemesanan yang dilakukan selama

setahun yaitu sebanyak 2070 lembar, dengan rata-rata biaya simpan 2000 dan jumlah kertas yang dipakai 2115 lembar. Dari data tersebut dapat dihitung jumlah pemesanan optimal dengan menggunakan rumus 2.1 pada bab sebelumnya, hasil perhitungan yaitu sebanyak 2378.02 lembar, dengan frekuensi pembelian sebanyak 0.889 dan daur pembelian sebanyak 404.779.

4) Laser Film A3

Banyaknya bahan baku Laser Film A3 per bulan yang dipesan selama tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4. Pemakaian Laser Film A3 selama setahun Bulan harga barang juml ah konv ersi hasil biaya simp an

biaya pesan pema kaian Januari 27500 400 1 400 3000 11000000 350 Februari 27500 500 1 500 3000 13750000 500 Maret 27500 250 1 250 3000 6875000 300 April 27500 100 1 100 3000 2750000 99 Mei 27500 200 1 200 3000 5500000 180 Juni 27500 120 1 120 3000 3300000 120 Juli 27500 250 1 250 3000 6875000 230 Agustus 27500 300 1 300 3000 8250000 300 September 27500 450 1 450 3000 12375000 400 Oktober 27500 200 1 200 3000 5500000 250 November 27500 300 1 300 3000 8250000 325 Desember 27500 500 1 500 3000 13750000 510 Total 3570 3564

Jumlah pemesanan yang dilakukan selama setahun yaitu sebanyak 3570 lembar, dengan rata-rata biaya simpan 3000 dan jumlah kertas yang dipakai 3564 lembar. Dari data tersebut dapat dihitung jumlah pemesanan optimal dengan menggunakan rumus 2.1 pada bab sebelumnya, hasil perhitungan yaitu sebanyak 4408.93 lembar, dengan frekuensi pembelian sebanyak 0.8 dan daur pembelian sebanyak 445.34.

5) Kertas HVS Tjiwi Kimia 100.4

Banyaknya bahan baku kertas HVS Tjiwi Kimia 100.4per bulan yang dipesan selama tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 3.5. Tabel 3.5. Pemakaian HVS Tjiwi Kimia 100.4 selama setahun. Bulan harga barang jumla h konve rsi hasil biaya simpa n biaya pesan pema kaian Januari 38200 5 500 2500 3000 191000 2000 Februari 38200 6 500 3000 3000 229200 2500 Maret 38200 10 500 5000 3000 382000 5000 April 38200 4 500 2000 3000 152800 2500 Mei 38200 8 500 4000 3000 305600 4000 Juni 38200 7 500 3500 3000 267400 3000 Juli 38200 10 500 5000 3000 382000 4000 Agustus 38200 5 500 2500 3000 191000 3000 Septemb er 38200 12 500 6000 3000 458400 6000 Oktober 38200 15 500 7500 3000 573000 7500 Novemb er 38200 8 500 4000 3000 305600 4000 Desemb er 38200 10 500 5000 3000 382000 6000 Total 50000 3000 49500

Jumlah pemesanan yang dilakukan selama setahun yaitu sebanyak 50000 lembar, dengan rata-rata biaya simpan 3000 dan jumlah kertas yang dipakai 49500 lembar. Dari data tersebut dapat dihitung jumlah pemesanan optimal dengan menggunakan rumus 2.1 pada bab sebelumnya, hasil perhitungan yaitu sebanyak 3241.14 lembar, dengan frekuensi pembelian sebanyak 15.27 dan daur pembelian sebanyak 23.57.

(15)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU 56 6) Kertas kalkir F4

Banyaknya bahan baku kertas kalkir F4 per bulan yang dipesan selama tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 3.6.

Tabel 3.6. Pemakaian HVS Tjiwi Kimia 100.4 selama setahun Bulan harga barang ju m la h konver si hasil biaya simpan biaya pesan pemakaia n Januar i 11500 8 500 4000 1150 92000 3500 Februa ri 11500 10 500 5000 1150 115000 4500 Maret 11500 15 500 7500 1150 172500 6500 April 11500 13 500 6500 1150 149500 7500 Mei 11500 18 500 9000 1150 207000 9000 Juni 11500 12 500 6000 1150 138000 6000 Juli 11500 10 500 5000 1150 115000 5000 Agustu s 11500 2 0 500 10000 1150 230000 11000 Septe mber 11500 7 500 3500 1150 80500 3000 Oktobe r 11500 5 500 2500 1150 57500 2000 Novem ber 11500 8 500 4000 1150 92000 4000 Desem ber 11500 10 500 5000 1150 115000 5000 Total 68000 67000

Jumlah pemesanan yang dilakukan selama setahun yaitu sebanyak 68000 lembar, dengan rata-rata biaya simpan 1150 dan jumlah pemakaian 67000 lembar. Dari data tersebut dapat dihitung jumlah pemesanan optimal dengan menggunakan rumus 2.1 pada bab sebelumnya, hasil perhitungan yaitu sebanyak 3897.007 lembar, dengan frekuensi pembelian sebanyak 17.19 dan daur pembelian sebanyak 20.93.

4.3.2. Perhitungan Re Order Point (ROP) Reorder point adalah titik dimana harus dilakukan pemesanan kembali sehingga kedatangan persediaan yang dipesan tepat

waktu. Pemesanan kembali perlu dilakukan setiap periode agar tidak terjadi kekurangan

barang

. Variabel yang digunakan dalam perhitungan ROP yaitu permintaan per periode, waktu tunggu (lead time), periode permintaan. Berikut ini hasil perhitungan Re Order Poin untuk tiap bahan baku pada sistem :

Gambar 3.15 Hasil Perhitungan ROP Sistem

1.Bahan baku kertas Kalkir A4

Total pemakaian kertas kalkir A4 selama satu tahun yaitu sebanyak 30824, dengan perkiraan pemakaian 32365.2. Dari rumus 2.6 pada bab 2 didapatkan nilai safety stock sebesar 734.09, lalu denggan menggunakan rumus ROP (2.5) didapatkan nilai titik pemesanan kembali sebesar 969.5562. Jadi CV. Cipta Optima Abadi harus melakukan pemesanan kertas Kalkir A4 saat persediaan sebesar 969.5562

2. Tinta Cetak Offset

Total pemakaian tinta cetak offset selama satu tahun yaitu sebanyak 53, dengan perkiraan pemakaian 55.65. Dari rumus 2.6 pada bab 2 didapatkan nilai safety stock sebesar 1.26, lalu denggan menggunakan rumus ROP (2.5) didapatkan nilai ROP sebesar 1.70.

Jadi CV. Cipta Optima Abadi harus melakukan pemesanan tinta cetak offset saat persediaan sebesar 1.70 atau dibulatkan menjadi 2.

(16)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU 57 3. Laser Film A4

Total pemakaian laser film A4 selama satu tahun yaitu sebanyak 2115, dengan perkiraan pemakaian 2220.75. Dari rumus 2.6 pada bab 2 didapatkan nilai safety stock sebesar 50.370, lalu denggan menggunakan rumus ROP (2.5) didapatkan nilai pemesanan ulang sebesar 67.99.

Jadi CV. Cipta Optima Abadi harus melakukan pemesanan tinta cetak offset saat persediaan sebesar 67.99 atau dibulatkan menjadi 68.

4. Laser Film A3

Total pemakaian laser film A3 selama satu tahun yaitu sebanyak 3564, dengan perkiraan pemakaian 3742.2. Dari rumus 2.6 pada bab 2 didapatkan nilai safety stock sebesar 84.87, lalu denggan menggunakan rumus ROP (2.5) didapatkan nilai pemesanan ulang sebesar 114.5.

Jadi CV. Cipta Optima Abadi harus melakukan pemesanan tinta cetak offset saat persediaan sebesar 114.5 atau dibulatkan menjadi 115.

5. Kertas HVS Tjiwi kimia 100.4

Total pemakaian kertas HVS Tjiwi kimia 100.4 selama satu tahun yaitu sebanyak 99, dengan perkiraan pemakaian 103.95. Dari rumus 2.6 pada bab 2 didapatkan nilai safety stock sebesar 2.357, lalu denggan menggunakan rumus ROP (2.5) didapatkan nilai pemesanan ulang sebesar 3.18.

Jadi CV. Cipta Optima Abadi harus melakukan pemesanan tinta cetak offset saat persediaan sebesar 3.18 atau dibulatkan menjadi 3.

6. Kertas kalkir F4

Total pemakaian kertas kalkir F4 selama satu tahun yaitu sebanyak 134, dengan perkiraan pemakaian 140.7. Dari rumus 2.6 pada bab 2 didapatkan nilai safety stock sebesar 3.19, lalu denggan menggunakan rumus ROP (2.5) didapatkan nilai pemesanan ulang sebesar 4.30.

Jadi CV. Cipta Optima Abadi harus melakukan pemesanan tinta cetak offset saat persediaan sebesar 4.30 atau dibulatkan menjadi 4.

IV. KESIMPULAN

Pada sistem informasi persediaan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) dilakukan perhitungan untuk mengukur EOQ dan Re Order Point (ROP) yang bertujuan untuk memberi masukan pada perusahaan jumlah pemesanan barang yang optimal dan ekonomis serta kapan harus melakukan pemesanan barang. Data yang digunakan dalam perhitungan ini yaitu data pemesanan, data leadtime, periode, data pemakaian, data biaya.

Hasil penghitungan EOQ sistem untuk tiap bahan baku yaitu sebagai berikut kertas kalkir A4 jumlah pemesanan optimal (EOQ) 1799.033 lembar dengan frekuensi pembelian sebanyak 17.133 dan daur pembelian sebanyak 21.011, bahan baku tinta offset nilai EOQ sebesar 68.422 kaleng, dengan frekuensi pembelian sebanyak 0.77 dan daur pembelian sebanyak 464.75, untuk laser film A4 jumlah pembelian optimal sebanyak 2378.02 lembar dengan frekuensi pembelian sebanyak 0.889 dan daur pembelian sebanyak 404.779, untuk kertas HVS Tjiwi Kimia 100.4 diperoleh jumlah persediaan optimal sebesar 3241.14 lembar dengan frekuensi pembelian sebanyak 15.27 dan daur pembelian sebanyak 23.57, dan untuk kertas kalkir F4 nilai jumlah persediaan optimal yang didapat yaitu sebesar 3897.007 lembar, dengan frekuensi pembelian sebanyak 17.19 dan daur pembelian sebanyak 20.93.

Hasil perhitungan sistem untuk titik pemesanan kembali dan jumlah Safety stock adalah sebagai berikut nilai safety stock sebesar 734.09 dan nilai titik pemesanan kembali sebesar 969.5562, untuk tinta cetak offset nilai safety stock 1.26 dan nilai ROP 1.70, untuk laser film A4 jumlah persediaan aman sebesar 50.370 dan titik pemesanan kembali di 67.99, untuk laser film A3 jumlah

(17)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU 58 persediaan pengaman yaitu sebesar 84.87

dan harus dilakukan pemesanan kembali di titik 114.5, untuk kertas HVS Tjiwi Kimia 100.4 niali safety stock yang didapatkan yaitu 2.357 dan harus dilakukan pemesanan ulang di titik 3.18, terakhir untuk kertas kalkir F4 didapatkan safety stock sebesar 3.19 dan titik pemesanan ulang sebesar 4.30. Dari hasil pengujian sistem informasi ini sudah dapat memberikan solusi kepada perusahaan jumlah persediaan optimal yang harus mereka miliki dan kapan perusahaan harus melakukan pemesanan barang kembali agar tidak terjadi kekosongan stok persediaan.

V. SARAN

Sistem informasi ini menggunakan metode basic EOQ sehingga perhitungan terbatas pada pemesanan barang yang dilakukan secara konstan dan dengan asumsi tidak ada barang yang cacat dan harus melakukan retur. Ke depannya sistem diharapkan mampu melakukan perhitungan EOQ yang sudah berkembang. Sistem ini belum menghasilkan laporan total biaya maksimum persediaan. Selain itu sistem ini belum diuji untuk jumlah data yang lebih besar sehingga belum diketahui apakah sistem ini berjalan dengan kecepatan yang sama untuk jumlah data yang lebih besar.

VI. Daftar Pustaka

Arpita, R., Shib , S.S., dan Kripasindhu , C., 2016. Joint decision on EOQ and pricing strategy of a dual channel of mixed retail and e-tail comprising of single manufacturer and retailer under stochastic demand. Computers & Industrial Engineering.

Assauri, S., 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: LPFEUI.

Rosa, A.S., dan Salahuddin M, 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek), Modula, Bandung.

Boray H., dan Andy,. W. 2016. EOQmodel with batch demand and planned backorders. Applied Mathematical Modelling 40.5482–5496

Gambar

Gambar 2.1. Metode Extremme  Programming
Gambar 2.5. Desain Halaman Login  b)  Desain Tampilan Halaman Depan
Gambar 2.10. Desain Tampilan  Halaman Input Data Pesanan
Gambar 3.4. Form Input Bagian  Sedangkan untuk mengedit atau menghapus  dapat dilihat pada gambar 3.5
+6

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mencapai target dari kegiatan Hari Anak Nasional Kota Semarang 2020, dibutuhkan seorang koordinator webinar untuk melancarkan kegiatan acara.. Koordinator Webinar bertugas

Sekretariat Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral Jasa penggunaan sarana pendidikan dan pelatihan..

Tahap ke empat adalah tahap Decision Tree yang dilakukan dengan menggunakan metode decision tree ID3 yaitu proses pembuatan tree yang terdiri dari beberapa

Seperti penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk para petugas pelayanan, Penyediaan alat semprot berikut desinfectan untuk meminimalisir penyebaran virus covid –

indikator luas lahan dilakukan analisis regresi terhadap variabel terikat preferensi dan didapatkan hasil bahwa luas lahan berpengaruh signifikan terhadap preferensi sebesar

mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di Puskesmas Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten maka peneliti mengambil sampel 56 responden,

Sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Hamil Trimester I dan II Tentang Senam Hamil di Desa Ngargosari

Dalam penelitian ini tidak semua faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif dapat dilihat, hal ini disebabkan karena keterbatasan data yang tersedia pada kuesioner