• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DI PUSKESMAS JAMBU KULON KECAMATAN CEPER KABUPATEN KLATEN TAHUN 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DI PUSKESMAS JAMBU KULON KECAMATAN CEPER KABUPATEN KLATEN TAHUN 2012"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

HAMIL DI PUSKESMAS JAMBU KULON KECAMATAN

CEPER KABUPATEN KLATEN TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir

Pendidikan Dilploma III Kebidanan

Disusun oleh :

RATIH YANUAR PUSPITASARI B09 040

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

(2)

ii

DI PUSKESMAS JAMBU KULON KECAMATAN CEPER

KABUPATEN KLATEN

TAHUN 2012

Diajukan oleh :

RATIH YANUAR PUSPITASARI

NIM : B09.040

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal : 4 Juli 2012

Pembimbing

(HUTARI PUJI ASTUTI, S.SiT., M. Kes) NIK.200580012

(3)

iii

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM

HAMIL DI PUSKESMAS JAMBU KULON KECAMATAN

CEPER KABUPATEN KLATEN

TAHUN 2012

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh:

RATIH YANUAR PUSPITASARI

NIM B09 040

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program D III Kebidanan

Pada tanggal : Juli 2012

Penguji I Penguji II

(DESY HANDAYANI, S.ST., M. Kes) (HUTARI PUJI. A, S. SiT., M. Kes) NIK. 200884029 NIK. 200580012

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui

Ka. Prodi D III Kebidanan

(DHENY ROHMATIKA, S. SiT) NIK.200582015

(4)

iv

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “ Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil di Puskesmas Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Hutari Puji Astuti, S. SiT, M. Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis 4. Ibu dr. Sri Lestari, selaku Kepala Puskesmas Jambu Kulon Kecamatan Ceper

Kabupaten Klaten yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.

5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

(5)

v menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juli 2012

(6)

vi

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DI PUSKESMAS JAMBU KULON KECAMATAN CEPER

KABUPATEN KLATEN TAHUN 2012

xiv + 45 halaman + 16 lampiran + 3 tabel + 9 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tahun 2007 yaitu

228/100.000 kelahiran hidup. Disebabkan penyulit dalam persalinan. Proses persalinan memerlukan persiapan fisik maupun mental dari ibu supaya memperoleh persalinan yang aman dan lancar. Untuk memperlancar proses persalinan persiapan yang dilakukan sejak kehamilan diantaranya melakukan senam hamil.

Tujuan: Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil

dalam tingkatan baik, cukup dan kurang.

Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah diskriptif kuantitatif, lokasi penelitian

dilaksanakan di Puskesmas jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten pada 21 Mei sampai 9 Juni 2012. Jumlah populasi ibu hamil sebanyak 56 orang dan seluruhnya dijadikan sampel, teknik pengambilan sampel menggunakan

Sampling Jenuh. Jumlah sampel sebanyak 30 orang , dengan teknik pengambilan

sampel menggunakan sampling jenuh. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuisioner, sedangkan untuk mendapatkan kuisioner yang berkualitas dilakukan uji validitas dan uji reabilitas dengan komputerisasi menggunakan program SPSS for Windows. Analisa data yang digunakan adalah analisa

univariat.

Hasil penelitian : Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas

Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten diperoleh hasil bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil yang berpengetahuan baik ada 5 responden (8,9%), yang berpengetahuan cukup ada 42 responden (75%) dan yang berpengetahuan kurang ada 9 responden(16,1%)

Kesimpulan : Dari penelitian didapat bahwa pengetahuan ibu hamil tentang

senam hamil dengan 56 sampel adalah cukup sebanyak 42 responden (75%), kurang sebanyak 9 responden (16,1%) dan baik sebanyak 5 responden (8,9%)

Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, Senam Hamil Kepustakaan : 16 literatur (tahun 2002 s/d 2011)

(7)

vii

· Allah meninggikan orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Depag RI, 1989 : 421).

· Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan (Q.S Al Insyrah).

· Jangan hentikan langkahmu sampai disini untuk berjuang, tapi ingat setiap langkah dan perjuangan adalah harapan orang tua dan masa depanmu. · Kuolah kata, kubaca makna, kuikat dalam alinea, kubingkai dalam bab

sejumlah lima, jadilah mahakarya, gelar bidan kuterima, orangtua, calon suami dan calon mertua pun bahagia.

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, karya tulis ini penulis persembahkan :

Ø Bapak dan Ibu yang kuhormati dan kucintai, terima kasih atas segala kasih sayang, pengorbanan, motivasi dan doa restunya.

Ø Hubeku yang selalu memberi motivasi, mendoakanku dan sabar menghadapiku, terima kasih atas semua yang telah kau berikan padaku. Ø Ibu Hutari Puji Astuti terima kasih atas waktu dan

bimbingan yang sudah diberikan.

Ø Sahabatku Nurul, Aliah sama Dik Putri terima kasih selalu memberi dukungan dan membantuku.

(8)

viii

Nama : Ratih Yanuar Puspitasari

Tempat / Tanggal Lahir : Klaten, 19 Januari 1991

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Gabahan RT.01/RW.01, Kunden,

Karanganom, Klaten

Riwayat pendidikan :

1. SD N 01 Kunden LULUS TAHUN 2003

2. SMP N 1 Karanganom LULUS TAHUN 2006

3. SMA N 1 Karanganom LULUS TAHUN 2009

(9)

ix

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

CURICULUM VITAE ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 2 C. Tujuan Penelitian ... 2 1. Tujuan Umum ... 2 2. Tujuan Khusus ... 2 D. Manfaat Penelitian ... 3 1. Bagi Pengetahuan ... 3 2. Bagi Penelitian ... 3 3. Bagi Institusi ... 3 E. Keaslian Penelitian ... 4

(10)

x

A. Teori dari Masalah yang Diteliti ... 7

1. Pengetahuan ... 7

a. Pengertian ... 7

b. Tingkatan Pengetahuan ... 7

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 9

d. Sumber Pengetahuan ... 10

e. Cara Memperoleh Pengetahuan ... 12

f. Pengukuran Pengetahuan ... 13

2. Kehamilan ... 14

a. Pengertian Kehamilan ... 14

b. Tanda-Tanda Kehamilan ... 14

c. Tanda Tidak Pasti Kehamilan ... 17

d. Tanda Pasti Kehamilan ... 18

3. Senam Hamil ... 18

a. Pengertian Senam Hamil ... 18

b. Tujuan Senam Hamil ... 18

c. Manfaat Senam Hamil ... 20

d. Sasaran Mengikuti Senam Hamil ... 21

e. Syarat Mengikuti Senam Hamil ... 21

f. Pelaksanaan Senam Hamil ... 22

g. Contoh Gerakan Senam Hamil ... 22

(11)

xi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 29

D. Instrumen Penelitian ... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ... 33

F. Variabel Penelitian ... 34

G. Definisi Operasional ... 34

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ... 35

I. Etika Penelitian ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum ... 39 B. Hasil Penelitian ... 39 C. Pembahasan ... 40 D. Keterbatasan Penelitian ... 43 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 44 B. Saran ... 44 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(12)

xii

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pertanyaan Kuisioner... 31 Tabel 3.2 Definisi Operasional Penelitian... 35 Tabel 4.1 Hasil Penelitian... 39

(13)

xiii

Halaman

Gambar 2.1 Gerakan Senam Hamil I ... 23

Gamabr 2.2 Gerakan Senam Hamil II ... 23

Gambar 2.3 Gerakan Senam Hamil III... 23

Gambar 2.4 Gerakan Senam Hamil IV... 24

Gambar 2.5 Gerakan Senam Hamil V... 24

Gambar 2.6 Gerakan Senam Hamil VI... 25

Gambar 2.7 Gerakan Senam Hamil VII... 25

Gambar 2.8 Kerangka Teori... 26

(14)

xiv Lampiran 2. Surat Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Ijin Uji Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas Lampiran 6. Tabel Nilai r Product Moment Lampiran 7. Tabulasi Kuesioner Validitas

Lampiran 8. Correlations Uji Validitas dan Reabilitas Lampiran 9. Kuesioner

Lampiran 10. Surat Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 11. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 12. Surat Permohonan Responden

Lampiran 13. Surat Persetujuan Responden Lampiran 14. Tabulasi 1

Lampiran 15. Tabulasi 2

(15)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menempati urutan tertinggi di ASEAN yaitu 228/100.000 kelahiran hidup. Ini menunjukan penurunan yang signifikan dari tahun ke tahun. Sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) adalah sebesar 226/100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia antara lain disebabkan oleh perdarahan (28%) , eklamsia (24%) dan infeksi (11%) , abortus (5%) komplikasi masa puerperium (5%) (Depkes RI, 2007).

Tingginya AKI bisa disebabkan karena ada penyulit dalam persalinan. Dalam proses persalinan memerlukan persiapan fisik maupun mental dari ibu supaya memperoleh persalinan yang aman dan lancar. Berbagai cara dilakukan demi terlaksananya persalinan yang aman dan lancar diantaranya persiapan sejak kehamilan. Untuk memperlancar proses persalinan persiapan yang dilakukan sejak kehamilan diantaranya melakukan senam hamil (Witjaksono, 2002).

Senam hamil merupakan cara yang mendukung kemudahan dalam persalinan. Senam hamil bertujuan mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam persalinan normal. Senam

(16)

hamil yang dilakukan secara teratur dan intensif, dapat menjaga kesehatan tubuh dan janin yang dikandung secara optimal (Manuaba, 2010).

Dari hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Puskesmas Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten didapatkan bahwa jumlah ibu hamil di wilayah Puskesmas Jambu Kulon sebanyak 42 orang. Dari studi pendahuluan yang dilaksanakan tanggal 22 Desember 2011 yaitu dilakukan wawancara pada 10 ibu hamil yang ada di wilayah Puskesmas Jambu Kulon didapatkan hasil 5 orang ibu hamil sudah mengerti tentang senam hamil, 2 orang ibu hamil kurang mengetahui tentang senam hamil dan 3 orang ibu hamil belum mengetahui sama sekali tentang senam hamil. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di Puskesmas Jambu Kulon Ceper Klaten.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah penelitian ini adalah “ Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil di Puskesmas Jambu Kulon Ceper Klaten pada tahun 2012 ?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di Puskesmas Jambu Kulon Ceper Klaten.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil pada tingkat baik.

(17)

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil pada tingkat cukup.

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil pada tingkat kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Dapat menambah informasi yang bertujuan untuk pengembangan ilmu kesehatan dalam bidang obstetri yaitu tentang pengembangan senam hamil.

2. Bagi peneliti

Dapat menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan peneliti dalam melakukan suatu penelitian terutama tentang senam hamil.

3. Bagi institusi

a. Bagi Puskesmas

Sebagai informasi bagi penyusunan kebijakan di Puskesmas Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan dalam memberikan pelayanan kebidanan pada ibu hamil.

b. Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalam memperkaya bahan pustaka yang berguna bagi pembaca secara keseluruhan dan penelitian selanjutnya.

(18)

E. Keaslian Penelitian

Peneliti mencatat beberapa penelitian yang serupa yang berkaitan dengan penelitian penelitian yang peneliti lakukan yaitu :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Khoiriyah tahun 2007 dengan judul “Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil di Klinik Bidan Praktek Swasta Hj. Endang Purwanti Am. Keb di Yogyakarta”. Metode penelitian yang digunakan deskriptif dan pendekatan cross sectional. Teknik Pengambilan sampel dengan accidental sampling. Hasil dari penelitian tersebut pada kategori Baik dengan presentase 78,5%.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Suwarni tahun 2003 dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil di Rumah Bersalin Dwi Hastuti Bugisan Prambanan Klaten”. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif serta dengan metode pendekatan cross sectional. Hasil penelitian yang disajikan dengan cara deskriptif dengan hasil pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di Rumah Bersalin Dwi Hastuti Bugisan Prambanan Klaten pada kategori Cukup Baik sebanyak 65 %.

3. Penelitian dilakukan oleh Inggit Yullyansi tahun 2009 dengan judul “Pengetahuan Ibu hamil Tentang Senam Hamil di Rumah Sakit DR. Oen Surakarta”. Penelitian yang menggunakan 20 responden ,hasil penelitian disajikan dengan tabel frekuensi dan presentase. Hasil penelitian ini dikategorikan baik dengan presentase 79,87%.

(19)

Perbedaan dengan penelitian ini adalah penelitian dengan judul “ Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil di Puskesmas Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten” yaitu sampel, lokasi, waktu dan hasil penelitian.

F. Sistematika Penelitian

Sistematika penelitian Karya Tulis Ilmiah ini secara berurutan meliputi : BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan gambaran tentang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat, keaslian dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang diteliti, kerangka teori dan kerangka konsep penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisikan tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisa data serta etika penelitian.

(20)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum, hasil penelitian yang meliputi karakteristik responden berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil, pembahasan dan keterbatasan BAB V PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran bagi ibu hamil, institusi, tenaga kesehatan dan peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(21)

7

TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan a. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2010).

Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indera, yang berbeda sama sekali dengan kepercayaan(belief), takhayul (superstitions) dan penerangan-penerangan yang keliru(misinformations) (Soekanto, 2007)

b. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan merupakan domain kognitif yang sangat penting bagi terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari. Mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari

(22)

seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang mengetahui tentang apa yang dipelajari, antara lain: menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan lain sebagainya

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi real(sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat melalui penggunaan kata

(23)

kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya. 5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

Perilaku yang didasari pengetahuan dan kesadaran akan bersifat lebih langgeng. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur untuk dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut diatas.

c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Soekanto (2007) faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan :

(24)

1) Tingkat Pendidikan

Upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat.

2) Informasi

Seseorang mendapat informasi yang lebih banyak akan menambah pengetahuan yang lebih luas

3) Pengalaman

Sesuatu yang pernah dilakukan seseorang dapat menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat non formal.

4) Budaya

Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan.

5) Sosial Ekonomi

Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan. d. Sumber Pengetahuan

Menurut Nursalam (2003),sumber pengetahuan manusia antara lain : 1) Tradisi

Tradisi adalah suatu dasar pengetahuan di mana setiap orang tidak dianjurkan untuk memulai mencoba memecahkan masalah, sehingga validitas, manfaat, dan kebenarannya tidak pernah dicoba/ditelit.

(25)

2) Autoritas

Cara ini dapat berupa pemimpin-pimpinan masyarakat baik formal atau informal, ahli agama, pemegang pemerintah, dan berbagai prinsip orang lain yang menerima mempunyai yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa menguji terlebih dahulu atau membuktikan kebenarannya baik berdasarkan fakta empiris maupun penalaran sendiri.

3) Pengalaman Seseorang

Kita semua memecahkan suatu permasalahan berdasarkan obsesi dan pengalaman sebelumnya. Ini merupakan pendekatan yang penting dan bermanfaat. Kemampuan untuk menyimpulkan, mengetahui aturan dan membuat prediksi berdasarkan observasi adalah penting bagi pola penalaran manusia.

4) Trial dan Error

Kadang-kadang kita menyelesaikan suatu permasalahan keberhasilan kita dalam menggunakan alternatif pemecahan melalui coba dan salah. Meskipun pendekatan ini untuk beberapa masalah lebih praktis tetapi sering tidak efisien.

5) Alasan yang Logis

Kita sering memecahkan suatu masalah berdasarkan proses pemikiran yang logis.

(26)

6) Metode Ilmiah

Pendekatan ilmiah adalah pendekatan yang paling tepat untuk mencari suatu kebenaran karena didasari pada pengetahuan yang terstruktur dan sistematis serta dalam mengumpulkan dan menganalisa datanya didasarkan pada prinsip validitas dan reliabilitas

e. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003) dikutip oleh Wawan A dan M. Dewi (2011), cara memperoleh pengetahuan adalah sebagai berikut :

1) Cara Kuno

a) Cara coba salah (Trial and Error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Cara coba salah ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan itu tidak berhasil maka dicoba. Kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat dipecahkan.

b) Cara kekuasaan atau otoritas

Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pimpinan – pimpinan masyarakat baik formal atau informal, ahli agama, pemegang pemerintah, dan berbagai prinsip orang lain yang menerima mempunyai yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa menguji terlebih dahulu atau membuktikan

(27)

kebenaran baikn berdasarkan fakta empiris maupun penalaran sendiri.

c) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang pernah diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu.

2) Cara modern

Cara ini disebut metodepenelitian ilmiah atau lebih popular atau disebut metodologi penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626), kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Daven. Akhirnya lahir suatu cara untuk melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan penelitian ilmiah. f. Pengukuran Pengetahuan

Menurut Arikunto (2006) pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ukur atau kita ketahui dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatannya.

Untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu :

1) Baik 2) Cukup 3) Kurang

(28)

2. Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah merupakan suatu proses merantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi

spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi

(implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010). Untuk Proses kehamilan harus ada unsur – unsur yaitu spermatozoa (sel sperma) dan ovum (sel telur), pembuahan (konsepsi/fertilisasi), nidasi dan plasentasi (Winkjosastro, 2002). Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan, yaitu triwulan pertama (0 samapai 12 minggu), triwulan kedua (13 sampai 28 minggu) dan triwulan ketiga (29 – 42 minggu) (Manuaba, 2010)

b. Tanda-tanda Kehamilan

Menurut Manuaba (2010), untuk dapat menegakkan kehamilan di tetapkan dengan melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan gajala kehamilan, yaitu sebagai berikut :

1) Tanda dugaan Kehamilan

a) Amenorea (terlambat datang bulan)

Pada wanita hamil terjadi konsepsi dan nidasi yang menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graff dan

ovulasi. Hal ini yang menyebabkan terjadinya amenorea

(29)

hamil. Dengan mengetahui hari pertama haid terakhir (HPHT) dengan perhitungan rumus Neagle dapat ditentukan hari perkiraan lahir (HPL) yaitu dengan menambah tujuh pada hari, mengurangi tiga pada bulan, dan menambah satu pada tahun.

b) Mual (Nause) dan Muntah (Emesis)

Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah pada pagi hari disebut morning sickness. Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi. Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang.

c) Ngidam

Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian disebut ngidam.

d) Sinkope atau Pingsan

Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan

sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia

kehamilan 16 minggu. e) Payudara Tegang

Pengaruh hormon estrogen dan progesteron dan

somatomamotrofin menimbulkan deposit lemak, air dan

(30)

saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.

f) Sering Miksi (Sering BAK)

Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepar terasa penuh dan sering miksi. Pada triwulan kedua, gejala ini sudah menghilang.

g) Konstipasi atau Obstipasi

Pengaruh hormon progesteron dapat menghambat peristaltik usus, menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

h) Pigmentasi Kulit

Terdapat pigmentasi kulit disekitar pipi (cloasma

gravidarum). Pada dinding perut terdapat striae albican, striae livide dan linea nigra semakin menghitam. Pada

sekitar payudara terdapat hiperpigmintasi pada bagian areola

mammae, puting susu makin menonjol. i) Epulis

Hipertrofi gusi yang disebut epulis, dapat terjadi saat

kehamilan. j) Varises

Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron

terjadi penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi

mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah terjadi pada sekitar genetalia eksterna, kaki dan betis

(31)

dan payudara. Penampakan pembuluh darah ini menghilang setelah persalinan.

2) Tanda Tidak Pasti Kehamilan a) Rahim membesar

b) Pada pemeriksaan dalam dijumpai

(1) Tanda Hegar yaitu perubahan pada isthmus uteri (rahim) menjadi lebih panjang dan lunak sehingga seolah-olah kedua jari dapat saling bersentuhan.

(2) Tanda Chadwicks yaitu vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah sehingga makin tampak dan kebiru-biruan karena pengaruh estrogen.

(3) Tanda Piscaseck yaitu adanya perlunakan dan pembesaran pada unilateral pada tempat implantasi (rahim).

(4) Kotraksi Braxton Hicks yaitu adanya kontraksi pada rahim yang disebabkan karena adanya rangsangan pada uterus.

c) Pemeriksaan test kehamilan positif 3) Tanda Pasti Kehamilan

a) Gerakan janin dalam rahim

b) Terlihat dan teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin.

(32)

c) Denyut jantung janin

Didengar dengan stetoskop Laenec, alat kardiotokografi, dan

Doppler. Dilihat dengan ultrasonografi.

3. Senam Hamil a. Pengertian

Senam hamil adalah bagian dari perawatan antenatal pada beberapa pusat pelayanan kesehatan tertentu, seperti rumah sakit, puskesmas, klinik atau pun pusat pelayanan kesehatan yang lainnya (Muhimah. N dan A. Safe’i, 2010).

Senam hamil merupakan senam yang dilakukan untuk mempersiapkan dan melatih otot – otot sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal

(Manuaba, 2010). b. Tujuan Senam Hamil

1) Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses mekanisme persalinan.

2) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligament, dan jaringan yang berperan dalam mekanisme persalinan, melenturkan persendian-persendian yang berhubungan dengan proses persalinan, membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin, dan mengurangi sesak

(33)

nafas, menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan dan dapat mengatur diri pada ketenangan.

3) Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam persalinan.

4) Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis. 5) Melonggarkan persendian, yaitu persendian yang berhubungan

dengan proses persalinan.

6) Membentuk sikap tubuh yang prima sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi sesak nafas.

7) Menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan. 8) Dapat mengatur diri kepada ketenangan.

9) Penguatan otot-otot tungkai, mengingat tungkai akan menopang berat tubuh ibu yang makin lama makin berat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.

10) Mencegah varises, yaitu pelebaran pembuluh darah balik (vena) secara segmental yang tak jarang terjadi pada ibu hamil.

11) Memperpanjang nafas, karena seiring bertambah besarnya janin, maka dia akan mendesak isi perut kearah dada. Hal ini akan membuat rongga dada lebih sempit dan nafas ibu tidak bisa optimal. Dengan senam hamil ibu akan diajak berlatih agar nafasnya lebih panjang dan tetap rileks.

(34)

12) Latihan pernafasan khusus yang disebut panting quick breathing terutama dilakukan setiap saat perut terasa kencang.

13) Latihan mengejan. Latihan ini khusus untuk menghadapi persalinan, agar mengejan secara benar sehingga bayi dapat lancar keluar dan tidak tertahan di jalan lahir

(Muhimah. N dan A. Safe’i, 2010). c. Manfaat Senam Hamil

1) Mengurangi rasa sakit selama persalinan.

2) Memperkuat otot-otot panggul sehingga dapat memperlancar dan mempercepat proses kelahiran.

3) Mengurangi keluhan-keluhan saat kehamilan berlangsung.

4) Memperkuat dan mempertahankan kelenturan otot-otot dinding perut dan dasar panggul yang penting dalam proses persalinan. 5) Melatih sikap tubuh guna menghindari atau memperingan

keluhan-keluhan seperti sakit pinggang dan punggung selama kehamilan.

6) Membuat tubuh lebih rileks (membantu mengatasi stres dan rasa sakit akibat his ketika bersalin).

7) Melatih berbagai teknik pernafasan yang penting agar persalinan berjalan lancar.

8) Meningkatkan energi dan kekuatan. 9) Meningkatkan suasana hati dan harga diri. 10) Meningkatkan tidur.

(35)

11) Mengurangi stres, sakit dan nyeri.

12) Menyiapkan tubuh untuk melahirkan dan pemulihan pasca melahirkan (Widianti. A dan A. Proverawati, 2010).

d. Sasaran Mengikuti Senam Hamil

Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau penyakit yang menyertai kehamilan yaitu penyakit jantung, penyakit ginjal, penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan, hamil dengan gestosis) dan kehamilan yang disertai dengan anemia

(Manuaba , 2010).

e. Syarat Mengikuti Senam Hamil

1) Konsultasi terlebih dahulu kondisi kandungan kepada dokter kandungan.

2) Latihan senam hamil hanya boleh dilakukan setelah kehamilan berusia 22 minggu.

3) Sebelum senam, sebaiknya konsultasikan kepada dokter kandungan apakah diperbolehkan untuk senam atau tidak, ada beberapa ibu hamil yang kandungannya bermasalah seperti

plasenta previa atau sempat bed rest tidak diperkenankan untuk

mengikuti senam hamil.

4) Gerakan yang paling fleksibel dan cukup nyaman untuk gerakan-gerakan senam.

(36)

5) Senam hamil bisa dimulai kapan saja sesuai petunjuk dokter, tapi menurut dokter senam yang paling nyaman dilakukan adalah setelah memasuki trimester tiga.

6) Senam hamil minimal dilakukan sekali dalam seminggu, dirumah sakit yang menyediakan senam hamil.

7) Latihan harus sesuai dengan kemampuan fisik ibu hamil. 8) Latihan harus dilakukan secara teratur dan disiplin.

9) Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit, atau klinik bersalin dibawah bimbingan seorang instruktur senam hamil

(Muhimah. N dan A. Safe’i, 2010). f. Palaksanaan Senam Hamil

Senam hamil dianjurkan untuk dilakukan sekitar 30 menit. Dalam seminggu seorang ibu hamil hanya membutuhkan 3-5 kali senam hamil. Hal ini di maksudkan untuk mengurangi cedera saat hamil. Durasi waktu senam hamil juga harus memperhatikan kondisi fisik dan kehamilan ibu. (Muhimah. N dan A. Safe’i, 2010)

g. Contoh Gerakan Senam Hamil

Beberapa contoh gerakan senam hamil yang bisa ibu hamil lakukan dirumah (Lestari. I, 2008)

(37)

1.

Gambar 2.1 Gerakan Senam Hamil I

Posisi berdiri dan tangan di pinggang, gerakkan leher ke kanan dan kiri untuk meregangkan otot leher.

2.

Gambar 2.2 Gerakan Senam Hamil II

Latihan dasar kaki dengan menggerakkan telapak kaki ke depan dan ke belakang guna membantu sirkulasi vena dan mencegah pembengkakkan di kaki.

3.

(38)

Tidur telentang dengan satu kaki lurus dan satu kaki ditekuk kemudian dorong kembali ke depan. Lakukan bergantian dengan kaki lainnya. Gunanya untuk latihan dasar panggul.

4.

Gambar 2.4 Gerakan Senam Hamil IV

Berbaring dengan posisi miring. Angkatlah kaki perlahan-lahan lalu turunkan.

Lakukan bergantian dengan kaki satunya. Gunanya untuk menguatkan otot paha.

5.

Gambar 2.5 Gerakan Senam Hamil V

Berbaring telentang, kedua lutut dipegang dengan tangan, kemudian tarik nafas dan berlatih mengejan.

(39)

6.

Gambar 2.6 Gerakan Senam Hamil VI

Sikap merangkak, letakkan kepala di antara ke dua tangan, lalu menoleh ke samping. Selanjutnya turunkan badan sehingga dada menyentuh kasur. Bertahanlah pada posisi ini selama 1 menit. Cocok sekali untuk ibu yang janinnya masih belum masuk panggul/sungsang.

7.

Gambar 2.7 Gerakan Senam Hamil VII

Suami bisa diminta untuk membantu memijat daerah pinggang, punggung, dan bahu untuk melepaskan ketegangan dan memulihkan nyeri otot.

(40)

A. Karangka Teori

Gambar 2.8 : Kerangka Teori

( Sumber : Notoatmodjo 2010, Muhimah N dan A. Safe’i 2010) Pengetahuan

Ibu Hamil Senam Hamil

Faktor yang mempengaruhi 1. Pendidikan 2. Informasi 3. Budaya 4. Pengalaman 5. Sosial Ekonomi 1. Pengertian 2. Tujuan 3. Manfaat 4. Sasaran 5. Syarat 6. Pelaksanaan 7. Contoh Gerakan

(41)

B. Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan

Gambar 2.9 : Kerangka Konsep Penelitian Pengetahuan Ibu Hamil

tentang Senam Hamil 1. Pengertian 2. Tujuan 3. Manfaat 4. Sasaran 5. Syarat 6. Pelaksanaan 7. Contoh Gerakan

Faktor Yang mempengaruhi : 1. Pendidikan 2. Informasi 3. Budaya 4. Pengalaman 5. Sosial Ekonomi : Tidak diteliti : Diteliti Baik Cukup Kurang

(42)

28

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Menurut Hidayat (2007), metode deskriptif merupakan suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif.

Penelitian menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi suatu keadaan secara objektif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahakan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah lokasi dilakukannya penelitian. (Notoatmojo, 2005) Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk melaksanakan penelitian (Notoatmojo, 2005). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2012 sampai 9 Juni 2012.

(43)

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti ( Notoatmodjo, 2010 ). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di wilayah Puskesmas Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten. Jumlah ibu hamil di wilayah Puskesmas Jambu Kulon adalah 56 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diamati dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili keseluruhan populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini yang diambil adalah semua ibu hamil di wilayah Puskesmas Jambu Kulon sebanyak 56 ibu hamil.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini secara sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel ( Sugiyono, 2009 ). Reponden yang diambil yaitu semua ibu hamil yang ada di wilayah Puskesmas Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten.

(44)

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2008). Pada penelitian ini instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner tertutup yaitu memberikan serangkaian pertanyaan yang telah ditulis oleh peneliti dan responden tinggal menjawab yang telah tersedia benar atau salah dengan memberikan tanda centang ( √ ). Isi kuisioner terdiri dari pengetahuan tentang senam hamil dengan kisi – kisi berdasarkan pengertian, tujuan, manfaat, sasaran, syarat dan pelaksanaan senam hamil. Penilaian jawaban untuk soal positif jawaban yang benar diberi nilai 1 (satu) dan jawaban yang salah diberi nilai 0 (nol) sedangkan untuk soal negatif jawaban yang benar diberi nilai 0 (nol) dan jawaban yang salah diberi nilai 1 (satu). Untuk mengetahui kuesioner untuk penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian.

(45)

Tabel 3. 1

Kisi – Kisi Pertanyaan Penelitian

No Variabel Indikator No. Item

Favorable Unfavorable Jumlah 1. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil a. Pengertian senam hamil 1,2 2 b. Tujuan senam hamil 3,4,5,8 6,7 6 c. Manfaat senam hamil 9,10,11, 12,13,14 6 d. Sasaran senam hamil 17,18 15,16 4 e. Syarat senam hamil 20,22,23,24 19,21 6 f. Pelaksanaan senam hamil 25,28,29 26,27,30 6

Jumlah total soal 30

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010). Untuk mengetahui apakah kuisioner yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu di uji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor total kuisioner tersebut. Apakah kuisioner tersebut telah memiliki validitas konstruk (korelasi yang bermakna), berarti semua item (pertanyaan) yang ada dalam kuisioner itu mengukur konsep yang kita ukur (Notoatmodjo, 2010).

Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung> rtabel. Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh person yaitu rumus korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut :

(46)

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi Product Moment N = jumlah responden

X = skor pertanyaaan Y = skor total pertanyaaan

Uji validitas telah dilaksanakan di Puskesmas Ceper Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten pada tanggal 13 Mei sampai 20 Juni 2012. Untuk menarik kesimpulan mengenai validitas suatu item, statistik rhitung dibandingkan dengan rtabel untuk 30 ibu hamil dan signifikansi 5% yaitu sebesar 0,361, sedangkan untuk signifikansi 1% yaitu sebesar 0,463. Kriteria pengambilan keputusan yang dipergunakan adalah jika nilai rhitung lebih besar dari rtabel maka item tersebut valid. Setelah 30 soal dilakukan uji validitas didapatkan hasil 27 soal valid dan 3 soal tidak valid yaitu pada soal nomor 26, 28 dan 29. Kemudian 3 soal tersebut tidak digunakan. 2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensis, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).

( )

X

}

{N

Y

-

( )

Y

}

X

{

Y

X.

-XY

.

N

2 2 2 2

-

S

S

S

S

S

S

S

=

N

r

xy

(47)

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

ïþ ï ý ü ïî ï í ì -=

å

å

2 2 1 1 t i i s s k k r Keterangan: i

r

: koefisien reliabilitas yang dicari

k : Jumlah butir pertanyaan

2 i

s : variabel butir-butir pertanyaan

2 t

s : variabel skor total test

Kuesioner dikatakan reliable jika memiliki nilai alpha minimal 0,7 (Riwidikdo, 2007).

Setelah 30 soal dilakukan uji reliabilitas terhadap 30 responden di Puskesmas Ceper Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten dapat diperoleh hasil reliabel karena besar Alpha Cronbach 0,845 > 0,7.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber data.

Sumber data menurut Riwidikdo (2007) meliputi a. Data primer

Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada peneliti. Data primer dari penelitian ini yaitu pengetahuan ibu hamil yang diperoleh dari jawaban kuesioner tentang senam hamil.

(48)

b. Data sekunder

Data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung diberikan kepada peneliti. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dari berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Data sekunder dari penelitian ini yaitu data dari Puskesmas Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten.

2. Cara pengumpulan data

Cara pengumpulan data diperoleh melalui kuesioner yaitu tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada respondenuntuk dijawabnya. Setelah diisi kuesioner diserahkan kembali kepada peneliti untuk diolah dan dianalisis.

F. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan dengan ciri , sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu ( Notoatmodjo, 2010). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil.

G. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati ketika melakukan pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena dengan menggunakan parameter yang jelas ( Hidayat, 2008).

(49)

Definisi operasional penelitian ini dijelaskan pada tabel 3.2, sebagai berikut : Tabel 3.2

Definisi Operasional Penelitian No Variabel Definisi

Operasional Alat Ukur

Skala

Ukur Hasil Ukur

1. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil Segala sesuatu yang diketahui oleh ibu hamil tentang senam hamil

Kuesioner Ordinal a. Baik : 76% - 100% b. Cukup : 56% - 75% c. Kurang : < 56%

Sumber : Arikunto, 2010

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data ada 4 yaitu:

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya.

(50)

c. Entry

Kegiatan ini memasukkan data dalam program computer untuk dilakukan analisis lanjut.

d. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam tabel (Arikunto, 2010).

2. Analisa Data

Data adalah kumpulan kalimat, huruf atau angka yang dikumpulkan melalui proses pengumpulan data. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Arikunto (2010), selanjutnya hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu maka, ditunjukan dengan prosentase dengan keterangan sebagai berikut :

a. Pengetahuan baik : > 76% - 100% b. Pengetahuan cukup baik : 56% - 75% c. Pengetahuan kurang baik : < 56%

(51)

Menurut Riwidikdo (2009), rumus untuk mengetahui skor prosentase adalah sebagai berikut:

Skor yang diperoleh responden

Skor Prosentase= x100%

Total skor maksimal yang seharusnya diperoleh

Sedangkan, rumus prosentase untuk jumlah ibu hamil tentang senam hamil menurut tingkat pengetahuan.

Jumlah ibu menurut tingkat pengetahuan

Skor Prosentase = x100%

Jumlah responden

B. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Untuk penelitian ini menekankan pada masalah etika yang meliputi:

1. Informed Consent

Informed consent diberikan sebelum melakukan penelitian.

Informed consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi responden. Pemberian informed consent ini bertujuan agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus

(52)

menghormati keputusan tersebut ( Hidayat, 2007). Pada penelitian ini semua responden akan di beri lembar persetujuan.

2. Anonimity (Kerahasiaan nama/identitas)

Anonimity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar

pengumpulan data, (kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak akan mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data. 3. Confidentiality (kerahasiaan hasil)

Sub bab ini menjelaskan masalah-masalah responden yang harus dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian (Hidayat, 2007). Dalam penelitian ini kerahasiaan hasil/ informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subyek akan di jamin oleh peneliti.

C. Jadwal Penelitian

(53)

39

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Puskesmas Jambu Kulon terdiri dari 9 wilayah desa yaitu Desa Klepu, Jambu Kulon, Meger, Dlimas, Pokak, Mlese, Pasungan, Srebegan dan Jombor. Puskesmas Jambu Kulon mempunyai 37 pegawai yaitu Dokter Umum 3 orang, Dokter Gigi 1 orang, Perawat 4 orang, Bidan 10 orang, Petugas Laboratorium 1 orang, Apoteker 1 orang, Petugas Gizi 1 orang, Penyuluh Kesehatan Masyarakat 1 orang, Penyuluh Kesehatan Lingkungan 1 orang dan Petugas Administrasi 14 orang. Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas Jambu Kulon yaitu pengobatan umum, KIA, gigi, mata dan Laboratorium.

B. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan analisa data terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil didapatkan hasil nilai mean 17,67 dan nilai standar deviasi 2,71. Pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di Puskesmas Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten, seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Senam Hamil di Puskesmas Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten

No Pengetahuan Jumlah Persentase (%) 1 2 3 Baik Cukup Kurang 5 42 9 8,9 75,0 16,1 Total 56 100

(54)

Dari tabel 4.1 menunjukan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di Puskesmas Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten dengan jumlah responden 56 orang sebagai berikut berpengetahuan baik sebanyak 5 responden (8,9%), pengetahuan cukup sebanyak 42 responden (75%), dan pengetahuan kurang sebanyak 9 responden (16,1%).

C. Pembahasan

Penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di Puskesmas Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten ini, dilakukan terhadap 56 responden. Hasil yang didapatkan menunjukkan ibu hamil berpengetahuan baik sebanyak 5 responden (8,9%), pengetahuan cukup sebanyak 42 responden (75%) dan pengetahuan kurang sebanyak 9 responden (16,1%).

Menurut Manuaba (2010), senam hamil merupakan senam yang dilakukan untuk mempersiapkan dan melatih otot – otot sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal. Menurut Widianti. A dan A. Proverawati (2010), manfaat senam hamil yaitu: mengurangi rasa sakit selama persalinan, memperkuat otot-otot panggul sehingga dapat memperlancar dan mempercepat proses kelahiran, mengurangi keluhan-keluhan saat kehamilan berlangsung, memperkuat dan mempertahankan kelenturan otot-otot dinding perut dan dasar panggul yang penting dalam proses persalinan, melatih sikap tubuh guna menghindari atau memperingan keluhan-keluhan seperti sakit pinggang dan punggung selama kehamilan, membuat tubuh lebih rileks (membantu mengatasi stres dan rasa

(55)

sakit akibat his ketika bersalin), melatih berbagai teknik pernafasan yang penting agar persalinan berjalan lancer, meningkatkan energi dan kekuatan, eningkatkan suasana hati dan harga diri, meningkatkan tidur, mengurangi stres, sakit dan nyeri, menyiapkan tubuh untuk melahirkan dan pemulihan pasca melahirkan.

Menurut Soekanto (2007) Apabila status ekonomi baik, tingkat pendidikan akan tinggi, diiringi oleh peningkatan pengetahuan. Budaya berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan karena informasi yang baru akan disaring dan disesuaikan dengan budaya yang ada serta agama yang dianut, pendidikan yang tinggi akan berpengaruh pada penerimaan hal-hal baru dan dapat menyesuaikan diri dengan hal baru tersebut. Pengalaman berkaitan dengan umur dan pendidikan individu. Pendidikan yang tinggi maka pengalaman akan luas dan semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan bertambah.

Pada penelitian Siti Khoiriyah tahun 2007 yang berjudul “Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil di Klinik Bidan Praktek Swasta Hj. Endang Purwanti Am. Keb di Yogyakarta”. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil tergolong pada kategori baik (78,5%).

Pada penelitian Suwarni tahun 2003 yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil di Rumah Bersalin Dwi Hastuti Bugisan Prambanan Klaten”. Hasil penelitian tersebut menyebutkan

(56)

bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil tergolong pada kategori cukup baik (65 %).

Pada penelitian Inggit Yullyansi tahun 2009 yang berjudul “Pengetahuan Ibu hamil Tentang Senam Hamil di Rumah Sakit DR. Oen Surakarta”. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil dikategorikan baik (79,87%).

Dari hasil penelitian ini yang berjudul “ Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil di Puskesmas Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten” mayoritas ibu berpengetahuan cukup dikarenakan ibu kurang mengetahui sebagian besar dari manfaat senam hamil. Ibu berpengetahuan kurang, dikarenakan ibu kurang mengetahui tentang pengertian dan manfaat senam hamil. Hal ini disebabkan karena ibu belum sepenuhnya mengerti dan mendapatkan informasi tentang senam hamil, di lingkungan masyarakat misalnya tenaga kesehatan kurang memberikan pengetahuan mengenai senam hamil kepada ibu dan tetangga di sekitar ibu juga mempunyai pengetahuan yang sama dengan ibu. Ibu berpengetahuan baik dikarenakan ibu sudah mengerti dan memahami tentang senam hamil, hal ini disebabkan karena ibu pernah mengikuti penyuluhan dan pelatihan senam hamil.

Menurut Witjaksono (2002), untuk memperlancar proses persalinan persiapan yang dilakukan sejak kehamilan diantaranya melakukan senam hamil. Dalam proses persalinan memerlukan persiapan fisik maupun mental dari ibu supaya memperoleh persalinan yang aman dan lancar. Berbagai cara

(57)

dilakukan demi terlaksananya persalinan yang aman dan lancar diantaranya persiapan sejak kehamilan. Senam hamil bertujuan mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam persalinan normal. Senam hamil yang dilakukan secara teratur dan intensif, dapat menjaga kesehatan tubuh dan janin yang dikandung secara optimal.

Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian dengan mayoritas pengetahuan cukup disebabkan oleh beberapa faktor yaitu tingkat pendidikan, informasi, pengalaman, budaya, sosial ekonomi. Sehingga sangat diperlukan peran serta tenaga kesehatan untuk memberikan pemahaman dan informasi yang lebih baik tentang senam hamil.

D. Keterbatasan Penelitian

1. Variabel

Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil saja.

2. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah yang memungkinkan responden untuk asal mengisi jawaban dan jawaban responden belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.

3. Kendala penelitian

Memerlukan waktu yang lama karena harus mendatangi responden dari rumah ke rumah.

(58)

44

mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di Puskesmas Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten maka peneliti mengambil sampel 56 responden, dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dengan judul tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di Puskesmas Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten dapat disimpulkan :

1. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil di Puskesmas Jambu Kulon Ceper Klaten pada tingkat baik sejumlah 5 responden (8,9%).

2. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil di Puskesmas Jambu Kulon Ceper Klaten tahun 2012 pada tingkat cukup sejumlah 42 responden (75%).

3. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil di Puskesmas Jambu Kulon Ceper Klaten tahun 2012 pada tingkat kurang sejumlah 9 responden (16,1%).

(59)

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Ibu Hamil

Sebaiknya ibu hamil menambah pengetahuan tentang senam hamil agar ibu dapat melaksanakan senam hamil sehingga kehamilan dan persalinan ibu dapat berlangsung dengan lancar.

2. Bagi Institusi

Hasil penelitian ini sebaiknya dapat dijadikan sebagai informasi bagi penyusunan kebijakan di Puskesmas Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan dalam memberikan pelayanan kebidanan pada ibu hamil.

3. Bagi Tenaga Kesehatan (Bidan)

Sebagai tenaga kesehatan khususnya Bidan sebaiknya dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam memberikan penyuluhan secara komprehensif serta dapat mempertahankan dan lebih meningkatkan kualitas dalam memberikan pelayanan pada ibu hamil khususnya dalam memberikan pelayanan senam hamil sehingga dapat memberikan pelayanan pada ibu hamil yang lebih bermutu.

(60)

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode penelitian yang berbeda dan jumlah populasi yang berbeda sehingga akan diperoleh hasil yang lebih baik.

Gambar

Gambar 2.1 Gerakan Senam Hamil I
Gambar 2.7 Gerakan Senam Hamil VII
Gambar 2.8 : Kerangka Teori
Gambar 2.9 : Kerangka Konsep Penelitian Pengetahuan Ibu Hamil

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

untuk mengetahui pengetahuan tentang anemia defisiensi besi ibu hamil dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet besi pada ibu hamil di Puskesmas Karangdowo Klaten

wilayah Puskesmas Sidorejo Lor terdapat lima dari tujuh ibu hamil. yang belum pernah melakukan senam

Hasil penelitian tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Kehamilan Resiko Tinggi di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota menunjukkan responden paling banyak

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Lamayang Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue ibu hamil berjumlah 15 responden, yang melakukan senam hamil 9

Hal ini berarti bahwa makin tinggi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil maka akan semakin ringan ketidaknyamanan yang dirasakan ibu selama

Berdasarkan hasil penelitian tentang pemanfaatan video panduan senam hamil terhadap pengetahuan dan pelaksanaan senam hamil pada ibu hamil diperoleh kesimpulan

Hubungan antara keikutsertaan ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil dengan persiapan menghadapi persalinan di Puskesmas Karanganom Klaten didukung dengan hasil

Hal tersebut sesuai penelitian yang dilakukan oleh Habibatus, 2010 dengan judul penelitian “Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Senam Hamil Dengan Minat Ibu Mengikuti Senam Hamil