1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehamilan merupakan satu dari tiga periode dalam
kehidupan perempuan saat mengalami perubahan hormonal yang
sangat penting (Rosalind, 2003). Masa kehamilan akan membawa
perubahan fisik maupun perubahan psikologis. Perubahan fisik yang
terjadi dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi ibu seperti sakit
pada punggung, pegal-pegal pada kaki dan komplikasi saat
kehamilan (Widianti, 2010).
World Health Organization (WHO) (2014) menyatakan hampir semua kematian ibu (99%) terjadi di negara berkembang.
Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) (2007)
menyebutkan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 228 per
100.000 kelahiran hidup. Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah (2012) melaporkan bahwa AKI di Provinsi Jawa Tengah
sebesar 116,34/ 100.000 kelahiran hidup. Sovie (2014) menyatakan
dalam Workshop Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga bersama
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Salatiga (2014) membahas,
wilayah Kota Salatiga pada tahun 2013 mengalami kenaikan AKI
WHO (2014) menyatakan hampir semua perempuan yang
meninggal disebabkan oleh komplikasi setelah kehamilan maupun
persalinan yang berkembang selama kehamilan. Komplikasi yang
paling utama dari semua kematian ibu adalah perdarahan setelah
melahirkan, infeksi setelah melahirkan, tekanan darah tinggi selama
kehamilan (preeklampsia dan eklampsia), dan aborsi yang tidak aman. Profil Kesehatan Indonesia (2012) melaporkan bahwa
penyebab AKI di Indonesia terkait dengan gangguan kehamilan atau
penanganannya selama kehamilan, status kesehatan secara umum,
pendidikan, pelayanan kesehatan selama kehamilan dan
melahirkan.
Profil Kesehatan Indonesia (2012) melaporkan bahwa upaya
kesehatan ibu dalam UU No. 36 Tahun 2009 tentang upaya
pemeliharahan kesehatan ibu hamil untuk mengurangi AKI meliputi
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Ahmad (2008)
menjelaskan bahwa salah satu upaya untuk mengatasi AKI yaitu
dengan melakukan senam hamil. Senam hamil merupakan terapi
latihan gerak yang diberikan pada ibu hamil untuk mempersiapkan
dirinya, baik persiapan fisik maupun mental untuk menghadapi dan
mempersiapkan persalinan yang cepat, aman dan spontan (Widianti,
2010).
Penelitian yang dilakukan oleh Nkhata (2015) menjelaskan
hamil dianjurkan untuk melanjutkan dan mempertahankan gaya
hidup aktif selama kehamilan.American College of Obstetriciansdan
Gynecologists(ACOG) (2002) merekomendasikan latihan rutin untuk wanita hamil kurang lebih 30 menit pada beberapa hari dalam
seminggu. Manfaat dari latihan meliputi pemeliharaan dan
peningkatkan tingkat kebugaran muskuloskeletal, perbaikan postur,
kontrol glukosa, meningkatkan penyesuaian psikologis, dan lebih
cepat pemulihan setelah melahirkan.
Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Puskesmas
Sidorejo Lor Kota Salatiga pada bulan April 2015 didapatkan data
bahwa pada bulan Maret 2015, terdapat 182 ibu hamil. Hasil studi
pendahuluan melalui wawancara dengan petugas Puskesmas
didapatkan data bahwa di Puskesmas Sidorejo Lor sampai sekarang
belum dilaksanakan latihan senam hamil. Hasil studi pendahuluan
yang dilakukan menggunakan metode wawancara pada ibu hamil di
wilayah Puskesmas Sidorejo Lor terdapat lima dari tujuh ibu hamil
yang belum pernah melakukan senam hamil. Empat dari lima ibu
hamil dengan multigravida dan satu ibu hamil dengan primigravida.
Hasil wawancara dalam studi pendahuluan didapatkan data
bahwa ibu hamil mengatakan dengan melakukan pekerjaan rumah
tangga seperti mengepel, dan mencuci pakaian sudah cukup bagi
mereka tanpa melakukan senam hamil. Dua dari lima ibu hamil
senam hamil. Lima ibu hamil di wilayah Puskesmas Sidorejo Lor
Salatiga yang tidak melakukan senam hamil dengan alasan lokasi
senam hamil yang jauh, tidak tahu tempat senam hamil, biaya
mahal, dan juga malas untuk mengikuti senam hamil.
Hasil penelitian Suwarti (2014) pada 44 responden Ibu Hamil,
menunjukkan bahwa responden yang melakukan senam hamil
sebanyak 30 responden (68%). Alasan responden melakukan
senam hamil yaitu ingin mengetahui manfaat dari senam hamil.
Responden yang tidak melakukan senam hamil yaitu sebanyak 14
responden (32%), alasan responden yang tidak melakukan senam
hamil yaitu kebanyakan responden tidak ada waktu untuk melakukan
senam hamil dikarenakan malas, sibuk mengurusi rumah tangga
dan sibuk bekerja. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tentang Survey Pengetahuan
dan Sikap Ibu Hamil Terhadap senam hamil di Puskesmas Sidorejo
Lor Kota Salatiga.
1.2. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi untuk mengetahui pengetahuan dan
1.3. Rumusan Masalah
Bagaimana pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap
senam hamil di Puskesmas Sidorejo Lor Kota Salatiga.
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap senam hamil di
Puskesmas Sidorejo Lor Kota Salatiga
1.4.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1.4.2.1 Mengetahui pengetahuan ibu hamil terhadap senam
hamil di Puskesmas Sidorejo Lor Kota Salatiga
1.4.2.2 Mengetahui sikap ibu hamil terhadap senam hamil
di Puskesmas Sidorejo Lor Kota Salatiga
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan perawat dan mahasiswa keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan antenatal.
1.5.2. Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan dan partisipasi masyarakat tentang senam
