• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Survey Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil terhadap Senam Hamil di Puskesmas Sidorejo Lor Kota Salatiga T1 462011042 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Survey Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil terhadap Senam Hamil di Puskesmas Sidorejo Lor Kota Salatiga T1 462011042 BAB IV"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

31

Pada bab ini akan menjelaskan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap senam hamil di Puskesmas Sidorejo Lor Kota Salatiga

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Lokasi Puskesmas Sidorejo Lor

Puskesmas Sidorejo Lor merupakan salah satu puskesmas di Kota Salatiga, Kabupaten Semarang. Puskesmas tersebut memiliki enam Puskesmas Pembantu (Pustu) untuk menerima pelayanan kesehatan khususnya pelayanan untuk ibu hamil antara lain Sidorejo Lor, Salatiga, Blotongan, Pulutan, Bugel, dan Kauman.

4.1.2 Gambaran Umum Responden Penelitian

(2)

Gambaran Umum Responden Penelitian

Karakteristik Responden Jumlah (n)

Persentase (%)

Usia 15-20 4 8

21-29 18 36

30-39 28 56

Pendidikan SD 2 4

SMP 8 16

SMA 28 56

S1 10 20

D3 2 4

Pekerjaan Ibu rumah tangga 19 38

Swasta 26 52

PNS 4 8

Mentor 1 2

Paritas 0 14 28

1 25 50

2 9 18

3 2 4

[image:2.516.86.447.72.538.2]
(3)

4.1.3 Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Senam Hamil di

Puskesmas Sidorejo Lor Kota Salatiga

[image:3.516.83.450.172.542.2]

Hasil penelitian tentang pengetahuan responden mengenai senam hamil di Puskesmas Sidorejo Lor Kota Salatiga dapat di lihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Hasil distribusi responden mengenai pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di Puskesmas Sidorejo Lor Kota Salatiga

Kategori Jumlah (n) Persentase (%)

Baik 48 96

Cukup 1 2

Kurang 1 2

Total 50 100

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu hamil di Puskesmas Sidorejo Lor Kota Salatiga sebanyak 48 orang (96%) memiliki pengetahuan baik, 1 orang (2%) memiliki pengetahuan cukup, dan 1 orang (2%) memiliki pengetahuan kurang.

4.1.4 Gambaran Sikap Ibu Hamil Terhadap Senam Hamil di

Puskesmas Sidorejo Lor Kota Salatiga

(4)

Hasil distribusi responden mengenai sikap ibu hamil tentang senam hamil di Puskesmas Sidorejo Lor Kota Salatiga

Kategori Jumlah (n) Persentase (%)

Baik 48 96

Cukup 2 4

Kurang 0 0

Total 50 100

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat disimpulkan bahwa sikap ibu hamil di Puskesmas Sidorejo Lor Kota Salatiga sebanyak 48 orang (96%) memiliki sikap baik terhadap senam hamil, 2 orang (4%) memiliki sikap cukup.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

4.2.1 Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Senam Hamil di

Puskesmas Sidorejo Lor Kota Salatiga

(5)

Pendidikan kesehatan dari petugas kesehatan Puskesmas Sidorejo Lor dapat mendorong ibu hamil melakukan senam hamil di rumah atau mendorong ibu hamil mencari video tentang senam hamil. Notoatmodjo (2003) juga menjelaskan bahwa pendidikan kesehatan ditujukan untuk menggugah kesadaran, memberikan atau meningkatkan pengetahuan. Pendidikan kesehatan merupakan proses pendidikan yang tidak lepas dari proses belajar.

Belajar yaitu suatu usaha untuk memperoleh hal-hal baru dalam tingkah laku seperti pengetahuan. Hasil penelitian Yuliasari (2010) juga menjelaskan bahwa pengetahuan di wilayah Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan sebanyak 40 responden (72,7%) mempunyai pengetahuan baik karena diberikan informasi seputar senam hamil melalui promosi kesehatan dari pihak puskesmas atau penjelasan dari petugas kesehatan di Puskesmas.

(6)

pengetahuan domain kognitif yang hanya sebatas tahu. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil pengisian kuisioner, ibu hamil hanya mengisi jawaban atas pernyataan tertutup yang tersedia dengan jawaban benar atau salah. Kuisioner yang peneliti buat hanya menggunakan pernyataan tertutup dengan pilihan jawaban benar atau salah, alasannya karena sebagian besar pendidikan ibu hamil di Puskesmas Sidorejo Lor Kota Salatiga adalah SMA

(7)

Hasil penelitian Ganie (2009) menjelaskan bahwa pendidikan merupakan sarana untuk mendapatkan informasi sehingga semakin tinggi pendidikan seseorang semakin banyak pula informasi yang didapatkan. Hasil penelitian dari Handayani (2008) juga menjelaskan bahwa tingkat pendidikan SMA sederajat dari responden menunjukkan kemampuan dalam berfikir, memahami dan dalam mengambil keputusan sesuai dengan apa yang dikehendaki serta sesuai dengan realita pengalaman pengetahuan yang diperoleh.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar usia ibu hamil di Puskesmas Sidorejo Lor berusia 30 sampai 39 tahun yaitu sebanyak 28 orang (56%). Usia sangat mendukung pada proses peningkatan pengetahuan. Semakin tinggi usia ibu hamil semakin besar pula pengetahuan yang mereka dapatkan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Nototmodjo (2007) menjelaskan bahwa usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.

(8)

yang pernah dialaminya.

4.2.2 Gambaran Sikap ibu hamil terhadap senam hamil di

Puskesmas Sidorejo Lor Kota Salatiga

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Sidorejo Lor Kota Salatiga memiliki sikap yang baik tentang senam hamil yaitu sebanyak 48 orang (96%). Hal ini karena ibu hamil di wilayah Puskesmas Sidorejo Lor yang memiliki sikap yang baik terhadap senam hamil lebih banyak karena memiliki pengetahuan yang baik pula.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo (2003) yang menjelaskan bahwa kondisi pengetahuan ini sangat berperan dalam membentuk sikap positif atau sikap negatif seseorang. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang.

Hasil penelitian Salamah (2012) menjelaskan bahwa pengetahuan akan memberikan pengaruh pada tindakan yang benar dalam memilih program senam hamil sebagai salah satu olahraga yang baik untuk mempermudah proses persalinan.

(9)

kurang tentang senam hamil. Hal tersebut didukung oleh pernyataan dan keyakinan ibu hamil bahwa tanpa melakukan senam hamil proses persalinan dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, ibu hamil harus selalu diberikan informasi serta motivasi tentang senam hamil secara terus menerus.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo (2003) yang menjelaskan bahwa komponen sikap seperti kepercayaan, kehidupan emosional tehadap suatu obyek, dan kecenderungan untuk bertindak akan membentuk sikap yang utuh. Sikap tidak dapat dilihat, tetapi dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap merupakan kesiapan atau ketersediaan untuk bertindak, yang menjadi predisposisi tindakan suatu perilaku, bukan pelaksanaan motif tertentu. Sikap secara minimal, masyarakat memiliki pola berpikir tertentu dan pola berpikir diharapkan dapat berubah dengan diperolehnya pengalaman, pendidikan, dan pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungannya

(10)

senam hamil. Hal ini disebabkan karena beberapa responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang senam hamil, sehingga tidak ada keinginan yang kuat untuk melakukan senam hamil.

4.2.3 Keterbatasan Penelitian

4.2.3.1 Penelitian ini tidak melakukan analisa hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil terhadap senam hamil.

4.2.3.2 Pengumpulan data hanya menggunakan kuisioner dengan pernyataan tertutup sehingga mendapat hasil yang kurang mendalam.

Gambar

Tabel 4.1Gambaran Umum Responden Penelitian
Tabel 4.2Hasil distribusi responden mengenai pengetahuan ibu hamil

Referensi

Dokumen terkait

didapatkan adanya pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur..

Tipe penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif yaitu bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap dari ibu hamil terhadap senam hamil di Puskesmas Sidorejo

Ria Dwi Handayani, 462007055, Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu suntik kembali akseptor KB suntik 3 bulan di puskesmas Sidorejo Lor Salatiga,

Mempelajari keterkaitan faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu suntik kembali akseptor KB Suntik 3 bulan di. Sidorejo

Kriteria Inklusi pada penelitian ini adalah ibu balita yang tinggal di wilayah Posyandu Anggrek VII Kelurahan Sidorejo Lor Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga minimal sudah 6

Motivasi ibu hamil untuk mengikuti kelas Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas 2 Mandiraja Kabupaten Banjarnegara sebagian besar mempunyai motivasi baik yaitu sebanyak 32

Hasil univariat dari hasil distribusi status gizi terhadap ibu hamil Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Salatiga didapatkan bahwa dari 80 responden yang tidak mengalami

Hal ini terjadi karena seluruh responden mampu menjawab pernyataan dari kuesioner sikap ibu hamil tentang senam hamil dengan perolehan total skor yaitu >25