• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIABETES MELLITUS DAN ULKUS DIABETIKUM.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DIABETES MELLITUS DAN ULKUS DIABETIKUM.docx"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. LaLatatar Br Belelakakanangg

Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai ol

oleh eh kakadadar r glglukukososa a dadararah h memeleblebihihi i nonormrmal al dadan n gagangngguguan an memetatabobolilismsm karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh kekurangan hormone karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh kekurangan hormone insulin secara relatif maupun absolut. Bila hal ini dibiarkan tidak terkendali insulin secara relatif maupun absolut. Bila hal ini dibiarkan tidak terkendali dapat terjadi komplikasi metabolik akut maupun komplikasi vaskuler jangka dapat terjadi komplikasi metabolik akut maupun komplikasi vaskuler jangka  panjang,

 panjang, baik baik mikroangiopati mikroangiopati maupun maupun makroangiopati makroangiopati (Hadisaputro (Hadisaputro  !etya"an, #$$% & '*+, #$$- ).

!etya"an, #$$% & '*+, #$$- ). u

ummlalah h ppenenddereritita a DM DM di di duduninia a ddarari i tatahuhun n kke e tatahhun un memenngagalalammii  peningkatan,

 peningkatan, hal hal ini ini berkaitan berkaitan dengan dengan jumlah jumlah populasi populasi yang yang meningkat,meningkat, lifelife expectancy

expectancy bertambah, urbanisasi yang merubah pola hidup  bertambah, urbanisasi yang merubah pola hidup tradisional ke polatradisional ke pola hidup modern

hidup modern, , prevalprevalensi obesitas ensi obesitas meninmeningkat dan gkat dan kegiatkegiatan an fisik kurang. DMfisik kurang. DM  perlu

 perlu diamati diamati karena karena sifat sifat penyakit penyakit yang yang kronik kronik progresif, progresif, jumlah jumlah penderitapenderita semakin meningkat dan banyak dampak negatif yang ditimbulkan (Darmono, semakin meningkat dan banyak dampak negatif yang ditimbulkan (Darmono, #$$%).

#$$%).

Menurut survei yang di lakukan oleh

Menurut survei yang di lakukan oleh World Health OrganizationWorld Health Organization (/H0)(/H0) ta

tahuhun n #$#$1#1#, , lelebibih h dadari ri 2323% % jujuta ta pependndududuk uk duduninia a memendndereritita a didiababeteteses Diperkirakan pada tahun #$2$, DM akan menjadi % penyebab kematian utama Diperkirakan pada tahun #$2$, DM akan menjadi % penyebab kematian utama di

di dundunia ia dan dan diadiabetbetes es akaakan n menmeningingkat kat dua pertigdua pertiganyanya a antantara ara tahtahun un #$$#$$44 sam

sampai pai #$#$2$2$. . 'a'ada da tatahuhun n #$#$$3$3, , /H/H0 0 susudadah h memencncataatat t babah"h"a a 2,2,3 3 jujutata  penduduk

 penduduk duniadunia meningmeninggal gal akibaakibat t tinggtingginya kadar inya kadar gula darah gula darah (/H0, #$1#).(/H0, #$1#). 5ebih dari 4$6 kematian akibat penyakit DM terjadi di negara pada

5ebih dari 4$6 kematian akibat penyakit DM terjadi di negara pada tingkattingkat  penghasilan rendah dan

 penghasilan rendah dan menengah (/H0, #$1#). Di menengah (/H0, #$1#). Di ndonesia sendirindonesia sendiri  jumlah jumlah  penderita

 penderita DM DM menduduki menduduki peringkat peringkat keempat keempat terbanyak terbanyak di di dunia dunia setelahsetelah 7merika !erikat, 8hina, dan ndia.

7merika !erikat, 8hina, dan ndia. Di

Di !!9D 9D BanyBanyumaumas s terterdapdapat at 3 3 ruaruangangan n penpenyakyakit it daladalam m yaiyaitu tu ruaruangng Bou

Bougengenvilvile, e, MelMelati, ati, 8em8empakpaka, a, dan dan ::ererataiatai. . Dari Dari tahtahun un ke ke tahtahun un jumjumlahlah  penderita

(2)

#$1-ditemukan = -$ 6 penderita DM disertai ulkus diabetikum. Dan penderita ditemukan = -$ 6 penderita DM disertai ulkus diabetikum. Dan penderita rata<rata berjenis kelamin laki<laki.

rata<rata berjenis kelamin laki<laki.

B

B.. TTuujujuanan

1.

1.

:ujuan 9mum:ujuan 9mum 'e

'ennululis is mamammpu pu mmenenererapapkakan n atau atau mmenenggapaplilikakasisikkan an asasuhuhanan ke

kepeperara"a"atatan n papada da papasisien en dedengnganan  Diabetes Mellitus  Diabetes Mellitus disertai disertai UlkusUlkus  Diabetikum

 Diabetikum

2.

2.

:ujuan *husus:ujuan *husus a.

a. 'en'enuliulis s mammampu melapu melakukkukan pengan pengkajkajian secaian secara sistemra sistematis padatis pada a paspasienien dengan

dengan Diabetes Mellitus disertai Ulkus Diabetikum Diabetes Mellitus disertai Ulkus Diabetikum..  b.

 b. 'enulis 'enulis mampu mampu merumuskan merumuskan diagnosa diagnosa kepera"atan kepera"atan secara secara tepat tepat padapada  pasien dengan

 pasien dengan Diabetes Mellitus disertai Ulkus Diabetikum. Diabetes Mellitus disertai Ulkus Diabetikum. c.

c. 'enul'enulis mamis mampu mpu menentuenentukan kan perencperencanaan anaan pada pada pasien pasien dengadengann Diabetes Diabetes  Mellitus disertai Ulkus Diabetikum.

 Mellitus disertai Ulkus Diabetikum. d.

d. 'enul'enulis mamis mampu mpu melakukelakukan iman implemenplementasi ptasi pada pada pasien asien dengadengann Diabetes Diabetes  Mellitus disertai Ulkus Diabetikum

 Mellitus disertai Ulkus Diabetikum.. e.

e. 'enul'enulis mamis mampu mpu melakukelakukan evan evaluasi aluasi sebagasebagai hasil i hasil yang yang dihardiharapkanapkan.. f.

f. 'enul'enulis mis mampu ampu melakumelakukan kan pendpendokumokumentasian entasian secara secara kompkomprehensirehensif.f.

BAB II BAB II

TINJAUAN TEORI TINJAUAN TEORI

(3)

ditemukan = -$ 6 penderita DM disertai ulkus diabetikum. Dan penderita ditemukan = -$ 6 penderita DM disertai ulkus diabetikum. Dan penderita rata<rata berjenis kelamin laki<laki.

rata<rata berjenis kelamin laki<laki.

B

B.. TTuujujuanan

1.

1.

:ujuan 9mum:ujuan 9mum 'e

'ennululis is mamammpu pu mmenenererapapkakan n atau atau mmenenggapaplilikakasisikkan an asasuhuhanan ke

kepeperara"a"atatan n papada da papasisien en dedengnganan  Diabetes Mellitus  Diabetes Mellitus disertai disertai UlkusUlkus  Diabetikum

 Diabetikum

2.

2.

:ujuan *husus:ujuan *husus a.

a. 'en'enuliulis s mammampu melapu melakukkukan pengan pengkajkajian secaian secara sistemra sistematis padatis pada a paspasienien dengan

dengan Diabetes Mellitus disertai Ulkus Diabetikum Diabetes Mellitus disertai Ulkus Diabetikum..  b.

 b. 'enulis 'enulis mampu mampu merumuskan merumuskan diagnosa diagnosa kepera"atan kepera"atan secara secara tepat tepat padapada  pasien dengan

 pasien dengan Diabetes Mellitus disertai Ulkus Diabetikum. Diabetes Mellitus disertai Ulkus Diabetikum. c.

c. 'enul'enulis mamis mampu mpu menentuenentukan kan perencperencanaan anaan pada pada pasien pasien dengadengann Diabetes Diabetes  Mellitus disertai Ulkus Diabetikum.

 Mellitus disertai Ulkus Diabetikum. d.

d. 'enul'enulis mamis mampu mpu melakukelakukan iman implemenplementasi ptasi pada pada pasien asien dengadengann Diabetes Diabetes  Mellitus disertai Ulkus Diabetikum

 Mellitus disertai Ulkus Diabetikum.. e.

e. 'enul'enulis mamis mampu mpu melakukelakukan evan evaluasi aluasi sebagasebagai hasil i hasil yang yang dihardiharapkanapkan.. f.

f. 'enul'enulis mis mampu ampu melakumelakukan kan pendpendokumokumentasian entasian secara secara kompkomprehensirehensif.f.

BAB II BAB II

TINJAUAN TEORI TINJAUAN TEORI

(4)

7.

7. *0+!*0+!' D7!7' D7!7 D7B: D7B:! M55:! M55:9! D7+ 95*9! D79! D7+ 95*9! D7B:B:*9M*9M 1

1.. ''enenggeerrtitiaann Dia

Diabetebetes s melmellitlitus us adaadalah lah seksekelomelompok pok kelkelainainan an hetheteroerogen gen yanyangg ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi. 'ada ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi. 'ada DM kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap insulin dapat menurun DM kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap insulin dapat menurun atau pankreas dapat menghentikan sama sekali produksi insulin ( Brunner  atau pankreas dapat menghentikan sama sekali produksi insulin ( Brunner  and !uddarth, #$$1).

and !uddarth, #$$1).

Diabetes mellitus adalah suatu kumpulan gejala ynag timbul pada Diabetes mellitus adalah suatu kumpulan gejala ynag timbul pada seso

sesoranrang g yanyang g disdisebaebabkabkan n oleoleh h karkarena ena adaadanya nya penpeningingkatakatan n kadkadar ar gulgulaa (gluk

(glukosa osa darahdarah) ) akibat kekuranakibat kekurangan insulin gan insulin baik absolut maupun relatif baik absolut maupun relatif  (7rjatmo, #$$#).

(7rjatmo, #$$#). Dia

Diabetebetes s melmellitulitus s adaadalah lah ganganggugguan an metmetaboabolismlisme e yanyang g ditditandandaiai dengan hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme dengan hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin (>uliana, lin. #$$?)

insulin (>uliana, lin. #$$?) 9lkus adalah luka

9lkus adalah luka terbuka pada permuterbuka pada permukaan kulit atau kaan kulit atau selaput lendir selaput lendir  dan ulkus adalah kematian jaringan yang luas dan disertai invasif kuman dan ulkus adalah kematian jaringan yang luas dan disertai invasif kuman sap

saprofrofit. it. 7d7danyanya a kumkuman an saprsaprofiofit t terstersebuebut t menmenyeyebabbabkan kan ulkulkus us berberbaubau,, ulkus diabetikum juga merupakan salah satu gejala klinik dan perjalanan ulkus diabetikum juga merupakan salah satu gejala klinik dan perjalanan  penyakit DM dengan neurop

 penyakit DM dengan neuropati perifer (7ndyagreeni, #$1$).ati perifer (7ndyagreeni, #$1$). 9lkus diabetik didefinisik

9lkus diabetik didefinisikan an sebagai jaringan nekrosis sebagai jaringan nekrosis atau jaringanatau jaringan mati yang disebabkan oleh adanya emboli pembuluh darah besar arteri mati yang disebabkan oleh adanya emboli pembuluh darah besar arteri  pada bagian tubuh sehingga sup

 pada bagian tubuh sehingga suplai darah terhenti (@itarja, /, lai darah terhenti (@itarja, /, 1???).1???).

adi, diabetes mellitus dengan ulkus diabetik merupakan peningkatan adi, diabetes mellitus dengan ulkus diabetik merupakan peningkatan kad

kadar ar gluglukoskosa a dardarah ah yanyang g disdisebaebabkabkan n oleoleh h adaadanya penunya penurunrunan sekresian sekresi insulin dalam sel yang dapat menimbulkan ulkus atau timbulnya jaringan insulin dalam sel yang dapat menimbulkan ulkus atau timbulnya jaringan nekrosis pada daerah tungkai.

nekrosis pada daerah tungkai.

#

#.. ttiioollooggii

'enyebab timbulnya diabetes mellitus menurut /ijaya, 7ndra !aferi 'enyebab timbulnya diabetes mellitus menurut /ijaya, 7ndra !aferi (#$12) adalah sebagai berikut A

(5)

a. DM tipe  (DDM  insulin Dependent Diabetes Mellitus) 1) Caktor genetik atau herediter 

'eningkatan kerentanan sel<sel beta dan perkembangan antibodi autoimun terhadap penghancuran sel<sel beta.

#) Caktor infeksi virus

nfeksi virus cosakie pada individu yang peka secara genetik. 2) Caktor imunologi

espon autoimun abnormal A antibodi menyerang jaringan normal yang dianggap jaringan asing.

 b. DM tipe  (+DDM) 1) 0besitas

0besitas menurunkan jumlah reseptor insulin dari sel target diseluruh tubuh A insulin yang tersedia menjadi kurang efektif  dalam meningkatkan efek metabolik.

#) 9sia

8enderung meningkat diatas usia -; tahun. 2) i"ayat keluarga

3) *elompok etnik c. DM malnutrisi

*ekurangan protein kronik A menyebabkan nipofungsi pakreas d. DM tipe lain

1) 'enyakit pankreas A pankreatitis, ca pankreas dll.

#) 'enyakit hormonal A acromegali yang merangsang sekresi sel<sel  beta sehingga hiperaktif dan rusak 

2) 0bat<obatan A

a) 7loan, strepoEokin A sitotoksin terhadap sel<sel beta.  b) Derivat thiaEide A menurunkan sekresi insulin

!edangkan faktor<faktor yang berpengaruh atas terjadinya ulkus diabetikum menurut 5evin, #$$1 adalah sebagai berikut A

a. Caktor endogen, meliputi genetik metabolik, angiopati diabetic.  b. Caktor eksogen, meliputi trauma, infeksi, obat

(6)

Caktor utama yang berperan pada timbulnya ulkus diabteikum adalah angiopati, neuropati dan infeksi. 7danya neuropati perifer akan menyebabkan hilang atau menurunnya sensasi nyeri pada kaki, sehingga akan mengalami trauma tanpa terasa yang mengakibatkan terjadinya atrofi pada otot kaki sehingga merubah titik tumpu yang menyebabkan ulsestrasi pada kaki klien.

7pabila sumbatan darah terjadi pada pembuluh darah yang lebih  besar maka penderita akan merasa sakit pada tungkainya sesudah ia  berjalan pada jarak tertentu. 7ngiopati menyababkan terjadinya  penurunan asupan nutrisi, oksigen serta antibiotika sehingga

menyebabkan terjadinya luka yang sukar sembuh (5evin, #$$1). 2. 'atofisiologi

:erjadi masalah kaki dia"ali adanya hiperglikemia pada penyandang DM yang menyebabkan kelainan neuropati dan kelainan pada pembuluh darah. +europati, baik neuropatik sensorik maupun motorik dan autonomik akan mengakibatkan terjadinya perubahan distribusi tekanan  pada telapak kaki dan selanjutnya akan mempermudah terjadinya ulkus. 7danya kerentanan terhadap infeksi menyebabkan infeksi mudah merebak  menjadi infeksi yang luas. Caktor aliran darah yang kurang juga akan lebih lanjut menambah rumitnya pengelolaan kaki diabetes (7skandar, #$$1).

9lkus diabetikum terdiri dari kavitas sentral biasanya lebih besar  dibanding pintu masuknya, dikelilingi kalus keras dan tebal. 7"alnya  proses pembentukan ulkus berhubungan dengan hiperglikemia yang  berefek terhadap saraf perifer, kolagen, keratin, dan suplai vaskuler. Dengan adanya tekanan mekanik terbentuk keratin keras pada daerah kaki yang mengalami beban terbesar. +europati sensori perifer memungkinkan terjadinya trauma berulang mengakibatkan terjadinya kerusakan jaringan area kalus. !elanjutnya terbentuk kavitas yang membesar dan akhirnya ruptur sampai permukaan kulit menimbulkan ulkus. 7danya iskemia dan  penyembuhaan luka abnormal menghalangi resolusi. Mikroorganisme yang masuk mengadakan kolonisasi didaerah ini. Drainase yang inadekuat

(7)

menimbulkan closed space infection. 7khirnya sebagai konsekuensi sistem imun yang abnormal, bakteria sulit dibersihkan dan infeksi menyebar ke  jaringan sekitarnya.

'enyakit neuropati dan vaskuler adalah faktor utama yang mengkontribusi terjadinya luka. Masalah luka yang terjadi pada pasien dengan diabetik terkait dengan adanya pengaruh pada saraf yang terdapat  pada kaki dan biasanya dikenal sebagai neuropati perifer. 'ada pasien dengan diabetik sering kali mengalami gangguan pada sirkulasi. @angguan sirkulasi ini adalah yang berhubungan dengan F pheripheral vasculal diseasesG. fek sirkulasi inilah yang menyebabkan kerusakan pada saraf. Hal ini terkait dengan diabetik neuropati yang berdampak pada sistem saraf autonom, yang mengontrol fungsi otot<otot halus, kelenjar dan organ viseral.

Dengan adanya gangguan pada saraf otonom pengaruhnya adalah terjadinya perubahan tonus otot yang menyebabkan abnormalnya aliran darah. Dengan demikian kebutuhan akan nutrisi dan oksigen maupun  pemberian antibiotik tidak mencukupi atau tidak dapat mencapai jaringan  perifer, juga tidak memenuhi kebutuhan metabolisme pada lokasi tersebut. fek pada autonomi neuropati ini akan menyebabkan kulit menjadi kering, antihidrosis& yang memudahkan kulit menjadi rusak dan mengkontribusi untuk terjadinya gangren. Dampak lain karena adanya nneuropati perifer  yang mempengaruhi kepada saraf sensori dan sistem motor yang menyebabkan hilangnya sensasi nyeri, tekanan dan perubahan temperatur  (!uryadi, #$$3).

(8)

3. Manifestasi *linis

:anda dan gejala diabetes mellitus adalah A a. *eluhan klasik

(9)

*arena sifatnya, kadar glukosa dara yang tinggi akan menyebabkan banyak kencing. *encing yang sering dan dalam  jumlah banyak pada malam hari.

#) Banyak minum (polidipsia)

asa haus sering dialami penderita karena banyaknya cairan yang keluar melalui kencing.

2) Banyak makan (polifagia)

asa lapar yang semakin besar sering timbul pada penderita DM karena pasien mengalami keseimbangan kalori negatif, sehingga timbul rasa lapar yang sangat besar.

3) 'enurunan berat badan dan rasa lemah

Disebabkan karena glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga sel kekurangan bahan bakar untuk  menghasilkan tenaga.

 b. *eluhan lain

1) @angguan saraf tepi atau kesemutan

*esemutan terjadi pada kaki di"aktu malam hari. #) @angguan penglihatan

2) @atal atau bisul

*elainan kulit berupa gatal, biasanya terjadi di daerah kemaluan dan daerah lipatan kulit seperti ketiak dan diba"ah payudara.

3) @angguan ereksi ;) *eputihan

!edangkan tanda dan gejala ulkus diabetikum adalah A a. 'ain (nyeri)

 b. 'aleness (kepucatan)

c. 'aresthesia (parestesi dan kesemutan) d. 'ulselessness (denyut nadi hilang) e. 'aralysis (lumpuh)

Bila terjadi sumbatan kronik, akan timbul gambaran klinis menurut pola dari fontaine A

(10)

a. !tadium  A asimtomatis atau gejala tidak khas (kesemutan)  b. !tadium  A terjadi klaudikasio intermiten

c. !tadium  A timbul nyeri saat istirahat

d. !tadium  A terjadinya kerusakan jaringan karena anoksia (ulkus) (Brunner  !uddarth, #$$;)

;. 'emeriksaan diagnostik

'emeriksaan penunjang yang perlu dilakukan untuk diabetes mellitus adalah A

a. *adar glukosa

1) @ula darah se"aktu  random I #$$ mgdl #) @ula darah puasa  nucter I 13$ mgdl

2) @ula darah # jam pp (post prandial) I #$$ mgdl  b. 7seton plasma A hasil J mencolok 

c. 7s lemak bebas A peningkatan lipid dan kolesterol d. 0smolaritas serum ( I 22$ osml )

e. 9rinalisis A proteinuriam ketonuria, glukosuria

'emeriksaan penunjang yang dilakukan untuk pasien ulkus diabetikum adalah A

a. 'emeriksaan fisik  1) nspeksi

Denervasi kulit menyebabkan produktivitas keringat menurun, sehingga kulit kaki kering, pecah, rabut kaki  jari (<), kalus, cla" toe. 9lkus tergantung saat ditemukan ($<;)

#) 'alpasi

a) *ulit kering, pecah<pecah, tidak normal  b) *lusiarteri dingin, pulsasi (<)

c) 9lkus A kalus tebal dan keras  b. 'emeriksaan vaskuler 

:es vaskuler noninvasive A pengukuran oksigen transkutaneus, ankle  brachial inde (7B), absolute toe systolic pressure.

(11)

c. 'emeriksaan radiologis A gas subkutan, benda asing, osteomielitis. d. 'emeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah A

1) 'emeriksaan darah

'emeriksaan darah meliputi A @D! I #$$ mgdl, gula darah puasa I 1#$ mgdl dan dua jam post prandial I #$$ mgdl

#) 9rin

'emeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine. 'emeriksaan dilakukan dengan Benedict (reduksi). Hasil dapat dilihat melalui  perubahan "arna pada urine A hijau (J), kuning (JJ), merah (JJJ),

dan merah bata (JJJJ). 2) *ultur pus

Mengetahui jenis kuman pada luka dan memberikan antibiotik  yang sesuai dengan jenis kuman.

B. *0+!' D7!7 :0 7!9H7+ *'7/7:7+ 1 'engkajian

'engkajian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses kepera"atan yang mempunyai dua kegiatan pokok yaitu A

a. 'engumpulan data

'engumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu dalam menentukan status kesehatan dan pola pertahanan penderita, mengidentifikasi, kekuatan dan kebutuhan penderita yang dapat siperoleh melalui anamnese, pemeriksaan fisik, pemeriksaan  penunjang serta pemeriksaan penunjang lainnya.

1) dentitas pasien

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, status perka"inan, suku bangsa, nomor register, tanggal masuk rumah sakit, dan diagnosa medis

(12)

#) *eluhan utama

7danya rasa kesemutan pada kaki atau tungkai ba"ah, rasa raba yang menurun, adanya luka yang tidak sembuh<sembuh dan  berbau, adanya nyeri pada luka.

2) i"ayat kesehatan sekarang

Berisi tentang kapan terjadinya luka, penyebab terjadinya luka serta upaya yang telah dilakukan oleh penderita untuk  mengatasinya.

3) i"ayat kesehatan dahulu

7danya ri"ayat penyakit DM atau penyakit<penyakit lain yang ada kaitannya dengan defisiensi insulin misalnya penyakit pankreas. 7danya ri"ayat penyakit jantung, obesitas, maupun aterosklerosis, tindakan medis yang pernah didapat maupun obat<obatan yang  biasa digunakan oleh penderita.

;) i"ayat kesehatan keluarga

Dari genogram keluarga biasanya terdapat salah satu anggota keluarga yang juga menderita DM atau penyakit keturunan yang dapat menyebabkan terjadinya defisiensi insulin misal hipertensi,  jantung.

-) i"ayat psikososial

Meliputi informasi mengenai perilaku, perasaan dan emosi yang dialami penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap penyakit penderita.

 b. 'emeriksaan fisik 

1) !tatus kesehatan umum

Meliputi keadaan penderita, kesadaran, suara bicara, tinggi badan,  berat badan dan tanda<tanda vital.

#) *epala dan leher 

*aji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah pembesaran pada leher, telinga kadang<kadang berdenging, adakah gangguan  pendengaran, lidah sering terasa tebal, ludah menjadi lebih kental,

(13)

gigi mudah goyah, gusi mudah bengkak dan berdarah, apakah  penglihatan kabur atau ganda, diplopia, lensa mata keruh.

2) !istem integumen

:urgor kulit menurun, adanya luka atau "arna kehitaman bekas luka, kelembaban dan suhu kulit didaerah sekitar ulkus dan gangren, kemerahan pada kulit sekitar luka, tekstur rambut dan kuku.

3) !istem pernafasan

7dakah sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada. 'ada penderita DM mudah terjadi infeksi.

;) !istem kardiovaskuler 

'erfusi jaringan menurun, nadi perifer lemah atau berkurang, takikardi atau bradikardi, hipertensi atau hipotensi, aritmia, kardiomegalis.

-) !istem gastrointestinal

:erdapat polifagi, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi, dehidrasi, perubahan berat badan, peningkatan lingkar abdomen, obesitas.

%) !istem urinary

'oliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas atau sakit saat berkemih.

4) !istem muskuloskeletal

'enyebaran lemak, peneybaran masa otot, perubahan tinggi badan, cepat lelah, lemah dan nyeri, adanya gangren di ekstremitas.

?) !istem neurologis

:erjadi penurunan sensoris, parasthesia, anastesia, letargi, mengantuk, reflek lambat, kacau mental, disorientasi.

# Diagnosa kepera"atan yang mungkin muncul

a. esti deficit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik   b. ntoleransi aktivitas berhubungan dengan produksi energi berkurang

(14)

d. 'ola nafas tidak efektif berhubungan dengan komplikasi DM

e. *erusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya luka gangren 2 ntervensi *epera"atan

a. Diagnosa kepera"atan A esti deficit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik 

:ujuan A setelah dilakukan tindakan kepera"atan selama ...... jam diharapkan kebutuhan cairan atau hidrasi pasien terpenuhi

*riteria hasil A

1) 'asien menunjukkan hidrasi yang adekuat dibuktikan oleh :: stabil

#) +adi perifer dapat diraba

2) :urgor kulit dan pengisian kapiler baik  ntervensi kepera"atan A

1) 'antau ::, nadi tidak teratur 

#) 'antau pola nafas seperti adanya pernafasan kusmaul 2) 'antau input dan output

3) *aji suhu, "arna kulit dan kelembaban

;) 0bservasi adanya kelelahan yang meningkat, edema, peningkatan  berat badan

-) *olaborasi A berikan terapi cairan sesuai indikasi

 b. Diagnosa *epera"atan A ntoleransi aktivitas berhubungan dengan  produksi energi berkurang

:ujuan A setelah dilakukan tindakan kepera"atan selama ..... jam diharapkan masalah intoleransi aktivitas dapat teratasi.

*riteria hasil A

1) Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan  

(15)

2) :anda<tanda vital normal ntervensi kepera"atan A

1) Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual

#) Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan

2) Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yag diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan

3) Bantu pasien atau keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas

;) Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan -) Bantu klien untuk membuat jad"al latihan di"aktu luang.

c. Diagnosa kepera"atan A esiko infeksi berhubungan dengan tingginya kadar gula darah.

:ujuan A setelah dilakukan tindakan kepera"atan selama ..... jam diharapkan klien tidak menunjukkan tandaa<tanda infeksi.

*riteria hasil A

1) :anda<tanda infeksi tidak ada

#) *eadaan luka baik dan kadar gula dalam darah normal 2) :: normal

ntervensi kepera"atan A

1) *aji adanya tanda<tanda adanya penyebaran infeksi pada luka #) 'ertahankan teknik aseptik bila mengganti balutan

2) 7njurkan kepada pasien dan keluarga untuk selalu menjaga kebersihan selama pera"atan

3) nspeksi balutan dan luka ;) 'erhatikan karakteristik luka

-) 5akukan pera"atan luka secara aseptik 

%) 7jarkan kepada pasien untuk menaati diet, latihan fisik dan  pengobatan yang ditetapkan

(16)

Berikan antibiotik dan insulin 0bservasi hasil @D!

d. Diagnosa *epera"atan A pola nafas tidak efektif berhubungan dengan komplikasi DM

:ujuan A setelah dilakukan tindakan kepera"atan selama ....... jam diharapkan pola nafas klien efektif 

*riteria hasil A

1) Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu

#) Menunjukkan jalan nafas yang paten ( klien tidak merasa tercekik) 2) :anda<tanda vital dalam rentang normal

ntervensi kepera"atan A

1) 7uskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan #) 'osisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 2) Monitor pola pernafasan abnormal

3) 5akukan fisioterapi dada jika perlu

;) *eluarkan sekret dengan batuk atau suction -) Berikan terapi oksigen nassal kanul

e. Diagnosa *epera"atan A kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya luka gangren

:ujuan A setelah dilakukan tindakan kepera"atan selama ...... jam diharapkan kerusakan integritas kulit dapat berkurang

(17)

*riteria hasil A

1) *ondisi luka menunjukkan adanya perbaikan jaringan dan tidak  terinfeksi

#) ntegritas kulit yang baik bisa dipertahankan ntervensi kepera"atan A

1) Monitor tanda dan gejala infeksi pada area insisi #) Monitor status nutrisi pasien

2) 7njurkan pasien untuk menggunakan pakaian longgar  3) aga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering

;) @anti balutan pada interval "aktu yang sesuai ayau biarkan luka tetap terbuka

-) Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien

%) Mandikan pasien dengan sabun dan air hangat

BAB III

(18)

7suhan *epera"atan 'ada 'asien +y. ' Dengan @angguan !istem ndokrin A Diabetes Mellitus Disertai 9lkus Diabetikum Di uang :eratai !9D Banyumas. Dengan ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 1 anuari #$1- dan dilakukan pengelolaan kasus selama 2 hari.

A. Pengkajian

'engkajian kepera"atan dilakukan pada hari !elasa, 1 anuari #$1-diperoleh dengan "a"ancara, observasi, dan studi dokumentasi catatan kepera"atan klien (rekam medis). Dari data pasien didapatkan data tentang identitas pasien bernama +y. ' berusia 34 tahun, berjenis kelamin perempuan, status sudah menikah, dan pasien beralamat di l. 'atikraja *aliori. 'asien  beragama islam bersuku a"a bangsa ndonesia, pendidikan terakhir !D dan  pasien bekerja sebagai petani. 'asien masuk rumah sakit pada tanggal #2 Desember #$1;. dentitas penanggung ja"ab pasien adalah :n. D, berumur 23 tahun, beralamat di *aliori *alibagor dan hubungan dengan pasien adalah anak pasien.

*eluhan utama saat pengkajian pasien mengatakan nyeri pada telapak  kaki kanan ' A karena penyakit ulkus DM, KA cenod<cenod,  A di telapak kaki sebelah kanan, ! A skala 3, : A terasa hilang timbul. *eluhan tambahan pasien mengatakan badan terasa pegal karena bedrest selama #3 jam post debridment. i"ayat penyakit sekarang sebelum masuk rumah sakit (1 bulan yang lalu) kaki kanan klien terkena api, kemudian pada hari !abtu #2 Desember #$1; pagi jam $4.$$ klien menggigil kemudian kaki bengkak, lalu klien berobat ke dokter namun dokter menyarankan untuk memeriksakan ke !9D Banyumas. 'ada hari !abtu #2 Desember #$1; jam #1.$$ /B klien masuk ke @D, di @D klien dilakukan tindakan insersi vena dan diberikan terapi obat, kemudian pada pukul ##.$$ /B klien dipindah ke ruang teratai.

i"ayat penyakit dahulu klien mengatakan pada tahun #$$- klien menggalami syok atau depresi karena anaknya meninggal klien rutin kontrol ke dr. !pesialis psikologis. *emudian pada tahun #$12 diketahui bah"a kadar  gula darah klien tinggi yaitu mencapai 3$% gdl. 'ada tahun #$13 klien dilakukan tindakan debridment pada kaki kiri. i"ayat kesehatan keluarga

(19)

klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan klien dan tidak ada ri"ayat penyakit menurun lainnya seperti asma, hipertensi dll.

'engkajian pola fungsional gordon didapatkan data pada pengkajian pola nutrisi sebelum sakit pasien mengatakan jarang makan nasi, makan nasi jika ingin saja, 1 hari makan 1 dengan nasi, lauk pauk dan sayur. Makan tidak  habis 1 porsi. Minum pasien mengatakan suka medang teh atau kopi 1 hari #<2 kali, minum air putih 4<? gelas belimbinghari, klien juga suka mengkonsumsi  jamu, minum jamu 1 hari 1 kali. 'ola eliminasi klien sebelum sakit

mengatakan B7B 1 sehari (konsistensi lembek, bau khas) B7* klien mengatakan sering B7* malam 3<;  semalam, untuk sehari<hari klien B7*  ;<- kalihari. !elama sakit B7B klien mengatakan 1  sehari, B7* klien mengatakan B7* #<2 kalihari ("arna urin kuning jernih, bau khas).'ada  pengkajian pola keyakinan dan nilai sebelum sakit klien mengatakan  beragama islam dan klien selalu melaksanakan ibadah sholat ; "aktu.

!edangkan selama sakit klien mengatakan kadang<kadang sholat.

'ada pemeriksaan fisik didapatkan data keadaan umum pasien baik, kesadaran composmentis dan @8! 3M-;. :anda<tanda vital :DA 11$?$ mmHg, A #$ menit, !A 2;,; o8, +A 4$ menit dan :B A 1;; cm, BBA 3$

kg. 'emeriksaan head to toe didapatkan data kepala bentuk mesochepal, rambut hitam,bersih, tidak berminyak, tidak ada luka atau jejas. Mata bersih, simetris, onjungtiva anemis, sklera anikterik, pupil isokor (ukuran # mm), tidak ada peradangan, fungsi penglihatan baik. Hidung bersih, seimteris, tidak  ada pembesaran polip. Mulut dan gigi mukosa bibir kering, tidak ada saria"an, gigi bersih, tidak ada karies gigi, tidak ada gigi palsu. :elinga klien  bersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik. 5eher tidak ada  pembesaran kelenjar tiroid. 'emeriksaan dada, inspeksiA pengembangan dada simetris, tidak ada lesi pada dada, palpasiA vokal fremitus kanan kiri sama,  perkusiA pada paru<paru resonan dan jantung pekak. 7uskultasi paru<paru vesikuler dan jantung !1<!# reguler. 'emeriksaan abdomen inspeksiA perut datar, simetris, tidak ada lesi, aukultasi A bising usus 1# menit, palpasiA tidak 

(20)

ada nyeri tekan epigastrium, perkusi tympani. 'emeriksaan ekstremitas atas klien terpasang infus 5 2$ tpm di ekstremitas kiri. kstremitas ba"ah terdapat ulkus DM di ekstremitas kanan post debridment pada tanggal 3  januari #$1-, ulkus tertutup dengan kassa, tidak rembes, tidak ada edema. kstremitas kiri tampak kehitaman, jari tersisa # (jempol dan tengah), post debridment pada tahun #$13.

'emeriksaan genetalia pasein berjenis kelamin perempuan, menstruasi sudah jarang dan tidak terpasang D8. 'ada pemeriksaan kulit tampak pucat, tidak ada sianosis, kulit pada kaki kehitaman.

Hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal # januari #$1- didapatkan hasil B8 2,;# 1$e-u5 (+A 3.$-<3.-?), H@BA ?.#? gd5 (+A 1#.?<13.#), H8: #4.3 (+A 2%.%<;2.%), M8 %?.4 (+A 41.1<?-.$). pada pemeriksaan kimia klinik  didapatkan hasil total protein ?.-% unit (+A -.-<-.%), albumin #.%2 (+A 2.3-< 3.4). Hasil pemeriksaan ro thora didapatkan ape paru tenang, corakan paru dalam batas normal, sinus dan diafragma baik, 8: L$,;-, tulang<tulang dinding thora intak kesanA pulmo dan cor dalam batas normal. 'ada o. 'edis detra didapatkan hasil tampak destruksi ossa tarsalia, basis metatarsal digit 1, #, 2, 3 dan metatarsal # sampai phalanges # serta digiti 1.

Dilakukan debridment luka ulkus diabetikum pada kaki kanan di B! !9D Banyumas pada tanggal 3 januari #$1- jam $?.$$ /B. Diberikan tranfusi '8 3 kolf, golongan darah 7B. 'emberian CD Cutrolit atau +a8l 2$ tpm, :erapi injeksi ondansentron #3 mg, omepraEole 21$$$ gr, caftaEidin 21$$ gr.

B. Analisa Data

:anggal Data fokus tiologi 'roblem

(21)

#$1- 'asien mengatakan nyeri  pada telapak kaki kanan

'A ulkus dm KA cenod<cenod

A telapak kaki kanan !A skala 3

:A hilang timbul D0 A

*lien tampak meringis kesakitan

*lien tampak gelisah /ajah tampak menahan nyeri

 biologis

3 jan

#$1-D! A

*lien mengatakan porsi makan dikurangi, makan habis  porsi dari ! dengan nasi, sayur, lauk   pauk.

D0 A

/ajah pasien tampak   pucat

*onjungtiva anemis Mukosa bibir kering Hb A ?.#? gd5

'enurunan BB A ; kg

Caktor biologis esiko

ketidakseimbanga n nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 3 jan #$1-D! A

*lien mengatakan nyeri  pada luka

D0 A

7danya luka ulkus diabetikum

(22)

:erdapat luka ulkus diabetikum pada kaki kanan 5eukosit -,-41$2u5 3 jan #$1-D! A *lien mengatakan  beragama islam, klien mengatakan kadang< kadang sholat

D0 A

*lien tampak jarang sholat ; "aktu

Cisik (penyakit) Hambatan religiositas

C. Diagnsa ke!era"atan sesuai !riritas

1. +yeri akut berhubungan dengan agen injury biologis

#. esiko infeksi berhubungan dengan adanya luka ulkus diabetikum

2. esiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh  berhubungan dengan faktor biologis

3. Hambatan religiositas berhubungan dengan fisik (penyakit) D. Inter#ensi Ke!era"atan

$.  +yeri akut berhubungan dengan agen injury biologis

:ujuan A setelah dilakukan tindakan kepera"atan selama 24 jam diharapkan masalah yeri akut dapat teratasi.

*riteria hasil A

ndikator    

a. kspresi nyeri pada "ajah  b. Crekuensi nyeri sering

c. !kala nyeri 2 2 2 *eterangan A 1. !angat berat #. Berat 2. !edang 3. ingan ;. :idak ada

(23)

ntervensi A

a. Monitor ::

 b. 5akukan pengkajian nyeri secara komprehensif  c. 7jarkan teknik non farmakologis

d. 7njurkan pasien meningkatkan istirahat

e. *olaborasi dengan dokter A pemberian analgetik 

#. esiko infeksi berhubungan dengan adanya luka ulkus diabetikum

:ujuan A setelah dilakukan tindakan kepera"atan selama 24 jam diharapkan masalah resiko infeksi teratasi.

*riteria hasil A

ndikator    

a. 5eukosit normal  b. !uhu normal

c. :idak ada tanda infeksi

2 2 # *eterangan A 1. @angguan ekstrim #. @angguan berat 2. @angguan sedang 3. @angguan ringan ;. :idak ada gangguan ntervensi A

a. Batasi pengunjung

 b. 8uci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan c. :ingkatkan intake nutrisi

d. Monitor tanda dan gejala infeksi e. Monitor ::

f. 5akukan pera"atan luka

g. *olaborasi dengan dokter pemberian antibiotik 

2. esiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh  berhubungan dengan faktor biologis.

(24)

!etelah dilakukan tindakan kepera"atann selama 24 jam diharapkan masalah resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi.

*riteria hasil A

ndikator    

a. 7supan nutrisi kurang  b. :anda malnutrisi 2 2 *eterangan A 1. *eluhan ekstrim #. *eluhan berat 2. *eluhan sedang 3. *eluhan ringan ;. :idak ada keluhan ntervensi A

a. *aji kemampuan klien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan  b. *olaborasi dengan ahli giEi

c. 7njurkan pasien minum air hangat d. Monitor Hb

e. Monitor konjungtiva dan mukosa bibir 

3. Hambatan religiositas berhubungan dengan fisik (penyakit)

:ujuan A setelah dilakukan tindakan kepera"atan selama 24 jam diharapkan masalah hambatan religiositas teratasi.

*riteria hasil A

ndikator    

a. *emampuan untuk berdoa  b. *emampuan untuk beribadah

2 2 *eterangan A 1. @angguan ekstrim #. @angguan berat 2. @angguan sedang 3. @angguan ringan ;. :idak ada gangguan

(25)

ntervensi A

a. *aji adanya hambatan dalam praktek keagamaan  b. :a"arkan dukungan doa secara individu atau bersama

c. 'erlihatkan empati dan penerimaan

d. :unjukkan sikap menerima dan tidak menghakimi praktek keagamaan klien

e. nformasikan pasien atau keluarga mengenai sumber keagamaan f. Motivasi untuk melakukan kegiatan ibadah

E. I%!le%entasi Ke!era"atan

mplementasi kepera"atan pad +y. ' dilakukan selama 2 hari kelolaan yaitu mulai tanggal $3<$- anuari #$1-.

1. D A +yeri akut berhubungan dengan agen injury biologis

!enin, $3 anuari #$1- tindakan yang dilakukan A melakukan  pengkajian nyeri secara komprehensif, mengajarkan teknik non farmakologis. espon pasien setelah dilakukan tindakan kepera"atan yaitu  pasien mengatakan nyeri pada kaki kanan skala 3, nyeri berkurang setelah

dilakukan relaksasi nafas dalam.

!elasa, $; anuari #$1- tindakan yang dilakukan A memonitor ::, melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, mangajarkan teknik non farmakologis. espon pasien setelah dilakukan tindakan kepera"atan adalah :D 11$?$ mmHg, + A ?3 menit, A #$ menit, !A 2-,; o8, klien mengatakan nyeri berkurang dengan skala 2, klien mengatakan nyeri  berkurang setelah dilakukan relaksasi nafas dalam.

abu, $- anuari #$1- tindakan yang dilakukan A melakukan  pengkajian nyeri secara komprehensif, menganjurkan pasien meningkatkan istirahat. espon klien setelah dilakukan tindakan yaitu A klien mengatakan luka sudah tidak nyeri, saat diberikan penjelasan untuk  meningkatkan istirahat klien tampak mengerti.

(26)

!enin, $3 anuari #$1- tindakan yang dilakukan A menjaga kebersihan tempat tidur, membatasi pengunjung, mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan. espon pasien setalah dilakukan tindakan yaitu telah dilakukan verbed, dilakukan pembatasan pengunjung, dan dilakukan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.

!elasa, $; anuari #$1- tindakan yang dilakukan A membatasi  pengunjung dan mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan, memberikan terapi antibiotik, memonitor tanda dan gejala infeksi. espon A telah dilakukan pembatasan pengunjung, dilakukan cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan dan diberikan terapi ceftaEidin 1$$$ gr, terdapat luka pada kaki kanan, tidak rembes, luka nyeri dan rembes, terdapat kemerahan disekitar luka.

abu, $- anuari #$1- tindakan yang dilakukan A membatasi  pengunjung dan mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan, memberikan terapi antibiotik, memonitor tanda dan gejala infeksi. espon A telah dilakukan pembatasan pengunjung, dilakukan cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan dan diberikan terapi ceftaEidin 1$$$ gr, terdapat luka pada kaki kanan, tidak rembes, luka nyeri dan rembes, terdapat kemerahan disekitar luka.

2. esiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh  berhubungan dengan faktor biologis

!enin, $3 anuari #$1- tindakan yang dilakukan A mengecek @D!, memonitor Hb, memonitor konjungtiva dan mukosa bibir, memberikan diit sesuai indikasi ahli giEi. espon pasien setelah dilakukan tindakan yaitu @D! A 1$# Hb A ?,#? gd5, konjungtiva anemis dan mukosa bibir kering,  pasien diberikan diit rendah kalori.

!elasa, $; anuari #$1- tindakan yang dilakukan A memberikan diit sesuai indikasi ahli giEi, mengkaji kemampuan pasien makan. espon A  pasien diberikan diit rendah kalori, pasien mengatakan makan habis   porsi.

(27)

abu, $- anuari #$1- tindakan yang dilakukan A memberikan diit sesuai indikasi ahli giEi, menganjurkan pasien minum air hangat, memonitor konjungtiva dan mukosa bibir, melakukan pengukuran @D!. espon A pasien diberikan diit rendah kalori, pasien tampak mengerti, konjungtiva anemis dan mukosa bibir kering, @D! A 13-.

3. Hambatan religiositas berhubungan dengan fisik (penyakit)

!enin, $3 anuari #$1- tindakan yang dilakukan A mengkaji adanya hambatan dalam praktek keagamaan. espon A pasien mengatakan jarang sholat.

!elasa, $; anuari #$1- tindakan yang dilakukan A mengkaji adanya hambatan dalam praktek keagamaan, memotivasi klien untuk melakukan kegiatan ibadah dengan tayamum. espon pasien setelah dilakukan tindakan A pasien mengatakan jarang sholat karena kaki kanannya sakit, klien mengatakan mengerti saat diberikan motivasi.

abu, $- anuari #$1- tindakan yang dilakukan A mengkaji adanya hambatan dalam praktek keagamaan, memotivasi klien untuk melakukan kegiatan ibadah dengan tayamum. espon pasien setelah dilakukan tindakan A pasien mengatakan jarang sholat karena kaki kanannya sakit, klien mengatakan mengerti saat diberikan motivasi.

&. E#aluasi Ke!era"atan

1. +yeri akut berhubungan dengan agen injury biologis

valuasi kepera"atan dilakukan pada hari abu, $- anuari #$1- jam 14.$$ /B setelah dilakukan tindakan kepera"atan pada +y. ' didapatkan data yaitu A !A klien mengatakan kaki kanan sudah tidak nyeri.

(28)

0A klien tampak tenang, klien mampu tidur nyenyak, ekspresi "ajah senang. 7A masalah nyeri akut teratasi.

ndikator  :ujuan    a. kspresi nyeri pada "ajah

 b. Crekuensi nyeri sering c. !kala nyeri 2 2 2 ; ; ; ; ; ; 'A rencana pasien boleh pulang hari kamis, % anuari #$1-. Discharge  planning A

a. @unakan teknik relaksasi nafas dalam jika nyeri timbul kembali  b. 7njurkan pasien meningkatkan istirahat.

#. esiko infeksi berhubungan dengan adanya luka ulkus diabetikum

valuasi kepera"atan dilakukan pada hari abu,$- anuari #$1- jam 14.1$ /B, detelah dilakukan tindakan kepera"atan pada +y. ' didapatkan data yaitu A ! A klien mengatakan terdapat luka ulkus DM di kaki kanan. 0A terdapat luka ulkus DM pada kaki kanan, tampak  kemerahan disekitar luka, luka rembes. 7A masalah resiko infeksi belum teratasi.

ndikator  :ujuan    a. 5eukosit normal

 b. !uhu normal

c. :idak ada tanda infeksi

2 2 # ; ; ; 3 3 2 ' A rencana pasien boleh pulang hari kamis, % anuari #$1-. Discharge  planning A

a. 7njurkan pasien untuk melakukan pera"atan luka setiap hari  b. aga kebersihan luka

2. esiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh  berhubungan dengan faktor biologis

valuasi kepera"atan dilakukan pada hari abu, $- anuari #$1- jam 14.1$ /B, setelah dilakukan tindakan kepera"atan pada +y. ' didapatkan data yaitu A ! A klien mengatakan makan habis  porsi dari ! dengan nasi, sayur, lauk pauk dan tidak mual. 0A pasien diberikan diit tampak tidak habis atau habis  porsi, konjungtiva ananemis, mukosa

(29)

 bibir kering, penurunan BB A ; kg. 7A masalah resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi.

ndikator  :ujuan    a. 7supan nutrisi kurang

 b. :anda malnutrisi 2 2 ; ; 3 3 ' A rencana pasien boleh pulang hari kamis, % anuari #$1-. Discharge  planning A

a. 'orsi makan dikurangi

 b. Hindari makanan atau minuman yang manis<manis c. utin kontrol @D!

d. 7njurkan pola hidup bersih dan sehat

3. Hambatan religiositas berhubungan dengan fisik (penyakit)

valuasi kepera"atan dilakukan pada hari abu, $- anuari #$1- jam 14.1$ /B, detelah dilakukan tindakan kepera"atan pada +y. ' didapatkan data yaitu A !A klien mengatakan beragama islam, klien mengatakan kadang<kadang sholat. 0A pasien tampak jarang sholat ; "aktu. 7A masalah hambatan religiusitas belum teratasi.

ndikator  :ujuan    c. *emampuan untuk berdoa

d. *emampuan untuk beribadah

2 2

' A rencana pasien boleh pulang hari kamis, % anuari #$1-. Discharge  planning A

a. Motivasi klien untuk melaksanakan ibadah sholat "ajib ; "aktu

BAB I' PE(BAHASAN

Pada BAB ini penulis akan membahas kesenjangan antaa te!i

dengan studi kasus asuhan kepea"atan pada #$. P dengan

%iabetes &ellitus disetai 'lkus %iabetikum( pada tanggal 04 ) 06

(30)

 *anuai 2015. Pembahasan $ang penulis lakukan akan meliputi

pengkajian( diagn!sa kepea"atan.

A. Pengkajian

'engkajian adalah pengumpulan data atau pengumpulan informasi tentang klien yang dilakukan secara sistematis untuk menentukan masalah<masalah, serta kebutuhan kepera"atan dan kesehatan klien. Metode yang digunakan oleh penulis dalam pengumpulan data antara lain dengan "a"ancara,  pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi (catatan medis) (Dalami, dkk, #$11).

1. /a"ancara

/a"ancara adalah menanyakan atau membuat tanya ja"ab yang  berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh klien, biasa juga disebut dengan anamnesa. /a"ancara berlangsung untuk menanyakan hal<hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien dan merupakan suatu komunikasi yang direncanakan (Dalami, dkk, #$11).

'ada saat melakukan pengkajian atau "a"ancara penulis tidak  menemukan kesulitan karena pasien kooperatif dan saat dilakukan "a"ancara pasien selalu menja"ab pertanyaan yang diajukan penulis.

Hasil dari pengkajian didapatkan

keluhan utama saat

pengkajian

*eluhan utama saat pengkajian pasien mengatakan nyeri  pada telapak kaki kanan ' A karena penyakit ulkus DM, KA cenod<cenod,  

A di telapak kaki sebelah kanan, ! A skala 3, : A terasa hilang timbul. *eluhan tambahan pasien mengatakan badan terasa pegal karena bedrest selama #3 jam post debridment.

Hasil pengkajian pola fungsional @ordon didapatkan data pola nutrisi sebelum sakit pasien mengatakan jarang makan nasi, makan nasi  jika ingin saja, 1 hari makan 1 dengan nasi, lauk pauk dan sayur. Makan tidak habis 1 porsi. Minum pasien mengatakan suka medang teh atau kopi 1 hari #<2 kali, minum air putih 4<? gelas belimbinghari, klien juga suka mengkonsumsi jamu, minum jamu 1 hari 1 kali. 'ola eliminasi klien sebelum sakit mengatakan B7B 1 sehari (konsistensi lembek, bau khas) B7* klien mengatakan sering B7* malam 3<;  semalam, untuk sehari< hari klien B7* ;<- kalihari. !elama sakit B7B klien mengatakan 1 

(31)

sehari, B7* klien mengatakan B7* #<2 kalihari ("arna urin kuning  jernih, bau khas).'ada pengkajian pola keyakinan dan nilai sebelum sakit klien mengatakan beragama islam dan klien selalu melaksanakan ibadah sholat ; "aktu. !edangkan selama sakit klien mengatakan kadang<kadang sholat.

Hasil pengkajian tersebut sesuai dengan pengkajian teori. 'ada  pengkajian teori tertulis tanda dan gejala 9lkus diabetikum yaitu 'ain

(nyeri), 'aleness (kepucatan), 'aresthesia (parestesi dan kesemutan).

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa kepera"atan adalah penilaian klinis mengenai pengalaman respons individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan yang aktual atau potensial  proses hidup (Dalami, dkk, #$11).

Diagnosa kepera"atan berdasarkan path"ay dikonsep teori muncul ; diagnosa kepera"atan, yaitu esti deficit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik 

,

ntoleransi aktivitas berhubungan dengan produksi energi  berkurang, esiko infeksi berhubungan dengan tingginya kadar gula darah

,

'ola nafas tidak efektif berhubungan dengan komplikasi DM, *erusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya luka gangren

'ada kasus nyata penulis menemukan 1 diagnosa kepera"atan yang sesuai dengan konsep teori, 2 diagnosa kepera"atan yang tidak sesuai dengan konsep teori dan 3 diagnosa yang yang tidak ditemukan pada kasus nyata tetapi ada di teori.

1. Diagnosa *epera"atan yang ditemukan pada kasus nyata yang sesuai degan teori yaitu A

a. esiko infeksi berhubungan dengan adanya luka ulkus diabetikum esiko infeksi adalah mengalami peningkatan resiko terserang organisme patogenik.

Caktor<faktor resiko yaitu penyakit kronis, pengetahuan yang tidak  cukup untuk menghindari pemajanan patogen, pertahanan tubuh  primer yang tidak adekuat, ketidakadekuatan pertahanan sekunder,

(32)

vaksinasi tidak adekuat, pemajanan terhadap patogen lingkungan meningkat, prosedur invasif, malnutrisi

#. Diagnosa *epera"atan yang tidak ditemukan pada kasus nyata tetapi ada di konsep teori yaitu A

a. esti deficit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik  esiko kekurangan volume cairan adalah resiko penurunan cairan interstitial dan atau intraseluler. ni mengacu pada dehidrasi, kehilangan cairan.

Batasan karakteristik resiko kekurangan volume cairan yaitu  perubahan status mental, perubahan tekanan darah, perubahan tekanan

nadi, penurunan turgor kulit, penurunan haluaran urin, membran mukosa kering, peningkatan hematokrit, haus, kelemahan.

 b. ntoleransi aktivitas berhubungan dengan produksi energi berkurang ntoleransi aktivitas adalah ketidakcukupan energy psikologis atau fisiologis untuk melanjutkan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari<hari harus atau yang tidak ingin dilakukan (Herdman, #$1#).

Batasan karakteristik dari intoleransi aktivitas meliputi ketidaknyamanan atau dispnea saat beraktivitas, melaporkan keletihan atau kelemahan secara verbal, frekuensi jantung atau tekanan darah tidak normal sebagai respons terhadap aktivitas dan perubahan *@ yang menunjukan aritmia atau iskemia.

c. 'ola nafas tidak efektif berhubungan dengan komplikasi DM

*etidakefektifan pola nafas adalah inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi.

Batasan karakteristik ketidakefektifan pola nafas yaitu perubahan kedalaman pernafasan, bradipneu, penurunan tekanan ekspirasi, dispneu, penurunan kapasitas vital, pernafasan cuping hidung, takipneu, fase ekspirasi memanjang, penggunaan otot aksesorius untuk   bernafas

(33)

*erusakan integritas kulit adalah perubahan atau gangguan epidermis dan atau dermis.

Batasan karakteristik kerusakan integritas kulit yaitu kerusakan lapisan kulit (dermis), gangguan permukaan kulit (epidermis), invasi struktur tubuh.

2. Diagnosa *epera"atan yang ditemukan pada kasus nyata tetapi tidak ada di konsep teori yaitu A

a. +yeri akut berhubungan dengan agen injury biologis

 +yeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak  menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang actual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa & a"itan yang tiba<tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga  berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan  berlangsung L - bulan (/ilkinson, #$12).

Batasan karakteristik dari nyeri akut meliputi mengungkapkan secara verbal atau melaporkan nyeri dengan isyarat, posisi untuk  menghindari nyeri, perubahan tonus otot, respons autonomic,  perubahan selera makan, perilaku distraksi, perilaku ekspresif, "ajah topeng, perilaku menjaga atau sikap melindungi, fokus menyempit,  bukti nyeri yang dapat diamati, berfokus pada diri sendiri dan

gangguan tidur.

 b. esiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh  berhubungan dengan faktor biologis

Menurut Huda dan *usuma (#$1;), resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah resiko ketidakcukupan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Batasan karakteristik resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yaitu kram abdomen, nyeri abdomen, menghindari makanan,  berat badan #$6 atau lebih diba"ah berat badan ideal, kerapuhan

kapiler, diare, kehilangan rambut berlebihan, bising usus hiperaktif, kurang minat pada makanan, membran mukosa pucat, tonus otot

(34)

menurun, saria"an rongga mulut, cepat kenyang setelah makan, kelemahan otot mengunyah, kelemahan otot untuk menelan, kurang informasi.

c. Hambatan religiositas berhubungan dengan fisik (penyakit)

BAB ' PENUTUP A. Kesi%!ulan

!etelah penulis melakukan asuhan kepera"atan selama 2#3 jam pada  pasien dengan Diabetes Mellitus disertai Ulkus Diabetikum, penulis mampu menerapkan atau mengaplikasikan asuhan kepera"atan pada pasien dengan

(35)

 Diabetes Mellitus disertai Ulkus Diabetikum, secara sistematis menggunakan  pendekatan proses kepera"atan secara komprehensif, maka penulis dapat

menarik kesimpulan sebagai berikut A

1.

Penulis mampu melakukan pengkajian

*eluhan utama saat pengkajian pasien mengatakan nyeri pada telapak kaki kanan ' A karena penyakit ulkus DM, KA cenod<cenod,  A di telapak kaki sebelah kanan, ! A skala 3, : A terasa hilang timbul. *eluhan tambahan pasien mengatakan badan terasa pegal karena bedrest selama #3  jam post debridment.

i"ayat penyakit dahulu klien mengatakan pada tahun #$$- klien menggalami syok atau depresi karena anaknya meninggal klien rutin kontrol ke dr. !pesialis psikologis. *emudian pada tahun #$12 diketahui  bah"a kadar gula darah klien tinggi yaitu mencapai 3$% gdl. 'ada tahun

#$13 klien dilakukan tindakan debridment pada kaki kiri.

2.

'enulis mampu merumuskan diagnosa kepera"atan

Diagnosa kepera"atan yang diangkat pada kasus +y. ' dengan  Diabetes Mellitus disertai Ulkus Diabetikum sesuai dengan prioritas

adalah A

a. +yeri akut berhubungan dengan agen injury biologis

 b. esiko infeksi berhubungan dengan adanya luka ulkus diabetikum c. esiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

 berhubungan dengan faktor biologis

d. Hambatan religiositas berhubungan dengan fisik (penyakit) B. Saran

!etelah penulis melakukan 7suhan *epera"atan diharapkan *arya :ulis lmiah ini dapat menjadi bahan pustaka yang dapat memberikan gambaran tentang bagaiamana 7suhan *epera"atan pada 'asien dengan  Diabetes  Mellitus disertai Ulkus Diabetikum.

1. umah !akit

umah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan dapat memberikan tindakan dan pelayanan yang cepat untuk para penderita 9lkus Diabetikum khususnya pada pasien<pasien yang akan dilakukan debridment, agar luka tidak bertambah parah dan infeksi.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini peneliti memilih teknik Numbered Heads Together (NHT) karena Numbered Heads Together (NHT) dirasa dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan Hasil

SPD dan SPW 2014 merupakan rangkaian dari kegiatan Sensus Pertanian 2013 (ST2013) yang dirancang untuk menyediakan informasi mengenai biaya produksi dan struktur

Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Managerial dengan Pengawasan Internal Sebagai Variabel

Asisten Mata Kuliah atau asisten Tutorial adalah mahasiswa yang telah melalui proses seleksi asisten yang diberi tugas untuk membantu dosen mata kuliah dalam

[r]

Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkutan uterus, miomektomi dilakukan dengan pertimbangan jika diharapkan pada proses selanjutnya penderita

&#34;roses pengeluaran sputum dari paruparu, bronkus dan trakea yang dihasilkan oleh klien &#34;roses pengeluaran sputum dari paruparu, bronkus dan trakea yang dihasilkan oleh

Proses Autoclave-Batch merupakan metode komersial paling tua yang digunakan untuk pemecahan lemak tingkat tinggi, waktu reaksinya lebih cepat daripada  proses Twitchell.