• Tidak ada hasil yang ditemukan

profil kandidat candidate profiles

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "profil kandidat candidate profiles"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

program reintroduksi orangutan kalimantan timur - samboja lestari

east kalimantan orangutan reintroduction program - samboja lestari

kiri ke kanan

|

leFt to rigHt

baris 1

|

row 1

: emerson, sarmi, mona

baris 2

|

row 2

: agus, acong, mayang

baris 3

|

row 3

: noel, inge, siwie

(2)

[in]

Semi-liar adalah orangutan yang,

pada saat diselamatkan, masih

ber perilaku alami (liar), dan secara

konsisten memperlihatkan

bah-wa ia telah memiliki kemampuan

yang cukup untuk hidup mandiri

di hutan.

[en]

Semi-wilds are orangutans who

still retained their true nature at

the time of rescue and have

con-sistently showed that they have

learned adequate forest skills.

SEMI-WILD

(3)

/in/

Emerson adalah orangutan dewasa muda berusia sekitar 15 tahun yang diselamatkan di Sangatta dan dibawa ke Samboja Lestari pada tanggal 11 Februari 2001. Karena ukuran tubuhnya yang besar serta kapasitas di Samboja Lestari yang ketika itu telah mencapai maksimum, Emerson ditempatkan di sebuah kandang individu.

Meskipun secara wajar ia menunjukkan ketidaksukaan terhadap manusia, selama tinggal di Samboja Lestari, Emerson telah berubah menjadi sangat lembut terhadap orangutan betina. Dia juga baik terha-dap orangutan lain pada umumnya sehingga ia pun dipindahkan ke sebuah pulau pra-pelepasliaran. Pulau ini telah diduduki oleh Leo dan ‘geng-nya’, jadi kami mengamati dengan ketat kelompok ini untuk beberapa waktu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tapi ternyata Leo menyambut Emerson

EMERSON

Jantan,

26 tahun

Male,

26 years

old

Emerson diselamatkan di Sangatta dan dibawa

ke Samboja Lestari pada 11 Februari 2001.”

“Emerson was rescued in Sangatta and taken to

Samboja Lestari on February 11, 2001.”

dan bahkan terlihat sedikit mengagumi pejantan raksasa baru dengan ban-talan pipi besar yang mencolok itu. Emerson menanggapi de ngan di ngin tapi jelas senang bahwa kehadirannya tidak mendapatkan tantangan dari Leo. Meskipun keduanya tidak pernah men-jadi teman dekat, mereka tidak per-nah agresif terhadap satu sama lain. Sementara Leo berhubungan dengan Juminten, Emerson telah menjalin hubungan dekat dengan Sarmi. Hidup yang indah di pulau. Sekarang, di usianya yang ke-26 tahun Emerson sedang mempersiapkan perjalanan terakhirnya. Emerson akhirnya kembali ke rumahnya yang sejati!

/en/

Emerson was already a young adult of around 15 years old when he was rescued in Sangatta and taken to Samboja Lestari on February 11, 2001. Due to his size as well as our capacity in Samboja Lestari, which at that time had reached its maximum, Emerson was placed in an individual enclosure. Although he demonstrates a healthy dislike towards humans, during his years at Samboja Lestari, Emerson has turned out to be very gentle towards female orangutans. He is also kind to other orangutans in general and was hence moved to a pre-released island. The island was already

occu-pied by Leo and “his gang”, and so we observed the group closely for quite some time as a precaution. But Leo welcomed Emerson and was actually quite intrigued by this giant new male with big striking cheek-pads. Emerson responded coolly but was clearly glad that his presence was not challenged. Although the two never become best buddies, they have never been aggressive towards each other. While Leo courted Juminten, Emerson devel-oped a close relationship with Sarmi. Life is good on the island. Now, 26 year-old Emerson is preparing for his final journey. Emerson is finally returning to his rightful home!

(4)

Diselamatkan dekat areal

tambang di Sangatta, Sarmi

dibawa ke Samboja Lestari

pada 6 Oktober 1998.”

“Rescued near a coal mine

in Sangatta, Sarmi was

taken to Samboja Lestari on

October 6, 1998.”

/in/

Orangutan betina muda berusia 4-5 tahun dise-lamatkan di dekat sebuah tambang batubara di Sangatta. Ketika itu, 1998, banyak perusahaan tambang batubara secara agresif memperluas wilayah operasi mereka yang mengakibatkan hilangnya banyak habitat satwa liar, termasuk orangutan. Meskipun ada juga catatan posi-tif, yakni beberapa perusahaan mengambil sikap bertanggungjawab atas tindakan mereka de ngan melakukan pendanaan dan memfasili-tasi kegiatan penyelamatan orangutan. Mereka juga terlibat aktif dalam berbagai program penyadartahuan di daerah.

Dinamakan Sarmi, orangutan betina muda ini dibawa ke Samboja Lestari pada tanggal 6 Oktober 1998. Bersama Mona dan orangutan lain yang diselamatkan selama periode itu, Sarmi tinggal di kandang sosialisasi sampai 2010, kemudian dipindahkan ke Pulau 6, sebuah pulau pra-pelepasliaran di Samboja Lestari, ber-sama dengan empat betina lain yang terdiri dari dua pasang ibu-anak dan bayi orangutan jantan yatim piatu bernama Saprol. Saat itu, Sarmi sudah memiliki anak perempuan, Sani, yang lahir pada tahun 2005. Tanpa diduga, Sarmi mengadopsi Saprol! Dia mengangkat dan merawat Saprol sebagai anaknya sendiri dan sebagai adiknya Sani. Awal tahun ini, kami mem-perkenalkan Sarmi ke Emerson, orangutan jantan besar dan tampan yang juga menjadi salah satu kandidat pelepasliaran kali ini. Keduanya langsung tertarik dan sejak saat itu membangun hubungan yang indah. Kami sudah tidak sabar untuk melihat dua orangutan ini membawa hubungan mereka lebih jauh lagi setelah mere-ka kembali ke rumahnya di hutan!

/en/

A young female orangutan of 4-5 years old was rescued near a coal mine in Sangatta. That year, 1998, many coal mining companies aggres-sively expanded their operations in the area resulting in overwhelming habitat loss for many wild animals, including orangutans.

On a positive note though, some companies did take responsibility for their actions by extensively funding and facilitating rescue activities. They were also actively involved in many awareness-building programs in the area.

Named Sarmi, this young female orangutan was taken to Samboja Lestari on October 6, 1998. With Mona and many other orangutans rescued during that period, Sarmi grew up in a socialization enclosure until 2010, when she was moved to Island 6, a pre-release island at Samboja Lestari, along with four other females, two mother-child pairs and an orphaned baby male orangutan named Saprol.

By that time, Sarmi already had a young daugh-ter, Sani who was born in 2005. Unexpectedly, Sarmi adopted Saprol! She raised and cared for him as her own son and as a brother to her daughter Sani.

Earlier this year, we introduced Sarmi to Emerson, a huge and gorgeous male and also one of our current release candidates. The two bonded quickly and have since developed a wonder-ful relationship. We can’t wait to see these two orangutans take their relationship to a new level when they are both released in the forest!

SaRMi

BETINA, 19 TAHUN

FEMALE, 19 YEArS OLD

(5)

MONa

BETINA, 20 TAHUN

FEMALE, 20 YEArS OLD

/in/

Mona kecil masih berusia 4-5 tahun ketika ia pertama kali datang ke Samboja Lestari pada 28 September 1997. Diselamatkan di Tenggarong, Mona adalah orangutan cantik dengan wajah bulat dan rambut merah gelap khas orangutan Kalimantan Timur (

Pongo pygmaeus morio

). Tumbuh bersama teman-teman seusianya di kandang sosialisasi, Mona akhirnya mendapatkan tempat di sebuah pulau pra-pelepasliaran pada tahun 2010, di mana dia cepat belajar keterampilan hutan dari Leo maupun dari orangutan lainnya. Dia selalu memperhatikan Leo terutama ketika ia membuat sarang seperti mencatat dalam pikirannya jenis cabang dan daun apa saja yang digunakan Leo untuk membuat sarang. Tak lama kemudian, Mona pun bisa mem-bangun sarang yang kokoh dan nyaman seperti sarang Leo!

Mona jelas orangutan yang sangat cerdas. Dia juga terus menunjukkan kemampuannya memanjat, berayun dan mengidentifikasi makanan hutan. Meski dalam struktur hirarki di pulau Mona berada di posisi terbawah, Leo berperan besar sebagai kakak yang menyayanginya dan bahkan sering membiarkannya membangun sarang di pohon yang sama. Para betina lain juga sangat toleran dengan Mona dan senang mengajaknya bermain. Hanya Juminten yang menjaga jarak dari Mona untuk mempertahankan posisi dominannya. Meski demikian, Juminten juga tidak pernah agresif terhadap Mona, menunjukkan bahwa Mona adalah orangutan ramah dan menyenangkan. Mona cantik telah menjadi orangutan dewasa yang mandiri dan sekarang di usia 20 tahun, Mona telah siap untuk kembali ke rumahnya yang sesungguhnya.

/en/

Little Mona was 4-5 years old when she first came to Samboja Lestari on September 28, 1997. rescued in Tenggarong, Mona was such a beauti-ful orangutan with round face and dark maroon hair typical of East Bornean Orangutans (

Pongo pygmaeus morio

). Growing up with friends of the same age in a socialization enclosure, Mona finally earned a place on a pre-release island in 2010, where she quickly learned forest skills from Leo as well as from other older orangutans. She paid special attention to Leo especially when he was making a nest and seemed to make a men-tal note of the types of branches and leaves Leo used to make his nest. Pretty soon, Mona could build a nest as sturdy and comfy as Leo’s!

She is obviously a very smart orang-utan. She has also steadily demon-strated her ability to climb, swing and identify yummy forest foods. Although on the island Mona is at the bottom of the hierarchy, big brother role model Leo is quite fond of her and often lets her build her nest in the same tree as his. The other females are also very tol-erant with Mona and love to play with her. Only Juminten keeps her distance from Mona obviously to maintain her dominant position. Even so, Juminten too is never aggressive towards Mona showing that Mona is a sociable and likeable orangutan. Beautiful Mona has become an independent adult and now at 20 years old, Mona is more than ready to be reintroduced back into the wild.

28 September 1997,

Mona diselamatkan

di Tenggarong dan

dibawa ke Samboja

Lestari.”

“September 28, 1997,

Mona was rescued

in Tenggarong and

taken to Samboja

Lestari.”

(6)

[in]

Rehabilitan adalah para

orangutan yang

disela-matkan pada usia yang

sangat muda dan/atau

pernah menjadi

peli-haraan manusia.

Orang-utan seperti ini belum

memiliki atau sudah

kehilang an

sebagian

besar kemampuan

un-tuk hidup mandiri di

hutan, dan karenanya

harus terlebih dahulu

melalui proses

rehabili-tasi (Sekolah Hutan dan

tahap pra-pelepasliaran

di pulau/hutan singgah);

sebuah proses yang

me-makan waktu selama

ra-ta-rata 7 tahun.

Rehabilitan

[en]

Rehabilitants are

orang-utans who were rescued

at a very young age and/

or had been kept by

humans as pets. These

orangutans did not have

or had lost most of the

necessary skills to

sur-vive independently in

the forest and thus must

go through an intensive

rehabilitation process

(Forest School and the

final pre-release stage

on an island/halfway

for-est), which can take up

to 7 years on average.

(7)

aGUS

/in/

Agus tiba di Samboja Lestari pada tanggal 3 Februari 2003, saat usianya masih 3-4 tahun. Dia diserahkan oleh orang yang memeliharanya, yaitu seorang warga dari Tenggarong. Lulus dari Sekolah Hutan dengan hasil yang memuaskan, kemampuan bertahan hidup di hutan yang dimiliki Agus sudah tak diragukan lagi. Agus pernah melarikan diri dari kompleks rehabilitasi dan tinggal di hutan Samboja Lestari selama berbulan-bulan lamanya. Sejak saat itu Agus ditem-patkan di kandang sosialisasi dan dipersiapkan sebagai kan-didat pelepasliaran.

Kini orangutan jantan ini telah berusia 14 tahun dengan berat badan 56 kg. Dia sudah tidak sabar menjelajah dan meny-ibakkan kanopi rimba Kehje Sewen.

/en/

Agus arrived in Samboja Lestari on February 3, 2003 when he was only 3-4 years old. He was delivered by his former owner, a resident of Tenggarong.

A graduate of Forest School with outstanding results, Agus’s forest survival skills are beyond any doubt. Once, Agus ran away from the rehabilitation complex and lived in the for-est of Samboja Lfor-estari for months. Since that time, Agus was retrieved and placed in the Socialisation Complex to be pre-pared as a release candidate.

Now he is 14 years old and weighs 56 kg, he can’t wait to explore the canopy of the Kehje Sewen forest.

acONG

BETINA, 15 TAHUN

FEMALE, 15 YEArS OLD

/in/

Acong tiba di Samboja Lestari pada tanggal 1 November 1998, ketika usianya masih 8-9 bulan.

Saat ini orangutan betina ini berusia 15 tahun dengan berat badan 41 kg, dan telah lulus dari Sekolah Hutan maupun pulau pra-pelepasliaran. Di Sekolah Hutan, Acong sangat dekat dengan babysitternya. Meskipun demikian Acong adalah orangutan yang terampil memanjat. Bersama dua sahabat dekatnya Cici dan Mayang, Acong lebih banyak menghabiskan waktunya di pepohonan.

Kini Acong tinggal di kandang karantina pre-release, diper-siapkan untuk pulang ke hutan. Dia adalah orangutan betina dominan kedua setelah Cici. Tak lama lagi bersama dua sahabatnya, Acong akan tinggal dan bermain bersama di hutan yang sesungguhnya, Hutan Kehje Sewen.

/en/

Acong arrived in Samboja Lestari on Novermber 1, 1998 when she was only about 8-9 months old.

Now, she is 15 years old and weighs 41 kg, and has gradu-ated from the Forest School and the pre-release island. In the Forest School, she was very close to her babysitter. Even so, she was very skillful in climbing trees. With her two best friends Cici and Mayang, Acong spent a lot of time in the trees. Acong now lives within our pre-release quarantine enclosure, preparing to go back to the forest. There, she is the second most dominant female orangutan after Cici. Soon, along with her two best friends, Acong will live and play in the real forest - Kehje Sewen.

JANTAN, 14 TAHUN

MALE, 14 YEArS OLD

(8)

iNGE

MaYaNG

BETINA, 15 TAHUN

FEMALE, 15 YEArS OLD

/in/

Inge telah dipelihara warga Bontang selama 3,5 tahun. Dia dibeli dari pedagang satwa ilegal seharga 30.000 rupiah saat usianya masih 6 bulan. Inge kemudian diserahkan ke Samboja Lestari pada tanggal 3 Maret 2002, saat usianya sekitar 3-4 tahun.

Inge lulus dari Sekolah Hutan dengan perkembangan yang menggembirakan. Inge pintar dalam memilih pakan ala-minya dan terampil membuat sarang. Selama tinggal di kandang sosialisasi dan dipersiapkan sebagai kandidat pelepasliaran, Inge termasuk orangutan betina yang domi-nan. Ia juga digelari orangutan tercantik di kandang sosialisasi karena wajahnya yang cantik dan rambutnya yang indah. Kini usia Inge sudah 15 tahun, dengan berat badan 37 kg. Tak lama lagi dia akan menikmati kebebasannya menjelajah hutan Kehje Sewen yang indah.

/in/

Mayang tiba di Samboja Lestari pada tanggal 20 Maret 2007, hasil penyerahan dari BKSDA Banjar Baru, Kalimantan Selatan. Saat itu orangutan betina ini berusia sekitar 9-10 tahun. Saat baru tiba di Samboja Lestari, Mayang sangat stres dan terus meronta-ronta. Pada perutnya terdapat luka-luka me- lingkar akibat dirantai oleh orang yang memeliharanya. Kini Mayang telah berusia 16 tahun dan berat badannya 46 kg. Setelah 6 tahun belajar di Samboja Lestari, Mayang telah mampu mengembangkan kemampuannya seperti mem-buat sarang dan memilih pakan alami. Di Samboja Lestari, dia bersahabat dekat dengan Cici yang menemaninya menghabiskan waktu di pepohonan. Tak lama lagi dua saha-bat baik ini akan menembus rimbunnya Hutan Kehje Sewen, rumah mereka yang baru.

/en/

Inge was kept as a pet by a resident of Bontang for 3.5 years, She was bought from an illegal pet trader for 30,000 rupiah (which is roughly $3) when she was only 6 months old. She was then handed over to Samboja Lestari on March 3, 2002 when she was around 3-4 years old.

Inge graduated from the Forest School with outstanding development. She is very skillful in choosing her food and building nests. While living in the Socialisation Complex and being prepared as a release candidate, Inge is a dominant orangutan. She is also crowned as the most beautiful orang-utan there thanks to her beautiful face and hair.

Inge is now around 15 years old and weighs 37 kg. Soon she will have her freedom in the lush Kehje Sewen forest.

/en/

Mayang arrived in Samboja Lestari on March 20, 2007, hand-ed over by the Banjar Baru, South Kalimantan Conservation and Natural resources Authority. She was 9-10 years old. When she first arrived in Samboja Lestari, Mayang was very stressed and struggled to settle in. Her stomach was suffering from circular wounds from the chain which had bound her, set by her owner.

Mayang is now around 16 years old and weighs 46 kg. After 6 years of progressing through the rehabilitation process in Samboja Lestari, Mayang has developed her forest skills, including nest building and identifying natural foods. In Samboja Lestari, she is good friends with Cici. Together they love to spend their time in the trees. Soon these two best friends will live amongst the dense forest of Kehje Sewen, their new home.

BETINA, 16 TAHUN

FEMALE, 16 YEArS OLD

(9)

NOEL

SiWiE

JANTAN, 13 TAHUN

MALE, 13 YEArS OLD

/in/

Noel adalah orangutan jantan yang berasal dari Sangatta. Saat tiba di Samboja Lestari pada tanggal 4 Oktober 2002, usianya masih sekitar 1 – 2 tahun.

Selama di Sekolah Hutan Samboja Lestari, Noel termasuk orangutan yang cepat belajar. Noel pintar mengenali dan mencari pakan alaminya serta terampil membuat sarang. Dia juga gemar menjelajah hutan di Sekolah Hutan dan punya kemampuan yang luar biasa untuk melarikan diri dari peng-awasan babysitternya kapanpun dia punya kesempatan. Kini di usianya yang ke-13 tahun dengan berat badan 35 kg, Noel siap menjelajah Hutan Kehje Sewen, rumah baru yang telah dipersiapkan baginya.

/en/

Noel is a male orangutan who came from Sangatta. When he first arrived at Samboja Lestari on October 4, 2002, he was only around 1-2 years old.

In the Forest School, Noel was a quick learner. He was skillful in recognising natural foods and foraging, and also in build-ing nests. He loved to explore the forest and had an amaz-ing ability of escapamaz-ing from his babysitters’ watch whenever he liked.

Now approximately 13 years old and weighing 35 kg, Noel is ready to explore Kehje Sewen forest, his soon to be his new forever home.

/in/

Siwie diserahkan oleh Kebun raya UNMUL Samarinda (KrUS) ke Samboja Lestari pada tanggal 16 Maret 2006. Siwie adalah kawan lama Abbie di KrUS. Sahabatnya ini telah dilepasliarkan ke Hutan Kehje Sewen pada bulan Mei 2012 lalu dan Siwie akan segera bergabung dengannya!

Siwie adalah orangutan betina yang sangat mandiri dan terampil mengenali pakan alaminya. Tak heran, dia meny-elesaikan proses rehabilitasi dalam waktu yang relatif sing-kat. Siwie masih memiliki sifat-sifat orangutan liarnya. Meski demikian, dia tidak pernah bersikap agresif terhadap teman-temannya. Saat ini teman dekat Siwie adalah Noel dan Inge yang sama-sama dirawat di Samboja Lestari.

Kini Siwie berusia 13 tahun, dengan berat badan 30 kg. Tak lama lagi, Siwie akan pulang ke habitat alaminya bersama para sahabatnya. Mungkin saat menjelajah Hutan Kehje Sewen nanti, dia akan bertemu kawan lamanya Abbie.

/en/

Siwie was handed over to Samboja Lestari by Mulawarman University Botanical Garden in Samarinda (KrUS) on March 16, 2006. Siwie is an old friend of Abbie’s who was also previously located at KrUS. Abbie was released into the Kehje Sewen forest, in May 2012 and soon Siwie will join her!

Siwie is an independent female orangutan and skillful in recognising natural foods. She has maintained much of her wild behavior and was therefore able to complete her reha-bilitation process in a relatively short time compared to other orangutans. Despite her wild nature, she is not aggressive towards her friends and is currently good friends with Noel and Inge who are also cared for in Samboja Lestari.

Siwie is now 13 years old and weighs 30 kg. Soon, Siwie will return to her natural habitat in Kehje Sewen with her best friends. Perhaps, she will also have a reunion with her old friend Abbie.

BETINA, 13 TAHUN

FEMALE, 13 YEArS OLD

(10)
(11)

www.orangutan.or.id

@bornean_ou

Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo

http://orangutanforest.wordpress.com

Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Timur di Samboja Lestari

East Kalimantan Orangutan Reintroduction Program at Samboja Lestari

Jl. Balikpapan-Handil Km. 44 RT 01, Margomulyo, Samboja, Kalimantan Timur, Indonesia

T: +62 (0) 542 7023600 | F: +62 (0) 542 413069 | E: bos_kaltim@orangutan.or.id

[in]

Masa depan mereka bergantung pada

dukungan Anda. Baik donasi Anda

be-sar maupun kecil, akan memberi

dam-pak yang signifikan bagi kehidup an

mereka.

[en]

Their future relies on your support.

Whether your donation is big or

small, it makes a huge difference to

their lives.

Referensi

Dokumen terkait

Terjaganya kinerja sistem keuangan tidak terlepas dari kinerja korporasi yang secara umum membaik dibandingkan dengan kondisi tahun sebelumnya, meskipun belum merata di semua

Makna diciptakan dalam interaksi di antara orang-orang -- Intersubjektif Makna diubah melalui proses interpretatif -- Terlibat dengan diri mereka sendiri tentang daerah yang

Pada persamaan regresi sederhana kadar abu berdasarkan pengaruh penjendal rasio rumput laut-pelarut pada pengguna- an penjendal IPA yaitu y=19,67-55,36, dan nilai R=0,262

Diagram aliran data logika memfokuskan pada bisnis serta bagaimana bisnis tersebut beroperasi dan tidak berhubungan dengan bagaimana sistem tersebut di bangun sedangkan

 Peserta didik secara mandiri mengidentifikasi dan menuliskan bagian dari system pencernaan manusia serta membuat peta pikiran kata tanya tentang hubungan organ dan

Penelitian ini berhubungan dengan pembuatan komposit dari material limbah plastik menggunakan mikro filler Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS), di mana

Kecerdasan olahraga atau sports intelligence merupakan contoh sports science yang penerapannya bukan pada pertandingan ataupun latihan olahraga, melainkan

Lisans Alan Tarafa, bu tür Destekleyici Programlarý, Lisans Ala n Tarafýn Asýl Programý (Principal Program) (iþbu Lisans Bilgileri Belgesinin baþka herhan gi bir yerinde daha