PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR
RSUD. SULTAN ABDUL AZIZ SYAH PEUREULAK
RSUD. SULTAN ABDUL AZIZ SYAH PEUREULAK
Jalan Monisa Telp. / Faks
Jalan Monisa Telp. / Faks (0646) 31008 Kode Pos 24453(0646) 31008 Kode Pos 24453
P E U R E U L A K
P E U R E U L A K
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD SULTAN ABDUL AZIZ SYAH PEUREULAK KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD SULTAN ABDUL AZIZ SYAH PEUREULAK
KABUPATEN ACEH TIMUR KABUPATEN ACEH TIMUR
NOMOR
NOMOR : : ...
TENTANG TENTANG
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
DI
DI RSUD SULTAN ABDUL AZIZ SYAH PEUREULAKRSUD SULTAN ABDUL AZIZ SYAH PEUREULAK KABUPATEN ACEH TIMUR
KABUPATEN ACEH TIMUR
DIREKTUR RSUD SULTAN ABDUL AZIZ SYAH PEUREULAK DIREKTUR RSUD SULTAN ABDUL AZIZ SYAH PEUREULAK
KABUPATEN ACEH TIMUR, KABUPATEN ACEH TIMUR,
Menimbang
Menimbang : : a.a.
bahwa keselamatan pasien merupakan suatu sistem yang
bahwa keselamatan pasien merupakan suatu sistem yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya cedera yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil sehingga asuhan pasien di rumah sakit menjadi
diambil sehingga asuhan pasien di rumah sakit menjadi
aman;
aman;
b.
b.
bahwa pelaksanaan program keselamatan pasien wajib
bahwa pelaksanaan program keselamatan pasien wajib
dilaksanakan di rumah sakit;
dilaksanakan di rumah sakit;
c.
c.
bahwa salah satu program dasar keselamatan pasien adalah
bahwa salah satu program dasar keselamatan pasien adalah
menekan/ menurunkan insiden keselamatan pasien berupa
menekan/ menurunkan insiden keselamatan pasien berupa
KPC, Sentinel, KTD, KNC, dan KTC;
KPC, Sentinel, KTD, KNC, dan KTC;
d.
d.
bahwa terlaksananya program proaktif berupa identifikasi
bahwa terlaksananya program proaktif berupa identifikasi
ini dan meminimalkan insiden diperlukan tata kelola insiden
ini dan meminimalkan insiden diperlukan tata kelola insiden
keselamatan pasien di rumah sakit;
d.
d.
bahwa terlaksananya program proaktif berupa identifikasi
bahwa terlaksananya program proaktif berupa identifikasi
ini dan meminimalkan insiden diperlukan tata kelola insiden
ini dan meminimalkan insiden diperlukan tata kelola insiden
keselamatan pasien di rumah sakit;
keselamatan pasien di rumah sakit;
e.
e.
bahwa untuk kepentingan tersebut, maka perlu ditetapkan
bahwa untuk kepentingan tersebut, maka perlu ditetapkan
Panduan Pencatatan dan Pelaporan Insiden Keselamatan
Panduan Pencatatan dan Pelaporan Insiden Keselamatan
Pasien di RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak
Pasien di RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak
Kabupaten Aceh Timur.
Kabupaten Aceh Timur.
Mengingat
Mengingat : : 1. 1. UndangUndang
–
–
Undang Republik Indonesia Nomor 36 Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Undang
2. Undang
–
–
Undang Republik Indonesia Nomor 44 Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 3.
3. Peraturan Peraturan Menteri Menteri Kesehatan Kesehatan Republik Republik IndonesiaIndonesia Nomor 1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Nomor 1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran;
Standar Pelayanan Kedokteran; 4.
4. Peraturan Peraturan Menteri Menteri Kesehatan Kesehatan Republik Republik IndonesiaIndonesia Nomor1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Nomor1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
Keselamatan Pasien Rumah Sakit; 5.
5. Peraturan Peraturan Menteri Menteri Kesehatan Kesehatan NomorNomor 251/MENKES/SK/VII/2012 tentang Komite 251/MENKES/SK/VII/2012 tentang Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
==MEMUTUSKAN== ==MEMUTUSKAN==
Menetapkan : Menetapkan :
KESATU
KESATU : : Memberlakukan Memberlakukan panduan panduan pencatatan pencatatan dan dan pelaporanpelaporan insiden di Rumah Sakit Umum Sultan Abdul Aziz Syah insiden di Rumah Sakit Umum Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak Kabupaten Aceh Timur.
Peureulak Kabupaten Aceh Timur.
KEDUA :
KEDUA :
Semua insiden di rumah saki twajib segera ditindak lanjuti
Semua insiden di rumah saki twajib segera ditindak lanjuti
(dicegah/ditangani) untuk mengurangi dampak atau akibat yang
(dicegah/ditangani) untuk mengurangi dampak atau akibat yang
tidak diharapkan
KETIGA :
KETIGA :
Semua kejadian insiden harus dilaporkan secara tertulis pada
Semua kejadian insiden harus dilaporkan secara tertulis pada
formulir internal insiden dalam waktu maksimal 2x24 jam
formulir internal insiden dalam waktu maksimal 2x24 jam
dengan diketahui oleh atasan langsung, dilaporkan kepada
dengan diketahui oleh atasan langsung, dilaporkan kepada
Komite Keselamatan Pasien serta dilakukan
re-Komite Keselamatan Pasien serta dilakukan re-
gradinggradingoleh
oleh
Komite Keselamatan Pasien
Komite Keselamatan Pasien
KEEMPAT :
KEEMPAT :
Hasil tindak lanjut dari insiden ditentukan berdasarkan grading
Hasil tindak lanjut dari insiden ditentukan berdasarkan grading
risiko insiden yaitu berupa investigasi sederhana yang dilakukan
risiko insiden yaitu berupa investigasi sederhana yang dilakukan
oleh unit dan hasilnya dilaporkan kepada komite keselamatan
oleh unit dan hasilnya dilaporkan kepada komite keselamatan
pasien. Investigasi komprehensif dilakukan oleh Komite
pasien. Investigasi komprehensif dilakukan oleh Komite
Keselamatan Pasiendan unit terkait
Keselamatan Pasiendan unit terkait
KELIMA :
KELIMA :
Hasil analisa dan rekomendasi dari insiden yang terjadi
Hasil analisa dan rekomendasi dari insiden yang terjadi
dilaporkan kepada Komite Keselamatan Pasien Eksternal
dilaporkan kepada Komite Keselamatan Pasien Eksternal
KEENAM :
KEENAM :
Apabila
Apabila hasil
hasil evaluasi
evaluasi mensyaratkan
mensyaratkan adanya
adanya perubahan
perubahan dan
dan
perbaikan maka akan dilakukan perbaikan dan perubahan
perbaikan maka akan dilakukan perbaikan dan perubahan
sebagaimana mestinya.
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Peureulak Ditetapkan di : Peureulak Pada
Pada tanggal tanggal : : ...
DIREKTUR RSUD SULTAN ABDUL AZIZ SYAH DIREKTUR RSUD SULTAN ABDUL AZIZ SYAH PEUREULAK KABUPATEN ACEH TIMUR
PEUREULAK KABUPATEN ACEH TIMUR
SASILIA SASILIA
Lampiran I : Keputusan Direktur Rumah Sakit Lampiran I : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Abdul Aziz Umum Daerah Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak tentang
Syah Peureulak tentang
Sistem
Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Insiden
Pencatatan dan Pelaporan Insiden
Keselamatan Pasien Di
Keselamatan Pasien Di
RSUD SultanRSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak Abdul Aziz Syah Peureulak Kabupaten Aceh TimurKabupaten Aceh Timur .. BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.
A. Latar BelakangLatar Belakang
Pada bulan November 1999,
Pada bulan November 1999, the American Hospital Associationthe American Hospital Association (AHA) (AHA) Board Board of of Trustees
Trustees mengidentifikasikan bahwa keselamatan pasien dan keamanan pasienmengidentifikasikan bahwa keselamatan pasien dan keamanan pasien (patient (patient safety)
safety) merupakan sebuah prioritas strategik. Mereka juga menetapkanmerupakan sebuah prioritas strategik. Mereka juga menetapkan capaian-capaiancapaian-capaian peningkatanan
peningkatanan yang teyang terukur rukur untukuntuk medication safetymedication safety sebagai target utamanya. Tahun 2000, sebagai target utamanya. Tahun 2000, Institute of Medicine di Amerika Serikat melaporkan: “
Institute of Medicine di Amerika Serikat melaporkan: “TOTO ERR ERR IS IS HUMAN HUMAN ,, Building a Building a Safer Health System
Safer Health System” yang mengemukakan bahwa dalam” yang mengemukakan bahwa dalam pelayanan pelayanan pasien pasien rawat rawat inap inap didi rumah sakit ada sekitar 3-16% Kejadian Tidak Diharapkan (KTD/
rumah sakit ada sekitar 3-16% Kejadian Tidak Diharapkan (KTD/ Adverse Event Adverse Event ).).
Di Indonesia telah diterbitkan beberapa peraturan, diantaranya Undang Undang No. Di Indonesia telah diterbitkan beberapa peraturan, diantaranya Undang Undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah Sakit, Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, 44 Tahun 2009 tentang rumah Sakit, Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Permenkes No. 1691 /Menkes/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien, dan Permenkes Permenkes No. 1691 /Menkes/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien, dan Permenkes No.
No. 251/Menkes/SK/VII/2012 251/Menkes/SK/VII/2012 tentang tentang Komite Komite Keselamatan Keselamatan Pasien Pasien yang yang tujuan tujuan utamanyautamanya adalah untuk tercapainya pelayanan medis prima di rumah sakit yang jauh dari
adalah untuk tercapainya pelayanan medis prima di rumah sakit yang jauh dari medical error medical error dan memberikan keselamatan bagi pasien.
dan memberikan keselamatan bagi pasien.
Salah satu program yang menjadi dasar keselamatan pasien adalah menekan/ Salah satu program yang menjadi dasar keselamatan pasien adalah menekan/ menurunkan insiden keselamatan pasien beserta KTD/KNC. Maka disusunlah buku ini menurunkan insiden keselamatan pasien beserta KTD/KNC. Maka disusunlah buku ini sebagai panduan dalam rangka menurunkan Insiden Keselamatan Pasien (KTD dan KNC), sebagai panduan dalam rangka menurunkan Insiden Keselamatan Pasien (KTD dan KNC), meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, serta menuntun rumah sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, serta menuntun rumah sakit dalam upaya menyusun Sistem Pelaporan IKP dengan elemen-elemen alur pelaporan, analisis upaya menyusun Sistem Pelaporan IKP dengan elemen-elemen alur pelaporan, analisis Matrix Grading Resiko, Petunjuk Pengisian Laporan IKP, serta format Formulir Laporan Matrix Grading Resiko, Petunjuk Pengisian Laporan IKP, serta format Formulir Laporan IKP baik internal maupun eksternal ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS). IKP baik internal maupun eksternal ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS).
B.
B. Tujuan Pelaporan Insiden Keselamatan PasienTujuan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien 1.
1. Tujuan Umum:Tujuan Umum:
Menurunnya insiden keselamatan pasien (KTD, KTC, KNC, KPC & Kejadian Menurunnya insiden keselamatan pasien (KTD, KTC, KNC, KPC & Kejadian Sentinel) untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Rumah Sentinel) untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak.
Sakit Umum Daerah Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak.
2.
2. Tujuan Khusus:Tujuan Khusus: a.
a. Melaporkan insiden ke Komite Keselamatan Pasien Rumah sakit (KKP-RS)/Melaporkan insiden ke Komite Keselamatan Pasien Rumah sakit (KKP-RS)/ Internal
Internal 1.
1. Rumah sakit melaksanakan pelaporan insiden (KTD, KNC, KTC, kejadianRumah sakit melaksanakan pelaporan insiden (KTD, KNC, KTC, kejadian sentinel) dan KPC dalam waktu makasimal 2 X 24 Jam.
sentinel) dan KPC dalam waktu makasimal 2 X 24 Jam. 2.
2. Insiden keselamatan pasien dengan band warna biru dilakukan investigasiInsiden keselamatan pasien dengan band warna biru dilakukan investigasi sederhana maksimal 1 minggu, dan band warna hijau di lakukan investigasi sederhana maksimal 1 minggu, dan band warna hijau di lakukan investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 2 minggu oleh unit insiden sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 2 minggu oleh unit insiden terkait.
terkait.
3.
3. Insiden keselamatan pasien dengan Band warna Kuning dan Band warna merahInsiden keselamatan pasien dengan Band warna Kuning dan Band warna merah di lakukan tindak lanjut komprehensif/
di lakukan tindak lanjut komprehensif/ Root Cause Ana Root Cause Analysislysis (RCA) (RCA)
4.
4. Mencari faktor penyebab yang dikoreksi atau di hapus supaya tidakMencari faktor penyebab yang dikoreksi atau di hapus supaya tidak terulang insiden yang sama terulang lagi
terulang insiden yang sama terulang lagi
b.
b. Melaporkan insiden ke Komite Keselamatan Pasien Rumah sakit (KKP-RS)/Melaporkan insiden ke Komite Keselamatan Pasien Rumah sakit (KKP-RS)/ Eksternal
Eksternal 1.
1. Pelaporan secara anonim dan tertulis ke KKP-RS setiap kondisi potensialPelaporan secara anonim dan tertulis ke KKP-RS setiap kondisi potensial cedera dan insiden keselamatan pasien yang terjadi pada PASIEN, dan cedera dan insiden keselamatan pasien yang terjadi pada PASIEN, dan telah dilakukan analisa penyebab, rekomendasi dan solusinya.
telah dilakukan analisa penyebab, rekomendasi dan solusinya. 2.
2. Laporan hasil investigasi sederhana/ analisis akar masalah/ RCA yangLaporan hasil investigasi sederhana/ analisis akar masalah/ RCA yang terjadi pada pasien dan telah dilakukan analisa penyebab, rekomendasi dan terjadi pada pasien dan telah dilakukan analisa penyebab, rekomendasi dan solusinya dilaporkan oleh Tim KP di RS (internal)/ Pimpinan RS ke solusinya dilaporkan oleh Tim KP di RS (internal)/ Pimpinan RS ke KKP-RS dengan mengisi Formulir Laporan Insiden Keselamatan Pasien
BAB II BAB II DEFINISI DEFINISI
A.
A. Pelaporan InsidenPelaporan Insiden
Pelaporan Insiden adalah pelaporan secara tertulis setiap kondisi potensial cedera dan Pelaporan Insiden adalah pelaporan secara tertulis setiap kondisi potensial cedera dan insiden yang menimpa pasien, keluarga pengunjung, maupun karyawan yang terjadi di insiden yang menimpa pasien, keluarga pengunjung, maupun karyawan yang terjadi di rumah sakit. Insiden keselamatan pasien di rumah sakit adalah setiap kejadian yang tidak rumah sakit. Insiden keselamatan pasien di rumah sakit adalah setiap kejadian yang tidak sengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cidera yang sengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cidera yang dapat di cegah pada pasien, terdiri dari KPC, KNC, KTC, KTD dan
dapat di cegah pada pasien, terdiri dari KPC, KNC, KTC, KTD dan Sentinel Event Sentinel Event ..
B.
B. Insiden Keselamatan PasienInsiden Keselamatan Pasien 1.
1. KPC/ Kondisi Potensial Cidera (KPC/ Kondisi Potensial Cidera (
R
Re
ep
portab
ortable ci
le cirrcumst
cumstance
ance
))Adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cidera, tetapi belum terjadi Adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cidera, tetapi belum terjadi insiden
insiden 2.
2. KNC/ Kondisi Nyaris Cidera (KNC/ Kondisi Nyaris Cidera (
N
Ne
ea
ar
r m
miiss, C
ss, Close
lose ca
call )
ll )
Adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar kepasien. Adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar kepasien. 3.
3. KTC/ Kejadian Tidak CideraKTC/ Kejadian Tidak Cidera
((N
No
o harm inci
harm incid
de
ent )
nt )
Adalah insiden yang terpapar kepasien, tetapi tidak menimbulkan cidera. Adalah insiden yang terpapar kepasien, tetapi tidak menimbulkan cidera.
4.
4. KTD/ Kejadian Tidak DiharapkanKTD/ Kejadian Tidak Diharapkan ((
A
Ad
dvve
erse
rse e
evve
ent
nt
)) Adalah insiden yang mengakibatkan cidera pada pasien Adalah insiden yang mengakibatkan cidera pada pasien5.
5. Sentinel EventSentinel Event
Adalah kejadian tak terduga (KTD) yang mengakibatkan kematian atau cidera yang Adalah kejadian tak terduga (KTD) yang mengakibatkan kematian atau cidera yang serius.
serius.
C.
C. Analisis Matrik ResikoAnalisis Matrik Resiko 1.
1. Penilaian matriks risikoPenilaian matriks risiko
Penilaian matriks risiko adalah suatu metode analisis kualitatif untuk menentukan Penilaian matriks risiko adalah suatu metode analisis kualitatif untuk menentukan derajat risiko suatu insiden berdasarkan dampak dan probabilitasnya.
derajat risiko suatu insiden berdasarkan dampak dan probabilitasnya. 2.
2. Dampak (Dampak (ConsequenceConsequence))
Penilaian dampak/ akibat suatu insiden adalah seberapa berat akibat yang dialami Penilaian dampak/ akibat suatu insiden adalah seberapa berat akibat yang dialami pasien mulai dari tidak ada cidera sampai meninggal.
3.
3. Probabilitas/ Frekuensi/Probabilitas/ Frekuensi/ Likelihood Likelihood
Penilaian Probabilitas/ Frekuensi risiko adalah seberapa seringnya insiden tersebut Penilaian Probabilitas/ Frekuensi risiko adalah seberapa seringnya insiden tersebut terjadi.
terjadi. 4.
4. Band ResikoBand Resiko
Band Risiko adalah derajat resiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu : Biru, Band Risiko adalah derajat resiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu : Biru, Hijau, Kuning dan Merah “Bands“ akan menentukan investigasi yang akan dilakukan. Hijau, Kuning dan Merah “Bands“ akan menentukan investigasi yang akan dilakukan.
D.
D. InvestigasiInvestigasi 1.
1. Investigasi sederhanaInvestigasi sederhana
Investigasi sederhana adalah proses yang terstruktur bertujuan untuk membantu Investigasi sederhana adalah proses yang terstruktur bertujuan untuk membantu mengidentifikasi akar masalah suatu kejadian dengan matri
mengidentifikasi akar masalah suatu kejadian dengan matri x grading biru dan hijau.x grading biru dan hijau. 2.
2. Investigasi Komprensif/ RCA /Investigasi Komprensif/ RCA / Root Cause Analysis Root Cause Analysis Investigasi Komprensif/ RCA /
Investigasi Komprensif/ RCA / Root Root Cause Cause AnalysisAnalysis adalah suatu proses untuk adalah suatu proses untuk mengidentifikasi faktor penyebab atau faktor yang bepengaruh terhadap terjadinya mengidentifikasi faktor penyebab atau faktor yang bepengaruh terhadap terjadinya penyimpangan kinerja, termasuk KTD.
penyimpangan kinerja, termasuk KTD.
E.
E. Fomulir Pelaporan InsidenFomulir Pelaporan Insiden 1.
1. Laporan Insiden InternalLaporan Insiden Internal
Laporan Insiden RS (Internal) adalah pelaporan secara tertulis setiap kondisi potensial Laporan Insiden RS (Internal) adalah pelaporan secara tertulis setiap kondisi potensial cedera dan insiden (KNC,KTC,KTD, Kejadian Sentinel) yang menimpa pasien, cedera dan insiden (KNC,KTC,KTD, Kejadian Sentinel) yang menimpa pasien, keluarga pengunjung, maupun karyawan yang terjadi di rumah sakit.
keluarga pengunjung, maupun karyawan yang terjadi di rumah sakit. 2.
2. Pelaporan Insiden EksternalPelaporan Insiden Eksternal
Laporan insiden keselamatan pasien KKP-RS (Eksternal) adalah pelaporan secara Laporan insiden keselamatan pasien KKP-RS (Eksternal) adalah pelaporan secara anonim dan tertulis ke KKP-RS setiap kondisi potensial cedera dan anonim dan tertulis ke KKP-RS setiap kondisi potensial cedera dan insiden(KNC,KTC,KTD, Kejadian Sentinel) keselamatan pasien yang terjadi pada insiden(KNC,KTC,KTD, Kejadian Sentinel) keselamatan pasien yang terjadi pada pasien, dan telah dilakukan analisa penyebab, rekomendasi dan solusiny
BAB III BAB III
RUANG LINGKUP RUANG LINGKUP
A. Jenis Insiden yang di
A. Jenis Insiden yang di laporkan adalahlaporkan adalah:: 1.
1. Kondisi Potensial Cidera (KPC)/Kondisi Potensial Cidera (KPC)/
R
Re
epo
porrta
tab
ble Ci
le Cirrcumst
cumsta
ance
nce
a.a. Kejadian potensial cidera harus dilaporkan dari unit pelayanan rumah sakit ke komiteKejadian potensial cidera harus dilaporkan dari unit pelayanan rumah sakit ke komite keselamatan pasien dalam waktu maksimal 2x24 jam, setelah terjadinya insiden, keselamatan pasien dalam waktu maksimal 2x24 jam, setelah terjadinya insiden, dengan melengkapi formulir laporan Kondisi Potensial Cidera (KPC)
dengan melengkapi formulir laporan Kondisi Potensial Cidera (KPC).. b.
b. Kondisi Potensial Cidera (KPC)/Kondisi Potensial Cidera (KPC)/ Reportable Circumstance Reportable Circumstance, antara lain:, antara lain: 1)
1) SDMSDM
contoh: ICU yang sangat sibuk tetapi jumlah staf kurang. contoh: ICU yang sangat sibuk tetapi jumlah staf kurang. 2)
2) Alat MedisAlat Medis
Contoh: Penempatan
Contoh: Penempatan
defibrilator stanbay
defibrilator stanbay
di IGD ternyata di ketahui bahwa alat di IGD ternyata di ketahui bahwa alat tersebut rusak, ventilator di ICU rusak tetapi belum dipakai pasien.tersebut rusak, ventilator di ICU rusak tetapi belum dipakai pasien. 3)
3) Alat non medisAlat non medis
Contoh: tempat tidur tanpa pengaman, oksigen tanpa rantai pengaman dan Contoh: tempat tidur tanpa pengaman, oksigen tanpa rantai pengaman dan lain-lain.
lain. 4) 4) ObatObat
Contoh: obat
Contoh: obat high alert high alert di ruangan tanpa label, obat elektrolit di ruangan tanpa label, obat elektrolit concentrateconcentrate tanpa tanpa label dan tidak sesuai dengan penepatannya.
label dan tidak sesuai dengan penepatannya. 5)
5) BangunanBangunan
Contoh: kamar mandi licin, kamar mandi tidak ada tempat pegangan pasien. Contoh: kamar mandi licin, kamar mandi tidak ada tempat pegangan pasien. 2.
2. KejadianKejadian
Ne
Nea
ar
r M
Miss
iss
(Close Call )/Kejadian Nyaris Cidera/ KNC (Close Call )/Kejadian Nyaris Cidera/ KNC a.a. KejadianKejadian Near Miss (Close Call Near Miss (Close Call )/ Kejadian Nyaris Cidera (KNC) harus di laporkan dari)/ Kejadian Nyaris Cidera (KNC) harus di laporkan dari unit pelayanan rumah sakit ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit dalam waktu unit pelayanan rumah sakit ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit dalam waktu maksimal 2x24 jam setelah terjadinya insiden, dengan melengkapi formulir laporan maksimal 2x24 jam setelah terjadinya insiden, dengan melengkapi formulir laporan insiden
insiden.. b.
b. KejadianKejadian Near Near Miss ( Miss (Close Call)Close Call)/ Kejadian Tidak Cidera (KTD), antara lain:/ Kejadian Tidak Cidera (KTD), antara lain: pengobatan, identifikasi, tindakan invasif, diet, transfusi, radiologi, laboratorium
c.
c. KejadianKejadian Near Miss (Close Call Near Miss (Close Call ) / Kejadian Nyaris Cidera (KNC) dengan hasil) / Kejadian Nyaris Cidera (KNC) dengan hasil grading grading matrix/grading
matrix/grading resiko denganresiko dengan bands bands biru dan hijau dilakukan investigasi sederhana. biru dan hijau dilakukan investigasi sederhana. d. Kejadian
d. Kejadian Near Near Miss Miss (Close (Close Call Call )/ Kejadian Nyaris Cidera/ KNC yang hasil)/ Kejadian Nyaris Cidera/ KNC yang hasil grading grading matrix/ grading
matrix/ grading resiko denganresiko dengan bands bands kuning dan merah, dilakukan RCA (kuning dan merah, dilakukan RCA ( Root Root CauseCause Analisis).
Analisis).
3.
3. Kejadian Tidak Cidera (KTC)/Kejadian Tidak Cidera (KTC)/
N
No
o H
H a
arrm
m II ncid
ncide
ent
nt
a. Kejadian tidak cidera (KTC)/a. Kejadian tidak cidera (KTC)/ No Harm Incident No Harm Incident harus di laporkan dari unit pelayanan harus di laporkan dari unit pelayanan rumah sakit ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit dalam waktu maksimal 2x24 rumah sakit ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit dalam waktu maksimal 2x24 jam setelah terjadinya insiden, dengan melengkapi formulir laporan insiden
jam setelah terjadinya insiden, dengan melengkapi formulir laporan insiden .. b. Kejadian Tidak Cidera (KTC)/
b. Kejadian Tidak Cidera (KTC)/ No Harm Incident No Harm Incident , antara lain: pengobatan, identifikasi,, antara lain: pengobatan, identifikasi, tindakan invasif, diet, transfusi, radiologi, laboratorium.
tindakan invasif, diet, transfusi, radiologi, laboratorium. c. Kejadian tidak cidera (KTC)/
c. Kejadian tidak cidera (KTC)/ No No Harm Harm Incident Incident dengan hasil grading dengan hasil grading matrix/ grading matrix/ grading resiko dengan
resiko dengan bandsbands biru dan hijau dilakukan investigasi sederhana. biru dan hijau dilakukan investigasi sederhana. d. Kejadian tidak cidera (KTC)/
d. Kejadian tidak cidera (KTC)/ No No Harm Harm Incident Incident yang hasil grading yang hasil grading matrix/ grading matrix/ grading resiko dengan
resiko dengan bandsbands kuning dan merah, dilakukan RCA ( kuning dan merah, dilakukan RCA ( Root Cause Analysis). Root Cause Analysis).
4.
4. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/
A
Ad
dvve
errse
se e
evve
ent
nt
a.a. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/ Adverse eve Adverse event nt harus dilaporkan dari unit pelayanan harus dilaporkan dari unit pelayanan rumah sakit ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit dalam waktu maksimal 2x24 rumah sakit ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit dalam waktu maksimal 2x24 jam setelah terjadinya insiden, dengan melengkapi formulir laporan insiden
jam setelah terjadinya insiden, dengan melengkapi formulir laporan insiden .. b.
b. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/ Adverse Adverse event event antara lain: reaksi transfusi, efek antara lain: reaksi transfusi, efek samping obat yang serius,
samping obat yang serius, significant medical significant medical error,error, perbedaan signifikan diagnosa pre perbedaan signifikan diagnosa pre dan post operasi,
dan post operasi, adverse event adverse event atau kecenderungan saat dilakukan sedasi dalam/ atau kecenderungan saat dilakukan sedasi dalam/ anasthesi, kejadian khusus yaitu
anasthesi, kejadian khusus yaitu outbreak outbreak infeksi, kesalahan obat, kasus infeksi infeksi, kesalahan obat, kasus infeksi nosokomial (plebitis, decubitus, ILO, dll)
nosokomial (plebitis, decubitus, ILO, dll) c.
c. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/ Adverse event Adverse event dengan hasil grading dengan hasil grading matrix/ grading matrix/ grading resiko dengan
resiko dengan bandsbands biru dan hijau di lakukan investigasi sederhana. biru dan hijau di lakukan investigasi sederhana. d.
d. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/ Adverse event Adverse event dengan hasil grading dengan hasil grading matrix/ grading matrix/ grading resiko dengan
5.
5.
Se
Sent
ntiine
nel
l EE vve
ent
nt
a.a. Kejadian sentinel harus dilaporkan dari unit pelayanan rumah sakit ke KomiteKejadian sentinel harus dilaporkan dari unit pelayanan rumah sakit ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit dalam waktu maksimal 2x24 jam setelah terjadinya Keselamatan Pasien Rumah Sakit dalam waktu maksimal 2x24 jam setelah terjadinya insiden, dengan melengkapi formulir laporan insiden
insiden, dengan melengkapi formulir laporan insiden .. b.
b. KejadanKejadan sentinel sentinel yang harus di laporkan antara lain : yang harus di laporkan antara lain : 1) Kematian yang tidak terantisipasi
1) Kematian yang tidak terantisipasi yang tidak berhubungan dengan proyang tidak berhubungan dengan proses penyakit.ses penyakit. 2)
2) Kehilangan permanen dari fungsi fisiKehilangan permanen dari fungsi fisiologis pasien yang tidak berhubungan denganologis pasien yang tidak berhubungan dengan proses penyakit.
proses penyakit. 3)
3) Salah lokasi, prosedur dan salah pasien saat pembedahan.Salah lokasi, prosedur dan salah pasien saat pembedahan. 4)
4) Penculikan bayi, salah identifikasi bayi.Penculikan bayi, salah identifikasi bayi. 5)Kekerasan/ perkosaan di tempat kerja
5)Kekerasan/ perkosaan di tempat kerja yang mengakibatkan kematian, cacatyang mengakibatkan kematian, cacat permanen, dan kasus bunuh d
permanen, dan kasus bunuh diri di rumah sakit.iri di rumah sakit. c.
c. Hasil laporan dilakukan RCA (Hasil laporan dilakukan RCA ( Root Cause Analisis Root Cause Analisis) oleh Komite Keselamatan Pasien) oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) dan unit terkait.
Rumah Sakit (KKP-RS) dan unit terkait.
B.
B. Pelaporan Insiden InternalPelaporan Insiden Internal 1.
1. Pelaporan secara tertulis sPelaporan secara tertulis setiap kondisi potensial cedera dan insiden yang menimpaetiap kondisi potensial cedera dan insiden yang menimpa pasien, keluarga pengunjung, maup
pasien, keluarga pengunjung, maupun karyawan yang terjadi di rumah sakit.un karyawan yang terjadi di rumah sakit. 2.
2. Formulir pelaporan insiden internal terdiri dari :Formulir pelaporan insiden internal terdiri dari : a.
a. Kejadian Nyaris Cidera (KNC), Kejadian Tidak Cidera (KTC), Kejadian TidakKejadian Nyaris Cidera (KNC), Kejadian Tidak Cidera (KTC), Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dan Kejadian Sentinel menggunakan Formulir Pelaporan Diharapkan (KTD) dan Kejadian Sentinel menggunakan Formulir Pelaporan Insiden Internal
Insiden Internal b.
b. Kejadian Potensial Cidera (KPC) menggunakan formulir KPC.Kejadian Potensial Cidera (KPC) menggunakan formulir KPC.
C.
C. Analisis Matriks RisikoAnalisis Matriks Risiko
/
/ M
Ma
attrrix G
ix Grad
radiing
ng
Penilaian matriks risiko adalah suatu metode analisis kualitatif untuk
Penilaian matriks risiko adalah suatu metode analisis kualitatif untuk menentukanmenentukan derajat risiko suatu insiden berdasarkan dampak dan probabilitasnya.
derajat risiko suatu insiden berdasarkan dampak dan probabilitasnya.
1. Dampak
1. Dampak (Consequences)(Consequences)
Penilaian dampak/ akibat suatu insiden adalah seberapa ber
Penilaian dampak/ akibat suatu insiden adalah seberapa ber at akibat yang dialamiat akibat yang dialami pasien mulai dari tidak ada cidera sampai meninggal.
pasien mulai dari tidak ada cidera sampai meninggal. 2. Probabilitas/ Frekuensi/
2. Probabilitas/ Frekuensi/ Likelihood Likelihood
Penilaian tingkat probabilitas/ frekuensi risiko adalah seberapa seringnya insiden Penilaian tingkat probabilitas/ frekuensi risiko adalah seberapa seringnya insiden tersebut terjadi.
D.
D. InvestigasiInvestigasi 1.
1. Investigagsi sederhanaInvestigagsi sederhana
Investigasi sederhana dilakukan bila ditemukan band grading resiko biru dan hijau. Investigasi sederhana dilakukan bila ditemukan band grading resiko biru dan hijau. Sedangkan waktu investigasi sederhana bila dengan band warna biru maksimal 1 (satu) Sedangkan waktu investigasi sederhana bila dengan band warna biru maksimal 1 (satu) minggu dan hijau maksimal 2 (dua) minggu.
minggu dan hijau maksimal 2 (dua) minggu. 2. Investigasi Komprehensif
2. Investigasi Komprehensif
Investigasi komprehensif dilakukan bila ditemukan band grading resiko kuning Investigasi komprehensif dilakukan bila ditemukan band grading resiko kuning dan merah dengan waktu maksimal 45 (empat puluh lima) hari.
dan merah dengan waktu maksimal 45 (empat puluh lima) hari.
E.
E. RekomendasiRekomendasi
Kesimpulan, pendapat, dan sarana yang disusun berdasarkan hasil dari investigasi, yang Kesimpulan, pendapat, dan sarana yang disusun berdasarkan hasil dari investigasi, yang ditujukan kepada orang dan atau badan yang berwenang untuk melakukan tindakan dan ditujukan kepada orang dan atau badan yang berwenang untuk melakukan tindakan dan atau perbaikan untuk peningkatan mutu.
atau perbaikan untuk peningkatan mutu.
F.
F. Tindak LanjutTindak Lanjut
Dimana suatu aksi atau tindakan koreksi
Dimana suatu aksi atau tindakan koreksi (corrective action)(corrective action) sebagai lanjutan langkah sebagai lanjutan langkah dalam mencapai perbaikan dan atau mengembalikan segala kegiatan pada tujuan yang dalam mencapai perbaikan dan atau mengembalikan segala kegiatan pada tujuan yang seharusnya.
seharusnya.
G. Sosialisasi G. Sosialisasi
Interaksi sosial langsung maupun tidak langsung yang berlangsung melalui kelompok Interaksi sosial langsung maupun tidak langsung yang berlangsung melalui kelompok dengan informasi tentang hasil kegiatan keseluruh unit rumah sakit melalui pertemuan, dengan informasi tentang hasil kegiatan keseluruh unit rumah sakit melalui pertemuan, informasi secara tertulis dengan bukti notulen, daftar hadir atau form/ buku yang telah informasi secara tertulis dengan bukti notulen, daftar hadir atau form/ buku yang telah ditanda tangani.
ditanda tangani.
H. Pelaporan Insiden External H. Pelaporan Insiden External
Pelaporan secara anonim dan tertulis ke KKP-RS setiap Kondisi Potensial Cedera dan Pelaporan secara anonim dan tertulis ke KKP-RS setiap Kondisi Potensial Cedera dan Insiden Keselamatan Pasien yang terjadi pada pasien, dan telah dilakukan analisa Insiden Keselamatan Pasien yang terjadi pada pasien, dan telah dilakukan analisa penyebab, rekomendasi dan solusiny
I. Evaluasi I. Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan yang perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan yang sama, Evaluasi adalah kegiatan yang perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan yang sama, serta memilih strategi yang baik dari berbagai alternatif strategis yang ada, meningkatkan serta memilih strategi yang baik dari berbagai alternatif strategis yang ada, meningkatkan efisiensi secara general, dan melihat apakah tujuan kegiatan sudah tercapai atau sudah efisiensi secara general, dan melihat apakah tujuan kegiatan sudah tercapai atau sudah dilaksanakan.
BAB IV BAB IV TATA LAKSANA TATA LAKSANA
SISTEM PELAPORAN INSIDEN SISTEM PELAPORAN INSIDEN
A. Penemuan insiden dari unit A. Penemuan insiden dari unit
Penemuan insiden dari unit dilaporkan secara tertulis setiap keadaan yang tidak konsisten Penemuan insiden dari unit dilaporkan secara tertulis setiap keadaan yang tidak konsisten dengan kegiatan rutin terutama untuk pelayanan kepada pasien dengan formulir insiden dengan kegiatan rutin terutama untuk pelayanan kepada pasien dengan formulir insiden yang telah disediakan di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak yang telah disediakan di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak
B. Pengisian formulir Insiden B. Pengisian formulir Insiden
1.
1. KPCKPC a.
a. Kondisi Potensial Cidera (KPC) adalah kejadian potensial cidera harus di laporkanKondisi Potensial Cidera (KPC) adalah kejadian potensial cidera harus di laporkan dari unit pelayanan rumah sakit ke Komite Keselamatan Pasien dalam waktu dari unit pelayanan rumah sakit ke Komite Keselamatan Pasien dalam waktu maksimal 2x24 jam setelah terjadinya insiden, dengan melengkapi formulir laporan maksimal 2x24 jam setelah terjadinya insiden, dengan melengkapi formulir laporan Kondisi Potensial Cidera (KPC)
Kondisi Potensial Cidera (KPC).. b.
b. JenisJenis 1)
1) SDI (Sumber Daya Insani)SDI (Sumber Daya Insani) 2)
2) Alat medisAlat medis 3)
3) Alat non medisAlat non medis 4)
4) ObatObat 5)
c. Formulir c. Formulir
d. Rekomendasi d. Rekomendasi
Rekomendasi terdiri atas surat, ataupun bukti perbaikan/ pembaruan yang
Rekomendasi terdiri atas surat, ataupun bukti perbaikan/ pembaruan yang berhubungan berhubungan dengan hasil Kondisi Potensial Cidera (KPC).
dengan hasil Kondisi Potensial Cidera (KPC).
2.
2. INSIDEN ( KNC,KTC.KTD, Sentinel)INSIDEN ( KNC,KTC.KTD, Sentinel) a. Jenis
a. Jenis
1)
1) Kondisi Nyaris Cidera (KNC)/Kondisi Nyaris Cidera (KNC)/ Near miss, Close call Near miss, Close call adalah terjadinya insiden adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien.
yang belum sampai terpapar ke pasien. 2)
2) Kejadian Tidak Cidera (KTC)/Kejadian Tidak Cidera (KTC)/ No harm incident No harm incident adalah Insiden yang terpapar ke adalah Insiden yang terpapar ke pasien, tetapi tidak menimbulkan cidera.
pasien, tetapi tidak menimbulkan cidera. 3)
3) Kejadian Tidak Diharpakan (KTD)/Kejadian Tidak Diharpakan (KTD)/ Adverse event Adverse event adalah insiden yang adalah insiden yang mengakibatkan cidera pada pasien
mengakibatkan cidera pada pasien 4)
4) Kejadan Tak Terduga (KTD)/Kejadan Tak Terduga (KTD)/ Sentinel Event Sentinel Event adalah yang mengakibatkan kematian adalah yang mengakibatkan kematian atau cidera yang serius.
b. Formulir insiden b. Formulir insiden
C.
C.
M
Ma
attri
ri x Gr
x Gra
ad
ding
ing
/ Band Risiko/ Band Risiko 1.1. Band Risiko/Band Risiko/
Mat
Matri
ri x Gr
x Gra
ad
ding
ing
MatrixMatrix Grading Grading / Band Risiko adalah derajat resiko yang digambarkan dalam empat/ Band Risiko adalah derajat resiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu: Biru, Hijau, Kuning dan Merah “Bands” akan menentukan investigasi warna yaitu: Biru, Hijau, Kuning dan Merah “Bands” akan menentukan investigasi yang akan dilakukan.
yang akan dilakukan. 2.
2. Dampak/Dampak/
Consequences
Consequences
Penilaian dampak/ akibat suatu insiden adalah seberapa berat akibat yang dialami Penilaian dampak/ akibat suatu insiden adalah seberapa berat akibat yang dialami pasien mulai dari tidak ada cedera sampai meninggal.
pasien mulai dari tidak ada cedera sampai meninggal. a.
b. Probabilitas/ Frekuensi/
b. Probabilitas/ Frekuensi/ Likelihood Likelihood
Penilaian tingkat probabilitas/ frekuensi risiko adalah seberapa seringnya insiden tersebut Penilaian tingkat probabilitas/ frekuensi risiko adalah seberapa seringnya insiden tersebut terjadi.
terjadi. 1)
1) Penilaian Penilaian Probabilitas/ Probabilitas/ FrekuensiFrekuensi
2)
2) Skor ResikoSkor Resiko a)
a) Cara menghitung skor resiko :Cara menghitung skor resiko :
Skor Risiko = Dampak x Probability Skor Risiko = Dampak x Probability
Untuk menentukan skor risiko digunakan matriks grading risiko: Untuk menentukan skor risiko digunakan matriks grading risiko: •• Tetapkan frekuensi pada kolom kiriTetapkan frekuensi pada kolom kiri
•• Tetapkan dampak pada baris ke arah kanan,Tetapkan dampak pada baris ke arah kanan, •Tetapkan warna
•Tetapkan warna bandsbandsnya, berdasarkan pertemuan antara frekuensi dannya, berdasarkan pertemuan antara frekuensi dan dampak.
dampak. b)
b) Warna BandWarna Band
Warna band adalah hasil pertemuan antara nilai dampak yang diurutkan ke Warna band adalah hasil pertemuan antara nilai dampak yang diurutkan ke bawah dan nilai probabilitas yang diurut ke samping
bawah dan nilai probabilitas yang diurut ke samping kanan.kanan.
c)
c)
c) TabelTabel Matrix Grading Matrix Grading Resiko Resiko
3)
3) Tindakan sesuai tingkat dan band risikoTindakan sesuai tingkat dan band risiko
Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisa Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisa yang akan dilakukan sebagai berikut:
yang akan dilakukan sebagai berikut:
D. Investigasi Sederhana D. Investigasi Sederhana
Investigasi sederhana adalah proses yang terstruktur bertujuan untuk membantu Investigasi sederhana adalah proses yang terstruktur bertujuan untuk membantu mengidentifikasi akar masalah suatu kejadian dengan matrix grading biru dan hijau mengidentifikasi akar masalah suatu kejadian dengan matrix grading biru dan hijau dengan mengisi
dengan mengisi flow chart flow chart dan formulir dari unit. dan formulir dari unit.
Solusi, tindak lanjut, sosialisasi dari unit sampai dilaporkan ke KKP-RS. Solusi, tindak lanjut, sosialisasi dari unit sampai dilaporkan ke KKP-RS.
2. Formulir Investigasi Sederhana 2. Formulir Investigasi Sederhana
2. Formulir Investigasi Sederhana 2. Formulir Investigasi Sederhana
E.
E.
R
Roo
oot Cause
t Cause A
Analy
nalysi
sis (
s (
RCA)RCA) Yang dilakukan RCA meliputi: Yang dilakukan RCA meliputi:1.
1. Pelaporan Inseden sebagai berikut:Pelaporan Inseden sebagai berikut: a. Kejadian Sentinel.
a. Kejadian Sentinel. 1)
1) Kejadian Sentinel adalah Kejadian Tak Terduga (KTD) yang mengakibatkanKejadian Sentinel adalah Kejadian Tak Terduga (KTD) yang mengakibatkan kematian atau cidera yang serius/ kehilangan fungsi utama fisik secara
permanen
permanen yang tyang tidak idak terkait terkait dengan dengan proses proses alami alami penyakit penyakit pasien pasien atau atau kondisikondisi yang mendasarinya.
yang mendasarinya. 2)
2) Kejadian sentinel harus di laporkan dari unit pelayanan rumah sakit ke KomiteKejadian sentinel harus di laporkan dari unit pelayanan rumah sakit ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit dalam waktu 2x24 jam setelah terjadinya Keselamatan Pasien Rumah Sakit dalam waktu 2x24 jam setelah terjadinya insiden, dengan melengkapi Formulir Laporan Insiden.
insiden, dengan melengkapi Formulir Laporan Insiden. 3)
3) Kejadan sentinel yang harus di laporkan antara lain Kejadan sentinel yang harus di laporkan antara lain :: a)
a) Kematian yang tidak terantisipasi yang tidak berhubungan dengan prosesKematian yang tidak terantisipasi yang tidak berhubungan dengan proses penyakit.
penyakit. b)
b) Kehilangan permanen dari fungsi fisiKehilangan permanen dari fungsi fisiologis pasien yang tidak berhubunganologis pasien yang tidak berhubungan dengan proses penyakit.
dengan proses penyakit. c)
c) Salah lokasi, prosedur dan salah pasien saat pembedahan.Salah lokasi, prosedur dan salah pasien saat pembedahan. d)
d) Penculikan bayi, salah identifikasi bayi.Penculikan bayi, salah identifikasi bayi. e)
e) Kekerasan/ perkosaan di tempat kerja Kekerasan/ perkosaan di tempat kerja yang mengakibatkan kematian, cacatyang mengakibatkan kematian, cacat permanen, dan kasus bunuh d
permanen, dan kasus bunuh diri di rumah sakit.iri di rumah sakit.
b.
b. Kejadian KTD (Kejadian KTD (
A
Ad
dvve
errse
se e
evve
ent
nt
).). 1)1) Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/ Adverse event Adverse event adalah insiden yang adalah insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien.
mengakibatkan cedera pada pasien. 2)
2) Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/ Adverse Adverse event event harus di laporkan dari unit harus di laporkan dari unit pelayanan
pelayanan rumah rumah sakit sakit ke ke Komite Komite Keselamatan Keselamatan Pasien Pasien Rumah Rumah Sakit/ Sakit/ KKPRSKKPRS dalam waktu 2x24 jam, setelah terjadinya insiden, dengan melengkapi formulir dalam waktu 2x24 jam, setelah terjadinya insiden, dengan melengkapi formulir laporan insiden
laporan insiden .. 3)
3) Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/ Adverse event Adverse event antara lain antara lain :: a)
a) Reaksi transfusiReaksi transfusi b)
b) Efek samping obat yang seriusEfek samping obat yang serius c)
c) Significtnn medical error Significtnn medical error d)
d) Perbedaan signifikan diagnosa pre dan post operasiPerbedaan signifikan diagnosa pre dan post operasi.. e)
e) Adverse event Adverse event atau kecenderungan saat dilakukan sedasi dalam/ anasthesi.atau kecenderungan saat dilakukan sedasi dalam/ anasthesi. f)
f) Kejadian khusus yaituKejadian khusus yaitu outbreak outbreak infeksi. infeksi. g)
c.
c. Kejadian Nyaris Cedera (KNC)/Kejadian Nyaris Cedera (KNC)/
N
Ne
ea
ar
r M
Miiss
ss
1)1) Kejadian Nyaris Cidera (KNC)/Kejadian Nyaris Cidera (KNC)/ Near Miss Near Miss adalah terjadinya insiden yang belum adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar kepasien.
sampai terpapar kepasien. 2)
2) Kejadian Nyaris Cidera (KNC)/Kejadian Nyaris Cidera (KNC)/ Near Miss Near Miss harus dilaporkan dari unit pelayanan harus dilaporkan dari unit pelayanan rumah sakit ke komite keselamatan pasien dalam waktu 2x24 jam setelah rumah sakit ke komite keselamatan pasien dalam waktu 2x24 jam setelah terjadinya insiden, dengan melengkapi formulir laporan insiden.
terjadinya insiden, dengan melengkapi formulir laporan insiden. 3)
3) Kejadian Nyaris Cidera (KNC)/Kejadian Nyaris Cidera (KNC)/ Near Miss Near Miss, antara lain:, antara lain: a)
a) PengobatanPengobatan b)
b) IdentifikasiIdentifikasi c)
c) Tindakan invasifTindakan invasif d) d) DietDiet e) e) TransfusiTransfusi f) f) RadiologiRadiologi g) g) LaboratoriumLaboratorium 2.
2. Analisis Matriks Grading RisikoAnalisis Matriks Grading Risiko
Dari insiden sentinel, KTD dan KNC dilakukan : Dari insiden sentinel, KTD dan KNC dilakukan :
a.
a. Skor risikoSkor risiko
Skor Risiko = Dampak x Probability Skor Risiko = Dampak x Probability •• Tetapkan frekuensi pada kolom kiriTetapkan frekuensi pada kolom kiri •• Tetapkan dampak pada garis kekananTetapkan dampak pada garis kekanan
•• Tetapkan warna band antara frekuensi dan dampakTetapkan warna band antara frekuensi dan dampak b.
b. Band risikoBand risiko
Band riko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat warna
Band riko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu:yaitu: biru, hijau, kuning dan
biru, hijau, kuning dan merahmerah
•• Band biru dan hijau : investigasi sederahanaBand biru dan hijau : investigasi sederahana
•• Band kuning dan merah : investigasi komprehensip/ RCABand kuning dan merah : investigasi komprehensip/ RCA
c.
c. Analisis matrik grading risiko sentinel event, KTD dan KNC dengan warnaAnalisis matrik grading risiko sentinel event, KTD dan KNC dengan warna bands kuning dan merah dilakukan investigasi komprehenensip / RCA bands kuning dan merah dilakukan investigasi komprehenensip / RCA
d.
d. Proses pelaksanaan RCA (Root Couse Analysisi) dilakukan Proses pelaksanaan RCA (Root Couse Analysisi) dilakukan dalam waktudalam waktu 45 hari.
45 hari. e.
e. RekomendasRekomendasi dan i dan tindak lanjuttindak lanjut f.
g.
g. SosialisasiSosialisasi
F. Pelaporan Eksternal ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) F. Pelaporan Eksternal ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS)
1. Laporan insiden keselamatan pasien KKP-RS
1. Laporan insiden keselamatan pasien KKP-RS (Eksternal)(Eksternal)
Laporan insiden keselamatan pasien KKP-RS (Eksternal) adalah pelaporan secara Laporan insiden keselamatan pasien KKP-RS (Eksternal) adalah pelaporan secara anonim dan tertulis ke KKP-RS setiap kondisi.
anonim dan tertulis ke KKP-RS setiap kondisi.
Potensial cedera dan insiden (KNC, KTC, KTD, Kejadian Sentinel) keselamatan Potensial cedera dan insiden (KNC, KTC, KTD, Kejadian Sentinel) keselamatan pasien
pasien yang yang terjadi terjadi pada pada pasien, pasien, dan dan telah telah dilakukan dilakukan analisa analisa penyebab, penyebab, rekomendasirekomendasi dan solusinya
dan solusinya..
2. Formulir Pelaporan Eksternal 2. Formulir Pelaporan Eksternal
BAB V BAB V
BAB V BAB V
DOKUMENTASI DOKUMENTASI
Dokumentasi dalam pelaksanaan pelaporan insiden adalah sebagai bukti adanya tindak lanjut Dokumentasi dalam pelaksanaan pelaporan insiden adalah sebagai bukti adanya tindak lanjut sebagai pencegahan insiden supaya tidak terulang lagi dengan kasus
sebagai pencegahan insiden supaya tidak terulang lagi dengan kasus yang sama.yang sama. 1.
1. Laporan insiden dari unitLaporan insiden dari unit 2.
2. Adanya form pelaporan insiden yang telah diisi lengkap sesuai dengan data yang ada danAdanya form pelaporan insiden yang telah diisi lengkap sesuai dengan data yang ada dan diketahui oleh kepala unit yang disertai dengan tanda tangan dan nama tera
diketahui oleh kepala unit yang disertai dengan tanda tangan dan nama tera ng.ng. 3.
3. Adanya hasil dokumentasi yang berkaitan dengan insiden.Adanya hasil dokumentasi yang berkaitan dengan insiden. 4.
4. Bila grading insiden biru atau hijau harus dilampirkan investigasi sederhana danBila grading insiden biru atau hijau harus dilampirkan investigasi sederhana dan flow flow chart
chart .. 5.
5. Bila grading kuning dan merah harus di lakukan RCA, dan dilaporkan ke Direktur RumahBila grading kuning dan merah harus di lakukan RCA, dan dilaporkan ke Direktur Rumah Sakit.
Sakit.
PENUTUP PENUTUP
PENUTUP PENUTUP
Pelaporan insiden keselamatan pasien merupakan awal proses adannya perubahan dalam Pelaporan insiden keselamatan pasien merupakan awal proses adannya perubahan dalam pelayanan di rumah sakit, khususnya sebagian dari pening
pelayanan di rumah sakit, khususnya sebagian dari peningkatan mutu pelayanan.katan mutu pelayanan.
Diharapakan panduan pelaporan ini dapat menjadi acuan pelaporan insiden di rumah sakit Diharapakan panduan pelaporan ini dapat menjadi acuan pelaporan insiden di rumah sakit dalam melaksanakan sistem pelaporan dan analisis insiden pada khususnya.
dalam melaksanakan sistem pelaporan dan analisis insiden pada khususnya.
Hasil analisis dan tindak
Hasil analisis dan tindak lanjut ini akan menjadi pembelajaran untuk mencegah kejlanjut ini akan menjadi pembelajaran untuk mencegah kej adian yangadian yang sama terulang kembali.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Komisi Akreditasi Rumah Sakit, 2012.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit, 2012. Panduan Penyu Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasisunan Dokumen Akreditasi, IMR,, IMR, Jakarta.
Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Panduan Nasional Keselamatan pasien Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Panduan Nasional Keselamatan pasien
Rumah Sakit-Edisi 2. Depkes, Jakarta. Rumah Sakit-Edisi 2. Depkes, Jakarta.
Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS), 2008.
Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS), 2008. Pedoman Pelaporan Insiden Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)
Keselamatan Pasien (IKP)-Edisi 2. KKP-RS, Jakarta.-Edisi 2. KKP-RS, Jakarta. Institut Manajemen Risiko Klinis, 2010,
Lampiran 2 Lampiran 2
Lampiran 2 Lampiran 2
Tipe insiden Tipe insiden
Lampiran 3 Lampiran 3
Lampiran 3 Lampiran 3
FAKTOR KONTRIBUTOR, KOMPONEN & SUBKOMPONEN FAKTOR KONTRIBUTOR, KOMPONEN & SUBKOMPONEN
1.
1. FAKTOR KONTRIBUTOR EKSTERNAL / DI LUAR RSFAKTOR KONTRIBUTOR EKSTERNAL / DI LUAR RS
2.
2. FAKTOR KONTRIBUTOR ORGANISASI & FAKTOR KONTRIBUTOR ORGANISASI & MANAJEMENMANAJEMEN
3.
3.
3. FAKTOR FAKTOR LINGKUNGAN LINGKUNGAN KERJAKERJA
4.
4. FAKTOR KFAKTOR KONSTRIBUSI ONSTRIBUSI : TIM: TIM
5.
6.
6. FAKTOR KFAKTOR KONSTRIBUTOR ONSTRIBUTOR : TUG: TUGASAS
7.
8.