• Tidak ada hasil yang ditemukan

LP Infeksi Luka Operasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LP Infeksi Luka Operasi"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang

Masalah Operasi Caesar adalah operasi besar pa da bagian perut/ operasi Masalah Operasi Caesar adalah operasi besar pa da bagian perut/ operasi  besar

 besar abdominal abdominal (Gallagher, (Gallagher, MundyMundy, , 2004).Sesio 2004).Sesio sesarea sesarea merupaan merupaan suatusuatu  persalinan

 persalinan buatan buatan di di mana mana !anin !anin dilahiran dilahiran melalui melalui insisi insisi dinding dinding perut perut dandan dinding rahim dalam eadaan utuh serta berat !anin di atas "00 gram.

dinding rahim dalam eadaan utuh serta berat !anin di atas "00 gram.

Operasi Caesar telah men!adi bagian ebudayaan manusia se!a #aman Operasi Caesar telah men!adi bagian ebudayaan manusia se!a #aman dah

dahuluulu, , namnamun un duldulu u opeoperasi rasi CaeCaesar sar masmasih ih banbanyaya  enendaldala a diadiantantaranyranya a ialaialahh elainan atau gangguan yang men!adi indiasi untu melauan pembedahan dan elainan atau gangguan yang men!adi indiasi untu melauan pembedahan dan lamanya persalinan berlangsung. Searang dengan ema!uan teni operasi yang lamanya persalinan berlangsung. Searang dengan ema!uan teni operasi yang lebih sempurna, dengan adanya anti biotia, trans$usi darah dan anastesi yang lebih sempurna, dengan adanya anti biotia, trans$usi darah dan anastesi yang lebih bai. %arena itu ini ada e&enderungan untu melauan operasi &aesar  lebih bai. %arena itu ini ada e&enderungan untu melauan operasi &aesar  dasar yang &uup uat(Sar'ono, 200").

dasar yang &uup uat(Sar'ono, 200"). bu yang

bu yang mengmengalami operasi &aesar alami operasi &aesar dengadengan n adanyadanya a lua lua diperudiperut t sehingsehinggaga harus dira'at

harus dira'at dengdengan an bai untu men&egah bai untu men&egah emuemunginnginan an timbtimbulnyulnya a in$esin$esi, i, ibuibu  !uga

 !uga harus harus membatasi membatasi pergeraan pergeraan tubuhnya tubuhnya arena arena ada ada lua lua operasi operasi sehinggasehingga  proses

 proses pemulihan lua pemulihan lua pengeluaran&airan pengeluaran&airan atau atau beuan darah beuan darah otor dari otor dari rahim rahim ibuibu iut terpengaruh (hamidah

iut terpengaruh (hamidah 20 dalam *marah 20).20 dalam *marah 20).

+e'asa ini semain banya doter dan tenaga medis yang mengan!uran +e'asa ini semain banya doter dan tenaga medis yang mengan!uran  pasien

 pasien yang yang baru baru melahiran melahiran dengan dengan operasi operasi &aesar &aesar agar agar segera segera menggeraanmenggeraan tubuhnya atau mobilisasi. +alam membantu !alannya pemulihan ibu pas&a operasi tubuhnya atau mobilisasi. +alam membantu !alannya pemulihan ibu pas&a operasi &aesar disaranan untu bisa men!aga ebersihan dan mobilisasi dini. ada ibu &aesar disaranan untu bisa men!aga ebersihan dan mobilisasi dini. ada ibu yang mengalam

yang mengalami i operasoperasi i &aesar rasanya sulit &aesar rasanya sulit untuuntu  melamelauan hal uan hal 2 2 tersebutersebutt arena ibu merasa letih dan sait, penyebab diantaranya ialah perilau ibu yang arena ibu merasa letih dan sait, penyebab diantaranya ialah perilau ibu yang urang memperhatian ebersihan,mobilisasi,dan masih menganut eper&ayaan urang memperhatian ebersihan,mobilisasi,dan masih menganut eper&ayaan

(2)

mutih atau mnghindari maanan yang berbau amis misalnya telur dan ian pada mutih atau mnghindari maanan yang berbau amis misalnya telur dan ian pada h

hal al iita ta tatahu hu tetelulur r dadan n iian an mmererupupaaan an susummbber er pprorotetein in sesehhininggggaaaaanan mem

mempenpengargaruhi uhi proproses ses pempemuliulihanhan. . -um-umlah lah opeoperasi rasi &ae&aesardsardi i dundunia ia ini ini teltelahah meningat ta!am dalam 20 tahun terahir O memperiraan anga persalinan meningat ta!am dalam 20 tahun terahir O memperiraan anga persalinan dengan operasi adalah seitar 0 sampai " dari semua proses persalinan di dengan operasi adalah seitar 0 sampai " dari semua proses persalinan di  1egaranegara

 1egaranegara berembang, berembang, dibandingan dibandingan dengan dengan 3meria 3meria seitar seitar 2 2 dandan anada 2 pada tahun 200. Sedangan di nggris anga e!adianya relati5e anada 2 pada tahun 200. Sedangan di nggris anga e!adianya relati5e stabil yaitu antara 2, di talia pada tahun 670 sebesar ,24,", pada stabil yaitu antara 2, di talia pada tahun 670 sebesar ,24,", pada tahun 678 meningat men!adi 8,".

tahun 678 meningat men!adi 8,". +i +i ndondonesia ter!adi nesia ter!adi peninpeningatagatan n operaoperasisi &aesardi mana tahun 200 sebesar 48,22, tahun 2004 sebesar 4",6, tahun &aesardi mana tahun 200 sebesar 48,22, tahun 2004 sebesar 4",6, tahun 200" sebesar 48,, tahun 2009 sebesar 49,78, tahun 2007 sebesar ",22 200" sebesar 48,, tahun 2009 sebesar 49,78, tahun 2007 sebesar ",22 (Muaromah, 202).

(Muaromah, 202).

:erdasaran data yang diperoleh di ndonesia ter!adi peningatan anga :erdasaran data yang diperoleh di ndonesia ter!adi peningatan anga  bedah

 bedah &aesar &aesar disertai disertai e!adian e!adian in$esi in$esi lua lua pas&a pas&a bedah bedah Caesar.Seitar Caesar.Seitar 60 60 daridari mo

mordrdibibititas as papas&a s&a opopererasi asi di di sesebababban an ololeh eh inin$e$essi i lulua a opopererasiasi. . +i +i ;S;S** dr.

dr.Sard!itSard!ito o tahun 2007 e!adian in$esi lua tahun 2007 e!adian in$esi lua pas&a bedah &aesar pas&a bedah &aesar adalah ",adalah ", sedangan anga e!adian operasi &aesar di pro5insi !a'a timur pada tahun 2006 sedangan anga e!adian operasi &aesar di pro5insi !a'a timur pada tahun 2006  ber!umlah

 ber!umlah .40 .40 operasi operasi dari dari 80.000 80.000 persalinan persalinan atau atau seitar seitar 20 20 dari dari seluruhseluruh  persalinan (+ines pro5insi !a'a <i

 persalinan (+ines pro5insi !a'a <imur, 20mur, 2006).06).

Sedangan di ponorogo pada tahun 202 terdapat 77 persalinan dengan Sedangan di ponorogo pada tahun 202 terdapat 77 persalinan dengan &aesar atau seitar 9,"9 dari proses persalinan normal (+ines ponorogo, 202). &aesar atau seitar 9,"9 dari proses persalinan normal (+ines ponorogo, 202).  ada tahap a'al pas&a operasi &aesar ibu merasa ta ingin bangit dari tempat  ada tahap a'al pas&a operasi &aesar ibu merasa ta ingin bangit dari tempat tid

tidur, ur, emembali bali berbergegera ra se&ese&epat pat mumungngin in sansangat gat disdisaranaranan an bagbagi i parpara a ibuibu selepa

selepasoperassoperasi i &aesar&aesar, , operaoperasi si dan anastesi dan anastesi dapat menyebdapat menyebaban aumulasi &airanaban aumulasi &airan ya

yang ng dapdapat at menmenyebyebababan an pnepneumumonionia a sehsehingingga ga sansangat gat penpentintingbagbagi gi ibu ibu untuntu u   bergera.

 bergera. Mob

Mobiliilitas tas menmeningingatatan an $un$ungsi gsi parparupuparuaru, , semsemaiain n daldalam am na$na$as as yanyangg ditari, semain meningat sirulasi darah. 3pabila tida melauan mobilitas ditari, semain meningat sirulasi darah. 3pabila tida melauan mobilitas aan berdampa pada peningatan suhu tubuh arena adanya in5olusi uterus yang aan berdampa pada peningatan suhu tubuh arena adanya in5olusi uterus yang

(3)

mutih atau mnghindari maanan yang berbau amis misalnya telur dan ian pada mutih atau mnghindari maanan yang berbau amis misalnya telur dan ian pada h

hal al iita ta tatahu hu tetelulur r dadan n iian an mmererupupaaan an susummbber er pprorotetein in sesehhininggggaaaaanan mem

mempenpengargaruhi uhi proproses ses pempemuliulihanhan. . -um-umlah lah opeoperasi rasi &ae&aesardsardi i dundunia ia ini ini teltelahah meningat ta!am dalam 20 tahun terahir O memperiraan anga persalinan meningat ta!am dalam 20 tahun terahir O memperiraan anga persalinan dengan operasi adalah seitar 0 sampai " dari semua proses persalinan di dengan operasi adalah seitar 0 sampai " dari semua proses persalinan di  1egaranegara

 1egaranegara berembang, berembang, dibandingan dibandingan dengan dengan 3meria 3meria seitar seitar 2 2 dandan anada 2 pada tahun 200. Sedangan di nggris anga e!adianya relati5e anada 2 pada tahun 200. Sedangan di nggris anga e!adianya relati5e stabil yaitu antara 2, di talia pada tahun 670 sebesar ,24,", pada stabil yaitu antara 2, di talia pada tahun 670 sebesar ,24,", pada tahun 678 meningat men!adi 8,".

tahun 678 meningat men!adi 8,". +i +i ndondonesia ter!adi nesia ter!adi peninpeningatagatan n operaoperasisi &aesardi mana tahun 200 sebesar 48,22, tahun 2004 sebesar 4",6, tahun &aesardi mana tahun 200 sebesar 48,22, tahun 2004 sebesar 4",6, tahun 200" sebesar 48,, tahun 2009 sebesar 49,78, tahun 2007 sebesar ",22 200" sebesar 48,, tahun 2009 sebesar 49,78, tahun 2007 sebesar ",22 (Muaromah, 202).

(Muaromah, 202).

:erdasaran data yang diperoleh di ndonesia ter!adi peningatan anga :erdasaran data yang diperoleh di ndonesia ter!adi peningatan anga  bedah

 bedah &aesar &aesar disertai disertai e!adian e!adian in$esi in$esi lua lua pas&a pas&a bedah bedah Caesar.Seitar Caesar.Seitar 60 60 daridari mo

mordrdibibititas as papas&a s&a opopererasi asi di di sesebababban an ololeh eh inin$e$essi i lulua a opopererasiasi. . +i +i ;S;S** dr.

dr.Sard!itSard!ito o tahun 2007 e!adian in$esi lua tahun 2007 e!adian in$esi lua pas&a bedah &aesar pas&a bedah &aesar adalah ",adalah ", sedangan anga e!adian operasi &aesar di pro5insi !a'a timur pada tahun 2006 sedangan anga e!adian operasi &aesar di pro5insi !a'a timur pada tahun 2006  ber!umlah

 ber!umlah .40 .40 operasi operasi dari dari 80.000 80.000 persalinan persalinan atau atau seitar seitar 20 20 dari dari seluruhseluruh  persalinan (+ines pro5insi !a'a <i

 persalinan (+ines pro5insi !a'a <imur, 20mur, 2006).06).

Sedangan di ponorogo pada tahun 202 terdapat 77 persalinan dengan Sedangan di ponorogo pada tahun 202 terdapat 77 persalinan dengan &aesar atau seitar 9,"9 dari proses persalinan normal (+ines ponorogo, 202). &aesar atau seitar 9,"9 dari proses persalinan normal (+ines ponorogo, 202).  ada tahap a'al pas&a operasi &aesar ibu merasa ta ingin bangit dari tempat  ada tahap a'al pas&a operasi &aesar ibu merasa ta ingin bangit dari tempat tid

tidur, ur, emembali bali berbergegera ra se&ese&epat pat mumungngin in sansangat gat disdisaranaranan an bagbagi i parpara a ibuibu selepa

selepasoperassoperasi i &aesar&aesar, , operaoperasi si dan anastesi dan anastesi dapat menyebdapat menyebaban aumulasi &airanaban aumulasi &airan ya

yang ng dapdapat at menmenyebyebababan an pnepneumumonionia a sehsehingingga ga sansangat gat penpentintingbagbagi gi ibu ibu untuntu u   bergera.

 bergera. Mob

Mobiliilitas tas menmeningingatatan an $un$ungsi gsi parparupuparuaru, , semsemaiain n daldalam am na$na$as as yanyangg ditari, semain meningat sirulasi darah. 3pabila tida melauan mobilitas ditari, semain meningat sirulasi darah. 3pabila tida melauan mobilitas aan berdampa pada peningatan suhu tubuh arena adanya in5olusi uterus yang aan berdampa pada peningatan suhu tubuh arena adanya in5olusi uterus yang

(4)

tida bai, sehingga sisa

tida bai, sehingga sisa darah tida darah tida bisa dieluarbisa dieluaran an dan menyebabdan menyebaban in$esi,an in$esi, dan salah satu tanda in$esi adalah penigatan suhu tubuh. ada hari e2 tenaga dan salah satu tanda in$esi adalah penigatan suhu tubuh. ada hari e2 tenaga med

medis is aaaan n menmenoloolong ng untuntu u duddudu u di di temtempat pat tidtidurur, , duddudu u dibdibagiagian an samsampinpingg tempat tidur dan mulai ber!alan dalam !ara pende. ada harie hingga hari e tempat tidur dan mulai ber!alan dalam !ara pende. ada harie hingga hari e 0 pas&a persalinan banya ibu yang mengalami masa yang disebut baby blues. 0 pas&a persalinan banya ibu yang mengalami masa yang disebut baby blues.

:ab

:aby y blublues es dapdapat at terter!adi aren!adi arena a $a$ator tor strstress ess padpada a ibuibu, , masmasa a itu ibuitu ibu &en

&enderderung ung mumudah dah menmenangangis, is, =m=mosi osi terstersebuebut t !ug!uga a menmenyeyebabbaban an timtimbulbulnynyaa  perasaan

 perasaan tida tida sanggup, sanggup, pani dan pani dan etautan etautan yang yang sungguhsungguh. ada sungguhsungguh. ada tahaptahap ini

ini, , sebsebagiagian an 'an'anita ita di di diadiagnognosis sis menmengalgalami ami depdepresi resi pas&pas&apeapersalrsalinainan. n. :ab:abyy  bluesdapat

 bluesdapat diperburu diperburu oleh oleh ondisi ondisi urang urang tidur, tidur, elemahan elemahan $isi $isi dapatdapat mengurangi ambang batas stress, pastian beristirahat dengan &uup, dan !angan mengurangi ambang batas stress, pastian beristirahat dengan &uup, dan !angan lah ragu untu menerima bantuan apapun yang dita'aran ( Gallagher,Mundy, lah ragu untu menerima bantuan apapun yang dita'aran ( Gallagher,Mundy, 2004).

2004). Se

Selalain in ititu u memen!n!agaga a eebebersrsihihan an papada da lulua a ininsisisisi, , mamandndi i sesepepertrtii  biasa,pastian

 biasa,pastian alau alau daerah daerah insisi insisi benarbenar benarbenar ering, ering, sehingga sehingga bisa bisa men&egahmen&egah ter!adi

ter!adinya in$esi, dan nya in$esi, dan dapat memper&edapat memper&epat pat proses penyemproses penyembuhan lua. buhan lua. 4 4 3pabi3pabilala eb

ebersiersihan han dirdiri i ururang umaang uman n setsetiap iap saat dapat saat dapat masmasu u melmelalualui i lulua a dan bisadan bisa mengaibatan in$esi. -angan men&oba mengangat barang berat apapun selama mengaibatan in$esi. -angan men&oba mengangat barang berat apapun selama  periode

 periode ini. ini. >auan hubungan >auan hubungan sesual sesual setelah setelah ibu ibu merasa merasa siap, siap, mungin setelahmungin setelah enam minggu atau lebih.ontrolan atau men&ari bantuan medis untu mera'at enam minggu atau lebih.ontrolan atau men&ari bantuan medis untu mera'at lua insisi, !ia daerah insisi men!adi nyeri, merah, benga, atau eluar &airan lua insisi, !ia daerah insisi men!adi nyeri, merah, benga, atau eluar &airan yang tida biasa, ibu harus segera men&ari pertolongan medis. Minum dan maan yang tida biasa, ibu harus segera men&ari pertolongan medis. Minum dan maan maan

maanan an sehat, nutrisi &uup sehingga dapat sehat, nutrisi &uup sehingga dapat membmembantu ibu antu ibu memulimemulihan dirihan diri setelah operasi dan dapat menghasilan &uup asi bagi bayi !ia ibu menyusui, setelah operasi dan dapat menghasilan &uup asi bagi bayi !ia ibu menyusui, sebagian ibu men!adi terlalu &emas mengenai omposisi maanan merea setelah sebagian ibu men!adi terlalu &emas mengenai omposisi maanan merea setelah men!alani operasi Caesar, tetapi sebenarnya hal tersebut tida perlu, !auh lebih men!alani operasi Caesar, tetapi sebenarnya hal tersebut tida perlu, !auh lebih  penting untu riles dan beron

 penting untu riles dan beronsentrasi agar ondisi men!adi lebih bai.sentrasi agar ondisi men!adi lebih bai. -i

-ia a ibu ibu sebsebeluelumnymnya a teltelah ah memmeminuinum m supsuplemlemen en 5it5itamiamin n untuntu u ehehamiamilanlan, , ibuibu dapat terus meminum tersebut selama masa menyusui, suplemen #at besi adalah dapat terus meminum tersebut selama masa menyusui, suplemen #at besi adalah

(5)

yang disaranan. :eronsultasilah pada doter mengenai hal ini (Gallagher, Mundy, 2004).

Salah satu hambatan yang sering ter!adi pada ibu pas&a operasi Caesar  adalah adanya pantang maanan setelah melahiran. adahal setelah melahiran seorang ibu memerluan nutrisiyang &uup untu memulihan penyembuhan lua, apabila ibu tida mengonsumsi nutrisi yang &uup aan mengaibatan lua tida &epat ering sehingga penyembuhan lua men!adi lama.

Merea tida menyadari bah'a tindaannya berpengaruh terhadap lambatnya  pemulihan esehatan embali, !uga dapat terhambat pertumbuhan " bayi (%ardinan, 2007), diarenaan urangnya perilau ibu dalam pemulihan pas&a operasi &aesar.

Cara pemulihan pas&a operasi &aesar ini terait denganmobilisasi, stress ati$itas, dan ebersihan diri, dalam hal ini diperluan in$ormasi yang lebih mendalam epada ibu pas&a operasi &aesar serta eluarga tentang &ara pemulihan  pas&a operasi &aesar.

+engan melihat $enomena tersebut maa tenaga esehatan perlu memberian pendidian esehatan tentang perilauibu dalam pemulihan pas&a operasi Caesar. Sehingga pasien dan eluarga setidanya tahu tentang perilau  pemulihan pas&a operasi &aesar.

:erdasaran uraian diatas penulis tertari untu melauan seminar  tentang perilau ibu dalam pemulihan pas&a operasi &aesar.

Rumusan Masalah

:erdasaran latar belaang diatas maa dapat dirumusan pernyataan  permasalahan sebagai beriut ?

@:agaimana erilau bu dalam emulihan as&a Operasi &aesar di ;uang %;A ;S*+ pro$. dr. M3. ana$iah SM :atu SangarB.

(6)

Tujuan

Mengetahui erilau bu dalam emulihan as&a perasi &aesar di ;uang %;A ;S*+ pro$. dr. M3. ana$iah SM :atu Sangar.

Manfaat Penelitian Manfaat teoritis

asil dari penelitian ini dapat digunaan untu mengembangan ilmu epera'atan maternitas tentang perilau ibu dalam pemuliham pas&a operasi &aesar.

Manfaat praktis Bagi peneliti

Menambahpengetahuan peneliti tentang perilau ibu dalam pemulihan  pas&a operasi &aesar.

Bagi profesi keperaatan

asil penelitian dapat diman$aatan untu asuhan epera'atan Maternitas tentang perilau ibu dalam pemulihan pas&a operasi &aesar.

Bagi Rumah !akit

asil penelitian dapat digunaan untu a&uan sebagai dasar untu   pemulihan pas&a operasi &aesar.

(7)

Bagi peneliti selanjutn"a

asil penelitian dapat digunaan sebagai bahan atau sumber data untu  melauan penelitian lebih lan!ut yang beraitan dengan perilauibu dalam  pemulihan pas&a operasi &aesar.

(8)

BAB ##

T#N$AUAN PU!TA%A A& engertian

Se&tio &aesaria adalah pembedahan untu melahiran !anin le'at insisi  pada abdomen dan uterus (Oorn, 669 ? 94) Se&tio Caesaria adalah suatu &ara

melahiran !anin dengan sayatan/ pada dinding perut atau se&tion &aesaria adalah suatu histeretomi untu melahiran !an!i dan dalam rahim (Mo&htar, 667 ? 88). re =lampsi adalah suatu penyait ehamilan yang disebaban ehamilan itu sendiri, pre elampsia yang teiah lan!ut atau pre elampsia berat menun!uan ge!ala trias yaitu hipertensi, oedema, dan proteinuria (<abel, 664 ? 29).

Masa ni$as atau post par$um adalah masa pulih embali, mulai dan  persalinan selesai sampai dengan pulihnya alatalat reprodusi sampai eadaan

sebelum hamil, berlangsung 97 minggu (Mo&htar, 667 ? "). B& =tiologi

ndiasi dilauan se&tio &aesaria pada ibu adalah disproporsi &epalo  pel5i, pla&enta pre5ia, tumor !alan lahir, hidromnion, ehamilan gemeli, sedangan pada !anin adalah !anin besar, mal presentasi, leta lintang, hidro&epalus (Oorn, 669 ? 94). enyebab dari pre elampsi sampai searang  belum dietahui, $ator predisposisinya (<aber, 664) ?

1&  1ulipara umur belasan tahun.

'& asien urang mampu, dengan pemerisaan antenatal yang buru terutama, dengan diit urang protein.

(& Mempunyai ri'ayat pre elampsia atau elampsia dalam eluarganya. )& Mempunyal penyait 5asuler hipertensi sebelumnya.

*& Mani$estasi linis

Mani$estasi linis elampsia dan pre elampsia menurut a&er (200) adalah ?

(9)

<eanan darah 40/60 mmg sampai 90/0 mmg atau sistoli lebih dan atau sama dengan p&ningatan 0 mmg, distoli lebih dan atau sama dengan peningatan " mmg, proteinuria urang dan " gram/24!am (D  sampai D2), oedema tangan atau mua.

'& re elampsia berat

<eanan darah lebih dan 90/0 mmg, roteinuria lebih dan " gram/24 !am (D  sampai D 4), oedema tangan dan atau mua.

(& =lampsia

Salah satu ge!ala di atas disertai e!ang.

D& <ipetipe Se&tio &aesaria

<ipetipe se&tio &aesaria menurut Oorn (669) adalah ? 1& <ipetipe segmen ba'ah ?insisi melintang

nsisi melintang segmen ba'ah uterus merupaan prosedur pilihan abdomen dibua dan disingapan, lipatan 5esia uterina peristoneum yang terlalu deat sambungan segmen atas dan ba'ah uterus di sayat melintang dilepasan dan segmen ba'ah serta ditari atas tida menutupi lapangan  pandangan.

'& <ipetipe segmen ba'ah ?insisi membu!ur 

Cara membua abdomen dan menyingapan uterus sama seperti pada insisi melintang. nsisi membu!ur dibuat dengan sapal dan dilebaran dengan gunting tumpul untu menghindari &edera pada bayi.

(& Se&tio &aesaria lasi 

nsisi longitudinal di garis tengah dibuat dengan sapal e dalam dinding anterior uterus dan dilebaran e atas serta e ba'ah dengan gunting  beru!ung tumpul.

)& Se&tio &aesaria estranperitoneal

embedahan etraperitonial dier!aan untu menghindari perlunya histeretomi pada asusasus yang mengalami in$esi luas.

E& %ompliasi

(10)

a& n$esi puerpeural (ni$as)

1+ ;ingan, dengan enaian suhu beberapa hari sa!a

'+ Sedang, dengan ertaian suhu lebih tinggi, disertai dehidrasi, perut sediit embung.

(+ :eral, dengan peritonitis dan sepsis, hal ini sering di!umpai pada  partus terlantar, dimana sebelumnya telah ter!adi in$esi intrapartal arena etuban yang teah pe&ah terlalu lama, penanganannya adalah  pemberian &airan, eletrolit dan antibioti yang ada dan tepat.

,& erdarahan, disebaban arena

1+ :anya pembuuh darah terputus dan terbua. '+ 3ntonia uteri

(+ erdarahan pada pla&enta bed. -& >ua andung emih

.& %emunginan ruptura uteri spontanea pada ehamilan mendatang. (Mo&htar, 667 ? 2)

'& %ompliasi yang timbul pada pre elampsia berat (<aber, 664) Maternal? solusio plasenta, gagal gin!al, oedema paru, pendarahan ota, elampsia. -anin ? prematuritas, insu$isiensi utero plasenta, retardasi  pertumbuhan intra uterin, ematian !anin intro uterin.

/& emerisaan enun!ang 1& re elampsia

a& <es imia darah ? ureum, eratin, asam urat, menilai $ungsi gin!al, ,& <es $ungsi hati? bilirubin, SGO<

-& *rinalisis ? proteinuria merupaan elainan yang has pada pasien dengan pre elampsia, !ia D atau 4D urine 24 !am mengandung " gram  protein atau lebih pre elampsia dinyataan berat.

'& Se&tio &aesaria a& emoglobin ,& ematorit -& >euosit

(11)

0& 3daptasi Eisiologi dan siologi ost artum 1& 3daptasi $isiologis (amilton, 66"? 9497).

a&<andatanda 5ital

Suhu 24 !am pertama meningat F 7 掳 C aibat adanya dehidrasi dan  perubahan hormonal, relasasi otot, normal embali dalam 24 !am pertama,  bila enaian suhu lebih dari 2 hari maa pada pasien menun!uan adanya sepsis peurpeural in$esi tratus urinarus, endometriasis, mastitis  pembengaan payudara pada hari edua etiga dapat menyebaban  peningatan suhu pasien.

,& Sistem ardio5asuler

+apat ter!adi bradiardi setelah persalinan, tahiardi bisa ter!adi mere$lesian atau menun!uan adanya esulitan dalam proses persalinan alan persalinan lama, pendarahan yang berlebih (hemorogie post partum) -&<eanan darah

<eanan darah normal setelah melahiran, penambahan sistoli 0 mmg atau penambahan diastoli " mmg hususnya bila disertai adanya sait epala atau gangguan penglihatan menun!uan pre eslampsia.

.& >atasi

rodu 3S mulai hari e 4 post partum, pembesaran payudara, putting susu menon!ol, olostrum ber'arna uning eputihan, areola mamae  ber'ama hitam dan embali normal setelah minggu pertama.

e&Sistem gastrointestinal

engendalian $ungsi de$easi lambat dalam minggu pertama, peristati  usus ter!adi penurunan segera setelah bayi lahir.

f&Sistem musuloseletal

<er!adi peregangan dan peneanan otot, oedema estremitas ba'ah aan  berurang dalam minggu pertama.

g&Sistem peremihan

%andung emih oedema dan sensiti$itas menurun sehingga menimbulan o5erdistension.

(12)

<er!adi proses in5olsio uteri dimana ter!adi perubahan penebalan alat genetalia interna dan esterna yang berangsurangsur pulih embali seperti eadaan sebelum hamil (in!osasro, 2000 ? 28)

Ma&amma&am lo&hea dan darah ni$as adalah ?

1+ >o&hea rubra ? ber'arna merah pada hari pertama sampai hari edua  pas&a persalinan.

'+ >o&hea sanguinolenta ? ber'arna merah e&olatan pada hari etiga sampai hari etu!uh pas&a persalinan.

(+ >o&hea serosa ? ber'arna merah euningan pada hari etu!uh sampai hari eempat belas pas&a persalinan.

)+ >o&hea alba ? ber'arna putih setelah dua minggu pas&a persalinan. i& Sistem endorin

Mengalami perubahan se&ara tibatiba dalam ala  persalinan. Setelah  plasenta lahir ter!adi penurunan estrogen dan progesteron. rolatin menurun pada 'anita yang tida menetei pada bayinya dan aan meningat pada 'anita yang menetei. Menstruasi biasanya setelah 2 minggu post partum pada ibu yang tida menyusui dan 9 minggu yang menyusui.

'& 3daptasi psiologis ibu dalam menerima perannya sebagai orang tua. Setelah melahiran se&ara bertahap menurut re5arubin (amilton, 66" ? "6)? a.Ease taing in

Ease ini ter!adi pada hari pertama dan edua setelah melahiran. bu membutuhan perlindungan dan pelayanan, mem$ousan energi pada bayi yang menyebaban persepsi penyempitan dan emampuan menerima in$ormasi urang.

,& Ease taing hold

Mulai pada hari etiga adalah melahiran. ada minggu eempat sampai elima ibu siap menerima pesan gurunya dalam bela!ar tentang halhal  baru.

(13)

+imulai seitar minggu elima setelah melahiran. 3nggota eluarga telah menyesuaian diri dengan lahirnya bayi.

H& roses enyembuhan >ua

Menurut ;obbins dan %umar (66") proses penyembuhan lua sebagai  beriut?

1& ari pertama pas&a bedah

Setelah lahir disambung dan di!ahit, garis insisi segera terisi beuan darah. ermuaan beuan darah ini mengering menimbulan suatu era yang menutupi lua.

'& ari edua pas&a bedah

<imbul ati$itas yang terpisah yaitu reepitelisasi dan pembeuan !embatan yang terdiri dan !aringan $ibrosa yang menghubungan edua tepi &elah sub epitalis. -alur!alur tipis sel menon!ol, diba'ah permuaan era dan tepi epitel menu!u e arah sentral. +alam 'atu 47 !am ton!olan ini berhubungan satu sama lain, dengan demiian lua telah tertutup oleh epitel.

(& ari etiga pas&a bedah

;espon radang aut mulai berurang dan neutro$il sebagai besar diganti oleh maro$ag yang membersihan tepi &abang.

)& ari elima pas&a bedah

Celah insisi biasanya terdiri dan !aringan granulosa yang aya aan pembuluh darah dan langgar. +apat di!umpai serabutserabut olagen diseitarnya.

& 3hir minggu pertama

>ua telah tertutup dan epidermis dengan etebalan yang urang dan normal.

2& Selama minggu edua

%eranga $ibrin sudah ienyap dan !aringan parut masih tetap ber'arna merah &erah sebagai aibat peningatan 5asularisasi, reasi radang hampir hilang seluruhnya.

3& 3hir minggu edua

Strutur !aringan dasar parut telah mantap dan ter!adi suatu proses yang  pan!ang (menghasilan 'arna !aringan parut yang lebih muda sebagai aibat

(14)

teanan pada pembuluh darah, timbunan olagen dan peningatan se&ara mantap dan rentang lua) sedang ber!alan.

(15)

45*

Resiko pada ibu, solusio plasenta, eklamsi, KPD, gagal ginjal,

Menerima Informasi Kurang Pengetahuan  Taking hold Adaptasi siologis Adaptasi siologis Kehamilan CPD

A& Definisi #nfeksi Luka 5perasi 6*D*+

n$esi lua pada umumnya ditandai dengan tandatanda lasi meliputi

emerahan (rubor), nyeri (dolor), pembengaan (tumor), peningatan suhu

(alor) pada !aringan lua dan demam. ada ahirnya, lua aan terisi oleh

 !aringan neroti, neutro$il, bateri dan &airan plasma yang se&ara bersamasama

aan membentu nanah (pus)."

edoman C+C (Center for Disease Control and Prevention) dalam

men&egah ter!adinya in$esi lua operasi, yang dipubliasian pada tahun 666,

merin&i tentang riteria untu mende$inisian >O. Seperti ter&antum pada

Gambar , >O dibedaan men!adi , berdasaran dalamnya in$esi berpenetrasi

 pada lua, yaitu insisi dangal ( superficial ), insisi dalam dan organ/rongga. >ua yang mengalami in$esi dalam 0 hari setelah operasi harus dilasi$iasian

(16)

A& Definisi #nfeksi Luka 5perasi 6*D*+

n$esi lua pada umumnya ditandai dengan tandatanda lasi meliputi emerahan (rubor), nyeri (dolor), pembengaan (tumor), peningatan suhu (alor) pada !aringan lua dan demam. ada ahirnya, lua aan terisi oleh  !aringan neroti, neutro$il, bateri dan &airan plasma yang se&ara bersamasama

aan membentu nanah (pus)."

edoman C+C (Center for Disease Control and Prevention) dalam men&egah ter!adinya in$esi lua operasi, yang dipubliasian pada tahun 666, merin&i tentang riteria untu mende$inisian >O. Seperti ter&antum pada Gambar , >O dibedaan men!adi , berdasaran dalamnya in$esi berpenetrasi  pada lua, yaitu insisi dangal ( superficial ), insisi dalam dan organ/rongga. >ua yang mengalami in$esi dalam 0 hari setelah operasi harus dilasi$iasian sebagai >O. 1amun !ia tindaan operasi menyangut pemasangan implan atau  prostesis, maa !anga 'atu (window periode) ter!adinya in$esi men!adi lebih  pan!ang, yaitu  tahun.9

(17)

B& Epi.emiologi

nsidensi ter!adinya >O pas&a operasi section caesarean yang dilaporan  ber5ariasi, mulai dari 0, di <uri sampai 8 di 3ustralia. +ari beberapa rumah sait yang dilaporan oleh National Nosocomial Infections Surveillance (11S), tingat ter!adinya >O pas&a operasi section caesarean berisar dari 2,7 sampai 9,8. +i 3meria Seriat, saat ini ada lebih dari 40 !uta pasien ra'at inap dan  !uta pasien ra'at !alan yang men!alani operasi, dengan minimal 2 dari  pasien, atau seitar ,4 !uta, mengalami in$esi lua operasi (>O) dengan  berbagai dera!at eparahan.

+ari beberapa studi, dilaporan >O ratarata ditemuan seitar 0 pada 'anita pas&a operasi  section caesarean yang tida mendapatan terapi antibioti   pro$ilasis. nsidensi >O pas&a operasi  section caesarean ditemuan lebih tinggi  pada operasi emergensi dibandingan operasi eleti$. nsidensi >O !uga lebih tinggi pada pasien dengan status sosioeonomi rendah dibandingan dengan yang  berstatus sosioeonomi tinggi.7

*& %lasifikasi Luka

;isio ter!adinya in$esi ber5ariasi, tergantung pada loasi dilauannya operasi. Sebagai &ontoh, tindaan in5asi$ yang menembus daerah tubuh yang mengandung banya oloni bateri, seperti usus, aan lebih rentan untu  mengalami in$esi. %lasi$iasi lua menurut C+C dibagi men!adi 4 elas  berdasaran tingat ontaminasinya, yaitu?

(18)

>ua dianggap bersih etia tindaan operasi tida masu e dalam lumen tubuh yang mengandung oloni bateri normal. <ingat emunginan ter!adinya >O pada elas ini urang dari 2, tergantung pada berbagai 5ariabel linis. %ontaminan sering berasal dari lingungan amar operasi, tim bedah, dan yang  paling umum adalah ontaminasi dari ulit.

 >ua bersih terontaminasi

>ua dianggap bersih terontaminasi etia prosedur operasi masu e dalam rongga tubuh dengan oloni bateri, namun prosedur operasi masih dalam situasi yang dapat diontrol dan diren&anaan (eleti$). <ingat emunginan ter!adinya >O pada elas ini berisar dari 4 hingga 0.

 >ua terontaminasi

%etia ontaminasi nyata didapatan namun tida ditemuan adanya tandatanda in$esi yang !elas, maa lua dianggap terontaminasi. Seperti halnya  pada lua bersih terontaminasi, yang men!adi ontaminan adalah bateri yang ada pada daerah operasi itu sendiri. <ingat emunginan ter!adinya >O pada elas ini dapat melebihi 20.

 >ua otor  

-ia tandatanda in$esi ati$ telah didapatan se&ara nyata pada daerah operasi, maa lua dianggap sebagai lua otor. :ateri patogen terlibat dalam ter!adinya proses in$esi pada lua. <ingat emunginan ter!adinya >O pada elas ini dapat melebihi 40.

Menurut lasi$iasi lua yang dimodi$iasi, lua operasi  section caesarean dilasi$iasian sebagai beriut?8

(19)

•  %elas ? !ia etuban tida pe&ah atau persalinan tida meman!ang •  %elas ? !ia didapatan pe&ah etuban urang dari 2 !am

•  %elas ? !ia pe&ah etuban lebih dari 2 !am

•  %elas ? !ia didapatan &airan etuban yang purulen

D& /aktor Risiko #L5

:erbagai $ator yang mempengaruhi ter!adinya in$esi beragam. Hang  paling sering diutip dalam literatur termasu berat badan ibu yang estrim (urus atau obesitas), partus lama atau etuban pe&ah dini, pemerisaan panggul  berulang, durasi operasi yang lama, insisi ulit 5ertial, ategori operasi, prosedur 

multipel, manual plasenta, ibu usia muda, ondisi ibu preoperati$, ehilangan darah yang terait dengan prosedur operasi, dan tida diberiannya antibioti   pro$ilasis. enting untu mengidenti$iasi $ator$ator ini untu menentuan  pasienpasien yang berisio tinggi dan membutuhan langahlangah  pen&egahan yang spesi$i.8,7

3nalisa mengenai e$e gabungan dari $ator intrinsi (endogen) dan $ator  estrinsi (esogen) sangat diperluan untu mendetesi emunginan ter!adinya >O. Eator intrinsi adalah $ator yang berhubungan dengan pasien, sedangan $ator estrinsi adalah $ator yang berhubungan dengan mana!emen dan  pera'atan. Mesipun $ator intrinsi tida dapat diubah, $ator ini dapat diidenti$iasi dan dielola.4 Se!umlah $ator potensial, seperti status gi#i, meroo, penggunaan antibioti dan teni intraoperati$ yang tepat dapat ditingatan guna diperolehnya hasil operasi yang positi$.

(20)

Eator risio obstetri yang terait untu ter!adinya >O adalah lamanya 'atu selaput etuban pe&ah sebelum operasi section caesarean. %etia selaput etuban pe&ah, &airan amnion tida lagi steril dan dapat berperan sebagai media  pertumbuhan bateri yang beronta dengan uterus dan ulit yang diinsisi. enelitian telah membutian adanya hubungan antara pe&ahnya selaput etuban yang berepan!angan dengan peningatan risio ter!adinya >O.4

<er!adinya >O terait dengan $ator yang berhubungan dengan operasi yang dapat berisio in$esi. Centers for Disease Control and Prevention’s (C+C) mengembangan National Nosocomial Infection Surveillance System (11S) Risk   Index yang se&ara internasional telah diaui untu menilai $ator risio ter!adinya

>O. Eator risio ter!adinya >O diberi rentang nilai dari nol sampai tiga poin untu ada atau tida adanya  5ariabel beriut?,4

  poin !ia pasien men!alani operasi yang dilasi$iasian sebagai lua terontaminasi atau lua otor.

  poin !ia status $isi pasien berdasaran penilaian 3S3 (3meri&an So&iety o$ 3nesthesiologists) preoperati$ adalah elas , , atau . >ihat <abel  untu desripsi dari 3S3 Sor.

  poin !ia lama operasi melebihi persentil e8" berdasaran 'atu operasi yang ditentuan dari database 11S (T point ). >ihat <abel 2 untu lama operasi dalam !am yang me'aili persentil e8" untu beberapa prosedur   bedah yang umum dilauan.

3S3 sor men&erminan status esehatan pasien sebelum operasi. %lasi$iasi lua men&erminan tingat ontaminasi lua. +urasi operasi

(21)

men&erminan aspe tenis operasi. Semain tinggi nilai 11S Risk nde, maa semain tinggi pula emunginan untu ter!adinya >O.4

<abel . Status Eisi 3S3

%elas Status Eisi  

 asien normal yang sehat diluar elainan yang aan dioperasi  asien dengan penyait sistemi ringan

 asien dengan penyait sistemi berat yang tida mengan&am !i'a  asien dengan penyait sistemi berat yang mengan&am !i'a

 asien searat yang diperiraan tida bertahan hidup dalam 24  !am dengan atau tanpa operasi

= %asusasus emergensi diberi tambahan huru$ = di belaang anga

<abel 2.T Point  :eberapa rosedur Operasi

5perasi T Point  6jam+

Coronary artery bypass raft  "

Operasi antong empedu, hati, atau panreas 4

%raniotomi 4

Operasi epala dan leher 4

Operasiolon 

Operasi !oint prost"esis 

Operasivascular  

 #bdominal  atauvainal "ysterectomy 2

$entricular s"unt  2

 %erniorr"ap"y 2

 #ppendectomy 

3mputasi anggota gera 

Cesarean section 

Eator risio lain yang diduga berperan dalam ter!adinya >O adalah setiap  benda asing yang ada di daerah tubuh yang dioperasi dapat meningatan

(22)

emunginan ter!adinya in$esi. Se&ara umum, penggunaan benang mono$ilamen menurunan risio ter!adinya in$esi dibandingan penggunaan benang !enis lain. -ahitan subutiuler menggunaan benang yang dapat diserap !uga menurunan risio in$esi.4

Dia,etes Mellitus

+iabetes mellitus (+M), hususnya +M tipe 2, pre5alensinya semain meningat di 3meria, dengan periraan seitar 8, atau 20 !uta orang menderita  penyait ini, dengan sepertiga dari merea tida menyadari bah'a merea menderita penyait +M. ersentase pasien dengan +M yang men!alani operasi tinggi pada beberapa !enis operasi. Satu studi men&atat bah'a 44 dari  pasien yang men!alani bedah !antung menderita +M, dimana 47 dari penderita tida terdiagnosis +M pada saat preoperati$. +ietahui bah'a 2" sampai 0  pasien yang men!alani operasi C3:G (coronary artery bypass raft ) menderita +M. +M merupaan preditor utama yang menentuan morbiditas dan mortalitas  pasien post operasi C3:G, dimana seitar " sampai "0 ompliasi ter!adi  pada pasien dengan +M.6 asil yang buru pas&a operasi pada pasien dengan +M diyaini terait dengan ompliasi yang sudah ada aibat adanya hipergliemia ronis, yang meliputi penyait ateroslerosis pada pembuluh darah dan autonomi neuropati peri$er. Sangat penting untu melauan e5aluasi  preoperati$ pada semua pasien yang aan men!alani operasi agar tida ter!adi asus +M yang tida terdiagnosis dan/atau +M yang tida terontrol. asien yang aan men!alani operasi harus dilauan pemerisaan adar gula darah puasa (G+) dan !uga sebainya dilauan pemerisaan adar emoglobin 3&

(23)

(b3&) untu menge5aluasi apaah pasien memilii penyait +M sebelumnya. -ia hasil dari salah satu atau edua tes ini menun!uan adanya diabetes yang tida terontrol (G+ I 0 mg/d> atau b3& J 8 ), maa adar gluosa  pasien harus diontrol terlebih dahulu sebelum dilauan operasi.0,

Hiperglikemia perioperatif 

erlu dietahui pula bah'a sebagian besar pasien yang men!alani operasi mayor mengalami eadaan hipergliemia pada saat perioperati$. <ida seperti +M, beberapa ilmu'an masih mempertanyaan apaah hipergliemia perioperati$  merupaan $ator risio yang signi$ian untu ter!adinya e$e samping yang merugian pas&a operasi. erioperati$ hipergliemia pada pasien non diabetes  barubaru ini dietahui sebagai $ator risio potensial untu hasil yang merugian  post operasi besar.2 1amun hal ini masih belum dietahui se&ara pasti apaah orang tersebut sebenarnya merupaan penderita diabetes namun tida terdiagnosis atau memang orang tersebut buan penderita diabetes dan mengalami hipergliemia perioperati$ sebagai respon terhadap stres operasi. -uga tida  dietahui se&ara pasti apaah hipergliemia merupaan penyebab ter!adinya hasil operasi yang buru atauah hipergliemia memperburu e$e samping yang telah ter!adi, arena selama ini adar gluosa serum sering diuur etia hasil operasi yang buru telah ter!adi. Studi lain berusaha untu menglari$iasi masalah ini dengan se&ara husus mengamati penderita hipergliemia perioperati$ yang mengalami in$esi pas&a operasi. ara peneliti ini beranggapan bah'a se'atu ter!adinya peningatan adar gluosa serum perioperati$ menun!uan bah'a ini merupaan $ator risio ter!adinya in$esi pas&a operasi atau pertanda

(24)

dari suatu proses in$esi. ara penulis mengamati bah'a periode a'al pas&a operasi, dimana pasien berada pada $ase stres $isiologis terbesar, merupaan 'atu dengan risio tertinggi untu ter!adinya >O. eriode 'atu ini !uga merupaan periode dimana adar gluosa serum men&apai adar tertinggi, bai   pada pasien diabetes maupun pada pasien nondiabetes. Merea menyimpulan  bah'a tingat ter!adinya in$esi nosoomial aan lebih tinggi etia hipergliemia ditemuan pada dua hari pertama pas&a operasi, terlepas dari

diabetes yang sudah ada sebelumnya.

3da dua meanisme utama yang menempatan pasien pada eadaan hipergliemia aut perioperati$ yang beraibat meningatnya risio ter!adinya >O. Meanisme pertama adalah menurunnya sirulasi di pembuluh darah, yang

 beraibat berurangnya per$usi !aringan dan terganggunya $ungsi sel.

Meanisme edua adalah menurunnya ati5itas dari imunitas seluler dalam $ungsi emotasis, $agositosis dan membunuh pada sel polimor$onulear serta monosit/maro$ag yang telah terbuti ter!adi pada ondisi hipergliemia aut. %edua gangguan pertahanan host alami ini meningatan risio ter!adinya in$esi  !aringan pada pasien bedah dengan atau tanpa diabetes.4

Mengontrol hipergliemia perioperati$ membutuhan oordinasi terpadu oleh bagian anestesi, bedah, epera'atan dan $armasi. :agian anestesi harus siap untu memerisa G+S pasien preoperati$ dan menerapan terapi insulin sedini mungin bila diindiasian. +oter bedah harus bersiap untu melan!utan ontrol gluosa darah sampai minimal 47 !am pas&a operasi. Sta$ pera'at harus memantau, mengalibrasi dan harus mengontrol agar normogliemia tetap

(25)

 bertahan selama pasien men!alani ra'at inap. era'at !uga perlu memberian eduasi epada pasien mengenai &ara mengontrol adar gluosa etia pasien aan dipulangan, terutama pada pasien yang baru sa!a dietahui mengalami hipergliemia preoperati$. engobatan penting untu pasien diabetes selama $ase  pera'atan, dengan peran serta apoteer di lini depan dalam upaya ini.

%egemukan

Obesitas dide$inisian sebagai suatu eadaan dimana indes massa tubuh seseorang lebih dari atau sama dengan 0 g/m2. <elah dilaporan tingat ter!adinya in$esi pas&a operasi section caesarean  lebih besar emunginannya  pada 'anita dengan obesitas. Obesitas merupaan $ator risio ter!adinya >O yang terbuti sulit untu ditean.4  Seringali tida ada &uup 'atu sebelum operasi untu se&ara signi$ian menurunan tingat obesitas pasien. 1amun, e5aluasi mengenai adanya diabetes dan pengontrolan adar gluosa serum, aan meminimalan risio ter!adinya >O pada pasien dengan obesitas. Selain itu, operasi besar sering dipandang sebagai peristi'a yang mengubah hidup dan mungin dapat memoti5asi pasien agar menerapan pola maan dan gaya hidup  positi$ lainnya. =duasi se&ara perorangan dan pengaturan diet dari ahli gi#i, serta

duungan dari omunitas yang berusaha untu menurunan berat badan !uga menun!uan e$e positi$ !anga pan!ang."

Malnutrisi

Malnutrisi telah lama diidenti$iasi sebagai $ator risio ter!adinya in$esi nosoomial, termasu >O, pada pasien yang men!alani operasi. asien yang

(26)

eurangan gi#i dietahui memilii respon imun yang lebih rendah terhadap in$esi. enguuran le5el albumin serum paling umum digunaan sebagai  penanda untu mengidenti$iasi status gi#i seseorang, dengan isaran normal ,4 

",4 g/d>.

%etia pasien didiagnosis dengan malnutrisi, penting untu  mengidenti$iasi etiologi dari eadaan ini. ada umumnya pasien tua dengan eurangan energiprotein disebaban oleh berbagai alasan, antara lain emisinan dan mobilitas yang terbatas, isolasi sosial dan depresi, ondisi gigi geligi yang buru, anoresia, serta penurunan ogniti$ dan status $ungsional. nter5ensi yang mungin dilauan men&aup disusi terhadap eluarga, onsultasi dengan ahli gigi, onseling diet dan pelayanan sosial. <ergantung pada tingat urgensi operasi, penundaan pembedahan sampai status gi#i pasien membai mungin dapat dilauan. uasa preoperati$ dan postoperati$ harus dilauan seminimal mungin pada elompo pasien ini.9

Merokok 

<a disanga, malnutrisi dan meroo menun!uan buti adanya interasi. Meroo diaitan dengan terhambatnya penyembuhan lua dan  penurunan sirulasi e ulit aibat obstrusi miro5asuler oleh agregasi platelet dan menurunnya $ungsi hemoglobin. Selain itu, meroo telah dietahui menurunan sistem imun dan sistem respirasi. Meroo sebagai $ator risio pada host banya dilaporan dengan pendapat yang saling bertentangan. al ini mungin disebaban oleh arena beberapa studi yang menge5aluasi $ator ini hanya mempertimbangan ondisi meroo saat ini yang meningatan risio

(27)

ter!adiya >O. :eberapa pasien berhenti meroo segera sebelum operasi, yang mungin dilauan dalam beberapa hari atau minggu sebelum operasi, dan emudian menganggap diri merea sebagai buan peroo di saat operasi. asil yang bertentangan ini mungin diarenaan belum adanya perbedaan yang

signi$ian antara elompo peroo dan buan peroo.

Meroo yang mungin men!adi salah satu $ator risio yang sudah ada sebelumnya pada pasien, dapat diinter5ensi dengan penggunaan penghenti

meroo yang saat ini tersedia seperti patc" niotin atau bupropion hidrolotida.

Setidanya satu bulan sebelum operasi, pasien harus didorong untu  menghentian penggunaan tembaau. asien !uga harus memperbaii status gi#i dan status $isi dengan &ara mengonsumsi seperti 5itamin 3, :, C, +, = dan % 

dan suplemen #in&, magnesium, uprum dan besi.

#nfeksi "ang Telah a.a .i Lokasi Tu,uh "ang $auh .ari Lokasi 5perasi

<a !arang, pasien memilii in$esi pada gigi, saluran emih atau !aringan longgar pada ulit pada saat dilauan operasi. Masalah utama yang men!adi  perhatian tentang adanya in$esi yang sudah ada sebelumnya adalah in$esi

tersebut mungin dapat?

. men!adi sumber penyebaran in$esi se&ara hematogen, menyebaban in$esi lambat pada asusasus operasi prostesis persendian atau atup !antung

2. men!adi loasi yang ontagius untu ter!adinya trans$er bateri

n$esi yang !auh dari lua operasi diaitan dengan peningatan emunginan ter!adinya >O men!adi   " ali lipat. Setiap in$esi yang !auh dari loasi operasi harus diidenti$iasi dan diterapi sebelum operasi. <ida !arang

(28)

dilauan estrasi gigi multipel preoperati$ dalam ranga mengeleminasi in$esi rongga mulut. :eberapa asus bedah tertentu, terutama yang berhubungan dengan

 pemasangan implan, operasi mungin ditunda sampai in$esi telah teratasi.2

%olonisasi Mikroorganisme

Sumber in$esi utama pada sebagian besar e!adian >O adalah miroorganisme endogen yang ada pada pasien itu sendiri. Semua pasien memilii oloni bateri, !amur dan 5irus sampai dengan  !uta uman per  sentimeter persegi ulit. 1amun, tida semua pasien memilii oloni bateri,  !amur dan 5irus dalam !umlah berimbang. asien dengan ri'ayat +M, penyait  paru obstruti$ roni (O%) yang mengharusan penggunaan steroid !anga  pan!ang, atau penyait ronis lainnya yang mengharusan pasien untu dilauan ra'at inap dan/atau penggunaan antibioti berulang &enderung aan mengalami olonisasi bateri yang lebih berat, terutama dengan bateri yang resisten

terhadap antibioti seperti methi&illinresisten Stap"ylococcus aureus  (M;S3).

Setiap lua operasi aan terontaminasi dengan bateri selama operasi, tetapi hanya sebagian e&il yang aan mengalami in$esi. al ini diarenaan sebagian  besar pasien memilii pertahanan dalam mengendalian dan mengeleminasi

organisme penyebab in$esi."

Stap"ylococcus aureus ter&atat ditemuan pada 0 populasi sehat, dan

terutama methi&illinresisten Stap"ylococcus aureus (M;S3), merupaan

 predisposisi pasien berisio lebih tinggi mengalami >O." 3danya sumber bateri

endogen yang mungin bertanggung !a'ab dalam menimbulan emunginan

(29)

:agaimanapun inter5ensi yang dilauan, ulit pasien tida aan pernah steril, namun banya &ara dapat dilauan untu menurunan !umlah bateri tersebut. asien harus berendam atau mandi dengan larutan antisepti seperti &hlorheidine setidanya satu ali sebelum dilauan operasi. ;ambut di daerah tubuh yang aan dioperasi harus dibiaran e&uali diperluan arena mengganggu  prosedur operasi. -ia rambut harus dihilangan, maa pengasuh harus melauannya dengan gunting segera sebelum operasi. Strategi tambahan yang digunaan untu mengurangi migrasi bateri e daerah insisi termasu   penggunaan pereat yang mengandung antisepti dan/atau yang berbahan dasar 

&yanoa&rylate yang digunaan pada ulit untu melumpuhan $lora normal ulit, termasu yang tertanam di $oliel rambut.9

Hipotermia perioperatif 

enurunan suhu tubuh di ba'ah 9KC atau 69,7KE, merupaan salah satu $ator risio yang paling umum untu ter!adinya >O.8  Setiap satu dari dua  pasien bedah ter&atat memilii suhu tubuh di ba'ah 9KC, dan satu dari tiga  pasien bedah memilii suhu tubuh inti di ba'ah "KC atau 6"KE selama inter5al  perioperati$. %etia suhu tubuh ,"LC di ba'ah normal, dapat mengaibatan ter!adinya peningatan risio >O, penurunan teanan osigen dalam !aringan, dis$ungsi !antung, oagulopati, perubahan metabolisme obat, pemulihan normotermia yang lambat dan peningatan mortalitas. ilangnya panas tubuh adalah hasil dari ombinasi banya $ator dan sering ter!adi pada saat perioperati$. Eator risio pasien yang terait meliputi aesia atau esehatan umum yang  buru, !enis elamin perempuan, usia estrim, !enis anestesi, dan lama operasi.

(30)

Eator yang turut berontribusi dalam ter!adinya hipotermia antara lain  puasa preoperati$, suhu yang rendah di ruang operasi, penggunaan solusio dingin  pada ulit, me!a operasi yang dingin, dan &airan  yang dingin. 3nestesi umum menyebaban ter!adinya 5asodilatasi sehingga ter!adi redistribusi &epat darah hangat dari pusat tubuh menu!u e daerah estremitas yang dingin, penurunan metabolisme yang memprodusi panas dan hilangnya respon menggigil. Operasi mayor seperti bedah thora dan/atau abdominal !uga ter!adi ehilangan panas tubuh inti yang besar.

Cara terbai untu mengatasi hipotermia adalah dengan men&egah ter!adinya ehilangan panas. Strategi nonin5asi$ yang terbuti se&ara e$eti$ dapat mengatasi hipotermia antara lain dengan menggunaan &airan  yang dihangatan, selimut penghangat, lampu termal, matras air berpenghangat, sistem  penghangat udara dan bantalan ondusi termal.

E& Pen-egahan #L5

:eberapa langah yang terait dalam menurunan emunginan ter!adinya >O berdasaran pedoman dari 1C= ( National Institute for %ealt" and Clinical   &xcellence), antara lain?7

. nsisi dinding abdomen

Section caesarean  harus dilauan dengan menggunaan sayatan perut melintang arena &ara ini menimbulan nyeri pas&a operasi yang lebih minimal dan e$e osmeti yang lebih bai dibandingan dengan insisi garis tengah. nsisi melintang menurut -oel Cohen (insisi lurus,  &m di atas sim$isis pubis, lapis demi lapis !aringan beriutnya dibua dan diperluas dengan gunting, buan pisau)

(31)

merupaan pilihan arena terait dengan 'atu operasi yang lebih pende dan mengurangi morbiditas demam pas&a operasi.7

2. nstrumen untu insisi ulit

enggunaan pisau bedah yang berbeda untu menginsisi ulit dan !aringan yang lebih dalam tida dian!uran arena terbuti tida menurunan emunginan ter!adinya >O.7

. enutupan dinding perut

enutupan dinding perut pada insisi garis tengah dilauan dengan &ara  !ahitan ontinu menggunaan benang yang lambat diserap arena dengan &ara ini insidensi ter!adinya hernia insisional dan wound de"iscence lebih rendah dibandingan dengan &ara penutupan berlapis.7

4. enutupan !aringan subutan

enutupan !aringan subutan tida rutin dilauan, e&uali pada 'anita yang memilii tebal lema subutan lebih dari 2 &m, arena penutupan !aringan subutan tida menurunan insidensi ter!adinya >O.7

". enggunaan drain superficial 

enggunaandrain superficial  tida boleh digunaan pada operasi section caesarean. enggunaan drain superficial  terbuti tida menurunan emunginan ter!adinya >O.7

(32)

:erian antibioti pro$ilasis sebelum dilauan insisi ulit pada operasi  section caesarean. al ini aan lebih menurunan risio ter!adinya in$esi maternal pas&a operasi !ia dibandingan bila antibioti pro$ilasis diberian setelah insisi ulit, dan terbuti tida menimbulan adanya e$e pada bayi.7

emberian antibioti pro$ilasis direomendasian untu diberian pada semua operasi yang melibatan organ berongga. emberian antibioti pro$ilasis dietahui merupaan $ator proteti$ yang paling signi$ian dalam menurunan e!adian >O pas&a operasi section caesarean. 3ntibioti harus diberian sebelum operasi, idealnya dalam 'atu 0 menit dari indusi anestesi. %onsentrasi antibioti yang adeuat dalam serum dan !aringan aan menurunan risio  berembangnya bateri selama periode post operati$. 1amun, pemberian antibioti& pro$ilasis tida aan men&egah ontaminasi yang ter!adi selama operasi arena teni operasi yang buru.4,7

+alam pratinya, ditemuan 5ariasi yang beragam mengenai &ara  pemberian antibioti pro$ilasis. Classen d membutian bah'a 'atu diberiannya antibioti pro$ilasis sangat penting dalam men&egah >O pas&a operasi. 3ntibioti pro$ilasis preoperati$ sering tida diberian pada 'atu yang optimal sehingga onsentrasi obat selama periode operasi tida menimbulan hasil yang e$eti$. edoman yang dipubliasian dalam Surical Infection  Prevention 'uideline mengusulan antibioti pro$ilasis harus diberian 90 menit sebelum dilauannya insisi dan dihentian dalam 'atu 24 !am setelah operasi.6 ;edisin$esi ulit di seitar daerah insisi sebelum penutupan ulit telah dilaporan dapat mengurangi e!adian >O pas&a operasi. <elah dilaporan pula

(33)

 bah'a irigasi dengan larutan antibioti pada daerah insisi aman untu dilauan, tida menun!uan adanya e$e samping, dan merupaan metode yang e$eti$  dalam menurunan morbiditas in$esi dan >O pas&a bedah section caesarean.7

8. era'atan lua

era'atan lua pada operasi section caesarean meliputi?7 •  +ressing lua 24 !am setelah operasi

•  monitoring adanya demam

•  nilai tandatanda in$esi pada lua (seperti rasa sait yang meningat,

emerahan atau eluarnya disc"are) dan tandatanda lua yang tida  menutup (de"iscence)

•   beritahuan pada pasien untu menggunaan paaian yang longgar, nyaman,

dan berbahan atun agar mudah menyerap eringat

•   bersihan lua se&ara lembut dan eringan lua setiap hari •   !ia diperluan, ren&anaan untu melepas !ahitan

;isio in$esi berlan!ut bahan setelah pasien eluar dari rumah sait. <enaga medis harus memberian eduasi epada pasien dan eluarganya mengenai &ara mera'at lua beas operasi, bagaimana mengenali tandatanda ter!adinya >O dan pentingnya melaporan ge!ala tersebut e doter bedah merea sebagai penyedia pera'atan primer.

/& Prognosis

+ibandingan dengan pasien yang tida terin$esi, pasien dengan >O &enderung?20

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, menurut Pemerintah, ketentuan Pasal 96 Undang-Undang Ketenagakerjaan justru untuk memberikan kepastian hukum

No. dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Penanaman: Petani melakukan penanaman di lahan perkebunannya dengan hari dan waktu kerja yang fleksibel atau berkala, hal ini dilakukan

Teknik pengembangan wacana konformitas yang ditemukan di Radio Damai FM Kota Pariaman adalah tentang iklan komersial berupa iklan toko, sedangkan iklan layanan

Fungsi garam empedu adalah menurunkan tegangan permukaan dari partikel lemak yang terdapat dalam makanan, sehingga partikel lemak yang besar dapat dipecah

pasar kerja yang fleksibel. Beberapa hal penting untuk disempurnakan agar tidak mengurangi fleksibilitas pasar kerja adalah:.. a) Aturan main yang berkaitan dengan pembatasan

Berdasarkan implementasi 3 hari perawatan yang sudah di rencanakan sesuai teori, terdapat kesesuaian antara fakta dilapangan dan teori yang ada, karena semua intervensi

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan negatif antara citra tubuh dengan perilaku diet pada remaja putri

Berbekal keyakinan akan sejarah masa lalu bahwa Bone tak akan berhasil ditaklukkan oleh Gowa-Tallo, maka rakyat Bone lebih memilih mengusir La Tenrirua yang lemah