• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gangguan Tidur Pada Usia Lanjut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gangguan Tidur Pada Usia Lanjut"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Gangguan Tidur Pada Usia Lanjut

Gangguan Tidur Pada Usia Lanjut

Disusun Oleh :

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Kelompok 1

Aprisai Seni

Aprisai Seni

Anita

Anita

Edo Putra Zulkarnain

Edo Putra Zulkarnain

Eska Nofitasari

Eska Nofitasari

Feni Mayasari

Feni Mayasari

Irhan Jumarso

Irhan Jumarso

 Joko Tri Wahyudi

 Joko Tri Wahyudi

Romiko

Romiko

 Yuni Resianti

 Yuni Resianti

2009

2009

(2)

KATA PENGANTAR  KATA PENGANTAR 

Alhamdulillah puji syukur kami kepada Allah SWT karena atas ridhonya Alhamdulillah puji syukur kami kepada Allah SWT karena atas ridhonya kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya, dan semoga makalah ini kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya, dan semoga makalah ini  bermanfaat bagi kita semua, yang notabene nya calon perawat-perawat profesioanal.  bermanfaat bagi kita semua, yang notabene nya calon perawat-perawat profesioanal.

Sebelumnya, pada makalah kami ini akan kami jelaskan tentang ganguan tidur  Sebelumnya, pada makalah kami ini akan kami jelaskan tentang ganguan tidur   pada usia lanjut, semua akan kami jelaskan dengan terperinci.

 pada usia lanjut, semua akan kami jelaskan dengan terperinci.

Akhirnya, tak ada gading yang tak retak, dan kita tahu semua walaupun Akhirnya, tak ada gading yang tak retak, dan kita tahu semua walaupun manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia dibanding makhluk-makhluk Allah manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia dibanding makhluk-makhluk Allah yang lain, tetapi tak ada satupun manusia yang sempurna, jadi apabila ada kesalahan yang lain, tetapi tak ada satupun manusia yang sempurna, jadi apabila ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini, saya manusia biasa yang penuh dengan kesalahan dalam pembuatan makalah ini, saya manusia biasa yang penuh dengan kesalahan mem

memohon ohon maamaaf f yanyang g sebsebesaesar-br-besaesarnyrnya a dan dan krikrititik k sarsaran an yanyang g menmendukudukung ng untuntuk uk  kebaikan makalah ini sangat kami harapkan, dan akhirnya semoga makalah ini dapat kebaikan makalah ini sangat kami harapkan, dan akhirnya semoga makalah ini dapat  berguna bagi kita semua.

 berguna bagi kita semua.

Penulis Penulis

Kelompok I Kelompok I

(3)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI 1. Kata Pengantar...1 1. Kata Pengantar...1 2. Daftar Isi...2 2. Daftar Isi...2 3. Bab I Pendahuluan...3 3. Bab I Pendahuluan...3 1.1. Latar Belakang ...3 1.1. Latar Belakang ...3 1.2. Rumusan Masalah...3 1.2. Rumusan Masalah...3 1.2. Tujuan...4 1.2. Tujuan...4 4. Bab II Pembahasan...5 4. Bab II Pembahasan...5 2.1. Pendahuluan...5 2.1. Pendahuluan...5

2.2. Klasifikasi Gangguan tidur...6

2.2. Klasifikasi Gangguan tidur...6

2.3. Fisiologi Tidur Normal...8

2.3. Fisiologi Tidur Normal...8

2.4. Stadium Tidur Normal Pada Orang Dewasa...9

2.4. Stadium Tidur Normal Pada Orang Dewasa...9

2.5. Perubahan Tidur Pada Lansia...10

2.5. Perubahan Tidur Pada Lansia...10

2.6. Gangguan Tidur Pada Lansia...11

2.6. Gangguan Tidur Pada Lansia...11

2.7. Gangguan Tidur Terkait Pernafasan...13

2.7. Gangguan Tidur Terkait Pernafasan...13

2.8. Restless Leg Syndrome danPeriodic Leg Movement...16

2.8. Restless Leg Syndrome danPeriodic Leg Movement...16

2.9. Gangguan Tidur Akibat Kondisi Medik Umum...16

2.9. Gangguan Tidur Akibat Kondisi Medik Umum...16

2.10. Gangguan Tidur Akibat Gangguan Mental Lainnya...19

2.10. Gangguan Tidur Akibat Gangguan Mental Lainnya...19

2.11. Penatalaksanaan Ganngua Tidur...19

2.11. Penatalaksanaan Ganngua Tidur...19

5. BAB III Kesimpulan...23

5. BAB III Kesimpulan...23

6. Daftar Pustaka...26

(4)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1. Latar Belakang Ganggua

Gangguan n tidur pada tidur pada lansilansia a merupmerupakan akan keadaan dimana individu mengalamikeadaan dimana individu mengalami suatu perubahan dalam kuantitas dan kualitas pola istirahatnya yang menyebabkan suatu perubahan dalam kuantitas dan kualitas pola istirahatnya yang menyebabkan ras

rasa a tidtidak ak nyanyaman man ataatau u menmenggagganggu nggu gaygaya a hidhidup up yanyang g di di inginginkinkan.lan.lansansia ia renrentantan terhadap gangguan tidur karena adanya tekanan pola tidur .Gannguan tidur pada terhadap gangguan tidur karena adanya tekanan pola tidur .Gannguan tidur pada lansia jika tidak segera ditangani akan berdampak serius dan akan menjadi gangguan lansia jika tidak segera ditangani akan berdampak serius dan akan menjadi gangguan tid

tidur ur yanyang g krokronisnis.se.secarcara a fisfisioliologiogis, s, jijika ka sesseseoreorang ang tidtidak ak menmendapdapatkatkan an titidur dur yanyangg cukup untuk mempertahankan kesehatan tubuh dapat terjadi efek-efek seperti pelupa, cukup untuk mempertahankan kesehatan tubuh dapat terjadi efek-efek seperti pelupa, konfusi dan disorientasi.(mickey stanley ;2007;447)

konfusi dan disorientasi.(mickey stanley ;2007;447)

1.2. Rumusan Masalah 1.2. Rumusan Masalah

Dalam makalah kami ini akan kami bahas tentang ; Dalam makalah kami ini akan kami bahas tentang ; a.

a. BagBagaimaimana Kana Klaslasifiifikaskasi gani gangguagguan tin tidur dur ??  b.

 b. BagBagaimaimana Fana Fisiisioloologi tgi tiduidur nor normarmal ?l ? c.

c. BagBagaimaimana Pana Peruerubahabahan tin tidur dur pada pada lanlansia sia ?? d.

d. BagBagaimaimana satana satdiudium normm normal tial tidur ordur orang deang dewaswasa ?a ? e.

e. BagBagaimaimana gana ganggangguan uan titidur dur pada pada lanlansia sia ?? f.

f. BagBagaimaimana ana penapenataltalaksaksanaaanaan n medmedikniknya ya ??

Semua akan saya bahas secara terperinci dalam makalah kami. Semua akan saya bahas secara terperinci dalam makalah kami.

(5)

1.3. Tujuan 1.3. Tujuan De

Dengangan n kakami mi tutulilisnsnya ya mamakakalalah h inini, i, kamkami i beberhrhararap ap papada da kakami mi sesendindiriri khususnya dan semua orang pada umumnya, bisa mengetahui apa itu ganguan tidur  khususnya dan semua orang pada umumnya, bisa mengetahui apa itu ganguan tidur    p

  padada a lalansnsia ia dadan n apaapa-a-apa pa sasaja ja gagangngguaguan n titidur dur papada da lalansnsia ia ititu, u, sesertrta a babagagaimimananaa  penatalaksanaannya.

(6)

BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN 2.1. Pendahuluan 2.1. Pendahuluan Tidur mer

Tidur merupakan suatu proupakan suatu proses otak yang dibutses otak yang dibutuhkan oleh uhkan oleh seseorseseorang untuk ang untuk  dapat berfu

dapat berfungsi dengan baik. Masyngsi dengan baik. Masyarakat arakat awam belum begitawam belum begitu mengenal gangguanu mengenal gangguan tidur sehingga

tidur sehingga jarang jarang mencari pertolongan. Pmencari pertolongan. Pendapat yang menyatendapat yang menyatakan bahwa tidak akan bahwa tidak  ada orang yang

ada orang yang meninggal karena tidak meninggal karena tidak tidur adalah tidur adalah tidak tidak benar. Beberapa gangguanbenar. Beberapa gangguan tidur dapat mengancam jiwa bai

tidur dapat mengancam jiwa baik k secara langsung (misalsecara langsung (misalnya insomnia yang bersnya insomnia yang bersifatifat keturunan

keturunan dan fatal dan fatal dan apnea dan apnea tidur obstidur obstruktif) truktif) atau secara atau secara tidak langsung tidak langsung misalnyamisalnya kec

kecelaelakaan akibakaan akibat t gangangguagguan n titidurdur. . Di Di AmeAmerikrika a SerSerikaikat, t, biabiaya ya kecekecelaklakaan aan yanyangg  berhu

 berhubungan dengbungan dengan gangguaan gangguan n tidur ptidur per tahun seer tahun sekitar skitar seratueratus juta dols juta dolar. ar. InsomInsomniania merupakan gangguan tidur

merupakan gangguan tidur yang paling yang paling sering sering ditemukan. Setiap ditemukan. Setiap tahun diperkirakantahun diperkirakan sekitar 20%-50%

sekitar 20%-50% orang orang dewasa melaporkan adanya dewasa melaporkan adanya gangguan tidur dan gangguan tidur dan sekitar 17%sekitar 17% mengalami gangguan tidur yang

mengalami gangguan tidur yang serius. Prevalensi serius. Prevalensi gangguan gangguan tidur pada lansia tidur pada lansia cukupcukup tingg

tinggi yaitu sekitai yaitu sekitar 67 r 67 %. Walaupun %. Walaupun demikidemikian, hanya satu dari delapan kasus yangan, hanya satu dari delapan kasus yang menyatakan

menyatakan bahwa gangguan tidurnya bahwa gangguan tidurnya telah didiagnosis telah didiagnosis oleh dokter. Lansioleh dokter. Lansia dengana dengan depres

depresi, stroke, penyakii, stroke, penyakit jantung, penyakit t jantung, penyakit paru, diabetparu, diabetes, artrites, artritis, atau hipertensis, atau hipertensii seri

sering melaporkang melaporkan bahwa n bahwa kualikualitas tidurntas tidurnya buruk dan durasi tidurnyya buruk dan durasi tidurnya kurang bilaa kurang bila diband

dibandingkan dengan lansiingkan dengan lansia yang sehat. Gangguan tidur dapat a yang sehat. Gangguan tidur dapat meninmeningkatkagkatkan biayan biaya   pe

  penyanyakit secakit secara ra keskeselueluruhruhan. an. GanGangguagguan n tidtidur ur jugjuga a dikdikenaenal l sebsebagai penyagai penyebaebabb morbiditas

(7)

misal

misalnya mengantnya mengantuk berlebiuk berlebihan di siang hari, han di siang hari, gangguagangguan atensi dan memorin atensi dan memori, mood, mood depresi, sering

depresi, sering terjatuh, terjatuh, penggunaan hipnotik yang penggunaan hipnotik yang tidak semestitidak semestinya, dan penurunannya, dan penurunan kuali

kualitas hidup. Angka kematas hidup. Angka kematian, angka sakitian, angka sakit jantung dan t jantung dan kanker lebikanker lebih tinggi padah tinggi pada seseor

seseorang yang lama tidang yang lama tidurnya lebiurnya lebih h dari 9 jam atau kuradari 9 jam atau kurang dari 6 jam per hari bilang dari 6 jam per hari bila di

dibanbandidingngkakan n dendengagan n seseseseororang ang yayang ng lalama ma titidudurnrnya ya antantarara a 7-7-8 8 jajam m peper r harhari.i. Berdas

Berdasarkan dugaan etioarkan dugaan etiologinyloginya, gangguan tidur dibaga, gangguan tidur dibagi i menjadmenjadi empat kelompok i empat kelompok  yaitu, gangguan ti

yaitu, gangguan tidur primer, dur primer, gangguan tidur akibat gangguan tidur akibat gangguan mental laigangguan mental lain, gangguann, gangguan tid

tidur ur akiakibat konbat kondisdisi medii medik umum, dan gak umum, dan ganggungguan tiduan tidur yang r yang diidiinduknduksi olesi oleh zat.h zat. Ganggua

Gangguan tidur-bangn tidur-bangun dapat disebabkaun dapat disebabkan oleh perubahan n oleh perubahan fisifisiologis misologis misalnya padaalnya pada  proses penuaan normal. Riwayat

 proses penuaan normal. Riwayat tentang masalah tidur, higiene ttentang masalah tidur, higiene tidur saat ini, riidur saat ini, riwayatwayat obat

obat yang yang digunakan, laporan digunakan, laporan pasangan, catatpasangan, catatan tidur, an tidur, serta serta polisomnogram polisomnogram malammalam hari perlu

hari perlu dievaluasi pada lansidievaluasi pada lansia yang a yang mengeluh gangguan tidur. mengeluh gangguan tidur. Keluhan gangguanKeluhan gangguan tidur yang seri

tidur yang sering ng diutardiutarakan oleh lansia yaitakan oleh lansia yaitu insomnia, gangguau insomnia, gangguan ritme tidur,n ritme tidur,dandan apnea tidur 

apnea tidur 

2.2 KLASIFIKASI GANGGUAN TIDUR  2.2 KLASIFIKASI GANGGUAN TIDUR  I. Gangguan tidur primer

I. Gangguan tidur primer Ganggua

Gangguan tidur primn tidur primer adalah ganger adalah gangguan tidur yaguan tidur yang bukan ng bukan disebadisebabkan olehbkan oleh gangguan mental lain, kondisi m

gangguan mental lain, kondisi medik umum, edik umum, atau zat. Gangguan tidur iatau zat. Gangguan tidur ini dibagi duani dibagi dua yait

yaitu disomnia dan u disomnia dan parasoparasomnia. Disommnia. Disomnia ditandania ditandai dengan gangguan pada jumlah,i dengan gangguan pada jumlah, kualitas, dan waktu ti

kualitas, dan waktu tidur. Parasomnia dikaitkan dengan dur. Parasomnia dikaitkan dengan perilaku tidur atau periperilaku tidur atau peristiwastiwa fisiologis yang

(8)

tidur-  bangun

  bangun. . DisomDisomnia tenia terdiri rdiri dari idari insomninsomnia primea primer, hipr, hipersomersomnia nia primeprimer, narkr, narkolepsolepsi,i, ganggua

gangguan tidur yang berhubunn tidur yang berhubungan dengan gan dengan pernafpernafasan, gangguaasan, gangguan ritmik sirn ritmik sirkadiankadian tidur

tidur, dan , dan disomdisomnia ynia yang ang tidak tidak dapat dapat dikladiklasifisifikasikakasikan. n. ParasParasomnia omnia terditerdiri dri dariari ganggua

gangguan mimpi buruk, gangguan n mimpi buruk, gangguan teror titeror tidur, berjaldur, berjalan saat tidur, dan parasomnan saat tidur, dan parasomniaia yang

yang tidak tidak dapat dapat diklasifikasikan.diklasifikasikan.

II. Gangguan tidur terkait gangguan mental lain II. Gangguan tidur terkait gangguan mental lain Gang

Gangguaguan n tidtidur ur terterkaikait t ganggangguaguan n menmental lain yaitu tal lain yaitu terterdapadapatnytnya a kelkeluhauhann ganggua

gangguan tidur yang menonjon tidur yang menonjol yang l yang diakidiakibatkan oleh gangguabatkan oleh gangguan mental lain (serin mental lain (seringng karena

karena gangguagangguan mood) n mood) tetapi tetapi tidak tidak memenmemenuhi syuhi syarat arat untuk untuk ditegditegakkan sakkan sebagaiebagai gan

gangguagguan n tidtidur ur tertersensendirdiri. i. Ada dugaan Ada dugaan bahwbahwa a mekmekanianisme patofsme patofisiisioloologik yanggik yang mendasari gangguan

mendasari gangguan mental juga mental juga mempengaruhi terjadinymempengaruhi terjadinya gangguan ta gangguan tidur-bangun.idur-bangun. Ganggua

Gangguan tidur ini terdirn tidur ini terdiri dari: Insomni dari: Insomnia terkait aksiia terkait aksis I atau s I atau II II dan Hipersdan Hipersomniaomnia terkait aksis I atau II.

terkait aksis I atau II.

III. Gangguan tidur akibat kondisi medik umum III. Gangguan tidur akibat kondisi medik umum Gangguan akibat kondisi

Gangguan akibat kondisi medik umum medik umum yaitu adanya yaitu adanya keluhan gangguan tidur keluhan gangguan tidur  yang menonj

yang menonjol yang diakibatkol yang diakibatkan oleh an oleh pengarpengaruh fisiolouh fisiologik langsung kondisgik langsung kondisi medik i medik  umum

umum terhadap terhadap siklus siklus tidur-bangun.tidur-bangun. IV. Gangguan tidur akibat zat IV. Gangguan tidur akibat zat Yaitu adanya

Yaitu adanya keluhan tidur keluhan tidur yang menonjol yang menonjol akibat sedang akibat sedang menggunakan ataumenggunakan atau menghe

menghentikan penntikan penggunaan zaggunaan zat (termt (termasuk asuk medikmedikasi). asi). PenilPenilaian siaian sistemastematik tertik terhadaphadap seseor

(9)

yang spesifik, gangguan mental saat

yang spesifik, gangguan mental saat ini, kondisi medik umum, dan ini, kondisi medik umum, dan zat atau medikasizat atau medikasi yang digunakan, perlu dilakukan

yang digunakan, perlu dilakukan

2.3 FISIOLOGI TIDUR NORMAL 2.3 FISIOLOGI TIDUR NORMAL Rat

Rata-ra-rata dewaata dewasa sehat memsa sehat membutbutuhkauhkan n wakwaktu 7½ tu 7½ jam untujam untuk k tidtidur setiur setiapap malam. Walaupun demikian, ada

malam. Walaupun demikian, ada beberapa orang beberapa orang yang membutuhkan tidur lyang membutuhkan tidur lebih atauebih atau kurang

kurang. Tidur normal . Tidur normal dipengdipengaruhi oleh beberaaruhi oleh beberapa faktor misapa faktor misalnya usia. Seselnya usia. Seseorangorang yang berus

yang berusia muda cenderunia muda cenderung tidur lebih banyg tidur lebih banyak bila ak bila dibandidibandingkan dengan lansngkan dengan lansia.ia. Waktu ti

Waktu tidur lansidur lansia berkurang a berkurang berkaitan dengan berkaitan dengan faktor faktor ketuaan. ketuaan. Fisiologi Fisiologi tidur tidur dapatdapat dilihat melalui gambaran

dilihat melalui gambaran ekektrofisiologik sel-sel ekektrofisiologik sel-sel otak selama tidur. otak selama tidur. PolisomnografiPolisomnografi merup

merupakan alat yang dapat mendeteakan alat yang dapat mendeteksi aktiviksi aktivitas otak selama tas otak selama tidurtidur. Pemeriks. Pemeriksaanaan  polisomnografi sering di

 polisomnografi sering dilakukan saat tidur lakukan saat tidur malam hari. Alat malam hari. Alat tersebut dapat mencatattersebut dapat mencatat akt

aktiviivitas tas EEGEEG, , eleelektrktrookuookuloglografrafi, i, dan dan eleelektrktromiomiogrografiafi. . EleElektrktromiomiograografi fi perperifeifer r   bergu

 berguna untuk menilai gerakna untuk menilai gerakan abnormal saat tiduran abnormal saat tidur. . StadiStadium tidur - diukur denganum tidur - diukur dengan  poli

 polisomnogsomnografi - terdiri dari rafi - terdiri dari tidur rapitidur rapid eye movement (REM) dan tidur non-rad eye movement (REM) dan tidur non-rapidpid eye

eye movemmovement (NRent (NREM). EM). Tidur Tidur REM diREM disebut sebut juga tjuga tidur D idur D atau atau bermibermimpi karmpi karenaena dihubungkan dengan bermimpi atau ti

dihubungkan dengan bermimpi atau tidur dur paradoks karena EEG aktif paradoks karena EEG aktif selama fase iselama fase ini.ni. Tidur NREM

Tidur NREM disebut jdisebut juga tidur uga tidur ortodoks atau ortodoks atau tidur tidur gelombang lambat gelombang lambat atau atau tidur S.tidur S. Kedua stadia

Kedua stadia ini bergantian ini bergantian dalam satu dalam satu siklus ysiklus yang ang berlangsung antara berlangsung antara 70 70 120 menit.120 menit. Secara umum ada 4-6

Secara umum ada 4-6 siklus NREM-REM ysiklus NREM-REM yang terjadi setiap malam. Perang terjadi setiap malam. Periode tidur iode tidur  REM I berlan

REM I berlangsung antargsung antara 5-10 menit. Makin larua 5-10 menit. Makin larut malam, t malam, perioperiode REM makinde REM makin  panjang. Tidur NREM t

(10)

2.4 STADIUM TIDUR NORMAL PADA ORANG DEWASA 2.4 STADIUM TIDUR NORMAL PADA ORANG DEWASA  Stadi

 Stadium um 00 adalaadalah periode dalam keadah periode dalam keadaan masih bangun an masih bangun tetaptetapi mata menutupi mata menutup. Fase. Fase ini ditan

ini ditandai dengan gelomdai dengan gelombang bang voltasvoltase rendah, cepat, 8-12 sike rendah, cepat, 8-12 siklus per detilus per detik. Tonusk. Tonus otot

otot meningkat. Aktivitmeningkat. Aktivitas alfa as alfa menurun dengan menurun dengan meningkatnya rasa meningkatnya rasa kantuk. Pada kantuk. Pada fasefase mengantuk terdapat gelombang alfa campuran.

mengantuk terdapat gelombang alfa campuran.   Stadium 1

  Stadium 1 disebut onset tidur. Tidur dimulai dengan stadium NREM. Stadium 1disebut onset tidur. Tidur dimulai dengan stadium NREM. Stadium 1  NREM adalah perpind

 NREM adalah perpindahan dari bangun ahan dari bangun ke tidur. Ia ke tidur. Ia mendudumenduduki sekitar 5% ki sekitar 5% dari totaldari total waktu tidur. Pada fase ini terjadi penurunan aktivitas gelombang alfa (gelombang alfa waktu tidur. Pada fase ini terjadi penurunan aktivitas gelombang alfa (gelombang alfa menurun kurang dari 50%), amplitudo rendah, sinyal campuran, predominan beta dan menurun kurang dari 50%), amplitudo rendah, sinyal campuran, predominan beta dan teta, tegangan rendah, frekuensi 4-7 siklus per

teta, tegangan rendah, frekuensi 4-7 siklus per detikdetik. . AktiAktivitas bola vitas bola mata melambatmata melambat,, ton

tonus us otootot t menmenuruurun, n, berberlanlangsugsung ng seksekititar ar 3-5 3-5 menmenit. it. PadPada a stastadiudium m ini ini sesseseoreorangang mudah dibangunkan dan bila terbangun merasa seperti setengah tidur.

mudah dibangunkan dan bila terbangun merasa seperti setengah tidur.  Stadium 2

 Stadium 2 ditandai dengan gelombang EEG ditandai dengan gelombang EEG spesifik yaitspesifik yaitu u didominasi oleh aktididominasi oleh aktivitasvitas teta, voltase rendah-sedang,

teta, voltase rendah-sedang, kumparan tidur dan kompleks kumparan tidur dan kompleks K. Kumparan tidur adalahK. Kumparan tidur adalah gelombang ritmik pendek dengan frekuensi 12-14 siklus per detik. Kompleks K yaitu gelombang ritmik pendek dengan frekuensi 12-14 siklus per detik. Kompleks K yaitu gel

gelombombang ang tajtajam, am, neganegatitif, f, volvoltastase e titingginggi, , diidiikutkuti i oleoleh h gelgelombombang ang leblebih ih lamlambatbat,, frekuensi 2-3 siklus per menit, aktivitas positif, dengan durasi 500 mdetik. Tonus otot frekuensi 2-3 siklus per menit, aktivitas positif, dengan durasi 500 mdetik. Tonus otot rendah, nadi dan tekanan darah cenderung menurun. Stadium 1 dan 2 dikenal sebagai rendah, nadi dan tekanan darah cenderung menurun. Stadium 1 dan 2 dikenal sebagai tidur dangkal. Stadium ini menduduki sekitar 50%

tidur dangkal. Stadium ini menduduki sekitar 50% total tidur.total tidur.  Stadi

 Stadium um 33 ditanditandai dai dengan 20%-50% aktivitas delta, frekuensi 1-2 dengan 20%-50% aktivitas delta, frekuensi 1-2 siklsiklus us per detik,per detik, amplitudo tinggi, dan disebut juga tidur delta. Tonus otot meningkat tetapi tidak ada amplitudo tinggi, dan disebut juga tidur delta. Tonus otot meningkat tetapi tidak ada gerakan bola mata.

(11)

  St

  Stadiadium um 4 4 teterjrjadadi i jijika ka gegelolombmbanang g dedeltlta a lelebibih h dadari ri 50%50%. . StStadiadium um 3 3 dadan n 4 4 susulilitt dib

dibedaedakan. Stadikan. Stadium um 4 4 leblebih ih lamlambat bat dardari i stastadiudium m 3. 3. RekRekamaaman n EEG EEG berberupa upa deldelta.ta. Stadium 3 dan 4 disebut juga tidur gelombang lambat atau tidur dalam. Stadium ini Stadium 3 dan 4 disebut juga tidur gelombang lambat atau tidur dalam. Stadium ini menghabiskan sekitar 10%-20% waktu tidur total. Tidur ini terjadi antara sepertiga menghabiskan sekitar 10%-20% waktu tidur total. Tidur ini terjadi antara sepertiga awa

awal l malmalam am dendengan gan setsetengaengah h malmalam. am. DurDurasi asi titidur dur ini ini menmeningingkat kat bilbila a sesseseoreorangang mengalami deprivasi tidur.

mengalami deprivasi tidur.

2.5 PERUBAHAN TIDUR PADA LANSIA 2.5 PERUBAHAN TIDUR PADA LANSIA Pola tid

Pola tidur-bangur-bangun berubah sesun berubah sesuai dengan bertuai dengan bertambahnyambahnya a umur. Padumur. Pada masaa masa neonatus sekitar 50% waktu ti

neonatus sekitar 50% waktu tidur total adalah dur total adalah tidur REM. Lama tidur tidur REM. Lama tidur sekitar 18 jam.sekitar 18 jam. Pada usia sat

Pada usia satu tahun u tahun lama tidulama tidur sekitar sekitar 13 jam dan 30 % adalah tidur REM. Waktr 13 jam dan 30 % adalah tidur REM. Waktuu tidur menurun dengan tajam setelah itu. Dewasa muda membutuhkan waktu tidur 7-8 tidur menurun dengan tajam setelah itu. Dewasa muda membutuhkan waktu tidur 7-8  jam dengan NREM 75% dan REM 25%. Kebutuhan ini menetap sampai batas lansia.  jam dengan NREM 75% dan REM 25%. Kebutuhan ini menetap sampai batas lansia. Lansia menghabiskan waktunya lebih banyak di tempat tidur, mudah jatuh tidur, Lansia menghabiskan waktunya lebih banyak di tempat tidur, mudah jatuh tidur, tetapi juga mudah terbangun dari tidurnya. Perubahan yang sangat menonjol yaitu tetapi juga mudah terbangun dari tidurnya. Perubahan yang sangat menonjol yaitu terjadi pengurangan pada gelombang lambat, terutama stadium 4, gelombang alfa terjadi pengurangan pada gelombang lambat, terutama stadium 4, gelombang alfa menurun, dan meningkatnya frekuensi terbangun di malam hari atau meningkatnya menurun, dan meningkatnya frekuensi terbangun di malam hari atau meningkatnya fragmentasi tidur karena seringnya terbangun. Gangguan juga terjadi pada dalamnya fragmentasi tidur karena seringnya terbangun. Gangguan juga terjadi pada dalamnya tid

tidur ur sehsehingingga ga lanlansia sia sansangat gat sensensitsitif if terterhadhadap ap ststimuimulus lus lilingkungkunganngan. . SelSelama ama titidur dur  malam, seorang dewasa muda normal akan terbangun sekitar 2-4 kali. Tidak begitu malam, seorang dewasa muda normal akan terbangun sekitar 2-4 kali. Tidak begitu halnya dengan lansia, ia lebih sering terbangun. Walaupun demikian, rata-rata waktu halnya dengan lansia, ia lebih sering terbangun. Walaupun demikian, rata-rata waktu

(12)

tidur total lansia hampir sama dengan dewasa muda. Ritmik sirkadian tidur-bangun tidur total lansia hampir sama dengan dewasa muda. Ritmik sirkadian tidur-bangun lansia juga sering terganggu. Jam biologik lansia lebih pendek dan fase tidurnya lebih lansia juga sering terganggu. Jam biologik lansia lebih pendek dan fase tidurnya lebih maju. Seringnya terbangun pada malam hari menyebabkan keletihan, mengantuk, dan maju. Seringnya terbangun pada malam hari menyebabkan keletihan, mengantuk, dan mudah jatuh tidur pada siang hari. Dengan perkataan lain, bertambahnya umur juga mudah jatuh tidur pada siang hari. Dengan perkataan lain, bertambahnya umur juga dik

dikaitaitkan kan dendengan gan keckecendeenderunrungan gan untuntuk uk titidur dur dan dan bangbangun un leblebih ih awaawal. l. TolToleraeransinsi ter

terhadhadap ap fasfase e ataatau u jadjadual ual tidtidur-ur-bangbangun un menmenuruurun, n, mismisalnalnya ya sansangat gat renrentan tan dengdenganan  perpindahan jam kerja.

 perpindahan jam kerja.

2.6 GANGGUAN TIDUR PADA LANSIA 2.6 GANGGUAN TIDUR PADA LANSIA

Gangguan tidur pada lansia dapat bersifat nonpatologik karena faktor usia dan Gangguan tidur pada lansia dapat bersifat nonpatologik karena faktor usia dan ada pula gangguan tidur spesifik yang sering ditemukan pada lansia. Ada beberapa ada pula gangguan tidur spesifik yang sering ditemukan pada lansia. Ada beberapa gangguan tidur yang sering ditemukan pada lansia.

gangguan tidur yang sering ditemukan pada lansia.  Insomnia Primer 

 Insomnia Primer 

Ditandai dengan: Ditandai dengan:

-- KeluhaKeluhan sulin sulit masut masuk tiduk tidur atar atau mempu mempertertahanahankan tikan tidur atdur atau tetau tetap tidap tidak segaak segar r  meskipun sudah tidur. Keadaan ini berlangsung paling sedikit satu bulan

meskipun sudah tidur. Keadaan ini berlangsung paling sedikit satu bulan

-- MeMenynyebebababkan pendkan pendererititaaaan n yayang ng bebermrmaknakna a sesecacara klinra klinik ik atatau au imimpapairirmementnt sosial, okupasional, atau fungsi penting lainnya.

sosial, okupasional, atau fungsi penting lainnya.

-- GaGanggngguauan n titidudur r titidak terdak terjajadi secadi secara ekskra eksklulusisif f seselalama ada ma ada gangangggguan menuan mentatall lainnya.

lainnya.

-- TiTidak disdak disebebabkabkan oleh pengan oleh pengararuh fisuh fisioiolologigik k lalangngsusung kondng kondisisi i memedidik k umumumum atau zat.

(13)

 Insomnia kronik   Insomnia kronik 

Di

Disesebut but jujuga ga ininsosomnmnia ia pspsikikofofisisioiolologigik k perpersisiststenen. . InInsosomnmnia ia inini i dapdapatat dis

disebabebabkan kan oleoleh h kecekecemasmasan; an; selselain ain ititu, u, dapadapat t pulpula a terterjadjadi i akiakibat bat kebkebiasiasaan aan ataatauu  pembelajaran atau perilaku maladaptif di tempat tidur. Misalnya, pemecahan masalah  pembelajaran atau perilaku maladaptif di tempat tidur. Misalnya, pemecahan masalah serius di tempat tidur, kekhawatiran, atau pikiran negatif terhadap tidur ( sudah serius di tempat tidur, kekhawatiran, atau pikiran negatif terhadap tidur ( sudah  berpikir tidak akan bisa tidur). Adanya kecemasan yang berlebihan karena tidak bisa  berpikir tidak akan bisa tidur). Adanya kecemasan yang berlebihan karena tidak bisa tidur menyebabkan seseorang berusaha keras untuk tidur tetapi ia semakin tidak bisa tidur menyebabkan seseorang berusaha keras untuk tidur tetapi ia semakin tidak bisa tidur.

tidur.

 Insomnia idiopatik   Insomnia idiopatik 

Insom

Insomnia idiopatik adalah nia idiopatik adalah insominsomnia yang nia yang sudah terjadi sejak sudah terjadi sejak kehidukehidupan pan dini.dini. Kadang-kadang insomnia ini sudah terjadi sejak lahir dan dapat berlanjut selama Kadang-kadang insomnia ini sudah terjadi sejak lahir dan dapat berlanjut selama hid

hidup. up. PenPenyebyebabnyabnya a tidtidak ak jeljelas, as, ada ada dugdugaan aan disdisebaebabkan bkan oleoleh h ketketidaidaksekseimbimbanganganan neurokimia otak di formasio retikularis batang otak atau disfungsi forebrain. Lansia neurokimia otak di formasio retikularis batang otak atau disfungsi forebrain. Lansia yang tinggal sendiri atau adanya rasa

yang tinggal sendiri atau adanya rasa ketakuketakutan yang tan yang dieksadieksaserbaserbasi pada si pada malam harimalam hari dapat menyebabkan tidak bisa tidur. Insomnia kronik dapat menyebabkan penurunan dapat menyebabkan tidak bisa tidur. Insomnia kronik dapat menyebabkan penurunan moo

mood d (ri(risiksiko o deprdepresi esi dan dan anxianxietaetas), s), menmenuruurunkan nkan motmotivaivasi, si, ateatensinsi, , eneenergirgi, , dandan ko

konsnsententrarasisi, , sesertrta a memeninimbmbululkan kan rarasa sa mamalalas. s. KuKualalititas as hihidup dup berberkurkuranang g dadann me

menynyebebabkabkan an lalansnsia ia tetersrsebuebut t lelebibih h seseriring ng memenggnggununakaakan n fafasisililitatas s kekesesehahatatan.n. Ses

Seseoreorang ang dendengan gan insinsomnomnia ia priprimer mer sersering ing memmempunypunyai ai ririwaywayat at gangangguagguan n titidur dur  seb

sebeluelumnymnya. a. SerSering ing pendpenderierita ta insinsomnomnia ia menmengobgobati ati sensendirdiri i dengdengan an obaobat t sedsedatiatif- f-hipnotik atau alkohol. Anksiolitik sering digunakan untuk mengatasi ketegangan dan hipnotik atau alkohol. Anksiolitik sering digunakan untuk mengatasi ketegangan dan kecemasan.

(14)

2.7 GANGGUAN TIDUR TERKAIT PERNAFASAN (APNEA TIDUR) 2.7 GANGGUAN TIDUR TERKAIT PERNAFASAN (APNEA TIDUR) Ganggua

Gangguan n tidur terkait pernafasan atau tidur terkait pernafasan atau BreatBreathing-Rhing-Relateelated d Sleep DisorderSleep Disorderss atau apnea tidur ditandai dengan episode berulang henti nafas yang menyebabkan atau apnea tidur ditandai dengan episode berulang henti nafas yang menyebabkan ter

terjadjadinyinya a hiphipoksioksia a dan dan terterbanbangun gun berberkalkali-ki-kaliali. . KeaKeadaadaan n ini ini dapadapat t terterjadjadi i akiakibatbat gangguan ventilasi ketika tidur (hipoventilasi alveolar sentral). Gangguan tidur ini gangguan ventilasi ketika tidur (hipoventilasi alveolar sentral). Gangguan tidur ini tidak disebabkan oleh gangguan mental lain dan tidak pula akibat langsung pengaruh tidak disebabkan oleh gangguan mental lain dan tidak pula akibat langsung pengaruh fis

fisioliologiogik k ataatau u zat zat (te(termarmasuk suk medmedikaikasi)si). . PenPenderderita ita sersering ing menmengelgeluh uh menmengantgantuk uk    b

  bererlelebibihahan n di di sisianang g hahari ri sesehihingngga ga memenggnggananggggu u fufungsngsininyaya. . RaRasa sa kakantntuk uk yayangng   berl

  berlebihan ini ebihan ini terjterjadi adi akibat seringnakibat seringnya ya terbaterbangun di ngun di malam hari karena malam hari karena penderpenderitaita   be

  berusrusaha aha untuntuk uk berbernafnafas as nornormalmal. . RasRasa a kantkantuk uk sersering ing munmuncul cul pada pada sitsituasuasi i sansantaitai mis

misalnalnya ya ketketika ika memmembacbaca a dan dan menmenontonton on TV TV ataatau u daldalam am perpertemtemuan. uan. PerPerististiwa iwa--  pe

  perisristitiwa wa resrespirpirasi asi abnabnormormal al yanyang g terterjadjadi i padpada a apnapnea ea tidtidur ur yaiyaitu tu apneapnea a (ep(episoisodede   b

  bererhehentnti i nanafafas)s), , hihipoppopnenea a (r(resespipirarasi si lalambmbat at dadan n dadangngkalkal), ), dan dan hihipovpovenentitilalasisi (

( ababnonormrmal al kakadadar r okoksisigegen n dadan n kakarbrbon on didiokoksisida da dadararah)h). . EpEpisisodode e apapnenea a dadapapatt dieksaserbasi oleh penggunaan obat-obat yang mendepresi susunan saraf pusat dan dieksaserbasi oleh penggunaan obat-obat yang mendepresi susunan saraf pusat dan alk

alkohoohol. l. MenMendengdengkurkur, , hiphipertertensensi, i, dan dan penpenyakyakit it karkardiodiovasvaskulkuler er berberkaikaitan tan dengdenganan apnea tidur. Bila sindrom apnea tidur derajatnya berat dan tidak diobati, gangguan apnea tidur. Bila sindrom apnea tidur derajatnya berat dan tidak diobati, gangguan fungsi jantung dapat terjadi dan mortalitas meningkat.

fungsi jantung dapat terjadi dan mortalitas meningkat. Ada tiga bentuk apnea tidur yaitu:

Ada tiga bentuk apnea tidur yaitu: - Sindrom apnea tidur obstruktif  - Sindrom apnea tidur obstruktif  - Sindrom apnea tidur sentral - Sindrom apnea tidur sentral

- Sindrom hipoventilasi alveolar sentral. - Sindrom hipoventilasi alveolar sentral.

(15)

Sindrom apnea tidur obstruktif adalah bentuk apnea tidur yang paling sering Sindrom apnea tidur obstruktif adalah bentuk apnea tidur yang paling sering ditemukan. Sindrom ini ditandai dengan episode berulang obstruksi jalan nafas atas ditemukan. Sindrom ini ditandai dengan episode berulang obstruksi jalan nafas atas (apnea

(apnea-hipop-hipopnea) nea) selamselama a tidurtidur. . BiasaBiasanya terjadi nya terjadi pada penderita pada penderita yang sangat yang sangat gemuk.gemuk. Penderita biasanya tidur mendengkur (sangat keras) dan nafas pendek bergantian Penderita biasanya tidur mendengkur (sangat keras) dan nafas pendek bergantian dengan episode diam yang berlangsung sekitar 20-30 detik. Dengkuran yang keras dengan episode diam yang berlangsung sekitar 20-30 detik. Dengkuran yang keras terjadi karena ia bernafas melalui aliran udara yang tersumbat sebagian. Adanya terjadi karena ia bernafas melalui aliran udara yang tersumbat sebagian. Adanya   peri

  periode ode diam atau diam atau berhenberhenti ti nafas disebabkanafas disebabkan n terjterjadinyadinya a obstrobstruksi sempurna jalanuksi sempurna jalan naf

nafas. as. BerBerhenhenti ti nafnafas as kadakadang-ng-kadakadang ng terterjadjadi i 60-60-90 90 detdetik ik sehsehingingga ga bisbisa a terterjadjadii sianosis. Sebagian besar penderita tidak menyadari gangguannya

sianosis. Sebagian besar penderita tidak menyadari gangguannya ini.ini.

Sindrom apnea tidur sentral ditandai dengan penghentian episodik ventilasi Sindrom apnea tidur sentral ditandai dengan penghentian episodik ventilasi ketika tidur (apnea dan hipopnea) tanpa obstruksi jalan udara. Gangguan ini sering ketika tidur (apnea dan hipopnea) tanpa obstruksi jalan udara. Gangguan ini sering ter

terjadjadi i padpada a lanlansia sia akiakibat bat gangangguagguan n janjantuntung g ataatau u neurneuroloologik gik yanyang g menmengganggangguggu reg

regulaulasi si venventiltilasiasi. . MenMendengdengkur kur riringan ngan sersering ing ditditemuemukan kan pada pada penpenderderita ita dengdenganan gangguan tidur ini.

gangguan tidur ini. Si

Sindndrorom m hihipopoveventntililasasi i alalveveololar ar sesentntraral l diditatandndai ai dedengngan an gagangngguguanan  pengontrolan ventilasi yang mengakibatkan rendahnya kadar oksigen arteri. Bentuk   pengontrolan ventilasi yang mengakibatkan rendahnya kadar oksigen arteri. Bentuk  ini paling sering terjadi pada orang yang sangat gemuk dan adanya keluhan tidur  ini paling sering terjadi pada orang yang sangat gemuk dan adanya keluhan tidur   berlebihan di siang hari. Seseorang dengan apnea tidur sering mengeluh adanya rasa  berlebihan di siang hari. Seseorang dengan apnea tidur sering mengeluh adanya rasa tidak enak di dada pada malam hari, rasa tercekik, dan kecemasan. Pasien mengalami tidak enak di dada pada malam hari, rasa tercekik, dan kecemasan. Pasien mengalami gan

gangguagguan n memmemoriori, , konskonsententrasrasi i burburuk, uk, dan dan iriiritabtabel. el. GanGangguagguan n moomood d (ga(ganggungguanan depresi mayor, distimia), gangguan cemas (gangguan panik) dan demensia sering depresi mayor, distimia), gangguan cemas (gangguan panik) dan demensia sering

(16)

di

dikaikaitktkan an dendengagan n apapnenea a titidudur. r. MeMengangantntuk uk di di sisiang ang hahari ri dapdapat at memenynyebebababkankan kecelakaan misalnya tertidur saat berkendara. Selain itu, dapat pula terjadi impairmen kecelakaan misalnya tertidur saat berkendara. Selain itu, dapat pula terjadi impairmen okupasional dan sosial.

okupasional dan sosial.

Tanda-Tanda dan Gejala Apnea Tidur Obstruktif  Tanda-Tanda dan Gejala Apnea Tidur Obstruktif   Susunan saraf pusat 

 Susunan saraf pusat 

- Somnolen berlebihan di siang hari - Somnolen berlebihan di siang hari - Gelisah nokturnal - Gelisah nokturnal - Depresi - Depresi - Deteriorasi kognitif  - Deteriorasi kognitif  - Nyeri kepala di pagi hari - Nyeri kepala di pagi hari

- Berkurangnya dorongan seksual - Berkurangnya dorongan seksual  Respirasi 

 Respirasi  - Mendengkur  - Mendengkur 

- Mulut dan tenggorok kering - Mulut dan tenggorok kering  Kardiovaskuler   Kardiovaskuler  - Hipertensi - Hipertensi - Gagal jantung - Gagal jantung - Atritmia - Atritmia  Renal   Renal  - Enuresis, nokturia - Enuresis, nokturia - Hematologi - Hematologi - Polisitemia - Polisitemia

(17)

2.

2.8 8 RERESTSTLELESS SS LELEG G SYSYNDNDROROME ME ((RLRLS) S) dadan n PPERERIOIODIDIC C LELEGG MOVEMENT (PLM)

MOVEMENT (PLM) Lan

Lansia sia dapadapat t menmengalgalami ami disdisfunfungsi gsi neurneuromuomuskuskular lar yanyang g berberkaikaitan tan dengdenganan tidur. Restless Leg Syndrome disebut juga sindrom Ekbom. Sindrom ini ditandai tidur. Restless Leg Syndrome disebut juga sindrom Ekbom. Sindrom ini ditandai dengan adanya dorongan yang kuat untuk memindah-mindahkan kaki dengan cepat dengan adanya dorongan yang kuat untuk memindah-mindahkan kaki dengan cepat ketik

ketika a mau jatuh mau jatuh tidurtidur. . GerakaGerakan-gern-gerakan kaki akan kaki serisering ng bersabersamaan dengan maan dengan apnea tidur.apnea tidur. Pasi

Pasien en serisering ng mengelmengeluh uh adanya rasa sakit adanya rasa sakit atau parestesiatau parestesia a yang menjalaryang menjalar. . Kadang- Kadang-kad

kadang ang ada ada sensensassasi i sepseperterti i semsemut ut ataatau u cacicacing ng menmenjaljalar ar di di tuntungkagkai. i. GagaGagal l ginginjaljal,, diabetes, anemia kronik, dan gangguan saraf perifer sering dihubungkan dengan RLS. diabetes, anemia kronik, dan gangguan saraf perifer sering dihubungkan dengan RLS. Restless leg syndrome dapat pula diinduksi oleh neuroleptik, antidepresan, lithium, Restless leg syndrome dapat pula diinduksi oleh neuroleptik, antidepresan, lithium, diuretik, dan narkotik. Agonis dopamin dapat mengurangi RLS. Narkotik juga efektif  diuretik, dan narkotik. Agonis dopamin dapat mengurangi RLS. Narkotik juga efektif  tetapi harus hati-hati karena dapat menimbulkan

tetapi harus hati-hati karena dapat menimbulkan resistensi.resistensi. Periodic Leg M

Periodic Leg Movement disebut juga ovement disebut juga mioklonus nokturnal mioklonus nokturnal yaitu gerakan kakiyaitu gerakan kaki  berulang, stereotipi, dan durasinya pendek. Gerakan berupa fleksi cepat dan periodik   berulang, stereotipi, dan durasinya pendek. Gerakan berupa fleksi cepat dan periodik 

tun

tungkagkai i dan dan teltelapaapak k kakikaki. . PrePrevalvalensensinyinya a menmeningingkat kat dendengan gan berbertamtambahnbahnya ya umuumur.r. Gan

Gangguagguan n ini ini dihdihubunubungkagkan n dendengan gan sebsebab-ab-sebsebab ab metmetaboaboliklik, , vasvaskulkuler, er, anemanemia,ia, defisiensi asam folat, dan gangguan neurologik.

defisiensi asam folat, dan gangguan neurologik.

2.9 GANGGUAN TIDUR AKIBAT KONDISI MEDIK UMUM 2.9 GANGGUAN TIDUR AKIBAT KONDISI MEDIK UMUM Penyakit kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskuler Pas

Pasien ien angangina ina dapdapat at menmenderderitita a insinsomnomnia ia akiakibat bat serserangangan an angiangina na di di malmalam am harhari.i. Begitu pula pasien pasca infark jantung dan pasca bedah jantung sering mengeluh Begitu pula pasien pasca infark jantung dan pasca bedah jantung sering mengeluh

(18)

insomnia. Tekanan darah secara normal menurun ketika tidur dan meningkat ketika insomnia. Tekanan darah secara normal menurun ketika tidur dan meningkat ketika   bangun

  bangun. . KejadKejadian-kejian-kejadian adian kardikardiovaskulovaskuler er atau atau jantujantung ng mengikmengikuti uti pola pola sirkasirkadiandian yai

yaitu tu gangangguagguannynnya a sersering ing terterjadjadi i antantara ara pukupukul l 6-16-11 1 pagipagi. . AriAritmitmia a jugjuga a berberkaikaitantan dengan tidur-bangun. Takikardia ventrikel sering terjadi antara pukul 4 dan 9 pagi. dengan tidur-bangun. Takikardia ventrikel sering terjadi antara pukul 4 dan 9 pagi. Pasien stroke akut dapat mengalami gangguan tidur baik insomnia atau hipersomnia. Pasien stroke akut dapat mengalami gangguan tidur baik insomnia atau hipersomnia. Seri

Sering ng terbanterbangun gun setelsetelah ah onset tidur onset tidur dikaidikaitkan dengan tkan dengan buruknyburuknya a keluarkeluaran an strostroke.ke. Pasien stroke

Pasien stroke

sering terbangun di malam hari. Nyeri kepala yang sering terjadi saat tidur - biasanya sering terbangun di malam hari. Nyeri kepala yang sering terjadi saat tidur - biasanya tidur REM, dapat menginterupsi tidur.

tidur REM, dapat menginterupsi tidur. Penyakit paru

Penyakit paru

Pasien penyakit paru obstruktif kronik sering terbangun dan mengalami penurunan Pasien penyakit paru obstruktif kronik sering terbangun dan mengalami penurunan efis

efisiensi tidur, juga iensi tidur, juga lebih berisilebih berisiko ko untuk apnea untuk apnea tidurtidur; ; penggunapenggunaan an triatriazolam 0,25 zolam 0,25 mgmg malam hari cukup aman. Selain itu, penyakit asma dan hipoventilasi juga dapat malam hari cukup aman. Selain itu, penyakit asma dan hipoventilasi juga dapat menye

menyebabkan sindrom babkan sindrom apnea tidur apnea tidur obstrobstruktifuktif. . InsomInsomnia nia juga juga serisering ng pada pada penderpenderitaita asma; sekitar 60%-70% lansia terbangun tengah malam karena serangan asmanya. asma; sekitar 60%-70% lansia terbangun tengah malam karena serangan asmanya. Obat seperti xanthine, beta adrenergik, dan steroid sistemik yang digunakan untuk  Obat seperti xanthine, beta adrenergik, dan steroid sistemik yang digunakan untuk  asm

asma a ataatau u penpenyakyakit it parparu u obsobstrtruktuktif if krokronik nik dapdapat at pulpula a menmenyebyebabkabkan an insinsomnomnia.ia. Gangguan Neurodegeneratif 

Gangguan Neurodegeneratif 

Sekitar 30% pasien Alzheimer mengalami gangguan tidur seperti kurang tidur, sering Sekitar 30% pasien Alzheimer mengalami gangguan tidur seperti kurang tidur, sering terbangun, bingung atau berjalan saat tidur, dan mengantuk di siang hari. Insomnia terbangun, bingung atau berjalan saat tidur, dan mengantuk di siang hari. Insomnia yan

yang g terterjadjadi i dikdikaitaitkan kan dengdengan an perperubaubahan han polpola a titidur dur siasiang-ng-malmalam am yanyang g biabiasansanyaya ter

(19)

Agitasi nokturnal dan insomnia sering menjadi alasan penderita dibawa ke rumah Agitasi nokturnal dan insomnia sering menjadi alasan penderita dibawa ke rumah sakit. Penderita Alzheimer yang gangguan tidurnya lebih berat dapat mengalami sakit. Penderita Alzheimer yang gangguan tidurnya lebih berat dapat mengalami   penurunan kognitif lebih cepat. Mereka lebih sensitif terhadap efek samping obat   penurunan kognitif lebih cepat. Mereka lebih sensitif terhadap efek samping obat

yang diresepkan untuk tidur  yang diresepkan untuk tidur 

Penyakit Endokrin Penyakit Endokrin

Hip

Hipertertiroiroidiidisme sme sersering ing menmenimbimbulkaulkan n insinsomnomnia. ia. WalWalaupuaupun n demdemikiikian, an, insinsomnomniaia

kadang-kadang-kadang kadang dapat dapat pula pula ditemditemukan ukan pada pada penderpenderita ita hipothipotiroidiroidisme. isme. SebalSebaliknyaiknya,, diabet

diabetes es melimelitus tus dapat pula dapat pula menimmenimbulkan insomnia. Hipoglikebulkan insomnia. Hipoglikemia mia nokturnokturnal nal dandan nokt

nokturiuria a ataatau u penupenurunrunan an gluglukoskosa a dapdapat at menmeningingkatkatkan kan rasrasa a kantkantuk. uk. KurKurang ang titidur dur  mer

merupakupakan an sinsinyal yal untuntuk uk menmeningingkatkatkan kan makmakan. an. KualKualitaitas s tidtidur ur lanlansia sia pendpenderieritata diabetes lebih buruk daripada yang

diabetes lebih buruk daripada yang tidak menderita diabetes.tidak menderita diabetes.

Kanker Kanker

Insomnia sering terjadi pada penderita kanker. Insomnia sering terjadi pada penderita kanker.

Penyakit Saluran Pencernaan Penyakit Saluran Pencernaan

Ul

Ulkukus s pepeptptikikumum, , hehernrnia ia hihiatatusus, , rereflflekeks s gagaststroroesesofofagagusus, , atatau au kokolilititis s dadapapatt menimbulkan insomnia. Hal ini dikaitkan dengan adanya nyeri nokturnal. Pasien menimbulkan insomnia. Hal ini dikaitkan dengan adanya nyeri nokturnal. Pasien gag

gagal al hepahepar r jugjuga a dapadapat t menmengalgalami ami insinsomnomnia. ia. InsInsomnomnia ia memmemburburuk uk bilbila a penpenyakyakitit heparnya progresif. Ensefalopati hepatik ringan juga dapat

heparnya progresif. Ensefalopati hepatik ringan juga dapat menimbulkan insomnia.menimbulkan insomnia.

Penyakit Muskuloskeletal Penyakit Muskuloskeletal

Tid

Tidur ur sersering ing terterganganggu ggu akiakibat bat penypenyakiakit t medmedik ik lailain n sepseperterti i artartritritis, is, remrematiatik, k, dandan sin

sindrodrom m nyenyeri ri lailainnynnya. a. TerTerapi api yanyang g sessesuai uai dapadapat t memmemperperbaibaiki ki titidur dur (mi(misalsalnyanya,, analgesik untuk nyeri). Pasien sindrom fibromialgia sering mengeluh gangguan tidur. analgesik untuk nyeri). Pasien sindrom fibromialgia sering mengeluh gangguan tidur.

(20)

2.10 GANGGUAN TIDUR AKIBAT GANGGUAN MENTAL LAINNYA 2.10 GANGGUAN TIDUR AKIBAT GANGGUAN MENTAL LAINNYA Gangguan cemas dan depresi

Gangguan cemas dan depresi

Pola tidur pasien depresi berbeda dengan pola tidur pasien tidak depresi. Pada depresi Pola tidur pasien depresi berbeda dengan pola tidur pasien tidak depresi. Pada depresi terjadi gangguan pada setiap stadium siklus tidur. Efisiensi tidurnya buruk, tidur  terjadi gangguan pada setiap stadium siklus tidur. Efisiensi tidurnya buruk, tidur  gelom

gelombang bang pendek menurun, latensi REM pendek menurun, latensi REM juga turun, juga turun, sertserta a peningkpeningkatan aktivitasatan aktivitas REM

REM. . LanLansia sia dengdengan an kelkeluhauhan n insinsomnomnia ia harharus us dipdipikiikirkarkan n kemkemungungkinkinan an adaadanyanya depresi atau anksietas.

depresi atau anksietas. Demensia dan Delirium Demensia dan Delirium

Gangguan tidur sering ditemukan pada demensia. Berjalan saat tidur di malam hari Gangguan tidur sering ditemukan pada demensia. Berjalan saat tidur di malam hari sering ditemukan pada delirium meskipun pada siang hari pasien terlihat normal. sering ditemukan pada delirium meskipun pada siang hari pasien terlihat normal. Pasien Alzheimer sering terbangun dan durasi bangunnya lebih lama. Tidur REM dan Pasien Alzheimer sering terbangun dan durasi bangunnya lebih lama. Tidur REM dan gelombang lambat meningkat

gelombang lambat meningkat

2.11 PENATALAKSANAAN GANGGUAN TIDUR  2.11 PENATALAKSANAAN GANGGUAN TIDUR  Farmakologik 

Farmakologik 

Benzodiazepin paling sering digunakan dan tetap merupakan pilihan utama untuk  Benzodiazepin paling sering digunakan dan tetap merupakan pilihan utama untuk  me

mengngatatasasi i ininsosomnmnia ia babaik ik prprimimer er mamaupupun un sesekukundnderer. . KlKlororalalhihidrdrat at dapdapat at pulpulaa   berm

  bermanfaat anfaat dan dan cendercenderung ung tidatidak k disaldisalahgunakahgunakan. an. AntihAntihistaistamin, min, prekurprekursor sor proteiproteinn seperti l-triptofan yang saat ini tersedia dalam bentuk suplemen juga

seperti l-triptofan yang saat ini tersedia dalam bentuk suplemen juga dapat digunakan.dapat digunakan. Penggunaan jangka panjang obat hipnotik tidak dianjurkan. Obat hipnotik hendaklah Penggunaan jangka panjang obat hipnotik tidak dianjurkan. Obat hipnotik hendaklah digunakan dalam waktu terbatas atau untuk mengatasi insomnia jangka pendek. Dosis digunakan dalam waktu terbatas atau untuk mengatasi insomnia jangka pendek. Dosis ha

harurus s kekecicil l dadan n dudurarasi si pepembmbereriian an haharurus s ssiningkgkatat. . BeBenznzododiiazazepepin in dadapapatt direkomendasikan untuk dua atau tiga hari dan dapat diulang tidak lebih dari tiga kali. direkomendasikan untuk dua atau tiga hari dan dapat diulang tidak lebih dari tiga kali.

(21)

Penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan masalah tidur atau dapat menutupi Penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan masalah tidur atau dapat menutupi   penya

  penyakit kit yang mendasari. Penggunaan benzodiazepiyang mendasari. Penggunaan benzodiazepin n harus hati-hatharus hati-hati i pada pada pasienpasien  penyakit paru obstruktif kronik, obesitas, gangguan jantung dengan hipoventilasi

 penyakit paru obstruktif kronik, obesitas, gangguan jantung dengan hipoventilasi Triazolam tidak menyebabkan gangguan respirasi pada pasien COPD ringan-sedang Triazolam tidak menyebabkan gangguan respirasi pada pasien COPD ringan-sedang yang mengalami insomnia. Neuroleptik dapat digunakan untuk insomnia sekunder  yang mengalami insomnia. Neuroleptik dapat digunakan untuk insomnia sekunder  terhadap delirium pada lansia. Dosis rendah-sedang benzodiazepin seperti lorazepam terhadap delirium pada lansia. Dosis rendah-sedang benzodiazepin seperti lorazepam diguna

digunakan kan untuk memperkuat efek untuk memperkuat efek neurolneuroleptik terhadap tidur. eptik terhadap tidur. AntidAntidepresaepresan n yangyang  bersifat sedatif seperti trazodone dapat diberikan bersamaan dengan benzodiazepin  bersifat sedatif seperti trazodone dapat diberikan bersamaan dengan benzodiazepin   pa

  pada da awal awal malmalam. am. AntAntideideprepresan san kadkadang-ang-kadakadang ng dapdapat at memmemperperburburuk uk gangangguagguann gerakan terkait tidur (RLS)

gerakan terkait tidur (RLS) Mir

Mirtaztazapiapine ne mermerupakupakan an antantideideprepresan san barbaru u golgolongongan an nornoradradreneenergirgic c and and spespecifcificic serotonin antidepressant (NaSSA). Ia dapat memperpendek onset tidur, stadium 1 serotonin antidepressant (NaSSA). Ia dapat memperpendek onset tidur, stadium 1   be

  berkurkuranrang, g, dan dan menmeningingkatkatkan kan daldalamnamnya ya tidtidur. ur. LatLatensensi i REMREM, , tottotal al waktwaktu u tidtidur,ur, konti

kontinuitanuitas s tidurtidur, , serta efisiensserta efisiensi i tidur meningkatidur meningkat t pada pada pemberpemberian ian mirtmirtazapiazapine. ne. ObatObat ini efektif untuk penderita depresi dengan

ini efektif untuk penderita depresi dengan insomnia tidur insomnia tidur 

Non farmakologik  Non farmakologik 

 Higene tidur   Higene tidur 

Memberikan lingkungan dan kondisi yang kondusif untuk tidur merupakan syarat Memberikan lingkungan dan kondisi yang kondusif untuk tidur merupakan syarat mutl

mutlak ak untuk gangguan tidur. untuk gangguan tidur. Jadual tidur-Jadual tidur-bangun dan bangun dan latilatihan han fisifisik k seharsehari-hari-hari i yangyang ter

teratuatur r perperlu lu dipdipertertahanahankan. kan. KamKamar ar titidur dur dijdijauhkauhkan an dardari i suasuasansana a titidak dak nyanyamanman.. Penderita diminta menghindari latihan fisik berat sebelum tidur. Tempat tidur jangan Penderita diminta menghindari latihan fisik berat sebelum tidur. Tempat tidur jangan dijadikan tempat untuk menumpahkan kemarahan.

(22)

Terapi pengontrolan stimulus Terapi pengontrolan stimulus

Terapi ini bertujuan untuk memutus siklus masalah yang sering dikaitkan dengan Terapi ini bertujuan untuk memutus siklus masalah yang sering dikaitkan dengan kesulitan memulai atau jatuh tidur. Terapi ini membantu mengurangi faktor primer  kesulitan memulai atau jatuh tidur. Terapi ini membantu mengurangi faktor primer  dan reaktif yang sering ditemukan pada insomnia. Ada beberapa instruksi yang harus dan reaktif yang sering ditemukan pada insomnia. Ada beberapa instruksi yang harus diikuti oleh penderita insomnia:

diikuti oleh penderita insomnia:

1. Ke tempat tidur hanya ketika telah mengantuk. 1. Ke tempat tidur hanya ketika telah mengantuk. 2. Menggunakan tempat tidur hanya untuk tidur. 2. Menggunakan tempat tidur hanya untuk tidur.

3. Jangan menonton TV, membaca, makan, dan menelpon di tempat tidur. 3. Jangan menonton TV, membaca, makan, dan menelpon di tempat tidur.

4. Jangan berbaring-baring di tempat tidur karena bisa bertambah frustrasi jika tidak  4. Jangan berbaring-baring di tempat tidur karena bisa bertambah frustrasi jika tidak   bisa tidur.

 bisa tidur.

5. Jika tidak bisa tidur (setelah beberapa menit) harus bangun, pergi ke ruang lain, 5. Jika tidak bisa tidur (setelah beberapa menit) harus bangun, pergi ke ruang lain, ker

kerjakjakan an sessesuatuatu u yanyang g titidak dak memmembuat buat terterjagjaga, a, masmasuk uk kamkamar ar tidtidur ur setsetelaelah h kankantuk tuk  datang kembali.

datang kembali.

6. Bangun pada saat yang sama setiap hari tanpa menghiraukan waktu tidur, total 6. Bangun pada saat yang sama setiap hari tanpa menghiraukan waktu tidur, total tidur, atau hari (misalnya hari Minggu).

tidur, atau hari (misalnya hari Minggu). 7. Menghindari tidur di siang hari. 7. Menghindari tidur di siang hari. 8. Jangan menggunakan

8. Jangan menggunakan stimulansia (kopi, rokok, dll) dalam 4-6 jam sebelum tidur.stimulansia (kopi, rokok, dll) dalam 4-6 jam sebelum tidur.  Sleep Restriction Therapy

 Sleep Restriction Therapy

Membatasi waktu di tempat tidur dapat membantu mengkonsolidasikan tidur . Terapi Membatasi waktu di tempat tidur dapat membantu mengkonsolidasikan tidur . Terapi ini

ini berbermanmanfaat faat untuntuk uk paspasien ien yanyang g berberbarbaring ing di di temtempat pat tidtidur ur tantanpa pa bisbisa a tertertidtidur.ur. Misalnya, bila pasien mengatakan bahwa ia hanya tertidur lima jam dari delapan jam Misalnya, bila pasien mengatakan bahwa ia hanya tertidur lima jam dari delapan jam

(23)

waktu yang dihabiskannya di tempat tidur, waktu di tempat tidurnya harus dikurangi. waktu yang dihabiskannya di tempat tidur, waktu di tempat tidurnya harus dikurangi. Tidur di siang hari harus dihindari. Lansia dibolehkan tidur sejenak di siang hari yaitu Tidur di siang hari harus dihindari. Lansia dibolehkan tidur sejenak di siang hari yaitu sekitar 30 menit. Bila efisiensi tidur pasien mencapai 85% (rata-rata setelah lima sekitar 30 menit. Bila efisiensi tidur pasien mencapai 85% (rata-rata setelah lima hari), waktu di tempat tidurnya boleh ditambah 15 menit. Terapi pembatasan tidur, hari), waktu di tempat tidurnya boleh ditambah 15 menit. Terapi pembatasan tidur, secara berangsur-angsur, dapat mengurangi frekuensi dan durasi terbangun di malam secara berangsur-angsur, dapat mengurangi frekuensi dan durasi terbangun di malam hari.

hari.

Terapi relaksasi dan biofeedback  Terapi relaksasi dan biofeedback 

Terapi ini harus dilakukan dan dipelajari dengan baik. Menghipnosis diri sendiri, Terapi ini harus dilakukan dan dipelajari dengan baik. Menghipnosis diri sendiri, relaksasi progresif, dan latihan nafas dalam sehingga terjadi keadaan relaks cukup relaksasi progresif, dan latihan nafas dalam sehingga terjadi keadaan relaks cukup efektif untuk memperbaiki tidur. Pasien membutuhkan latihan yang cukup dan serius. efektif untuk memperbaiki tidur. Pasien membutuhkan latihan yang cukup dan serius. Biofeedback yaitu memberikan umpan-balik perubahan fisiologik yang terjadi setelah Biofeedback yaitu memberikan umpan-balik perubahan fisiologik yang terjadi setelah re

relalaksksasasi. i. UmUmpan pan babalilik k inini i dadapat pat memeniningngkatkatkakan n kekesasadadararan n didiri ri papasisien en tetentntangang  perbaikan yang didapat. Teknik ini dapat dikombinasi dengan higene tidur dan terapi  perbaikan yang didapat. Teknik ini dapat dikombinasi dengan higene tidur dan terapi  pengontrolon tidur.

 pengontrolon tidur.

Terapi apnea tidur obstruktif  Terapi apnea tidur obstruktif  Ap

Apnenea a titidudur r obobststruruktktif if dadapapat t didiatatasasi i dedengngan an memengnghihindndarari i titidudur r tetelelentntanang,g, me

mengnggugunaknakan an peperarangkngkat at gigigi gi (d(denentatal l apapplpliaiancence), ), memenunururunknkan an beberarat t badbadanan,, me

mengnghihindndarari i obobatat-o-obabat t yayang ng memenenekakan n jajalalan n nafnafasas, , memenggnggununakaakan n ststimimululanansisiaa   pe

  pernarnafasfasan an sepseperterti i aceacetaztazolamolamideide. . NasNasal al contcontinuinuous ous posposititive ive airairway way prepressussurere ditoleransi baik oleh sebagian besar pasien. Metode ini dapat memperbaiki tidur  ditoleransi baik oleh sebagian besar pasien. Metode ini dapat memperbaiki tidur   pasien di malam hari, rasa mengantuk di siang hari, dan keletihan serta perbaikan  pasien di malam hari, rasa mengantuk di siang hari, dan keletihan serta perbaikan

fungsi kognitif. fungsi kognitif.

(24)

BAB III BAB III KESIMPULAN KESIMPULAN

Tidur merupakan suatu proses di otak yang dibutuhkan seseorang untuk dapat Tidur merupakan suatu proses di otak yang dibutuhkan seseorang untuk dapat   be

  berfurfungsngsi i dengdengan an baibaik. k. InsInsomnomnia ia mermerupaupakan kan gangangguagguan n titidur dur yanyang g palpaling ing serseringing dit

ditemuemukankan. . SekSekitaitar r 67% 67% lanlansia sia menmengalgalami ami ganggangguan guan titidurdur. . GanGangguagguan n tidtidur ur yanyangg  paling sering ditemukan pada lansia yaitu insomnia, gangguan ritmik tidur, dan apnea  paling sering ditemukan pada lansia yaitu insomnia, gangguan ritmik tidur, dan apnea

ti

tidudur. r. BeBerdrdasasararkakan n dugdugaaaan n etetioiolologiginynya, a, gaganggngguauan n titidudur r didibabagi gi memenjnjadadi i emempatpat kelompok yaitu, gangguan tidur primer, gangguan tidur akibat gangguan mental lain, kelompok yaitu, gangguan tidur primer, gangguan tidur akibat gangguan mental lain, gangguan tidur akibat kondisi medik umum, dan gangguan tidur yang diinduksi oleh gangguan tidur akibat kondisi medik umum, dan gangguan tidur yang diinduksi oleh zat. Beberapa kondisi medik umum seperti penyakit kardiovaskuler, penyakit paru, zat. Beberapa kondisi medik umum seperti penyakit kardiovaskuler, penyakit paru, neurod

neurodegeneregenerasi, asi, penyakipenyakit t endokriendokrin, n, kanker, dan kanker, dan penyapenyakit kit salursaluran an pencerpencernaan, naan, sertaserta   penya

  penyakit kit muskumuskuloskelloskeletal etal serisering ng menimmenimbulkan gangguan bulkan gangguan tidurtidur. . GangguaGangguan n mentamentall seperti depresi, anksietas, demensia serta delirium dapat pula menimbulkan gangguan seperti depresi, anksietas, demensia serta delirium dapat pula menimbulkan gangguan ti

tidudur. r. PoPola la gagangngguaguan n titidudur r papada da pependndereritita a dedeprpresesi i beberbrbededa a dedengangan n yayang ng titidadak k  menderita depresi; pada depresi terjadi gangguan pada setiap stadium gangguan tidur. menderita depresi; pada depresi terjadi gangguan pada setiap stadium gangguan tidur. Langkah pertama mengobati gangguan tidur adalah mengoptimalkan terapi terhadap Langkah pertama mengobati gangguan tidur adalah mengoptimalkan terapi terhadap  penyakit yang mendasarinya. Terapi farmakologik seperti Nasal continuous positive  penyakit yang mendasarinya. Terapi farmakologik seperti Nasal continuous positive

air

airway way prepressussure re ditditoleoleranransi si baibaik k oleoleh h sebsebagiagian an besbesar ar paspasienien. . MetMetode ode ini ini dapadapatt memperbaiki tidur pasien di malam hari, rasa mengantuk di siang hari, dan keletihan memperbaiki tidur pasien di malam hari, rasa mengantuk di siang hari, dan keletihan serta perbaikan fungsi kognitif. Beberapa tindakan bedah seperti UPP, UAS dan serta perbaikan fungsi kognitif. Beberapa tindakan bedah seperti UPP, UAS dan tr

trakakeoeoststomomi i dadapat pat pulpula a didilalakukkukan an untuntuk uk memempmpererbaibaiki ki apnapnea ea titidudur r obobststruruktktifif.. Penggunaannya sangat terbatas karena risiko morbiditas dan mortalitas yang cukup Penggunaannya sangat terbatas karena risiko morbiditas dan mortalitas yang cukup

(25)

tingg

tinggi. i. benzodibenzodiazepiazepin n merupamerupakan kan pilipilihan han utama untuk utama untuk mengatmengatasi asi gangguagangguan n tidurtidur;; walaupun demikian, lama penggunaannya harus dibatasi karena penggunaan jangka walaupun demikian, lama penggunaannya harus dibatasi karena penggunaan jangka lama malah dapat menimbulkan masalah tidur atau dapat menutupi gangguan yang lama malah dapat menimbulkan masalah tidur atau dapat menutupi gangguan yang mendasarinya. Efek samping sedasi dapat menyebabkan kecelakaan seperti terjatuh. mendasarinya. Efek samping sedasi dapat menyebabkan kecelakaan seperti terjatuh. Obat-obat seperti antidepresan, neuroleptik dapat pula digunakan untuk gangguan Obat-obat seperti antidepresan, neuroleptik dapat pula digunakan untuk gangguan tidur.

(26)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA http://www.google.co.id/#hl=id&q=gangguan+tidur+pada+lansia&start=10&sa=N&f  http://www.google.co.id/#hl=id&q=gangguan+tidur+pada+lansia&start=10&sa=N&f   p=983862b504061180  p=983862b504061180 http://medicastore.com/penyakit/317/Insomnia_kesulitan_tidur.html http://medicastore.com/penyakit/317/Insomnia_kesulitan_tidur.html

coll P. Sleep Disorders. In : Adelman AM, Daly MP, Weiss BD, eds.

coll P. Sleep Disorders. In : Adelman AM, Daly MP, Weiss BD, eds. 20 Common20 Common Problems in Geriatrics. Boston. Mc Graw-Hill Companies, Problems in Geriatrics. Boston. Mc Graw-Hill Companies, Inc;2001:187-203.

203.

 National Sleep Foundation. Washington DC. Melatonin the

Referensi

Dokumen terkait

Tidak berbeda dengan perusahaan perusahaan lainnya PT Bank Muamalat Indonesia juga memiliki stok persediaan alat-alat untuk keperluan kantor, bahkan dengan

Hasil penelitian menunjukkan (1) persepsi masyarakat terhadap kualitas pelayanan dalam pembuatan e-KTP sudah baik, karena sistem pelayanan sudah sesuai dengan

Hasil yang diperoleh dari kajian dan analisis teori yang terkait terhadap kondisi lapangan dengan kajian teori mengenai fungsi dan aktifitas ruang publik di Taman

Pada usia remajanya tersebut, Clarissa juga pernah memiliki hubungan dengan seorang perempuan bernama Sally Seton.. Clarissa sangat mengaguminya karena Sally memiliki rupa yang

Pada aspek sintesis siswa kesulitan dalam mengkombinasikan transaksi, yaitu kesulitan dalam membedakan akun yang masuk ke kolom kertas kerja, hal ini

Dalam karya Tugas Akhir ini, penulis ingin memvisualisasikan tentang konsep maupun cerita tersendiri builder dalam membangun sebuah motor custom sebagai dokumentasi melalui

Dari 8 indikator kinerja sasaran strategis perspektif stakeholder terdapat 4 indikator yang tercapai, yaitu: kontribusi ekspor produk industri alat transportasi darat

Penggabungan Laporan Keuangan Badan Pembinaan Akuntansi Instansi tingkat Deputi I Pembinaan Akuntansi Instansi selaku Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I, yang