Gangguan Tidur Pada Usia Lanjut
Gangguan Tidur Pada Usia Lanjut
Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Kelompok 1
Aprisai Seni
Aprisai Seni
Anita
Anita
Edo Putra Zulkarnain
Edo Putra Zulkarnain
Eska Nofitasari
Eska Nofitasari
Feni Mayasari
Feni Mayasari
Irhan Jumarso
Irhan Jumarso
Joko Tri Wahyudi
Joko Tri Wahyudi
Romiko
Romiko
Yuni Resianti
Yuni Resianti
2009
2009
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami kepada Allah SWT karena atas ridhonya Alhamdulillah puji syukur kami kepada Allah SWT karena atas ridhonya kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya, dan semoga makalah ini kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, yang notabene nya calon perawat-perawat profesioanal. bermanfaat bagi kita semua, yang notabene nya calon perawat-perawat profesioanal.
Sebelumnya, pada makalah kami ini akan kami jelaskan tentang ganguan tidur Sebelumnya, pada makalah kami ini akan kami jelaskan tentang ganguan tidur pada usia lanjut, semua akan kami jelaskan dengan terperinci.
pada usia lanjut, semua akan kami jelaskan dengan terperinci.
Akhirnya, tak ada gading yang tak retak, dan kita tahu semua walaupun Akhirnya, tak ada gading yang tak retak, dan kita tahu semua walaupun manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia dibanding makhluk-makhluk Allah manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia dibanding makhluk-makhluk Allah yang lain, tetapi tak ada satupun manusia yang sempurna, jadi apabila ada kesalahan yang lain, tetapi tak ada satupun manusia yang sempurna, jadi apabila ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini, saya manusia biasa yang penuh dengan kesalahan dalam pembuatan makalah ini, saya manusia biasa yang penuh dengan kesalahan mem
memohon ohon maamaaf f yanyang g sebsebesaesar-br-besaesarnyrnya a dan dan krikrititik k sarsaran an yanyang g menmendukudukung ng untuntuk uk kebaikan makalah ini sangat kami harapkan, dan akhirnya semoga makalah ini dapat kebaikan makalah ini sangat kami harapkan, dan akhirnya semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.
berguna bagi kita semua.
Penulis Penulis
Kelompok I Kelompok I
DAFTAR ISI DAFTAR ISI 1. Kata Pengantar...1 1. Kata Pengantar...1 2. Daftar Isi...2 2. Daftar Isi...2 3. Bab I Pendahuluan...3 3. Bab I Pendahuluan...3 1.1. Latar Belakang ...3 1.1. Latar Belakang ...3 1.2. Rumusan Masalah...3 1.2. Rumusan Masalah...3 1.2. Tujuan...4 1.2. Tujuan...4 4. Bab II Pembahasan...5 4. Bab II Pembahasan...5 2.1. Pendahuluan...5 2.1. Pendahuluan...5
2.2. Klasifikasi Gangguan tidur...6
2.2. Klasifikasi Gangguan tidur...6
2.3. Fisiologi Tidur Normal...8
2.3. Fisiologi Tidur Normal...8
2.4. Stadium Tidur Normal Pada Orang Dewasa...9
2.4. Stadium Tidur Normal Pada Orang Dewasa...9
2.5. Perubahan Tidur Pada Lansia...10
2.5. Perubahan Tidur Pada Lansia...10
2.6. Gangguan Tidur Pada Lansia...11
2.6. Gangguan Tidur Pada Lansia...11
2.7. Gangguan Tidur Terkait Pernafasan...13
2.7. Gangguan Tidur Terkait Pernafasan...13
2.8. Restless Leg Syndrome danPeriodic Leg Movement...16
2.8. Restless Leg Syndrome danPeriodic Leg Movement...16
2.9. Gangguan Tidur Akibat Kondisi Medik Umum...16
2.9. Gangguan Tidur Akibat Kondisi Medik Umum...16
2.10. Gangguan Tidur Akibat Gangguan Mental Lainnya...19
2.10. Gangguan Tidur Akibat Gangguan Mental Lainnya...19
2.11. Penatalaksanaan Ganngua Tidur...19
2.11. Penatalaksanaan Ganngua Tidur...19
5. BAB III Kesimpulan...23
5. BAB III Kesimpulan...23
6. Daftar Pustaka...26
BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1. Latar Belakang Ganggua
Gangguan n tidur pada tidur pada lansilansia a merupmerupakan akan keadaan dimana individu mengalamikeadaan dimana individu mengalami suatu perubahan dalam kuantitas dan kualitas pola istirahatnya yang menyebabkan suatu perubahan dalam kuantitas dan kualitas pola istirahatnya yang menyebabkan ras
rasa a tidtidak ak nyanyaman man ataatau u menmenggagganggu nggu gaygaya a hidhidup up yanyang g di di inginginkinkan.lan.lansansia ia renrentantan terhadap gangguan tidur karena adanya tekanan pola tidur .Gannguan tidur pada terhadap gangguan tidur karena adanya tekanan pola tidur .Gannguan tidur pada lansia jika tidak segera ditangani akan berdampak serius dan akan menjadi gangguan lansia jika tidak segera ditangani akan berdampak serius dan akan menjadi gangguan tid
tidur ur yanyang g krokronisnis.se.secarcara a fisfisioliologiogis, s, jijika ka sesseseoreorang ang tidtidak ak menmendapdapatkatkan an titidur dur yanyangg cukup untuk mempertahankan kesehatan tubuh dapat terjadi efek-efek seperti pelupa, cukup untuk mempertahankan kesehatan tubuh dapat terjadi efek-efek seperti pelupa, konfusi dan disorientasi.(mickey stanley ;2007;447)
konfusi dan disorientasi.(mickey stanley ;2007;447)
1.2. Rumusan Masalah 1.2. Rumusan Masalah
Dalam makalah kami ini akan kami bahas tentang ; Dalam makalah kami ini akan kami bahas tentang ; a.
a. BagBagaimaimana Kana Klaslasifiifikaskasi gani gangguagguan tin tidur dur ?? b.
b. BagBagaimaimana Fana Fisiisioloologi tgi tiduidur nor normarmal ?l ? c.
c. BagBagaimaimana Pana Peruerubahabahan tin tidur dur pada pada lanlansia sia ?? d.
d. BagBagaimaimana satana satdiudium normm normal tial tidur ordur orang deang dewaswasa ?a ? e.
e. BagBagaimaimana gana ganggangguan uan titidur dur pada pada lanlansia sia ?? f.
f. BagBagaimaimana ana penapenataltalaksaksanaaanaan n medmedikniknya ya ??
Semua akan saya bahas secara terperinci dalam makalah kami. Semua akan saya bahas secara terperinci dalam makalah kami.
1.3. Tujuan 1.3. Tujuan De
Dengangan n kakami mi tutulilisnsnya ya mamakakalalah h inini, i, kamkami i beberhrhararap ap papada da kakami mi sesendindiriri khususnya dan semua orang pada umumnya, bisa mengetahui apa itu ganguan tidur khususnya dan semua orang pada umumnya, bisa mengetahui apa itu ganguan tidur p
padada a lalansnsia ia dadan n apaapa-a-apa pa sasaja ja gagangngguaguan n titidur dur papada da lalansnsia ia ititu, u, sesertrta a babagagaimimananaa penatalaksanaannya.
BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN 2.1. Pendahuluan 2.1. Pendahuluan Tidur mer
Tidur merupakan suatu proupakan suatu proses otak yang dibutses otak yang dibutuhkan oleh uhkan oleh seseorseseorang untuk ang untuk dapat berfu
dapat berfungsi dengan baik. Masyngsi dengan baik. Masyarakat arakat awam belum begitawam belum begitu mengenal gangguanu mengenal gangguan tidur sehingga
tidur sehingga jarang jarang mencari pertolongan. Pmencari pertolongan. Pendapat yang menyatendapat yang menyatakan bahwa tidak akan bahwa tidak ada orang yang
ada orang yang meninggal karena tidak meninggal karena tidak tidur adalah tidur adalah tidak tidak benar. Beberapa gangguanbenar. Beberapa gangguan tidur dapat mengancam jiwa bai
tidur dapat mengancam jiwa baik k secara langsung (misalsecara langsung (misalnya insomnia yang bersnya insomnia yang bersifatifat keturunan
keturunan dan fatal dan fatal dan apnea dan apnea tidur obstidur obstruktif) truktif) atau secara atau secara tidak langsung tidak langsung misalnyamisalnya kec
kecelaelakaan akibakaan akibat t gangangguagguan n titidurdur. . Di Di AmeAmerikrika a SerSerikaikat, t, biabiaya ya kecekecelaklakaan aan yanyangg berhu
berhubungan dengbungan dengan gangguaan gangguan n tidur ptidur per tahun seer tahun sekitar skitar seratueratus juta dols juta dolar. ar. InsomInsomniania merupakan gangguan tidur
merupakan gangguan tidur yang paling yang paling sering sering ditemukan. Setiap ditemukan. Setiap tahun diperkirakantahun diperkirakan sekitar 20%-50%
sekitar 20%-50% orang orang dewasa melaporkan adanya dewasa melaporkan adanya gangguan tidur dan gangguan tidur dan sekitar 17%sekitar 17% mengalami gangguan tidur yang
mengalami gangguan tidur yang serius. Prevalensi serius. Prevalensi gangguan gangguan tidur pada lansia tidur pada lansia cukupcukup tingg
tinggi yaitu sekitai yaitu sekitar 67 r 67 %. Walaupun %. Walaupun demikidemikian, hanya satu dari delapan kasus yangan, hanya satu dari delapan kasus yang menyatakan
menyatakan bahwa gangguan tidurnya bahwa gangguan tidurnya telah didiagnosis telah didiagnosis oleh dokter. Lansioleh dokter. Lansia dengana dengan depres
depresi, stroke, penyakii, stroke, penyakit jantung, penyakit t jantung, penyakit paru, diabetparu, diabetes, artrites, artritis, atau hipertensis, atau hipertensii seri
sering melaporkang melaporkan bahwa n bahwa kualikualitas tidurntas tidurnya buruk dan durasi tidurnyya buruk dan durasi tidurnya kurang bilaa kurang bila diband
dibandingkan dengan lansiingkan dengan lansia yang sehat. Gangguan tidur dapat a yang sehat. Gangguan tidur dapat meninmeningkatkagkatkan biayan biaya pe
penyanyakit secakit secara ra keskeselueluruhruhan. an. GanGangguagguan n tidtidur ur jugjuga a dikdikenaenal l sebsebagai penyagai penyebaebabb morbiditas
misal
misalnya mengantnya mengantuk berlebiuk berlebihan di siang hari, han di siang hari, gangguagangguan atensi dan memorin atensi dan memori, mood, mood depresi, sering
depresi, sering terjatuh, terjatuh, penggunaan hipnotik yang penggunaan hipnotik yang tidak semestitidak semestinya, dan penurunannya, dan penurunan kuali
kualitas hidup. Angka kematas hidup. Angka kematian, angka sakitian, angka sakit jantung dan t jantung dan kanker lebikanker lebih tinggi padah tinggi pada seseor
seseorang yang lama tidang yang lama tidurnya lebiurnya lebih h dari 9 jam atau kuradari 9 jam atau kurang dari 6 jam per hari bilang dari 6 jam per hari bila di
dibanbandidingngkakan n dendengagan n seseseseororang ang yayang ng lalama ma titidudurnrnya ya antantarara a 7-7-8 8 jajam m peper r harhari.i. Berdas
Berdasarkan dugaan etioarkan dugaan etiologinyloginya, gangguan tidur dibaga, gangguan tidur dibagi i menjadmenjadi empat kelompok i empat kelompok yaitu, gangguan ti
yaitu, gangguan tidur primer, dur primer, gangguan tidur akibat gangguan tidur akibat gangguan mental laigangguan mental lain, gangguann, gangguan tid
tidur ur akiakibat konbat kondisdisi medii medik umum, dan gak umum, dan ganggungguan tiduan tidur yang r yang diidiinduknduksi olesi oleh zat.h zat. Ganggua
Gangguan tidur-bangn tidur-bangun dapat disebabkaun dapat disebabkan oleh perubahan n oleh perubahan fisifisiologis misologis misalnya padaalnya pada proses penuaan normal. Riwayat
proses penuaan normal. Riwayat tentang masalah tidur, higiene ttentang masalah tidur, higiene tidur saat ini, riidur saat ini, riwayatwayat obat
obat yang yang digunakan, laporan digunakan, laporan pasangan, catatpasangan, catatan tidur, an tidur, serta serta polisomnogram polisomnogram malammalam hari perlu
hari perlu dievaluasi pada lansidievaluasi pada lansia yang a yang mengeluh gangguan tidur. mengeluh gangguan tidur. Keluhan gangguanKeluhan gangguan tidur yang seri
tidur yang sering ng diutardiutarakan oleh lansia yaitakan oleh lansia yaitu insomnia, gangguau insomnia, gangguan ritme tidur,n ritme tidur,dandan apnea tidur
apnea tidur
2.2 KLASIFIKASI GANGGUAN TIDUR 2.2 KLASIFIKASI GANGGUAN TIDUR I. Gangguan tidur primer
I. Gangguan tidur primer Ganggua
Gangguan tidur primn tidur primer adalah ganger adalah gangguan tidur yaguan tidur yang bukan ng bukan disebadisebabkan olehbkan oleh gangguan mental lain, kondisi m
gangguan mental lain, kondisi medik umum, edik umum, atau zat. Gangguan tidur iatau zat. Gangguan tidur ini dibagi duani dibagi dua yait
yaitu disomnia dan u disomnia dan parasoparasomnia. Disommnia. Disomnia ditandania ditandai dengan gangguan pada jumlah,i dengan gangguan pada jumlah, kualitas, dan waktu ti
kualitas, dan waktu tidur. Parasomnia dikaitkan dengan dur. Parasomnia dikaitkan dengan perilaku tidur atau periperilaku tidur atau peristiwastiwa fisiologis yang
tidur- bangun
bangun. . DisomDisomnia tenia terdiri rdiri dari idari insomninsomnia primea primer, hipr, hipersomersomnia nia primeprimer, narkr, narkolepsolepsi,i, ganggua
gangguan tidur yang berhubunn tidur yang berhubungan dengan gan dengan pernafpernafasan, gangguaasan, gangguan ritmik sirn ritmik sirkadiankadian tidur
tidur, dan , dan disomdisomnia ynia yang ang tidak tidak dapat dapat dikladiklasifisifikasikakasikan. n. ParasParasomnia omnia terditerdiri dri dariari ganggua
gangguan mimpi buruk, gangguan n mimpi buruk, gangguan teror titeror tidur, berjaldur, berjalan saat tidur, dan parasomnan saat tidur, dan parasomniaia yang
yang tidak tidak dapat dapat diklasifikasikan.diklasifikasikan.
II. Gangguan tidur terkait gangguan mental lain II. Gangguan tidur terkait gangguan mental lain Gang
Gangguaguan n tidtidur ur terterkaikait t ganggangguaguan n menmental lain yaitu tal lain yaitu terterdapadapatnytnya a kelkeluhauhann ganggua
gangguan tidur yang menonjon tidur yang menonjol yang l yang diakidiakibatkan oleh gangguabatkan oleh gangguan mental lain (serin mental lain (seringng karena
karena gangguagangguan mood) n mood) tetapi tetapi tidak tidak memenmemenuhi syuhi syarat arat untuk untuk ditegditegakkan sakkan sebagaiebagai gan
gangguagguan n tidtidur ur tertersensendirdiri. i. Ada dugaan Ada dugaan bahwbahwa a mekmekanianisme patofsme patofisiisioloologik yanggik yang mendasari gangguan
mendasari gangguan mental juga mental juga mempengaruhi terjadinymempengaruhi terjadinya gangguan ta gangguan tidur-bangun.idur-bangun. Ganggua
Gangguan tidur ini terdirn tidur ini terdiri dari: Insomni dari: Insomnia terkait aksiia terkait aksis I atau s I atau II II dan Hipersdan Hipersomniaomnia terkait aksis I atau II.
terkait aksis I atau II.
III. Gangguan tidur akibat kondisi medik umum III. Gangguan tidur akibat kondisi medik umum Gangguan akibat kondisi
Gangguan akibat kondisi medik umum medik umum yaitu adanya yaitu adanya keluhan gangguan tidur keluhan gangguan tidur yang menonj
yang menonjol yang diakibatkol yang diakibatkan oleh an oleh pengarpengaruh fisiolouh fisiologik langsung kondisgik langsung kondisi medik i medik umum
umum terhadap terhadap siklus siklus tidur-bangun.tidur-bangun. IV. Gangguan tidur akibat zat IV. Gangguan tidur akibat zat Yaitu adanya
Yaitu adanya keluhan tidur keluhan tidur yang menonjol yang menonjol akibat sedang akibat sedang menggunakan ataumenggunakan atau menghe
menghentikan penntikan penggunaan zaggunaan zat (termt (termasuk asuk medikmedikasi). asi). PenilPenilaian siaian sistemastematik tertik terhadaphadap seseor
yang spesifik, gangguan mental saat
yang spesifik, gangguan mental saat ini, kondisi medik umum, dan ini, kondisi medik umum, dan zat atau medikasizat atau medikasi yang digunakan, perlu dilakukan
yang digunakan, perlu dilakukan
2.3 FISIOLOGI TIDUR NORMAL 2.3 FISIOLOGI TIDUR NORMAL Rat
Rata-ra-rata dewaata dewasa sehat memsa sehat membutbutuhkauhkan n wakwaktu 7½ tu 7½ jam untujam untuk k tidtidur setiur setiapap malam. Walaupun demikian, ada
malam. Walaupun demikian, ada beberapa orang beberapa orang yang membutuhkan tidur lyang membutuhkan tidur lebih atauebih atau kurang
kurang. Tidur normal . Tidur normal dipengdipengaruhi oleh beberaaruhi oleh beberapa faktor misapa faktor misalnya usia. Seselnya usia. Seseorangorang yang berus
yang berusia muda cenderunia muda cenderung tidur lebih banyg tidur lebih banyak bila ak bila dibandidibandingkan dengan lansngkan dengan lansia.ia. Waktu ti
Waktu tidur lansidur lansia berkurang a berkurang berkaitan dengan berkaitan dengan faktor faktor ketuaan. ketuaan. Fisiologi Fisiologi tidur tidur dapatdapat dilihat melalui gambaran
dilihat melalui gambaran ekektrofisiologik sel-sel ekektrofisiologik sel-sel otak selama tidur. otak selama tidur. PolisomnografiPolisomnografi merup
merupakan alat yang dapat mendeteakan alat yang dapat mendeteksi aktiviksi aktivitas otak selama tas otak selama tidurtidur. Pemeriks. Pemeriksaanaan polisomnografi sering di
polisomnografi sering dilakukan saat tidur lakukan saat tidur malam hari. Alat malam hari. Alat tersebut dapat mencatattersebut dapat mencatat akt
aktiviivitas tas EEGEEG, , eleelektrktrookuookuloglografrafi, i, dan dan eleelektrktromiomiogrografiafi. . EleElektrktromiomiograografi fi perperifeifer r bergu
berguna untuk menilai gerakna untuk menilai gerakan abnormal saat tiduran abnormal saat tidur. . StadiStadium tidur - diukur denganum tidur - diukur dengan poli
polisomnogsomnografi - terdiri dari rafi - terdiri dari tidur rapitidur rapid eye movement (REM) dan tidur non-rad eye movement (REM) dan tidur non-rapidpid eye
eye movemmovement (NRent (NREM). EM). Tidur Tidur REM diREM disebut sebut juga tjuga tidur D idur D atau atau bermibermimpi karmpi karenaena dihubungkan dengan bermimpi atau ti
dihubungkan dengan bermimpi atau tidur dur paradoks karena EEG aktif paradoks karena EEG aktif selama fase iselama fase ini.ni. Tidur NREM
Tidur NREM disebut jdisebut juga tidur uga tidur ortodoks atau ortodoks atau tidur tidur gelombang lambat gelombang lambat atau atau tidur S.tidur S. Kedua stadia
Kedua stadia ini bergantian ini bergantian dalam satu dalam satu siklus ysiklus yang ang berlangsung antara berlangsung antara 70 70 120 menit.120 menit. Secara umum ada 4-6
Secara umum ada 4-6 siklus NREM-REM ysiklus NREM-REM yang terjadi setiap malam. Perang terjadi setiap malam. Periode tidur iode tidur REM I berlan
REM I berlangsung antargsung antara 5-10 menit. Makin larua 5-10 menit. Makin larut malam, t malam, perioperiode REM makinde REM makin panjang. Tidur NREM t
2.4 STADIUM TIDUR NORMAL PADA ORANG DEWASA 2.4 STADIUM TIDUR NORMAL PADA ORANG DEWASA Stadi
Stadium um 00 adalaadalah periode dalam keadah periode dalam keadaan masih bangun an masih bangun tetaptetapi mata menutupi mata menutup. Fase. Fase ini ditan
ini ditandai dengan gelomdai dengan gelombang bang voltasvoltase rendah, cepat, 8-12 sike rendah, cepat, 8-12 siklus per detilus per detik. Tonusk. Tonus otot
otot meningkat. Aktivitmeningkat. Aktivitas alfa as alfa menurun dengan menurun dengan meningkatnya rasa meningkatnya rasa kantuk. Pada kantuk. Pada fasefase mengantuk terdapat gelombang alfa campuran.
mengantuk terdapat gelombang alfa campuran. Stadium 1
Stadium 1 disebut onset tidur. Tidur dimulai dengan stadium NREM. Stadium 1disebut onset tidur. Tidur dimulai dengan stadium NREM. Stadium 1 NREM adalah perpind
NREM adalah perpindahan dari bangun ahan dari bangun ke tidur. Ia ke tidur. Ia mendudumenduduki sekitar 5% ki sekitar 5% dari totaldari total waktu tidur. Pada fase ini terjadi penurunan aktivitas gelombang alfa (gelombang alfa waktu tidur. Pada fase ini terjadi penurunan aktivitas gelombang alfa (gelombang alfa menurun kurang dari 50%), amplitudo rendah, sinyal campuran, predominan beta dan menurun kurang dari 50%), amplitudo rendah, sinyal campuran, predominan beta dan teta, tegangan rendah, frekuensi 4-7 siklus per
teta, tegangan rendah, frekuensi 4-7 siklus per detikdetik. . AktiAktivitas bola vitas bola mata melambatmata melambat,, ton
tonus us otootot t menmenuruurun, n, berberlanlangsugsung ng seksekititar ar 3-5 3-5 menmenit. it. PadPada a stastadiudium m ini ini sesseseoreorangang mudah dibangunkan dan bila terbangun merasa seperti setengah tidur.
mudah dibangunkan dan bila terbangun merasa seperti setengah tidur. Stadium 2
Stadium 2 ditandai dengan gelombang EEG ditandai dengan gelombang EEG spesifik yaitspesifik yaitu u didominasi oleh aktididominasi oleh aktivitasvitas teta, voltase rendah-sedang,
teta, voltase rendah-sedang, kumparan tidur dan kompleks kumparan tidur dan kompleks K. Kumparan tidur adalahK. Kumparan tidur adalah gelombang ritmik pendek dengan frekuensi 12-14 siklus per detik. Kompleks K yaitu gelombang ritmik pendek dengan frekuensi 12-14 siklus per detik. Kompleks K yaitu gel
gelombombang ang tajtajam, am, neganegatitif, f, volvoltastase e titingginggi, , diidiikutkuti i oleoleh h gelgelombombang ang leblebih ih lamlambatbat,, frekuensi 2-3 siklus per menit, aktivitas positif, dengan durasi 500 mdetik. Tonus otot frekuensi 2-3 siklus per menit, aktivitas positif, dengan durasi 500 mdetik. Tonus otot rendah, nadi dan tekanan darah cenderung menurun. Stadium 1 dan 2 dikenal sebagai rendah, nadi dan tekanan darah cenderung menurun. Stadium 1 dan 2 dikenal sebagai tidur dangkal. Stadium ini menduduki sekitar 50%
tidur dangkal. Stadium ini menduduki sekitar 50% total tidur.total tidur. Stadi
Stadium um 33 ditanditandai dai dengan 20%-50% aktivitas delta, frekuensi 1-2 dengan 20%-50% aktivitas delta, frekuensi 1-2 siklsiklus us per detik,per detik, amplitudo tinggi, dan disebut juga tidur delta. Tonus otot meningkat tetapi tidak ada amplitudo tinggi, dan disebut juga tidur delta. Tonus otot meningkat tetapi tidak ada gerakan bola mata.
St
Stadiadium um 4 4 teterjrjadadi i jijika ka gegelolombmbanang g dedeltlta a lelebibih h dadari ri 50%50%. . StStadiadium um 3 3 dadan n 4 4 susulilitt dib
dibedaedakan. Stadikan. Stadium um 4 4 leblebih ih lamlambat bat dardari i stastadiudium m 3. 3. RekRekamaaman n EEG EEG berberupa upa deldelta.ta. Stadium 3 dan 4 disebut juga tidur gelombang lambat atau tidur dalam. Stadium ini Stadium 3 dan 4 disebut juga tidur gelombang lambat atau tidur dalam. Stadium ini menghabiskan sekitar 10%-20% waktu tidur total. Tidur ini terjadi antara sepertiga menghabiskan sekitar 10%-20% waktu tidur total. Tidur ini terjadi antara sepertiga awa
awal l malmalam am dendengan gan setsetengaengah h malmalam. am. DurDurasi asi titidur dur ini ini menmeningingkat kat bilbila a sesseseoreorangang mengalami deprivasi tidur.
mengalami deprivasi tidur.
2.5 PERUBAHAN TIDUR PADA LANSIA 2.5 PERUBAHAN TIDUR PADA LANSIA Pola tid
Pola tidur-bangur-bangun berubah sesun berubah sesuai dengan bertuai dengan bertambahnyambahnya a umur. Padumur. Pada masaa masa neonatus sekitar 50% waktu ti
neonatus sekitar 50% waktu tidur total adalah dur total adalah tidur REM. Lama tidur tidur REM. Lama tidur sekitar 18 jam.sekitar 18 jam. Pada usia sat
Pada usia satu tahun u tahun lama tidulama tidur sekitar sekitar 13 jam dan 30 % adalah tidur REM. Waktr 13 jam dan 30 % adalah tidur REM. Waktuu tidur menurun dengan tajam setelah itu. Dewasa muda membutuhkan waktu tidur 7-8 tidur menurun dengan tajam setelah itu. Dewasa muda membutuhkan waktu tidur 7-8 jam dengan NREM 75% dan REM 25%. Kebutuhan ini menetap sampai batas lansia. jam dengan NREM 75% dan REM 25%. Kebutuhan ini menetap sampai batas lansia. Lansia menghabiskan waktunya lebih banyak di tempat tidur, mudah jatuh tidur, Lansia menghabiskan waktunya lebih banyak di tempat tidur, mudah jatuh tidur, tetapi juga mudah terbangun dari tidurnya. Perubahan yang sangat menonjol yaitu tetapi juga mudah terbangun dari tidurnya. Perubahan yang sangat menonjol yaitu terjadi pengurangan pada gelombang lambat, terutama stadium 4, gelombang alfa terjadi pengurangan pada gelombang lambat, terutama stadium 4, gelombang alfa menurun, dan meningkatnya frekuensi terbangun di malam hari atau meningkatnya menurun, dan meningkatnya frekuensi terbangun di malam hari atau meningkatnya fragmentasi tidur karena seringnya terbangun. Gangguan juga terjadi pada dalamnya fragmentasi tidur karena seringnya terbangun. Gangguan juga terjadi pada dalamnya tid
tidur ur sehsehingingga ga lanlansia sia sansangat gat sensensitsitif if terterhadhadap ap ststimuimulus lus lilingkungkunganngan. . SelSelama ama titidur dur malam, seorang dewasa muda normal akan terbangun sekitar 2-4 kali. Tidak begitu malam, seorang dewasa muda normal akan terbangun sekitar 2-4 kali. Tidak begitu halnya dengan lansia, ia lebih sering terbangun. Walaupun demikian, rata-rata waktu halnya dengan lansia, ia lebih sering terbangun. Walaupun demikian, rata-rata waktu
tidur total lansia hampir sama dengan dewasa muda. Ritmik sirkadian tidur-bangun tidur total lansia hampir sama dengan dewasa muda. Ritmik sirkadian tidur-bangun lansia juga sering terganggu. Jam biologik lansia lebih pendek dan fase tidurnya lebih lansia juga sering terganggu. Jam biologik lansia lebih pendek dan fase tidurnya lebih maju. Seringnya terbangun pada malam hari menyebabkan keletihan, mengantuk, dan maju. Seringnya terbangun pada malam hari menyebabkan keletihan, mengantuk, dan mudah jatuh tidur pada siang hari. Dengan perkataan lain, bertambahnya umur juga mudah jatuh tidur pada siang hari. Dengan perkataan lain, bertambahnya umur juga dik
dikaitaitkan kan dendengan gan keckecendeenderunrungan gan untuntuk uk titidur dur dan dan bangbangun un leblebih ih awaawal. l. TolToleraeransinsi ter
terhadhadap ap fasfase e ataatau u jadjadual ual tidtidur-ur-bangbangun un menmenuruurun, n, mismisalnalnya ya sansangat gat renrentan tan dengdenganan perpindahan jam kerja.
perpindahan jam kerja.
2.6 GANGGUAN TIDUR PADA LANSIA 2.6 GANGGUAN TIDUR PADA LANSIA
Gangguan tidur pada lansia dapat bersifat nonpatologik karena faktor usia dan Gangguan tidur pada lansia dapat bersifat nonpatologik karena faktor usia dan ada pula gangguan tidur spesifik yang sering ditemukan pada lansia. Ada beberapa ada pula gangguan tidur spesifik yang sering ditemukan pada lansia. Ada beberapa gangguan tidur yang sering ditemukan pada lansia.
gangguan tidur yang sering ditemukan pada lansia. Insomnia Primer
Insomnia Primer
Ditandai dengan: Ditandai dengan:
-- KeluhaKeluhan sulin sulit masut masuk tiduk tidur atar atau mempu mempertertahanahankan tikan tidur atdur atau tetau tetap tidap tidak segaak segar r meskipun sudah tidur. Keadaan ini berlangsung paling sedikit satu bulan
meskipun sudah tidur. Keadaan ini berlangsung paling sedikit satu bulan
-- MeMenynyebebababkan pendkan pendererititaaaan n yayang ng bebermrmaknakna a sesecacara klinra klinik ik atatau au imimpapairirmementnt sosial, okupasional, atau fungsi penting lainnya.
sosial, okupasional, atau fungsi penting lainnya.
-- GaGanggngguauan n titidudur r titidak terdak terjajadi secadi secara ekskra eksklulusisif f seselalama ada ma ada gangangggguan menuan mentatall lainnya.
lainnya.
-- TiTidak disdak disebebabkabkan oleh pengan oleh pengararuh fisuh fisioiolologigik k lalangngsusung kondng kondisisi i memedidik k umumumum atau zat.
Insomnia kronik Insomnia kronik
Di
Disesebut but jujuga ga ininsosomnmnia ia pspsikikofofisisioiolologigik k perpersisiststenen. . InInsosomnmnia ia inini i dapdapatat dis
disebabebabkan kan oleoleh h kecekecemasmasan; an; selselain ain ititu, u, dapadapat t pulpula a terterjadjadi i akiakibat bat kebkebiasiasaan aan ataatauu pembelajaran atau perilaku maladaptif di tempat tidur. Misalnya, pemecahan masalah pembelajaran atau perilaku maladaptif di tempat tidur. Misalnya, pemecahan masalah serius di tempat tidur, kekhawatiran, atau pikiran negatif terhadap tidur ( sudah serius di tempat tidur, kekhawatiran, atau pikiran negatif terhadap tidur ( sudah berpikir tidak akan bisa tidur). Adanya kecemasan yang berlebihan karena tidak bisa berpikir tidak akan bisa tidur). Adanya kecemasan yang berlebihan karena tidak bisa tidur menyebabkan seseorang berusaha keras untuk tidur tetapi ia semakin tidak bisa tidur menyebabkan seseorang berusaha keras untuk tidur tetapi ia semakin tidak bisa tidur.
tidur.
Insomnia idiopatik Insomnia idiopatik
Insom
Insomnia idiopatik adalah nia idiopatik adalah insominsomnia yang nia yang sudah terjadi sejak sudah terjadi sejak kehidukehidupan pan dini.dini. Kadang-kadang insomnia ini sudah terjadi sejak lahir dan dapat berlanjut selama Kadang-kadang insomnia ini sudah terjadi sejak lahir dan dapat berlanjut selama hid
hidup. up. PenPenyebyebabnyabnya a tidtidak ak jeljelas, as, ada ada dugdugaan aan disdisebaebabkan bkan oleoleh h ketketidaidaksekseimbimbanganganan neurokimia otak di formasio retikularis batang otak atau disfungsi forebrain. Lansia neurokimia otak di formasio retikularis batang otak atau disfungsi forebrain. Lansia yang tinggal sendiri atau adanya rasa
yang tinggal sendiri atau adanya rasa ketakuketakutan yang tan yang dieksadieksaserbaserbasi pada si pada malam harimalam hari dapat menyebabkan tidak bisa tidur. Insomnia kronik dapat menyebabkan penurunan dapat menyebabkan tidak bisa tidur. Insomnia kronik dapat menyebabkan penurunan moo
mood d (ri(risiksiko o deprdepresi esi dan dan anxianxietaetas), s), menmenuruurunkan nkan motmotivaivasi, si, ateatensinsi, , eneenergirgi, , dandan ko
konsnsententrarasisi, , sesertrta a memeninimbmbululkan kan rarasa sa mamalalas. s. KuKualalititas as hihidup dup berberkurkuranang g dadann me
menynyebebabkabkan an lalansnsia ia tetersrsebuebut t lelebibih h seseriring ng memenggnggununakaakan n fafasisililitatas s kekesesehahatatan.n. Ses
Seseoreorang ang dendengan gan insinsomnomnia ia priprimer mer sersering ing memmempunypunyai ai ririwaywayat at gangangguagguan n titidur dur seb
sebeluelumnymnya. a. SerSering ing pendpenderierita ta insinsomnomnia ia menmengobgobati ati sensendirdiri i dengdengan an obaobat t sedsedatiatif- f-hipnotik atau alkohol. Anksiolitik sering digunakan untuk mengatasi ketegangan dan hipnotik atau alkohol. Anksiolitik sering digunakan untuk mengatasi ketegangan dan kecemasan.
2.7 GANGGUAN TIDUR TERKAIT PERNAFASAN (APNEA TIDUR) 2.7 GANGGUAN TIDUR TERKAIT PERNAFASAN (APNEA TIDUR) Ganggua
Gangguan n tidur terkait pernafasan atau tidur terkait pernafasan atau BreatBreathing-Rhing-Relateelated d Sleep DisorderSleep Disorderss atau apnea tidur ditandai dengan episode berulang henti nafas yang menyebabkan atau apnea tidur ditandai dengan episode berulang henti nafas yang menyebabkan ter
terjadjadinyinya a hiphipoksioksia a dan dan terterbanbangun gun berberkalkali-ki-kaliali. . KeaKeadaadaan n ini ini dapadapat t terterjadjadi i akiakibatbat gangguan ventilasi ketika tidur (hipoventilasi alveolar sentral). Gangguan tidur ini gangguan ventilasi ketika tidur (hipoventilasi alveolar sentral). Gangguan tidur ini tidak disebabkan oleh gangguan mental lain dan tidak pula akibat langsung pengaruh tidak disebabkan oleh gangguan mental lain dan tidak pula akibat langsung pengaruh fis
fisioliologiogik k ataatau u zat zat (te(termarmasuk suk medmedikaikasi)si). . PenPenderderita ita sersering ing menmengelgeluh uh menmengantgantuk uk b
bererlelebibihahan n di di sisianang g hahari ri sesehihingngga ga memenggnggananggggu u fufungsngsininyaya. . RaRasa sa kakantntuk uk yayangng berl
berlebihan ini ebihan ini terjterjadi adi akibat seringnakibat seringnya ya terbaterbangun di ngun di malam hari karena malam hari karena penderpenderitaita be
berusrusaha aha untuntuk uk berbernafnafas as nornormalmal. . RasRasa a kantkantuk uk sersering ing munmuncul cul pada pada sitsituasuasi i sansantaitai mis
misalnalnya ya ketketika ika memmembacbaca a dan dan menmenontonton on TV TV ataatau u daldalam am perpertemtemuan. uan. PerPerististiwa iwa-- pe
perisristitiwa wa resrespirpirasi asi abnabnormormal al yanyang g terterjadjadi i padpada a apnapnea ea tidtidur ur yaiyaitu tu apneapnea a (ep(episoisodede b
bererhehentnti i nanafafas)s), , hihipoppopnenea a (r(resespipirarasi si lalambmbat at dadan n dadangngkalkal), ), dan dan hihipovpovenentitilalasisi (
( ababnonormrmal al kakadadar r okoksisigegen n dadan n kakarbrbon on didiokoksisida da dadararah)h). . EpEpisisodode e apapnenea a dadapapatt dieksaserbasi oleh penggunaan obat-obat yang mendepresi susunan saraf pusat dan dieksaserbasi oleh penggunaan obat-obat yang mendepresi susunan saraf pusat dan alk
alkohoohol. l. MenMendengdengkurkur, , hiphipertertensensi, i, dan dan penpenyakyakit it karkardiodiovasvaskulkuler er berberkaikaitan tan dengdenganan apnea tidur. Bila sindrom apnea tidur derajatnya berat dan tidak diobati, gangguan apnea tidur. Bila sindrom apnea tidur derajatnya berat dan tidak diobati, gangguan fungsi jantung dapat terjadi dan mortalitas meningkat.
fungsi jantung dapat terjadi dan mortalitas meningkat. Ada tiga bentuk apnea tidur yaitu:
Ada tiga bentuk apnea tidur yaitu: - Sindrom apnea tidur obstruktif - Sindrom apnea tidur obstruktif - Sindrom apnea tidur sentral - Sindrom apnea tidur sentral
- Sindrom hipoventilasi alveolar sentral. - Sindrom hipoventilasi alveolar sentral.
Sindrom apnea tidur obstruktif adalah bentuk apnea tidur yang paling sering Sindrom apnea tidur obstruktif adalah bentuk apnea tidur yang paling sering ditemukan. Sindrom ini ditandai dengan episode berulang obstruksi jalan nafas atas ditemukan. Sindrom ini ditandai dengan episode berulang obstruksi jalan nafas atas (apnea
(apnea-hipop-hipopnea) nea) selamselama a tidurtidur. . BiasaBiasanya terjadi nya terjadi pada penderita pada penderita yang sangat yang sangat gemuk.gemuk. Penderita biasanya tidur mendengkur (sangat keras) dan nafas pendek bergantian Penderita biasanya tidur mendengkur (sangat keras) dan nafas pendek bergantian dengan episode diam yang berlangsung sekitar 20-30 detik. Dengkuran yang keras dengan episode diam yang berlangsung sekitar 20-30 detik. Dengkuran yang keras terjadi karena ia bernafas melalui aliran udara yang tersumbat sebagian. Adanya terjadi karena ia bernafas melalui aliran udara yang tersumbat sebagian. Adanya peri
periode ode diam atau diam atau berhenberhenti ti nafas disebabkanafas disebabkan n terjterjadinyadinya a obstrobstruksi sempurna jalanuksi sempurna jalan naf
nafas. as. BerBerhenhenti ti nafnafas as kadakadang-ng-kadakadang ng terterjadjadi i 60-60-90 90 detdetik ik sehsehingingga ga bisbisa a terterjadjadii sianosis. Sebagian besar penderita tidak menyadari gangguannya
sianosis. Sebagian besar penderita tidak menyadari gangguannya ini.ini.
Sindrom apnea tidur sentral ditandai dengan penghentian episodik ventilasi Sindrom apnea tidur sentral ditandai dengan penghentian episodik ventilasi ketika tidur (apnea dan hipopnea) tanpa obstruksi jalan udara. Gangguan ini sering ketika tidur (apnea dan hipopnea) tanpa obstruksi jalan udara. Gangguan ini sering ter
terjadjadi i padpada a lanlansia sia akiakibat bat gangangguagguan n janjantuntung g ataatau u neurneuroloologik gik yanyang g menmengganggangguggu reg
regulaulasi si venventiltilasiasi. . MenMendengdengkur kur riringan ngan sersering ing ditditemuemukan kan pada pada penpenderderita ita dengdenganan gangguan tidur ini.
gangguan tidur ini. Si
Sindndrorom m hihipopoveventntililasasi i alalveveololar ar sesentntraral l diditatandndai ai dedengngan an gagangngguguanan pengontrolan ventilasi yang mengakibatkan rendahnya kadar oksigen arteri. Bentuk pengontrolan ventilasi yang mengakibatkan rendahnya kadar oksigen arteri. Bentuk ini paling sering terjadi pada orang yang sangat gemuk dan adanya keluhan tidur ini paling sering terjadi pada orang yang sangat gemuk dan adanya keluhan tidur berlebihan di siang hari. Seseorang dengan apnea tidur sering mengeluh adanya rasa berlebihan di siang hari. Seseorang dengan apnea tidur sering mengeluh adanya rasa tidak enak di dada pada malam hari, rasa tercekik, dan kecemasan. Pasien mengalami tidak enak di dada pada malam hari, rasa tercekik, dan kecemasan. Pasien mengalami gan
gangguagguan n memmemoriori, , konskonsententrasrasi i burburuk, uk, dan dan iriiritabtabel. el. GanGangguagguan n moomood d (ga(ganggungguanan depresi mayor, distimia), gangguan cemas (gangguan panik) dan demensia sering depresi mayor, distimia), gangguan cemas (gangguan panik) dan demensia sering
di
dikaikaitktkan an dendengagan n apapnenea a titidudur. r. MeMengangantntuk uk di di sisiang ang hahari ri dapdapat at memenynyebebababkankan kecelakaan misalnya tertidur saat berkendara. Selain itu, dapat pula terjadi impairmen kecelakaan misalnya tertidur saat berkendara. Selain itu, dapat pula terjadi impairmen okupasional dan sosial.
okupasional dan sosial.
Tanda-Tanda dan Gejala Apnea Tidur Obstruktif Tanda-Tanda dan Gejala Apnea Tidur Obstruktif Susunan saraf pusat
Susunan saraf pusat
- Somnolen berlebihan di siang hari - Somnolen berlebihan di siang hari - Gelisah nokturnal - Gelisah nokturnal - Depresi - Depresi - Deteriorasi kognitif - Deteriorasi kognitif - Nyeri kepala di pagi hari - Nyeri kepala di pagi hari
- Berkurangnya dorongan seksual - Berkurangnya dorongan seksual Respirasi
Respirasi - Mendengkur - Mendengkur
- Mulut dan tenggorok kering - Mulut dan tenggorok kering Kardiovaskuler Kardiovaskuler - Hipertensi - Hipertensi - Gagal jantung - Gagal jantung - Atritmia - Atritmia Renal Renal - Enuresis, nokturia - Enuresis, nokturia - Hematologi - Hematologi - Polisitemia - Polisitemia
2.
2.8 8 RERESTSTLELESS SS LELEG G SYSYNDNDROROME ME ((RLRLS) S) dadan n PPERERIOIODIDIC C LELEGG MOVEMENT (PLM)
MOVEMENT (PLM) Lan
Lansia sia dapadapat t menmengalgalami ami disdisfunfungsi gsi neurneuromuomuskuskular lar yanyang g berberkaikaitan tan dengdenganan tidur. Restless Leg Syndrome disebut juga sindrom Ekbom. Sindrom ini ditandai tidur. Restless Leg Syndrome disebut juga sindrom Ekbom. Sindrom ini ditandai dengan adanya dorongan yang kuat untuk memindah-mindahkan kaki dengan cepat dengan adanya dorongan yang kuat untuk memindah-mindahkan kaki dengan cepat ketik
ketika a mau jatuh mau jatuh tidurtidur. . GerakaGerakan-gern-gerakan kaki akan kaki serisering ng bersabersamaan dengan maan dengan apnea tidur.apnea tidur. Pasi
Pasien en serisering ng mengelmengeluh uh adanya rasa sakit adanya rasa sakit atau parestesiatau parestesia a yang menjalaryang menjalar. . Kadang- Kadang-kad
kadang ang ada ada sensensassasi i sepseperterti i semsemut ut ataatau u cacicacing ng menmenjaljalar ar di di tuntungkagkai. i. GagaGagal l ginginjaljal,, diabetes, anemia kronik, dan gangguan saraf perifer sering dihubungkan dengan RLS. diabetes, anemia kronik, dan gangguan saraf perifer sering dihubungkan dengan RLS. Restless leg syndrome dapat pula diinduksi oleh neuroleptik, antidepresan, lithium, Restless leg syndrome dapat pula diinduksi oleh neuroleptik, antidepresan, lithium, diuretik, dan narkotik. Agonis dopamin dapat mengurangi RLS. Narkotik juga efektif diuretik, dan narkotik. Agonis dopamin dapat mengurangi RLS. Narkotik juga efektif tetapi harus hati-hati karena dapat menimbulkan
tetapi harus hati-hati karena dapat menimbulkan resistensi.resistensi. Periodic Leg M
Periodic Leg Movement disebut juga ovement disebut juga mioklonus nokturnal mioklonus nokturnal yaitu gerakan kakiyaitu gerakan kaki berulang, stereotipi, dan durasinya pendek. Gerakan berupa fleksi cepat dan periodik berulang, stereotipi, dan durasinya pendek. Gerakan berupa fleksi cepat dan periodik
tun
tungkagkai i dan dan teltelapaapak k kakikaki. . PrePrevalvalensensinyinya a menmeningingkat kat dendengan gan berbertamtambahnbahnya ya umuumur.r. Gan
Gangguagguan n ini ini dihdihubunubungkagkan n dendengan gan sebsebab-ab-sebsebab ab metmetaboaboliklik, , vasvaskulkuler, er, anemanemia,ia, defisiensi asam folat, dan gangguan neurologik.
defisiensi asam folat, dan gangguan neurologik.
2.9 GANGGUAN TIDUR AKIBAT KONDISI MEDIK UMUM 2.9 GANGGUAN TIDUR AKIBAT KONDISI MEDIK UMUM Penyakit kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskuler Pas
Pasien ien angangina ina dapdapat at menmenderderitita a insinsomnomnia ia akiakibat bat serserangangan an angiangina na di di malmalam am harhari.i. Begitu pula pasien pasca infark jantung dan pasca bedah jantung sering mengeluh Begitu pula pasien pasca infark jantung dan pasca bedah jantung sering mengeluh
insomnia. Tekanan darah secara normal menurun ketika tidur dan meningkat ketika insomnia. Tekanan darah secara normal menurun ketika tidur dan meningkat ketika bangun
bangun. . KejadKejadian-kejian-kejadian adian kardikardiovaskulovaskuler er atau atau jantujantung ng mengikmengikuti uti pola pola sirkasirkadiandian yai
yaitu tu gangangguagguannynnya a sersering ing terterjadjadi i antantara ara pukupukul l 6-16-11 1 pagipagi. . AriAritmitmia a jugjuga a berberkaikaitantan dengan tidur-bangun. Takikardia ventrikel sering terjadi antara pukul 4 dan 9 pagi. dengan tidur-bangun. Takikardia ventrikel sering terjadi antara pukul 4 dan 9 pagi. Pasien stroke akut dapat mengalami gangguan tidur baik insomnia atau hipersomnia. Pasien stroke akut dapat mengalami gangguan tidur baik insomnia atau hipersomnia. Seri
Sering ng terbanterbangun gun setelsetelah ah onset tidur onset tidur dikaidikaitkan dengan tkan dengan buruknyburuknya a keluarkeluaran an strostroke.ke. Pasien stroke
Pasien stroke
sering terbangun di malam hari. Nyeri kepala yang sering terjadi saat tidur - biasanya sering terbangun di malam hari. Nyeri kepala yang sering terjadi saat tidur - biasanya tidur REM, dapat menginterupsi tidur.
tidur REM, dapat menginterupsi tidur. Penyakit paru
Penyakit paru
Pasien penyakit paru obstruktif kronik sering terbangun dan mengalami penurunan Pasien penyakit paru obstruktif kronik sering terbangun dan mengalami penurunan efis
efisiensi tidur, juga iensi tidur, juga lebih berisilebih berisiko ko untuk apnea untuk apnea tidurtidur; ; penggunapenggunaan an triatriazolam 0,25 zolam 0,25 mgmg malam hari cukup aman. Selain itu, penyakit asma dan hipoventilasi juga dapat malam hari cukup aman. Selain itu, penyakit asma dan hipoventilasi juga dapat menye
menyebabkan sindrom babkan sindrom apnea tidur apnea tidur obstrobstruktifuktif. . InsomInsomnia nia juga juga serisering ng pada pada penderpenderitaita asma; sekitar 60%-70% lansia terbangun tengah malam karena serangan asmanya. asma; sekitar 60%-70% lansia terbangun tengah malam karena serangan asmanya. Obat seperti xanthine, beta adrenergik, dan steroid sistemik yang digunakan untuk Obat seperti xanthine, beta adrenergik, dan steroid sistemik yang digunakan untuk asm
asma a ataatau u penpenyakyakit it parparu u obsobstrtruktuktif if krokronik nik dapdapat at pulpula a menmenyebyebabkabkan an insinsomnomnia.ia. Gangguan Neurodegeneratif
Gangguan Neurodegeneratif
Sekitar 30% pasien Alzheimer mengalami gangguan tidur seperti kurang tidur, sering Sekitar 30% pasien Alzheimer mengalami gangguan tidur seperti kurang tidur, sering terbangun, bingung atau berjalan saat tidur, dan mengantuk di siang hari. Insomnia terbangun, bingung atau berjalan saat tidur, dan mengantuk di siang hari. Insomnia yan
yang g terterjadjadi i dikdikaitaitkan kan dengdengan an perperubaubahan han polpola a titidur dur siasiang-ng-malmalam am yanyang g biabiasansanyaya ter
Agitasi nokturnal dan insomnia sering menjadi alasan penderita dibawa ke rumah Agitasi nokturnal dan insomnia sering menjadi alasan penderita dibawa ke rumah sakit. Penderita Alzheimer yang gangguan tidurnya lebih berat dapat mengalami sakit. Penderita Alzheimer yang gangguan tidurnya lebih berat dapat mengalami penurunan kognitif lebih cepat. Mereka lebih sensitif terhadap efek samping obat penurunan kognitif lebih cepat. Mereka lebih sensitif terhadap efek samping obat
yang diresepkan untuk tidur yang diresepkan untuk tidur
Penyakit Endokrin Penyakit Endokrin
Hip
Hipertertiroiroidiidisme sme sersering ing menmenimbimbulkaulkan n insinsomnomnia. ia. WalWalaupuaupun n demdemikiikian, an, insinsomnomniaia
kadang-kadang-kadang kadang dapat dapat pula pula ditemditemukan ukan pada pada penderpenderita ita hipothipotiroidiroidisme. isme. SebalSebaliknyaiknya,, diabet
diabetes es melimelitus tus dapat pula dapat pula menimmenimbulkan insomnia. Hipoglikebulkan insomnia. Hipoglikemia mia nokturnokturnal nal dandan nokt
nokturiuria a ataatau u penupenurunrunan an gluglukoskosa a dapdapat at menmeningingkatkatkan kan rasrasa a kantkantuk. uk. KurKurang ang titidur dur mer
merupakupakan an sinsinyal yal untuntuk uk menmeningingkatkatkan kan makmakan. an. KualKualitaitas s tidtidur ur lanlansia sia pendpenderieritata diabetes lebih buruk daripada yang
diabetes lebih buruk daripada yang tidak menderita diabetes.tidak menderita diabetes.
Kanker Kanker
Insomnia sering terjadi pada penderita kanker. Insomnia sering terjadi pada penderita kanker.
Penyakit Saluran Pencernaan Penyakit Saluran Pencernaan
Ul
Ulkukus s pepeptptikikumum, , hehernrnia ia hihiatatusus, , rereflflekeks s gagaststroroesesofofagagusus, , atatau au kokolilititis s dadapapatt menimbulkan insomnia. Hal ini dikaitkan dengan adanya nyeri nokturnal. Pasien menimbulkan insomnia. Hal ini dikaitkan dengan adanya nyeri nokturnal. Pasien gag
gagal al hepahepar r jugjuga a dapadapat t menmengalgalami ami insinsomnomnia. ia. InsInsomnomnia ia memmemburburuk uk bilbila a penpenyakyakitit heparnya progresif. Ensefalopati hepatik ringan juga dapat
heparnya progresif. Ensefalopati hepatik ringan juga dapat menimbulkan insomnia.menimbulkan insomnia.
Penyakit Muskuloskeletal Penyakit Muskuloskeletal
Tid
Tidur ur sersering ing terterganganggu ggu akiakibat bat penypenyakiakit t medmedik ik lailain n sepseperterti i artartritritis, is, remrematiatik, k, dandan sin
sindrodrom m nyenyeri ri lailainnynnya. a. TerTerapi api yanyang g sessesuai uai dapadapat t memmemperperbaibaiki ki titidur dur (mi(misalsalnyanya,, analgesik untuk nyeri). Pasien sindrom fibromialgia sering mengeluh gangguan tidur. analgesik untuk nyeri). Pasien sindrom fibromialgia sering mengeluh gangguan tidur.
2.10 GANGGUAN TIDUR AKIBAT GANGGUAN MENTAL LAINNYA 2.10 GANGGUAN TIDUR AKIBAT GANGGUAN MENTAL LAINNYA Gangguan cemas dan depresi
Gangguan cemas dan depresi
Pola tidur pasien depresi berbeda dengan pola tidur pasien tidak depresi. Pada depresi Pola tidur pasien depresi berbeda dengan pola tidur pasien tidak depresi. Pada depresi terjadi gangguan pada setiap stadium siklus tidur. Efisiensi tidurnya buruk, tidur terjadi gangguan pada setiap stadium siklus tidur. Efisiensi tidurnya buruk, tidur gelom
gelombang bang pendek menurun, latensi REM pendek menurun, latensi REM juga turun, juga turun, sertserta a peningkpeningkatan aktivitasatan aktivitas REM
REM. . LanLansia sia dengdengan an kelkeluhauhan n insinsomnomnia ia harharus us dipdipikiikirkarkan n kemkemungungkinkinan an adaadanyanya depresi atau anksietas.
depresi atau anksietas. Demensia dan Delirium Demensia dan Delirium
Gangguan tidur sering ditemukan pada demensia. Berjalan saat tidur di malam hari Gangguan tidur sering ditemukan pada demensia. Berjalan saat tidur di malam hari sering ditemukan pada delirium meskipun pada siang hari pasien terlihat normal. sering ditemukan pada delirium meskipun pada siang hari pasien terlihat normal. Pasien Alzheimer sering terbangun dan durasi bangunnya lebih lama. Tidur REM dan Pasien Alzheimer sering terbangun dan durasi bangunnya lebih lama. Tidur REM dan gelombang lambat meningkat
gelombang lambat meningkat
2.11 PENATALAKSANAAN GANGGUAN TIDUR 2.11 PENATALAKSANAAN GANGGUAN TIDUR Farmakologik
Farmakologik
Benzodiazepin paling sering digunakan dan tetap merupakan pilihan utama untuk Benzodiazepin paling sering digunakan dan tetap merupakan pilihan utama untuk me
mengngatatasasi i ininsosomnmnia ia babaik ik prprimimer er mamaupupun un sesekukundnderer. . KlKlororalalhihidrdrat at dapdapat at pulpulaa berm
bermanfaat anfaat dan dan cendercenderung ung tidatidak k disaldisalahgunakahgunakan. an. AntihAntihistaistamin, min, prekurprekursor sor proteiproteinn seperti l-triptofan yang saat ini tersedia dalam bentuk suplemen juga
seperti l-triptofan yang saat ini tersedia dalam bentuk suplemen juga dapat digunakan.dapat digunakan. Penggunaan jangka panjang obat hipnotik tidak dianjurkan. Obat hipnotik hendaklah Penggunaan jangka panjang obat hipnotik tidak dianjurkan. Obat hipnotik hendaklah digunakan dalam waktu terbatas atau untuk mengatasi insomnia jangka pendek. Dosis digunakan dalam waktu terbatas atau untuk mengatasi insomnia jangka pendek. Dosis ha
harurus s kekecicil l dadan n dudurarasi si pepembmbereriian an haharurus s ssiningkgkatat. . BeBenznzododiiazazepepin in dadapapatt direkomendasikan untuk dua atau tiga hari dan dapat diulang tidak lebih dari tiga kali. direkomendasikan untuk dua atau tiga hari dan dapat diulang tidak lebih dari tiga kali.
Penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan masalah tidur atau dapat menutupi Penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan masalah tidur atau dapat menutupi penya
penyakit kit yang mendasari. Penggunaan benzodiazepiyang mendasari. Penggunaan benzodiazepin n harus hati-hatharus hati-hati i pada pada pasienpasien penyakit paru obstruktif kronik, obesitas, gangguan jantung dengan hipoventilasi
penyakit paru obstruktif kronik, obesitas, gangguan jantung dengan hipoventilasi Triazolam tidak menyebabkan gangguan respirasi pada pasien COPD ringan-sedang Triazolam tidak menyebabkan gangguan respirasi pada pasien COPD ringan-sedang yang mengalami insomnia. Neuroleptik dapat digunakan untuk insomnia sekunder yang mengalami insomnia. Neuroleptik dapat digunakan untuk insomnia sekunder terhadap delirium pada lansia. Dosis rendah-sedang benzodiazepin seperti lorazepam terhadap delirium pada lansia. Dosis rendah-sedang benzodiazepin seperti lorazepam diguna
digunakan kan untuk memperkuat efek untuk memperkuat efek neurolneuroleptik terhadap tidur. eptik terhadap tidur. AntidAntidepresaepresan n yangyang bersifat sedatif seperti trazodone dapat diberikan bersamaan dengan benzodiazepin bersifat sedatif seperti trazodone dapat diberikan bersamaan dengan benzodiazepin pa
pada da awal awal malmalam. am. AntAntideideprepresan san kadkadang-ang-kadakadang ng dapdapat at memmemperperburburuk uk gangangguagguann gerakan terkait tidur (RLS)
gerakan terkait tidur (RLS) Mir
Mirtaztazapiapine ne mermerupakupakan an antantideideprepresan san barbaru u golgolongongan an nornoradradreneenergirgic c and and spespecifcificic serotonin antidepressant (NaSSA). Ia dapat memperpendek onset tidur, stadium 1 serotonin antidepressant (NaSSA). Ia dapat memperpendek onset tidur, stadium 1 be
berkurkuranrang, g, dan dan menmeningingkatkatkan kan daldalamnamnya ya tidtidur. ur. LatLatensensi i REMREM, , tottotal al waktwaktu u tidtidur,ur, konti
kontinuitanuitas s tidurtidur, , serta efisiensserta efisiensi i tidur meningkatidur meningkat t pada pada pemberpemberian ian mirtmirtazapiazapine. ne. ObatObat ini efektif untuk penderita depresi dengan
ini efektif untuk penderita depresi dengan insomnia tidur insomnia tidur
Non farmakologik Non farmakologik
Higene tidur Higene tidur
Memberikan lingkungan dan kondisi yang kondusif untuk tidur merupakan syarat Memberikan lingkungan dan kondisi yang kondusif untuk tidur merupakan syarat mutl
mutlak ak untuk gangguan tidur. untuk gangguan tidur. Jadual tidur-Jadual tidur-bangun dan bangun dan latilatihan han fisifisik k seharsehari-hari-hari i yangyang ter
teratuatur r perperlu lu dipdipertertahanahankan. kan. KamKamar ar titidur dur dijdijauhkauhkan an dardari i suasuasansana a titidak dak nyanyamanman.. Penderita diminta menghindari latihan fisik berat sebelum tidur. Tempat tidur jangan Penderita diminta menghindari latihan fisik berat sebelum tidur. Tempat tidur jangan dijadikan tempat untuk menumpahkan kemarahan.
Terapi pengontrolan stimulus Terapi pengontrolan stimulus
Terapi ini bertujuan untuk memutus siklus masalah yang sering dikaitkan dengan Terapi ini bertujuan untuk memutus siklus masalah yang sering dikaitkan dengan kesulitan memulai atau jatuh tidur. Terapi ini membantu mengurangi faktor primer kesulitan memulai atau jatuh tidur. Terapi ini membantu mengurangi faktor primer dan reaktif yang sering ditemukan pada insomnia. Ada beberapa instruksi yang harus dan reaktif yang sering ditemukan pada insomnia. Ada beberapa instruksi yang harus diikuti oleh penderita insomnia:
diikuti oleh penderita insomnia:
1. Ke tempat tidur hanya ketika telah mengantuk. 1. Ke tempat tidur hanya ketika telah mengantuk. 2. Menggunakan tempat tidur hanya untuk tidur. 2. Menggunakan tempat tidur hanya untuk tidur.
3. Jangan menonton TV, membaca, makan, dan menelpon di tempat tidur. 3. Jangan menonton TV, membaca, makan, dan menelpon di tempat tidur.
4. Jangan berbaring-baring di tempat tidur karena bisa bertambah frustrasi jika tidak 4. Jangan berbaring-baring di tempat tidur karena bisa bertambah frustrasi jika tidak bisa tidur.
bisa tidur.
5. Jika tidak bisa tidur (setelah beberapa menit) harus bangun, pergi ke ruang lain, 5. Jika tidak bisa tidur (setelah beberapa menit) harus bangun, pergi ke ruang lain, ker
kerjakjakan an sessesuatuatu u yanyang g titidak dak memmembuat buat terterjagjaga, a, masmasuk uk kamkamar ar tidtidur ur setsetelaelah h kankantuk tuk datang kembali.
datang kembali.
6. Bangun pada saat yang sama setiap hari tanpa menghiraukan waktu tidur, total 6. Bangun pada saat yang sama setiap hari tanpa menghiraukan waktu tidur, total tidur, atau hari (misalnya hari Minggu).
tidur, atau hari (misalnya hari Minggu). 7. Menghindari tidur di siang hari. 7. Menghindari tidur di siang hari. 8. Jangan menggunakan
8. Jangan menggunakan stimulansia (kopi, rokok, dll) dalam 4-6 jam sebelum tidur.stimulansia (kopi, rokok, dll) dalam 4-6 jam sebelum tidur. Sleep Restriction Therapy
Sleep Restriction Therapy
Membatasi waktu di tempat tidur dapat membantu mengkonsolidasikan tidur . Terapi Membatasi waktu di tempat tidur dapat membantu mengkonsolidasikan tidur . Terapi ini
ini berbermanmanfaat faat untuntuk uk paspasien ien yanyang g berberbarbaring ing di di temtempat pat tidtidur ur tantanpa pa bisbisa a tertertidtidur.ur. Misalnya, bila pasien mengatakan bahwa ia hanya tertidur lima jam dari delapan jam Misalnya, bila pasien mengatakan bahwa ia hanya tertidur lima jam dari delapan jam
waktu yang dihabiskannya di tempat tidur, waktu di tempat tidurnya harus dikurangi. waktu yang dihabiskannya di tempat tidur, waktu di tempat tidurnya harus dikurangi. Tidur di siang hari harus dihindari. Lansia dibolehkan tidur sejenak di siang hari yaitu Tidur di siang hari harus dihindari. Lansia dibolehkan tidur sejenak di siang hari yaitu sekitar 30 menit. Bila efisiensi tidur pasien mencapai 85% (rata-rata setelah lima sekitar 30 menit. Bila efisiensi tidur pasien mencapai 85% (rata-rata setelah lima hari), waktu di tempat tidurnya boleh ditambah 15 menit. Terapi pembatasan tidur, hari), waktu di tempat tidurnya boleh ditambah 15 menit. Terapi pembatasan tidur, secara berangsur-angsur, dapat mengurangi frekuensi dan durasi terbangun di malam secara berangsur-angsur, dapat mengurangi frekuensi dan durasi terbangun di malam hari.
hari.
Terapi relaksasi dan biofeedback Terapi relaksasi dan biofeedback
Terapi ini harus dilakukan dan dipelajari dengan baik. Menghipnosis diri sendiri, Terapi ini harus dilakukan dan dipelajari dengan baik. Menghipnosis diri sendiri, relaksasi progresif, dan latihan nafas dalam sehingga terjadi keadaan relaks cukup relaksasi progresif, dan latihan nafas dalam sehingga terjadi keadaan relaks cukup efektif untuk memperbaiki tidur. Pasien membutuhkan latihan yang cukup dan serius. efektif untuk memperbaiki tidur. Pasien membutuhkan latihan yang cukup dan serius. Biofeedback yaitu memberikan umpan-balik perubahan fisiologik yang terjadi setelah Biofeedback yaitu memberikan umpan-balik perubahan fisiologik yang terjadi setelah re
relalaksksasasi. i. UmUmpan pan babalilik k inini i dadapat pat memeniningngkatkatkakan n kekesasadadararan n didiri ri papasisien en tetentntangang perbaikan yang didapat. Teknik ini dapat dikombinasi dengan higene tidur dan terapi perbaikan yang didapat. Teknik ini dapat dikombinasi dengan higene tidur dan terapi pengontrolon tidur.
pengontrolon tidur.
Terapi apnea tidur obstruktif Terapi apnea tidur obstruktif Ap
Apnenea a titidudur r obobststruruktktif if dadapapat t didiatatasasi i dedengngan an memengnghihindndarari i titidudur r tetelelentntanang,g, me
mengnggugunaknakan an peperarangkngkat at gigigi gi (d(denentatal l apapplpliaiancence), ), memenunururunknkan an beberarat t badbadanan,, me
mengnghihindndarari i obobatat-o-obabat t yayang ng memenenekakan n jajalalan n nafnafasas, , memenggnggununakaakan n ststimimululanansisiaa pe
pernarnafasfasan an sepseperterti i aceacetaztazolamolamideide. . NasNasal al contcontinuinuous ous posposititive ive airairway way prepressussurere ditoleransi baik oleh sebagian besar pasien. Metode ini dapat memperbaiki tidur ditoleransi baik oleh sebagian besar pasien. Metode ini dapat memperbaiki tidur pasien di malam hari, rasa mengantuk di siang hari, dan keletihan serta perbaikan pasien di malam hari, rasa mengantuk di siang hari, dan keletihan serta perbaikan
fungsi kognitif. fungsi kognitif.
BAB III BAB III KESIMPULAN KESIMPULAN
Tidur merupakan suatu proses di otak yang dibutuhkan seseorang untuk dapat Tidur merupakan suatu proses di otak yang dibutuhkan seseorang untuk dapat be
berfurfungsngsi i dengdengan an baibaik. k. InsInsomnomnia ia mermerupaupakan kan gangangguagguan n titidur dur yanyang g palpaling ing serseringing dit
ditemuemukankan. . SekSekitaitar r 67% 67% lanlansia sia menmengalgalami ami ganggangguan guan titidurdur. . GanGangguagguan n tidtidur ur yanyangg paling sering ditemukan pada lansia yaitu insomnia, gangguan ritmik tidur, dan apnea paling sering ditemukan pada lansia yaitu insomnia, gangguan ritmik tidur, dan apnea
ti
tidudur. r. BeBerdrdasasararkakan n dugdugaaaan n etetioiolologiginynya, a, gaganggngguauan n titidudur r didibabagi gi memenjnjadadi i emempatpat kelompok yaitu, gangguan tidur primer, gangguan tidur akibat gangguan mental lain, kelompok yaitu, gangguan tidur primer, gangguan tidur akibat gangguan mental lain, gangguan tidur akibat kondisi medik umum, dan gangguan tidur yang diinduksi oleh gangguan tidur akibat kondisi medik umum, dan gangguan tidur yang diinduksi oleh zat. Beberapa kondisi medik umum seperti penyakit kardiovaskuler, penyakit paru, zat. Beberapa kondisi medik umum seperti penyakit kardiovaskuler, penyakit paru, neurod
neurodegeneregenerasi, asi, penyakipenyakit t endokriendokrin, n, kanker, dan kanker, dan penyapenyakit kit salursaluran an pencerpencernaan, naan, sertaserta penya
penyakit kit muskumuskuloskelloskeletal etal serisering ng menimmenimbulkan gangguan bulkan gangguan tidurtidur. . GangguaGangguan n mentamentall seperti depresi, anksietas, demensia serta delirium dapat pula menimbulkan gangguan seperti depresi, anksietas, demensia serta delirium dapat pula menimbulkan gangguan ti
tidudur. r. PoPola la gagangngguaguan n titidudur r papada da pependndereritita a dedeprpresesi i beberbrbededa a dedengangan n yayang ng titidadak k menderita depresi; pada depresi terjadi gangguan pada setiap stadium gangguan tidur. menderita depresi; pada depresi terjadi gangguan pada setiap stadium gangguan tidur. Langkah pertama mengobati gangguan tidur adalah mengoptimalkan terapi terhadap Langkah pertama mengobati gangguan tidur adalah mengoptimalkan terapi terhadap penyakit yang mendasarinya. Terapi farmakologik seperti Nasal continuous positive penyakit yang mendasarinya. Terapi farmakologik seperti Nasal continuous positive
air
airway way prepressussure re ditditoleoleranransi si baibaik k oleoleh h sebsebagiagian an besbesar ar paspasienien. . MetMetode ode ini ini dapadapatt memperbaiki tidur pasien di malam hari, rasa mengantuk di siang hari, dan keletihan memperbaiki tidur pasien di malam hari, rasa mengantuk di siang hari, dan keletihan serta perbaikan fungsi kognitif. Beberapa tindakan bedah seperti UPP, UAS dan serta perbaikan fungsi kognitif. Beberapa tindakan bedah seperti UPP, UAS dan tr
trakakeoeoststomomi i dadapat pat pulpula a didilalakukkukan an untuntuk uk memempmpererbaibaiki ki apnapnea ea titidudur r obobststruruktktifif.. Penggunaannya sangat terbatas karena risiko morbiditas dan mortalitas yang cukup Penggunaannya sangat terbatas karena risiko morbiditas dan mortalitas yang cukup
tingg
tinggi. i. benzodibenzodiazepiazepin n merupamerupakan kan pilipilihan han utama untuk utama untuk mengatmengatasi asi gangguagangguan n tidurtidur;; walaupun demikian, lama penggunaannya harus dibatasi karena penggunaan jangka walaupun demikian, lama penggunaannya harus dibatasi karena penggunaan jangka lama malah dapat menimbulkan masalah tidur atau dapat menutupi gangguan yang lama malah dapat menimbulkan masalah tidur atau dapat menutupi gangguan yang mendasarinya. Efek samping sedasi dapat menyebabkan kecelakaan seperti terjatuh. mendasarinya. Efek samping sedasi dapat menyebabkan kecelakaan seperti terjatuh. Obat-obat seperti antidepresan, neuroleptik dapat pula digunakan untuk gangguan Obat-obat seperti antidepresan, neuroleptik dapat pula digunakan untuk gangguan tidur.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA http://www.google.co.id/#hl=id&q=gangguan+tidur+pada+lansia&start=10&sa=N&f http://www.google.co.id/#hl=id&q=gangguan+tidur+pada+lansia&start=10&sa=N&f p=983862b504061180 p=983862b504061180 http://medicastore.com/penyakit/317/Insomnia_kesulitan_tidur.html http://medicastore.com/penyakit/317/Insomnia_kesulitan_tidur.html
coll P. Sleep Disorders. In : Adelman AM, Daly MP, Weiss BD, eds.
coll P. Sleep Disorders. In : Adelman AM, Daly MP, Weiss BD, eds. 20 Common20 Common Problems in Geriatrics. Boston. Mc Graw-Hill Companies, Problems in Geriatrics. Boston. Mc Graw-Hill Companies, Inc;2001:187-203.
203.
National Sleep Foundation. Washington DC. Melatonin the