• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Dalam era globalisasi dan pesatnya perkembangan ekonomi di Indonesia, maka peranan akuntan dalam suatu perusahaan sangatlah penting, akuntan bukan saja

hanya melakukan pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran dan

pedokumentasian, tetapi peran akuntan sekarang menjadi ujung tombak dari sebuah perusahaan di dalam dunia perekonomian yang berkembang semakin pesat. Sejalan dengan perkembangan perekonomian yang semakin maju tersebut, perusahaan-perusahaan dihadapkan pada masalah-masalah yang semain sulit, salah satunya adalah bagaimana perusahaan meningkatkan laba perusahaannya atau minimal laba pada laporan keuangannya tetap stabil. Salah satu unsur yang dapat mempengaruhi laporan keuangan perusahaan sehingga dapat mencapai target perusahaan yaitu persediaan (Pramaniek, Putri Dewi, 2012:1)

Dalam laporan keuangan, persediaan barang dagangan akan tersaji dengan baik di laporan posisi keuangan maupun di laporan laba rugi yaitu, HPP (Harga Pokok Penjualan) serta persediaan dapat mempengaruhi perhitungan laba rugi maupun neraca. Persediaan barang yang tercantum pada neraca mencerminkan nilai barang yang ada pada tanggal neraca, sedangkan persediaan barang dagangan yang sudah dapat dibebankan sebagai biaya HPP (Harga Pokok Penjualan) akan tercantum pada laporan laba rugi. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang aktivitas utamanya adalah memproduksi suatu barang, persediaan merupakan unsur yang paling aktif, karena aktivitas keluar dan masuknya barang persediaan terjadi sangat cepat dan juga karena sumber penghasilan perusahaan yaitu penjualan barang produksi yang berasal dari persediaan (Ibrahim, Ardiansyah Ali, 2013:1-2).

(2)

Persediaan adalah barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali atau di proses lebih lanjut menjadi barang untuk dijual. Perusahaan dagang maupun perusahaan industri pada umumnya mempunyai persediaan yang jumlah, jenis serta masalahnya tidaklah sama antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya. Bagi perusahaan industri persediaan barang dapat berupa persediaan bahan baku, persediaan bahan pembantu, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi. Sedangkan bagi perusahaan dagang persediaan yang ada adalah persediaan barang yang siap dijual tanpa ada pengolahan lebih lanjut. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa pada setiap perusahaan, persediaan merupakan harta milik perusahaan yang cukup besar atau bahkan terbesar jika dibandingkan dengan harta lancar lainnya. Persediaan juga merupakan elemen yang paling banyak menggunakan sumber keuangan perusahaan yang perlu diedukasikan agar perusahaan dapat beroperasi secara layak sebagaimana mestinya (Najiyah, Dinnie Syayyidatun, 2010:1-2).

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 (2014:14.2) persediaan diartikan sebagai berikut :

Persediaan adalah aset :

a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa;

b. Dalam proses produksi untuk kegiatan penjualan tersebut; atau

c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.

PT Trisula Textile Industries berlokasi di Cimahi, Bandung dan berdiri pada tahun 1968. Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, PT Trisula Textile Industries sudah teruji mampu memproduksi kain tekstil yang berkualitas. PT Trisula Textile Industries merupakan spesialis produsen kain suiting berbahan polyester berteknologi Jepang. Kapasitas produksi PT Trisula Textile Industries sebesar satu juta yard per

(3)

bulan dengan pembagian 65% untuk pejualan domestik dan 35% untuk eksport. PT Trisula Textile Industries berkomitmen menyediakan bahan tekstil berkualitas dengan menghadirkan mesin-mesin berteknologi terbaru untuk hasil terbaik dan mengikuti perkembangan tekstil di dunia khususnya Indonesia. PT Trisula Textile Industries merupakan anak perusahaan dari Trisula Corporation yang merupakan Group yang menaungi anak-anak perusahaan yang bergerak dalam bidang Tekstil, Garmen, Furniture dan Properti (Bellini.co.id).

PT. Trisula Textile Industriesmerupakan perusahaan yang bergerak di bidang retail maka produk yang dihasilkan sebelumnya di pesan terlebih dahulu melalui agen resmi yang telah menjadi rekanan bisnis, apabila persediaan dalam perusahaan tidak mencukupi dan tidak mampu memenuhi permintaan pelanggan, maka pelanggan akan kecewa dan tidak akan membeli lagi pada perusahaan tersebut, dan barang persediaan pernah mengalami cacat ketika proses produksi berlangsung serta saldo persediaan yang dilaporkan di laporan keuangan PT. Trisula Textile Industries sangat berperan besar dalam kelangsungan perusahaan itu sendiri. Karena persediaan barang akan tersaji di laporan posisi keuangan maupun di laporan laba rugi serta persediaan akan mempengaruhi perhitungan laba rugi perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu mengadakan pengelolaan persediaan atau pengendalian persediaan agar hal-hal seperti itu dapat dihindarkan. Agar dapat memperoleh laba yang maksimal atau keuntungan yang besar maka perlu diadakan pengawasan atas persediaan yang ada, disamping itu kegiatan ini dapat membantu tercapainya tingkat efisiensi biaya dalam persediaan agar efisiensi dalam persediaan dapat tercapai, maka diperlukan metode pencatatan dan metode penilaian yang memadai. Beberapa metode yang akan digunakan untuk menunjukkan perhitungan yang berbeda-beda, dikarenakan masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam menetapkan besar kecilnya harga pokok.

Untuk dapat mencatat dan menilai persediaan dengan cepat, maka perusahaan perlu mengambil suatu kebijakan yang mengatur hal tersebut. Perusahaan dapat

(4)

memilih salah satu metode pencatatan dan metode penilaian yang sesuai dengan standar. Dalam hal ini penulis menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 (2014) tentang persediaan yang telah disetujui oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dalam rapat yang diadakan pada tanggal 27 Agustus 2014. PSAK 14 : Persediaan (2014) ini, menggantikan PSAK No. 14 (2008) : Persediaan untuk membandingkan apakah praktik pada lapangan tentang pengakuan, pencatatan dan penilaian persedian sudah sesuai dengan PSAK No. 14. Tanggal efektif penerapan PSAK No. 14 (2014) ini dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015.

Uraian di atas yang melatar belakangi penulis untuk melakukan kerja praktik yang selanjutnya di susun dalam Laporan Tugas Akhir dengan judul : “Tinjauan atas Metode Pencatatan, Penilaian dan Pelaporan Persediaan pada PT. Trisula Textile Industries Berdasarkan PSAK No. 14”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang pemilihan judul diatas, maka penulis dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana metode pencatatan dan penilaian persediaan yang diterapkan pada PT Trisula Textile Industries berdasarkan PSAK No. 14 ?

2. Bagaimana penyajian dan pengungkapan persediaan yang diterapkan pada PT Trisula Textile Industries berdasarkan PSAK No. 14 ?

1.3 Maksud dan Tujuan Laporan Tugas Akhir

Adapun maksud dan tujuan dari laporan tugas akhir ini adalah untuk membandingkan landasan teori yang telah dipelajari penulis dengan praktik di lapangan, agar penulis mendapatkan data yang dibutuhkan untuk Laporan Tugas Akir ini, dan juga agar penulis mengetahui pelaksanaan persediaan pada PT Trisula Textile

(5)

Industries dalam melaksanakan perhitungan persediaan barang. Maka laporan tugas akhir ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui bagaimana pencatatan dan penilaian persediaan barang yang diterapkan pada PT Trisula Textile Indutries.

2. Untuk mengetahui bagaimana penyajian dan pengungkapan persediaan barang yang diterapkan pada PT Trisula Textile Industries.

1.4 Kegunaan Laporan Tugas Akhir

Adapun kegunaan dari laporan Tugas Akhir ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi berbagai pihak yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Pihak Penulis

Bagi pihak penulis diharapkan laporan Tugas Akhir ini bermanfaat sebagai bagian dari proses belajar, dan juga diharapkan penelitian ini akan menambah pengetahuan penulis dalam meningkatkan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan yang diperoleh dan dipelajari selama penulis menuntut ilmu di lingkungan kampus dalam praktik kerja di lapangan.

2. Bagi Pihak Perusahaan

Penelitian ini hasil pemikiran secara teoretis terhadap masalah yang sebenarnya terjadi, sehingga hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengambil suatu kesimpulan dan dapat memberikan saran-saran kepada perusahaan sebagai bahan pertimbangan untuk suatu perbaikan ke depan. 3. Bagi Pihak Lain

Laporan Tugas Akhir ini juga diharapkan bermanfaat menjadi bahan referensi bagi seluruh para mahasiswa yang akan menyusun laporan Tugas Akhir berkaitan dengan masalah ini.

(6)

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktik

Untuk mendapatkan data dan informasi dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, maka penulis melakukan kerja praktik pada PT Trisula Textile Industries yang berlokasi di Jalan Leuwi Gajah No. 170, Cimahi Tengah, Jawa Barat 40522. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2016 sampai dengan tanggal 22 Maret 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Apabila rasio konsistensi (consistency ratio atau CR) sudah memenuhi syarat dibawah 0.10, atau CR < 0.10, maka dilakukan penggabungan pendapat dari setiap

• Percepatan pembangunan yang berorientasi dan berwawasan kependudukan merupakan sarat mutlak yang harus dilakukan, khususnya berbagai perbaikan di bidang pendidikan

Untuk menentukan adanya perbedaan antar perlakuan digunakan uji F, selanjutnya beda nyata antar sampel ditentukan dengan Duncan’s Multiples Range Test (DMRT).

Hasil yang sama dikemukakan oleh Suwadi (dalam Yogantara, 2013) bahwa variabel komitmen organisasi tidak memoderasi hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja

Perancangan media promosi ini memiliki tujuan utama, yaitu untuk memperkenalkan pada target market tentang salah satu daya tarik Artotel yaitu Triwulan

Untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai kasus tersebut dengan menggunakan piranti lunak BREEZE Incident Analyst Software untuk mengetahui seberapa jauh

Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan model logistik diketahui bahwa dari standart error (α) 5 persen, faktor-faktor yang secara signifikan berpengaruh nyata

dengan menggunakan Unity 3D ini tidak hanya mudah dalam menggunakan atau mengerjakan suatu pekerjaaan, tetapi aplikasi Unity 3D ini juga dapat bekerja dengan aplikasi lainnya