• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA SEKTOR REAL ESTATE DAN PROPERTY DI BURSA EFEK JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA SEKTOR REAL ESTATE DAN PROPERTY DI BURSA EFEK JAKARTA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

JAKARTA

SASANTI RAHMAWARDHANI Pembimbing : Dr.Sri Iswati,SE,Msi,Ak FINANCIAL DISTRESS;PROPERTY

KKB KK-2 TEA 46 / 10 Sas a

Copyright: @ 2009 by Airlangga University Library Surabaya

ABSTRAKSI

Kondisi financial distress perusahaan perlu secara dini diketahui oleh investor, sehingga dapat dilakukan tindakan untuk mengantisipasi kemungkinan memburuknya kondisi keuangan perusahaan yang pada akhirnya berakibat pada kebangkrutan.

Penelitian ini dilakukan pada sektor real estate dan property sebagai objek penelitian dengan tahun pengamatan selama tahun 2000-2005 dengan tujuan untuk memprediksi probabilitas perusahaan dengan kondisi financial distress pada sektor real estate dan property di Bursa Efek Jakarta melalui indikator-indikator rasio keuangan yaitu rasio profit margin (Net Income/Sales), rasio likuiditas (Current Assets'Current Liabilities, Working Capital'Total Assets, Current Assets'Total Assets, Net Fixed Assets/Total Assets), rasio efisiensi operasi (Sales/Total Assets, Sales/Current Assets, Sales/Working Capital), rasio profitabilitas (Net Income;'1 otal Assets, Net Income/Equity), rasio financial leverage (Total Liabilities'Total Assets, Current Liabilities/Total Assets, Equity/Total Assets), rasio posisi kas (Cash'Current Liabilities, Cash; Total Assets) dan rasio pertumbuhan (Growth—Sales, Growth-Net Income 'Total Assets).

Hasil analisis menunjukkan bahsva laporan keuangan perusahaan dapat memprediksi probabilitas perusahaan financial distress, dan rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini mampu menjelaskan sebesar 21.7 % variasi perubahan kondisi perusahaan financial distress pada sektor Real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Indikator efisiensi operasi yang diproksikan dengan rasio Sales/Total Assets (STA), financial leverage yang diproksikan dengan Equity/Total Assets (EQTA) dan rasio posisi kas yang diproksikan oleh Cash Total Assets (CASHTA) berpengaruh negatif signifikan terhadap probabilitas financial distress perusahaan-perusahaan real estate dan property pada tahun 2000-2005.

Penelitian ini diharapkan menggunakan jumlah sampel yang lebih besar dengan sektor industri yang lebih luas, dapat menggunakan kombinasi proksi financial distress, dan penambahan rasio-rasio keuangan yang digunakan sebagai alat untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan, begitu juga perlu ditambahkan faktor-faktor eksternal yang memiliki peluang untuk mempengaruhi kondisi financial distress perusahaan.

Kata Kunci : financial distress, financial ratios, regresi logistik

(2)

ABSTRACT

The financial distress condition of the firm had to known with investors, with the result that the company can anticipate the possibility of financial distress that can result in bankruptcy.

This research used financial report of Real Estate and Property Company that listed in Jakarta Stock Exchange as sample during 2000 until 2005. The purpose of this research are predicting the probability of financial distress in real estate and Property sector in Jakarta stock exchange, using financial ratio such as profit margin (Net Income/Sales), Liquidity ratio (Current Assets/Current Liabilities, Working Capital/Total Assets, Current Assets"Total Assets, Net Fixed Assets/Total Assets), operating efficiency ratio (Sales'l otal Assets, Sales'Current Assets, Sales Working Capital), profitability ratio (Net Income Total Assets, Net Income-Equity), financial leverage ratio (Total Liabilities Total Assets, Current Liabilities'Total Assets, Equity%Total Assets), cash position ratio (Cash Current Liabilities, Cash'Total Assets) and growth ratio (Growth-Sales, Growth Net Income Total Assets).

The result shown the company financial ratio is significant predictor to predict financial distress. From The model summary in this analysis all ratio can explain 21.7 % likelihood of financial distress in Real Estate and Property Company that listed in Jakarta stock exchange. Indicator of operating efficiency ratio that proxy by Sales/Total Assets, financial leverage ratio that proxy with Equity/Total Assets and the last cash position ratio measuring with Cash/Total Assets found have negative to financial distress.

Future study could be use the bigger sample with broader industry category, could use a combination of financial distress proxies and could be add the measure of financial ratio to predict financial distress, also its necessary to including external factor that have an effect to financial distress.

Keywords : financial distress, financial ratios, logistic regression

(3)

RINGKASAN

Perkembangan perekonomian di era globalisasi saat ini mengakibatkan meningkatnya persaingan baik dalam tingkat lokal, nasional maupun intemasional. Apabila perusahaan yang tidak mampu mengantisipasi perkembangan serta tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan tersebut maka usahanya dapat mengalami kondisi financial distress atau bahkan mengalami kebangkrutan. Dalam banyak kasus, kebangkrutan merupakan proses selanjutnya dari masa financial distress. Kebangkrutan suatu perusahaan akan merugikan berbagai pihak antara lain pemberi pinjaman, investor, karyawan serta manajemen. Beberapa perusahaan yang mengalami masalah keuangan mencoba mengatasi masalah tersebut dengan melakukan pinjaman dan penggabungan usaha, bahkan ada yang menutup usahanya.

Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang secara teknis sudah tidak dapat dipertahankan lagi, perlu secara dini diketahui oleh investor. Penelitian diharapkan dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengantisipasi kemungkinan memburuknya kondisi keuangan perusahaan yang pada akhirnya berakibat pada kebangkrutan.

Penelitian ini dilakukan pada sektor real estate dan property sebagai objek penelitian dengan tahun pengamatan selama tahun 2000-2005 dengan tujuan untuk memprediksi probabilitas perusahaan financial distress pada sektor real estate dan property di Bursa Efek Jakarta melalui indikator-indikator rasio keuangan yaitu rasio rasio profit margin (Net Income/Sales), rasio likuiditas (Current Assets Current Liabilities, Working Capital/Total Assets, Current Assets Total Assets, Net Fixed Assets/Total Assets), rasio efisiensi operasi (Sales%Total Assets, Sales Current Assets, Sales/Working Capital), rasio profitabilitas (Net Income Total Assets, Net Income/Equity), rasio financial leverage (Total Liabilities Total Assets, Current Liabilities/Total Assets, Equity'Total Assets), rasio posisi kas (Cash Current Liabilities, Cash Total Assets) dan rasio pertumbuhan (Growth-Sales, Growth-Net Income/Total Assets).

Berdasarkan basil analisis diketahui bahwa laporan keuangan perusahaan dapat memprediksi probabilitas perusahaan financial distress, ditnana indikator-indikator keuangan yaitu profit margin, efisiensi operasi, profitabilitas, financial leverage, posisi kas dan pertumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini mampu menjelaskan sebesar 21.7 % variasi perubahan perusahaan financial distress perusahaan Real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

Temuan pertama dari penelitian ini menunjukan bahwa rasio keuangan yang paling kuat dalam memprediksi probabilitas perusahaan financial distress adalah rasio efisiensi perusahaan terutama sales to total asset (STA), dengan koefisien negatif (P= -4.392 sampai -5.234 sig <0.05).

Temuan kedua, penelitian ini menemukan bahwa indikator financial levarage yang diproksikan dengan EQTA (ekuitas saham / total asset) berpengaruh negatif signifikan terhadap probabilitas perusahaan financial distress ((3= -0.544 sampai - 1.586 sig <0.10).

Temuan ketiga, penelitian ini menemukan bahwa indikator posisi kas yang diukur dengan jumlah kas per total aktiva (CASHTA) dengan koefisien negative (P= -4.392

(4)

sampai -5.234 sig <0.05) artinya CASHTA berpengaruh negative signfikan terhadap probabilitas perusahaan masuk kategori financial distress,

Dari ketiga temuan tersebut disimpulkan bahwa rasio STA, EQTA dan CASHTA berpengaruh negatif signifikan terhadap probabilitas perusahaan masuk financial distress, artinya semakin rendah rasio STA, EQTA dan CASHTA maka semakin tinggi probabilitas perusahaan masuk financial distress.

Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan jumlah sampel yang lebih besar dengan kategori industri yang lebih luas, sehingga dapat memberikan generalisasi hasil penelitian yang dapat diterapkan pada semua sektor industri, dapat menggunakan kombinasi proksi financial distress untuk melihat akurasi pengukuran dari masing-masing proksi tersebut, dan penambahan rasio-rasio keuangan yang digunakan sebagai alat untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan, begitu juga perlu ditambahkan faktor-faktor eksternal yang memiliki peluang untuk mempengaruhi kondisi financial distress perusahaan seperti inflasi, jumlah uang yang beredar, tingkat suku bunga, kondisi politik dan kondisi investasi pasar modal.

(5)

SUMMARY

The advances of Indonesian economic especially in information and transformation technology, at globalization era, make intensity of competition locally or nationally even internationally increase. Such circumstances have a consequence in business financial distress or even bankruptcy if company fails to anticipate or not prepare to face that. In many cases, bankruptcy is consequence of financial distress. Company bankruptcy can affect many parts such as creditors, investors, employee and

management. Loan, merger, or even liquidation are several methods that company utilize in attempt to solve financial problem.

Investors should to know instantly the company that technically cannot be secured. This research can help by company to anticipate the possibility of financial distress that can result in bankruptcy.

This research used financial report of Real Estate and Property Company that listed in Jakarta Stock Exchange as sample during 2000 until 2005. The purpose of this research are predicting the probability of financial distress in real Estate and Property sector in Jakarta stock exchange, using financial ratio such as profit margin (Net Income/Sales), Liquidity ratio (Current Assets' Current Liabilities, Working Capital/Total Assets, Current Assets'Total Assets, Net Fixed Assets 'Total Assets), operating efficiency ratio (Sales/Total Assets, Sales'Current Assets, Sales Working Capital), profitability ratio (Net Income,-Total Assets, Net Income Equity), financial leverage ratio (Total Liabilities,/Total Assets, Current Liabilities Total Assets, Equity/Total Assets), cash position ratio (Cush Current Liabilities, Cash Total Assets) and growth ratio (Growth-Sales, Growth-Net Income Total Assets).

The result shown the company financial ratio is significant predictor to predict

financial distress_ From The model summary in this analysis all ratio can explain 21.7 % likelihood of financial distress in Real Estate and Property Company in Jakarta stock exchange.

The most suitable ratio to predict likelihood of financial distress was sales to total assets (STA). STA found to have negative significant effect to financial distress (p=.392 until -5.234; sig <0.05), second financial leverage ratio measuring with equity per total asset found have negative significant effect to financial distress (R= -0.544 until -1.586 sig <0.10). and the last cash position ratio measuring with cash per total asset found have negative to financial distress (13= -4.392 until -5.234 sig <0.05). Future study could be use the bigger sample with broader industry category to

generalize the result. And future study could use a combination of financial distress proxies to synthesized the measure of each proxies, and could be add the measure of financial ratio to predict financial distress, also its necessary to including external factor that have an effect to financial distress such as inflation, money supply, interest rate and political and financial market conditions.

Referensi

Dokumen terkait

1.2 Hal-hal yang diperlukan dalam penilaian dan kondisi yang berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini adalah tempat uji yang mempresentasikan tempat kerja, serta

menyatakan tidak setuju bahwa mereka merasakan peningkatan penjualan setelah. menggunakan SFS ( Shoutout for Shoutout ) di Instagram, itu artinya

Hitamkanlah bulatan pada hurufjawaban yang Anda anggap benar dengan menggunakan pensil 28. Apabila ada jawaban yang Anda anggap salah maka hapuslah jawaban yang

A platform is then added to hold the toggle switch and servo motor. The switch and motor need to be lined up when the machine is turned on. The motor is lined up with LEGO bricks

Node monitoring terdiri atas beberapa hardware yang membantu kerja sistem diantaranya baterai sebagai sumber daya, sensor LM35 sebagai alat yang bekerja mengukur

12 points, the font size of Word's built-in &#34;Normal&#34; style that gets automatically inserted into your document if you don't explicitly define it using a w:style element.

Skripsi ini membahas tentang efektivitas penerapan metode diskusi dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik di madrasah aliyah manongkoki kab. Tujuan penelitian ini

Pembuatan tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) dalam bidang ilmu perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan