BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka
penulis merumuskan Kesimpulan sebagai berikut :
1. Peran seharusnya dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
selaku Instansi Pemerintah Kabupaten Semarang yang bertanggung
jawab dibidang ketenagakerjaan dalam melakukan perlindungan
terhadap Buruh Migran Perempuan, yaitu memberikan perlindungan
secara regulasi, monitoring, evaluasi di tempat perekrutan maupun di
tempat pelatihan dan pendidikan Buruh Migran serta perlindungan
pengecekan kelengkapan dokumentasi Buruh Migran sejak masa
Rekrutmen, Prapenempatan, Penempatan, maupun Purna penempatan
Buruh Migran Perempuan. Namun pada kenyataanya, di karenakan
adanya suatu hambatan dari pemerintah maupun Buruh Migran
Perempuan, perlindungan tersebut belum terlaksanakan secara Optimal
sesuai yang telah di tuangkan dalam Tugas Pokok karena Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi hanya memfokuskan perlindunganya
dalam hal pemeriksaan dokumentasi Buruh Migran Perempuan
sehingga kondisi ini berdapak pada Pelayanan Pelaksana Penempatan
Tenaga Kerja Indonesia Swasta tidak sesuai prosedur yang banyak
2. Hambatan Dinas Sosial tenaga Kerja dan Trasmigrasi dalam
melakukan perlindungan terhadap Buruh Migran Perempuan.
a. Masalah dari sisi Pemerintah
(1) Belum adanya Peraturan di daerah untuk menjabarkan
UUPTKILN No 39 tahun 2004, yang lebih khusus
untuk mengatur perlindungan Buruh Migran
Perempuan.
(2) Terbatasnya Biaya anggaran
(3) Terbatasnya pegawai dan banyaknya pekerjaan
b. Masalah dari sisi Buruh Migran Perempuan
(1) Sumber Daya Manusia yang rendah
(2) Sifat Tertutup dan Pasrah Buruh Migran Perempuan
Sifat Buruh Migran yang Tertutup, Pasrah dan tidak
mau melaporkan permasalahan yang mereka alami
kepada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
menjadikan pehambat pencarian bukti kejahatan untuk
menjatuhkan sanksi terhadap lembaga/ kelompok yang
menyalah guanakan wewenangnya tidak sebagaimana
mestinya.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran yang dilakukan Dinas Sosial
Buruh Migran Perempuan, maka penulis memberikan beberapa saran kepada
Pemerintah Kabupaten Semarang yang diharapkan dapat menjadi alternatif
dalam membantu memecahkan masalah sehingga pelayanan Perlindungan
kepada Buruh Migran Perempuan di masa - masa mendatang akan lebih baik
lagi, yaitu sebagai berikut :
1. Pemerintah di harapkan segera membuat Peraturan khusus di Daerah
terkait Perlindungan Buruh Migran Perempuan.
2. Pemerintah di harapkan segera meluncurkan Sertifikasi Uji
Kompetensi Kerja Buruh Migran sektor informal agar hak – hak
Buruh Migran khususnya perempuan akan lebih terjamin dan
terciptanya Buruh Migran yang profesional sesuai Standar.
3. Pemerintah harus memberikan dana anggaran lebih sebagai biaya
operasional Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi sehingga
tugas pokok yang dimililiki dapat dijalankan dengan optimal.
4. Pemerintah diharapka membentuk suatu TIM diluar Dinsosnakertrans,
yang memiliki fungsi dan tugas untuk mengawasi, mengadakan
pembinaan, penertiban terhadap kinerja oknum/lembaga penempatan