• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN GAYA INKLUSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN GAYA INKLUSI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

JURNAL SKRIPSI

PENERAPAN GAYA INKLUSI

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SMASH PERMAINAN BOLAVOLI

PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII B SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

Oleh :

FERRY YUNINTO K4612068

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2016

(2)

commit to user

PENERAPAN GAYA INKLUSI

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SMASH PERMAINAN BOLAVOLI

PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII B SMP NEGERI 14SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

Ferry Yunianto

Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Sebelas Maret

Alamat Korespondensi : Mojo Wetan, Rt. 03 / Rw. 03, Sragen Kulon, Sragen. Email : ferryyunianto21@gmail.com

ABSTRAK

Ferry Yunianto. K4612068. PENERAPAN GAYA INKLUSI UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SMASH PERMAINAN BOLAVOLI

PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII B SMP N 14 SURAKARTA TAHUN

PELAJARAN 2015/2016. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus 2016.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar smash

permainan bolavoli dengan penerapan gaya inklusi pada peserta didik kelas VIII B SMP N 14 Surakarta tahun pelajara 2015/2016.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan tiap siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VIII B SMP N 14 Surakarta yang berjumlah 32 peserta didik yang terdiri dari 19 peserta didik putra dan 13 peserta didik putri. Sumber data berasal dari guru, peserta didik dan peneliti. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, tes, dan dokumentasi atau arsip. Validitas data menggunakan teknik triangulasi data. Analisis data menggunakan teknik deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif dengan persentase.

Dari hasil analisis diperoleh peningkatan hasil belajar smash permainan bolavoli yang signifikan dari prasiklus ke siklus I dan siklus I ke siklus II. Hal ini terlihat dari hasil belajar smash permainan bolavoli pra siklus dari jumlah peserta didik 32 hanya 12 peserta didik yang tuntas dan 20 peserta didik tidak tuntas atau dengan presentase 37,5% peserta didik tuntas dan 62,5% peserta didik tidak tuntas. Kemudian hasil belajar belajar yang ditunjukan peserta didik pada siklus I menunjukan peningkatan yang sangat signifikan yaitu 19 peserta didik atau 59,375% masuk dalam kategori tuntas dan sisanya 13 peserta didik atau 40,625%

(3)

commit to user

masuk dalam kategori tidak tuntas. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik yaitu 100% atau 32 peserta didik masuk kategori tuntas.

Simpulan penelitian ini adalah dengan menerapkan gaya inklusi dapat meningkatkan hasil belajar smash permainan bolavoli pada peserta didik kelas VIII B SMP N 14 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016.

Kata Kunci: Hasil Belajar Smash Permainan Bolavoli, Gaya Inklusi.

ABSTRACT

Ferry Yunianto. K4612068. THE APPLICATION OF FORCE INCLUSION TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES SMASH VOLLEYBALL GAME ON THE LEARNER CLASS VIII B OF SMP N 14 SURAKARTA IN ACADEMIC YEAR 2015/2016. Thesis.

Surakarta : Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University of Surakarta, August 2016.

The purpose of this research is to improve the result learning of smash volleyball game with the application of force on the inclusion of learner class VIII B of SMP N 14 Surakarta in academic year 2015/2016.

The type of research is class action reserch (CAR). This research has been done in two cycles, each of cylce consist of planing, acting, observing, and reflecting. The subject of this research is Student of VIII B class SMP N 14 Surakarta which is amount 32 student consists of 19 male student and 13 female student. The source of data comes from teacher, student, and researcher. The techniques of collecting data are observation, test, and documention or archive. The validity of data use technique of triangulation. The analysis of data use descriptive technique at the base of qualitative analysis with percentage.

By doing this analysis shows an improvement of result learning of smash volleyball game significantly out of pre cycle to cycle I and cycle I to cycle II. This improvement can be showed comes from outcome of smash volleyball game. At the cycle from 32 students only 12 students who passed and 20 of students failed or with the percentage 37,5% passed and 62,5% failed. Then the result at the pre cycle I show an improvement significatly follow as 19 of students or 59,375% passed and the rest 13 students or 40,625% failed. At the cycle II there is an improvement of students, 100% or 32 students passed.

The conclusion of this study is to apply a force of inclusion can improve learning outcomes for participants smash volleyball game on the learner class VIII B of SMP N 14 Surakarta in academic year 2015/2016.

(4)

commit to user PENDAHULUAN

Pendidikan jasmani adalah sejumlah aktivitas jasmani manusiawi yang terpilih sehingga dilaksanakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Pengertian ini didukung oleh adanya pemahaman bahwa, manakalah pikiran (mental) dan tubuh disebut sebagai dua unsur yang terpisah. Pendidikan jasmani yang menekankan pendidikan fisik melalui pemahaman sisi kealamiahan fitrah manusia ketika sisi keutuhan individu adalah suatu fakta yang tidak dapat dipungkiri, pendidikan jasmani diartikan sebagai pendidikan melalui fisik. Pemahaman ini menunjukkan bahwa pendidikan jasmani juga terkait dengan respon emosional, hubungan personal, perilaku kelompok, pembelajaran mental, intelektual, emosional, dan estetika. Manakala tubuh sedang ditingkatkan secara fisik, pikiran (mental) harus dibelajarkan dan dikembangkan, dan selain itu perlu pula berdampak pada perkembangan sosial, seperti belajar bekerjasama dengan peserta didik lain.

Bolavoli merupakan olahraga permainan yang cukup

memasyarakat di Indonesia dan sudah dikenal sejak jaman penjajahan belanda. Permainan bolavoli dapat dimainkan oleh anak-anak sampai orang dewasa baik laki-laki maupun perempuan. Untuk dapat bermain dengan baik, seperti halnya olahraga lain, dalam permainan bolavoli juga diperlukan pembinaan yang baik dan benar. Pembinaan yang dilakukan harus mencakup empat aspek, yaitu pembinaan fisik, teknik, taktik dan mental. Keempat aspek ini saling mempengaruhi, artinya keempat aspek tersebut tidak dapat dipisahkan atau ditinggalkan untuk tidak dilakukan pembinaanya. Dalam pembinaan bolavoli, penguasaan teknik dasar sangat diperlukan agar dapat bermain dengan baik dalam satu permainan. Pengertian dan teknik smash dalam permainan bolavoli serta cara melakukan smash

dengan baik. Dalam permainan bolavoli ada beberapa teknik yang harus dilakukan dan dikuasai oleh seorang pemain, baik saat memulai atau ketika permainan sedang berlangsung.

(5)

commit to user

Salah satunya adalah smash, teknik ini merupakan salah satu dari 4 teknik dasar permainan bolavoli yang sangat penting dikuasai oleh seorang pemain, agar permainan bisa berjalan dengan baik terutama dalam hal mengumpulkan nilai atau point sebagai penentu kemenangan.

Peserta didik SMP merupakan anak-anak yang masih dalam proses masa peralihan dari anak-anak menuju remaja. Dan peserta didik memiliki rasa ingin mencoba dan ingin yang sangat besar. Dengan demikian guru harus memiliki metode mengajar yang lebih kreatif dan inovatif sehingga peserta didik tidak merasa bosan dalam waktu pembelajaran.

Waktu melakukan observasi di SMP N 14 Surakarta, salah satu pembelajaran yang ada di silabus SMP adalah bolavoli. Bolavoli merupakan salah satu pembelajaran penjasorkes yang tercantum di kompetensi dasar yang ada di silabus. Pada saat melakukan observasi pada peserta didik kelas VIII B SMP N 14 Surakarta ada beberapa masalah yang mempengaruhi pembelajaran

penjasorkes adalah guru masih kurang inovatif saat menyusun pembelajaran yang menyebabkan pembelajaran kurang maksimal dan pada saat proses pembelajaran peserta didik banyak yang kurang antusias untuk mengikuti pembelajaran dikarenakan pembelajaran yang monoton menyebabkan peserta didik merasa bosan dan kurang menarik. Dengan pembelajaran yang kurang menarik peserta didik banyak yang mengobrol sendiri dan juga ada peserta didik yang bermain-main sendiri dan itu semua mempengaruhi psikomotor peserta didik. Pada peserta didik disuruh melakukan salah satu teknik

smash peserta didik banyak yang

belum bisa dan merasa kurang percaya diri untuk melakukan teknik

smash. Berdasarkan data yang

diperoleh dari nilai peserta didik dapat diketahui bahwa nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik kelas VIII B SMP N 14 Surakarta dalam proses pembelajaran smash

permainan bolavoli masih dibawah KKM yakni dari 32 peserta didik kelas VIII B hanya 12 peserta didik atau 37,5 % dari 32 peserta didik

(6)

commit to user

yang dapat memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu 75. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran masih kurang efektif dan inovatif. Kurangnya model, metode dan strategi dalam pembelajaran yang digunakan mengakibatkan proses pembelajaran kurang maksimal.

Yang ada di lapangan guru penjasorkes masih sangat kurang mengikuti perkembangan model-model pembelajaran yang tengah berkembang. Jadi seorang pengajar dituntut untuk menguasai beberapa metode dan gaya pembelajaran. Jika setiap guru paham dan mengetahui model-model pembelajaran diharapkan guru dapat memecahkan masalah yang sering terjadi pada saat pembelajaran.

Model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satunya adalah gaya inklusi yang merupakan model pembelajaran atau gaya mengajar dari Muska Mosston. Gaya inklusi itu sendiri adalah pembelajaran dari mudah menuju kesulit. Pada gaya inklusi, guru berperan sebagai pembuat keputusan

dalam perencanaan, sedangkan peserta didik menentukan pilihan terhadap kelompok kegiatan dalam pelaksanaan dan evaluasi. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru terlebih dahulu menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan, dan menetapkan pembagian level, atau kelompok kegiatan atas dasar kemampuan peserta didik yang terkait dengan tingkat berat dan kesulitan aktivitas yang akan dilakukan. Misal level 1 merupakan level yang paling mudah, level 2 lebih sulit dari pada level 1, level 3 lebih sulit dari pada level 2 dan seterusnya. Disamping menetapkan pembuatan level, guru juga menetapkan kriteria kemampuan pada tiap levelnya. Selanjutnya peserta didik diajarkan dari pembelajaran mudah, sedang dan sulit guru berperan membantu peserta didik dari yang tidak bisa menjadi bisa dengan pembelajaran dari level mudah menuju ke level sulit. Untuk pelaksanaan gaya inklusi, peserta didik terlebih dahulu harus pernah melakukan pembelajaran teknik dasar.

(7)

commit to user

Dengan pembelajaran gaya inklusi peserta didik dapat mengetahui tingkat kemampuannya sendiri, dan dapat meningkat kemampuan yang di milik dengan cara bertahap sehingga peserta didik akan lebih termotivasi dan merasa tertantang ingin mencoba tahap selanjutnya. Peserta didik juga merasa lebih percaya diri dan tidak takut untuk mencoba. Sehingga peserta didik serasa semua tantanga yang di berikan guru bisa dihadapi dengan baik.

Penggunaan gaya inklusi ini dipilih agar hakikat nilai yang terkandung dalam pendidikan jasmani dapat tercapai serta model pembelajaran gaya inklusi ini cocok untuk masalah yang sudah dikemukakan. Smash permainan bolavoli merupakan terdiri dari

beberapa tahap-tahap langkah melakukan smash serta nilai dasar kekuatan dan kerja sama di dalamnya. Dengan pembelajaran gaya inklusi diharapkan dapat meningkatkan akfektif, kognitif dan psikomotor kepada peserta didik. Selain itu peserta didik juga dapat berkembang dan tidak merasa kesulitan melakukan smash

permainan bolavoli.

Berdasarkan permasalahan yang sudah dikemukakan, maka diperlukan upaya untuk peningkatkan hasil belajar melalui penelitian dengan judul “Penerapan Gaya Inklusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Smash Permainan Bolavoli Pada Peserta Didik VIII B SMP Negeri 14 Surakarta Tahun Pelajaran 2015 / 2016”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek

penelitian adalah peserta didik kelas VIII B yang berjumlah 32 peserta didik yang terdiri dari 18 peserta didik putra dan 14 peserta didik putri. Sumber data berasal dari guru dan peserta didik.

(8)

commit to user

Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari :

1. Peserta didik, data yang dikumpulkan berupa hasil proses pembelajaran dan semua aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. 2. Guru sebagai peneliti, data

yang diperoleh berupa silabus, RPP, presensi

kehadiran peserta didik dan nilai proses pembelajaran

smash bolavoli dengan gaya

mengajar Inklusi.

3. Observasi, dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang aktifitas peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar di lapangan.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar smash permainan bolavoli pada peserta didik kelas VIII B SMP N 14 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Dari data prasiklus peserta didik yang tergolong dalam kategori tuntas berjumlah 12 peserta didik atau 37,5%. Pada siklus I setelah diberi tindakan melalui penerapan gaya inklusi jumlah peserta didik yang tuntas menjadi 19 peserta didik atau 59,375%. Hasil siklus I belum bisa dikatakan berhasil karena sesuai dengan indikator target pencapaian hasil

belajar yaitu sebesar 80,00%. Proses pembelajaran pada siklus I melalui penerapan gaya inklusi kurang maksimal dan masih banyak kekurangan di berbagai tahap. Misalnya banyak peserta didik masih banyak yang melakukan gerakan

smash sesukainya atau asal-asalan

tidak seperti yang di contohkan guru. Dari permasalahan tersebut maka perlu diadakannya perbaikan pada siklus II. Pada siklus II pembelajaran ditekankan pada perbaikan di siklus I dengan pemberian tindakan berupa mengoptimalkan proses belajar gerak yang benar dan ketepatan saat memukul bola di udara. Selain selalu mengarahkan pembelajaran, guru

(9)

commit to user

juga menambah bola agar peserta didik bisa mencoba dengan cepat tanpa harus menunggu bola untuk giliran, sehingga peserta didik tetap bersemangat dan dapat selalu antusias dalam pembelajaran smash

permainan bolavoli. Terbukti berdasarkan data hasil tindakan siklus II hasil belajar smash

permainan bolavoli meningkat menjadi 100% atau 32 Peserta didik tergolong dalam kategori tuntas, dengan catatan 4 peserta didik lulus dengan remidial teaching.

Berdasarkan tindakan-tindakan yang sudah di lakukan, peneliti berhasil melaksanakan penerapan gaya inklusi pada siklus II dengan memperbaiki tindakan dari siklus I. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan gaya inklusi dapat meningkatkan hasil belajar smash permainan bolavoli peserta didik kelas VIII B SMP N 14 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian tindakan kelas pada peserta didik kelas VIII B SMP N 14 Surakarta tahun pelajaran 2015/ 2016 telah dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan atau Tindakan, (3) Observasi atau Pengamatan, (4) Refleksi atau Evaluasi. Berdasarkan tindakan penelitian yang telah dilakukan dan hasil observasi yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh simpulan bahwa:

Pembelajaran melalui Penerapan Gaya Inklusi dapat meningkatkan hasil belajar smash

permainan bolavoli pada peserta didik kelas VIII B SMP N 14 Surakarta tahun pelajaran 2015/ 2016. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan dari pra siklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Dari 32 peserta didik yang mencapai ketuntasan hasil belajar

smash permainan bolavoli pada pra

siklus sebesar 37,5% (12 peserta didik).Pada siklus I sebesar 59,375%

(10)

commit to user

(19 peserta didik) dan pada siklus II sebesar 100% (32 peserta didik) dengan catatan ada 4 peserta didik lulus dengan remidial teaching. Hasil belajar smash permainan bolavoli meningkat pada siklus I walaupun belum optimal. Pelaksanaan siklus II yang merupakan perbaikan dari pelaksanaan pembelajaran pada siklus I menyebabkan peningkatan hasil belajar smash permainan

bolavoli hingga mencapai target yang ditetapkan peneliti.

Kesimpulan penelitian ini adalah Penerapan gaya inklusi dapat meningkatkan hasil belajar smash

permainan bolavoli pada peserta didik kelas VIII B SMP N 14 Surakarta tahun pelajaran 2015/ 2016.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan penerapan gaya inklusi merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar

smash permainan bolavoli. Dengan

demikian, implikasi penelitian tindakan kelas ini adalah :

1. Penerapan gaya inklusi menyajikan materi pembelajaran ke dalam berbagai tingkat atau level kesulitan yang berbeda-beda dari pembelajaran mudah, sedang, dan sulit sehingga dapat merangsang aspek motorik peserta didik. Dalam hal ini peserta didik dituntut untuk aktif dalam pembelajaran

penjasorkes yang nantinya dapat bermanfaat untuk mengembangkan kebugaran jasmani, mengembangkan kerjasama, mengembangkan skill dan mengembangkan sikap kompetitif yang kesemuanya ini sangat penting dalam pendidikan jasmani. 2. Penerapan gaya inklusi

menciptakan suasana pembelajaran yang lebih kondusif dan menyenangkan sehingga guru dapat menyampaikan materi dengan baik yang berakibat meningkatnya hasil belajar peserta didik.

3. Memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan penerapkan gaya inklusi dapat meningkatkan hasil

(11)

commit to user

belajar peserta didik, sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran penjas.

C. Saran

Sesuai dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian tindakan kelas yang telah diungkapkan diatas, serta dalam rangka upaya bagi guru dalam meningkatkan penguasaan belajar, khususnya bidang studi penjasorkes, maka dapat disampaikan saran-saran:

1. Bagi Guru

a) Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan

kemampuannya dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu,

guru hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan, saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya.

b) Aplikasi penerapan gaya inklusi dapat dijadikan alternatif dalam penerapkan model pembelajaran untuk menyampaikan materi penjasorkes.

2. Bagi Peserta didik

a) Peserta didik harus mampu menumbuhkan nilai-nilai yang terkandung dalam pelajaran dan menerapkannya, disiplin, kerjasama, toleransi, percaya diri, dan tanggung jawab, serta nilai lain dalam pembelajaran penjasorkes.

(12)

commit to user DAFTAR PUSTAKA

Adang Suherman dan Agus Mahendra. (2001). Menuju Perkembangan Menyeluruh.

Mensiasati Kurikulum Pendidikan Jasmani di Sekolah Menengah Umum. Jakarta: Depdiknas.

Ahmadi. Nuril. (2007). Panduan

Olahraga Bolavoli. Solo. Era

Pustaka Utama

Aunurrahman. (2013). Belajar dan

Pembelajaran. Bandung.

Alfabeta

Beutelstahl, D. (2013). Belajar

Bemain Bola volley.

Bandung. Pionir Jaya.

Djamarah. S.B dan Zain. A. (2010).

Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta. Rineka Cipta.

Hamruni. (2012). Strategi

Pembelajaran. Yogyakarta.

Insan Madani.

Husdarta dan Yudha M. Saputra. (2000). Belajar dan

Pembelajaran. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Jihad. A dan Haris. A. (2012).

Evaluasi Pembelajaran.

Yogyakarta. Multi Pressindo. Kristiyanto Agus. (2010). Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) Dalam

Pendidikan Jasmani &

Kepelatiahn Olahraga.

Surakarta : UNS Press

Kristiyanto. Agus. (2011).

Memperluas Desain

Permainan Bolavoli di

Masyarakat Kita. Surakarta.

UNS Press

Monks, F.J., A.M.P.Knoers dan Siti Rahayu Haditono. (2006).

Psikologi Perkembangan

Pengantar dalam Berbagai

Bagiannya. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press. Mossto, M. (2008). Teaching

Physical Education. Finland,

Department of Physical Education.

Munadi, Yudhi. (2013). Media

Pembelajaran. Jakarta Selatan.

Referensi

Mutohir, T.C., dkk. (2013).

Permainan Bolavoli. Jakarta :

Graha Pustaka Media Utama. Oemar Hamalik. (2008). Kurikulum

dan Pembelajaran. Sinargrafika:

Jakarta.

Rusli Lutan. (2000). Strategi Belajar

Mengajar Penjaskes. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

S. Brotosuroyo, Sunardi, M. Furqon. (1994). Perencanaan

Pengajaran Pendidikan

Jasmani dan Kesehatan.

Jakarta.

Sunardi. 2011. Bolavoli. Surakarta : UNS Press

(13)

commit to user

Sunardi & Kardiyanto, D.W. (2013).

Bolavoli. Surakarta : UNS

Press

Suprijono, Agus. (2013).

Cooperative Learning.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Sutikno, M.S. (2009). Belajar dan

Pembelajaran. Bandung :

Prospect Bandung

Suyono dan Hariyanto. (2015).

Belajar dan Pembelajaran.

Bandung. PT Remaja Rosdakarya

Referensi

Dokumen terkait

Bobot Kering Biji/1,44 m 2 (g) Hasil sidik ragam peubah bobot kering biji/1,44 m 2 tanaman kacang tanah menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara dosis

dengan penelitian yang dilakukan oleh Utami (2011) yang berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran SSCS dan Problem Based Instruction (PBI) terhadap Prestasi Belajar

Setelah diperhatikan dengan seksama, ternyata koin yang dimilikinya terdiri dari tiga macam koin di antara 4 macam koin yang sekarang masih berlaku (500-an, 200-an, 100-an

Melalui pendidikan seni siswa dapat mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam bidang seni (rupa, drama, tari, musik). Dalam proses karya seni, pikiran

Grafit oksida disintesis dari serbuk grafit sintetik. Kemudian, 6g KMnO 4 ditambahkan perlahan ke dalam larutan dan ditambahkan 92 mL aqua DM diikuti dengan pengadukan pada

Menurut Zulkifli dalam Hanum (2015), dalam buku Pengelolaan Limbah Berkelanjutan , limbah adalah zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik

Pasal I konstitusi memberikan kekuasan legislatif pemerintah federal kepada suatu kongres yang dibagia menjadi dua dewan yaitu senat dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Anggota

Hasil kesimpulan penelitian adalah ada pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan antara kepemimpinan, motivasi dan komunikasi terhadap kepuasan kerja