• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Solusi Beberapa Soal Osn Matematika Smp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh Solusi Beberapa Soal Osn Matematika Smp"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

CONTOH SOLUSI BEBERAPA SOAL OSN MATEMATIKA SMP 1. Diketahui bahwa a1 =2, a2 =3. Untuk k >2 didefinisikan bahwa

1 3 1 2 2 1 − − + = k k k a a

a . Tentukan jumlah tak hingga dari a1+a2 +a3 +.

(Olimpiade Sains Nasional II 2003 – Matematika SMP, Hari II – Balikpapan, 17 September 2003) Solusi:

Kita misalkan a1 +a2 +a3+=S. Dengan demikian kita dapat menuliskan

(

)

 + + + + + + + + = + + + = 4 3 1 3 2 1 3 3 1 2 2 1 2 3 1 1 2 1 3 2 1 3 2 S a a a a a a a a a

Kedua ruas kita kalikan 6 sehingga diperoleh

(

)

(

)

(

) (

)

(

1 2 3

) (

1 2 3

)

1 4 3 2 3 2 1 4 3 3 2 2 1 4 3 1 3 2 1 3 3 1 2 2 1 2 3 1 1 2 1 2 2 3 30 2 3 30 2 3 2 3 2 3 18 12 6 3 2 6 6 a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a S − + + + + + + + + = + + + + + + + + = + + + + + + + + = + + + + + + + + =      

Dengan demikian 6S =30+3S+2S−2⋅2. Sehingga diperoleh S =26. 2. Buktikan bahwa (n1)n(n3 +1) senantiasa habis dibagi oleh 6 untuk

semua bilangan asli n.

(Olimpiade Sains Nasional II 2003 – Matematika SMP, Hari II – Balikpapan, 17 September 2003) Bukti:

Ambil sebarang bilangan asli n. Untuk membuktikan bahwa

) 1 ( ) 1

(n n n3 + senantiasa habis dibagi oleh 6, maka harus dibuktikan bahwa (n1)n(n3 +1) habis dibagi 2 dan habis dibagi 3.

Akan dibuktikan bahwa (n1)n(n3 +1) habis dibagi 2.

Kita pecah dalam dua kasus, yaitu untuk n=2k dan untuk n=2k+1

untuk sebarang bilangan asli k. Untuk n=2k diperoleh

(

)

(

)

(

)( ) ( )

(

)

(

2 1

)

(

8 1

)

2 1 2 2 1 2 1 1 3 3 3 + − = + − = + − k k k k k k n n n

yang merupakan kelipatan 2. Untuk n=2k+1 diperoleh

(2)

(

n1

)

n

(

n3 +1

)

= 2k

(

2k+1

)

(

8k3 +12k2 +6k+2

)

yang merupakan kelipatan 2.

Dari kedua kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa (n1)n(n3 +1)

habis dibagi 2 untuk setiap bilangan asli n.

Selanjutnya akan dibuktikan bahwa (n1)n(n3 +1) habis dibagi 3.

Kita pecah dalam tiga kasus, yaitu untuk n=3k, untuk n=3k+1 dan untuk n=3k+2 untuk sebarang bilangan asli k.

Untuk n=3k diperoleh

(

)

(

)

(

)( ) ( )

(

)

(

3 1

)

(

27 1

)

3 1 3 3 1 3 1 1 3 3 3 + − = + − = + − k k k k k k n n n

yang merupakan kelipatan 3. Untuk n=3k+1 diperoleh

(

n1

)

n

(

n3 +1

)

=

( )(

3k 3k+1

) (

(

3k+1

)

3 +1

)

yang merupakan kelipatan 3. Untuk n=3k+2 diperoleh

(

)

(

)

(

)(

) (

(

)

)

(

)(

)

(

)

(

3 1

)(

3 2

)

9

(

3 6 4 1

)

1 8 36 54 27 2 3 1 3 1 2 3 2 3 1 3 1 1 2 3 2 3 3 3 + + + + + = + + + + + + = + + + + = + − k k k k k k k k k k k k k n n n

yang merupakan kelipatan 3.

Dari ketiga kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa (n1)n(n3 +1)

habis dibagi 3 untuk setiap bilangan asli n.

Dengan demikian (n1)n(n3 +1) habis dibagi 2 dan habis dibagi 3.

Karena 2 dan 3 saling relatif prima (FPB dari 2 dan 3 adalah 1), maka

) 1 ( ) 1

(n n n3 + habis dibagi 6 untuk setiap bilangan asli n.

3. Untuk bilangan real a dan b sebarang, buktikan bahwa

2 ) ( 2 2 2 +b a+b a .

(Seleksi Tingkat Provinsi Olimpiade Sains Nasional Matematika SMP 2004, 12 Juli 2004) Catatan:

Untuk membuktikan soal tersebut, permasalahan yang sering muncul adalah harus dimulai dari mana untuk mengkonstruksikan pembuktiannya. Untuk pembuktian yang masih sederhana, masalah tersebut tidak terlalu mengganggu. Akan tetapi untuk soal yang lebih kompleks, masalah tersebut akan sangat mengganggu. Hal ini dapat diatasi jika kita mulai dengan terlebih dahulu membuat proses/langkah berpikirnya. Dalam proses berpikir ini, kita bergerak

(3)

mundur (working backward) dari yang akan dibuktikan, dengan langkah-langkah yang logis menuju ke yang diketahui. Pada penulisan buktinya, proses berpikir ini tidak perlu dicantumkan dan cukup ditulis di lembar corat-coret saja (buram).

Proses berpikir:

(

)

(

1

) (

1

)

0 0 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 ≥ − + − ≥ + − + + − − + ≥ + − + ≥ + b a b b a a b a b a b a b a

Dari proses berpikir tersebut, ternyata langkah buktinya harus dimulai dari

(

a−1

)

2 ≥0 dan

(

b−1

)

2 ≥0. Hal ini didasarkan dari sifat kuadrat sebarang bilangan real selalu nonnegatif.

Bukti:

Ambil a dan b sebarang bilangan real.

(

)

(

1

)

0 0 1 2 2 ≥ − ≥ − b a

Jumlahkan kedua ketaksamaan maka diperoleh

(

) (

)

(

)

2 2 2 2 2 0 1 2 1 2 0 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 − + ≥ + − + ≥ + ≥ + − + + − ≥ − + − b a b a b a b a b b a a b a

Terbukti bahwa a2 +b2 2(a+b)2 untuk bilangan real a dan b

sebarang.

4. Seseorang memiliki sejumlah koin senilai 1000 rupiah. Setelah diperhatikan dengan seksama, ternyata koin yang dimilikinya terdiri dari tiga macam koin di antara 4 macam koin yang sekarang masih berlaku (500-an, 200-an, 100-an dan 50-an). Selidiki dan tentukan berapa banyak kombinasi koin yang mungkin dimiliki oleh orang tersebut.

(4)

Solusi:

Strategi membuat daftar yang sistematis akan digunakan untuk menyelesaikan masalah ini.

Nomor 500-an 200-an 100-anKoin yang Digunakan50-an

1 - 1 1 14 2 - 1 2 12 3 - 1 3 10 4 - 1 4 8 5 - 1 5 6 6 - 1 6 4 7 - 1 7 2 8 - 2 1 10 9 - 2 2 8 10 - 2 3 6 11 - 2 4 4 12 - 2 5 2 13 - 3 1 6 14 - 3 2 4 15 - 3 3 2 16 - 4 1 2 17 1 - 1 8 18 1 - 2 6 19 1 - 3 4 20 1 - 4 2 21 1 1 - 6 22 1 2 - 2 23 1 1 3 -24 1 2 1

-Dengan demikian terdapat 24 kemungkinan kombinasi koin yang dapat dimiliki orang tersebut.

5. Untuk setiap pasangan bilangan asli a dan b, kita definisikan b

a ab b

a* = + − . Bilangan asli x dikatakan penyusun bilangan asli n jika terdapat bilangan asli y yang memenuhi x*y=n. Sebagai contoh, 2 adalah penyusun 6 karena terdapat bilangan asli 4 sehingga

6 4 2 8 4 2 4 2 4 *

2 = ⋅ + − = + − = . Tentukan semua penyusun 2005.

(Olimpiade Sains Nasional IV 2005 – Matematika SMP, Hari II – Jakarta, 7 September 2005)

(5)

Solusi:

Misalkan x adalah penyusun 2005. Sehingga terdapat bilangan asli y sedemikian hingga

(

1

)(

1

)

1 * 2005 + + − = − + = = y x y x xy y x Sebagai akibatnya

(

)(

)

167 3 2 2004 1 1 2 = = + − y x

Faktor-faktor dari 223167 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 12, 167, 334, 501,

668, 1002, 2004. Dengan demikian x−1 harus bernilai salah satu dari keduabelas faktor tersebut. Sehingga nilai x adalah salah satu dari 2, 3, 4, 5, 7, 13, 168, 335, 502, 669, 1003 atau 2005. Kita peroleh

1 1 2004 − − = x

y untuk masing-masing nilai x. Selanjutnya kita buat daftar sebagai berikut: x y x*y=xy+xy 2 2003 2⋅2003+2−2003=2005 3 1001 3⋅1001+3−1001=2005 4 667 4⋅667+4−667=2005 5 500 5⋅500+5−500=2005 7 333 7⋅333+7−333=2005 13 166 13⋅166+13−166=2005 168 11 168⋅11+168−11=2005 335 5 335⋅5+335−5=2005 502 3 502⋅3+502−3=2005 669 2 669⋅2+669−2=2005 1003 1 1003⋅1+1003−1=2005 2005 0 2005⋅0+2005−0=2005

Karena x dan y harus merupakan bilangan asli maka x=2005 bukan penyusun 2005 karena nilai y yang diperoleh adalah 0. Dengan

(6)

demikian semua penyusun 2005 adalah 2, 3, 4, 5, 7, 13, 168, 335, 502, 669 dan 1003.

6. Diketahui bentuk x2 +3y2 =n, dengan x dan y adalah bilangan-bilangan bulat.

a. Jika n<20, bilangan berapa sajakah n tersebut dan diperoleh dari pasangan

( )

x,y apa saja?

b. Tunjukkan bahwa tidak mungkin menghasilkan x2 +3y2 =8.

(Olimpiade Sains Nasional IV 2005 – Matematika SMP, Hari II – Jakarta, 7 September 2005) Solusi:

a. Masalah ini dapat diselesaikan dengan membuat daftar yang sistematis. x y x2 +3y2 =n n 0 0 02 +302 =0 0 1 0 12 +302 =1 1 – 1 0

( )

12 +302 =1 1 0 1 02 +312 =3 3 0 – 1 02 +3

( )

12 =3 3 2 0 22 +302 =4 4 – 2 0

( )

2 2 +302 =4 4 1 1 12 +312 =4 4 – 1 1

( )

12 +3

( )

12 =4 4 – 1 – 1

( )

12 +3

( )

12 =4 4 2 1 22 +312 =7 7 – 2 1

( )

2 2 +312 =7 7 2 – 1 22 +3

( )

12 =7 7 – 2 – 1

( )

2 2 +3

( )

12 =7 7 3 0 32 +302 =9 9 – 3 0

( )

32 +302 =9 9 0 – 2 02 +3

( )

2 2 =12 12 0 2 02 +322 =12 12 3 – 1 32 +3

( )

1 2 =12 12 3 1 32 +312 =12 12

(7)

– 3 – 1

( )

32 +3

( )

12 =12 12 – 3 1

( )

32 +312 =12 12 1 2 12 +322 =13 13 – 1 2

( )

12 +322 =13 13 1 – 2 12 +3

( )

2 2 =13 13 – 1 – 2

( )

12 +3

( )

2 2 =13 13 2 2 22 +322 =16 16 2 – 2 22 +3

( )

2 2 =16 16 – 2 2

( )

2 2 +322 =16 16 – 2 – 2

( )

2 2 +3

( )

2 2=16 16 4 0 42 +302 =16 16 – 4 0

( )

4 2 +302 =16 16 4 1 42 +312 =19 19 4 – 1 42 +3

( )

12 =19 19 – 4 1

( )

4 2 +312 =19 19 – 4 – 1

( )

4 2 +3

( )

12 =19 19 b. Karena x2 +3y2 =8 maka haruslah

8

2

x dan 3y2 8.

Pertidaksamaan x2 8 hanya mungkin dipenuhi untuk 2 1, 0, , 1 , 2 − − =

x , sedangkan pertidaksamaan 3y2 8 hanya

mungkin dipenuhi untuk y =−1 ,0,1. Dari nilai-nilai x dan y yang memenuhi, diperoleh hasil yang mungkin untuk x2 adalah 0, 1, 4, sedangkan untuk 3y2 adalah 0, 3.

Dengan demikian nilai maksimal dari x2 +3y2 adalah 7. Sehingga tidak ada bilangan bulat x dan y yang dapat memenuhi persamaan x2 +3y2 =8. 7. Diketahui   angka N 121 9 9999 999 99 9+ + + + = . Tentukan nilai N.

(Olimpiade Sains Nasional V 2006 – Matematika SMP, Hari I – Semarang, 6 September 2006) Solusi:

(8)

(

) (

) (

)

0989 11 1111 121 0 11 1111 1 1 1 1 00 0000 1 1000 100 10 1 00 0000 1 1 1000 1 100 1 10 9 9999 999 99 9 angka 118 angka 121 suku 121 angka 121 angka 121 angka 121                                = − =     + + + + −         + + + =         − + + − + − + − = + + + + = N

Dengan demikian N adalah 1111 110989 angka 118 



  .

DAFTAR PUSTAKA

Susanto, Hery, Sisworo dan Abdurrahman Asari, 2006, Napak Tilas Olimpiade Sains Nasional Matematika SMP, Malang: Universitas Negeri Malang.

Wiworo, 2004, Pemecahan Masalah Aljabar dalam Olimpiade Matematika SMP, Yogyakarta: PPPG Matematika.

Wiworo, 2005, Dasar-dasar Bilangan untuk Olimpiade Matematika SMP, Yogyakarta: PPPG Matematika.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan perolehan dari validasi ahli materi, media dan uji ahli lapangan, menunjukan hasil yang dapat dikatakan bahwa pengembangan sistem monitoring suhu berbasis

mendorong keinginan untuk meneliti kembali tentang pengaruh pendapatan terhadap financial management. Pendapatan tidak hanya berasal dari hasil kerja yang dilakukan

Seperti yang dilakukan oleh beberapa aktivis muda Yogyakarta yang mendirikan Rumah Pengetahuan Amartya (RPA), sebuah lembaga pendidikan dasar non-formal untuk masyarakat kelas

Dalam pengujiannya data diambil secara acak sebanyak 10 buah data, kemudian data tersebut diujikan ke dalam program MATLAB yang telah dibuat untuk

Harta warisan menurut hukum waris adat tidak merupakan kesatuan yang dapat. dinilai harganya, tetapi merupakan kesatuan yang tidak terbagi atau dapat

Samples were collected daily and analyzed for some rancidity properties, including peroxide value (PV) and thiobarbituric acid (TBA), and for chemical composition,

Walaupun belum menjadi indikator prioritas, kegiatan pembinaan upaya kesehatan kerja dan olahraga turut berperan dalam mendukung pencapaian pada indaktor program Kesehatan

Oleh sebab itu prod usen harus mampu mempertahankan kualitas dan manfaat produk dalam suatu merek, serta perlunya perhatian terhadap harga yang ditawarkan dari suatu produk atau