• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Skripsi Perhitungan Cadangan Nikel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal Skripsi Perhitungan Cadangan Nikel"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ESTIMASI CADANGAN NIKEL TERTAMBANG DI PT. BUKIT ESTIMASI CADANGAN NIKEL TERTAMBANG DI PT. BUKIT

MAKMUR ISTINDO NIKELTAMA (BUMANIK) MAKMUR ISTINDO NIKELTAMA (BUMANIK) KECAMATAN PETASIA TIMUR KABUPATEN KECAMATAN PETASIA TIMUR KABUPATEN

MOROWALI UTARA PROVINSI MOROWALI UTARA PROVINSI

SULAWESI TENGAH SULAWESI TENGAH

PROPOSAL TUGAS AKHIR PROPOSAL TUGAS AKHIR

Disusun Oleh: Disusun Oleh:

SASTRA DIHARLAN BAHAR SASTRA DIHARLAN BAHAR

11.2014.1.00479 11.2014.1.00479

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL DAN KELAUTAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL DAN KELAUTAN

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

2018 2018

(2)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar Latar BelakangBelakang

PT. Bukit Makmur Istindo Nikeltama (Bumanik) merupakan perusahaan PT. Bukit Makmur Istindo Nikeltama (Bumanik) merupakan perusahaan  pertambangan

 pertambangan nikel nikel di di Desa Desa Bungintimbe, Bungintimbe, Kabupaten Kabupaten Morowali Morowali Utara, Utara, ProvinsiProvinsi Sulawesi Tengah dengan IUP seluas 4998 Ha. PT. BUMANIK mengapalkan dua Sulawesi Tengah dengan IUP seluas 4998 Ha. PT. BUMANIK mengapalkan dua  jenis saprolit: bermutu tinggi dan kelas menengah. Saprolit ting

 jenis saprolit: bermutu tinggi dan kelas menengah. Saprolit tingkat tinggi memilikikat tinggi memiliki kandungan nikel diatas 1,8% sedangkan bijih saprolit kelas menengah memiliki kandungan nikel diatas 1,8% sedangkan bijih saprolit kelas menengah memiliki kandungan nikel antara 1,3 sampai 1,6%.

kandungan nikel antara 1,3 sampai 1,6%.

Perhitungan cadangan berperan penting dalam menentukan jumlah, Perhitungan cadangan berperan penting dalam menentukan jumlah, kualitas, dan kemajuan tambang pada tahap eksploitasi. Oleh karena itu kualitas, dan kemajuan tambang pada tahap eksploitasi. Oleh karena itu  perhitungan cadangan yang baik

 perhitungan cadangan yang baik dan akurat dan akurat yang sesuai dengan yang sesuai dengan keberadaannya dikeberadaannya di lapangan dapat menentukan penentuan kerja produksi, cara penambangan yang lapangan dapat menentukan penentuan kerja produksi, cara penambangan yang akan dilakukan, bahkan dalam memperkirakan waktu yang akan dibutuhkan oleh akan dilakukan, bahkan dalam memperkirakan waktu yang akan dibutuhkan oleh  perusahaan dalam melaksanakan usaha penambanganny

 perusahaan dalam melaksanakan usaha penambangannya.a.

Untuk mendapatkan jumlah cadangan bijih nikel yang akan ditambang dan Untuk mendapatkan jumlah cadangan bijih nikel yang akan ditambang dan  jumlah

 jumlah lapisan lapisan penutup penutup yang yang akan akan dibongkar dibongkar dibutuhkan dibutuhkan parameter-parameterparameter-parameter  berupa

 berupa batasan batasan akhir akhir penambangan, penambangan, cut cut off off grade, grade, dan dan lokasi-lokasi lokasi-lokasi yang yang tidaktidak tertambang seperti jalan angkut. Dibutuhkan pula perhitungan cadangan yang tertambang seperti jalan angkut. Dibutuhkan pula perhitungan cadangan yang sesuai dengan kondisi geologi, genesa dan mineralisasi pada daerah penelitian. sesuai dengan kondisi geologi, genesa dan mineralisasi pada daerah penelitian. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menghitung cadangan bijih nikel di PT. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menghitung cadangan bijih nikel di PT. Bukit Makmur Istindo Nikeltama (BUMANIK) di Kabupaten Morowali Utara Bukit Makmur Istindo Nikeltama (BUMANIK) di Kabupaten Morowali Utara dengan mempertimbangkan aspek-aspek tersebut..

dengan mempertimbangkan aspek-aspek tersebut..

1.2

1.2 Rumusan Rumusan MasalahMasalah

Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu: Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu:

1)

1) Berapa besar jumlah cadangan bijih nikel tertambang di PT. Bukit MakmurBerapa besar jumlah cadangan bijih nikel tertambang di PT. Bukit Makmur Istindo Nikeltama (BUMANIK)?

(3)

1.3 Tujuan 1.3 Tujuan

Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari peneliti

Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:an ini yaitu: 1)

1) Mengetahui jumlah cadangan bijih nikel tertambang setiap blok pada PT.Mengetahui jumlah cadangan bijih nikel tertambang setiap blok pada PT. Bukit Makmur istindo Nikeltama (BUMANIK) Kabupaten Morowali Utara, Bukit Makmur istindo Nikeltama (BUMANIK) Kabupaten Morowali Utara, sehingga jumlah cadangan nikel dapat menjadi patokan pengambilan sehingga jumlah cadangan nikel dapat menjadi patokan pengambilan keputusan untuk proses penambangan selanjutnya.

keputusan untuk proses penambangan selanjutnya.

1.4

1.4 Ruang Ruang Lingkup Lingkup PenelitianPenelitian

Penelitian ini secara khusus membahas mengenai perhitungan cadangan Penelitian ini secara khusus membahas mengenai perhitungan cadangan tertambang pada PT. Bukit Makmur Istindo Nikeltama (BUMANIK) di tertambang pada PT. Bukit Makmur Istindo Nikeltama (BUMANIK) di Kabupaten Morowali Utara yang meliputi pembagian blok-blok, dan perhitungan Kabupaten Morowali Utara yang meliputi pembagian blok-blok, dan perhitungan cadangan tertambang pada setiap blok dengan mempertimbangkan parameter cadangan tertambang pada setiap blok dengan mempertimbangkan parameter  berupa batasan akhir penambangan (pit limit) pada setiap blokny

(4)

BAB II BAB II

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

2.1

2.1 Genesa Genesa Nikel Nikel LateritLaterit

Proses pelapukan dimulai pada batuan peridotit. Batuan ini banyak Proses pelapukan dimulai pada batuan peridotit. Batuan ini banyak mengandung olivine, magnesium silikat, dan besi silikat yang pada umumnya mengandung olivine, magnesium silikat, dan besi silikat yang pada umumnya mengandung 0.30% nikel (Sundari, 2012).

mengandung 0.30% nikel (Sundari, 2012).

Air tanah yang kaya akan CO2, berasal dari udara l

Air tanah yang kaya akan CO2, berasal dari udara l uar dan tumbuhan, akanuar dan tumbuhan, akan menghancurkan olivine. Penguraian olivine, magnesium silika dan besi silika ke menghancurkan olivine. Penguraian olivine, magnesium silika dan besi silika ke dalam larutan cenderung untuk membentuk suspensi koloid dari partikel-partikel dalam larutan cenderung untuk membentuk suspensi koloid dari partikel-partikel silika. Di dalam larutan besi akan bersenyawa dengan oksida dan mengendap silika. Di dalam larutan besi akan bersenyawa dengan oksida dan mengendap sebagai ferrihidroksida.

sebagai ferrihidroksida.

Endapan ferrihidroksida ini akan menjadi reaktif terhadap air, sehingga Endapan ferrihidroksida ini akan menjadi reaktif terhadap air, sehingga kandungan air pada endapan tersebut akan mengubah ferrihidroksida menjadi kandungan air pada endapan tersebut akan mengubah ferrihidroksida menjadi mineral-mineral seperti goethite (FeO(OH)), hematit (Fe2O3) dan cobalt. mineral-mineral seperti goethite (FeO(OH)), hematit (Fe2O3) dan cobalt.

Mineral-Mineral-mineral tersebut sering dikenal sebagai “besi karat”.mineral tersebut sering dikenal sebagai “besi karat”.

Endapan ini akan terakumulasi dekat dengan permukaan tanah, sedangkan Endapan ini akan terakumulasi dekat dengan permukaan tanah, sedangkan magnesium, nikel dan silika akan tetap tertinggal di dalam larutan dan bergerak magnesium, nikel dan silika akan tetap tertinggal di dalam larutan dan bergerak turun selama suplai air yang masuk ke dalam tanah terus berlangsung. Rangkaian turun selama suplai air yang masuk ke dalam tanah terus berlangsung. Rangkaian  proses ini merupakan proses pelapukan dan leaching. Unsur Ni

 proses ini merupakan proses pelapukan dan leaching. Unsur Ni sendiri merupakansendiri merupakan unsur tambahan di dalam batuan ultrabasa. Sebelum proses pelindihan unsur tambahan di dalam batuan ultrabasa. Sebelum proses pelindihan  berlangsung,

 berlangsung, unsur unsur Ni Ni berada berada dalam dalam ikatan ikatan serpentine serpentine group. group. Rumus Rumus kimia kimia daridari kelompok serpentin adalah X2-3 SiO2O5(OH)4, dengan X tersebut tergantikan kelompok serpentin adalah X2-3 SiO2O5(OH)4, dengan X tersebut tergantikan unsur-unsur seperti Cr, Mg, Fe, Ni, Al, Zn atau Mn atau dapat juga merupakan unsur-unsur seperti Cr, Mg, Fe, Ni, Al, Zn atau Mn atau dapat juga merupakan kombinasinya.

kombinasinya.

Adanya suplai air dan saluran untuk turunnya air, berupa kekar, maka Ni Adanya suplai air dan saluran untuk turunnya air, berupa kekar, maka Ni yang terbawa oleh air turun ke bawah, dan akan terkumpul di zona air sudah tidak yang terbawa oleh air turun ke bawah, dan akan terkumpul di zona air sudah tidak dapat turun lagi dan tidak dapat menembus bedrock (Harzburgit). Ikatan dari Ni dapat turun lagi dan tidak dapat menembus bedrock (Harzburgit). Ikatan dari Ni yang berasosiasi dengan Mg, SiO dan H akan membentuk mineral garnierit yang berasosiasi dengan Mg, SiO dan H akan membentuk mineral garnierit dengan rumus kimia (Ni,Mg) Si4O5 (OH)4. Apabila proses ini berlangsung terus dengan rumus kimia (Ni,Mg) Si4O5 (OH)4. Apabila proses ini berlangsung terus

(5)

menerus, maka yang akan terjadi adalah proses pengkayaan supergen (supergen menerus, maka yang akan terjadi adalah proses pengkayaan supergen (supergen enrichment). Zona pengkayaan supergen ini terbentuk di zona saprolit. Dalam satu enrichment). Zona pengkayaan supergen ini terbentuk di zona saprolit. Dalam satu  penampang vertikal profil laterit dapat juga terbentuk zona pengkayaan yang lebih  penampang vertikal profil laterit dapat juga terbentuk zona pengkayaan yang lebih dari satu, hal tersebut dapat terjadi karena muka air tanah yang selalu dari satu, hal tersebut dapat terjadi karena muka air tanah yang selalu berubah-ubah, terutama dari perubahan musim. Dibawah zona pengkayaan supergen ubah, terutama dari perubahan musim. Dibawah zona pengkayaan supergen terdapat zona mineralisasi primer yang tidak terpengaruh oleh proses oksidasi terdapat zona mineralisasi primer yang tidak terpengaruh oleh proses oksidasi maupun pelindihan, yang sering disebut sebagai zona Hipogen, terdapat sebagai maupun pelindihan, yang sering disebut sebagai zona Hipogen, terdapat sebagai  batuan induk y

 batuan induk yaitu batuan Harzburgit.aitu batuan Harzburgit.

Profil endapan nikel laterit yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan Profil endapan nikel laterit yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan ultrabasa secara umum terdiri dari 4 (empat) lapisan, yaitu lapisan tanah penutup ultrabasa secara umum terdiri dari 4 (empat) lapisan, yaitu lapisan tanah penutup atau top soil, lapisan limonit, lapisan saprolit, dan bedrock.

atau top soil, lapisan limonit, lapisan saprolit, dan bedrock. a)

a) Lapisan tanah penutupLapisan tanah penutup Lapisan

Lapisan tanah penutup tanah penutup biasa biasa disebut disebut iron capping. iron capping. Material Material lapisanlapisan  berukuran

 berukuran lempung, lempung, berwarna berwarna coklat coklat kemerahan, kemerahan, dan dan biasanya biasanya terdapatterdapat  juga

 juga sisa-sisa sisa-sisa tumbuhan. tumbuhan. Pengkayaan Pengkayaan Fe Fe terjadi terjadi pada pada zona zona ini ini karenakarena terdiri dari konkresi Fe-Oksida (mineral Hematite dan Goethite), dan terdiri dari konkresi Fe-Oksida (mineral Hematite dan Goethite), dan Chromiferous dengan kandungan nikel relatif rendah. Tebal lapisan Chromiferous dengan kandungan nikel relatif rendah. Tebal lapisan  bervariasi

 bervariasi antara antara 00 –  –  2 m. Tekstur batuan asal sudah tidak dapat dikenali 2 m. Tekstur batuan asal sudah tidak dapat dikenali lagi.

lagi.  b)

 b) Lapisan LimonitLapisan Limonit

Merupakan lapisan berwarna coklat muda, ukuran butir lempung sampai Merupakan lapisan berwarna coklat muda, ukuran butir lempung sampai  pasir, tekstur batuan asal

 pasir, tekstur batuan asal mulai dapat diamati walamulai dapat diamati walaupun masih sangat sulit,upun masih sangat sulit, dengan tebal lapisan berkisar antara 1

dengan tebal lapisan berkisar antara 1  –  –   10 m. Lapisan ini tipis pada  10 m. Lapisan ini tipis pada daerah yang terjal, dan sempat hilang karena erosi. Pada zone limonit daerah yang terjal, dan sempat hilang karena erosi. Pada zone limonit hampir seluruh unsur yang mudah larut hilang terlindi, kadar MgO hanya hampir seluruh unsur yang mudah larut hilang terlindi, kadar MgO hanya tinggal kurang dari

tinggal kurang dari 2% berat 2% berat dan kadar SiO2 dan kadar SiO2 berkisar 2berkisar 2  –  –   5% berat.  5% berat. Sebaliknya

Sebaliknya kadar kadar Fe2O3 Fe2O3 menjadi menjadi sekitar sekitar 6060  –  –   80% berat dan kadar  80% berat dan kadar Al2O3 maksimum 7% berat. Zone ini didominasi oleh mineral Goethit, Al2O3 maksimum 7% berat. Zone ini didominasi oleh mineral Goethit, disamping juga terdapat Magnetit, Hematit, Kromit, serta Kuarsa disamping juga terdapat Magnetit, Hematit, Kromit, serta Kuarsa sekunder. Pada Goethit terikat Nikel, Chrom, Cobalt, Vanadium, dan sekunder. Pada Goethit terikat Nikel, Chrom, Cobalt, Vanadium, dan Aluminium.

(6)

c)

c) Lapisan SaprolitLapisan Saprolit

Merupakan lapisan dari batuan

Merupakan lapisan dari batuan dasar yang sudah lapuk, dasar yang sudah lapuk, berupa berupa bongkah- bongkah- bongkah

 bongkah lunak lunak berwarna berwarna coklat coklat kekuningan kekuningan sampai sampai kehijauan. kehijauan. StrukturStruktur dan tekstur batuan asal masih terlihat. Perubahan geokimia zone saprolit dan tekstur batuan asal masih terlihat. Perubahan geokimia zone saprolit yang terletak di atas batuan asal ini tidak banyak, H2O dan Nikel yang terletak di atas batuan asal ini tidak banyak, H2O dan Nikel  bertambah, dengan kadar Ni keseluruhan lapisan antara 2

 bertambah, dengan kadar Ni keseluruhan lapisan antara 2 –  –  4%, sedangkan 4%, sedangkan Magnesium dan Silikon hanya sedikit yang hilang terlindi. Zona ini terdiri Magnesium dan Silikon hanya sedikit yang hilang terlindi. Zona ini terdiri dari vein-vein Garnierite, Mangan, Serpentin, Kuarsa sekunder dari vein-vein Garnierite, Mangan, Serpentin, Kuarsa sekunder  bertekstur boxwork, Ni-Kalsedon, dan di

 bertekstur boxwork, Ni-Kalsedon, dan di beberapa tempat beberapa tempat sudah terbentuksudah terbentuk limonit yang mengandung Fe-hidroksida.

limonit yang mengandung Fe-hidroksida. d)

d) Bedrock (Batuan Dasar)Bedrock (Batuan Dasar)

Merupakan bagian terbawah dari profil nikel laterit, berwarna hitam Merupakan bagian terbawah dari profil nikel laterit, berwarna hitam kehijauan, terdiri dari bongkah

kehijauan, terdiri dari bongkah  –  –  bongkah batuan dasar dengan ukuran > bongkah batuan dasar dengan ukuran > 75 cm, dan secara umum sudah tidak mengandung mineral ekonomis. 75 cm, dan secara umum sudah tidak mengandung mineral ekonomis. Kadar mineral mendekati atau sama dengan batuan asal, yaitu dengan Kadar mineral mendekati atau sama dengan batuan asal, yaitu dengan kadar Fe ± 5% serta Ni dan Co antara 0.01

kadar Fe ± 5% serta Ni dan Co antara 0.01 –  –  0.30%. 0.30%.

Gambar 2.1 Profil Nikel Laterit

Gambar 2.1 Profil Nikel Laterit Sorowako (Ahmad,2008)Sorowako (Ahmad,2008)

2.2

2.2 Analisa Analisa Dan Dan PerhitungaPerhitungan n CadanganCadangan 2.2.1

2.2.1 Pengertian Pengertian CadanganCadangan

Menurut Mc. Kelvey yang dimaksud dengan cadangan (reserve) adalah Menurut Mc. Kelvey yang dimaksud dengan cadangan (reserve) adalah  bagian

 bagian dari dari sumber sumber daya daya terindikasi terindikasi dari dari suatu suatu komoditas komoditas mineral mineral yang yang dapatdapat diperoleh secara ekonomis dan tidak bertentangan dengan hokum dan diperoleh secara ekonomis dan tidak bertentangan dengan hokum dan

(7)

kebijaksanaan pemerintah pada saat itu. Suatu cadangan dengan mineral biasanya kebijaksanaan pemerintah pada saat itu. Suatu cadangan dengan mineral biasanya digolongkan berdasarkan ketelitian eksplorasinya.

digolongkan berdasarkan ketelitian eksplorasinya.

Klasifikasi cadangan di Amerika menurut US Berau Of Mine and US Geological Klasifikasi cadangan di Amerika menurut US Berau Of Mine and US Geological Survey (USBM and USGS) dan usulan Mc. Kelvey, 1973 seba

Survey (USBM and USGS) dan usulan Mc. Kelvey, 1973 seba gai berikut:gai berikut: a)

a) Cadangan TerukurCadangan Terukur

Cadangan terukur adalah cadangan yang kuantitasnya dihitung dari Cadangan terukur adalah cadangan yang kuantitasnya dihitung dari  pengukuran

 pengukuran nyata, nyata, misalnya misalnya dari dari pemboran, pemboran, singkapan singkapan dan dan paritan,paritan, sedangkan kadarnya diperoleh dari hasil analisa contoh. Jarak titik-titik sedangkan kadarnya diperoleh dari hasil analisa contoh. Jarak titik-titik  pengambilan

 pengambilan contoh contoh dan dan pengukuran pengukuran sangat sangat dekat dekat dan dan terperinci,terperinci, sehingga

sehingga model geologi endpan mineral dapat diketahui model geologi endpan mineral dapat diketahui dengan dengan jelas.jelas. Struktur, jenis , komposisi, kadar, ketebalan, kedudukan, dan kelanjutan Struktur, jenis , komposisi, kadar, ketebalan, kedudukan, dan kelanjutan endapan

endapan mineral mineral serta serta batas batas penyebarannya dapat penyebarannya dapat ditentukan denganditentukan dengan tepat.

tepat. Batas Batas kesalahan kesalahan perhitungan perhitungan baik baik kuantitas kuantitas maupun maupun kualitas kualitas tidaktidak  boleh lebih dari 20%.

 boleh lebih dari 20%.  b)

 b) Cadangan Terkira/Teridikasi (indicated)Cadangan Terkira/Teridikasi (indicated)

Cadangan terkira adalah cadangan yang jumlah tonase dan kadarnya Cadangan terkira adalah cadangan yang jumlah tonase dan kadarnya sebagian

sebagian diperoleh diperoleh dari dari hasil hasil perhitungan perhitungan pemercontohan pemercontohan dandan sebagian

sebagian lagi lagi dihitung dihitung sebagai sebagai proyeksi proyeksi untuk untuk jarak jarak tertentutertentu  berdasarkan

 berdasarkan keadaan keadaan geologi geologi setempat setempat titik-titik titik-titik pemercontoh pemercontoh dandan  pengukuran

 pengukuran jaraknya jaraknya tidak tidak perlu perlu rapat rapat sehingga sehingga struktur, struktur, kadar,kadar, ketebalan, kedudukan, dan kelanjutan endapan mineral serta batas ketebalan, kedudukan, dan kelanjutan endapan mineral serta batas  penyebarannya

 penyebarannya belum belum dapat dapat dihitung dihitung secara secara tepat tepat dan dan barubaru disimpulkan/dinyatakan berdasar indikasi. Batas kesalahan baik kuantitas disimpulkan/dinyatakan berdasar indikasi. Batas kesalahan baik kuantitas maupun kualitas 20% - 40%.

maupun kualitas 20% - 40%. c)

c) Cadangan Terduga/Tereka (infered)Cadangan Terduga/Tereka (infered)

Cadangan terduga adalah cadangan yang diperhitungkan kuantitasnya Cadangan terduga adalah cadangan yang diperhitungkan kuantitasnya  berdasarakan pengetahuan

 berdasarakan pengetahuan geologi, geologi, kelanjutan kelanjutan endapan endapan mineral, mineral, sertaserta  batas

 batas dari dari penyebaran. penyebaran. Ini diperhitungkan Ini diperhitungkan dari dari beberapa beberapa titik titik contoh,contoh, sebagian

sebagian besar besar perhitungannya perhitungannya didasarkan didasarkan kepada kepada kadar kadar dandan kelanjutan endapan mineral yang mempunyai ciri endapan sama. kelanjutan endapan mineral yang mempunyai ciri endapan sama. Toleransi penyimpangan kesalahan terhadap perhitungan cadangan adalah Toleransi penyimpangan kesalahan terhadap perhitungan cadangan adalah

(8)

60%. 60%.

Di Indonesia mengikuti klasifikasi cadangan menurut Mc. Kelvey, Di Indonesia mengikuti klasifikasi cadangan menurut Mc. Kelvey, karena dianggap paling detil, mempertimbangkan keadaan geologi, ekonomi, karena dianggap paling detil, mempertimbangkan keadaan geologi, ekonomi, dan

dan memiliki memiliki wawasan wawasan luas luas tentang tentang klasifikasi klasifikasi cadangan. cadangan. KlasifikasiKlasifikasi cadangan

cadangan yang yang diusulkan diusulkan Mc. Mc. Kelvey Kelvey ini ini berdasarkan berdasarkan pada:pada: a.

a. Kenaikan Kenaikan tingkat tingkat keyakinan keyakinan geologi.geologi.  b.

 b. Kenaikan tingkat kelayakan ekonomi.Kenaikan tingkat kelayakan ekonomi.

Kriteria keyakinan geologi didasarkan tingkat keyakinan mengenai Kriteria keyakinan geologi didasarkan tingkat keyakinan mengenai endapan mineral yang meliputi ukuran, bentuk, sebaran, kuantitasnya sesuai endapan mineral yang meliputi ukuran, bentuk, sebaran, kuantitasnya sesuai dengan tahap eksplorasinya. Kriteria kelayakan ekonomi didasarkan pada dengan tahap eksplorasinya. Kriteria kelayakan ekonomi didasarkan pada faktor-faktor ekonomi

faktor-faktor ekonomi layak atau tidaknya layak atau tidaknya berdasarkan berdasarkan kondisi kondisi ekonomi padaekonomi pada saat itu.

saat itu. Tingkat Tingkat kesalahan kesalahan adalah adalah penyimpangan penyimpangan kesalahan kesalahan baik kubaik kuantitasantitas maupun

maupun kualitas cadangan kualitas cadangan yang yang masih bisa diterima masih bisa diterima sesuai sesuai dengan dengan tahaptahap ekplorasinya.

ekplorasinya. 2.2.2

2.2.2 Perhitungan Perhitungan CadanganCadangan

Setelah kita melakukan ekplorasi pada tahap-tahap kegiatan Setelah kita melakukan ekplorasi pada tahap-tahap kegiatan  penambangan

 penambangan kemudian kemudian melakukan melakukan analisa analisa dan dan perhitungan perhitungan cadangan.cadangan. Adapun tujuan dari perhitungan cadangan yaitu agar dapat menentukan jumlah Adapun tujuan dari perhitungan cadangan yaitu agar dapat menentukan jumlah dan mutu kualitas

dan mutu kualitas yang dapat yang dapat dipertanggung jawabkan untuk dipertanggung jawabkan untuk dieksploitasidieksploitasi sesuai

sesuai dengan dengan kebutuhan. kebutuhan. Dengan Dengan perhitungan perhitungan cadangan cadangan akan akan dapatdapat mengetahui

mengetahui biaya biaya produksi, produksi, membantu membantu perencanaan, perencanaan, efisiensi efisiensi operasi,operasi, control kehilangan dalam penambangan, unsur produksi tambang, dan control kehilangan dalam penambangan, unsur produksi tambang, dan sebagainya.

sebagainya.

Kegiatan lapangan untuk memperoleh data guna perhitungan cadangan adalah Kegiatan lapangan untuk memperoleh data guna perhitungan cadangan adalah sebagai berikut:

sebagai berikut: a.

a. Observasi LapanganObservasi Lapangan

Merupakan gambaran praktis kondisi dan keadaan dilapangan meliputi Merupakan gambaran praktis kondisi dan keadaan dilapangan meliputi  pengambilan data geografi dan demografi.

 pengambilan data geografi dan demografi.  b.

 b. PemetaanPemetaan

Tidak mutlak dilaksanakan, untuk pengambilan topografi, bentang alam, Tidak mutlak dilaksanakan, untuk pengambilan topografi, bentang alam, dan lereng awal jika peta telah tersedia maka hanya dilakukan ploting. dan lereng awal jika peta telah tersedia maka hanya dilakukan ploting.

(9)

c.

c. Pengambilan ContohPengambilan Contoh

Dapat berupa air, tanah, endapan, singkapan ses

Dapat berupa air, tanah, endapan, singkapan sesuai dengan metodenya.uai dengan metodenya. d.

d. Pengambilan Data GeologiPengambilan Data Geologi

Dapat dilakukan dengan studi literatur dan pengecekkan langsung Dapat dilakukan dengan studi literatur dan pengecekkan langsung dilapangan.

dilapangan. e.

e. Pengolahan DataPengolahan Data

Dilakukan di lapangan (pengecekkan mudah) atau dikirim ke kantor Dilakukan di lapangan (pengecekkan mudah) atau dikirim ke kantor termasuk

termasuk pekerjaan studio, uji laboratorium dan analisa.pekerjaan studio, uji laboratorium dan analisa.

Untuk Estimasi cadangan tidak lepas dari metode yang akan digunakan, adapun Untuk Estimasi cadangan tidak lepas dari metode yang akan digunakan, adapun metode perhitungan cadangan dapat dikategorikan menjadi:

metode perhitungan cadangan dapat dikategorikan menjadi: 1. Metode Konvesional

1. Metode Konvesional a.

a. Tertua dan paling umum digunakan.Tertua dan paling umum digunakan.  b.

 b. Mudah diterapkan, dikomunikasikan, dan dipahami.Mudah diterapkan, dikomunikasikan, dan dipahami. c.

c. Mudah di adaptasi dengan semua edapan mineral.Mudah di adaptasi dengan semua edapan mineral. d.

d. Kelemahannya sering menghasilkan perkiraan salah, karena cendrungKelemahannya sering menghasilkan perkiraan salah, karena cendrung menilai kadar tinggi saja.

menilai kadar tinggi saja. e.

e. Kadar Kadar suatu luasan suatu luasan diasumsikan diasumsikan konstan sehinggkonstan sehingga a tidak optimaltidak optimal secara matematika.

secara matematika. f.

f. Untuk endapan yang terpencar dapat terjadi penafsiUntuk endapan yang terpencar dapat terjadi penafsiran yang salah.ran yang salah. 2. Metode Non Konvesional

2. Metode Non Konvesional a.

a. Pengembangan teori matematika dan statistic.Pengembangan teori matematika dan statistic.  b.

 b. Secara teoritis akan lebih optimal.Secara teoritis akan lebih optimal. c.

c. Kelemahannya rumit data terbatas dan tidak optimal.Kelemahannya rumit data terbatas dan tidak optimal.

Parameter-parameter yang penting adalah antara lain : Parameter-parameter yang penting adalah antara lain :

a)

a) Kadar bijihKadar bijih

Di dalam perhitungan cadangan dari bijih merupakan faktor yang Di dalam perhitungan cadangan dari bijih merupakan faktor yang menentukan (yang sangat penting) yang digunakan di dalam perhitungan menentukan (yang sangat penting) yang digunakan di dalam perhitungan (hal ini) adalah kadar rata-rata dari bijih.

(hal ini) adalah kadar rata-rata dari bijih.  b)

(10)

Kedua parameter ini mempunyai hubungan dengan geometri endapan dan Kedua parameter ini mempunyai hubungan dengan geometri endapan dan  penyebaran bijih.

 penyebaran bijih. c)

c)  porositas dan kandungan air porositas dan kandungan air d)

d)  berat jenis berat jenis

Beberapa hubungan yang penting adalah : Beberapa hubungan yang penting adalah :

G Gmm G Gdd P P     ( ( 11 ))

 



G Gdd  GGmm 1-1- PP P P GGdd G Gmm   11





G G d d  GGnn 11-- MM G Gnn  GGddMM   ( ( 11 ))

 



G Gnn  GGmm MM   1 1-- PP ((11 ))

 



G Gmm  GGnn PP   1-1- MM ((11 )) G

Gmm = = berat berat jenis jenis dari dari mineral mineral tanpa tanpa pori, pori, tanpa tanpa kandungan kandungan airair

(moisture) (moisture) G

Gdd = = berat berat jenis jenis daridari rockrock (kering) - tanpa kandungan air, hanya pori(kering) - tanpa kandungan air, hanya pori

G

Gnn = = berat berat jenis jenis daridari rockrock (natural) dengan pori dan kandungan air(natural) dengan pori dan kandungan air

P

P = = porositasporositas M

M = = kandungan kandungan air air (moisture (moisture content)content)

2.2.3

2.2.3 Cut Cut Of Of GradeGrade Cut off grade

Cut off grade  adalah kadar rata-rata minimum dari bijih yang dapat ditambang  adalah kadar rata-rata minimum dari bijih yang dapat ditambang secara ekonomis. Faktor-faktor

secara ekonomis. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhiyang dapat mempengaruhi cut of gradecut of grade adalah : adalah :

 Harga pasaranHarga pasaran 

 Kemajuan teknologiKemajuan teknologi 

(11)

Cut off grade

Cut off grade merupakan suatu kriteria operasional untuk menambang. Bijih yang merupakan suatu kriteria operasional untuk menambang. Bijih yang ditambang adalah bijih yang mempunyai kadar yang lebih tinggi dari

ditambang adalah bijih yang mempunyai kadar yang lebih tinggi dari cut offcut off  grade

 grade. Dengan demikian maka bagian dari endapan yang mempunyai kadar lebih. Dengan demikian maka bagian dari endapan yang mempunyai kadar lebih tinggi dari

tinggi dari cut off gradecut off grade diidentifikasi sebagai bijih. diidentifikasi sebagai bijih.

Untuk suatu bijih tertentu umpamanya nikel dengan lokasi yang berbeda Untuk suatu bijih tertentu umpamanya nikel dengan lokasi yang berbeda tetapi genesa sama

tetapi genesa sama cut off gradecut off grade  berbeda. Kadar rata-rata minimum bijih dapat  berbeda. Kadar rata-rata minimum bijih dapat dinyatakan dalam persen atau gr/ton, bergantung pada bijih yang ditambang. dinyatakan dalam persen atau gr/ton, bergantung pada bijih yang ditambang. Kandungan metal rata-rata minimum yang dapat diolah secara ekonomis dapat Kandungan metal rata-rata minimum yang dapat diolah secara ekonomis dapat dihitung sebagai berikut :

dihitung sebagai berikut :





n

nmin

min =

=

C

Cmin

min +

+ pr 

pr 

V

Vm

m R

Rf

f 1 -

1 - y

y

 x 100%

 x 100%

dimana : dimana : C

Cmm = = ongkos ongkos produksi produksi minimumminimum

 pr

 pr == net profit net profit  yang diharapkan yang diharapkan V

Vmm = = harga harga jual jual dari dari logamlogam

Rf =

Rf = recoveryrecovery y

y == dilutiondilution

2.2.4

2.2.4 Data Data dan dan PermodelanPermodelan Untuk

Untuk menghitung menghitung cadangan cadangan nikel nikel terlebih terlebih dahulu dahulu dibuat dibuat permodelanpermodelan endapannya. Data yang dibutuhkan pada permodelan yaitu:

endapannya. Data yang dibutuhkan pada permodelan yaitu: a) Dalam perhitungan manual

a) Dalam perhitungan manual 1.

1. Jarak dari lubang bor satu ke lubang bor yang lain .Jarak dari lubang bor satu ke lubang bor yang lain . 2.

2. Data log bor.Data log bor.

 b) Dalam menggunakan software  b) Dalam menggunakan software

1.

1. Data assay adalah merupakan data hasil analisis kadar nikel.Data assay adalah merupakan data hasil analisis kadar nikel. 2.

2. Data collar adalah data koordinatdan elevasi tiData collar adalah data koordinatdan elevasi titik bor.tik bor. 3.

3. Data geology adalah data litologi profil nikel laterit Data geology adalah data litologi profil nikel laterit titik bor.titik bor. 4.

4. Data survey adalah data total kedalaman titik bor.Data survey adalah data total kedalaman titik bor.

Prosedur perhitungan cadangan dengan metode Inverse Distance yaitu: Prosedur perhitungan cadangan dengan metode Inverse Distance yaitu:

(12)

a) Dalam perhitungan manual a) Dalam perhitungan manual

1.

1. Dapatkan data lubang bor (log bor) untuk menghiung kadar Dapatkan data lubang bor (log bor) untuk menghiung kadar endapan.endapan. 2.

2. Dapatkan data jarak antara titik lubang bor.Dapatkan data jarak antara titik lubang bor. 3.

3. Melakukan perhitungan sesuai dengan rumus yang tersedia untukMelakukan perhitungan sesuai dengan rumus yang tersedia untuk mendapatkan estimasi kadar endapan.

mendapatkan estimasi kadar endapan.  b) Dalam menggunakan software

 b) Dalam menggunakan software 1.

1. Masukan data assay, collar, survey, dan litologi pada database surpac.Masukan data assay, collar, survey, dan litologi pada database surpac. 2.

2. Membuat file DTM (Digital Terrain Model) yaitu sebuah file yangMembuat file DTM (Digital Terrain Model) yaitu sebuah file yang terbentuk dari koordinat X dan Y serta elevasi Z dari tiga titik yang terbentuk dari koordinat X dan Y serta elevasi Z dari tiga titik yang membentuk segitiga litologi limonit, saprolit, badrock dan topografi.

membentuk segitiga litologi limonit, saprolit, badrock dan topografi. 3.

3. Membuat blok model 3D (tiga dimensi berdasarkan batas keleluruhan titikMembuat blok model 3D (tiga dimensi berdasarkan batas keleluruhan titik  bor.

 bor. 4.

4. Membuat composit setiap litologi limonit, saprolit dan bedrock.Membuat composit setiap litologi limonit, saprolit dan bedrock. 5.

5. Membuat constrain setiap litologi limonit, saprolit, dan bedrock.Membuat constrain setiap litologi limonit, saprolit, dan bedrock. 6.

6. Tambahkan atribut NiTambahkan atribut Ni 7.

7. Masukkan massa jenis saprolit 1,5 ton/m³.Masukkan massa jenis saprolit 1,5 ton/m³. 8.

8. Mengestimasi blok model 3D (tiga dimensi) dengan metode inverseMengestimasi blok model 3D (tiga dimensi) dengan metode inverse distance dengan kekuatan inverse distance adalah power 2.

distance dengan kekuatan inverse distance adalah power 2. 9.

9. Menghitung volume dan tonase setiap batas Menghitung volume dan tonase setiap batas COG yang diinginkan.COG yang diinginkan.

Kelebihan metode inverse distance antara lain: Kelebihan metode inverse distance antara lain:

1.

1. Perhitungannya hanya menggunakan data jarak antara lubang bor danPerhitungannya hanya menggunakan data jarak antara lubang bor dan kadar sampel pada log bor.

kadar sampel pada log bor. 2.

2. Pada pangkat yang sangat besar menghasilkan pendekatan metodePada pangkat yang sangat besar menghasilkan pendekatan metode  polygon.

 polygon.

Kelemahan metode inverse distance antara lain: Kelemahan metode inverse distance antara lain:

1.

1. Tidak ada hubungan antara jarak dan range a pada variogram.Tidak ada hubungan antara jarak dan range a pada variogram. 2.

2. Pada deposit irregular dengan range kecil akan diperlakukan sama denganPada deposit irregular dengan range kecil akan diperlakukan sama dengan  pada deposit

 pada deposit reguler dengan luas a.reguler dengan luas a. 3.

3. Jika titik referensi adalah lubang bor, kemudian faktor pembobotan takJika titik referensi adalah lubang bor, kemudian faktor pembobotan tak  berhingga, maka metode ini tidak dapat diterapkan.

(13)

4.

4. Metode ini didasarkan pada estimasi titik dan tidak bergantung padaMetode ini didasarkan pada estimasi titik dan tidak bergantung pada ukuran blok.

ukuran blok. 5.

5. Invers Distance hanya memperhatikan jarak dan belum memperhatikanInvers Distance hanya memperhatikan jarak dan belum memperhatikan efek pengelompokan data. Sehingga data dengan jarak yang sama namun efek pengelompokan data. Sehingga data dengan jarak yang sama namun mempunyai pola sebaran yang berbeda masih akan memberikan hasil yang mempunyai pola sebaran yang berbeda masih akan memberikan hasil yang sama.

sama. 6.

6. Metode ini belum memberikan korelasi ruang antara titik data dengan titikMetode ini belum memberikan korelasi ruang antara titik data dengan titik data yang lain.

data yang lain.

2.2.5

2.2.5 Penentuan Penentuan Batas Batas CadanganCadangan

Ketidakteraturan bentuk endapan bijih dan ketidakmerataan distribusi Ketidakteraturan bentuk endapan bijih dan ketidakmerataan distribusi kadar

kadar akan akan menimbulkan menimbulkan kesulitan kesulitan dalam dalam penentuan penentuan batas-batas batas-batas endapanendapan  bijihnya.

 bijihnya. Penanganan Penanganan masalah masalah ketidakteraturan ketidakteraturan bentuk bentuk endapan endapan dandan ketidakmerataan distribusi kadar merupa

ketidakmerataan distribusi kadar merupakan satu rangkaian dalam kan satu rangkaian dalam penentuanpenentuan  batas-batas

 batas-batas cadangan.cadangan.

Terdapat dua kriteria dalam penentuan batas cadangan, yaitu: Terdapat dua kriteria dalam penentuan batas cadangan, yaitu:

1)

1) Penentuan batas cadangan didasarkan pada interprestasi geologi atasPenentuan batas cadangan didasarkan pada interprestasi geologi atas daerah mineralisasi, sehingga batas-batas struktur maupun litologi juga daerah mineralisasi, sehingga batas-batas struktur maupun litologi juga merupakan batas cadangan.

merupakan batas cadangan. 2)

2) Batas cadangan didasarkan atas nilai kandungan bijih nikel (kadar) diBatas cadangan didasarkan atas nilai kandungan bijih nikel (kadar) di dalam bijih.

(14)

BAB III BAB III

METODELOGI PENELITIAN METODELOGI PENELITIAN

3.1.

3.1. Jenis PenelitianJenis Penelitian

Penelitian tugas akhir di PT. Bukit Makmur Istindo Nikeltama (BUMANIK) ini Penelitian tugas akhir di PT. Bukit Makmur Istindo Nikeltama (BUMANIK) ini merupakan penelitian aplikatif. Penelitian ini berkaitan dengan perhitungan merupakan penelitian aplikatif. Penelitian ini berkaitan dengan perhitungan cadangan bijih nikel dengan melakukan overlay terhadap kontur topografi, cadangan bijih nikel dengan melakukan overlay terhadap kontur topografi, membagi pit kompartemen pada kawasan, kemudian menentukan pit limit membagi pit kompartemen pada kawasan, kemudian menentukan pit limit  berdasarkan

 berdasarkan Cut Cut off off Grade Grade sehingga sehingga akan akan didapatkan didapatkan cadangan cadangan tertambang tertambang daridari masing-masing blok (pit kompartemen) dengan menggunakan software Surpac masing-masing blok (pit kompartemen) dengan menggunakan software Surpac 6.5.1.

6.5.1.

3.2.

3.2. Variabel PenelitianVariabel Penelitian

Beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1.

1. Data Topografi; Sebagai data dasar dalam basis data pemodelan danData Topografi; Sebagai data dasar dalam basis data pemodelan dan  pembagian blok

 pembagian blok 2.

2. Data Geologi; Sebagai data dasar dalam analisis pemodelan yang mana dataData Geologi; Sebagai data dasar dalam analisis pemodelan yang mana data geologi dapat menjadi pembanding ketika melakukan analisis persebaran geologi dapat menjadi pembanding ketika melakukan analisis persebaran kadar. Data analisis persebaran kadar yang merupakan dasar pembagian blok kadar. Data analisis persebaran kadar yang merupakan dasar pembagian blok dan penentuan pit limit.

dan penentuan pit limit. 3.

3. Data Pemboran: Berisikan data survey, geologi, collar dan assay yangData Pemboran: Berisikan data survey, geologi, collar dan assay yang menjadi basis data pemodelan. Data pemodelan ini yang nantinya di gunakan menjadi basis data pemodelan. Data pemodelan ini yang nantinya di gunakan untuk mengestimasi cadangan, ore body, letak dan sebaran endapan bijih untuk mengestimasi cadangan, ore body, letak dan sebaran endapan bijih nikel.

nikel. 4.

4. Data Assay dan COG: Data assay adalah hasil analisis kadar bijih danData Assay dan COG: Data assay adalah hasil analisis kadar bijih dan mengetahui jumlah cadangan terukur dalam menentukan rancangan batas mengetahui jumlah cadangan terukur dalam menentukan rancangan batas akhir penambangan, sedangkan COG merupakan Batasan nilai ekonomis. akhir penambangan, sedangkan COG merupakan Batasan nilai ekonomis. Data COG ini nantinya di gunakan untuk menentukan batas akhir Data COG ini nantinya di gunakan untuk menentukan batas akhir  penambangan

(15)

kadar bijih terendah yang masih dapat di tambang dan masih bernilai kadar bijih terendah yang masih dapat di tambang dan masih bernilai ekonomis.

ekonomis. 5.

5. Data Geoteknik: Data geoteknik berupa dimensi jenjang yg sudah diData Geoteknik: Data geoteknik berupa dimensi jenjang yg sudah di  perhitungkan

 perhitungkan factor factor keamanan keamanan lereng. lereng. Data Data ini ini nantinya nantinya akan akan digunakandigunakan sebagai dasar pada perencanaan geometri penambangan dari topografi sebagai dasar pada perencanaan geometri penambangan dari topografi sampai batas bawa pit yang akan di rencanakan. Dari pit limit, dapat sampai batas bawa pit yang akan di rencanakan. Dari pit limit, dapat diketahui jumlah tonase cadangan yang akan tertambang maupun lapisan diketahui jumlah tonase cadangan yang akan tertambang maupun lapisan  penutup yang akan

 penutup yang akan dikupas.dikupas. 6.

6. Data Spesifikasi Alat : Berupa spesifikasi alat berat yang dimilikiData Spesifikasi Alat : Berupa spesifikasi alat berat yang dimiliki  perusahaan.

 perusahaan. Dari Dari lebar lebar alat alat angkut angkut terbesar terbesar dapat dapat diketahui diketahui lebar lebar jalanjalan tambang yang

tambang yang nantinya akan dirancang nantinya akan dirancang untuk dibuat batasan untuk dibuat batasan daerah manadaerah mana yang tidak dapat dapat ditambang.

yang tidak dapat dapat ditambang.

3.3.

3.3. Teknik Pengumpulan DataTeknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini penulis menggunakan data sekunder. Pengambilan data Pada penelitian ini penulis menggunakan data sekunder. Pengambilan data sekunder yaitu berupa pengambilan data yang dilakukan tanpa perlu langsung ke sekunder yaitu berupa pengambilan data yang dilakukan tanpa perlu langsung ke lapangan yang berupa data literatur atau buku

lapangan yang berupa data literatur atau buku  –  –  buku dari perusahaan diantaranya buku dari perusahaan diantaranya : data topografi, data geologi, data pemboran, dan data assay & COG.

: data topografi, data geologi, data pemboran, dan data assay & COG.

3.4.

3.4. Pelaksanaan PenelitianPelaksanaan Penelitian 3.4.1 Tahap persiapan

3.4.1 Tahap persiapan

Tahapan persiapan merupakan studi pustaka, meliputi pengumpulan informasi Tahapan persiapan merupakan studi pustaka, meliputi pengumpulan informasi awal dan melakukan studi literatur terkait perusahaan.

awal dan melakukan studi literatur terkait perusahaan. 3.4.2. Tahap penelitian

3.4.2. Tahap penelitian

Dalam tahap penelitian di daerah Morowali Utara, Sulawesi Tengah ini dilakukan Dalam tahap penelitian di daerah Morowali Utara, Sulawesi Tengah ini dilakukan  pengambilan beberapa data antara lain peta topografi, peta geologi, data pemboran  pengambilan beberapa data antara lain peta topografi, peta geologi, data pemboran

terdiri dari geologi, collar, survey, data assay dan COG. terdiri dari geologi, collar, survey, data assay dan COG.

3.5

3.5 Tahap Pengolahan dan Analisis DataTahap Pengolahan dan Analisis Data 3.5.1

(16)

Pengolahan data untuk estimasi cadangan tertambang dibagi kedalam empat Pengolahan data untuk estimasi cadangan tertambang dibagi kedalam empat kelompok atau tahapan utama antara lain: Pembuatan Model Endapan Bahan kelompok atau tahapan utama antara lain: Pembuatan Model Endapan Bahan Galian, Perhitungan dan Estimasi Cadangan, Pembagian Blok, Penentuan Batas Galian, Perhitungan dan Estimasi Cadangan, Pembagian Blok, Penentuan Batas Akhir Penambangan (Pit Limit). Gambar 3.2 dapat dijelaskan secara ringkas Akhir Penambangan (Pit Limit). Gambar 3.2 dapat dijelaskan secara ringkas mengenai alur atau proses pengolahan data.

mengenai alur atau proses pengolahan data. 1.

1. Pembuatan Model Endapan Bahan GalianPembuatan Model Endapan Bahan Galian

Dalam pembuatan model ini menggunakan data pemboran yang meliputi Dalam pembuatan model ini menggunakan data pemboran yang meliputi survey, geologi, collar, assay, data-data ini didapat dari hasil pemboran survey, geologi, collar, assay, data-data ini didapat dari hasil pemboran eksplorasi yang dilakukan oleh PT. Bukit Makmur Istindo Nikeltama eksplorasi yang dilakukan oleh PT. Bukit Makmur Istindo Nikeltama (BUMANIK). Metode yang di gunakan dalam pembuatan model endapan ini (BUMANIK). Metode yang di gunakan dalam pembuatan model endapan ini adalah block model dengan menggunakan prinsip trianggulasi yang diolah adalah block model dengan menggunakan prinsip trianggulasi yang diolah dengan menggunakan perangkat lunak (software) Surpac 6.5.1. Kemudian dengan menggunakan perangkat lunak (software) Surpac 6.5.1. Kemudian dengan mengoverley terhadap peta topografi maka kedudukan endapan dapat dengan mengoverley terhadap peta topografi maka kedudukan endapan dapat diketahui. Kedudukkan endapan di maksud adalah persebaran secara lateral diketahui. Kedudukkan endapan di maksud adalah persebaran secara lateral dan vertical, secara lateral dapat dibuat atau diketahui boundary persebaran dan vertical, secara lateral dapat dibuat atau diketahui boundary persebaran endapan yang menjadi dasar bondary pitnya, dan secara vertical dapat endapan yang menjadi dasar bondary pitnya, dan secara vertical dapat diketahui letak kedalaman endapan tersebut.

diketahui letak kedalaman endapan tersebut. 2.

2. Perhitungan CadanganPerhitungan Cadangan

Perhitungan dan estimasi cadangan merupakan tahapan selanjutnya setelah Perhitungan dan estimasi cadangan merupakan tahapan selanjutnya setelah  pembuatan

 pembuatan model model endapan. endapan. Dalam Dalam perhitungan perhitungan cadangan cadangan ini ini menggunakanmenggunakan data pemodelan sebagi batas samping dan batas bawah atau boundary, data data pemodelan sebagi batas samping dan batas bawah atau boundary, data topografi sebagi batas atasnya, Metode yang digunakan dalam perhitungan topografi sebagi batas atasnya, Metode yang digunakan dalam perhitungan cadangan adalah IDW (

cadangan adalah IDW ( Inverse  Inverse DistanceDistance Weighted Weighted ). Salah satu perangkat). Salah satu perangkat lunak yang membantu dalam perhitungan cadangan dengan metode inverse lunak yang membantu dalam perhitungan cadangan dengan metode inverse distance weighted adalah Sofware

distance weighted adalah Sofware Surpac 6.5.1 yang memberikan kemudahanSurpac 6.5.1 yang memberikan kemudahan dengan memasukan data yang dibutuhkan.

dengan memasukan data yang dibutuhkan. 3.

3. Pembagian BlockPembagian Block

Pembagian block merupakan tahapan selanjutnya setelah perhitungan dan Pembagian block merupakan tahapan selanjutnya setelah perhitungan dan estimasi cadangan. Dalam menentukan pembagian block, dibutuhkan variable estimasi cadangan. Dalam menentukan pembagian block, dibutuhkan variable data assay yang sudah diolah dalam bentuk model persebaran kadar. Data data assay yang sudah diolah dalam bentuk model persebaran kadar. Data

(17)

topografi

topografi adalah data adalah data yang yang digunakan digunakan sebagai sebagai dasar dalam dasar dalam menentukanmenentukan  pembagian bloknya.

 pembagian bloknya. 4.

4. Penentuan Batas Akhir Penambangan (Pit Limit)Penentuan Batas Akhir Penambangan (Pit Limit)

Penentuan batas akhir penambangan (Pit Limit) merupakan tahap selanjutnya Penentuan batas akhir penambangan (Pit Limit) merupakan tahap selanjutnya setelah pembagian block. Dalam penentuan batas akhir penambangan setelah pembagian block. Dalam penentuan batas akhir penambangan dibutuhkan, model persebaran kadar endapan nikel, data topografi, dan data dibutuhkan, model persebaran kadar endapan nikel, data topografi, dan data Cut Off Grade. Data ini nantinya digunakan untuk menentukan batas akhir Cut Off Grade. Data ini nantinya digunakan untuk menentukan batas akhir endapan bijih nikel yang akan di tambang. Data geometri penambangan endapan bijih nikel yang akan di tambang. Data geometri penambangan nantinya digunakan untuk sebagai dasar perencanaan geometri penambangan nantinya digunakan untuk sebagai dasar perencanaan geometri penambangan dari atas sampai batas bawah blok yang akan di rencanakan, dari data ini juga dari atas sampai batas bawah blok yang akan di rencanakan, dari data ini juga dapat mengetahui jumlah level penambangan pada blok tersebut. Model dapat mengetahui jumlah level penambangan pada blok tersebut. Model  persebaran

 persebaran kadar kadar endapan endapan bijh bijh pada pada suatu suatu blok blok akan akan menujukan menujukan kumpulan- kumpulan-kumpulan kadar yang akan di golongkan kedalam low grade, medium grade, kumpulan kadar yang akan di golongkan kedalam low grade, medium grade, hight grade dengan adanya model seperti ini dengan mudah dapat mengetahui hight grade dengan adanya model seperti ini dengan mudah dapat mengetahui lateral dan vertical, selanjutnya digabungkan dengan data Cut Off Grade lateral dan vertical, selanjutnya digabungkan dengan data Cut Off Grade maka dapat diketahui batas penambangan lateral dan vertical. Pit limit ini maka dapat diketahui batas penambangan lateral dan vertical. Pit limit ini nantinya dapat menghasilkan jumlan overburden

nantinya dapat menghasilkan jumlan overburden (BCM) yang akan dibongkar(BCM) yang akan dibongkar dan jumlah ore (tonase) yang akan ditambang.

(18)

Gambar 3.1 Gambar 3.1

Diagram alir pengolahan data Diagram alir pengolahan data

Database Database

Collar, Assay, Geology, Survey Collar, Assay, Geology, Survey

Model Endapan Nikel Model Endapan Nikel

Penyebaran Kadar Penyebaran Kadar

Endapan Nikel

Endapan Nikel SumberdayaSumberdaya

Blok Penambangan Blok Penambangan (Compartment) (Compartment) Pit Limit Pit Limit

Cadangan Tertambang dan Overburden Cadangan Tertambang dan Overburden

dari masing-masing blok dari masing-masing blok Data Topografi, Data Topografi, COG, Data COG, Data Geoteknik Geoteknik PROSES PROSES Data Topografi, Data Topografi, Data Geologi Data Geologi PROSES PROSES

(19)

Gambar 3.2 Gambar 3.2

Diagram Alir Penelitian Diagram Alir Penelitian

Mulai Mulai

Studi Pustaka Studi Pustaka

1.

1. Tinjauan TeoriTinjauan Teori

 Tentang Estimasi CadanganTentang Estimasi Cadangan

2.

2. Tinjauan PustakaTinjauan Pustaka

 Jurnal-jurnal Penelitian TerdahuluJurnal-jurnal Penelitian Terdahulu 

 Tijauan Umum PerusahaanTijauan Umum Perusahaan

Studi Lapangan Studi Lapangan Pe

Penn amambibilan lan DaData ta EsEstimtimasasi Ci Cadadanan anan

Pengolahan Data dan Analisis Data Pengolahan Data dan Analisis Data

1.

1. Pengolahan DataPengolahan Data –  –  Data Estimasi Cadangan Data Estimasi Cadangan 2.

2. Estimasi dan Interpretasi Data Estimasi CadanganEstimasi dan Interpretasi Data Estimasi Cadangan

Pembahasan Pembahasan

Pembahasan Mengenai Estimasi Cadangan Pembahasan Mengenai Estimasi Cadangan

Kesimpulan Kesimpulan

Selesai Selesai

(20)

3.6

3.6 Rencana Rencana dan dan Jadwal Jadwal KegiatanKegiatan

 No.

 No. Rencana KegiatanRencana Kegiatan

BULAN BULAN KE-1 KE-1 BULAN BULAN KE-2 KE-2 BULAN BULAN KE-3 KE-3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

1 Studi Studi PustakaPustaka 2

2 Orientasi Orientasi LapanganLapangan 3

3 Pengambilan Pengambilan Data Data PenelitianPenelitian 4

4 Pengolahan Pengolahan DataData 5

5 Recheck Recheck and and Resave Resave DataData 6

6 Analisis Analisis Data Data dan dan KesimpulanKesimpulan 7

7 Penyusunan Penyusunan LaporanLaporan 8

(21)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Sujoko dan Sigit Prabowo. 2009. Buku Panduan Pelatihan Geologi Dasar, Sujoko dan Sigit Prabowo. 2009. Buku Panduan Pelatihan Geologi Dasar, Pemetaan Dan Perhitungan Cadangan. Pangkal Pinang: Bidang Pelatihan Pemetaan Dan Perhitungan Cadangan. Pangkal Pinang: Bidang Pelatihan Dan Pengembangan Sumberdaya Manusia PT. Timah (Persero) Tbk.

Dan Pengembangan Sumberdaya Manusia PT. Timah (Persero) Tbk.

Sukandarrumidi. 2007. Geologi Mineral Logam. Jogjakarta: Gadjah Mada Sukandarrumidi. 2007. Geologi Mineral Logam. Jogjakarta: Gadjah Mada

University Press University Press

Alam Budiman Thamsi. 2016. Estimasi Cadangan Terukur Endapan Nikel Laterit Alam Budiman Thamsi. 2016. Estimasi Cadangan Terukur Endapan Nikel Laterit COG 2,0 % Menggunakan Metoda Inverse Distance Pada PT. Teknik COG 2,0 % Menggunakan Metoda Inverse Distance Pada PT. Teknik Alum Service, Blok X, Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Muslim Alum Service, Blok X, Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia, Sulawesi Selatan

Indonesia, Sulawesi Selatan

Woro Sundari. 2012. Analisis Data Eksplorasi Bijih Nikel Laterit Untuk Estimasi Woro Sundari. 2012. Analisis Data Eksplorasi Bijih Nikel Laterit Untuk Estimasi Cadangan Dan Perancangan Pit Pada PT. Timah Eksplomin di Desa Cadangan Dan Perancangan Pit Pada PT. Timah Eksplomin di Desa Baliara Kecamatan Kabaena Barat Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Baliara Kecamatan Kabaena Barat Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara, Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Sains dan Teknik Tenggara, Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana, Kupang (NTT)

Universitas Nusa Cendana, Kupang (NTT)

Muhammad Irwan Zibuka, Sri Widodo, dan Agus Ardianto Budiman. 2016. Muhammad Irwan Zibuka, Sri Widodo, dan Agus Ardianto Budiman. 2016. Estimasi Sumberdaya Nikel Laterit Dengan Membandingkan Metode Estimasi Sumberdaya Nikel Laterit Dengan Membandingkan Metode  Nearest

 Nearest Neighbor Neighbor Point Point Dan Dan Inverse Inverse Distance Distance Weighting. Weighting. Jurusan Jurusan TeknikTeknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia

Pertambangan Universitas Muslim Indonesia

Sahrul, Musnajam, dan Asnun. 2016. Rancangan Tahapan (Pushback) Sahrul, Musnajam, dan Asnun. 2016. Rancangan Tahapan (Pushback) Penambangan Endapan Bijih Nikel Pada PT. Hengjaya Mineralindo (HM) Penambangan Endapan Bijih Nikel Pada PT. Hengjaya Mineralindo (HM) Kecamatan Bungku Pesisir Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Kecamatan Bungku Pesisir Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah, Teknik Pertambangan Universitas Sembilanbelas November Tengah, Teknik Pertambangan Universitas Sembilanbelas November Kolaka, Sulawesi Tenggara

Gambar

Gambar 2.1 Profil Nikel Laterit
Gambar 3.1Gambar 3.1
Gambar 3.2Gambar 3.2

Referensi

Dokumen terkait

Data assay berupa data kadar, collar berupa data koordinat bor yang memiliki data yang terdiri atas nama titik bor, koordinat titik bor (x, y, z), dan kedalaman

Walaupun dari hasil analisis sensitifitas DoE, porositas model tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan seperti OWC dan model Sw, pada penelitian ini akan dilakukan perhitungan

Hasil perolehan konsentrat dan tailing pada percobaan pemanggangan reduksi bijih nikel laterit jenis limonit dengan variabel jumlah reduktor pada temperatur 1100 °C,

Dari latar belakang sebagaimana yang telah duraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan tentang larangan ekspor bijih nikel dengan kadar

Analisis yang telah dilakukan dapat memberikan persebaran unsur yang terkandung dalam bijih saprolit hasil kalsinasi nikel gambar 7 (a) adalah bentuk morfologi dari

Pada prinsipnya peramalan jumlah cadangan minyak atau gas sisa dengan metode decline curve adalah memperkirakan hasil ekstrapolasi (penarikan garis lurus) yang diperoleh dari

Untuk mengetahui besarnya perubahan kadar dari kegiatan eksplorasi sampai kegiatan penambangan, maka perlu dilihat titik bor yang tertambang agar dapat dicocokan dengan data

Kadar Bijih Nikel Hasil Grab Sampling Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kadar bijih nikel hasil realisasi penambangan setelah dilakukan penelitian tidak mengalami penurunan yang